lkti ftum 2014 eko susanto uny_enterpreneur day sebagai metode pembelajaran kewirausahaan untuk...
DESCRIPTION
Enterpreneur days sebagai metode pembelajaran kewirausahaan untuk membangun karakter profetik pada anak usia sekolah dasarTRANSCRIPT
i
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH (LKTI) NASIONAL
JUDUL KARYA TULIS
ENTERPRENEUR DAY SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PROFETIK
PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Subtema
Teknologi Pendidikan
Diusulkan Oleh:
1. Eko Susanto (13518241036)
2. Hidul Arifuloh (13518241045)
3. Dian Nurhayati (13105241004)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
HALAMAN JUDUL
1. Judul Karya
2. Subtema
3. Ketua Pelaksanaa. Nama lengkapb. NIMc. Jurusan/Fakultasd. Perguruan Tinggie. No. Telp/HPf. Email
4. Jumlah Anggota5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkapb. NIPc. No. Telp/HP
IIALAMAN PENGESAHAN
Enterpreneur Day Sebagai Metode PembelajaranKewirausahaan Untuk Membangun Karakter profetik
Pada Anak Usia Sekolah Dasar( ) Agroteknologi (r/) Teknologi Pendidikan( ) Renewable Technologt ( ) Environment
Eko Susantor35r824t036Pendidikan Teknik Elektro/TeknikUniversitas Negeri Yo gyakarta08963s513379
2 orang
Sigit Yatmono, M. T.t9730125 199903 I 00108112509s7s
Menyetujui
Ketua Jurusan,
NIP. 19610911 199001 I 001
Yogyakarta,2O Oklober 20 1 4
Eko SusantoNIM. i3518241036
Ketua Pelaksana,
Dosen Pembimbing,rp
60216 198603 I 003 NrP. 19730125 199903 I 001
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan dan kemudahan dalam penyusunan proposal guna mengikuti lomba
karya tulis mahasiswa ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada panutan
kita, nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang.
Proposal karya tulis ilmiah ini disusun sebagai bahan untuk dilombakan dalam
lomba karya tulis ilmiah dengan tema techno Creator For Better Future dalam
rangkaian kegiatan CREATOLOGY yang diselenggarakan oleh BEM FT UM pada
tahun 2014.
Dalam pelaksanaan penyusunan laporan ini, kami banyak dibantu dan
dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
perkenankan kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Budi Tri Siswanto M. Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Bapak K. Ima Ismara, M. Pd., M. Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Sigit Yatmono M. T. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam penyusunan proposal ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempunaan proposal ini.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 20 Oktober 2014
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ......................................................................................................... 1
C. Manfaat ......................................................................................................................... 1
D. Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 2
A. Pendidikan Kewirausahaan ........................................................................................... 2
B. Anak Usia Sekolah Dasar ............................................................................................... 3
C. Pendidikan Karakter Profetik ........................................................................................ 5
BAB III METODE PENULISAN ................................................................................. 7
A. Jenis Penulisan .............................................................................................................. 7
B. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 7
C. Analisis Data .................................................................................................................. 8
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................. 9
A. Implementasi Entrepreneur Day dalam Pembelajaran Kewirausahaan untuk Anak
Usia Sekolah Dasar ................................................................................................................ 9
B. Peran Enterpreneur Day dalam Membangun Karakter Profetik Pada Anak Usia
Sekolah Dasar ...................................................................................................................... 12
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
Lampiran 1. Pernyataan Orisinilitas Karya ................................................................. 16
Lampiran 2. Biodata ketua dan anggota ...................................................................... 17
Lampiran 3. Biodata Dosen Pembimbing ................................................................... 20
v
ABSTRAK
ENTERPRENEUR DAY SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PROFETIK
PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Penulis : Eko Susanto, Hidul Arifuloh, Dian Nurhayati
Dosen Pembimbing : Sigit Yatmono, M. T.
Universitas Negeri Yogyakarta
Bangsa indonesaia adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang besar, sehingga Indonesia sangat berpeluang untuk
menjadi bangsa yang mandiri. Namun pada kenyataannya masih banyak penduduk
Indonesia yang masih memiliki tingkat kemandirian yang kecil sehingga belum bisa
memanfaatkan sumber daya alamyang ada, terbukti masih banyak penduduk Indonesia
yang dalam usia produktif belum mampu untuk menjadi manusia yang produktif.
Mereka sibuk mencari pekerjaan dari pada untuk menciptakan pekerjaan. Penulisan
karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gagasan melalui entrepreneur day yaitu
suatu bentuk implementasi pendidikan kewirausahaan untuk anak usia sekolah dasar.
Anak usia sekolah dasar sudah mampu berpikir logis namun hanya terbatas pada hal-
hal yang bersifat konkrit, hal tersebut dapat memberi peluang kepada kita untuk
menumbuhkan jiwa kewirausaan dan menanamkan karakter profetik pada anak usia
sekolah dasar. Harapannya melalui metode pembelajaran entrepreneur day mereka
mampu menjadi outcome yang bermanfaat.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif.
Sebuah pendekatan dengan menganalisis fakta-fakta yang ada di lapangan tentang
nilai-nilai karakter yang ada dalam pendidikan kewirausahaan. Kemudian
diimplementasikan dalam sistem pembelajaran anak usia sekolah dasar.
Entrepreneur Day melalui metode latihan (Drill) merupakan sebuah cara untuk
mendukung pendidikan karakter melalui implementasi pendidikan kewirausahaan.
Dengan menggunakan metode latihan (Drill) motorik dan mental maka peserta didik
memiliki suatu modal yang bisa dikembangkan untuk menjadi seorang wirausaha, dan
membangun karakter profetik pada anak usia sekolah dasar.
Kata Kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Anak Usia Sekolah Dasar, Karakter
Profetik
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi dan informasi menunjukan
perkembangan yang luar biasa di seluruh dunia. Hal ini menjadikan bidang
ekonomi menjadi hal yang krusial demi terciptanya negara yang mampu bersaing
dengan negara lain sehingga tidak menjadi negara yang selalu tertinggal.
Salah satu indikator suatu negara yang maju juga terdapat dalam bidang
ekonomi. Seperti yang disampaikan David McClelland seorang pakar
entrepreneur dari amerika serikat (Moko P. Atamoen, 2008:11), “suatu negara
akan mencapai tingkat kemakmuran apabila jumlah entrepreneur-nya paling
sedikit 2% dari total jumlah penduduknya”. Dari pernyataan tersebut sudah jelas
jika wirausaha memiliki peran yang penting demi tercapainya kemandirian.
Namun kenyataannya di Indonesia jumlah pengusaha/wirausaha masih
sangat sedikit. Hal ini karena belum terbentuknya jiwa wirausaha dalam bangsa
ini, seakan bangsa ini masih terjajah dengan pemikiran untuk menjadi seorang
karyawan saja. Padalah wirausaha memiliki tingkatan yang lebih penting demi
terciptanya kemandirian bangsa.
Beranjak dari hal tersebut kami berusaha untuk mencari alternatif untuk
menanamkan jiwa wirausaha yang juga mengedepankan karakter profetik dengan
program entrepreneur day pada anak usia sekolah dasar.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan enterpreneur day?
2. Bagaimana implementasi enterpreneur day sebagai metode pembelajaran
kewirausahaan pada anak usia sekolah dasar?
3. Bagaimana peran enterpreneur day dalam membangun karakter profetik?
C. Manfaat
1. Sebagai khasnah ilmu untuk menjadikan pendidikan yang lebih baik.
2. Menjadi perbaikan pendidikan karakter yang telah diterapkan dalam
pendidikan di Indonesia.
3. Sebagai referensi untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang telah ada.
D. Tujuan
1. Menegetahui pengertian dan konsep dari entrepreneur day.
2. Mengetahui implementasi entrepreneur day sebagai metode pembelajaran
kewirausahaan pada anak usia sekolah dasar.
3. Mengetahui peran entrepreneur day dalam membangun karakter prefetik.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan
Menurut Dr. Eman Suherman, S.E., M.Pd. dalam bukunya Desain
Pembelajaran Kewirausahaan (2010:9), kewirausahaan merupakan jiwa dari
seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan
inovatif untuk melakukan suatu kegiatan.
2. Tujuan pendidikan kewirausahaan
Seperti yang dikemukakan Astamoen (2005:53-55 dalam Eman
Suherman, 2010:10), ciri-ciri orang yang berjiwa entrepreneurship, antara
lain:
Mempunyai visi.
Kreatif dan inovatif.
Mampu melihat peluang.
Orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan, laba dan
pertumbuahan.
Berani menanggung risiko dan berjiwa kompetisi.
Cepat tanggap dan gerak cepat.
Berjiwa social dengna menjadi dermawan (phylantrophis) dan berjiwa
altruis.
Tidak jauh dari ciri di atas, tujuan dari pendidikan kewirausahaan
adalah untuk mewujudkan generasi yang mampu memiliki jiwa
entrepreneur. Seperti disebutkan Mutis (1995:2 dalam Eman Suherman
2005: 21), bahwa entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tidak
terpisahkan dari kreativitas dan inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya
kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa
sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster).
Selain itu diutarakan oleh Eman Suherman (2005:22), pada
dasarnya tujuan pembelajaran kewirausahaan diantaranya harus memuat hal-
hal yang berhubungan dengan :
Pemahaman terhadap konsep kewirausahaan.
Pembentukan jiwa wirausaha.
Pengembangan diri.
Teknik-teknik berwirausaha.
Aspek manajemen bisnis (usaha).
Pemasaran, penjualan, dan teknik optimalisasi risiko.
Kreatifitas, inovasi, kepemimpinan, dan komunikasi.
Langkah-langkah memasuki dunia usaha.
Dasar-dasar ilmu ekonomi.
Pengembangan usaha.
Studi kelayakan.
3
Etika bisnis.
3. Peran pendidikan kewirausahaan
Moko P. Astamoen (2008:8) peran entrepreneur dalam suatu
negara adalah sebagai berikut:
Pemutar gerak roda ekonomi.
Pembuka atau penyedia lapangan kerja.
Pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN/APBD.
Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan
devisa negara.
Pelaku fungsi social dalam memajukan bangsa melalui sumbangan-
sumbangannya di berbagai bidang, seperti pendidikan, budaya,
kesehatan, agama, kemanusiaan, dan sebagainya.
Pendorong tumbuhnya entrepreneur-enterpreneur baru.
B. Anak Usia Sekolah Dasar
1. Pengertian anak usia sekolah dasar
Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization)
yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia
yang bersekolah di Sekolah Dasar umumnya berumur 6-12 tahun.
2. Karakteristik anak usia sekolah dasar
Anning (Suharjo, 2006) mengatakan bahwa karakteristik
perkembangan dan cara belajar anak sekolah dasar yang efektif dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung. Hal ini sesuai dengan tahap
perkembangan belajar operational konkret yang diungkapkan oleh Piaget.
Pada tahap ini, anak sudah mulai mampu berpikir secara logis, sistematis
yang mengacu pada objek-objek atau aktivitas yang bersifat konkret.
Meskipun sudah mampu berpikir logis, tetapi cara berpikir mereka
masih berorientasi pada kekinian, Jean Piaget (1896-1980 dalam Rita Eka
Izzaty, 2008: 117).
Sebagaimana dikemukakan oleh Angela Anning (1994)
perkembangan dan belajar anak itu sebagai berikut.
a. Kemampuan berfikir anak itu berkembang secara sekuensial dari
kongkrit menuju abstrak
b. Anak harus siap menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak
boleh dipaksakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan
kognitif yang lebih tinggi
c. Anak belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung, khususnya
melalui aktivias bermain
d. Anak memerlukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa
yang dapat digunakan secara efektif di sekolah
4
e. Perkembangan sosial anak bergerak dari egosentris menuju keapda
kemampuan untuk berempati dengan yang lain
f. Setiap anak sebagai individu, masing-masing memiliki cara belajar
yang unik
Dari beberapa paparan diatas mengenai karakteristik siswa sekolah
dasar tersebut mendorong guru agar dalam melaksanakan pembelajaran
dapat memuat unsur keterlibatan siswa didalamnya.
3. Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau
kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi,
metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah dirancanakan.
Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan diri secara terprogram
dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar.
4. Pengertian peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik
umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain
untuk bisa tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Ia adalah sosok
yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan
perubahan – perubahan yang terjadi secara wajar. (Sutari Imam Barnadib,
1995 dalam Dwi Siswoyo, 2013:85).
5. Pengertian pendidik
Pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi
orang lain utntuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi (Sutari
Imam Barnadib, 1994). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa pendidik
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik (Umar Tirtahardja dan La Sulo 1994). Pendidik
adalah orang yang dengan sengaja membantu orang lain untuk mencapai
kedewasaan (Langeveld).
6. Metode pembelajaran
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Metode Pembelajran dapat dikatakan sebagai cara
yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Metode pembelajaran dapat dikatakan cara untuk menyampaikan,
menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik. Banyak metode
pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam menyajikan pelajaran kepada
peserta didik, seperti metode ceramah, latihan, tanya jawab, karyawisata,
demonstrasi, sosiodrama, bermain peran, diskusi, pemberian tugas dan
5
resitasi, eksperimen, proyek dan lain sebagainya. Metode-metode yang
disediakanpun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Dalam hal ini metode pembelajaran yang sesuai untuk
pembelajaran kewirausahaan adalah metode latihan (Drill) yaitu cara
membelajarkan siswa untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan
serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan atau berlatih
merupakan proses belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan
sesuatu. (Abdul Majid, 2013:214)
C. Pendidikan Karakter Profetik
1. Karakter profetik
Menurut H.A.R Tilaar (2008 ;17-18) dalam “Karakter Bangsa
dalam Perspektif Pedagogik Kontemporer” mengemukakan beberapa arti
dari istilah karakter. Istilah karakter (character) atau dalam bahasa Indonesia
kadang-kadang diterjemahkan dengan watak, sifat hakiki seseorang atau
suatu kelompok atau suatu bangsa. Namun demikian istilah watak
(character) mempunyai arti yang sangat beragam, antara lain sebagai berikut:
a. Karakter berarti jati diri seseorang yang meliputi keseluruhan
sikap/tingkah laku (behavior) seseorang yang dapat dikenali dalam
berbagai situasi.
b. Dalam arti sempit karakter adalaha sifat atau karakteristik dari
seseorang yang sangat menonjol sehingga merupakan trade mark
orang tersebut.
c. Apabila kita mendengar ungkapan sebagai berikut: “Oh, itu memang
sudah wataknya”. Artinya tingkah laku,hasil karya seseorang tersebut
menggambarkan kualitas pribadi tertentu yang dimiliki oleh seseorang
itu.
d. Pemain film tersebut adalah pemain watak (pemain karakter) dapat
juga disebut sebagai pemain watak. Atau dalam ungkapan: “pribadi
Kublai Khan yang keras itu di mainkan oleh pemain watak yang tepat”.
Apabila kita simak makna dari istilah karakter tersebut di atas, maka
pertama , kita lihat adanya muatan etis di dalam karakter itu. Kedua, karakter
merupakan milik personal dari seseorang ataupun suatu msyarakat atau
bangsa. Dengan menggunakan kacamata nilai etis dan personal inilah kita
akan memaknai “karakter” sebagai milik manusia seutuhnya.
Sedangkan profetik menurut Dr. Moh Roqib, M.Ag. (2011;46-47)
dalam “Prophetic Education” mengemukakan bahwa profetik berasal dari
kata prophetic yang berarti kenabian atau berkenaan dengan nabi. Kata dari
6
bahasa inggris ini berasal dari bahasa yunani ‘prophetes’ sebuah kata benda
untuk menyebut orang yang berbicara awal atau orang yang
memproklamasikan diri dan berarti juga orang yang berbicara masa depan.
Profetik di sini merujuk pada dua misi yaitu seseorang yang menerima
wahyu, diberi agama baru, dan diperintahkan untuk mendakwahkan pada
umatnya disebut rasul (messenger), sedangkan seseorang yang menerima
wahyu berdasarkan agama yang ada dan tidak diperintahkan untuk
mendakwahkannya disebut nabi (prophet).
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa karakter profetik adalah sebuah
kepribadian atau jati diri dari seorang manusia (individu) yang berkaitan
dengan akhlak,moral dan etika. Maksudnya adalah karakter profetik ini
sendiri lebih mengedepankan pembentukkan jatidiri berupa baiknya
akhlak,moral dan etika dalam diri setiap manusia.
2. Pendidikan (karakter) profetik
Menurut Dr. Moh Roqib M.Ag. (2011;46-47) dalam “Prophetic
Education” mengemukakan bahwa pendidikan profetik adalah proses
transfer pengetahuan (knowledge) dan nilai (values) yang bertujuan untuk
mendekatkan diri pada Tuhan dan alam sekaligus memahaminya untuk
membangun komunitas social yang ideal (Khairul Ummah), pendidikan
profetik peserta didiknya dipersepsikan sebagai individu sekaligus
komunitas untuk itu standar keberhasilan pendididkan diukur berdasarkan
capaian yang menginternal dalam individu dan yang teraktualisasi secara
sosial.
Untuk penerapan pendidikan karakter profetik ini dalam dunia
pendidikan kita. Kita akan menggunakan strategi sebagaimana nabi, dimulai
keteladanan diri dan bangunan keluarga ideal (mashlahah). Pendidik atau
guru meliputi semua unsur dan pribadi yang terlibat dalam interaksi baik
dalam keluarga maupun masyarakat. Kompetensi pendidik atau guru dalam
pendidikan profetik meliputi empat hal yaitu kejujuran (sidiq),
tanggungjawab (amanah), komunikatif (tablig), cerdas (fatanah).
Selanjutnya guru dituntut mampu mentransfer keteladan karakternya
tersebut kepada anak didiknya.
Dari pendefinisaan dari awal yaitu pendidikan karakter, karater
profetik dan pendidikan (karater) profetik maka penulis dapat mengambil
sebuah penyimpulan gagasan tentang pendidikan profetik yaitu sebuah
proses transfer ilmu pada peserta didik atau anak didik yang muatannya
berkaitan dengan nilai – nilai akhlak, moral dan etika sehingga terciptalah
generasi muda yang berkarakter dan juga cerdas, bagus kemampuan
spiritual, intelektual dan emosionalnya.
7
BAB III METODE PENULISAN
A. Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan adalah penulisan deskriptif kualitatif.
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk menjelaskan tentang implementasi dan
peran enterpreneur day sebagai metode pembelajaran kewirausahaan untuk
membangun karakter profetik pada anak usia sekolah dasar. Metode deskriptif
adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaaan
subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pendekatan
yang menganalisis fakta-fakta yang ada di lapangan tentang nilai-nilai karakter
yang ada dalam pendidikan kewirausahaan yang sesuai dengan karakter profetik.
Kemudian dari analisis fakta-fakta tersebut diimplementasikan dalam
pembelajaran anak usia sekolah dasar.
Alur penulisan karya tulis ini dapat dijelaskan oleh bagan sebagai berikut:
Bagan 1.1
Bagan Alur Penulisan Karya Tulis
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur.
Wawancara dilakukan dengan guru SDIT Luqman Al Hakim Internasional yang
menerapkan pendidikan kewirausahaan dan SD yang belum menerapkan
pendidikan kwirausahaan. Sedangkan studi literatur yaitu penulis memperoleh
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data dan Telaah Pustaka
Analisis Data
Penulisan Rangkuman
Penyusunan Karya Tulis (Full Paper)
8
data dari berbagai sumber seperti buku referensi dan media Internet.
Sumbersumber yang relevan diolah menjadi analisis deskriptif data yang
menghasilkan kesimpulan dan saran.
C. Analisis Data
Analisis data dalam penulisan kualitatif dilakukan pada saat dan setelah
pengumpulan data berlangsung. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis
menggunakan model analisis interaktif sesuai dengan yang dikemukakan oleh
(Miles dan Habermen: 1979), meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data,
reduksi data (reduction), sajian data (display), dan verifikasi data atau penarikan
kesimpulan (conclusion drawing).
Bagan 1.2 Analisis Data
Pada penulisan karya tulis ini dilakukan proses reduksi data melalui proses
pemilihan dan pemusatan bahasa mengenai pendidikan kewirausahaan bentuk
implementasi pembelajaran yang mampu menghasilkan generasi berkarakter
profetik. Kemudian dilakukan analisis data terhadap data yang sudah diperoleh
hingga didapatkan sebuah kesimpulan mengenai implikasi penerapan metode
pembelajaran tersebut.
Pengumpulan
Data
Reduksi Data
Penyajian
Data
Penarikan
Kesimpulan
9
BAB IV PEMBAHASAN
A. Implementasi Entrepreneur Day dalam Pembelajaran Kewirausahaan untuk
Anak Usia Sekolah Dasar
Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
karakter yang kuat yang mampu mengolah sumber daya alam Indonesia yang
melimpah sehingga Indonesia mampu menjadi Negara yang mandiri. Untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, maka kemampuan dan
ketrampilan harus dikembangkan sejak dini. Salah satu cara untuk
mengembangakan kemampuan dan ketrampilan adalah dengan mengaplikasikan
pendidikan kewirausahaan di sekolah dasar.
Pendidikan kewirausahaan bukan hanya melatih seseorang untuk mencari
uang namun berguna juga untuk menumbuhkan nilai-nilai kewirausahaan yang
sejalan dengan sembilan pilar karakter. Seperti yang disampaikan Suyanto dalam
Akhmad M. Azzet (2011:29), karena nilai-nilai yang ada dalam pendidikan
kewirausahaan itu sejalan dengan sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-
nilai universal yang berisi kemandirian, kejujuran/amanah, dermawan, suka
menolong dan bekerja sama, kemandirian dan tanggung jawab, dan percaya diri
serta pekerja keras.
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan kewirausahaan
Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan
kewirausahaan yang perlu kita teladani. Penting juga bagi pendidik, peserta
didik juga semua warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan
kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 17 nilai pokok dalam
kewirausaan yang dapat diterapkan secara bertahap dalam pembelajaran.
Beberapa nilai-nilai kewirausahaan beserta diskripsinya yang dapat
diintegrasikan melalui pendidikan kewirausahaan adalah sebagai berikut
dari Pendidikan Karakter, Budaya Bangsa Dan Kewirausahaan (Inpres No 1
Dan 6 Th 2010) :
No Nilai Deskripsi
1 Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
2. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil berbeda dari
produk/jasa yang telah ada
3 Berani
mengambil
Resiko
Kemampuan seseorang untuk menyukai
pekerjaan yang menantang berani dan mampu
mengambil resiko kerja
4 Berorientasi
pada
tindakan
Mengambil inisiatif untuk bertindak ,dan bukan
menunggu, sebelum sebuah kejadian yang tidak
dikehendaki terjadi
10
5 Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka
terhadap saran dan kritik,mudah
bergaul,bekerjasama dan mengarahkan oranglain
6 Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh
dalam menyelesaikan tugas dan
mengatasi berbagai hambatan
7 Jujur Perilaku yang didasarkan upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan dan tindakan
8 Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
9 Inovatif Kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang
untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan
10 Tanggung
jawab
Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan
mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya
11 Kerjasama
Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya mampiu menjalin
hubungan dengan orang lain dalam
melaksanakan tindakan dan pekerjaan
12 Pantang
menyerah
(ulet)
Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah
menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan
berbagai alternative
13 Komitmen
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
seseorang ,baik terhadap dirinya maupun orang
lain
14 Realistis
Kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun
tindakan/perbuatan
15 Rasa ingin
tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui secara mendalam dan luas dari apa
yang dipelajari,dilihat,dan didengar
16 Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara,bergaul,dan bekerjasama dengan orang
lain
17 Motivasi kuat
untuk sukses
Sikap dan tindakan selalu mencari solusi terbaik
Tabel 1 Nilai Pokok Kewirausahaan
2. Pendidikan kewirausahaan untuk anak usia sekolah dasar
Kemampuan berpikir anak usia sekolah dasar ditandai dengan
adanya aktivitas-aktivitas mental seperti mengingat, memahami dan
11
memecahkan masalah. Anak usia sekolah dasar sudah mulai bersikap sosial
dan mulai mengurangi sifat egoisnya, mulai berpikir logis meski masih
terbatas situasi sekarang. Anak usia sekolah dasar sudah mampu berpikir
logis walaupun hanya pada hal-hal yang konkret.
Dalam sisi lain anak usia sekolah masih butuh untuk bermain untuk
mengembangkan kemampuan kognitif dan motoriknya dan belajar mengenai
dunia sosial dan tempat mereka di dalamnya. Anak-anak mengembangkan
kemampuan sosialnya melalui interaksi dengan teman sebayanya. Mereka
belajar mengenai peraturan-peraturan, bagaimana aturan dibuat dan artinya
keadilan. Mereka belajar kerjasama dan berbagi. Mereka membangun
percaya diri dengan menantang diri mereka sendiri, dengan berinteraksi
dengan anak-anak lain dan dengan menguasai tantangan-tantangan pribadi,
fisik, intelektual, dan sosial (Frost dan Jacobs, 1995:47).
Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mengadakan pendidikan
kewirausahaan untuk anak sekolah dasar. Sehingga peserta didik dan warga
sekolah dapat mengaplikasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Implementasi entrepreneur day dalam pembelajaran kewirausahaan untuk
anak usia sekolah dasar
Dalam penerapan konsep entrepreneur day pendidik berperan
sangat penting, karena pendidik harus mengarahkan dan memberikan
instruksi bagaimana jalannya kegiatan tersebut. Pendidik dalam
menjalankan tugas utamanya harus memiliki metode yang sesuai dengan
perkembangan dan karakteristik peserta didiknya, sehingga materi yang
disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik. Pendidik juga
harus menyampaikan nilai-nilai dalam kewirausahaan yang harus diterapkan
di dalam kelas.
Metode yang dapat digunakan untuk entrepreneur day adalah
metode latihan (Drill). Metode latihan merupakan metode penyampaian
materi melalui upaya pembiasaan terhadap perilaku tertentu. Melalui upaya
penanaman kebiasaan sejak usia dini diharapkan siswa dapat menyerap
materi secara lebih optimal.
Seperti mengacu pada pengamatan yang telah dilakukan di PAUD
Puspa Rini desa Sigeblog, Banjarmangu, Banjarnegara telah diterapkan
beberapa metode pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan sentra
peran. Melalui sentra peran peserta didik akan diajarkan mengenai peran-
peran yang ada dalam kehidupan berdasarkan tema tertentu. Melalui
pembelajaran ini pula didapatkan hasil berupa keaktifan dan kreatifitas yang
lebih dari peserta didik, daripada menggunakan pembelajaran seperti
biasanya atau tekstual.
12
Begitu juga yang dilakukan di SD IT Luqman Al Hakim, telah
diterapkan suatu teknik pembelajaran dengan menggunakan metode market
day dimana pada hari-hari tertentu kegiatan belajar mengajar teori ditiadakan
dan diganti dengan pembelajaran dilapangan yaitu membuat lingkungan
pasar di sekolah dan siswa diajarkan untuk jual beli dengan siswa yang lain.
Dalam hal ini peran guru adalah membimbing sekaligus mengawasi jalannya
penerapan metode market day pada siswa.
Penerapaan entrepreneur day dengan metode latihan merupakan
penggabungan antara sistem atau teknik pembelajaran yang diterapkan di
PAUD Puspa Rini dan SD IT Luqman Al Hakim. Dalam hal ini peserta didik
dikelompokkan dalam beberapa kelompok, kemudian pendidik melatih
peserta didik untuk membuat sesuatu yang bisa dijual. Setiap kelompok
memiliki perbedaan karya. Setiap anak dalam kelompok bekerja sama untuk
dapat menyelesaikan tugasnya, dan berusaha sebaik mungkin sehingga
karyanya akan bisa terjual. Kemudian dalam pertemuan berikutnya kelas
dibuat seperti pasar, jadi untuk jam pelajaran hanya diisi dengan aktivitas
jual beli di dalam kelas. Pendidik senantiasa mengawasi dan memberikan
bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesusahan.
Ketika peserta didik membuat suatu karya atau ketika peserta didik
berlatih berjualan, secara tidak langsung perilaku entrepreneur akan muncul,
salah satunya adalah kreatif, yaitu peserta didik akan berinovasi untuk
membuat suatu karya yang dapat dijual. Karena kelas sistemnnya kelompok,
maka antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain akan
terjadi kerjasama untuk menyelesaikan karyanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk implementasi dari
entrepreneur day melalui metode latihan (drill) dalam pendidikan
kewirausahaan bukan berupa teori namun bagaimana memasukkan nilai-
nilai kewirausahaan dalam kultur sekolah terutama untuk peserta didik.
Sehingga melalui entrepreneur day akan menanamkan jiwa kewirausahaan
dalam anak usis sekolah dasar. Karena melalui metode latihan, peserta didik
akan selalu dilatih pembiasaan untuk menanamkan nilai-nilai dan jiwa
kewirausahaan dalam diri peserta didik.
B. Peran Enterpreneur Day dalam Membangun Karakter Profetik Pada Anak Usia
Sekolah Dasar
Entrepreneur day merupakan program integrasi dari pendidikan
kewirausahaan dalam pembelajaran untuk anak usia sekolah dasar. Banyak nilai-
nilai yang terkandung dalam kewirausahaan seperti yang dijelaskan pada tinjaun
pustaka. Melalui pembiasaan-pembiasaan yang sering dilakukan maka nilai-nilai
kewirausahaan akan tertanam dalam diri peserta didik. Nilai-nilai kewirausahaan
13
tidak hanya diterapkan dalam mata pelajaran kewirausahaan saja, namun juga
dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, disana ada kegiatan berjual
beli yang dilakukan antar peserta didik. Melalui kegiatan ini peserta didik akan
mengetahui ketertarikannya dalam bidang apa. Peran pendidik disini sangat
pendidik, pendidik harus selalu memantau kegiatan jual beli dari peserta didiknya.
Melalui sistem pembelajaran ini secara tidak langsung akan dapat
menerapkan perilaku atau karakter yang baik yaitu karakter profetik. Sebagaimana
dijelaskan dalam tinjauan pustaka bahwa pendidikan profetik yaitu sebuah proses
transfer ilmu pada peserta didik atau anak didik yang muatannya berkaitan dengan
nilai - nilai akhlak, moral dan etika sehingga terciptalah generasi muda yang
berkarakter dan juga cerdas, bagus kemampuan spiritual, intelektual dan
emosionalnya. Entrepreneur day merupakan salah satu cara penerapan dari
pendidikan profetik. Seperti kita ketahui pada zamannya nabi (prophet)
merupakan seorang wirausaha yang sukses namun tetap sederhana.
14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk
melahirkan manusia yang berkarakter profetik diperlukan suatu cara yang dapat
membangun karakter profetik bagi penerus bangsa Indonesia. Sehingga Indonesia
akan menjadi bangsa yang mandiri dan memiliki karakter yang kuat.
Entrepreneur day merupakan salah satu cara untuk membangun karakter
profetik bangsa Indonesia, yaitu melalui pembelajaran kewirausahaan yang
diterapkan sejak berada di sekolah dasar. Nilai-nilai kewirausahaan yang sesuai
dengan sembilan pilar karakter akan mampu berperan dalam membangun karakter
profetik.
Pendidikan kewirausahaan ini berperan dalam membentuk karakter peserta
didik yang sadar akan pentingnya nilai-nilai kewirausahaan dan
mengimplementasikannya ke dalam perilaku sehari-hari peserta didik melalui
proses belajar.
Melalui entrepreneur day akan dapat tercapai generasi yang memiliki nilai-
nilai profetik sekaligus nilai-nilai kewirausahaan dengan menerapkannya pada
anak usia sekolah dasar.
B. Saran
1. Hendaknya nilai-nilai kewirausahaan ditanamankan pada anak sejak usia
sekolah dasar. Penerapannya bisa dimasuka dalam kurikulum atau sebagai
hidden curriculum.
2. Pendidik harus benar-benar selektif dalam memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan kognitif dan karakteristik peserta didik.
3. Perlu kerjasama antar warga sekolah agar nilai-nilai kewirausahaan dalam
tertanam dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menumbuhkan
karakter profetik pada anak usia sekolah dasar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Astmoen, Moko P. 2008. Enterpreneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa
Indonesia. Bandung: Alvabeta.
Dwi Siswoyo, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Suherman, Eman. 2010. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alvabeta cv.
Hart, H.Michael. 1982. Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.
Jakarta: PT Dunia Pustaka.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Rita Eka Izzaty dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Roqib moh. 2011. Prophetic Education. Purwokerto: STAIN Press.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada
Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: DepartemenPendidikan
Nasional.
Tilaar H.A.R. 2008. Karakter Bangsa dalam Perspektif Pedagogik Kontemporer.
Jakarta.
Lampiran 1. Pernyataan Orisinilitas Karya
PERNYATAAN ORISINILITAS
Yang bertandatangan di bawah ini :
Eko Susanto
1351824t036
Madiun, 11 Agustus 1994
Fakultas Teknik / Universitas Negeri Yogyakarta
Desa Sukorejo RT 22105, Kecamatan Kebonsari,
Madiun
Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judll"Enterpreneur Day SebagaiMeJodePembelajaran Kewirausahaan Untuk Membangun Karakter Profetik Pada Anak UsiaSekolah Dasar" belum pernah dipulikasikan pada jurnal ilmiah dan belu pernahmenjuarai perlombaan di tingkat Nasional/Internasional sebelumnya serta tidakmengandung unsur plagiat di dalamnya.
Demikanlah pemyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur pemaksaandari pihak siapapun. Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi, makasaya bersedia didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadijtarapada LKTI Nasional FT UM ini
Yogyakarta, 20 Oktober 2014
NIM. 13518241036
Nama Lengkap
NIM
TempaVTanggal Lahir
Fakultas/Universitas
Alamat Rumah
fr i;.1".i;ltKetpa P elaks an a,
t6
I Nama Lengkap Eko Susanto2. Jenis Kelamin Laki-laki3 . Propram Studi Pendidikan Teknik Mekatronika4. NIM r3sr824t0365 . Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 11 Agustus 19946. E-mail [email protected]. Nomor Telepon{FlP 089635513379
Lampiran 2. Biodataketua dan anggota
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Instansi MINurul Iman MTsN 1
DolopoSMKN 1Kebonsari Madiun
Jurusan TKJTahun Masuk Lulus 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau istitusi lain)No Jenis Penghargaan lnstitusi Pemberi Penghargaan Tahun
II Pramuka Penegak
GarudaKwartir Cabang Kabupaten Madiun 20t3
2. Bintang TahunanPramuka
Kwartir Cabang Kabupaten Madiun 20r3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup meaerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam LKTI FT IJM20I4.
Yogyakarta, 20 Oktober 2014
(Eko Susanto)
t7
I Nama Lengkap Hidul Arifuloh2. Jenis Kelamin Laki-laki3 . Propram Studi Pendidikan Teknik Mekatronika4. NIM 13sr82410455 . Ternpat dan Tanggal Lahir Banjamegara, 2 Maret 199 56 . E-mai1 hidularifu loh@ymai l.com
Nomor TeleponAlP 0896657t9499
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama lnstansi SDN 1 Sigeblog SMPN 1
BanjarmanguSMKN l Bawang
Jurusan TKJTahun Masuk Lulus 2000-2007 2007-2010 20t0-2013
C. Penghargaan dalam l0 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau istitusi lain)No Jenis Penghargaaft Institusi Pemberi Penghargaan TahunI hara2IT Network
SupportDepdiknas Kabupaten Banj amegara 20t2
2 . hara2 OSTNMatematika
Depdiknas Kabupaten Banj amegara 2012
Semua data yang saya isikan dan teriantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam LKTI FT IJM2014.
Yogyakarta, 20 Oktober 201 4
(Hidul Arituloh)
t8
Anggota
A. Identitas DiriI Nama Lengkap DianNurhayati2. Jenis Kelamin PerempuanaJ , Proeram Studi Teknologi Pendidikan4. NIM r3r052410045 . Tempat dan Tanggal Lahir Banjamegara, 25 Desember 19946. E-mail Diannurhalzati94@ gmail. com7. Nomor TeleponAlP 08s726511676
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Instansi SDN 1
SomawangiSMPN 1Mandiraja 0
SMKN l Bawans
Jurusan AkuntansiTahun Masuk Lulus 2000-2007 2007-2010 20r0-2013
C. Penghargaan dalam 10lahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau istitusi lain)No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi P enghargaan TahunI
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam LKTI FT UM20l4.
Yogyakarta, 20 Oktober20 M
hx larygv -(Dian Nurhayati)
t9
I Nama Lengkap Sigit Yatmono, M. T.2. Jenis Kelamin LakiJaki3 . NIP 19730125 199903 1 0014. Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 25 Jaruan I97 35 . E-mail6. Nomor Telepon/f{P 08t12s0957s
Lampiran 3. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SI S2Nama Instansi LINDIP Semarang ITB BandungJurusan Elektro ElektroTahun Lulus 1997 2004
C- Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau istitusi lain)No Jenis Penghargaan Pemberi Tahun1 Sertifikat Ahli Pengadaan Nasional BAPPENAS 20082. Sertifikat Seminar Nasional ADGV] 2009J . Pembimbing PIMNAS XXIII Di{en Dikti Kemendiknas 20104. Wasit KRI 2010 Regional 3 IINry 20105 . Pembimbing KRSI 2011 Dirj en Dikti Kemendiknas 20tl6. Wasit Nasional KRI201l Diq'en Dikti Kemendiknas 20ll7 . Pembimbing KOMURINDO 20 1 1 Dirjen Dilli Kemendiknas 20tl
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam LKTI FT UM2014.
Yogyakarta, 20 Oktober 201 4
NrP. 1973012s 199903 I 001
Dosen pgmbimbing