lks urin
DESCRIPTION
urinTRANSCRIPT
2. Pembentukan urin melewati 3 proses (filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi). Jelaskan !
Jawab
Pembentukan urin. Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan
mengatur komposisi cairan tubuh melalui 3 tahap proses utama: filtrasi glomerulus, reabsorsi
tubulus, dan sekresi tubulus.
A. Filtrasi glomerulus
Definisi. Filtrasi glomerular adalah perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler
glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul Bowman. Filtrasi ini dibantu oleh
faktor berikut :
a. Membran kapilar glomerular lebih permeabel dibandingkan kapilar lain dalam tubuh
sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat
b. Tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi dibandingkan tekanan darah
dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil dibandingkan diameter arteriol
aferen.
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan
onkotik (tekanan osmotik plasma) sebesar 40 mmHg. Filtrat glomerulus adalah cairan ekstra sel
yang bebas protein atau filtrat seluruh darah yang bebas protein sel.
B. Reabsorpsi tubulus. Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif direabsorbsi dalam tubulus
ginjal melalui difusi pasif gradien kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradien
tersebut, atau difusi terfasilitasi. Sekitar 85% glomerulus diabsorbsi dalam tubulus kontortus
proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron.
1. Reabsorpsi ion natrium
a. ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier) dari
lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang konsentrasi ion
natriumnya lebih rendah.
b. Ion-ion natrium yang ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan keluar
dari dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan intertisial di dekat kapilar peritubular.
2. Reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain.
a. Karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara aktif
dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk ketidakseimbangan listrik yang
justru membantu pergerakan pasif ion-ion negatif.
b. Dengan demikian, ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi ke dalam sel-sel
epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan pertibular dan
kapilar tubular.
3. Reabsorpsi glukosa, fruktosa dan asam amino
a. Carrier glokosa dan asam amino sama dengan carter ion natrium dan digerakkan melalui
kotranspor.
b. Maksimum transppor. Carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas reabsorpsi
maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa zat tereabsorpsi lainnya.
Jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor (transport maximum (Tm)).
c. Maksimum transpor (Tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat ditranspor
(reabsopsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma. Jika kadar glukosa darah
melebihi nilai Tmnya, berarti melewati ambang plasma ginjal sehingga glukosa muncul di
urine (glikosuria).
4. Reabsorpsi air. Air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke
area berkonsentrasi air rendah dalam cairan intertisial dan kapiler peritubular.
5. Reabsorpsi urea. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus.
Sekitar 50 % urea secara pasif direarbsorpsi akibat gradien difusi yang terbentuk saat air
direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urin.
6. Reabsopsi ion anorganik lain, seperti kalium, fosfat, dansulfat, serta sejumlah ion
organik adalah melalui transpor aktif.
C. Mekanisme sekresi tubular adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah
dalam kapilar peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk
dikeluarkan dalam urin.
1. Zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan amonium, produk akhir metabolik kreatinin dan
asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif disekresi ke dalam tubulus.
2. Ion hidrogen dan amonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan
tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan amoniium
membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.
3. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia
asing atau tidak diinginkan.