18 mei 2020 weekly update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta...

9
1 IHSG : 4.507,61 -1,95% Yield Obligasi Negara 10 thn : 7,76% -30 bps USD / IDR : 14.860 -0,40% IPCC (Rp) : 316 3,27% IPCM (Rp) : 179 -0,56% Sumber : Bloomberg Sumber : RTI Analytics Sumber : Bloomberg 18 Mei 2020 Exhibit 1. Indeks Harga Saham Gabungan Penutupan : 4.507,61 Tertinggi : 4.640,65 Terendah : 4.463,28 P/E (X) : 13,16 Transaksi Luar Negeri (Rp Miliar) : -4.050 (net sell) Weekly Update Exhibit 2. Pergerakan Mingguan Per Sektor Tabel 1. Top Stock Traded by Value Tabel 2. Top Stock Traded by Volume Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan ke level 4.507,61 pada penutupan bursa tanggal 15 Mei 2020 atau turun 1,95% dari pekan sebelumnya. Yield obligasi negara 10 tahun turun sebesar 30 bps ke angka 7,76%. Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS mengalami penguatan sebesar 0,40% dari minggu sebelumnya ke level 14.860 per dollar AS. Saham-saham IPC Group, yaitu IPCC dan IPCM bergerak mixed. Harga saham IPCC mengalami peningkatan sebesar 3,27% ke level Rp. 316 / lembar sedangkan harga saham IPCM mengalami penurunan sebesar 0,56% ke level Rp. 179 / lembar. Pada penutupan 15 Mei 2020, IHSG diperdagangkan di level 13,16x price to earnings ratio dan mencatatkan transaksi foreign net sell sebesar Rp. 4,05 triliun dalam satu pekan terakhir. Sebagian besar sektor-sektor saham IHSG mengalami penurunan dalam satu pekan terakhir. Dua sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor keuangan dasar (finance) dan sektor infrastruktur (infrastructure) yang turun sebesar 7,47% dan 3,30%. Dua sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor konsumsi (consumer) dan sektor property dimana kedua sektor tersebut mengalami peningkatan sebesar 5,07% dan 4,73%. Lima saham di Bursa dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi adalah BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan BBNI. Masing-masing saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp.1,35 triliun, Rp.984,33 miliar, Rp.430,06 miliar, Rp.353,51 miliar, dan Rp.294,36 miliar. Lima saham di Bursa dengan volume perdagangan paling tinggi adalah BBRI, MNCN, ZINC, PGAS, dan BULL. Masing- masing saham diperdagangkan dengan volume sebesar 594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No. Ticker Nilai (Rp.) 1 BBRI 1,35 T 2 BBCA 984,33 M 3 BMRI 430,06 M 4 TLKM 353,51 M 5 BBNI 294,36 M Sumber : Bloomberg Sumber : RTI Analytics No. Ticker Volume (lembar) 1 BBRI 594,66 jt 2 MNCN 244,54 jt 3 ZINC 191,22 jt 4 PGAS 142,06 jt 5 BULL 118,72 jt -7,47% -2,84% -0,43% 5,07% 4,73% -2,07% -0,63% -0,31% -3,30% Finance Mining Agriculture Consumer Property Basic Industries Trading Miscellaneous Infrastructure

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

1

IHSG : 4.507,61 -1,95%

Yield Obligasi Negara 10 thn : 7,76% -30 bps

USD / IDR : 14.860 -0,40%

IPCC (Rp) : 316 3,27%

IPCM (Rp) : 179 -0,56%

Sumber : Bloomberg

Sumber : RTI Analytics

Sumber : Bloomberg

18 Mei 2020

Exhibit 1. Indeks Harga Saham Gabungan

Penutupan : 4.507,61

Tertinggi : 4.640,65

Terendah : 4.463,28

P/E (X) : 13,16

Transaksi Luar Negeri (Rp Miliar) : -4.050 (net sell)

Weekly Update

Exhibit 2. Pergerakan Mingguan Per Sektor

Tabel 1. Top Stock Traded by Value

Tabel 2. Top Stock Traded by Volume

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami

penurunan ke level 4.507,61 pada penutupan bursa tanggal

15 Mei 2020 atau turun 1,95% dari pekan sebelumnya. Yield

obligasi negara 10 tahun turun sebesar 30 bps ke angka

7,76%. Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS mengalami

penguatan sebesar 0,40% dari minggu sebelumnya ke level

14.860 per dollar AS. Saham-saham IPC Group, yaitu IPCC

dan IPCM bergerak mixed. Harga saham IPCC mengalami

peningkatan sebesar 3,27% ke level Rp. 316 / lembar

sedangkan harga saham IPCM mengalami penurunan

sebesar 0,56% ke level Rp. 179 / lembar.

Pada penutupan 15 Mei 2020, IHSG diperdagangkan di level

13,16x price to earnings ratio dan mencatatkan transaksi

foreign net sell sebesar Rp. 4,05 triliun dalam satu pekan

terakhir. Sebagian besar sektor-sektor saham IHSG

mengalami penurunan dalam satu pekan terakhir. Dua sektor

yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor keuangan

dasar (finance) dan sektor infrastruktur (infrastructure) yang

turun sebesar 7,47% dan 3,30%. Dua sektor yang mengalami

peningkatan adalah sektor konsumsi (consumer) dan sektor

property dimana kedua sektor tersebut mengalami

peningkatan sebesar 5,07% dan 4,73%.

Lima saham di Bursa dengan nilai transaksi perdagangan

tertinggi adalah BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan BBNI.

Masing-masing saham diperdagangkan dengan nilai transaksi

Rp.1,35 triliun, Rp.984,33 miliar, Rp.430,06 miliar, Rp.353,51

miliar, dan Rp.294,36 miliar.

Lima saham di Bursa dengan volume perdagangan paling

tinggi adalah BBRI, MNCN, ZINC, PGAS, dan BULL. Masing-

masing saham diperdagangkan dengan volume sebesar

594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar,

142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan

terakhir.

Statistik Mingguan

No. Ticker Nilai (Rp.)

1 BBRI 1,35 T

2 BBCA 984,33 M

3 BMRI 430,06 M

4 TLKM 353,51 M

5 BBNI 294,36 M

Sumber : Bloomberg

Sumber : RTI Analytics

No. Ticker Volume (lembar)

1 BBRI 594,66 jt

2 MNCN 244,54 jt

3 ZINC 191,22 jt

4 PGAS 142,06 jt

5 BULL 118,72 jt

-7,47%

-2,84%

-0,43%

5,07%

4,73%

-2,07%

-0,63%

-0,31%

-3,30%

Finance

Mining

Agriculture

Consumer

Property

Basic Industries

Trading

Miscellaneous

Infrastructure

Page 2: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

2

Mata Uang / Komoditas

Penutupan Mingguan

Perubahan Mingguan

USD / IDR 14.860 -0,40%

GBP / USD 0,83 2,49%

EUR / USD 1,08 -0,18%

USD / JPY 107,06 0,38%

Brent Crude Oil 32,50 4,94%

WTI Crude Oil 29,43 18,96%

Gold 1.743,67 2,41%

Coal 50,95 -0,39%

Tabel 3. Indeks Utama Dunia

Tabel 4. Mata Uang Asing dan Komoditas

Indeks Saham Penutupan Mingguan

Perubahan Mingguan

Amerika

Dow Jones 23.685,42 -2,65%

S&P 500 2.863,70 -2,26%

Nasdaq 9.152,64 -0,73%

Eropa

FTSE 100 5.741,54 -3,28%

CAC 10.465,17 -4,03%

DAX 4.277,63 -5,98%

Asia

IHSG 4.507,61 -1,95%

Nikkei 20.037,47 -0,70%

Hang Seng 23.829,74 -0,63%

Straits 2.523,55 -2,64%

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Tabel 5. Hutang Luar Negeri Indonesia

Debt Classification Mar 2020

External Debt (USD, Millions) 389.252

Public and Private Sector (USD, Millions)

Public Sector 183.755

By Institution

Central Government 180.953

Monetary Authority (Central Bank) 2.802

Private Sector 205.496

Finance Companies 47.439

Banks 35.813

Non-Banking Depository Corporations 11.625

Non-Financial Business 158.058

Sumber : Bloomberg

IHSG mengalami penurunan sebesar 1,95% dari pekan

sebelumnya. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan

indeks-indeks saham di Amerika, Eropa, dan Asia. Indeks

saham Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mengalami

penurunan sebesar 2,65%, 2,26%, dan 0,73%. Indeks saham

di Eropa seperti FTSE 100, CAC, dan DAX mengalami turun

sebesar 3,28%, 4,03%, dan 5,98%. Indeks saham di Asia

seperti Nikkei, Hang Seng, dan Straits turun sebesar 0,70%,

0,63%, dan 2,64%.

Mata uang Dolar AS mengalami pelemahan terhadap mata

uang Rupiah dan Poundsterling sebesar 0,40% dan 2,49%.

Dolar AS mengalami penguatan terhadap Yen Jepang dan

Euro sebesar 0,38% dan 0,18% pada pekan yang sama.

Harga minyak dunia jenis WTI mengalami peningkatan

sebesar 18,96% ke level 29,43 USD/barrel sedangkan minyak

jenis brent meningkat sebesar 4,94% ke level 32,50

USD/barrel. Harga emas mengalami peningkatan sebesar

2,41% ke level 1.744 USD/troy ounce sedangkan harga batu

bara mengalami penurunan sebesar 0,39% ke level 50,95

USD/ton.

Total utang luar negeri Indonesia pada akhir Maret 2020

berada di level USD389,25 miliar. Sektor publik seperti

pemerintah pusat dan bank sentral masing-masing memiliki

utang luar negeri sebesar USD 180,95 miliar dan USD 2,80

miliar USD. Sektor swasta seperti perusahaan jasa keuangan

memiliki total utang luar negeri sebesar USD 47,44 miliar

sedangkan sektor swasta non-jasa keuangan memiliki total

utang luar negeri sebesar USD 158,06 miliar.

Page 3: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

3

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tbk

1. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)

Company Country P/E (x) Market Cap

(IDR mn) Rev

Growth 1 Yr. (%) EBITDA

Growth 1 Yr. (%) Net Profit

Growth 1 Yr. (%) ROA (%) ROE (%)

EBITDA Margin (%)

Net Margin (%)

INDONESIA KENDARAAN TERMINAL INDONESIA 4,25 574.610 0,27 -15,91 -20,17 10,74 12,65 37,69 24,96

NAMYONG TERMINAL PCL THAILAND 12,28 1.679.767 -0,65 1,40 -7,02 9,93 8,58 49,72 26,52

ASIAN TERMINALS INC PHILIPPINES 9,28 9.965.783 15,17 14,05 15,86 21,80 10,49 61,93 28,76

TIANJIN PORT DVLP HLDS LTD HONG KONG 8,17 5.847.891 -4,98 0,42 -9,59 3,18 0,86 17,44 2,58

SHANGHAI INTERNATIONAL POR-A CHINA 11,00 198.464.954 -5,10 -11,99 -11,81 11,84 6,51 30,64 25,85

Average 8,57 43.306.601 0,94 -2,41 -6,55 11,50 7,82 39,48 21,73

Harga, P/E, Market Cap. IPCC IPO Penutupan Mingguan

Harga 1640 316

P/E Ratio (x) 22,91 4,25

Market Capitalization (IDR mn) 2.982.151 574.610

Harga saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalami penigkatan

sebesar 3,27% ke level Rp.316 per lembar. Pada penutupan bursa tanggal 15 Mei

2020, saham IPCC diperdagangkan di angka 4,25 kali price to earnings ratio.

Nilai rata-rata perdagangan harian IPCC pekan lalu adalah sebesar Rp. 2,56 miliar

sedangkan nilai rata-rata perdagangan pekan sebelumnya sebesar Rp. 1,44 miliar.

Namun demikian, kinerja IPCC berada jauh di bawah rata-rata, dibandingkan dengan

perusahaan yang bergerak di Industri sejenis. P/E dari IPCC di level 4,25x P/E

sedangkan rata-rata perusahaan sejenis di level 8,57x P/E. Selain itu, EBITDA Margin

berada di level 37,69% sedangkan rata-rata perusahaan sejenis di level 39,48%. ROA

IPCC di level 10,74% masih di bawah rata-rata perusahaan sejenis yang sebesar

11,50%.

IPCC mengalami penurunan kinerja dalam waktu 1 tahun terakhir. Dimana EBITDA

dan laba bersih 1 tahun terakhir menurun sebesar -15,91% dan -20,17%. Kinerja ini

berada di bawah rata-rata perusahaan sejenis yang mengalami perlambatan di

kisaran -2,41% dan -6,55%.

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Tabel 6. Data Saham IPCC

Tabel 7. Data Perbandingan IPCC Dengan Perusahaan Sejenis

Sumber : Bloomberg

Page 4: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

4

2. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM)

Harga, P/E, Market Cap. IPCM IPO Penutupan Mingguan

Harga 380 179

P/E Ratio (x) 18,15 10,50

Market Capitalization (IDR mn) 2.008.228 945.981

Company Country P/E (x) Market Cap

(IDR mn) Rev

Growth 1 Yr. (%) EBITDA

Growth 1 Yr. (%) Net Profit

Growth 1 Yr. (%) ROA (%) ROE (%)

EBITDA Margin (%)

Net Margin (%)

JASA ARMADA INDONESIA PT INDONESIA 10,50 945.981 -6,24 5,01 23,68 7,39 8,49 19,91 13,21

TOKYO KISEN CO LTD JAPAN 16,70 856.052 3,53 17,59 65,10 2,25 2,82 15,63 6,07

RIG TENDERS INDONESIA PT INDONESIA #N/A N/A 121.217 20,92 -66,25 39,41 -16,48 -12,66 4,90 -32,11

HARBOR STAR SHIPPING SERVICE PHILIPPINES #N/A N/A 222.881 8,29 9,05 -3,51 -9,76 1,36 37,37 4,14

Average 13,60 536.533 6,62 -8,65 31,17 -4,15 0,00 19,45 -2,17

Harga saham PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) pada penutupan perdagangan

bursa 15 Mei 2020 berada di level Rp. 180 per lembar saham. Harga saham IPCM

mengalami peningkatan sebesar 0,56% dari pekan sebelumnya.

Nilai rata-rata perdagangan harian IPCM pekan lalu adalah sebesar Rp. 13,55 juta

sedangkan nilai rata-rata perdagangan pekan sebelumnya sebesar Rp. 5,14 juta.

Jika dibandingkan dengan perusahaan yang berderak di Industri sejenis, P/E dari

IPCM masih berada di bawah Tokyo Kisen. IPCM diperdagangkan di level 10,50x P/E

sedangkan Tokyo Kisen diperdagangkan di level 16,70x P/E. Dari sisi ROA dan ROE,

ROA dan ROE IPCM berada di atas rata-rata perusahaan pembanding dengan 7,39%

dan 8,49% sedangkan ROA perusahaan pembanding berada dikisaran -16,48% s/d

2,25% dan ROE perusahaan pembanding berada di rentang -12,66% s/d 2,82%.

IPCM mencatatkan pertumbuhan EBITDA dan laba bersih positif dalam rentang waktu

1 tahun terakhir. Pertumbuhan EBITDA dan laba bersih 1 tahun terakhir sebesar

5,01% dan 23,68% sedangkan pertumbuhan EBITDA dan laba perusahaan sejenis

berkisar antara -66,25% s/d 17,59% dan -3,51% s/d 65,10%.

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Tabel 8. Data Saham IPCM

Tabel 9. Data Perbandingan IPCM Dengan Perusahaan Sejenis

Page 5: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

5

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

IHSG dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan sebesar 1,95% dari pekan sebelumnya. IHSG yang sebelumnya berada di level 4.597,43 turun ke level 4.507,61. Dalam enam minggu

terakhir, IHSG diperdagangkan pada level 4.300 – 4.800 dengan volatilitas yang cukup tinggi. Penurunan IHSG diperkirakan karena disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran adanya

gelombang kedua penyebaran COVID-19. Selain itu, kinerja beberapa emiten dengan kapitalisasi pasar yang besar seperti BBRI, ASII, dan UNTR berada dibawah konsensus sehingga makin

meningkatkan tekanan penurunan. Dalam minggu ini IHSG diperkirakan masih berada di level 4.300 – 4.800.

Jika dicermati dalam kurun 6 bulan, berdasarkan indikator Fibonacci, kami melihat suatu pola dimana saat ini IHSG berada di kisaran 4.150 sampai dengan 5.125. Dalam rentang waktu 6 bulan,

jika penanganan COVID-19 di Indonesia terus menunjukan perkembangan positif maka IHSG berpeluang melewati level 5.125. Namun, sebaliknya jika situasi wabah pandemik COVID-19

memburuk, maka tidak menutup kemungkinan IHSG mengalami penurunan hingga ke level 4.150.

Sumber : Bloomberg

Page 6: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

6

Indeks BUMN & Anak Perusahaan BUMN

No Ticker IPO Price Price Weekly Change Market Cap. (IDR mn) Best P/E Current P/E

1 ADHI IJ Equity 150 486 -8,30% 1.730.573 3,16 2,61

2 ANTM IJ Equity 1400 520 -2,80% 12.495.998 56,96 64,49

3 BBNI IJ Equity 850 3.340 -12,11% 62.286.513 4,22 4,05

4 BBRI IJ Equity 875 2.240 -13,51% 276.294.614 9,50 7,98

5 BBTN IJ Equity 800 745 -11,83% 7.889.550 5,32 38,25

6 BMRI IJ Equity 654,75 3.760 -10,48% 175.466.667 6,61 6,38

7 GIAA IJ Equity 750 224 -8,94% 5.798.593 #N/A N/A 56,00

8 INAF IJ Equity 250 990 -9,59% 3.068.275 #N/A N/A #N/A N/A

9 JSMR IJ Equity 1700 3.530 -3,02% 25.620.285 20,36 11,61

10 KAEF IJ Equity 200 1.200 -7,34% 6.664.800 #N/A N/A #N/A N/A

11 KRAS IJ Equity 850 175 0,57% 3.385.619 #N/A N/A #N/A N/A

12 PGAS IJ Equity 1500 790 -8,14% 19.150.791 10,63 19,06

13 PTBA IJ Equity 575 1.815 -11,89% 20.909.997 5,98 5,25

14 PTPP IJ Equity 560 610 -8,27% 3.781.937 3,18 4,07

15 SMBR IJ Equity 560 278 -7,33% 2.761.245 46,33 48,50

16 SMGR IJ Equity #N/A N/A 8.525 14,43% 50.566.208 18,61 19,68

17 TINS IJ Equity 2900 462 -8,51% 3.440.862 #N/A N/A #N/A N/A

18 TLKM IJ Equity 2050 3.100 -2,82% 307.092.871 14,93 15,16

19 WSKT IJ Equity 380 575 -4,17% 7.805.022 7,61 8,32

20 WIKA IJ Equity 420 905 -3,21% 8.117.806 4,12 3,55

21 AGRO IJ Equity #N/A N/A 114 -1,72% 2.433.135 #N/A N/A #N/A N/A

22 BRIS IJ Equity 510 252 1,61% 2.448.461 #N/A N/A 20,55

23 WEGE IJ Equity 290 151 -9,58% 1.445.372 3,27 3,20

24 WTON IJ Equity 590 220 -6,78% 1.917.403 3,39 3,74

25 WSBP IJ Equity 490 147 -7,55% 3.875.090 4,01 4,30

26 ELSA IJ Equity 400 200 -5,66% 1.459.700 7,75 4,10

27 TUGU IJ Equity 3850 2.870 0,00% 5.102.222 #N/A N/A 15,04

28 IPCC IJ Equity 1640 316 3,27% 574.610 #N/A N/A 4,25

29 IPCM IJ Equity 380 179 -0,56% 945.981 #N/A N/A 10,50

30 GMFI IJ Equity 400 77 -8,33% 2.173.980 #N/A N/A #N/A N/A

31 PPRO IJ Equity 185 50 0,00% 3.122.138 #N/A N/A 8,60

32 PPRE IJ Equity 430 168 14,29% 1.717.678 #N/A N/A 5,25

Max 14,43% 307.092.871 56,96 64,49

Min -13,51% 574.609 3,16 2,61

Average -4,63% 32.235.749 12,42 15,17

Range 27,94% 306.518.261 53,80 61,88

Sumber : Bloomberg

Dalam satu pekan terakhir, sebagian besar kinerja harga saham BUMN dan anak perusahaan BUMN mengalami penurunan seiring dengan penurunan IHSG. Emiten BUMN yang mengalami penurunan terbesar adalah Bank BRI (BBRI) yang turun -13,51%, sedangkan Emiten BUMN yang menglami peningkatan terbesar adalah Semen Indonesia (SMGR) yang harga sahamnya meningkat 14,43%. Rata-rata kinerja saham BUMN dan Anak Perusahaan BUMN mengalami penurunan sebesar -4,63%.

Performa dari saham BUMN dan anak perusahaan BUMN memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pergerakan IHSG. Saham-saham BUMN dan anak perusahaan BUMN mencatatkan 20,13% dari total kapitalisasi IHSG. Saham BUMN perbankan memiliki proporsi 10,15%, sedangkan saham TLKM berkontribusi sebesar 5,92% dari kapitalisasi pasar IHSG.

BBRI memiliki proporsi 5,32% dari total kapitalisasi IHSG. Penurunan harga saham BBRI sebesar -13,51% yang diakibatkan oleh laba yang berada di bawah ekspektasi para analis dan kondisi bisnis yang sedang berada dalam tekanan akibat COVID-19 memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap penurunan IHSG dalam sepekan terakhir.

Tabel 10. Data Saham-saham BUMN dan Anak Perusahaan BUMN

Page 7: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

7

Perlambatan Laju Pertumbuhan Ekonomi Akibat Peningkatan

Laju Penyebaran COVID-19

Saat ini pasar keuangan kembali berada dalam tekanan yang disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran

atas gelombang kedua penyebaran COVID-19. Beberapa kasus baru kembali ditemukan pasca dibukanya

kembali aktivitas perekonomian di Cina, sedangkan di Korea Selatan terdapat 133 kasus baru yang

disebabkan oleh interaksi yang terjadi di tempat hiburan malam. Selain itu, jumlah kasus baru COVID-19 di

Jerman mencapai rekor tertingginya pasca relaksasi social distancing. Di Amerika Serikat, laju peningkatan

kasus baru COVID-19 kembali meningkat pasca pembukaan kembali aktivitas ekonomi di beberapa wilayah.

Kondisi kembali meningkatnya jumlah kasus COVID-19 pasca penerapan relaksasi social distancing di

beberapa negara menjadi salah satu pertimbangan pemerintah Indonesia untuk meninjau kembali rencana

relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, pada tanggal 13 Mei 2020, Indonesia kembali

mencatatkan peningkatan kasus baru sebesar 689 kasus. Total kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai

lebih dari 17.000 dengan jumlah korban jiwa mencapai 1028 orang, sekitar 33.000 orang pasien dalam

pengawasan, dan sekitar 256.000 dalam pemantauan (data dikutip dari Bloomberg).

Akibat Pandemik COVID-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami tekanan yang

sangat besar. Berdasarkan Bloomberg consensus, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) year on year

(yoy) Indonesia di Q2 2020 diperkirakan berada di angka -3,0% dengan rentang survei pertumbuhan di angka

-6,1% s/d 1,9%. Ekonomi di Indonesia diperkirakan akan berangsur-angsur pulih pada Q3 dan Q4 2020

dimana pertumbuhan ekonomi berada di angka -0,7% dan 1,6% di Q3 dan Q4 2020. Secara keseluruhan,

pertumbuhan PDB Indonesia di tahun 2020 diperkirakan akan berada di angka 1,0% yoy dengan angka

tertinggi pertumbuhan PDB berada di level 3,5% sedangkan angka terendah pertumbuhan PDB Indonesia

dapat menyentuh -5,0%.

Exhibit 3. Pertumbuhan PDB Triwulanan (YoY% Basis), Bloomberg Consensus

Sumber: Bloomberg

Page 8: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

8

Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan dampak terhadap indikator keuangan lainnya

seperti nilai tukar, defisit fiskal, dan tingkat suku bunga. Rendahnya pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan

menyebabkan pelemahan nilai tukar dan peningkatan tingkat imbal hasil dari surat utang negara. Selain itu,

pelemahan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan menyebabkan Bank Indonesia untuk kembali

menurunkan tingkat suku bunga acuan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi.

Dampak yang disebabkan oleh penyebaran COVID-19 mengakibatkan probabilitas Indonesia untuk

mengalami resesi berada di angka 50%. Selain PDB yang diperkirakan akan turun hingga mencapai -3,0%

pada Q2 2020, nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS akan berada di level Rp. 16.225 dan imbal hasil surat

utang negara bertempo 10 tahun akan berada di level 7,89%.

Pada akhir tahun 2020, selain diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,0%, Indonesia

akan mengalami peningkatan angka pengangguran menjadi 6,6% dari jumlah angkatan kerja dan pelebaran

defisit fiskal ke angka -5,1% dari PDB Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS diperkirakan akan

berada di level Rp. 15.400 dan tingkat suku bunga acuan berada di level 4,00%.

Jika gelombang kedua dari penyebaran COVID-19 terjadi di Indonesia, maka hal tersebut akan menyebabkan

kondisi ekonomi Indonesia menjadi semakin buruk dan menyebabkan peningkatan volatilitas di pasar

keuangan. Oleh karena itu, Sebagian besar investor diperkirakan akan mengubah susunan portofolio investasi

dengan lebih menitik beratkan investasi pada instrumen-instrumen yang memiliki risiko investasi yang lebih

rendah.

Exhibit 4. Pertumbuhan PDB Tahunan (YoY% Basis), Bloomberg Consensus

Sumber: Bloomberg

Exhibit 5. Data Ekonomi Indonesia, Bloomberg Consensus

Sumber: Bloomberg

Page 9: 18 Mei 2020 Weekly Update...594,66 juta lembar, 244,54 juta lembar, 191,22 juta lembar, 142,06 juta lembar, dan 118,72 juta lembar dalam satu pekan terakhir. Statistik Mingguan No

9

Disclaimer

We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation

or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained

herein are those of IPC Investment only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does

not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This

document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee.

This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.

TIM MANAJEMEN

Susunan Direksi

Direktur Utama dan Plt. Direktur Investasi : Amri Yusuf

Direktur Operasi dan Keuangan : Sugeng Mulyadi

Tim Penyusun

Dharma Satriadi

Kemal Sandi Rahman

Dimasz Ario Pradito

PT Pelabuhan Indonesia Investama

Gedung Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Lantai 7

Jalan Raya Pelabuhan No 9 Tanjung Priok Jakarta 14310

Telp. 021- 430 1080