lembar auah gelap

13
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENERAPAN RFID SEBAGAI SISTEP PENGAWASAN TERPADU DISTRIBUSI TERTUTUP LPG 3KG TEPAT SASARAN Bidang Kegiatan: PKM Gagasan Tertulis Diusulkan Oleh: Choirul Rizal Fauzi (1203120104/2012) Ilfan Nugraha (1203100023/2010) Rayhan Fuat Dwi Larasati Annemajid Mely Sidah Husain Roland Naufal 1

Upload: -

Post on 10-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

apa ya

TRANSCRIPT

Page 1: Lembar auah gelap

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PENERAPAN RFID SEBAGAI SISTEP PENGAWASAN TERPADU DISTRIBUSI TERTUTUP LPG 3KG TEPAT SASARAN

Bidang Kegiatan:

PKM Gagasan Tertulis

Diusulkan Oleh:

Choirul Rizal Fauzi (1203120104/2012)

Ilfan Nugraha (1203100023/2010)

Rayhan

Fuat

Dwi Larasati

Annemajid

Mely

Sidah Husain

Roland

Naufal

UNIVERSITAS TELKOM

2015

DAFTARI ISI

1

Page 2: Lembar auah gelap

DAFTAR ISIRINGKASANKATA PENGANTARPENDAHULUANGAGASAN

Pemanfaatan RFID sebagai Alat Pengawas Distribusi LPG 3Kg Perhitungan Pengggunaan LPG 3Kg di Desa SukapuraKESIMPULANDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1RFID CardGambar 1. 2 RFID ReaderGambar 1 Distribusi LPGGambar 3 Alur distribusi tertutup dengan penambahan teknologi informasi RFID

RINGKASAN

Page 3: Lembar auah gelap

Gas LPG 3Kg sudah menjadi barang kebutuhan masyarakat kelas menengah kebawah dalam menunjang kehidupan sehari-hari baik untuk bisnis maupun keperluan rumah tangga. Sebagian besar pengguna LPG 3Kg seharusnya sudah bias tepat sasaran mengingat waktu dari masa konfersi minyak tanah menuju LPG. Kesalahan dalam perencanaan dan juga system distribusi LPG membuat nasib para pengguna LPG 3Kg terkesan tidak ditindak serius. Berapal dari pembagian ke semua orang dari golongan tingkat atas sampai bawah mendapat kiriman tabung LPG kg beserta kompor tunggalnya, hingga akhirnya pernggunaan LPG 3Kg yang penuh subsidi banyak dinikmati oleh kalangan yang tidak semestinya. Konsumsi LPG 3Kg yang terus membesar, harga yang tidak terkendali, dan kelangkaan yang tidak wajar menjadi potret keberadaan LPG 3Kg masa kini.

Meluhat masalah di atas, penulis mencoba memberikan gagasan solusi pemencahan distribusi LPG 3Kg yang kurang teratur yaitu dengan penerapan pemasangan RFID dalam system distribusi. RFID memberikan data yang jelas mengenai pembelian, dan alur distribusinya. Sistem informasi ini juga meminimalisir adanya permainan harga, kelangkaan barang, dan juga menunjang digunakan LPG 3Kg sesuai fungsinya. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan LPG 3Kg yang tidak tepat sasaran. Dengan demikinan subsidi untuk LPG 3Kg juga berkurang, dan diharapkan dengan berkurangnya subsidi tersebut dapat dialihkan ke pembangunan infrastruktur, pendidikan atau yang lainnya.

PENDAHULUAN

Page 4: Lembar auah gelap

Sistem distribusi tertutup yang diterapkan untuk membatasi LPG 3Kg agar tepat sasaran masih terus menimbulkan pertanyaan, terlebih belakangan ini kelangkaan dan harga yang tidak karuan semakin terasa bagi rakyat kecil menengah. Kendala lapangan yang disebabkan belum terpenuhinya syarat sistem distribusi tertutup dan ditambah dengan pengawasan yang kurang akibat sistem manajemen yang belum terealisasi dengan rapi.

LPG 3Kg yang nantinya juga akan disebut dengan LPG Tertentu merupakan LPG yang diberikan subsidi oleh pemerintah. Besarnya konsumsi LPG 3Kg yang juga berjalan searah dengan besarnya subsidi yang diberikan didalamnya menyebakan pemakaian LPG 3Kg memerlukan pengawasan.

Ketentuan mengenai produksi dan distribusi LPG telah diatur oleh Pemerintah melalui Kementrian ESDM yaitu Permen Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penyediaan dan Pendlstrlbuslan Liquefied Petroleum Gas.

Meningkatnya kebutuhan gas LPG di Indonesia meningkat drastis sejak dicanangkannya program konversi minyak tanah bersubsidi ke gas LPG. Menurut hasil studi kasus yang dilakukan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, kebutuhan gas LPG di Indonesia sejak tahun 2010 naik drastis dari 21.476 MT pada tahun 2007 menjadi 3.077.000 MT pada tahun 2010 dan semakin naik hingga tahun 2014. Hal ini berpengaruh pada peningkatan distribusi untuk menjamin efisiensi dan efektifitas tersalurkannya gas LPG kepada masyarakat di Indonesia.

Manfaat konversi yang diharapkan adalah: Mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak

Tanah. Dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan. bakar yang lebih komersil. Mengurangi polusi udara dirumah. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Adanya pertambahan jumlah konsumsumsi tidak akan menjadi sebuah masalah ketika dibarengi dengan ketersediaan barang, namun akhir-akhir ini Indonesia menemukan masalah baru pada distribusi dengan kelangkaan LPG khususnya LPG 3Kg yang membuat harga di pemakai akhir menjadi tidak terkontrol. Sistem distribusi tertutup yang diterapkan pemerintah untuk menjamin tersediannya LPG 3Kg di berbagai daerah perlu dikaji ulang. Peningkatan dalam efisiensi pada proses produksi maupun distribusi akan menurunkan biaya. Sistem pangawasan tidak hanya dari PERTAMINA sebagai pemasok utama namun juga dari berbagai pihak terkait lainnya yang turut menunjang fungsi pengawasan.

Maka dari itu dalam kesempatan ini kelompok kami akan ikut serta memberikan masukan positif guna meningkatkan efisiensi & meningkatkan pengawasan dengan

Page 5: Lembar auah gelap

judul “Penerapan RFID untuk Meningkatkan Pengawasan Terpadu Distribusi Tertutup LPG 3Kg Tepat Sasaran”

GAGASAN

Pemanfaatan RFID sebagai Alat Pengawas Distribusi LPG 3Kg

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam alat yang hanya dapat dibaca saja (read only) atau dapat dibaca dan ditulis (read/write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi, serta sulit untuk dipalsukan, sehingga RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi (Orlovsky, 2005). Menurut United States Goverment Accountability Office (2005), RFID merupakan teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag RFID.

Gambar 1. 3RFID Card

Gambar 1. 4 RFID Reader

Page 6: Lembar auah gelap

Dengan teknologi diatas tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas penggunaan dan penyaluran distribusi kepada end consumer. Srta menanggulangi kelangkaan dan harga yang tinggi.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Sistem Informasi Manajemen Pemasangan Chip RFID berisikan data user

Identitas:- Nama lengkap- Alamat (Wilayah Pemakaian LPG 3Kg)

Data Pemakai:- Batas Limit Pemakaian/bulan (baca: perperiode tertentu)- Nama agen atau ID tempat pembelian LPG 3Kg

Pembuatan Alur Laporan PengawasaPengawasan dibagi menjadi 2 yaitu sistem monitoring terpadu oleh Pertamina dan monitoring pangkalan, retailer, end user, dan pemerintah daerah terhadap LPG 3Kg yang beredar kepada layanan pengaduan PERTAMINA.

Dan pengawasan dari PERTAMINA itu sendiri sampai ke agen,

Page 7: Lembar auah gelap

2. Sistem Operasional Manajemen Pembuatan alur distribusi

Gambar 2 Distribusi LPG

Pembagian wilayah distribusi- Pembuatan pendataan dan pemberian persyaratan khusus untuk

bisa menjual LPG 3Kg agar tidak sembarangan orang bisa menjual dan membeli.

IMPLEMENTASI RFID PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dengan alur kerja sebagai berikut:

1. Penggolongan penerima kartu RFID terbagi atas 2 kategori a. Golongan pemakaian gas LPG 3kg rumah tangga

- Pembelian gas dibatasi dengan maksimal 2 tabung gas / bulan- Batas maksimal pemakaian di catat dan di rekam dalam kartu RFID

b. Golongan pemakaian gas LPG 3kg usaha mikro dan UMKM

Page 8: Lembar auah gelap

- Pembelian gas dibatasi dengan maksimal 4 tabung gas / bulan- Batas maksimal pemakaian di catat dan di rekam dalam kartu RFID

Bilamana kebutuhan penggunaan belum tercukupi dengan batas penggunaan gas LPG3kg, diharapkan konsumen menggunakan gas LPG golongan non PSO yang dijual pada harga keekonomiannya dan untuk kategori ini lpg dikemas dalam tabung 12 dan 50 kg .

2. Agen resmi memiliki RFID card dimana berisikan jumlah kuota gas LPG yang diterima dari pangkalan ( SPPBE ) serta harga jual yang berlaku untuk radius 60 km bagi eks agen dari instalasi utama PT pertamina ( SPPBE ) sedangkan diluar radius 60km ditambah dengan biaya angkutan yang disesuikan dengan ketentuan biaya angkutan dalam surat keputusan menteri perhubungan republik indonesia.

Contoh :

RFID card konsumen

Perhitungan Pengggunaan LPG 3Kg di Desa Sukapura,

Jumlah penduduk : 8.000 jiwa

Jumlah pemakai gas LPG 3kg : 6.000 jiwa (75%)

Harga Ekonomi Tertinggi : Rp 24.000,00

Harga LPG 3kg dengan penggunaan RFID : Rp 18.000,00

Warna strip hijau untuk konsumen

Warna strip merah untuk agen resmi

RFID card agen resmi

Page 9: Lembar auah gelap

Selisih keuntungan RFID/unit LPG 3kg : Rp 6.000,00

Artinya, untuk desa Sukapura sendiri bisa menghemat sebesar Rp 6.000,00 x 6.000 jiwa atau sebesar Rp 36.000.000,- jika di ukur masing-masing Kepala Keluarga menggunakan 2 kali dalam 1bulan maka ada sejumlah Rp 72.000.000,00.

Menurut data BPS terdapat 27.727.780 jiwa penduduk miskin pada September 2014 di Indonsesia Rp 332.733.360.000,00 per bulan (+/- 33Milyar per bulan)

Dalam segi biaya kita bisa menanggulangi besarnya kemungkinan beban biaya yang ditanggung oleh rakyat kecil.

Gambar 3 Alur distribusi tertutup dengan penambahan teknologi informasi RFID

Dapat dilihat dalam gambar dengan sistem pendistribusian tertutup yang terpadu di tambah dengan penerapan Sistem teknologi Informasi RFID dalam prakteknya. system distribusi tertutup yang diterapkan untuk pengisian dan penjualan Elpiji. Agen Elpiji di satu wilayah hanya bisa mengisi Elpiji distasiun yang ada di wilayah itu (Kompas, 2009). Mereka juga hanya dibolehkan mendistribusikan Elpiji di wilayah yang sudah ditetapkan. Selain itu,masyarakat yang boleh membeli Elpiji hanya yang memenuhi kriteria. Kriteria tersebut di catat dan direkam kedalam RFID Card dimana nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan batasan penggunaan gas elpiji 3kg bersubsidi. Hal ini dilakukan untuk menertibkan pengisian dan pendistribusian elpiji 3kg yang disubsidi pemrintah agar tepat sasaran secara efktif.

KESIMPULAN

Penggunaan RFID Card ini merupakan langkah tepat untuk menanggulangi harga yang tidak terkontrol dipasar pun dengan terjaminnya ketersediaan LPG 3Kg dipasar,

Page 10: Lembar auah gelap

sekaligus juga sebagai bahan pengawasan otomatis yang dilakukan pengguna LPG 3Kg dalam mengawasi harga.

Sistem ini juga dapat membuat demand  di seluruh pelaku lebih stabil sehingga dapat mengurangi kebutuhan tabung. Dengan berkurangnya jumlah kebutuhan tabung, berkurang pula investasi tabung Elpii 3 kg yang dilakukan pemerintah. Sehingga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dapat tercapai tanpa harus menghapus subsidi gas elpiji 3kg.

Kelemahan sistem RFID ini adalah ketika para pemegang kartu ini berubah status menjadi warga mampu, dan ketika kartu ini diperjual belikan oleh pemegang kartu kepada orang yang kurang tepat. Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan pihak agen dan juga pemerintah daerah untuk memonitoring penggunaan ini.

Ketika subsidi LPG 3Kg berkurang, dan subsidi pemerintah dapat dialihkan kepada keperluan yang lain seperti pendidikan dan infratruktur trasportasi.

Gagasan ini terbatas kepada efektifitas penerapan sistem informasi dnegan RFID, penelitian mengenai pembangunan infrastruktur RFID dan tingkat keefektifan pengguna terhadap sistem berbasis teknologi ini akan di teliti lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Provinsi, September 2014. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=23 [28 Februari 2015]

Nariswari, Ni Putu Ayu dan I Nyoman Pujawan. 2011. simulasi penerapan closed system pada distribusi elpiji 3 kg. digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10669-Paper.pdf [28 Februari 2015]

RFID - Elektronika Dasar. 2012. elektronika-dasar.web.id [28 Februari 2015]

Sulistiyorini, Riska. 2013. Penerapan Algoritma Genetika untuk Permasalahan Optimasi Distribusi Barang Dua Tahap. http://175.45.187.242/monita/index.php/mnt/detailTA?idTA=952&TB_iframe=true&height=500&width=800

Deadi. 2013. Jalur Distribusi Pertamina. http://daedi.com/blog/tabung-lpg-panduan-pemakaian/