lo blok 13 skenario 1 part 1

12

Click here to load reader

Upload: aprila-c-dara

Post on 08-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkkk

TRANSCRIPT

Page 1: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Dermatitis atopik

Page 2: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Gejala klinis

gambaran klinis yang terjadi pada DA, yaitu: a. ‘White dermatographism’ Goresan pada kulit penderita

DA akan menyebabkan kemerahan dalam waktu 10-15 detik diikuti dengan vasokonstriksi yang menyebabkan garis berwarna putih dalam waktu 10-15 menit berikutnya.

b. Reaksi vaskular paradoksal : Merupakan adaptasi terhadap perubahan suhu pada penderita DA. Apabila ekstremitas penderita DA mendapat pajanan hawa dingin, akan terjadi percepatan pendinginan dan perlambatan pemanasan dibandingkan dengan orang normal.

Page 3: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

c. Terdapat pertambahan mencolok lipatan pada telapak tangan meskipun hal tersebut bukan merupakan tanda khas untuk DA.

d. Garis Morgan atau Dennie : Terdapat lipatan ekstra di kulit bawah mata.

e. Sindrom ‘buffed-nail’ : Kuku terlihat mengkilat karena selalu menggaruk akibat rasa sangat gatal.

Page 4: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

f. ‘Allergic shiner’ Sering dijumpai pada penderita penyakit alergi karena gosokan dan garukan berulang jaringan di bawah mata dengan akibat perangsangan melanosit dan peningkatan timbunan melanin.

g. Hiperpigmentasi : Terdapat daerah hiperpigmentasi akibat garukan terus menerus.

h. Kulit kering Kulit penderita DA umumnya kering, bersisik, pecah-pecah, dan berpapul folikular hiperkeratotik yang disebut keratosis pilaris.

Page 5: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Penegakkan diagnosis

• Hanifin dan Lobitz (1977) menyusun petunjuk yang sekarang diterima sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis DA Mereka mengajukan berbagai macam kriteria yang dibagi dalam kriteria mayor dan kriteria minor.

Page 6: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Kriteria mayor ( > 3) • Pruritus

Morfologi dan distribusi khas :• dewasa : likenifikasi fleksura• bayi dan anak : lokasi kelainan di daerah muka

dan ekstensor• Dermatitis bersifat kronik residif• Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Page 7: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Kriteria minor ( > 3)• Xerosis

Iktiosis/pertambahan garis di palmar/keatosis pilaris• Reaktivasi pada uji kulit tipe cepat• Peningkatan kadar IgE• Kecenderungan mendapat infeksi kulit/kelainan imunitas selular• Dermatitis pada areola mammae • Konjungtivitis berulang• Lipatan Dennie-Morgan daerah infraorbita• Keratokonus• Katarak subskapular anterior• Hiperpigmentasi daerah orbita

• Kepucatan/eritema daerah muka• Pitiriasis alba• Lipatan leher anterior• Gatal bila berkeringat• White dermographism/ delayed blanch

Page 8: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

Pemeriksaan lab

• ImunoglobinigG, igM, igA, dan igD biasanya cenderung normal.

Namun IgE meningkat hingga 80-90%• LeukositKadar eosinofil sering meningkat• Bakteriologi Kulit penderita DA aktif biasanya mengandung

bakteri patogen, seperti Staphylococcus aureus.

Page 9: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

terapi pengobatan DA pada prinsipnya adalah sebagai

berikut (Menurut Boguniewicz & Leung 1996 ) :• Menghindari bahan iritan• Mengeliminasi allergen yang telah terbukti• Menghilangkan pengeringan kulit ( hidrasi )• Pemberian pelembab kulit (moisturizing )• Kortikosteroid topical• Pemberian antibiotic• Pemberian antihistamin• Mengurangi stress dan• Memberikan edukasi pada penderita dan keluarganya

Page 10: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

komplikasi

• Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain di kemudian hari

• Penderita DA mempunyai kecenderungan untuk mudah mendapat infeksi virus maupun bakteri

• Infeksi virus umumnya disebabkan oleh Herpes simplex atau vaksinia dan disebut eksema herpetikum atau eksema vaksinatum

Page 11: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

prognosis

Penderita dermatitis atopic yang bermula sejak bayi, sebagian ( 40 % ) sembuh spontan, sebagian berlanjut ke anak dan dewasa.

Kemudian 40- 50% sembuh pada usia 15 tahun. Sebagian besar menyembuh pada usia 30 tahun.

Secara umum bila ada riwayat dermatitis atopic di keluarganya bersamaan dengan asma bronchial, masa awitan lambat, atau dermatitisnya berat, maka penyakitnya lebih persisten.

Page 12: LO Blok 13 Skenario 1 Part 1

dapus

• Kariosentono, harijono. Dermatitis atopik ( Eksema ) Dari gejala klinis, Reaksi atopik, Peran eosinofil, Tungau debu rumah, Sitokin sampai kortikosteroid pada penatalaksanaannya. UNS Press, Solo.2006.

• Djuanda, adi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi IV. Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 1999.

• Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC, Jakarta, 2004.