sistem pelayanan ticketing pt. sahid gema …/sistem... · contoh tiket elektric dari garuda...
TRANSCRIPT
1
SISTEM PELAYANAN TICKETING
PT. SAHID GEMA WISATA TOUR AND TRAVEL
SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat-syarat penulisan
Tugas Akhir di usaha perjalanan wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
YANI PERMATASARI
C9405132
D III USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
2
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Tugas Akhir : SISTEM PELAYANAN TICKETING PT. SAHID
GEMA WISATA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Yani Permatasari
NIM : C9405132
MENYETUJUI
Disetujui tanggal : disetujui tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Wisnu Kretarto Dra. Hj. Isnaini Wijaya, M.Pd
ii
3
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN
Judul Tugas Akhir : SISTEM PELAYANAN TICKETING PT. SAHID
GEMA WISATA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Yani Permatasari
NIM : C9405132
Tanggal Ujian :
DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI
TUGAS AKHIR D III USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
Drs. Suharyana, M.Pd (........................................)
Ketua
Rully Ashayati, SE (..................................... ...) Sekretaris
Drs. Wisnu Kretarto (.................................... ....)
Penguji I
Dra. Hj. Isnaini WW, M.Pd (.................................. ......)
Penguji II
Dekan
Drs. Sudarno, MA
NIP. 131472202
iii
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini
dapat terselesaikan guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan
gelar Ahli Madya Pariwisata Program D III Usaha Perjalanan Wisata Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak
menemui hambatan, namun berkat bantuan dari beberapa pihak baik berupa
bimbingan, saran, serta dorongan kepada penulis akhirnya kesulitan yang ada
dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat diatasi. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Drs. Suharyana, M.Pd selaku Ketua Program Diploma III Udaha Perjalanan
Wisata yang telah memberi saran dan pengarahan berharga sehingga
terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini.
3. Dra. Isnaini Wijaya, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan selama ini.
4. Drs. Wisnu Kretarto selaku Dosen Pembimbing Utama yang dengan sabara
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis
sehingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.
iv
5
5. Segenap Dosen pengajar D III Usaha Perjalanan Wisata dan Staf Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Pengurus Labtour D III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Para Staf PT. SAHID GEMA WISATA TOUR & TRAVEL SURAKARTA.
8. Kedua Orang tuaku, suamiku, anakku, kakek & nenekku di Malang, terima
kasih atas dukungan dan bantuannya.
9. Teman – teman seperjuanganku ……. D III UPW angkatan 2005.
10. Adik-adikku Berlin, Fahmi aku bangga memiliki kalian
11. Bude Yanti, Tante Rina, Om Iwan, Redi, terima kasih atas semua yang kalian
barikan.
12. Teman-temanku Sulis, Lina Yosi, Utut, Selsi, Gebi, Titi…terima kasih atas
saran dan nasehat kalian.
13. Keluargaku di Mangkuyudan …….terima kasih atas pengorbanan kalian.
Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak , penulis yakin dan
sadar sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu kritik yang sifatnya membangun sangat harapkan. Semoga Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Februari 2009
Yani Permatasari
v
6
MOTTO
1. Pengorbanan adalah sebuah harga yang harus dibayarkan atas sebuah
kesuksesan.
2. Sebuah pohon yang besar tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Ia bisa
bermula dari biji yang sangat kecil, dan terus disirami dan dirawat. Perjalanan
sejauh 1000 mil bermula dari satu langkah kecil.
( Lao-Tse)
vi
7
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua Orang tuaku tercinta
2. Kakek Nenekku tersayang
3. Keluargaku
4. Almamaterku
vii
8
ABSTRAK
Yani Permatasari, C 9405132, 2009. Sistem Pelayanan Ticketing PT.
Sahid Gema Wisata Tour And Travel Surakarta. Program D III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Surakarta.
Penelitian ini mengkaji tentang Sistem Pelayanan Ticketing PT. Sahid
Gema Wisata Tour and Travel Surakarta. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui sistem ticketing PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel dalam
menjual tiket kepada calon passanger sampai laporan ke pihak airline, dan untuk mengetahui bentuk kerjasama PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel dengan
perusahaan airline dalam pelayanan ticketing.
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan tehnik
pengumpulan data berupa observasi langsung di PT. Sahid Gema Wisata Tour and
Travel Surakarta, wawancara dengan nara sumber di PT. Sahid Gema Wisata yang memberikan informasi secara akurat serta menggunakan studi pustaka untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tahap-tahap dalam menjual tiket
pesawat terbang yang dilakukan PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel
Surakarta, yaitu tahap Reservasi, tahap LPP, tahap Sistem Ticketing. Kesimpulannya, dalam sistem ticketing PT. Sahid Gema Wisata
sebagai Appointed Agent dari maskapai penerbangan Garuda, Sriwijaya, Lion Air,
Mandala Airline.
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .......................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ................................................................... 4
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 4
F. Metode Penulisan .................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan .............................................................. 11
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Sejarah pendirian PT. Sahid Gema Wisata Surakarta ............. 13
B. Struktur Organisasi PT. Sahid Gema Wisata Surakarta ........... 16
C. Bidang Tugas Setiap Unit Kerja .............................................. 17
ix
10
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Reservasi ……………………………………………………. 24
B. Laporan Penjualan Pasasi (LPP) …………………………….. 39
C. Sistem Ticketing PT. Sahid Gema Wisata ………………….. 39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 45
B. Saran …………………………………………………………. 46
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 47
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 48
x
11
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR INFORMAN ................................................................................ 48
LAMPIRAN 1
Surat Keputusan Penempatan Usaha PT. SAHID GEMA WISATA
Surakarta ....................................................................................................... 49
LAMPIRAN 2
Contoh tiket manual dari Sriwijaya Airline .................................................. 51
LAMPIRAN 3
Contoh tiket elektric dari Garuda Airline .................................................... 52
LAMPIRAN 4
Contoh Boarding Pass ................................................................................... 53
xi
SISTEM PELAYANAN TICKETING PT. SAHID GEMA WISATA TO UR AND TRAVEL SURAKARTA
Yani Permatasari
1
Drs. Wisnu Kretarto2 Dra. Hj. Isnaini WW, M.Pd
3
ABSTRAK
2009. Progam DiPloma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Unisversitas Sebelas Maret
Penelitian ini mengkaji tentang Sistem Pelayanan Ticketing PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel Surakarta. Penulisan ini
bertujuan untuk mengetahui sistem ticketing PT. Sahid Gema
Wisata Tour and Travel dalam menjual tiket kepada calon passanger sampai laporan ke pihak airline, dan untuk mengetahui
bentuk kerjasama PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel dengan
perusahaan airline dalam pelayanan ticketing Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan tehnik
pengumpulan data berupa observasi langsung di PT. Sahid Gema
Wisata Tour and Travel Surakarta, wawancara dengan nara sumber di PT. Sahid Gema Wisata yang memberikan informasi secara
akurat serta menggunakan studi pustaka untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tahap-tahap dalam menjual
tiket pesawat terbang yang dilakukan PT. Sahid Gema Wisata Tour
and Travel Surakarta, yaitu tahap Reservasi, tahap LPP, tahap Sistem Ticketing
Kesimpulannya, dalam sistem ticketing PT. Sahid Gema Wisata
sebagai Appointed Agent dari maskapai penerbangan Garuda, Sriwijaya, Lion Air, Mandala Airline.
1 Mahasiswa Jurusan D3 UPW FSSR UNS dengan NIM C.9405132
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi transportasi serta
informasi pada saat ini, memacu masyarakat untuk memilih berbagai hal yang
lebih praktis, efektif dan juga efisien. Oleh karena itu masyarakat yang hidup
pada saat ini sangat membutuhkan alat transportasi karena di kalangan
masyarakat sekarang ini banyak yang menerapkan peribahasa “Time is
Money”, sehingga mereka tidak ingin membuang-buang waktunya untuk
memilih menggunakan alat transportasi yang memakan banyak waktu dalam
perjalanannya. Dengan semakin berkembangnya alat transportasi udara atau
semakin banyak maskapai penerbangan yang beroperasi, maka banyak pula
masyarakat yang menggunakan jasa transportasi ini sebagai salah satu alat
penunjang perjalanan. Dikarenakan hal tersebut, maka pada saat ini banyak
bermunculan maskapai-maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia,
seperti halnya : Garuda Indonesia, Mandala Air, Merpati Air, Batavia Air,
Sriwijaya Air, Lion Air, Deraya Air, Air Asia dan lain-lain, Maskapai
penerbangan tersebut menggunakan metode promosi untuk menarik minat
para konsumen agar menggunakan maskapai penerbangan mereka.
Adanya maskapai-maskapai penerbangan tersebut, maka para
pengguna jasa transportasi udara dapat memilih maskapai penerbangan yang
mereka inginkan, karena dengan memilih perjalanan lewat udara maka akan
lebih efektif dan efisien, selain itu masyarakat menjadi lebih tertarik lagi
2
untuk menggunakan jasa transportasi udara karena banyaknya penawaran
harga yang lebih terjangkau dari masing-masing airlines.
Disinilah peran dari sebuah Biro Perjalanan Wisata yang bertugas
melayani pemesanan tiket hingga penjualan tiket, selain di kantor cabang
masing-masing airlines itu sendiri. Keuntungan dari pemesanan maupun
pembelian tiket pesawat di biro perjalanan adalah para calon pembeli dapat
memilih sendiri airlines yang akan digunakannya dan dapat mencari informasi
sebanyak-banyaknya tentang perbandingan harga tiket pada tiap -tiap
penerbangan itu sendiri tanpa perlu mendatangi setiap kantor cabang dari
berbagai macam airlines.
Salah satu BPW yang ada di Surakarta adalah PT. Sahid Gema
Wisata Tour and Travel yang menyediakan penjualan tiket pesawat dari
beberapa Airlines yaitu : Garuda, Sriwijaya, Lion, Mandala. Dalam penjualan
tiket pesawat ada beberapa tahap mulai dari reservasi sampai pembuatan
laporan penjualan kepada pihak airlines.
Selain pelayanan penjualan tiket pesawat, PT. Sahid Gema Wisata
Tour and Travel juga melayani pengurusan passport, visa, paket wisata dan
sebagainya.
Bahwa BPW tersebut telah menggunakan sistem online dalam issued
ticket karena dengan sistem tersebut dapat memperlancar kegiatan penjualan
dan laporan tahunan perusahaan. Sistem online ticketing memiliki fungsi
berikut:
(1) Sebagai pedoman dalam penjualan tiket pesawat.
(2) Sebagai pedoman dalam membuat laporan tahunan.
3
Sistem ticketing sendiri memiliki beberapa tahap, yaitu:
(1) Reservasi : Pemesanan tiket.
(2) LPP : Laporan penjualan tiket kepada pihak airline.
(3) Accounting : Merekapitulasi pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Dalam penulisan sistem ticketing ini, penulis berharap pembaca dapat
lebih mengetahui sistem ticketing yang ada di PT. Sahid Gema Wisata Tour
and Travel. Penulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan untuk mengetahui
cara kerja PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel di Surakarta dan dapat
menentukan pilihan yang tepat untuk menggunakan jasa BPW yang
menurutnya terbaik.(Aan Surachlan Damiati,1992,hal : 10).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis
merumuskan dalam laporan tugas ini adalah:
1. Bagaimana sistem ticketing PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel
dalam menjual tiket kepada calon passenger sampai laporan ke pihak
Airline?
2. Bagaimana bentuk kerjasama PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel
dengan perusahaan airline dalam pelayanan ticketing?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem ticketing PT. Sahid Gema Wisata Tour and
Travel dalam menjual tiket kepada calon passenger sampai laporan ke
pihak airline.
4
2. Untuk mengetahui bentuk kerjasama PT. Sahid Gema Wisata Tour and
Travel dengan perusahaan airline dalam pelayanan ticketing.
D. Manfaat Penelitian
Salah satu aspek penting di dalam kegiatan penelitian yaitu menyangkut
kegunaan atau manfaat dari penelitian tersebut. Adapun kegunaan dari
penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan uji konsep yaitu dapat
untuk perbandingan hasil ide-ide atau gagasan yang terkumpul dalam
konsep di Tugas Akhir ini dengan teori –teori tentang ticketing .
2. Manfaat Praktis
a. Menambah wawasan kepada pembaca mengenai penjualan tiket
pesawat di perusahaan PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel.
b. Membantu instansi terkait untuk membuat kebijakan guna mengambil
keputusan yang tepat dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap
konsumen khususnya pelayanan ticketing.
3. Manfaat Akademis
Mahasiswa dapat mengetahui aktivitas-aktivitas dalam proses pelayanan
ticketing dan mahasiswa dapat mengetahui tugas dan tanggung jawab serta
hubungan kerja setiap bagian pada lembaga yang diteliti.
E. Tinjauan Pustaka
Travel Agent adalah perusahaan yang khusus mengatur dan
menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang baik di dalam
5
maupun ke luar negeri, dari luar negeri ke dalam negeri, dari dalam keluar
negeri ataupun dalam negeri itu sendiri.
Menurut surat keputusan dari Direktorat Jendral Pariwisata No Kep.
02 / U / III / 87 ( 4 Maret 1987 ) dibedakan menjadi 2 jenis badan usaha dan
ruang lingkup kegiatan masing-masing.
1. Biro Perjalanan Umum
Mempunyai tugas: menyusun, menjual dan menyelenggarakan paket
wisata di dalam dan luar negeri, mengatur penyelenggaraan konvensi,
melayani pemesanan akomodasi, restaurant dan sarana wisata lainnya,
menyelanggarakan transfer bagi wisatawan.
2. Agent Perjalanan
Melaksanakan jenis pelayanan 4 terakhir yang ada di atas (RS Darmadjadi,
1995 : 60).
Transportasi adalah pengetahuan yang mempelajari bagaimana
memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan perjalanan
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memindahkan orang dari satu
tempat ke tempat lain.
Transportasi udara Indonesia. Diatur dalam undang-undang No 5
Tahun 1992 tentang penerbangan, dengan tujuan meningkatkan pengadaan
dan pengembangan armada udara dan penyediaan jasa udara yang aman,
lancar, tepat dan nyaman.
Dalam buku Air Fores and Tiketing, Agus Budianto menuliskan
bahwa tiket adalah dokumen berharga yang harus dimiliki oleh setiap
penumpang yang akan mengadakan perjalanan dengan menggunakan pesawat
6
udara, dalam dokumen tersebut dikeluarkan oleh dan atas nama perusahaan
yang bertindak sebagai pengangkut transportasi dimana di dalamnya
tercantum syarat-syarat perjanjian antara penumpang dan pengangkut.
Sementara itu tiket adalah suatu kontrak pengangkutan antara
perusahaan penerbangan dan penumpang. Selain itu tiket juga merupakan
tanda terima (Kwitansi) dari perusahaan penerbangan kepada penumpang atas
sejumlah uang yang dibayarnya (7-5. A Sahulata 1994 : 50).
Menurut operasinya jenis tiket yang dikeluarkan oleh perusahaan
penerbangan ada dua macam, yaitu:
1. Tiket Domestik
Tiket domestik adalah dokumen perjalanan sebagai alat bukti pembayaran
atas pembelian jasa angkutan udara yang hanya berlaku untuk rute
penerbangan dalam negeri dan merupakan bukti perjanjian antara
maskapai penerbangan dan penumpang yang terdiri satu atau dua flight
coupon.
2. Tiket Internasional
Tiket Internasional adalah dokumen perjalanan yang digunakan utuk rute
penerbangan luar negeri yang terdiri dari dua dan empat flight coupon.
Adapun data-data yang terdapat dalam satu tiket, yaitu:
a. Rute perjalanan
b. Nama penumpang
c. Bagasi
d. Nomor penerbangan
e. Jam keberangkatan
7
f. Tanggal keberangkatan
g. Harga tiket
h. Status keberangkatan
i. Dan lainnya
Tiket bersifat carbonized, yaitu mempunyai beberapa lembar coupon
yang hanya cukup dituliskan pada lembar pertama pada coupon tersebut.
Dengan sendirinya akan tercatat pada lembar coupon yang ada di bawahnya
(Rahmad Darsono, 2004:97).
Adapun lembar coupon tersebut berurutan adalah:
1. Audit Coupon
Audit Coupon merupakan lembar coupon yang disobek ketika calon
penumpang membeli tiket dan harus dikembalikan kepada pihak maskapai
penerbangan (biasanya dikembalikan kepada bagian accounting ketika
biro perjalanan membutuhkan tiket yang baru, sales report).
2. Agent Coupon
Agent Coupon merupakan coupon yang disobek ketika calon penumpang
membeli tiket dan disimpan sebagai arsip di biro perjalanan wisata yang
mengeluarkan tiket tersebut.
3. Flight Coupon
Flight Coupon merupakan lembar coupon yang harus ada di dalam tiket
ketika calon penumpang membeli tiket dan akan disobek di bandara oleh
bagian check-in counter sebagai bukti dalam penukaran dengan boarding
pass. Tanpa flight coupon ini, penumpang tidak akan dapat memakai jasa
maskapai penerbangan.
8
4. Passenger Coupon
Passenger Coupon merupakan lembar coupon terakhir yang ada pada tiket
dan dipakai sebagai cover sebagai bukti pembelian tiket oleh penumpang.
Menurut Oka A. Yoeti (2001:69) sifat penggunaan tiket adalah :
1. Conjunction Ticket
Conjunction Ticket adalah tiket yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih yang
disarankan kepada seorang penumpang. Ini merupakan suatu kontrak
untuk seluruh perjalanan. Dalam hal ini semua tiket yang dikelaurkan
saling menunjukkan atau berhubungan satu dengan lainnya.
2. Non Conjunction Ticket
Non Conjunction Ticket adalah tiket yang tidak dapat dikeluarkan
berhubungan dengan tiket yang lainnya dan hanya digunakan untuk
perjalanan tunggal. Jadi, tiket ini hanya dapat digunakan untuk perjalanan
dari suatu kota ke kota lain tanpa dapat melanjutkan perjalanan lainnya
dengan menggunakan tiket tersebut.
Menurut Rahmad Darsono (2004:78) bentuk tiket dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
1. Tiket Manual
Tiket manual yaitu tiket yang cara pengeluarannya (issued) menggunakan
tangan.
2. Tiket TAT (Transitional Automated Ticket)
Tiket TAT yaitu tiket yang dikeluarkan melalui prose CRS (Computerized
Resevation Sistem).
9
Menurut M.A Desky dalam bukunya “ Pengantar Bisnis Biro
Perjalanan Wisata “ adapun alasan wisatawan tertarik menggunakan jasa Biro
Perjalanan Wisata adalah kepastian, efisiensi waktu, informasi yang akurat dan
harga (M.A Desky, 2001:5-7).
F. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan cara deskripsi kualitatif
1. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih yaitu PT. Sahid Gema Wisata Tour
and Travel yang merupakan Biro Perjalanan Wisata yang terletak di Jalan
Gajah Mada No. 82, Surakarta, Telp (0271) 652228, Email :
BPW tersebut berada di dalam Hotel Sahid Raya Solo dan terdiri
dari 2 ruangan, yaitu:
a. 1 Ruangan dilantai satu untuk bagian reservasi dan paket wisata.
b. 1 ruangan di dekat parkiran bawah untuk bagian LPP dan Accounting.
Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan terhitung mulai tanggal 1
Februari 2008 sampai 31 Maret 2008.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung
terhadap objek penelitian yaitu dengan melibatkan diri dan ikut
berpartisipasi di perusahaan dalam melayani setiap konsumen dengan
cara job training di perusahaan tersebut. Observasi dilakukan terhadap
sarana dan prasarana yang ada, yaitu komputer untuk reservasi, alat
10
print, telephone, faximili, mesin tik manual, loker untuk menyimpan
berkas-berkas perusahaan. Selain itu, peneliti juga mengamati cara
kerja karyawan untuk melayani konsumen yaitu, memasukan data
konsumen sebagai calon passenger, mengkalkulasi tarif pesawat
terbang, membuat laporan penjualan pasasi, membuat laporan tahunan
terhadap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan nara sumber yang mempunyai
kompetensi terhadap masalah yang diteliti. Penelitian nara sumber
dilakukan secara purpusif. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara
bebas tetapi terfokus. Dalam wawancara digunakan pedoman
wawancara yang jelas disiapkan sebelumnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Purposive sampling
dimana peneliti cenderung memilih informasi yang dianggap tahu dan
dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan
mengetahui masalahnya secara mendalam.( IR.Kusmayadi dan IR Endar
Sugiarto,MM, hal:141 )
Dalam menentukan nara sumber, pertama-tama peneliti datang
pada orang yang lebih tahu yang kemudian dijadikan “Key Informan”
dalam penelitian ini key informannya bernama Bp.Tri kemudian
setelah dirasa cukup maka orang tersebut menunjuk pada orang yang
lebih tahu dan demikian seterusnya.
c. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan
membaca, mengkaji serta mempelajari buku-buku atau jurnal dan
11
bahan-bahan ticketing dan laporan penelitian sejenis untuk dijadikan
perbandingan buku diperoleh diperperpustakaan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
d. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arsip,
tiket pesawat, laporan penjualan pasasi.
3. Analisis Data
Setelah seluruh data yang dibutuhkan dalam penelitian
dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis data. Adapun data yang
dimaksud adalah data yang terdapat di PT. Sahid Gema Wisata Tour and
Travel. Data yang diperoleh berdasarkan survey dan pengamatan penulis
selama on the job training di PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir (TA) ini terdiri dari empat bab dan terdiri dari sub-sub
berserta penjelasannya.
Adapun bab-bab tersebut sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan :
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Gambaran umum :
Berisi tentang gambaran umum yang menguraikan tentang sejarah
berdirinya PT. Sahid Gema Wisata. Lokasi dan kondisi PT. Sahid
Gema Wisata, bidang tugas setiap unit kerja, karyawan PT. Sahid
12
Gema Wisata, Mitra Bisnis PT. Sahid Gema Wisata, Fasilitas
Pelayanan.
BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan :
Berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian
BAB IV Kesimpulan dan saran.
Berisi kesimpulan dari permasalahan dan saran yang ditujukan kepada
PT. Sahid Gema Wisata Tour and Travel.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Pendirian PT. Sahid Gema Wisata Surakarta
PT. Sahid Gema Wisata Tours and Travel adalah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa pelayanan dalam usahanya memenuhi kebutuhan
masyarakat, antara lain berupa jasa pemesanan tiket angkutan udara,
pelayanan paket wisata domestik, inbound dan outbound, serta pengurusan
dokumen perjalanan dan lain sebagainya.
Pada tahun 1967 atas prakarsa Drs. B. Sukamdani Sahid Gito Sarjono
didirikan kegiatan keagenan pembukuan penumpang pesawat. Kemudian
Agen Sahid Surakarta mengirim calon-calon penumpangnya ke Yogyakarta,
sehingga dalam setiap penerbangan Yogyakarta-Jakarta selalu ada penumpang
dari Surakarta. Sementara itu permohonan untuk menjadi agen penjualan tiket
Garuda diajukan. Setelah Garuda Yogyakarta mengevaluasi kegiatan Agen
Sahid Surakarta dari tahun ke tahun, Agen Sahid Surakarta dianggap cukup
memenuhi syarat-syarat untuk diangkat menjadi agen penjualan tiket Garuda,
maka pada tahun 1969 dengan resmi Agen Sahid Surakarta diresmikan
menjadi agen penjualan tiket Garuda di daerah Surakarta dengan nomor agen
5456.
Prestasi Agen Sahid Surakarta selalu meningkat sejalan dengan
pertumbuhan kota yang semakin pesat. Industri-industri baru mulai
bermunculan, demikian pula proyek pemerintah. Hal ini menimbulkan hilir
mudik pedagang, bussinessman dan pejabat yang datang ke Surakarta.
13
2
Seiring dengan pertumbuhan potensi Kota Surakarta, demikian pula
pertumbuhan Agen Sahid Surakarta sangatlah pesat. Mulai pertengahan tahun
1974, lapangan udara Panasan Surakarta dinyatakan mampu didarati pesawat
jenis Foker 28. Agen Sahid Surakarta diberi kepercayaan untuk menangani
penjualan tiket pesawat, penumpang, cargo dan crew pesawat dilapangan
udara Panasan oleh Garuda. Dengan ditandai adanya hubungan udara dengan
Jakarta. Kota Surakarta mampu memasuki suatu era baru. Pada tahun
permulaan penerbangan Solo-Jakarta PP dilakukan satu kali sehari dengan
menggunakan pesawat Foker 28.
Dengan dikuatkan Akte Notaris No. 23 R. Surojo Wongso Wijoyo,
SH. Pada tanggal 18 Januari 1978 di Jakarta, nama Agen Sahid diubah
menjadi PT. Sahid Gema Wisata yang berkedudukan di Surakarta. Ijin usaha
Biro Perjalanan Umum telah diperoleh dengan No. 182/D.2/BPU IV.1979.
Kemudian perusahaan bergabung dengan organisasi dan lembaga pariwisata
diantaranya sebagai anggota ASITA (Association of The Indonesian Travel
Agecies). Sebagai anggota PATA (Pasific Asia Travel Association).
ASEANTA (Asean, Travel Association), anggota IATA (International Air
Transport Association).
Sekitar tahun 80-an Surakarta dianggap sebagai kota yang sangat
potensial, maka pada tahun 1980 Garuda membuka kantor di Jalan Slamet
Riyadi yang merupakan kantor pusat PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel.
Posisi PT. Sahid Gema Wisata sebagai agen penjualan tiket Garuda di wilayah
Surakarta dan dipercaya untuk menangani ground handling di Bandara Adi
Sumarmo.
3
Dalam perkembangannya, kemudian dibuka secara berturut-turut
cabang-cabang di Kota Jakarta. Pada bulan Mei-Juni 1986 PT. Sahid Gema
Wisata Tours & Travel membuka cabang di Yogyakarta yang berkantor di
Archade Garden Hotel, diikuti pembukaan cabang di Denpasar pada tahun
1986 Dan pada tahun 1990 cabang dl Lampung dan Surabaya. Namun karena
terdapat pertimbangan tertentu dari perusahaan, kedua cabang tersebut ditutup.
Secara yuridis, PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel Surakarta
merupakan kantor pusat, karena pertama kali berdiri adalah di kota Surakarta
Namun sccara administratif, Jakarta merupakan kantor pusat mulai tahun
1989. Karena Board of Director dan pemilik perusahaan tinggal di Jakarta.
Sehingga diputuskan untuk memindahkan kantor pusat PT. Sahid Gema
Wisata Tours & Travel dari Surakarta ke Jakarta, yang diperkuat oleh Notaris
Raharti Sudjardjati melalui akte No.80 ttanggal 3 Maret 1989. Memasuki
tahun 1989 secara operasional PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel
berpusat dl Jakarta. Dengan cabang-cabangnya di Surakarta. Yogyakarta,
Denpasar, Surabaya dan Lampung.
Hal yang menarik dari perusahaan ini adalah perusahaan ini
merupakan badan usaha yang bernaung di bawah Sahid Group, tidak salah jika
masyarakat menyebutnya dengan Sahid Tours. Sahid Group mempunyai
bermacam-macam- macam usaha, namun secara umum bisa dibedakan
menjadi dua macam, yaitu usaha yang bersifat tour dan usaha yang bersifat
non tour.
Sahid Group juga bergerak di bidang perhotelan. Seluruhnya ada
sebelas buah hotel yang tersebar di Indonesia, yang tertinggi kelasnya adalah
4
hotel berbintang lima Sahid Jaya. Sedang yang terendah adalah hotel
berbintang tiga Sahid Toraja Hotel, sedang lainnya adalah hotel berbintang
empat.
B. Struktur Organisasi PT. Sahid Gema Wisata Surakarta
Organisasi merupakan tulang punggung perusahaan, karena suksesnya
perusahaan ada pada ketepatan organisasi yang digunakan oleh perusahaan
yang bersangkutan. PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel Surakarta
memiliki struktur organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Board
of Director PT. Sahid Gema Wisata. Struktur organisasi di suatu perusahaan
diperlukan untuk menunjukkan wewenang seseorang, mengetahui tanggung
jawab dan kepada siapa bertanggung jawab, memahami kewajiban serta tugas-
tugasnya, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran daiam melaksanakan
tugasnya.
Bentuk struktur organisasi garis atau seperti bentuk piramid. Hal ini
bisa dilihat dan segi saluran kekuasaan, wewenang dan tanggungjawab serta
hubungan kerja pada organisasi. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur
organisasi Sahid Gema Wisata Tours & Travel Surakarta, Berikut akan
penulis sajikan gambar struktur organisasi perusahaan sebagai berikut:
Struktur Organisasi PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel Surakarta
GENERAL MANAGER
TICKETING
DEPT
Supervisor
Staff Dalam Negeri
Staff Luar Negeri
TOURS
DEPT
Supervisor
Staff
Pengemudi
ACCUNTING
DEPT
Manager
Genaral Cashier
Staff
CARGO DEPT
Supervisor
Staff
MARKETING DEPT
5
C. Bidang Tugas Setiap Unit Kerja
Dalam rangka menciptakan karyawan yang profesional, perlu diadakan
pembagian tugas yang jelas pada setiap karyawan, sehigga akan tercipta rasa
tanggung jawab yang besar dalam diri setiap karyawan atas tugas yang
dipercayakan kepadanya.
Karyawan satu dengan yang lain dalam satu unit kerja maupun dengan
unit kerja lain mempunyai tugas yang berbeda-beda tetapi saling melengkapi.
Dari bagan tersebut diatas akan diterangkan mengenai job description
dan masing-masing bagiannya
Pembagian tugas:
1. General Manager
a. Melaksanakan pimpinan harian dan koordinasi diantara bawahanya.
b. Menandatangani perjanjian dan kontrak usaha.
c. Mewakili perusahaan dalam keanggotaan asosiasi kepariwisataan atau
asosiasi usaha lain.
d. Menentukan kebijaksanaan perusahaan mengenai keuangan, tata kerja
dan kepegawaian.
e. Menentukan anggaran belanja dan pendapatan perusahaan.
f. Ikut aktif mempromosikan produk perusahaan di setiap kesempatan.
1. Ticketing Department
a. Memberikan saran dan cara terbaik kepada tamu langganan dalam
pemakaian jasa angkutan udara.
b. Memberikan informasi mengenai harga tiket beserta persyaratannya.
c. Merencanakan rute perjalanan dan menghitung biayanya.
6
d. Memesan tempat pada angkutan udara yang diminta/disetujui dan
memberitahukan konfirmasinya segera tamu/langganan.
e. Mengeluarkan tiket angkutan udara yang sudah memperoleh
konfirmasi pemesanan tempat dan menyerahkan kepada customer.
f. Melaksanakan administrasi penjualan tiket angkutan udara.
g. Membuat laporan penjualan tiket.
2. Tours Department
a. Menjual dan menyelenggarakan bermacam-macam paket wisata dalam
negeri maupun luar negeri.
b. Melayani pemesanan hotel dalam dan luar negeri.
c. Melayani semua permintaan informasi yang berhubungan dengan
tugasnya.
d. Menyelenggarakan paket umroh dan Ongkos Naik Haji (ONH) plus.
e. Melayani pengurusan dokumen perjalanan.
f. Melayani penyewaan kendaraan wisata.
g. Membuat laporan kegiatan usaha secara berkala.
h. Melayani dan menyelesaikan setiap keluhan dan tuntutan customer
dengan sebaik-baiknya.
3. Accounting Department
a. Mengatur keluar masuk keuangan perusahaan.
b. Mengkoreksi laporan penjualan.
c. Membuat dan mengontrol laporan bank.
d. Membuat jurnal, buku harian dan buku kas.
e. Mengoreksi tagihan.
f. Mengontrol persediaan tiket dan dokumen berharga lainnya.
g. Menyelesaikan pembayaran gaji, upah dan pajak.
7
4. Cargo Department
Mengurus dan mempertanggungjawabkan atas pengiriman barang
pada pesawat udara.
5. Marketing Department
Bertugas untuk memasarkan semua produk perusahaan yang siap
untuk dijual.
6. Mitra Bisnis PT. Sahid Gema Wisata
Sebagai badan usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan dan
mempunyai pangsa pasar yang luas PT. Sahid Gema Wisata Tours &
Travel mengadakan kerjasama atau kontrak bisnis dengan badan-badan
atau instansi terkait, misalnya:
a. Bandar Udara
Dalam hal ini yang dimaksud adalah Bandara Internasional Adi
Sumarmo Surakarta. Bekerja sama dengan bandara ini dinilai sangat
penting, karena Sahid Tours bisa mendapatkan ijin untuk membuka
counter penjualan tiket domestik terutama Garuda. Selain itu juga
sebagai tempat promosi Sahid Tours sehubungan dengan produk-
produk yang ditawarkan selain pertiketan.
b. Dinas Pariwisata
Pada umumnya obyek-obyek wisata adalah milik pemerintah (dalam hal
ini Dinas Pariwisata), untuk itu Sahid Tours bekerjasama dengan
instansi tersebut, agar pemerintah juga bisa menerima income dari
obyek wisata yang dikelolanya. Sahid Tours membuat paket wisata dari
8
booklet yang berisi mengenai Calender Event of Central Java yang
terbit tiap tahunnya.
c. Perusahaan Penerbangan (Airlines)
Sangat penting bagi sebuah biro perjalanan untuk bekerja sama dengan
beberapa perusahaan penerbangan, baik penerbangan domestik maupun
internasional, karena biro perjalanan dapat menjual tiketnya. Semakin
banyak perusahaan penerbangan yang ditangani semakin menunjukkan
kebonafitan sebuah biro perjalanan. Perusahaan penerbangan domestik
yang menjadi mitra bisnis perusahaan ini antara lain Garuda Airlines,
Sriwijaya Airlines, Lion Air dan Mandala Airlines. Sedangakan
perusahaan penerbangan asing antara lain Gulf Air, Saudi Airlines,
Jordan Air, Korean Air, Cathay Pasific, Singapore Airlines, KLM,
Malaysian Airlines, Lufthansa dan Japan Airlines.
d. Perusahaan Angkutan
Sahid Tours juga mengadakan kerjasama dengan perusahaan angkutan
terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan masalah overland tours.
Perusahaan angkutan yang menjadi mitra bisnis Sahid Tours adalah
P.O. Sriwedari, P.O. Bima, P.O. Melia.
e. Hotel
Seorang wisatawan dalam melakukan perjalanannya membutuhkan
akomodasi atau penginapan seperti hotel. Untuk mempermudah
wisatawan memilih hotel yang baik dan nyaman, biro perjalanan harus
mempu memberikan alternatif-alternatif bagi wisatawan. Oleh karena
itu Sahid Tours mengadakan Contract Rate dengan hotel-hotel
9
berbintang diseluruh Indonesia, dengan mengeluarkan voucher-voucher
hotel. Pelayanan reservasi hotel terhadap customer guna mempermudah
dan meringankan biaya yang dikeluarka oleh customer. Beberapa hotel
yang menjadi mitra bisnis Sahid Tours yaitu :
1) Hotel di Solo : Lor in Hotel, Novotel Hotel, Sunan Hotel,
Sahid Kusuma Hotel, Sahid Raya Hotel,
Riyadi Palace Hotel, Hotel Agas
Internasional.
2) Hotel di Yogyakarta : Hotel Melia Purasari, Sahid Garden
Yogyakarta, Hyatt Regency Hotel, Santika
Hotel.
3) Hotel di Surabaya : The Westin Hotel, Hotel Sahid dan lain-
lain.
4) Hotel di Bali : Patra Jasa Bali Hotel, Bali Beach, Sahid
Raya Bali dan lain-lain.
5) Hotel di Bandung : Grand Hotel Preanger, Horison,
Papandayan Hotel, dan Hotel Sahid Topaz
Galeria.
f. Restaurant
Untuk keperluan meals dalam tours yang diadakan, maka peranan
restaurant sangat penting untuk diajak bekerja sama, misalnya : pandan
perak, pasific dan pring bambu di Yogyakarta serta Diamond
Restaurant dan Adem Ayem Solo.
10
g. Asuransi
Instansi ini mengurus pertanggungjawaban atas keselamatan anggota
yang ikut didalamnya, dimaksudkan untuk berjaga-jaga mengenai
keselamatan dan keamanan wisata. Bila terjadi hal-hal yang tidak
dinginkan, maka wisatawan tidak merasa dirugikan.
h. Kantor Imigrasi
Merupakan badan resmi yang mempunyai wewenang tentang
pelaksanaan ketentuan-ketantuan hukum yang berlaku misalnya
mengeluarkan dokumen-dokumen perjalanan berupa passport.
7. Fasilitas Pelayanan
PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel memiliki beberapa
fasilitas penting yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada konsumen dan untuk kelancaran kegiatan perusahaan
yang berkecimpung pada bidang perjalanan wisata ini. Adapun beberapa
fasilitas pelayanan PT. Sahid Gema Wisata sebagai berikut:
a. Telepon
Merupakan alat komunikasi yang penting dan cepat sebagai
penghubung dengan customer, agen atau pihak lain yang bekerjasama
dengan PT. Sahid Gema Wisata
b. Faximilie
Merupakan alat yang dapat mempercepat transmisi pesan, informasi
atau berita-berita penting dari agen ataupun pihak lain secara tertulis.
11
c. Komputer
Adalah suatu alat pengolah data secara elektronis yang sangat
diperlukan untuk menyimpan dan memproses data menjadi yang
berguna bagi kegiatan operasional perusahaan serta pengambilan
keputusan.
1
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Reservasi
Reservasi merupakan langkah awal dalam penjualan tiket di PT.Sahid
Gema Wisata, setiap petugas Sahid Gema harus mengetahui prosedur dalam
melayani konsumen yang hendak membeli tiket pesawat.
Hal-hal yang harus diketahui dan dipahami seorang ticketer yaitu :
a. Menghitung Tarif tiket pesawat
Perlu diperhatikan bahwa seorang ticketer dalam menghitung tarif tiket
pesawat adalah membedakan antara pelanggan lama dan pelanggan baru.
Pada umumnya pelanggan lama cenderung meminta potongan harga dari
harga tiket yang dijual. Untuk itu seorang ticketer harus pandai dalam
memberikan potongan harga. Sedangkan pelanggan baru belum
mengetahui harga tiket sehingga lebih mudah dalam melayani.
Peraturan–peraturan tentang pengeluaran tarif angkutan udara diawasi
oleh suatu badan yang bernama Civil Aeronautic Board(CAB). Semua
undang-undang dan peraturan-peraturan mengenai tarif tiket pesawat
dimaksudkan untuk membatasi perusahaan penerbangan untuk memungut
biaya tambahan diluar tarif yang ditentukan, tujuannya adalah untuk
melindungi pengguna jasa penerbangan.
Sebelum melakukan perhitungan untuk menentukan tarif tiket biasanya
seorang ticketer hendaknya memahami istilah-istilah seperti:
24
2
1. One Way
One Way (OW) adalah satu kali perjalanan dengan pesawat terbang
dari tempat keberangkatan sampai ke tempat tujuan.
2. Return Trip
Return Trip (RT) adalah dua kali perjalanan penerbangan dari tempat
keberangkatan ke tempat tujuan kemudian kembali ke tempat asal
keberangkatan. Harga yang digunakan untuk pulang pergi adalah
sama.
3. Circle Trip
Circle Trip (CT) adalah suatu perjalanan dari tempat asal ke tempat
tujuan kemudian pulang ke tempat tujuan yang berbeda dari tempat
asal.Dengan demikian harga yang digunakan untuk keberangkatan dan
kepulangan berbeda.
Ada beberapa macam fare atau tarif di dunia penerbangan, antara
lain:
a.) Normal Fare
Adalah harga standart baik untuk first class,business class,dan
economy class.Untuk pembayaran tiket domestik ,normal fare
berlaku 3 bulan terhitung sejak dikeluarkannya tiket.
b.) Special Fare
1.) Bayi Bayi mendapat potongan harga 90% atau 10% dari tarif
dewasa, berumur 0-24 bulan.Untuk bayi tidak mendapat seat.
3
2.) Anak-anak
Anak-anak mendapatkan potongan harga 33% dari harga dasar
normal. Berumur 2 tahun sampai 10 tahun.
3.) Lansia
Untuk lanjut usia diberikan potongan harga 25 % dari harga
dasar normal. Dengan membawa fotocopy KTP dan umur
minimal 60 tahun.
4.) Round Trip
Untuk Round Trip tiket diberikan potongan 5% dari harga
dasar normal. Untuk round trip perjalanan pergi dan perjalanan
pulang kurang dari 3 bulan, terhitung sejak dikeluarkannya
tiket.
Dalam perhitungan tarif domestik lebih mudah caranya
dibandingkan dengan perhitungan tarif internasional, karena tarif domestik
dibuat perusahaan perusahaan penerbangan domestik lainnya.
Berikut adalah cara menghitung tarif tiket Garuda Indonesia rute Solo–
Jakarta. Kelas B tarif per 15 Januari 2008 :
Harga dasar : 418.000
Tax 10% : 41.800
Iuran Wajib : 10.000
Fuellcharge : 160.000 +
Total : 629.800
Harga dasar : harga yang sudah ditentukan oleh maskapai penerbangan
Garuda Indonesia atau harga jual normal.
4
Tax 10% (dari harga dasar) : 10% dari harga dasar
Iuran wajib : Asuransi yang sudah ditetapkan airline yaitu sebesar Rp.
6000,- untuk satu kali penerbangan untuk Airline selain
Garuda,sedangkan Garuda sebesar Rp. 10.000,-. Apabila
terdapat dua kali penerbangan maka dapat dikalikan dua
menjadi Rp. 12000,- dan Rp. 20.000,- demikian seterusnya.
b. Menguasai Isi buku Time Table
Menurut Soetojo dan Soekono terdapat dua macam buku Time
Table(Soetojo – Soekono, 1996:11).
Working time table adalah jenis time table, yang cara membacanya mulai
atas ke bawah sesuai rute penerbangan. Biasanya jenis time table ini
berbentuk lembaran, masing-masing halaman dikelompokan berdasarkan
daerah atau tempat tujuan. Pada working time table dapat diketahui route
suatu nomor penerbangan yang meliputi waktu kedatangan dan
keberangkatan suatu kota. Jika suatu penerbangan tidak dilanjutkan ke
bawahnya, berarti penerbangan tersebut berakhir di kota tersebut dan
kembali ke route asal
Quick reference time table adalah jadwal penerbangan berdasarkan city of
city (dari kota ke kota)yang disusun menurut abjad. Jadwal penerbangan
ini biasanya berbentuk tabel dan cara membacanya dari kiri ke kanan.Time
Table seperti ini yang sering diterbitkan oleh maskapai penerbangan.
5
Hal-hal yang dimuat di buku time table:
1.) Jam kedatangan dan keberangkatan jam penerbangan ditulis dengan
empat angka, misalnya:jam empat lebih tiga puluh sore ditulis 16.30,
jam delapan pagi ditulis 08.00.
2.) Hari Penerbangan
Hari Penerbangan ditulis dengan satu angka, misalnya hari selasa
ditulis dengan angka 2, hari rabu dengan angka 3, dan seterusnya.
3.) Kota, negara asal, tujuan dan transit
Kota ditulis dengan tiga huruf besar, misalnya: Solo ditulis SOC,
Jakarta ditulis JKT.
4.) Jenis Pesawat
Jenis Pesawat Boeing 787 cukup ditulis 787.
5.) Kelas layanan
Kelas layanan di penerbangan ada beberapa jenis, misalnya: Y adalah
kelas ekonomi, C adalah kelas bisnis, M adalah kelas ekonomi untuk
return, adalah ekonomi untuk lansia, pelajar, veteran, dan F adalah
kelas utama.
c. Mengetahui geografi penerbangan
Geografi penerbangan memuat masalah pembagian waktu penerbangan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia secara resmi dan diakui
secara Internasional, secara geografis wilayah Indonesia pada posisi 95
BB 141 BT, dibagi tiga wilayah waktu yaitu:
1.) Waktu Indonesia Barat (WIB) =GMT + 7
2.) Waktu Indonesia Tengah (WITA) =GMT + 8
6
3.) Waktu Indonesia Timur (WIT) = GMT + 9
GMT diambil dari nama kota Greenwich di Inggris yang dijadikan sebagai
pedoman penetapan dan pusat perhitungan dan pusat perhitungan waktu
dunia dan disebut dengan GMT (Greenwich Mean Time). Antar wilayah
yang satu dengan wilayah yang lain mempunyai perbedaan waktu satu
jam, wilayah yang berada di sebelah timur akan lebih cepat dibandingkan
wilayah disebelah barat. Dalam hal ini, pengatahuan tentang geografi
penerbangan bagi seorang ticketer akan mempermudah dalam menghitung
the flight time(lamanya terbang).
Reservasi atau reservation berasal dari kata to reserve yang berarti
memesan atau menyediakan tempat. Dalam hal ini pengertian reservasi adalah
suatu transaksi yang menyangkut penyediaan tempat (seat ), pelayanan khusus
fasilitas-fasilitas lainnya untuk penumpang yang akan melakukan perjalanan
dengan menggunakan pesawat terbang.
Adapun penjualan seat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
direct sales( own sales), yaitu penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
penerbangan itu sendiri, dan indirect sales yaitu penjualan yang dilakukan
oleh travel agent atau biro perjalanan dalam hal ini yaitu PT. Sahid Gema
Wisata..
Proses awal konsumen melakukan reservasi ada dua cara yaitu dengan
melalui telepon atau konsumen datang langsung ke PT. Sahid Gema Wisata
Tour and Travel. Proses dari reservasi tersebut meliputi :
a. Staff ticketing menerima pesanan tiket dari konsumen (dapat melalui
telepon atau datang langsung).
7
Hal yang perlu ditanyakan staff ticketing kepada calon konsumen antara
lain:
1.) Jadwal yang diinginkan oleh penumpang meliputi kota-kota tujuan,
waktu keberangkatan dan kedatangan, kelas yang diinginkan, tanggal
dan bulan yang diinginkan sesuai dengan permintaan dan minimum
connecting flight apabila penumpang tersebut memiliki penerbangan
lanjutan baik dengan carrier yang sama atau berbeda.
2.) Menuliskan dengan tepat nama penumpang yang akan berangkat
beserta status sosialnya MR/MRS/MS/MISS/MSTR/INF. Bila perlu
mohon untuk dieja untuk menghindari kesalahan pada penulisan nama.
3.) Mencatat alamat terutama nomor telepon kantor, rumah, HP, atau
agen-agen perjalanan yang menangani perjalanannya untuk
memudahkan petugas PT. Sahid Gema Wisata dalam menghubungi
calon penumpang bila terjadi sesuatu.
4.) Mencatat nama yang melakukan transaksi.
5.) Memberikan kepada calon penumpang apabila ia harus melakukan
reconfirmasi atau batas waktu booking (time limit)
6.) Membaca ulang hasil transaksi untuk menghindari kekeliruan.
b. Setelah transaksi selesai staff ticketing dapat menanyakan cara
pembayaran.
c. Memberitahu nomor kode booking kepada pemesan agar sewaktu-waktu
pemesan ingin melakukan re-cecking segera dapat diketahui status
pembukuannya.
8
d. Memberitahu time limit, supaya mendapat kepastian dari pemesan untuk
melakukan issued ticket (mencetak tiket).
e. Apabila status penumpang sudah OK, tiket dapat segera diisued
(dicetak).Sebelum issued tiket ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh
staff ticketing, yaitu:
1.) Menanyakan ke calon penumpang apakah sudah melakukan reservasi.
2.) Memperhatikan status pembukuannya.
3.) Mengkonfirmasi kepada calon penumpang mulai dari nama, tanggal,
waktu, keberangkatan, kota keberangkatan, kota tujuan dan kelasnya.
4.) Memperhatikan tarif apakah sudah sesuai dengan tarif yang ditentukan
dan menanyakan cara pembayarannya.
5.) Mengecek ulang secara keseluruhan untuk menghindari kesalahan.
Setelah itu dengan data–data tersebut staff ticketing dapat
mengeluarkan tiket.
Berikut ini adalah kode yang digunakan untuk mengeja nama atau speeling :
A = ALFA N = NOVEMBER
B = BRAVO O = OSCAR
C = CHARLIE P = PAPA
D = DELTA Q = QUEBEC
E = ECHO R = ROMEO
F = FANTA S = SIERA
G = GOLF T = TANGO
H = HOTEL U = UNIFORM
I = INDIA V = VICTOR
9
J = JULIET W = WISKEY
K = KILO X = X-RAY
L = LONDAN Y = YANKEE
M = MIKE Z = ZULU
Computerised reservasi, yaitu system reservasi dengan komputer.
Reservasi dengan cara ini lebih mudah dan menguntungkan karena
menggunakan on line system. Oleh sebab itu status pembukuan dapat segera
diketahui pada saat melakukan reservasi karena informasi yang dibutuhkan
oleh konsumen dan staff ticketing sudah tersedia yaitu jumlah seat, jadwal
penerbangan, dan informasi lain tentang penerbangan. Di PT. Sahid Gema
Wisata sendiri memanfaatkan teknologi komputer dengan system
ABBACUS(wawancara:Ibu Lestari,25 Februari 2008). Setelah menerima reservasi
tiket dari konsumen, staff ticketing dapat melakukan issued ticket. Di PT.
Sahid Gema Wisata issued ticket dapat dilakukan dengan cara komputerisasi
atau automatic ticket untuk tiket Garuda Indonesia dan secara manual untuk
tiket pesawat lainnya.(wawancara:Bp.Tri, 3 Maret 2008)
Dalam issued ticket staff ticketing harus memperhatikan aturan-aturan
yang sudah ada.Kolom–kolom yang tersedia pada tiket, antara lain:
a. Name of passenger
Ditulis nama penumpang dengan statusnya MR / MRS / MS, untuk anak
ditambah MISS untuk putri dan untuk putra, dan untuk bayi ditambah INF.
b. From and To
Kolom ini ditulis kota keberangkatan dan kota tujuan.
10
c. Origin Destination
Kolom ini dituliskan nama kota keberangkatan dan kota tujuan dengan
menggunakan tree letter code.
Misalnya untuk tujuan Solo- Jakarta ditulis SOC CGK.
d. Fare Basis
Pada kolom ini diisi dengan jenis kelas yang digunakan penumpang.
Contoh: Y = kelas ekonomi
C = kelas bisnis
M = kelas ekonomi untuk return
L = kelas ekonomi untuk lansia, pelajar, dan veteran.
e. Allow Kg
Kolom ini diisi bagasi Cuma-cuma yang diberikan maskapai penerbangan
dengan kelas yang dibeli penumpang.
f. Carrier
Pada kolom ini diisi dengan 2 kode huruf perusahaan penerbangan.
Contoh: Garuda Indonesia ( GA )dan Lion Air ( JT ).
g. Flight
kolom ini ditulis nomor penerbangan pesawat yang akan ditumpangi.
h. Date
Pada kolom ini diisi dengan tanggal keberangkatan dengan 2 angka dan 3
huruf pertama dari bulan.
i. Time
Kolom ini ditulis jam keberangkatan pesawat yang akan berangkat dari
bandara udara yang bersangkutan.
11
j. Status
Kolom ini diisi dengan status reservasi yang telah dibuat pada saat tiket
dikeluarkan.
Contoh: OK = Reservasi confirm dan penumpang siap berangkat.
RQ = Reservasi sudah diminta tetapi masih waiting list
NS = Penumpang yang tidak mendapat temapat duduk.
Open = Seat belum ditentukan karena belum ada permintaan.
k. Tiket Designator
Kolom ini ditulis “ Type of Journey “ atau “ Type of Discount “ yang
diberikan Ditulis kode yang dijelaskan dalam fare basis.
l. Fare
Kolom ini ditulis dengan harga dasar tiket.
m. Taxs
Diisi tax atau pajak yang harus dibayar penumpang, tax sebesar 10% dari
harga dasar dan iuran wajib ( IW ) sebesar Rp. 6000,- untuk airline selain
Garuda dan Rp. 10.000,- untuk Garuda satu kali terbang.
n. Equivalent Amount Paid
Diisi jika pembayaran dilakukan dengan mata uang yang berlainan dengan
mata uang yang terdapat di kolom fare.
o. Total
Diisi dengan jumlah yang ada di kolom fare, tax, serta IW.
p. Form of Payment
Diisi dengan cara pembayaran yang dilakukan penumpang: cash untuk
pembayaran tunai, cheque untuk penbayaran dengan cek bank. Untuk
12
pembayaran dengan kartu kredit ditulis dengan nomor dan jenis kartu
kreditnya.
q. Not valid before
Kolom ini diisi tanggal dan bulan yang menyatakan kalau tiket tidak
berlaku sebelum tanggal yang tertera di kolom.
r. Not valid After
Kolom ini diisi tanggal dan bulan kalau tiket tersebut tidak berlaku
sesudah tanggal yang tertera di kolom.
s. Date and place of issued
Kolom ini diisi tanggal dan tempat dikeluarkannya tiket tersebut.
Penulisan tiket di atas adalah secara manual dan diperuntukan untuk tiket
manual diisi berdasarkan reservasi yang telah dibuat. Berbeda dengan tiket
yang dikeluarkan komputer, staff ticketing hanya melihat reservasinya saja
dan menentukan tarifnya saja tiket akan keluar secara otomatis, cara ini
hanya dapat digunakan untuk tiket Garuda Indonesia.
Untuk mengetahui seat yang masih tersedia dan memasukkan data
calon passenger ke Airline yang bersangkutan terdapat rumus-rumus
yaitu:(wawancara:Bp.Tri, 20 Februari 2008)
a. Sriwijaya (SJ)
1. ay rute tanggal,enter : contoh ay SOC CGK 6 mar
2. sd1v1,enter : contoh SOC CGK T 1(rute kelas dan jumlah passenger)
3. nm1,enter : contoh SUPOMO/HANANTO Mr(nama)
4. cth,enter : contoh 08562983122(nomor hp passenger)
5. ctt,enter : contoh 0271 655262(nomo telepon agent)
6. *r,enter
13
b. Lion Air(JT)
1. 1 tanggal rute#JT,enter:contoh 1 2mar SOC MDC#JT
2. Ǿ 1 v1,enter(rute kelas jumlah orang)
3. -nama,enter:contoh –permatasari/yani
4. 9-nomor hp,enter:contoh 9-08562983122
5. 9-alamat kantor,enter:contoh 9-jl.slamet riyadi no.3
6. 6 pax,enter
7. er,enter
c. Garuda Airline(GA)
1. a tanggal rute,enter:contoh a 4mar CGK DPS
2. n1v1,enter:(kelas dan jumlah passenger)
3. -nama,enter:contoh -yani/MS
4. 9-nomor hp,enter:contoh 9-08562983122
5. 9-alamat kantor,enter:contoh 9-jl.slamet riyadi no.3
6. 6 pax,enter
7. er,enter
8. ir,enter
Untuk melihat jadwal penerbangan petugas Sahid Gema dapat
menggunakan “time table”. Time table adalah sebuah buku yang dikeluarkan
oleh perusahaan penerbangan yang berisi jadwal keberangkatan dan
kedatangan pesawat antar kota maupun antar negara.
Staff ticketing juga harus hafal Airline codes dan city codes dalam
proses penjualan tiket pesawat.Berikut ini adalah Airline codes dan city codes
di dalam negeri dan luar negeri :
14
1. Airline Codes
GA Garuda Indonesia JO Jalway
JT Lion Air JQ Jetstar Airways
QZ Indonesia Air asia KE Korean Air
SJ Sriwijaya Air KL KLM-Royal Dutch Airlines
W2 Efata Papua Airlines KU Kuwait Airways
3Y Kartika Airlines LH Lufthansa German Airlines
7P Batavia Air MH Malaysia Airlines
AI Air India MI Silkair
AK Air Asia PR Philipines Airlines
BI Royal Brunai Airlines QF Qantas Airways
BR Eva Airways QR Qatar Airways
CA Air China SQ Singapore Airlines
CI China Airlines SV Saudi Arabian Airlines
CO Continental Airlines TG Thai Airways International
CX Cathay Pacific Airways TR Tiger Airways
CZ China Southern Airlines UL Srilanka Airlines
EK Emirates UN Transaero
EY Etihad Airways VF Valuair
GF Gulg Air VN Vietnam Airlines
IY Yemenia Yemen Airways XR Skywest Airlines
2. City Codes
AMI Mataram KUL Kula Lumpur
AMQ Ambon LUV Langgur
15
BDJ Banjarmasin MDC Manado
BKK Bangkok MEL Melbourne
BKS Bengkulu MES Medan
BMU Bima MNL Manila
BNE Brisbane NRT Tokyo Narita
BOM Mumbai PDG Padang
BPN Balikpapan PEK Beijing
BTH Batam PEN Penang
BTJ Banda Aceh PER Perth
CAN Guangzhou PGK Pangkalpinang
CGK Jakarta Cengkareng PKU Pekanbaru
DJB Jambi PLM Palembang
DJJ Jayapura PLW Palu
DME Moscow PNK Pontianak
DPS Denpasar Bali PVG Shanghai
DRW Darwin RUH Riyadh
DXB Dubai SIN Singapore
FKQ Fak Fak SGN Ho Chi Min City
FRA Frankfurt SOC Solo City
GTO Gorontalo SOQ Sorong
JED Jeddah SRG Semarang
JOG Yogyakarta SUB Surabaya
ICN Seoul SYD Sydney
KDI Kendari TIM Tembagapura
16
KNG Kaimana TKG Bandar Lampung
KOE Kupang TPE Taipei
TTE Ternate UPG Ujung Pandang
B. Laporan Penjualan Pasasi (LPP)
LPP merupakan laporan pihak agent kepada Airline tentang penjualan
tiket pesawat.Setiap Airline memiliki cara dalam menerima laporan pasasi
dari agent,dalam hal ini Garuda memiliki perbedaan dengan Airline lainnya.
Perbedaannya yaitu:
LPP Garuda dari agent langsung ke Airline kemudian secara otomatis connect
ke IATA jadi pihak Airline tinggal menunggu billing yang keluar 1 minggu
kemudian dari IATA, setelah billing keluar kemudian travel agent membayar
ke city bank.
LPP selain Garuda yaitu setelah calon passenger memesan tiket, maka tiket
tersebut diissued oleh petugas reservasi kemudian travel agent membayar ke
bank tertentu, setelah itu slip dari bank dan LPP yang telah dibuat travel
agent dibawa ke Airline kemudian pihak travel menerima tiket kosong untuk
diisi dan diberikan kepada calon passenger. (wawancara:Ibu Lestari, 10 Maret 2008)
C. Sistem Ticketing PT. Sahid Gema Wisata
Ticketing merupakan langkah pelayanan selanjutnya yang diberikan
oleh travel agent kepada calon penumpang setelah mereka melakukan
reservasi.Tiket merupakan perwujudan kontrak antara maskapai penerbangan
dengan penumpang. Dengan demikian tiket pesawat merupakan suatu
dokumen penting yang harus dijaga keberadaanya. Kerusakan serta
17
ketidakjelasan informasi dokumen tersebut tidak hanya mengganggu
penumpang,tetapi juga dapat menyebabkan kerugian financial yang cukup
besar.
1. Metode Penjualan Tiket Pesawat
Metode penjualan adalah cara atau system penjualan yang
diterapkan dalam perusahaan,dalam hal ini adalah cara yang dilakukan
olaeh PT. Sahid Gema Wisata dalam menjual tiket pesawat.Ada 2 metode
penjualan tiket pesawat sebagai berikut:
a. Appointed Agent
Appointed Agent merupakan agen yang secara resmi ditunjuk oleh
pihak maskapai penerbangan sebagai agent penjualan tiket
mereka.Travel agent yang menjadi appointed agent akan mendapat
komisi sebesar 7% dari harga dasar dari tiap tiket pesawat yang terjual.
b. Non Appointed Agent
Non Appointed Agent merupakan kebalikan appointed agent,yaitu agen
perjalanan yang ditunjuk oleh maskapai penerbangan untuk menjual
tiket pesawat mereka.
Dalam hal ini cara yang dilakukan oleh PT Sahid Gema Wisata
dalam menjual tiket pesawat adalah sebagai appointed agent.Sehingga PT
Sahid Gema Wisata memiliki jatah tiket di maskapai penerbangan yang
bersangkutan. Sebagai appointed agent dari penerbangan tertentu, PT
Sahid Gema Wisata mendapat komisi dari penjualan t iket tersebut yang
besarnya 5%-7% dari harga dasar tiket pesawat.(wawancara:Ibu Mita,12 Maret
2008)
18
Sebagai appointed agent, PT Sahid Gema Wisata menyediakan
tiket pesawat terbang antara lain: Garuda, Sriwijaya ,Lion Air, bahkan
tidak menutup kemungkinan juga menjual tiket pesawat lain,karena
dengan bermunculannya maskapai-maskapai penerbangan baru, konsumen
mempunyai pilihan untuk menggunakan jasa transportasi udara tersebut.
Dengan kondisi seperti itu PT Sahid Gema Wisata akan selalu berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumennya.
PT Sahid Gema Wisata menggunakan system tiket manual dan
electric. Tetapi system electric hanya digunakan untuk Garuda Airline
(GA), sedangkan selain GA masih menggunakan system manual, seperti;
Sriwijaya, Lion Air. Dalam penjualan tiket pesawat terbang, petugas Sahid
Gema menyerahkan tiket tersebut ke konsumen, kemudian menerangkan
terlebih dahulu kepada konsumen apa yang tertulis di tiket apakah yang
tertulis di tiket sudah sesuai dengan pesanannya.
2. Sistem Ticketing
Dalam menghadapi permintaan tiket secara mendadak staff
ticketing PT Sahid Gema Wisata dapat mengambil langkah-langkah
strategis dimana akan memberikan jalan keluar bagi konsumen. Langkah -
langkah strategis tersebut adalah:
a. Melihat apakah masih ada sisa seat pada hari itu juga, kemudian
memperlihatkan secara langsung pada konsumen tersebut.
b. Menawarkan penerbangan keesokan harinya yang paling awal, jika
pada hari itu benar-benar full seat.
19
c. Memberikan alternative kepada penerbangan lain, jika benar-benar
tidak ada seat pada penerbangan yang diinginkan tersebut.
d. Meminta datang langsung ke bandara jika semua alternative tidak mau.
Hal ini dilakukan jika ada penumpang tidak hadir (no show
passenger)maka ia dapat menggantikannya.
Langkah-langkah strategis di atas hanyalah sebatas kemampuan
ticketer saja didalam membantu para konsumennya. Seandainya langkah di
atas tidak dapat memberikan atau membantu di dalam memperoleh seat
pesawat yang diinginkan oleh konsumen, maka pihak ticketer
menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada konsumen itu sendiri. Namun
demikian ticketer tidak begitu saja melepaskan konsumennya, pihak PT
Sahid Gema Wisata akan minta maaf karena tidak bisa membantu dalam
memperoleh tiket sesuai seat yang diinginkannya tersebut. Permintaan
maaf perlu disampaikan agar suatu saat bila si calon konsumen tersebut
membutuhkan jasa lagi bisa kembali ke travel agent ini. PT Sahid Gema
Wisata walaupun tidak sepenuhnya bisa membantu akan tetapi dengan
sepenuhnya pula ia berusaha membantu.
PT Sahid Gema Wisata dalam mengatasi masalah yang berkaitan
dengan reservation dan ticketing.
1. Reservasi
Dalam reservasi ada juga konsumen yang membatalkan
perjalanan atau ingin mengubah jadwal keberangakatannya,seperti
merubah hari,jam keberangkatan dan adanya permintaan khusus oleh
20
penumpang.Dalam menangani permasalahan tersebut PT Sahid Gema
Wisata menggunakan 2 cara proses sebagai berikut:
a. Cancelling
Adalah suatu proses pembatalan terhadap suatu transaksi
yang sudah mempunyai status OK atau HK (Status penumpang
sudah ok) yang sesuai dengan permintaan penumpang.Penumpang
harus membatalkan perjalannya minimal 24 jam sebelum jam
keberangkatnnya, maka ia tidak dikenakan biaya pembatalan, tetapi
bila calon penumpang tersebut membatalkan kurang dari 24
jam,maka ia harus membayar biaya pembatalan sebesar 25% dari
tarif tiket. Ini bertujuan untuk menghindari penumpang yang
membatalkan perjalanannya, tempatnya dapat diberikan kepada
calon penumpang lainnya. Sehingga pihak airline tidak dirugikan
dengan adanya tempat duduk yang kosong,karena setiap satu
penerbangan mempunyai biaya yang tinggi.
b. Reconfirmation
Setelah pembukuan confirm ( OK ), dan sudah dibuatkan
tiket, petugas Sahid Gema menegaskan lagi kepada konsumen
apakah keberangkatan tersebut sudah pasti, kalau sudah pasti
petugas Sahid Gema melakukan reconfirmation ke pihak airlines,
dengan tujuan untuk memberikan kepastian keberangkatan calon
penumpang kepada airline
21
2. Ticketing
Bila ada permintaan tiket secara mendadak dan masih ada sisa
seat pada hari itu juga, maka petugas Sahid Gema langsung
membooking airline yang diinginkanoleh calon penumpang dan
memberikan informasi apa adanya ke calon penumpang. Bila seat yang
dimaksud memiliki harga tinggi dan calon penumpang merasa
keberatan dengan harga tersebut tetapi tetap menginginkan seat
tersebut,maka petugas Sahid Gema memberikan solusi agar calon
penumpang datang langsung ke Airport dengan status go show. Bagi
petugas Sahid Gema, calon konsumen tidak jadi membeli tiket di PT
Sahid Gema Wisata tidak masalah meskipun itu sangat di
sesalkan,karena kepuasan dan kebaikan konsumen itu lebih penting.
Reservation dan ticketing merupakan bagian yang penting
dalam travel agent,sehingga bagian ini harus benar-benar mendapatkan
perhatian dari travel agent. Seperti halnya di hotel,reservation dan
ticketing mempunyai kedudukan yang sama dengan front office di
hotel, dimana front office hotel merupakan kesan pertama bagi
konsumen dalam hal pelayanan.Seperti itu pula kedudukan reservation
dan ticketing dalam travel agent, oleh karena itu ketelitian dan
keakuratan data penumpang harus dijaga untuk mendapatkan
kepercayaan dari konsumen.
1
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dalam penjualan tiket pesawat terbang, sistem reservasi yang
digunakan oleh PT. Sahid Gema Wisata adalah sistem reservasi manual,
dengan sistem manual, dengan langkah mengisi Kartu Reservasi (reservation
card) yang berisikan kolom mengenai data penumpang yang akan melakukan
perjalanan, antara lain nama penumpang yang akan berangkat, maskapai
penerbangan serta dengan nomor penerbangannya, kelas yang diminta, tanggal
dan bulan keberangkatan, kota asal dan kota tujuan, jam keberangkatan dan
jam kedatangan, status reservasi, kode booking, alamat penumpang dan
pemesanan hotel.
Ticketing merupakan second service setelah konsumen melakukan
reservasi. Dalam melakukan ticketing PT. Sahid Gema Wisata menggunakan
sistem manual dan electric. Tetapi sistem electric hanya digunakan untuk
Garuda Airline (GA) sedangkan selain Garuda menggunakan sistem tiket
manual. PT. Sahid Gema Wisata sebagai appointed agent, untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumennya. Sebagai agent yang menjual tiket
pesawat dari maskapai penerbangan tertentu, PT. Sahid Gema Wisata
mendapat komisi antara 5% sampai 7% dari harga dasar penjualan tiket
tersebut.
Masalah yang terjadi dalam reservation dan ticketing dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan perhatian penumpang terhadap hal-hal penting
yang berkaitan dengan rencana perjalanannya seperti waktu untuk check in,
proses pembatalan perjalanan, permintaan tiket secara mendadak dan lain-lain.
Permasalahan seperti diatas dapat diselesaikan melalui pendekatan personal
antara petugas dengan konsumen berdasarkan jenis permasalahan yang
dihadapi dan diselesaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh PT.
Sahid Gema Wisata Tour and Travel
Dalam hal ini cara yang dilakukan oleh PT. Sahid Gema Wisata
dalam menjual tiket wisata adalah sebagai appointed agent oleh sebab itu PT.
45
2
Sahid Gema Wisata memiliki jatah tiket di maskapai penerbangaan yang
bersangkutan. Sebagai appointed agent dari maskapai penerbangan tertentu,
PT. Sahid Gema Wisata mendapat komisi 5% sampai 7%.
Sebagai appointed agent, PT. Sahid Gema Wisata menyediakan tiket
pesawat antara lain : Garuda, Sriwijaya, Lion Air, bahkan tidak menutup
kemungkinan juga menjual tiket pesawat lain seperti:Mandala Airline, bouroq
Airline karena dengan bermunculannya maskapai-maskapai penerbangan baru,
konsumen mempunyai pilihan untuk mengadakan jasa transportasi udara
tersebut. Dengan kondisi seperti itu PT. Sahid Gema Wisata akan selalu
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumennya. PT. Sahid
Gema Wisata menggunakan sistem tiket manual dan electric. Tetapi sistem
electric yang digunakan untuk Garuda Airline (GA), sedangkan selain GA
masih digunakan sistem manual seperti : Sriwijaya, Lion Air. Dalam
penjualan tiket pesawat terbang, petugas PT. Sahid Gema Wisata mengambil
tiket di airline kemudian di issued atau diisi oleh bagian reservasi PT. Sahid
Gema Wisata, selanjutnya petugas PT. Sahid Gema Wisata menyerahkan tiket
tersebut ke konsumen, kemudian menerangkan terlebih dahulu kepada
konsumen apa yang tertulis di tiket, apakah yang tertulis tersebut sudah sesuai
dengan pesanannya.
B. SARAN
Setelah melakukan penelitian mengenai sistem ticketing PT. Sahid
Gema Wisata maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran demi
kemajuan PT. Sahid GemaWisata
1. Meningkatkan beberapa hal yaitu : staf reservasi dan ticketer mempunyai
kontak langsung dengan para konsumen dan mereka harus memiliki suatu
keahlian agar dapat melayani konsumen dengan baik.
2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen karena pada hakekatnya hal
tersebut yang dapat meningkatkan penjualan tiket sebab jika konsumen
merasa puas, maka mereka akan lebih percaya menggunakan jasa travel
agent tersebut.
3. Mempererat jalinan antara pihak-pihak yang berperan dan mendukung
terlaksananya kegiatan kepada konsumen oleh PT. Sahid Gema Wisata
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Agus. 1998. Air And Travel Ticketing. Surabaya: SMP UNTANG ’45.
Oka A. Yoeti. 1989. Tour and Travel Management. Jakarta: PT. Prandaya
Paramita.
________. 2001. Tour And Travel Management. Jakarta: PT. Prandaya Paramita.
Zas. 1994. Tarif dan Dokumen Persegi. (Tiketing) 2. Jakarta: Gramedia.
Lusiana. 2005. Reservasi Tiket Online PT. Nusantara Tour and Travel. Surakarta.