linear scheduling methode.docx

4
LINEAR SCHEDULING METHODE Konsep Dasar Penjadwalan Dengan Metode LSM Linear Scheduling Method (LSM) adalah metode penjadwalan yang menggunakan sumbu koordinat, yaitu absis dan ordinat. Absis menunjukan waktu kerja dan ordinat menunjukan jumlah unit pekerjaan atau lokasi kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan garis miring menyatakan jenis kegiatan sekaligus menunjukan kecepatandari kegiatan tersebut. Kemiringan dari setiap garis alir kegiatan menunjukan tingkat produktivitas dari kegiatan tersebut. Semakin tegak garis alir tersebut maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya. Dengan Metode Schedule Linear dapat dengan mudah diketahui kemajuan proyek tiap kegiatan pada setiap lokasi atau keseluruhan proyek pada waktu tertentu serta dapat memonitor kontinuitas kerja dari kelompok-kelompok kerja tiap kegiatan. Penerapan Metode LSM Metode ini biasa dilakukan pada proyek-proyek repetitif. Proyek repetitif adalah suatu jenis proyek yang kegiatan- kegiatan didalamnya dilakukan secara berulang-ulang per satu segmen tertentu. Jadi, sumber daya pada suatu kegiatan tertentu akan mengerjakan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, bergerak dari satu segmen ke segmen berikutnya. Metode penjadwalan ini timbul karena metode penjadwalan yang sudah ada dirasa mempunyai banyak kelemahan untuk menjadwalkan proyek yang bersifat repetitive. Contoh kegiatan pada metode LSM, antara lain :

Upload: efantrisaktio

Post on 15-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LINEAR SCHEDULING METHODE.docx

LINEAR SCHEDULING METHODE

Konsep Dasar Penjadwalan Dengan Metode LSM

Linear Scheduling Method (LSM) adalah metode penjadwalan yang menggunakan sumbu

koordinat, yaitu absis dan ordinat. Absis menunjukan waktu kerja dan ordinat menunjukan

jumlah unit pekerjaan atau lokasi kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan garis miring

menyatakan jenis kegiatan sekaligus menunjukan kecepatandari kegiatan tersebut.

Kemiringan dari setiap garis alir kegiatan menunjukan tingkat produktivitas dari kegiatan

tersebut. Semakin tegak garis alir tersebut maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya.

Dengan Metode Schedule Linear dapat dengan mudah diketahui kemajuan proyek tiap

kegiatan pada setiap lokasi atau keseluruhan proyek pada waktu tertentu serta dapat

memonitor kontinuitas kerja dari kelompok-kelompok kerja tiap kegiatan.

Penerapan Metode LSM

Metode ini biasa dilakukan pada proyek-proyek repetitif. Proyek repetitif adalah suatu

jenis proyek yang kegiatan-kegiatan didalamnya dilakukan secara berulang-ulang per satu

segmen tertentu. Jadi, sumber daya pada suatu kegiatan tertentu akan mengerjakan pekerjaan

yang sama secara berulang-ulang, bergerak dari satu segmen ke segmen berikutnya.

Metode penjadwalan ini timbul karena metode penjadwalan yang sudah ada dirasa

mempunyai banyak kelemahan untuk menjadwalkan proyek yang bersifat repetitive. Contoh

kegiatan pada metode LSM, antara lain :

a. Jalur pipa

b. Saluran irigasi

c. Kabel telepon, Kabel listrik

d. Terowongan, dsb

Langkah Penyusunan Diagram LSM

1) Menentukan hubungan antara setiap kegiatan pada setiap unit (CPM atau PDM).

2) Setelah itu kegiatan-kegiatan tersebut digambarkan dalam bentuk bar chart, sehingga

urutan kegiatan dengan jelas dipahami.

3) Dan terakhir, bar chart yang sudah terbentuk digambarkan pada diagram LSM.

Macam-Macam Bentuk LSM

Page 2: LINEAR SCHEDULING METHODE.docx

a) Interupsi

Interupsi adalah adanya penghentian atau penundaan kegiatan untuk suatu waktu tertentu

yang ditunjukan dengan garis mendatar pada garis alir kegiatan. Banyak penyebab

terjadinya interupsi, antara lain sumber daya yang terhenti, kesulitan teknis, dan lain-lain.

b) Restraint

Restraint adalah waktu tunggu antara selesainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan

yang lain. Hal ini terjadi antara lain karena kedua kegiatan mempunyai sumber daya yang

sama dan jumlahnya terbatas sehingga diperlukan waktu transfer sumber daya dari

kegiatan sebelumnya.

c) BufferBuffer adalah jarak yang diperlukan antara dua kegiatan. Jarak dapat berupa lokasi (buffer lokasi) maupun waktu (buffer waktu). Buffer waktu mempunyai dua konsep yaitu buffer waktu minimum dan buffer waktu maksimum.

Page 3: LINEAR SCHEDULING METHODE.docx

d) IntervalInterval adalah suatu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pada lokasi tertentu.

Sumber :- Anak Agung Wiranata, A.A Diah Parami Dewi, dan I Made Nuryawan, 2009.

Penggunaan Metode Penjadwalan Berulang (Repetitive Scheduling Method) Pada Pengerjaan Proyek Perumahan. Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.

- http://tiindonesia.blogspot.com/2014/12/metode-penjadwalan-lsm.html

-