lkm-mikroemulsi-farmasetik

6
LEMBARAN KERJA MAHASISWA FARMASETIKA I SEMESTER GENAP 2014/2015 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS Tugas Ke : 3 Kelompok: 8 Hari : Senin Tanggal : 9 Maret 2015 Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt No No. BP Nama Tanda Tangan 1 1311011065 Nisa Kurnia Sari 2 1311011066 Hikmah Purnama Azani 3 1311011067 Sri Juita Rahmadhona 4 1311011079 Zahra Hajjil Baiti A KEY WORDS 1. Glipizid adalah golongan sulfonil urea yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah dan diresepkan untuk mengobati Diabetes Melitus non-insulin-dependen. 2. Mikroemulsi adalah suatu system disperse minyak dengan air yang distabilkan dengan lapisan antarmuka oleh molekul surfaktan. 3. Bioavailabilitas adalah tingkat sejauh mana obat dapat diserap dan beredar dalam tubuh. 4. Solubilitas/kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu zat terlarut (solute) untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). 5. Hipoglikemik adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) turun di bawah normal (<70 mg/dl).

Upload: sucimy

Post on 17-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: LKM-Mikroemulsi-Farmasetik

LEMBARAN KERJA MAHASISWAFARMASETIKA I

SEMESTER GENAP 2014/2015FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS ANDALAS

Tugas Ke : 3Kelompok: 8Hari : SeninTanggal : 9 Maret 2015

Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt

No No. BP Nama Tanda Tangan1 1311011065 Nisa Kurnia Sari

2 1311011066 Hikmah Purnama Azani

3 1311011067 Sri Juita Rahmadhona

4 1311011079 Zahra Hajjil Baiti

A KEY WORDS1. Glipizid adalah golongan sulfonil urea yang berpotensi menurunkan kadar glukosa

darah dan diresepkan untuk mengobati Diabetes Melitus non-insulin-dependen.

2. Mikroemulsi adalah suatu system disperse minyak dengan air yang distabilkan dengan lapisan antarmuka oleh molekul surfaktan.

3. Bioavailabilitas adalah tingkat sejauh mana obat dapat diserap dan beredar dalam tubuh.

4. Solubilitas/kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu zat terlarut (solute) untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).

5. Hipoglikemik adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) turun di bawah normal (<70 mg/dl).

6. Surfaktan adalah suatu molekul yang memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak.

B PETA KONSEP/MIND MAP(dilampirkan)

C RESUMEBerdasarkan peta konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut:

Page 2: LKM-Mikroemulsi-Farmasetik

1. Menjelaskan beda sediaan mikroemulsi dengan sediaan emulsi Sediaan mikroemulsi memiliki diameter tetesan 0.01 sampai 0,1 m sedangkan

sediaan emulsi memiliki diameter tetesan 1-10 m. Sediaan mikroemulsi lebih stabil secara termodinamika daripada sediaan emulsi. Sediaan mikroemulsi lebih transparan warnanya dibandingkan dengan sediaan

emulsi. Sediaan mikroemulsi pembuatannya memerlukan energy yang lebih sedikit

daripada sediaan emulsi.

2. Menjelaskan pengertian sediaan mikroemulsi Mikroemulsi adalah emulsi yang memiliki diameter tetesan dalam rentang sekitar

0,01 sampai 0,1 μm.

3. Menjelaskan alur/proses pembuatan sediaan mikroemulsi Lakukan titrasi air dengan memvariasikan perbandingan minyak, surfaktan, co-

surfaktan, dan air; menjaga konsentrasi GZ agar tetap konstan. Campurkan obat dalam kuantitas yang akurat dengan minyak, surfaktan dan co-

surfaktan secara lembut dengan menggunakan pengaduk magnetic pada suhu kamar.

Titrasi lagi dengan air suling hingga didapat Mikroemulsi yang stabil.

4. Menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki sediaan mikroemulsi Memiliki partikel yang berukuran lebih kecil daripada emulsi. Stabil secara termodinamika. Warna sediaan transparan, tidak terlihat partikel dari zat aktif.

5. Menjelaskan mekanisme pembentukan mikroemulsi Sistem dalam mikroemulsi dipengaruhi dari pembentukannya yang spesifik yang

melibatkan interaksinya antara molekul minyak, emulgator dan air. Jika interaksi spesifik tidak terbentuk, kerja yang diberikan dan jumlah emulgator yang melebihi batas tidak akan menghasilkan produk yang diinginkan.

D REFERENSILampirkan jurnal

RINGKASAN ISI JURNAL

1 LATAR BELAKANG/MASALAH PENELITIAN Penjelasan dan keunggulan glipizid sebagai obat yang menurunkan kadar glukosa

dalam darah.

Glipizid yang banyak beredar dalam sediaan oral yang tingkat kelarutannya dalam air sangat rendah.

Page 3: LKM-Mikroemulsi-Farmasetik

Kelarutan glipizid yang mempermudah disolusi dan absorbs pada cairan pencernaan.

Mikroemulsi dibuat untuk meningkatkan bioavailabilitasnya.

Formulasi mikroemulsi disiapkan 3 bahan dengan HLB yang berbeda sehingga mempengaruhi sifat fisikokimia formulasinya.

2 PEMECAHAN MASALAH/TUJUAN PENELITIAN

Yaitu dengan membuat Glipizid dalam bentuk sediaan mikroemulsi

3 METODE PENELITIAN

Formulasi : Glipizid diperoleh dari Novopharm Formulasi Pvt. LtdGujarat, India. Capmul MCM, Labrafa CC, Cremophor EL, Labrasol dan Transcutol P diperoleh dari Colorcon Asia (Mumbai).

Cara kerja:a. Disiapkan dengan metoda titrasi air dengan memvariasikan rasio minyak,

surfaktan, co-surfaktan, dan air; untuk menjaga konsentrasi glipizid konstan dalam tiap kasus.

b. Glipizid dicampur dalam kuantitas yang akurat dengan minyak (Capmul

MCM), surfaktan (Cremophor EL), dan co-surfaktan (Transcutol P) ditambahkan dan dicampur lembut selama 10 menit dengan bantuan pengaduk magnetic pada suhu kamar.

c. Campuran kemudian dititrasi dengan air suling sampai diperoleh mikroemulsi yang stabil dan transparan.

d. Formulasi mikroemulsi dioptimalkan melalui formulasi (minyak; surfaktan; co-surfaktan dan minyak; air rasio) dan proses variable (waktu dan kecepatan).

e. Persentase transmitansi devaluasi delama optimasi.

Evaluasia. Persentase transmitansi : menggunakan spektrofotometer ultraviolet (UV)

(UV-1601-220xShimadzu). Persentase transmitansi sampel diukur pada 276 nm menggunakan air murni sebagai blanko.

b. Pengukuran rheology : menggunakan Brookfield LVDV dan CP Viscometer (Brookfield, USA) dengan menggunakan perangkat lunak reolog.

Page 4: LKM-Mikroemulsi-Farmasetik

c. Studi konduktivitas : diukur dengan menggunakan konduktometer [(CM 180 konduktivitas meter (Elico, India)] pada suhu kamar.

d. Penentuan kadar obat : Formulasi mikroemulsi dianalisis untuk kandungan obat dengan menggunakan spektrofotometer UV.Dalam studi rilis vitro : menggunakan sel difusi Franz diubah pada 37 2oC. sebuah membrane dialysis, dengan ukuran pori 2.4 nm digunakan. Mikroemulsi glipizid ditempatkan di donor kompartemen. Kompartemen reseptor diisi dengan media dialysis ( 23 ml dapar fosfat pH 6,8). Pada interval waktu tetap 1 jam, 5 ml dari sampel ditarik dari kompartemen penerima melalui tabung samping dan dianalisis secara spektrofotometri.

4 KESIMPULAN

Dari pengembangan mikroemulsi yang terdiri dari Capmul MCM, Cremophor EL, Transcutol P dan air destilasi terbentuk cairan yang transparan. Mikroemulsi menunjukkan pelepasan obat secara invitro lebih tinggi, jika dibandingkan dengan obat dalam bentuk sediaan suspense sederhana na commercially available drug sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan mikroemulsi dari glipizid dapat meningkatkan bioavaibilitasnya dalam tubuh.

5 CATATAN PENTING

Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheology erat kaitannya dengan viskositas. Viskositas (kekentalan) merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir.

Nilai HLB suato emulgator adalah angka yang menunjukkan ukuran keseimbangan dan regangan gugus hidrofilik (suka air/ polar) dan gugus lipofilik (suka minyak/ non polar), yang merupakan system dua fase yang diemulsikan. System HLB adalah metoda untuk menentukan HLB-butuh suatu bahan dengan menggunakan berbagai bahan pengemulsi standar dengan nilai HLB tertentu sebagai alat bantu.