makalah kai voltametri

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, banyak sekali teknik – teknik elektroanalisis yang digunakan dalan penentuan beda potensial. Beda potensial diukur berdasarkan elektroda (indicator dan reference). Dalam potensiometri, kedua elektroda tersebut berperan penting dalam pengukuran beda potensial. Sedangkan pada voltametri, yang diamati adalah perubahan arus dan potensial. Voltametri merupakan metoda elektrokimia yang mengamati perubahan arus dan potensial. Potensial divariasikan secara sistematis sehingga zat kimia tersebut, mengalami oksidasi dan reduksi di permukaan elektroda. Dalam voltametri, salah satu elektroda pada sel elektrolitnya terpolarisasi. Penelahan pada system tersebut diikuti dengan kurva arus tegangan. Metode ini umum digunakan untuk menentukan komposisi dan analisis kuantitatif larutan. Dalam voltametri, terdapat alat ukur yang disebut voltamograf. Metode voltametri adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis suatu bahan. Menganalisis suatu bahan biasanya dilakukandalam voltage tinggi untuk pembentukan hidrogen serta permukaan elektroda secara 1

Upload: lianelvani06

Post on 26-Dec-2015

778 views

Category:

Documents


196 download

DESCRIPTION

cxs

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kai Voltametri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini, banyak sekali teknik – teknik elektroanalisis yang digunakan

dalan penentuan beda potensial. Beda potensial diukur berdasarkan elektroda

(indicator dan reference). Dalam potensiometri, kedua elektroda tersebut berperan

penting dalam pengukuran beda potensial. Sedangkan pada voltametri, yang diamati

adalah perubahan arus dan potensial.

Voltametri merupakan metoda elektrokimia yang mengamati perubahan arus

dan potensial. Potensial divariasikan secara sistematis sehingga zat kimia tersebut,

mengalami oksidasi dan reduksi di permukaan elektroda. Dalam voltametri, salah satu

elektroda pada sel elektrolitnya terpolarisasi. Penelahan pada system tersebut diikuti

dengan kurva arus tegangan. Metode ini umum digunakan untuk menentukan

komposisi dan analisis kuantitatif larutan. Dalam voltametri, terdapat alat ukur yang

disebut voltamograf.

Metode voltametri adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk

menganalisis suatu bahan. Menganalisis suatu bahan biasanya dilakukandalam voltage

tinggi untuk pembentukan hidrogen serta permukaan elektroda secara kontinyu dapat

diperbaharui. Untuk menganalisis ini, voltametri dapat diterapkan.

Voltametri adalah salah satu teknik dalam analisis elektrokimia (potensiometri,

amperometri, polarografi). Analisis volumetri dilakukan dengan mempolarisasi

elektroda dalam sel elektrokimia pada serangkaian potensial range tertentu dan

mengamati perubahan arus yang dihasilkan oleh sel akibat adanya proses oksidasi

reduksi analit.

1

Page 2: Makalah Kai Voltametri

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu voltametri?

2. Apa saja teknik-teknik voltametri ?

3. Apa saja bagian-bagian dari sel voltametri ?

4. Apa saja jenis-jenis voltametri ?

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu voltametri

2. Untuk mengetahui apa saja teknik-teknik voltametri ?

3. Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian dari sel voltametri ?

4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis voltametri ?

1.3 Manfaat

1. Mengetahui Apa itu voltametri

2. Mengetahui apa saja teknik-teknik voltametri

3. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sel voltametri

4. Mengetahui apa saja jenis-jenis voltametri ?

2

Page 3: Makalah Kai Voltametri

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa Itu Voltametri ?

Voltametri adalah suatu elektrolisis dimana arus direkam sebagai suatu fungsi

potensial elektroda kerja. Voltametri merupakan elektrolisis dalam ukuran mikroskala

dengan menggunakan mikro elektroda kerja, disebut juga teknik arus voltase.

Potensial dari mikro elektroda kerja divariasikan dan arus yang dihasilkan dicetak

sebagai fungsi dari poetnsial. Hasil cetakan ini disebut voltamograf. Pesatnya

perkembangan voltametri setelah penemuan polarografi oleh Jaroslav Heyrovsky,

tahun 1920.

Voltametri didasarkan pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial aplikasi

(applied potential) pada saat terjadi polarisasi pada indicator elektroda atau elektroda

kerja. Voltametri mempelajari hubungan voltase arus-waktu selama elektrolisis

dilakukan dalam suatu sel, di mana suatu elektroda mempunyai luas permukaan yang

relative besar, dan elektroda yang lain (elektroda kerja) mempunyai luas permukaan

yang sangat kecil dan seringkali dirujuk sebagai mikroelektroda: lazimnya teknik ini

mencakup pengkajian pengaruh perubahan voltase pada arus yang mengalir di dalam

sel.

Dalam sistem voltametri ada yang disebut dengan siklik voltametri. Voltametri

ini merupakan tehnik voltametri dimana arus diukur selama penyapuan potensial dari

potensial awal ke potensial akhir dan kembali lagi potensial awal atau disebut juga

penyapuan (scanning) dapat dibalik kembali setelah reduksi berlangsung. Dengan

demikian arus katodik maupun anodik dapat terukur. Arus katodik adalah arus yang

digunakan pada saat penyapuan dari arus yang paling besar menuju arus yang paling

kecil dan arus anodik adalah sebaliknya (Khopkar, 1985).

3

Page 4: Makalah Kai Voltametri

2.2 Teknik-Teknik Dalam Voltametri ?

a.    Polagrafi

Polarografi adalah suatu bentuk elektrolisis dalam mana elektroda kerja berupa

suatu elektroda yang istimewa, sutau elektroda merkuri tetes, dan dalam mana direkam

suatu kurva arus voltase (voltammogram). Seperti yang digunakan oleh kebanyakan

pengarang, istilah polarografi adalah suatu kasus istimewa daripada voltametri dalam

mana mikroelektrodanya adalah merkurium tetes. Karena sifat –sifat istimewa

elektroda ini, polarografi jauh lebih meluas penggunaanya dibandingkan voltametri

yang menggunakan mikroelektroda lain (Underwood, 1996). Polarogarfi digunakan

secara luas untuk analisis ion –ion logam dan anion –anion anorganik, seperti IO dan

NO . Gugus fungsi senyawa organik yang mudah teroksidasi atau tereduksi juga

dipelajari dalam polarogarfi. Gugus fungsi yang digunakan meliputi karbonil, asam

karboksilat, dan senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap (David, 2000).

b.   Hydrodynamic Voltametri

     Arus pada hydrodynamic voltametri diukur sebagai fungsi dari aplikasi potensial

pada elektroda kerja. Profil potensial yang sama digunakan untuk polarografi, seperti

sebuah pengamatan linear atau pulsa diferensial, digunakan dalam hydrodynamic

voltametri. Hasil voltamogram yang identik untuk polarografi, kecuali untuk

kekurangan arus menghasilkan osilasi dari penambahan tetes merkuri. Karena

hydrodynamic voltametri tidak dibatasi untuk elektroda Hg, hydrodynamic voltametri

bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi pada potensial yang lebih positif.

c.    Stripping Voltametri

     Salah satu dari teknik voltametri kuantitatif yang lebih penting adalah stripping

voltametri, yang mana terdiri atas tiga teknik yang terkait : anoda, katoda, dan adsorpsi

stripping voltametri. Sejak anodic stripping voltametri ditemukan aplikasi paling luas,

kita mempertimbangkannya secara detail. Anodic stripping voltametri terdiri dari dua

tahap Pertama pengontrolan potensial elektrolisis yang mana elektroda kerja, biasanya

tetes merkuri atau lapis tipis merkuri, pada potensial katoda yang cukup untuk

melapisi ion logam pada elektroda. Tahap kedua, potensial anoda di scan kearah

potensial yang lebih positif. Ketika potensial pada elektroda kerja cukup positif analit

dilepaskan dari elektroda, larutan dikembalikan dalam bentuk oksidasi. Arus selama

4

Page 5: Makalah Kai Voltametri

tahap stripping dimonitor sebagai fungsi dari potensial, memberikan bentuk kenaikan

pada puncak voltammogram yang sama. Puncak arus yang proporsional pada

konsentrasi analit dalam larutan. Anodic stripping voltametri sangat sensitif pada

percobaan, yang mana harus dikontrol dengan hati-hati jika hasilnya ingin akurat dan

tepat.

d.   Amperometri

     Teknik voltametri terakhir yang dipertimbangkan adalah amperometri, yang mana

potensial konstan diaplikasikan pada elektroda kerja, dan arus diukur sebagai fungsi

waktu Karena potensial tidak discan, amperometri tidak mendorong kearah

voltammogram.

Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor

amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang

mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark.

2.3 Bagian-Bagian Sel Voltametri ?

Sel voltametri terdiri dari elektroda kerja, elektroda pembantu, dan elektroda

pembanding dimana ketiganya tercelup dalam sel voltametri yang berisi larutan

sampel seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

Potensial luar (V), diberikan antara elektroda kerja dan elektroda pembanding.

Bila ada reaksi oksidasi maupun reduksi pada elektroda kerja, arus yang dihasilkan

dilewatkan ke elektroda pembantu, sehingga reaksi yang terjadi pada elektroda

pembantu akan berlawanan dengan reaksi yang terjadi pada elektroda kerja. Untuk

mengukur arus yang timbul digunakan amperemeter (A). Antara elektroda kerja dan

elektroda pembanding diberikan tahanan (R) yang cukup tinggi agar arus tidak

5

Page 6: Makalah Kai Voltametri

melewati elektroda kerja dan elektroda pembanding, karena bila terjadi reaksi pada

elektroda pembanding, potensial elektroda pembanding akan berubah /elektroda rusak.

1. Elektroda Kerja (Working Electrode/WE)

Elektroda kerja adalah tempat terjadinya reaksi redoks. Kualitas elektroda kerja

tergantung pada dua faktor yaitu reaksi redoks dari analit dan arus latar pada rentang

potensial yang dibutuhkan dalam pengukuran. Elektroda kerja harus memiliki syarat-

syarat seperti memiliki respon arus yang reprodusibel, rentang potensial yang lebar,

konduktivitas listrik yang baik, dan permukaan elektroda yang reprodusibel.

Elektroda yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

a) Elektroda Merkuri

Merkuri dipilih sebagai bahan pembuat elektroda sebab merkuri memiliki

overpotensial aktivasi yang tinggi untuk evolusi hidrogen, rentang potensial katoda

yang lebar (dibandingkan elektroda padat), reprodusibilitas yang tinggi, dan

permukaan yang dapat diperbaharui secara kontinyu. Kekurangan elektroda ini yaitu

rentang potensial anoda yang terbatas (merkuri teroksidasi) dan bersifat toksik.

b) Elektroda Padatan

Elektroda padat memiliki rentang potensial yang lebih besar dibanding elektroda

merkuri. Contoh elektroda padat yaitu karbon, platina dan emas. Elektroda perak, nikel

dan tembaga digunakan untuk aplikasi spesifik. Faktor penting dari elektroda padat

yaitu respon arus yang sangat tergantung pada permukaan elektroda sehingga

permukaan elektroda perlu mendapat perlakuan khusus sebelum digunakan untuk

mendapatkan reprodusibilitas yang baik. Perlakuan yang dilakukan tergantung pada

bahan elektroda yang digunakan. Elektroda padat cenderung memiliki permukaan

yang heterogen dan kasar yang berpengaruh pada aktivitas elektrokimia.

c) Elektroda Termodifikasi Kimia

Elektroda termodifikasi kimia adalah elektroda yang dimodifikasi permukaannya

secara kimia, sehingga sifat elektroda tersebut berbeda. Beberapa tujuan dari elektroda

ini adalah untuk mempercepat transfer elektron, prekonsentrasi dan selekivitas

terhadap analit.

6

Page 7: Makalah Kai Voltametri

2. Elektroda Pembanding (Refference Electrode/RE)

Elektroda pembanding merupakan elektroda dengan harga potensial setengah sel

yang diketahui, konstan dan tidak bereaksi terhadap komposisi larutan yang sedang

diselidiki. Elektroda pembanding memberikan potensial elektroda kerja yang

dibandingkan. Elektroda pembanding memberikan potensial yang stabil terhadap

elektroda kerja yang dibandingkan. Elektroda pembanding yang biasa digunakan

adalah elektroda kalomel dan elektroda perak/perak klorida.

a) Elektroda Kalomel (SCE)

Setengah sel elektroda kalomel dapat ditunjukkan sebagai berikut:

|| Hg2Cl2 (sat’d), KCl (xM) | Hg

Dimana x menunjukkan konsentrasi KCl di dalam larutan. Reaksi elektroda dapat

dituliskan sebagai berikut:

Hg2Cl2 (s) + 2e- ⇌ 2Hg (l) + 2Cl-

Potensial sel ini bergantung pada konsentrasi klorida (x), dan harga konsentrasi ini

harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda. Harga potensial SCE adalah 0,244 V

pada 25o C dibandingkan terhadap elektroda hidrogen standar.

(b) Elektroda Perak/Perak Klorida

Setengah sel elektroda perak dapat dituliskan:

|| AgCl (sat’d), KCl (xM) | Ag

Reaksi setengah selnya adalah:

AgCl (s) + e-⇌ Ag (s) + Cl-

Biasanya elektroda ini terbuat dari larutan jenuh atau 3,5 M KCl yang harga

potensialnya adalah 0,199 V (jenuh) dan 0,205 V (3,5 M) pada 25 oC. Elektroda ini

dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel tidak dapat

digunakan (Hendayana, dkk, 1994).

7

Page 8: Makalah Kai Voltametri

3. Elektroda Pembantu (Counter Electrode)

Elektroda pembantu dikendalikan oleh potensiostat untuk kesetimbangan arus

difusi pada elektroda kerja dengan transfer elektron ke arah sebaliknya. Jika terjadi

reduksi pada elektroda kerja maka oksidasi terjadi pada elektroda pembantu. Elektroda

pembantu yang digunakan harus bersifat inert seperti kawat platina atau batang karbon

yang berfungsi sebagai pembawa arus (Wang, 1994).

2.4 jenis-jenis voltametri ?

1) Voltametri Pelucutan (Stripping Voltammetry)

Analisis voltametri pelucutan merupakan teknik yang sensitif dalam penentuan

logam karena adanya proses prekonsentrasi yang dapat menurunkan limit deteksi.

Sekitar 4-5 logam dapat ditentukan secara simultan pada beberapa matrik pada

konsentrasi hingga 10-10 M dengan menggunakan alat yang relatif murah. Limit

deteksi dapat diturunkan karena keberadaan kontaminan dapat diminimalkan.

Stripping analysis terdiri dari dua tahap, yaitu deposisi analit pada permukaan

elektroda (prekonsentrasi) dan stripping, yaitu pelepasan deposit. Beberapa jenis

stripping analysis yaitu:

a. Voltametri Pelucutan Anoda (Anodic Stripping Voltammetry)

Voltametri pelucutan anoda merupakan metode voltametri pelucutan dengan

pemberian potensial awal yang lebih negatif dibanding potensial reduksi setengah sel

larutan analitnya (reduksi analit) kemudian dilucutkan ke potensial yang lebih positif

(oksidasi analit). Metode ini efektif digunakan untuk logam yang dapat larut dalam

merkuri membentuk amalgam. Elektroda yang digunakan adalah elektroda tetes air

raksa menggantung (HMDE) dan elektroda film-tipis air raksa. Elektroda padat seperti

glassy carbon digunakan untuk menganalisa ion-ion logam yang sangat elektropositif

seperti Hg(II), Au(III), Ag(I), dan Pt.

Sebagai contoh penentuan logam dengan menggunakan elektroda merkuri. Tahap

pertama yaitu deposisi analit dengan pemberian potensial deposisi dimana dipilih

potensial yang lebih negatif dari potensial setengah gelombang dari ion atau ion-ion

yang akan dianalisis. Selama tahap deposisi umumnya dilakukan pengadukan untuk

memaksimalkan kontak antara analit dan elektroda.

8

Page 9: Makalah Kai Voltametri

Mn+ + ne-+ Hg M(Hg)

Untuk analisis yang lebih sensitif maka waktu deposisi ditambah. Setelah tahap

deposisi berakhir dibutuhkan waktu sebentar (30-60 detik) untuk kesetimbangan. Pada

tahap ini potensial deposisi tetap dipertahankan tetapi pengadukan dihentikan. Hal ini

dilakukan untuk meminimalkan arus konveksi dari pengadukan dan membuat

amalgam stabil.

Tahap kedua yaitu scan potensial (stripping) dan tidak ada lagi pengadukan. Pada

tahap ini potensial discan kearah positif sehingga amalgam (M(Hg)) dioksidasi dan

arus yang mengalir diukur. Potensial karakteristik dari ion yang diendapkan akan

muncul sebagai puncak arus sebanding dengan analit.

M(Hg) Mn+ + ne- + Hg

Mekanisme kedua tahap anodic stripping voltammetry ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Scan Potensial untuk Voltametri Pelucutan Anoda (Wang, 1994)

b. Voltametri Pelucutan Katoda (Chatodic Stripping Voltammetry)

Voltametri pelucutan katoda digunakan untuk menganalisis senyawa organik dan

anorganik yang tidak dapat membentuk garam dengan merkuri. Prosedur dari metode

ini secara garis besar sama dengan langkah-langkah dalam voltametri pelucutan anoda.

Tahap pertama yaitu deposisi analit secara oksidasi dengan pemberian potensial

deposisi dimana dipilih potensial yang lebih positif dari potensial setengah gelombang

dari ion atau ion-ion yang akan dianalisis.

An- + Hg HgA + ne-

9

Page 10: Makalah Kai Voltametri

Tahap kedua yaitu pelucutan (stripping). Pada tahap ini potensial discan ke arah

negatif sehingga HgA direduksi dan arus yang mengalir diukur.

HgA + ne- An- + Hg

Beberapa anion yang telah dapat ditentukan dengan menggunakan metode ini

diantaranya adalah arsenat, klorida, bromida, iodin, kromat, tungstat, molibdat,

vanadat, sulfat, oksalat, suksinat, selenat, sulfida, merkaptan, tiosianat dan senyawa-

senyawa tio (Skoog, et al., 1998; Wang, 1994).

c. Voltametri Pelucutan Adsorpsi (Adsorptive Stripping Voltammetry)

Metode ini adalah bagian dari voltametri pelucutan yang merupakan teknik baru

dan terdiri dari 4 langkah yaitu pembentukan kompleks antara logam dengan ligan,

adsorpsi kompleks pada permukaan elektroda, reduksi logam atau kompleks, dan

pengukuran arus dengan scan potensial secara anoda atau katoda. Tujuan dari teknik

ini adalah untuk membuat analisis lebih selektif dan menurunkan limit deteksi.

Selektivitas dapat ditingkatkan dengan memilih ligan maupun larutan elektrolit,

semakin selektif ligan yang digunakan selektivitas akan semakin baik. Limit deteksi

diturunkan dengan meningkatnya konsentrasi analit yang teradsorp pada permukaan

elektroda.

Voltametri pelucutan adsorpsi terutama digunakan untuk analisis logam runut.

Beberapa logam telah ditentukan dengan metode ini mempunyai limit deteksi yang

sangat rendah (10-10–10-11 M). Seluruh prosedur difokuskan pada pemilihan ligan.

Selain itu metode ini sangat cocok digunakan untuk penentuan senyawa organik

(seperti obat anti kanker, vitamin dan pestisida) yang menunjukan sifat aktif

permukaan. Skema scan potensial ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Scan Potensial Teknik Voltametri Pelucutan Adsorpsi

10

Page 11: Makalah Kai Voltametri

2) Voltametri Siklis (Cyclic Voltammetry)

Voltametri siklis adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi

kualitatif tentang reaksi elektrokimia. Voltametri siklis merupakan suatu metode

pengukuran elektrokimia potensiodinamik Bentuk gelombang potensial yang

digunakan pada analisis elektrokimia merupakan bentuk gelombang linear, yaitu

potensial yang secara kontinyu diubah sebagi fungsi linear terhadap waktu. Hasil

pengukuran voltametri siklis dapat digunakan untuk menentukan sifat termodinamika

proses redoks, sifat kinetik reaksi transfer elektron dan reaksi adsorpsi. Scan potensial

dan kurva yang dihasilkan pada voltametri siklis ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Scan Potensial Teknik Voltametri Siklik

3) Voltametri Pulsa Normal

Voltametri pulsa normal (VPN) terdiri dari rangkaian pulsa yang berasal dari

peningkatan amplitudo yang diberikan pada setiap akhir waktu hidup pulsa pada setiap

selang waktu tertentu. Cara pemberian pulsa dapat dilihat pada gambar 6. Diantara

setiappulsa, potensial elektroda dijaga tetap pada potensial dasar (Ein) agar tidak

terjadi reaksi pada analit. Amplitudo pulsa meningkat secara linear. Arus diukur

beberapa saat sebelum pulsa hilang. Waktu pemberian pulsa yang singkat

menyebabkan lapis difusi lebih tipis daripada teknik polarografi sehingga arus

Faraday, arus yang timbul karena transfer elektron, meningkat. Voltamogram yang

dihasilkan dari pengukuran dengan teknik ini berbentuk sigmoidal dengan besarnya

arus batas (iL) dinyatakan lewat persamaan:

11

Page 12: Makalah Kai Voltametri

Dengan tm merupakan waktu setelah pemberian pulsa pada saat arus diukur dan D

adalah koefisien difusi.

Gambar 6. Cara pemberian pulsa pada teknik VPN

Arus yang dihasilkan pada teknik ini lima hingga sepuluh kali lebih besar dari arus

yang dihaslkan oleh teknik polarografi DC.

4) Voltametri Pulsa Diferensial

Pada teknik voltametri pulsa diferensial (VPD), pulsa diberikan pada elektroda kerja

seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Potensial yang diberikan naik secara linear.

Arus diukur dua kali, yaitu sebelum pulsa diberikan dan sesaat sebelum pulsa hilang.

Oleh instrumen pengukur, arus pertama secara otomatis dikurangkan terhadap arus

kedua. Selisih dari kedua arus yang diukur (∆i = i(t2)-i(t1)) dialurkan terhadap potensial

yang diberikan. Voltamogram yang didapat memberikan gambaran tentang arus

puncak. Besarnya arus puncak (ip) sebanding dengan konsentrasi analit dalam larutan

dan dapat dinyatakan dengan persamaan:

dengan , yang besarnya antara 0-1. VPD mampu mengukur hingga tingkat

konsentrasi 10-8 M (sekitar 1μgL-1). Teknik ini banyak digunakan untuk analisis

senyawa-senyawa organik dan anorganik pada skala renik. Pemilihan amplitudo pulsa

dan kecepatan laju selurus potensial dapat membantu meningkatkan kepekaan,

resolusi, dan kecepatan pengukuran.

12

Page 13: Makalah Kai Voltametri

Gambar 7. Cara pemberian pulsa pada teknik VPD, 1 dan 2 : saat pengukuran arus

5) Voltametri Gelombang Persegi

Pada teknik voltametri gelombang persegi (VGP), pulsadiberikan pada

elektroda kerja dengan bentuk gelombang persegi simetris pada potensial dasar yang

menyerupai anak tangga (gambar 8). Arus diukur dua kali setiap satu siklus

gelombang persegi, yaitu pada akhir pulsa maju dan pada akhir pulsa balik. Amplitudo

modulasi gelombang persegi pada teknik ini sangat besar sehingga saat pulsa balik

dapat terjadi reaksi produk kembali menjadi analit.

Gambar 8. Cara pemberian pulsa pada teknik VGP, 1 dan 2 : saat pengukuran arus

Voltamogram hasil pengukuran arus terhadap potensial dapat dilihat pada

gambar 9. Puncak yang didapat cukup tajam dan simetris di sekitar potensial tengah

gelombangnya dan besarnya arus puncak sebanding dengan besarnya konsentrasi

analit di dalam larutan.

Tingginya nilai arus bersih dibandingkan dengan arus maju maupun arus balik

menunjukkan sensitivitas yang tinggi dari teknik ini. Sensitivitasnya bahkan lebih

tinggi dari teknik VPD. Arus yang dihasilkan dari teknik VGP, untuk proses reaksi

13

Page 14: Makalah Kai Voltametri

yang reversibel maupun ireversibel dapat mencapai tiga sampai empat kali lebih besar

dibandingkan arus dari teknik VPD.

Kelebihan dari teknik ini adalah kecepatannya. Laju selusur efektif didapat dari

f.∆Es,dengan f menyatakan frekuensi gelombang persegi (Hz) dan ∆Es menyatakan

tinggi kenaikan pulsa. Tingginya laju selusur dapat mengurangi waktu analisis karena

voltamogram lengkap didapat hanya dalam hitungan detik.

Gambar 9. Voltamogram teknik VGP; kurva A: arus puncak proses ke araah hasil

reaksi, kurva B: arus untuk proses kea rah pereaksi, dan kurva C: arus bersih

14

Page 15: Makalah Kai Voltametri

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari percobaan voltametri ini adalah :

a) Voltametri mempelajari hubungan arus, voltase, dan  waktu selama elektrolisis

dilakukan dalam suatu sel.

b) Prinsip dari voltammetri adalah mempolarisasi elektroda dalam sel elektrokimia

pada serangkaian potensial range tertentu dan mengamati perubahan arus yang

dihasilkan oleh sel akibat adanya proses oksidasi reduksi analit.

c) Teknik-teknik dalam voltametri yaitu Polagrafi, Hydrodynamic Voltametri,

Stripping Voltametri, Amperometri.

d) Bagian-bagian voltametri, sel voltametri terdiri dari elektroda kerja, elektroda

pembantu, dan elektroda pembanding dimana ketiganya tercelup dalam sel

voltametri yang berisi larutan sampel

15

Page 16: Makalah Kai Voltametri

Daftar Pustaka

1. Basset, J. 1994. Vogel Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Erlangga

2. Haryadi,W.1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

3. Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia

4. Liadler, Keith. 1996. Principles of Chemistry. Kanada: The University of

Ottawa.

5. Pringgodigdo. 1977. Ensiklopedia Umum. Jakarta : Erlangga

6. Rokhmat. 2007. Tinjauan Pustaka Voltametri.

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/549 /jbptitbpp-gdl-rokhmaturr-27437-2-

2007ta-2.pdf

7. Pudjaatmaka,A.H., Setiono, L., Vogel, (1994), Kimia Analisis Kuantitatif

AnOrganik Edisi Empat,  Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

8. Situmorang, M. (2010) Kimia Analitik Lanjut dan Instrumentasi. Penerbit

FMIPA, Unimed; Medan.

16