lembar kerja2.doc
TRANSCRIPT
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Geologi, adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam
maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi
dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Salah satu materi yang dapat
dipelajari dalam geologi adalah Endapan Mineral.
Endapan mineral (bahan tambang ) merupakan salah satu kekayaan alam
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula tingkat
keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya mineral dan cadangan.
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini merupakan apa itu batu Granit
lalu segala sesuatu yang berhubungan dengan batuan - batuan tersebut.
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 1
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan makalah ini yakni untuk mempelajari mengenai batu
Granit untuk menambah wawasan mengenai material tersebut dan menjadikan
materi tersebut sebagai sumber bahan pembelajaran untuk kedepannya.
BAB II
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 2
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Metode Penelitian
Metode yang dipakai pada proses pembuatan artikel ini adalah pemakaian
sumber penelitian orang lain melalui buku serta acuan bantuan dari internet
sebagai sumber informasi tambahan.
2.2. Data Peralatan dan Penelitian
Peralatan yang digunakan antara lain:
1. Laptop
2. Internet
3. E-book
2.3. Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Diagram Alir Penelitian
BAB III
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 3
Mulai
Tinjauan Materi Melalui Pustaka
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
PEMBAHASAN
Monzonite
Gambar 1.
Monzonite (handspaceman)
Monzonite merupakan batuan beku intermediet yang masuk dalam kerabat
Batuan Diorit Monzonit Syenit. Batuan ini digolongkan kedalam batuan
intermedier sebab persentase silikanya 52 sampai 66 %. mempunyai indeks warna
10 – 40, tidak mengandung kwarsa atau kwarsa <10 %, secara umum dicirikan
dengan melimpahnya plagioklas An 30 – 50 (oligoklas, andesin), mineral mafik
yang ada pada batuan ini : hornblende, piroksin, biotit, mineral penyerta : apatit,
zirkon, dicirikan dengan hadirnya feldspatoid, variasi kerabatnya atau jenis
batuannya dipisahkan berdsasarkan kehadiran Feldspatoid dan rasio atau
perbandingan antara K – feldspar dengan total feldspar, mempunyai tekstur
khusus trakhitik, pilotaksitik.
Tabel 2. Klasifikasi kerabat Diorit Monzonit Syenit berdasarkan rasio KF dengan TF dan
kehadiran mineral felspatoid
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 4
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
Monzonite sendiri merupakan batuan beku intermediet yang terbetuk dari
magma yang bertemperatur berkisar 600oC sampai 1200oC. Karena magma
merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma dapat
bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai
mengatur dirinyamenyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses
kristalisasi. Cara penambangannya menggunakan cara tambang terbuka dengan
jenis kuari (Quarry). Jenis penambangan ini digunakan untuk menambang bahan
galian industri dan mineral. Monzonit dapat digunaka sebagai campuran material
bahan industri, bahan bangunan dan jalan, serta batuan hiasan (ornamen-ornamen)
Menurut Heinrich (1956) Monzonite sendiri dimasukan dalam keluarga monzonit –latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felspar.
Berikut merupakan contoh deskripsi dari Monzonite :
Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet Plutonik
Warna : Putih bintik coklat
Struktur : Masif
Tekstur : Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Derajat Granularitas : Fanerik Kasar (5mm-30mm)
Kemas
Bentuk Kristal : Subhedral
Relasi : Inequigranular Porfiritik
Komposisi Mineral : Kuarsa 5%, Plagioklas 43,3%, Ortoklas 36,67%, Sanidin
5%, Hornblande 11,67%.
Nama Batuan : Monzonit (IUGS, 1974)
Persebaran Batuan Monzonite di Indonesia
Batuan Monzonite di Indonesia dapat ditemukan di daerah Banagan dan
sekitarnya, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Toli Toli, Provinsi Sulawesi
Tengah, secara geografis terletak pada 120° 17 41,56872″ BT – 120° 20
27,051″ BT dan 0° 52 36,46128″ LU – 0° 55 33,398544″ LU. merupakan
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 5
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
daerah yang termasuk ke dalam busur magmatik bagian barat pada mandala barat
Sulawesi yang tersusun atas batuan terobosan berupa granitoid yang telah
mengalami ubahan akibat adanya sistem hidrotermal yang dihasilkan oleh busur
magmatik tersebut.
Gambar 2. Monzonite
(sayatan tipis)
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 6
Labroratorium PetrologiSie. Endapan Mineral
2015
BAB IV
KESIMPULAN
Monzonit merupakan batuan beku intermediet yang masuk dalam kerabat Syenit Monzonite Diorite. Dikatakna kerabat tersebut karena monzonite sendiri persentase silikanya 52 sampai 66 %. mempunyai indeks warna 10 – 40, tidak mengandung kwarsa atau kwarsa <10 %, secara umum dicirikan dengan melimpahnya plagioklas An 30 – 50 (oligoklas, andesin), mineral mafik yang ada pada batuan ini : hornblende, piroksin, biotit, mineral penyerta : apatit, zirkon, dicirikan dengan hadirnya feldspatoid. Yang membedakan antara ketiganya yaitu pada feldpatoid yang terkandung dan perbandingan K-feldpar dan Feldpar. Sedangkan Menurut Heinrich (1956) Monzonite sendiri dimasukan dalam keluarga monzonit –latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felspar. Batuan Monzonite di Indonesia dapat ditemukan di daerah Banagan dan sekitarnya, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Toli Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, secara geografis terletak pada 120° 17 41,56872″ BT – 120° 20 27,051″ BT dan 0° 52 36,46128″ LU – 0° 55 33,398544″ LU. Daerah tersebut merupakan daerah yang termasuk dalam Ring Of Fire Indonesia.
Nama : Ghifari Syahfri MantovaniNIM : 111.130.201Plug : 12 7