lembaga ketahanan nasional - menjadi polisi · web viewkawasan perbatasan dengan negara...

10
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DISKUSI KELOMPOK (DK-08) B.S GEOGRAFI Kertas Karya Acuan Tema Pendidikan : Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa. I. Judul : Peningkatan Pembangunan Wilayah Perbatasan Guna Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa. II. Variabel : Variabel-1 : Peningkatan Pembangunan Wilayah Perbatasan. Variabel-2 : Ketahanan Pangan. Variabel-3 : Kemandirian Bangsa. III. Pokok Permasalahan. Kawasan perbatasan negara adalah wilayah Kabupaten/ Kota secara geografi dan demografi berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/ atau laut lepas. Kawasan perbatasan terdiri dari kawasan perbatasan darat dan laut, yang tersebar secara luas dengan tipologi yang beragam, mulai dari pedalaman hingga pulau-pulau kecil terdepan (terluar).

Upload: vuonghanh

Post on 11-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

LEMBAGA KETAHANAN NASIONALREPUBLIK INDONESIA

DISKUSI KELOMPOK (DK-08) B.S GEOGRAFI

Kertas Karya Acuan

Tema Pendidikan : Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa.

I. Judul : Peningkatan Pembangunan Wilayah Perbatasan Guna

Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa.

II. Variabel : Variabel-1 :Peningkatan Pembangunan Wilayah

Perbatasan.

Variabel-2 :Ketahanan Pangan.

Variabel-3 :Kemandirian Bangsa.

III. Pokok Permasalahan.

Kawasan perbatasan negara adalah wilayah Kabupaten/ Kota secara

geografi dan demografi berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/ atau

laut lepas. Kawasan perbatasan terdiri dari kawasan perbatasan darat dan laut,

yang tersebar secara luas dengan tipologi yang beragam, mulai dari pedalaman

hingga pulau-pulau kecil terdepan (terluar). UU No 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang telah menetapkan kawasan perbatasan sebagai kawasan

strategis dari sudut pandang pertahanan dan keamanan yang diprioritaskan

penataan ruangnya. Berdasarkan UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang, kawasan perbatasan meliputi 10 kawasan perbatasan dengan negara

tetangga, termasuk 92 (sembilan puluh dua) pulau kecil terdepan (terluar) yang

memiliki nilai strategis sebagai lokasi penempatan titik dasar yang berperan

penting dalam penentuan garis batas negara. Indonesia berbatasan dengan 10

(sepuluh) negara tetangga, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam,

Filipina, Australia, Timor Leste, Palau, dan Papua Nugini. Secara keseluruhan

Page 2: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

kawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas)

provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat) provinsi, yaitu

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Garis

batas negara di Pulau Kalimantan antara RI-Malaysia terbentang sepanjang

2004 Km, di Papua antara RI-PNG sepanjang 107 km, dan di Nusa Tenggara

Timur antara RI-Timor Leste sepanjang kurang lebih 263,8 km. Sementara itu,

kawasan perbatasan laut berada di 11 (sebelas) provinsi yang meliputi provinsi-

provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau,

Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara

Timur, Papua, dan Papua Barat. 1

Penting untuk kita ketahui peta geografi wilayah perbatasan sesuai dengan

Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagai berikut :

SEBARAN 27 KABUPATEN PERBATASAN. 2

Sumber : Deputy Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.

Kawasan perbatasan memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang

untuk berinteraksi langsung dengan negara tetangga serta memiliki nilai

strategis terhadap kedaulatan negara, pertahanan, dan keamanan.

Pengembangan kawasan perbatasan dilakukan dengan mengubah arah

kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi ke dalam

1 Bappenas R.I., Perpres No. 5 Tahun 2010 Tentang RPJMN 2010-2014, Buku III Memperkuat Sinergi Antar Bidang Pembangunan, Bab IX Wilayah dan Tata Ruang, Hal. 28.2 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Deputy Bidang Pengembangan Daerah Tertinggal, Strategi Pengembangan Daerah Perbatasan, Jakarta, 14 Oktober 2010.

2

Page 3: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

(inward looking) yang memandang kawasan perbatasan sebagai wilayah

pertahanan, menjadi berorientasi ke luar (outward looking), yang didalamnya

fungsi kawasan perbatasan di samping sebagai wilayah pertahanan juga untuk

meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat dan sebagai pintu gerbang

perdagangan dengan negara tetangga. Dengan demikian, pendekatan

pembangunan yang dilakukan, selain menggunakan pendekatan yang bersifat

keamanan, juga diperlukan pendekatan kesejahteraan.

Lokasi 10 kawasan perbatasan dan sebaran 26 kota Pusat kegiatan strategis nasional di perbatasan (sumber PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang mendasari dari UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Berdasarkan Undang-undang No. 43 Tahun 2008, khusus pasal 18 ayat (1),

Presiden R.I telah mengeluarkan Perpres No. 12 Tahun 2010 tentang

Pembentukan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Kebijakan ini

sebagai upaya pemerintah untuk mensinergikan berbagai program ataupun

rencana peningkatan pembangunan wilayah perbatasan. Sehubungan dengan

hal ini telah direlease di media bahwa BNPP pada tahun 2012 ini saja telah

mengalokasikan anggaran sebesar 2,843 Triliun rupiah dengan rincian 1,7

Triliun rupiah disalurkan ke 39 Kecamatan perbatasan di lapis pertama pada

tahun 2013 dan 1,06 Triliun rupiah untuk daerah lapis kedua dan penunjang. 3

3 http://metrotvnews.com/read/news/2011/10/21/68946/Badan-Pengelola-Perbatasan-Kelola-Anggaran-Rp2-48, diunduh hari Senin, 9 Juli 2012.

3

Page 4: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

Dari fakta dan analis singkat di atas, maka tulisan kertas karya acuan ini

merumuskan pokok permasalahannya adalah : Bagaimana peningkatan pembangunan wilayah perbatasan guna ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa ?.

IV. Pokok-Pokok Persoalan.

Pokok-pokok persoalan KKA ini dikaitkan dengan permasalahan di atas

dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut :

1. Kesenjangan sosial ekonomi antara masyarakat yang tiggal di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Hal ini berkaitan

dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya di

wilayah perbatasan yang sulit untuk mendapatkan akses pelayanan dari

pemerintah Indonesia seperti pangan yang dikarenakan keterbatasan

inprastruktur seperti sarana prasarana jalan, pelabuhan perintis, angkutan

baik darat maupun laut dan lain-lain.

2. Sering munculnya persengketaan tapal batas antar negara dan akuisisi wilayah negara R.I oleh negara tetangga. Hal ini berkaitan

dengan sering terjadinya pengklaiman negara tetangga yang menjorok

masuk ke wilayah Indonesia yang terkesan kurang menghargai kedaulatan

negara R.I.

3. Masih maraknya kasus-kasus lintas batas seperti penyelundupan, perdagangan manusia, tenaga kerja illegal. Hal ini berkaitan dengan

disparitas harga termasuk harga pangan antara negara tetangga dengan

wilayah Indonesia, murahnya harga tenaga kerja di dalam negeri dan cukup

mahalnya bayaran tenaga kerja kasar di wilayah negara tetangga seperti

Malaysia khususnya untuk pembantu rumah tangga dan tenaga kerja atau

buruh perkebunan.

V. Pokok-Pokok Pemecahan Persoalan.

1. Kebijakan.

Dari pokok permasalahan dan berbagai pokok-pokok persoalan di

atas, dan untuk mewujudkan peningkatan pembangunan wilayah

perbatasan guna ketahanan pangan, maka kebijakan yang dirumuskan

4

Page 5: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

adalah “Percepatan pembangunan kawasan perbatasan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan”.

2. Strategi.

Untuk mewujudkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan guna

ketahanan pangan, maka strategi yang diambil adalah sebagai berikut :

a. Menghilangkan kesenjangan ekonomi-sosial antara masyarakat

yang tinggal di wilayah perbatasan dengan negara tetangga.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana perbatasan (infrastruktur)

antar negara dan meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara-

negara tetangga diberbagai bidang.

c. Penegakan hukum dan pencegahan terjadinya tindakan-tindakan

penyelundupan, perdagangan manusia dan tenaga kerja illegal dengan

pendekatan “security” dengan tindakan peningkatan pelayanan lintas

batas, pengamanan teritorial dan pengawasan perdagangan antar

negara.

3. Upaya.

Upaya strategi-1; Menghilangkan kesenjangan ekonomi-sosial antara masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan dengan negara tetangga.

a. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat perbatasan terhadap

pelayanan pendidikan dan kesehatan di atas negara tetangga atau

setara dengan rata-rata nasional.

b. Percepatan integrasi pengembangan pusat produksi (seperti

produksi pangan), pusat pertumbuhan, usaha kecil dan menengah serta

investasi di daerah perbatasan yang dapat mendukung pendapatan

regional dan in-come perkapita di atas atau setara dengan rata-rata

nasional.

c. Meningkatkan infrastruktur dasar untuk transportasi, telekomonikasi

seperti telepon, internet termasuk akses masuknya siaran radio, TV dari

Indonesia, infrasruktur energi dan infrastruktur lainnya yang dapat

mendorong pengembangan ekonomi lokal dan kualitas SDM lokal.

5

Page 6: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

d. Pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan kawasan

permukiman, termasuk kawasan strategis di wilayah perbatasan.

e. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah seperti Badan

Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), sosial kemasyarakatan,

lembaga perekonomian setempat seperti KUD, kerja sama antar daerah

baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dan kemitraan dalam

mendorong pengembangan ekonomi lokal dan kualitas SDM .

Upaya strategi-2; Meningkatkan sarana dan prasarana perbatasan antar negara dan meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara-negara tetangga diberbagai bidang.

a. Meningkatkan sarana dan prasarana perbatasan seperti tanda tapal

batas, mercusuar dan lain-lain baik yang lazim digunakan serta membina

komonitas masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.

b. Meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara tetangga

yaitu Malaysia, Timur Leste, Papua Newgini diberbagai bidang seperti

dibidang perdagangan, tenaga kerja, keamanan (antar kepolisian negara

masing-masing), pertahanan (antar angkatan perang masing-masing

negara) dan lain-lain.

c. Penguatan kelembagaan baik pusat dan daerah dalam rangka

penanganan perbatasan antar negara seperti Badan Nasional Pengelola

Perbatasan (BNPP).

d. Meningkatkan kemampuan pengelolaan pos lintas batas baik sarana

prasarana, SDM yang mengawaki setidaknya setara dengan negara

tetangga atau setara dengan standar nasional.

e. Rencana aksi tiap-tiap kementerian/ lembaga yang berorientasi

memajukan wilayah perbatasan seperti Polri misalnya juga

memperhatikan pembangunan sarana prasarana kepolisian maupun

SDM kepolisian di wilayah-wilayah perbatasan baik tingkat desa,

kecamatan maupun Kabupaten/ Kota.

Upaya Strategi 3; Penegakan hukum dan pencegahan terjadinya tindakan-

tindakan penyelundupan, perdagangan manusia dan tenaga kerja illegal

6

Page 7: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewkawasan perbatasan dengan negara tetangga tersebar di 12 (dua belas) provinsi. Kawasan perbatasan darat tersebar di 4 (empat)

dengan pendekatan “security” dengan tindakan peningkatan pelayanan

lintas batas, pengamanan teritorial dan pengawasan perdagangan antar

negara.

a. Penyediaan bantuan khusus dalam bidang pelayanan lintas batas,

pengawasan perdagangan antar negara dan pengamanan teritorial

batas negara.

b. Melakukan kegiatan patroli bersama baik antar angkatan

bersenjata, kepolisian dan bea cukai dengan negara yang berbatasan

baik darat dan laut.

c. Melakukan kerja sama baik secara administrasi maupun secara

phisisk seperti melakukan kegiatan latihan bersama antar kedua negara

dibidang pertahanan maupun kepolisian.

d. Pemberian subsidi pelayanan keperintisan khususnya transportasi

baik darat-laut-udara untuk meningkatkan kelancaran distribusi, logistik

di daerah perbatasan maupun mobilitas aparat pertahanan, keamanan,

bea cukai maupun pemerintahan lainnya.

e. Penegakan hukum yang baik dan koordinatif sebagai jalan akhir

bagai para pelaku tindak pidana lintas batas seperti penyelundupan,

perdagangan manusia maupun tenaga kerja yang illegal.

f. Memperkuat postur Angkatan Bersenjata Indonesia dalam hal ini

TNI dengan melengkapi alutsista maupun penggelaran kekuatannya

sebagai upaya pencegahan dari “pelecehan” negara tetangga atas

wilayah perbatasan Indonesia.

Jakarta, Juli 2012.

Peserta PPRA XLVIII/ 2012,

Zulkarnain.Nomor ururt absen : 82

Lampiran :

1. Alur Pikir.2. Pola Pikir.

7