lecture 4 : queueing theory and...
TRANSCRIPT
Lecture 4 : Queueing Theory and Aplications
Hanna Lestari, M.Eng
Struktur Dasar Model – Model Antrian
• Teori Antrian bertujuan untuk mengetahui/menentukan besaran kinerja sistem antrian. Ukuran kinerja sistem dalam kondisi steady state dapat kita lihat dari :
a. Panjang antrian rata-rata b. Jumlah pelanggan rata – rata dalam sistem
antrian c. Waktu tunggu (waktu antri rata – rata) d. Waktu rata – rata “sekarang” pelanggan dalam
sistem antrian
• Kondisi steady state :
“ Kondisi dimana besaran koefisien beserta parameter yang diukur tetap”
Jenis Sistem Antrian 1. Jumlah server 1 atau lebih paralel
2. Sumber input (sumber pelanggan)
a. Tak terbatas jumlahnya ( λ tidak tergantung atas jumlah pelanggan dalam sistem antrian dan λ jumlahnya tetap)
b. Terbatas
3. Panjang antrian
a. tak terbatas jumlahnya
b. terbatas
4. Pelayanan
a. FCFS
b. Prioritas
- Preemtive : begitu ada prioritas datang dan ada yang sedang dilayani, yg sedang dilayani mundur dulu
- Non Preemtive : Jika ada yang sedang dilayani kemudian prioritas datang maka orang yang sedang dilayani tetap dilayani.
Pelayanan Tunggal
Sistem antrian pelayanan tunggal memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Populasi pelanggan yang tidak terbatas
2. Disiplin antrian “pertama datang, pertama dilayani”
3. Tingkat kedatangan Poisson
4. Waktu pelayanan eksponensial
• Dengan karakteristik di atas ini, dan asumsi bahwa
• λ = tingkat kedatangan
• µ = tingkat pelayanan
• λ < µ
telah ditetapkan suatu formula untuk karakteristik operasi pelayanan tunggal seperti berikut ini
Sistem Pelayanan Tunggal Terminologi Notasi Rumus
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam
suatu sistem antrian (baik sedang dalam
antrian maupun sedang dilayani
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam
suatu sistem antrian
Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu
sistem antrian
Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam
baris antrian
Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan
dalam keseluruhan sistem antrian (yaitu, waktu
menunggu dan dilayani)
Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang
pelanggan untuk menunggu dalam
antrian sampai dilayani
µ
- 1 P0
0.µ
PP
n
n
) - (µ
L
) - µ(µ
2
qL
LW
µ
1
)(
qW
Sistem Pelayanan Tunggal
Hubungan L dan W L = λ.W Lq =λ.Wq W = Wq + ρn L = Lq + ρ Asumsi : ρn adalah konstan dan steady state , Jika ada asumsi waktu
pelayanan konstan maka μn = μ
Terminologi Notasi Rumus
Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk
(yaitu, probabilitas seorang pelanggan harus
menunggu), dikenal dengan faktor utilisasi
Probabilitas bahwa pelayan menganggur
wP
011 PUI
Con’t
Dalam referensi lain utilisasi faktor disebut dengan traffic intensity dengan notasi R = λ/μ untuk pelayanan tunggal. Dimana R ≤ 1
Terminologi Notasi Rumus
Faktor penggunaan (utilisasi untuk fasilitas pelayanan yaitu ekspetasi perbandingan dari waktu sibuk para pelayan
ρ = λ / s.μ
Jumlah pelayan ( untuk saluran pelayanan
paralel ) pada sistem antrian.
S
Sistem Pelayanan Multiple
• Sistem pelayanan multiple adalah baris antrian tunggal yang dilayani oleh lebih dari satu pelayan.
• Contoh penerapan sistem ini terdapat pada bank yang ada bagian tertentu menangani pertanyaan-pertanyaan atau pengaduan-pengaduan dari customer.
Con’t Berikut ini disajikan formula antrian untuk sistem pelayanan
multiple. Formula ini dikembangkan berdasarkan asumsi :
Disiplin antrian pertama datang pertama dilayani
Kedatangan Poisson
Waktu pelayanan eksponensial
Populasi yang tidak terbatas
Parameter model pelayanan multiple adalah sebagai berikut
λ = tingkat kedatangan
μ = tingkat pelayanan
c = jumlah pelayan
cμ = rata-rata pelayanan efektif sistem tersebut, dimana nilainya harus melebihi tingkat kedatangan (cμ > λ)
Terminologi Notasi Rumus
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam sistem tersebut
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem antrian tersebut
Jumlah rata-rata pelanggan dalam
sistem antrian tersebut
Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam sistem antrian tersebut
Jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian tersebut
Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam antrian menunggu untuk dilayani
Probabilitas seorang pelanggan yang datang dalam sistem tersebut harus menunggu untuk dilayani
c
c
cn
Pcncn
n!
1
!
1
1
1
0
0
cnuntukPn
PcnuntukPP
nn
cnnn
cc
1;
1,0,0
!
0
2!1
)/(P
cc
cL
LW
LLq
q
q
LWW
1
0
!
1P
c
c
cP
c
w
• Dalam formula di atas jika c=1(yaitu, terdapat satu pelayan), maka formula
tersebut menjadi formula pelayanan tunggal.
Con’t