lingkungan bisnis kai dari sisi ekonomi&hukum big paper

6
Lingkungan Bisnis KAI dari sisi Ekonomi Setiap perusahaan yang di bangun haruslah memperhatikan sisi ekonominya untuk kelangsungan hidup perusahaan yang berkelanjutan, tanpa terkecuali PT Kereta Api Indonesia (KAI) meskipun KAI merupakan perusahaan negara yang dibentuk mengutamakan pelayanan jasa kepada masyarakat. Kereta api merupakan sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang bergerak di rel. Secara umum keunggulan moda transportasi kereta api (KA), antara lain mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar dan massal, hemat energi, hemat lahan, ramah lingkungan, tingkat keselamatan tinggi, adaptif terhadap perkembangan teknologi. Jika dilihat dari sejarah perusahaan kereta api di Indonesia mungkin perusahaan ini selalu mengalami kerugian yang besar, seperti di tahun 2008 KAI pernah mengalami kerugian hingga 83,4 miliar rupiah meskipun KAI merupakan perusahaan monopoli. Perlunya perubahan yang besar dan perbaikan yang menyuluruh terhadap manajemen dan infrastruktur pendukung secara menyeluruh yang konsisten untuk meningkatkan kinerja KAI selanjutnya yang diharapkan akan meningkatkan prospek ekonominya. Sejak 25 Februari 2009 PT KAI dipimpin oleh Ignasius Jonan, telah terjadi banyak perubahan besar. Kebersihan kereta api dan stasiun yang dirasakan oleh penumpang, kereta ekonomi yang menggunakan pendingin ruangan (AC) dan penumpang yang tidak tampak lagi di atap kereta, serta tiket kereta yang sudah dapat diperoleh melalui online atau tiket

Upload: sari-hendriastuti

Post on 15-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

Lingkungan Bisnis KAI dari sisi EkonomiSetiap perusahaan yang di bangun haruslah memperhatikan sisi ekonominya untuk kelangsungan hidup perusahaan yang berkelanjutan, tanpa terkecuali PT Kereta Api Indonesia (KAI) meskipun KAI merupakan perusahaan negara yang dibentuk mengutamakan pelayanan jasa kepada masyarakat. Kereta api merupakan sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang bergerak di rel. Secara umum keunggulan moda transportasi kereta api (KA), antara lain mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar dan massal, hemat energi, hemat lahan, ramah lingkungan, tingkat keselamatan tinggi, adaptif terhadap perkembangan teknologi. Jika dilihat dari sejarah perusahaan kereta api di Indonesia mungkin perusahaan ini selalu mengalami kerugian yang besar, seperti di tahun 2008 KAI pernah mengalami kerugian hingga 83,4 miliar rupiah meskipun KAI merupakan perusahaan monopoli. Perlunya perubahan yang besar dan perbaikan yang menyuluruh terhadap manajemen dan infrastruktur pendukung secara menyeluruh yang konsisten untuk meningkatkan kinerja KAI selanjutnya yang diharapkan akan meningkatkan prospek ekonominya. Sejak 25 Februari 2009 PT KAI dipimpin oleh Ignasius Jonan, telah terjadi banyak perubahan besar. Kebersihan kereta api dan stasiun yang dirasakan oleh penumpang, kereta ekonomi yang menggunakan pendingin ruangan (AC) dan penumpang yang tidak tampak lagi di atap kereta, serta tiket kereta yang sudah dapat diperoleh melalui online atau tiket elektronik untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh tiket dan tidak perlu antri di loket stasiun. Beberapa jalur ganda (double track) sudah dibangun oleh pihak KAI untuk kelancaran perjalanan kereta api seperti jalur ganda Cirebon Surabaya yang sudah selesai yang dapat dikerjakan selama dua tahun mulai tahun 2012, dan jalur ganda Gambringan dekat Semarang hingga Surabaya. Jalur ganda kereta api Jakarta-Surabaya sudah bisa digunakan, keadaan ini akan meningkatkan nilai ekonomis karena jumlah atau frekuensi perjalanan melalui kereta api dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat atau bahkan lebih, jalur ganda juga akan membuat waktu tempuh lebih cepat karena kereta tidak perlu antri jika ada kereta yang berlawanan arah lewat. Jalur ganda kereta api juga akan meliputi daerah lainnya seperti Purwokerto-Prupuk dan Purwokerto-Kroya, serta banyak daerah lainnya sehingga ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan PT KAI untuk meningkatkan jumlah konsumen dan layanan untuk meningkatkan finansialnya karena jika kita cermati tiket kereta api selalu diminati dan tidak pernah sepi penumpang. Sewaktu Jonan menjadi pimpinan KAI kapasitas penumpang dapat ditingkatkan menjadi 600 juta jiwa yang semula hanya berkisar 270 juta jiwa. Kereta api sebagai sarana transportasi manusia juga dapat digunakan untuk sarana transportasi barang atau logistik. Dalam sejarah keberadaan Kereta api di Indonesia biasa digunakan untuk mengangkut barang tambang maupun sebagai sarana angkut sumber daya alam lainnya. Saat ini kereta api merupakan alat transportasi yang diminati sebagai alat mobilisasi barang atau logistik karena kereta merupakan alat angkut yang relatif cepat dan relatif bisa membawa lebih banyak barang dibandingkan jika menggunakan truk atau mobil. Semua kelebihan yang dimiliki oleh kereta api tentu harus dimanfaatkan pihak manajemen KAI agar potensi ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya agar dapat memperoleh laba yang berkelanjutan. Terjadi perubahan besar di tahun 2009, PT KAI telah berhasil memperoleh pendapatan Rp.4,8 triliun dengan meraup laba sebesar Rp.156 miliar dengan perubahan manajemen atau pengelolaan yang dilakukannya diantaranya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan keuangan yang efisien. Pada tahun 2010 PT KAI juga diketahui memperoleh pendapatan sebesar Rp.5 triliun dan membukukan laba sebesar Rp.216,33 miliar. Di tahun 2011 PT KAI memperoleh pendapatan sebesar Rp.6,066 miliar dengan keuntungan sebesar Rp.201 miliar sedangkan pada tahun 2012 PT KAI memperoleh pendapatan sebesar Rp.8,961 miliar, dan laba sebesar Rp.425 miliar. Di tahun 2013 PT KAI sudah bisa memperoleh pendapatan Rp.8,7 triliun dengan laba Rp.560 miliar dengan biaya tenaga kerja Rp.2,7 triliun. Di tahun 2014 PT KAI diperkirakan meraup laba hingga Rp.650 miliar atau tumbuh sebesar 16,07% dibanding laba bersih tahun 2013.Pendapatan dan Laba pada PT KAI dapat dilihat pada tabel berikut :

Pendapatan dan Laba PT KAI tahun 2009-2014TahunPendapatan (miliar rupiah)Laba (Rp)(miliar rupiah)

20094,838155

20105,192216

20116,094201

20126,966425

201315,259561

20142,700650

Sumber: swa.co.idLingkungan Bisnis KAI dari sisi Hukum/PeraturanPT KAI sebagai transportasi publik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus disediakan oleh pemerintah. Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Untuk memenuhi kebutuhan angkutan publik, dalam norma Undang-Undang ini jugaditegaskan bahwa tanggung jawab untuk menjamin tersedianya angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemerintah dapat melibatkan komponen masyarakat termasuk pihak swasta. Pemerintah secara resmi kembali memberikan subsidi kepada penumpang KA kelas ekonomi berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran No.SP DIPA-999.07.1.957337/2015 dan Peraturan Menteri Perhubungan No.5 tahun 2014. Pemberian subsidi dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan ditandai dengan penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation (PSO) Perkeretaapian 2015 No. PL.102/A.1/DJKA/1/15 dan No. HK.221/I/1/kKA-2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2015. Tahun 2015 subsidi penumpang KA kelas ekonomi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 1.523.737.021.893. Jumlah tersebut naik sekitar Rp 240 miliar dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,224 triliun. Kenaikan ini menurut PT KAI disebabkan oleh inflasi, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM). Dari jumlah Rp 1,52 triliun tersebut, sebesar Rp 115.068.716.485 dialokasikan untuk KA jarak jauh, Rp 131.853.748.878 untuk KA jarak sedang, Rp 464.479.984.841 untuk KA jarak dekat, Rp 44.304.482.366 untuk KRD ekonomi, Rp 754.232.650.504 untuk Commuter Line Jabodetabek, dan Rp 13.797.438.819 untuk KA angkutan Lebaran 2015. Tetapi terdapat perubahan tarif kereta di bulan april 2015, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 17 Tahun 2015, per 1 April 2015 disebutkan tarif KA Kelas Ekonomi Jarak Sedang dan Jarak Jauh serta KRL Jabodetabek akan mengalami penyesuaian. Permenhub ini mencabut Permenhub sebelumnya yaitu Permenhub No.5 tahun 2014. Ini disebabkan penyesuaian atas bahan bakar minyak, perubahan pedoman tarif, perubahan perhitungan biaya operasional KA ekonomi yang semula 8 persen menjadi 10 persen dan disebabkan fluktuasi kurs dolar.Peraturan yang dikeluarkan pemerintah mengenai tarif kereta api maka akan mempengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. PT KAI bukanlah perusahaan negara yang hanya mempunyai motif mencari keuntungan yang sebesar-besarnya saja, tetapi ada motif untuk melayani sektor publik yiatu masyarakat. Seperti pemberian subsidi yang besar kepada kereta api Commuter Line Jabodetabek yang memiliki jumlah penumpang paling banyak per hari, subsidi ini diberikan dengan tujuan untuk menjaga tarif sehingga dapat menarik masyarakat di Jabodetabek untuk lebih memilih menggunakan kereta api sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah Jabodetabek.