li skenbblok13

Upload: balkis-humairoh

Post on 04-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    1/6

    ERITROPOESIS

    1. Definisi Eritropoesis

    Eritropoesis adalah proses pembuatan eritrosit, pada janin dan bayi proses ini

    berlangsung di limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa terbatas hanya pada

    sumsum tulang. (Dorland edisi 31)

    2. Mekanisme Eritropoesis

    Sel darah berasal dari sel stem hemopoetik pluripoten yang berada pada sumsum

    tulang. Sel ini kemudian akan membentuk bermaam maam sel darah tepi. !sal sel yang

    akan terbentuk selanjutnya adalah sel stem ommited, Sel ini akan dapat meghasilkan "nit

    pembentuk koloni eritrosit (#$"%E) dan "nit granulosit dan monosit (#$"%&').

    ada eritropoesis, #$"%E membentuk banyak sel roeritroblas sesuai dengan

    rangsangan. roeritroblas akan membelah berkali%kali menghasilkan banyak sel darah merah

    matur yaitu asofil Eritroblas. Sel ini sedikit sekali mengumpulkan hemoglobin. Selanjutnya

    sel ini akan berdifferensiasi menjadi *etikulosit dengan sel yang sudah dipenuhi dengan

    hemoglobin. *etikulosit masih mengandung sedikit bahan basofilik. ahan basofilik ini akan

    menghilang dalam waktu 1%+ hari dan menjadi eritrosit matur.

    3. Sel Seri Eritropoesis

    Rubriblast

    *ubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritrosit, merupakan sel termuda dalam sel

    eritrosit. Sel ini berinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin yang halus. Dengan

    pulasan *omanowsky inti berwarna biru kemerah%merahan sitoplasmanya berwarna biru.

    "kuran sel rubriblast berariasi 1-%+ mikron. Dalam keadaan normal jumlah rubriblast

    dalam sumsum tulang adalah kurang dari 1 / dari seluruh jumlah sel berinti

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    2/6

    Prorubrisit

    rorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. ada pewarnaan

    kromatin inti tampak kasar dan anak inti menghilang atau tidak tampak, sitoplasma sedikit

    mengandung hemoglobin sehingga warna biru dari sitoplasma akan tampak menjadi sedikit

    kemerah%merahan. "kuran lebih keil dari rubriblast. 0umlahnya dalam keadaan normal 1%

    / dari seluruh sel berinti.

    Rubrisit

    *ubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. 2nti sel ini

    mengandung kromatin yang kasar dan menebal seara tidak teratur, di beberapa tempat

    tampak daerah%daerah piknotik. ada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti, inti sel lebih

    keil daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih banyak, mengandung warna biru karena

    kandungan asam ribonukleat (ribonulei aid%*!) dan merah karena kandungan

    hemoglobin, tetapi warna merah biasanya lebih dominan. 0umlah sel ini dalam sumsum

    tulang orang dewasa normal adalah 14%+4 /.

    Metarubrisit

    Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik. 2nti sel ini keil

    padat dengan struktur kromatin yang menggumpal. Sitoplasma telah mengandung lebih

    banyak hemoglobin sehingga warnanya merah walaupun masih ada sisa%sisa warna biru dari

    *!. 0umlahnya dalam keadaan normal adalah %14 /.

    Retikulosit

    ada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan penglepasan inti sel,

    masih diperlukan beberapa hari lagi untuk melepaskan sisa%sisa *!. Sebagian proses ini

    berlangsung di dalam sumsum tulang dan sebagian lagi dalam darah tepi. ada saat proses

    maturasi akhir, eritrosit selain mengandung sisa%sisa *! juga mengandung berbagai

    fragmen mitokondria dan organel lainnya. ada stadium ini eritrosit disebut retikulosit atau

    eritrosit polikrom. *etikulum yang terdapat di dalam sel ini hanya dapat dilihat dengan

    pewarnaan supraital. 5etapi sebenarnya retikulum ini juga dapat terlihat segai bintik%bintik

    abnormal dalam eritrosit pada sediaan apus biasa. olikromatofilia yang merupakan kelainan

    warna eritrosit yang kebiru%biruan dan bintik%bintik basofil pada eritrosit sebenarnya

    disebabkan oleh bahan ribosom ini. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang sel normal akan

    beredar sebagai retikulosit selama 1%+ hari. 6emudian sebagai eritrosit matang selama 1+4

    hari. Dalam darah normal terdapat 4,%+, / retikulosit.

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    3/6

    Eritrosit

    Eritrosit normal merupakan sel berbentuk akram bikonka dengan ukuran diameter 7%- um

    dan tebal 1,%+, um. agian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Dengan

    pewarnaan 8right, eritrosit akan berwarna kemerah%merahan karena mengandung

    hemoglobin. Eritrosit sangat lentur dan sangat berubah bentuk selama beredar dalam

    sirkulasi. "mur eritrosit adalah sekitar 1+4 hari dan akan dihanurkan bila menapai umurnya

    oleh limpa. anyak dinamika yang terjadi pada eritrosit selama beredar dalam darah, baik

    mengalami trauma, gangguan metabolisme, infeksi lasmodium hingga di makan oleh

    arasit.

    !pabila sumsum tulang mengalami kelainan, misalnya fibrosis, eritropoesis akan terjadi di

    luar sumsum tulang seperti pada lien dan hati maka proses ini disebut juga sebagai

    eritropoesis ekstra meduler

    4. Faktor an! Mempen!aru"i Eritropoesis

    6eseimbangan jumlah eritrosit yang beredar di dalam darah menerminkan adanya

    keseimbangan antara pembentukan dan destruksi eritrosit. 6eseimbangan ini sangat penting,

    karena ketika jumlah eritrosit turun akan terjadi hipoksia dan ketika terjadi kenaikan jumlah

    eritrosit akan meningkatkan kekentalan darah.

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    4/6

    "ntuk mempertahankan jumlah eritrosit dalam rentang hemostasis, sel%sel baru

    diproduksi dalam keepatan yang sangat epat yaitu lebih dari + juta per detik pada orang

    yang sehat. roses ini dikontrol oleh hormone dan tergantung pada pasokan yang memadai

    dari besi, asam amino dan itamin tertentu.

    #ormonal $ontrol

    Stimulus langsung untuk pembentukan eritrosit disediakan oleh hormone eritropoetin

    ( E9 ) dan hormon glikoprotein. &injal memainkan peranan utama dalam produksi E9.

    6etika sel%sel ginjal mengalami hipoksia ( kekurangan 9+ ), ginjal akan memperepat

    pelepasan eritropoetin. enurunan kadar 9+ yang memiu pembentukan E9 :

    1. 6urangnya jumlah sel darah merah atau destruksi eritrosit yang berlebihan

    +. 6urang kadar hemoglobin di dalam sel darah merah ( seperti yang terjadi pada defisiensi

    besi )

    3. 6urangnya ketersediaan 9+ seperti pada daerah dataran tinggi dan pada penderita

    pneumonia.

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    5/6

    eningkatan aktiitas eritropoesis ini menambah jumlah sel darah merah dalam darah,

    sehingga terjadi peningkatan kapasitas darah mengangkut 9+ dan memulihkan penyaluran

    9+ ke jaringan ke tingkat normal. !pabila penyaluran 9+ ke ginjal telah normal, sekresi

    eritropoetin dihentikan sampai diperlukan kembali. 0adi, hipoksia tidak mengaktifkan

    langsung sumsum tulang seara langsung, tapi merangsang ginjal yang nantinya memberikan

    stimulus hormone yang akan mengaktifkan sumsum tulang.

    Selain itu, testosterone pada pria juga meningkatkan produksi E9 oleh ginjal.

    ;ormone se< wanita tidak berpengaruh terhadap stimulasi E9, itulah sebabnya jumlah *#

    pada wanita lebih rendah daripada pria.

    Eritropoetin

    - Dihasilkan oleh: sel interstisial peritubular ginjal,hati

    - Stimulus pembentukan eritroprotein: tekanan 9+ dalam jaringan ginjal.

    -= penyaluran 9+ke ginjal merangsang ginjal mengeluarkan hormon eritropoetin ke dalamdarah > merangsang eritropoiesis di sumsum tulang dengan merangsang proliferasi dan

    pematangan eritrosit >jumlah eritrosit meningkat>kapasitas darah mengangkut 9+ ? dan

    penyaluran 9+ ke jaringan pulih ke tingkat normal > stimulus awal yang menetuskan

    sekresi eritropoetin hilang sampai diperlukan kembali.

    - asokan 9+ ? ke jaringan akibat peningkatan massa eritrosit@;b dapat lebih mudah

    melepaskan 9+ : stimulus eritroprotein turun

    - $ungsi: mempertahankan sel%sel preursor dengan memungkin sel%sel tsb terus berproliferasi

    menjadi elemen%elemen yg mensintesis ;b.- ekerja pada sel%sel tingkat &1

  • 7/21/2019 LI SkenBBlok13

    6/6

    - ;ipoksia: rangsang fisiologis dasar untuk eritropoeisis karena suplai 9+ A kebutuhan

    mengatur pembentukan eritrosit.

    roses destruksi eritrosit terjadi seara normal setelah masa hidup eritrosit habis (sekitar 1+4hari). roses ini terjadi melalui mekanisme yang terdiri dari:

    1. $ragmentasi

    'ekanisme fragmentasi terjadi apabila kehilangan beberapa bagian membrane eritrosit

    sehingga menyebabkan isi sel keluar termasuk hemoglobin.

    +. Bisis 9smotik

    5ekanan osmotik plasma merupakan gambaran terjadinya keenderungan mendorong air dan

    a dari daerah konsentrasi tinggi di interstisium ke daerah dengan konsentrasi air rendah di

    plasma (atau konsentrasi protein plasma lebih tinggi). Sehingga protein plasma dapat

    dianggap Cmenarik air ke dalam plasma. ;al ini dapat

    mengakibat lisis eritrosit yang disebabkan efek osmotik.

    3. Eritrofagositosis

    'ekanisme destruksi eritrosit ini melalui fagositosis yang dilakukan oleh monosit, neutrofil,

    makrofag. $agositosis eritrosit ini terutama terjadi pada eritrosit yang dilapisi antibody.

    'ekanisme ini meruapakan salah satu indikator adanya !uto2mun ;emoliti !nemia

    (!2;!).

    . Sitolisis

    Sitolisis biasanya dilakukan oleh komplemen (#, #, #7, #-, #F). Sitolisis ini meruapakan

    indikator ero