lk mtbs putri

8
LAPORAN KASUS An.S DENGAN DIARE DI POLIKLINIK MTBS PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG Disusun Oleh : FITHRI WAHYUNI PUTRI 220112150073 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROFESI KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXVIII BANDUNG 2015

Upload: fitri-wahyuni-putri

Post on 29-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tidak ada keterangan

TRANSCRIPT

Page 1: LK Mtbs Putri

LAPORAN KASUS An.S DENGAN DIARE DI POLIKLINIK MTBS

PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG

Disusun Oleh :

FITHRI WAHYUNI PUTRI

220112150073

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROFESI KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXVIII

BANDUNG

2015

Page 2: LK Mtbs Putri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An.S DENGAN DIARE

DI PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG

A. PENGKAJIAN ANAK

1. Identitas Klien

Nama : An.S

Tanggal Lahir : 11 Maret 2011

Umur : 4 tahun 8 bulan

Agama : Islam

Kultur : Sunda

Dagnosa Medis : diare

Tgl. Dikaji : 3 Desember 2015

Tgl. Kunjungan : 3 Desember 2015

Alamat : (tidak terkaji)

Nama Ayah/Ibu : Tn.H

Pekerjaan Ayah/Ibu : wiraswasta

2. Alasan Kunjungan

Klien diantar orang tuanya untuk berobat karena diare

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ayah klien mengatakan anaknya sudah diare selama 10 hari. Diare

disertai dengan demam.

4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

a. Prenatal

Selama kehamilan, Tn.H mengatakan ibu dan bayi sehat. Masa

kehamilan Ibu selama 36 minggu, Ibu rutin melakukan pemeriksaan

kehamilan.. Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum

alkohol, obat-obatan maupun jamu-jamuan selama hamil.

b. Intranatal

Page 3: LK Mtbs Putri

Bayi lahir spontan dengan presentasi kepala dengan jenis kelamin

laki-laki BB=3000 gram, PB=40 cm. Persalinan ditolong oleh bidan

dan tidak ditemukan penyulit selama persalinan.

c. Post natal

Bayi lahir dengan menangis spontan, tidak mengalami asfiksia,

ikterus, maupun penyakit infeksi post natal.

5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Tn.H mengatakan sebelumnya anaknya tidak mengalami sakit keculai

demam.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang

mempunyai riwayat penyakit menular maupun penyakit keturunan.

7. Riwayat Imunisasi

Tn.H mengatakan anaknya diimunisasi lengkap

8. Riwayat Sosial

An. S adalah anak bungsu dari empat bersaudara. An.S merupakan anak

laki-laki satu-satunya yang sangat ditunggu kelahirannya oleh keluarga.

9. Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi

Tn.H ,mengatakan anaknya makan tiga kali dalam sehari. Konsumsi

makanan di rumah terdapat nasi, beserta lauk pauk dan buah-buahan.

Untuk makan siang An.S dititipkan di daycare dan Tn.H tidak terlalu

mengetahui makanan apa yang didapatkan anaknya di daycare.

b. Eliminasi

BAK : Ibu klien mengatakan anaknya BAK 5-6 x/hari, berwarna

kuning jernih, bau khas urine, dan tidak ada keluhan

disaat maupun sesudah BAK.

Page 4: LK Mtbs Putri

BAB : untuk saat ini An.S buang air besar lebih dari 3 kali

dalam sehari dengan konsistensi cair.

c. Istirahat

An.S biasanya tidur dari jam 9 sampai jam 5.30.dan di daycare

biasanya tidur siang 1-2 jam.

d. Aktivitas Bermain

Ketika dilakukan pengkajian An.s tampak aktif

10. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Baik, klien tampak sehat

b. Tanda-Tanda Vital :

TD : - R : 21 x/menit

N : 120 x/menit S : 36,5 0 C

c. Antropometri :

BB = 19 kg

TB = 107 cm

d. Pemeriksaan Fisik :

Penampilan umum:kebersihanbersih

Tingkat kesadaran:kompos mentis

Kepala:bentuk bulat, simetris, rambut dan kulit kepala bersih, tidak

terdapat lesi, tanda-tanda trauma (-), distribusi rambut merata, anak

mengatakan pusing pada saat dikaji

Wajah:simetris(+), pucat(-), kekuningan (-), sianosis (-),

Mata:simetris(+), fungsi penglihatan(+), tidak terdapat cekungan

mata.

Telinga:simetris, bersih,bau(-), keluaran cairan (-), fungsi

pendengaran (-),

Hidung: simetris (+), deviasi septum (-), sekret (-),

Leher:peningkatan JPV (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)

Mulut dan kerongkongan : mukosa lembab

Page 5: LK Mtbs Putri

Dada:bentuk normal, pergerakan normal, penggunaan otot bantu

nafas (-), suara nafas tambahan (-)

Abdomen :distensi (-), massa (-), hematom (-), perut cembung,

bising usus (+) normal, turgor pada perut normal

Genitalia: menurutTn.H tidak terdapat kelainan pada genitalia

By.R

Ekstremitas atas dan bawah: tidak terdapat pitting edema

11. Analisis data

data etiologi MasalahDS: Ibu klien mengatakan bahwa anaknya akan diimunisasi campakDO: - Klien menangis saat disuntik campak- Terdapat bekas suntikan didaerah lengan

(Vibrio cholerae, E. coli patogen) masuk lambung duodenum berkembang biak mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lap lendir) bakteri masuk ke membran mengeluarkan subunit A & B mengeluarkan (cAMP) meransang sekresi cairan usus, menghambat absobsi tampa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut volume usus dinding usus teregang DIAREgangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare

12. Rencana intervensi keperawatanGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diareTujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimalKriteria hasil :o Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )o Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong, UUB

Page 6: LK Mtbs Putri

tidak cekung.o Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari

Intervensi RasionalPantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit

Pantau intake dan output

Timbang berat badan setiap hari

Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr

Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit

Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme

Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan kehilangan cairan 1 lt

Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral