lion air

8
Penjelasan Lion Air Soal Penerbangannya yang Delay Hari Ini Rivki - detikNews Suasana Lion Air Jakarta-Bali Delay Sore Tadi Lion Air Kacau Balau Jakarta - Pihak Lion Air menjelaskan mengapa penerbangannya pada hari ini mengalami keterlambatan jadwal terbang. Salah satunya adanya pesawat Lion Air yang menabrak burung di Semarang dan adanya perawatan teknis kepada salah satu pesawat Lion Air. "Di Semarang ada pesawat Lion Air yang tabrak burung alias bird strike, kedua ada pesawat yang alami gangguan teknis jadi kita schedule maintenance ketiga ada FOD," ujar Direktur Operasional Lion Air, Daniel Putut saat dihubungi, Kamis (18/2/2015). Lanjut, Daniel mengatakan akibat adanya 3 masalah teknis tersebut maka dampaknya menganggu operasional seluruh penerbangan Lion Air. "Karena ada tiga gangguan, maka dampaknya ke seluruh operasional," ucapnya.

Upload: ryan-tw-chouming

Post on 08-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Isu tentang keterlambatan Lion Air

TRANSCRIPT

Page 1: Lion Air

Penjelasan Lion Air Soal Penerbangannya yang Delay Hari Ini Rivki - detikNews

Suasana Lion Air Jakarta-Bali Delay Sore Tadi

Lion Air Kacau BalauJakarta - Pihak Lion Air menjelaskan mengapa penerbangannya pada hari ini mengalami keterlambatan jadwal terbang. Salah satunya adanya pesawat Lion Air yang menabrak burung di Semarang dan adanya perawatan teknis kepada salah satu pesawat Lion Air.

"Di Semarang ada pesawat Lion Air yang tabrak burung alias bird strike, kedua ada pesawat yang alami gangguan teknis jadi kita schedule maintenance ketiga ada FOD," ujar Direktur Operasional Lion Air, Daniel Putut saat dihubungi, Kamis (18/2/2015).

Lanjut, Daniel mengatakan akibat adanya 3 masalah teknis tersebut maka dampaknya menganggu operasional seluruh penerbangan Lion Air.

"Karena ada tiga gangguan, maka dampaknya ke seluruh operasional," ucapnya.

Selain itu, tingginya angka penumpang pada malam ini juga menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang. Menurut Daniel, hari ini tergolong 'peak season' karena besok hari libur perayaan Imlek.

Page 2: Lion Air

2 Penyebab Lion Air Sengsarakan Penumpang

Penumpang terlihat tegang dan berteriak kepada petugas di Teminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 19 Februari 2015. Meski telah menunggu belasan jam, namun pihak maskapai membiarkan penumpang terlantar dan tak memberi kompensasi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Pada Rabu hingga Kamis kemarin, 14 penerbangan Lion Air yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, mengalami penundaan lebih dari empat jam.

Tertundanya sejumlah penerbangan itu mengakibatkan jadwal penerbangan di Soekarno-Hatta kacau. Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, mengatakan operator bandara akhirnya terpaksa menyediakan makanan kecil dan air mineral kepada ratusan penumpang Lion Air yang telantar itu.

Juru bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahir, mengatakan di antara belasan penerbangan yang tertunda, delapan penerbangan di antaranya untuk tujuan Medan, Palembang,

Page 3: Lion Air

Pekanbaru, Surabaya, dan Ternate. Lima penerbangan ke Pekanbaru, Medan, dan Palembang yang tertunda sejak Rabu sore sudah diberangkatkan pada Kamis pagi. Sedangkan tiga penerbangan ke Surabaya dan Ternate yang tertunda lebih dari dua jam sudah diberangkatkan pada Kamis siang.

Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan kekacauan itu. Pertama, seperti disampaikan oleh Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi, yakni rusaknya dua pesawat. Pada waktu bersamaan, ada empat pesawat lain terkena inspeksi besar karena sudah masuk masa perawatan. Kondisi itu mengakibatkan Lion Air kekurangan armada. “Namun Lion Air sudah menjadwalkan penerbangan tambahan untuk liburan tahun baru Imlek,” ujarnya.

Kedua, adanya beberapa pesawat Lion Air yang dilarang terbang karena tidak mempunyai izin terbang (flight approval). Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik, Hadi M. Juraid, manajemen Lion Air terlambat mengajukan izin penerbangan tambahan (extra flight).

Akibatnya, sekitar 1.200 penumpang telantar terkena dampak penundaan penerbangan (delay). “Tiket sudah telanjur dijual. Penundaan untuk penerbangan reguler dan tambahan,” ujar Hadi ketika dihubungi Tempo.

Menurut dia, sesuai dengan prosedur, pengajuan izin terbang di Kementerian mesti diajukan oleh maskapai paling lambat 3 x 24 jam sebelum penerbangan. Setelah itu, izin terbang akan diterbitkan paling lama 1 x 24 jam sejak diajukan pada hari kerja dan 3 x 24 jam pada hari libur. Maskapai penerbangan selain Lion Air, kemarin, tidak menemui masalah karena sudah menyiapkan izin terbang jauh-jauh hari. “Lion tak ajukan extra flight sesuai dengan ketentuan, yaitu H-3 penerbangan," katanya.

Soal tudingan telat mengajukan izin terbang tambahan dan surat teguran dari Kementerian, manajemen Lion Air belum bersedia memberi tanggapan. Namun, soal penundaan, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengakui dua pesawat mereka rusak karena menabrak obyek asing yang diduga berupa burung. “Dua pesawat itu bisa untuk melayani delapan penerbangan," katanya saat dihubungi, kemarin.

Page 4: Lion Air

Menurut Edward, dua pesawat yang kena serangan obyek asing itu harus diperbaiki sebelum digunakan lagi. Akibatnya, rentetan jadwal penerbangan Lion menjadi kacau. Apalagi rusaknya dua pesawat tersebut tepat saat musim puncak libur tahun baru Imlek. Namun dia mengklaim sejumlah penerbangan Lion yang mengalami delay lebih dari 4 jam adalah penerbangan reguler dan bukan extra flight. "Ini seperti mata rantai. Kalau satu rantai saja putus, kacau semua," katanya.

Page 5: Lion Air

Ada Apa dengan Lion Air?

Diana Santi

20 Feb 2015 | 07:22

Seharian di rumah menikmati Libur Nasional Hari Imlek memaksa saya duduk manis menatap layar kaca yang menyuguhkan berbagai informasi. Nah.. yang paling menyita perhatian saya adalah kabar yang datang dari para calon penumpang Maskapai Lion Air. Sebenarnya saya tak terkejut kok kalau mendengar jadwal terbang Lion Air terlambat. Karena beberapa kali memakai jasa Maskapai ini maka saya tahu bagaimana rasa kerugian akibat keterlambatan jadwal terbang. Yang selalu saya ingat adalah perasaan kesal karena tidak ada penjelasan mengapa pesawat telat. Sudah telat, tak ada penjelasan pula. Sakitnya tuh disiniiii..... (nunjuk dahi..hihiii) . Penumpang dibiarkan bengong dan menerima saja perlakuan maskapai yang memiliki slogan : We Make People Fly. Gak sesuai banget deh slogannya. Wong penumpang malah susah terbang kok!

Berita di televisi sepanjang hari libur Imlek kemarin itu berisi tentang kemarahan calon penumpang Lion Air yang merasa ditelantarkan karena jadwal terbang tak menentu. Ada sekitar 50 jadwal penerbangan yang tertunda tanpa kepastian. Penumpang yang hendak bepergian dengan berbagai keperluan di hari libur ini tentu saja ngamuk ketika di Bandara tak ada kejelasan mengapa mereka tak kunjung diberangkatkan. Seperti biasa, petugas lapangan yang selalu kewalahan menghadapi amarah penumpang, mereka lah yang pasang badan meski tak berdaya karena memang bukan mereka sebenarnya yang bertanggungjawab, mereka hanya pelaksana. Amat sangat dimaklumi jika calon penumpang merasa dirugikan, baik materi maupun imateri. Bayangkan saja, pasti beberapa hal penting jadi terlewatkan. Misalnya acara kumpul keluarga di hari libur atau ada keperluan mendesak lainnya jadi terabaikan gara-gara Lion Air menunda penerbangan dengan alasan tak jelas. Saya pernah merasakan keterlambatan Lion Air. Rasa capek dan lapar plus haus karena menunggu ditambah kesal tak mendapat informasi sangat menyesakkan dada. Ingin marah tapi tak tahu pada siapa. Sebeeelllll.... Jadi begitu saya melihat informasi di televisi, sontak perasaan yang sama dengan calon penumpang pun dapat saya rasakan secara detail. Berjam jam tanpa kejelasan memang sangat melelahkan dan menjengkelkan.

Jika kita membaca Wikipedia, Lion Air adalah maskapai pelopor penerbangan murah pertama di Indonesia. Sejak tahun 2000-an sampai sekarang ini , Lion Air menempati peringkat kedua maskapai dengan penumpang terbanyak. Lion Air juga merupakan maskapai pertama di tanah air yang mengguna pesawat boeing 737 dalam jumlah besar. Hebatnya lagi, kini Lion Air group

Page 6: Lion Air

membawahi beberapa anak perusahaan seperti Wings Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Luar biasanya lagi, pemilik Lion Group ini kini menjabat sebagai wakil ketua umum salah satu partai besar di negeri ini plus menjadi anggota WantimPres di era Presiden Jokowi! Top Markotop deehhh pokoknyaaaaa....

Ironisnya, mengapa Maskapai penyandang berbagai predikat hebat ini seolah tak berdaya menangani soal jadwal terbang dan tak berani menghadapi penumpang yang minta penjelasan?. Penumpang dibiarkan terlantar menunggu ketidakpastian. Di era yang serba cepat dan informatif ini, semua orang ingin kejelasan. Lion Air seolah tak gentle menghadapi penumpang. Petugas lapangan dibiarkan sendiri menghadapi caci maki penumpang yang kesal. Bahkan dalam tayangan live di televisi swasta, petinggi Kemenhub pun berkata bahwa pihak Lion Air belum menunjukkan itikad baiknya dalam penyelesaian soal jadwal penerbangan. Kemenhub mendesak pihak Manajemen Lion Air bertangungjawab terhadap nasib penumpang. Dalam bahasa lainnya, Lion Air didesak supaya me-manusia-kan penumpang! Jika ada kesulitan dalam teknis operasional dalam maskapai ini, selayaknya diinformasikan kepada penumpang dan memberikan kompensasi sesuai peraturan yang berlaku. Bukan mendiamkan penumpang. Penumpang sudah membayar tiket, hak nya harus dipenuhi.Harus!

Pagi ini saya membaca informasi dari media online yang menyatakan dugaan penyebab kekacauan jadwal penerbangan kemarin adalah mogok kerja Pilot Lion Air. Saya tak tahu pasti apakah penyebab ini benar adanya.

Yang jelas saya tetap heran, Ada apa dengan Lion Air...?