leasing (lembaga keuangan non bank)

11
LEASING a. Pe ng er ti an Leas ing Leasi ng atau sewa-guna- usaha adalah setia p kegiat an pembi ayaan perusahaan dalam bentuk  penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi  perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor. Melalui pembiayaan leasing perusahaa n dapat memper ole h barang-bara ng modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda kegiat anny a. Set elah jangka lea si ng sel esai, per usa haan dapat membel i barang modal yang  bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal tertentu dalam suatu proses  produksi secara tiba-tiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan  perjanjian leasing untuk meng atasinya. Dengan melakukan leasing akan lebih menghe mat biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan membeli secara tunai. Di ndonesia leasing baru dikenal melalui surat keputusan bersama Menteri !euangan dan Me nt er i Pe rd ag anga n "e pu bl ik n do ne sia de ngan #o. !$P- %& &' M!' ('&' %)*+ ,  #o.&'M'S!'&'%)*+, dan #o.'!pb''%)*+ tanggal * ebruari %)*+ tentang peri/inan usaha leasi ng. Sejal an dengan perkembanga n waktu dan perekon omian ndonesia permasal ahan yang mel ibat kan lea sin g semaki n bany ak dan komple ks. Mul ai dar i jenis lea sin g yang pal ing se der han a sampai ya ng rumi t. Per bed aan je ni s leasing menyeba bka n perbedaan dalam  pengungkapan laporan keuangan, perlakuan pajak dan akibatnya pada pajak penghasilan badan akhir tahun. 0apital lease dan operating lease sama-sama dikenakan pajak pertambahan nilai, sedang kan untuk operating lease disamping dikenakan pajak pertambahan nilai juga dikenakan  pemotongan pajak penghasilan pasal &, karena diperlakukan sebagai sewa menyewa biasa. Biaya-biaya berkaitan dengan transaksi lease dianggap sebagai biaya usaha bagi pihak lessee. Munculnya lembaga leasing merupakan alternati1 yang menarik bagi para pengusaha karena saat ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bis a memperoleh dana untuk membiay ai pembel ian barang- bar ang modal dengan jangka waktu pengembalian antara tiga tahun hingga lima tahun atau lebih. Di samping hal tersebut di atas para pengusaha juga memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya seperti kemudahan dalam pengurusan, dan adanya hak opsi. Suatu keuntungan lain jika ditinjau dari laporan keuangan 1iskal adalah transaksi capital lease diperhitungkan sebagai operational lease pembayaran lease dianggap sebagai biaya mengurangi

Upload: shelly-imo

Post on 05-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 1/11

LEASING

a. Pengertian Leasing

Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk 

 penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu

tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi

 perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau

memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.

Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli

untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau

enam bulan sekali kepada pihak lessor.

Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-barang modal untuk 

operasional dengan mudah dan cepat. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah,

dengan melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda

kegiatannya. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang modal yang

 bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal tertentu dalam suatu proses

 produksi secara tiba-tiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan

 perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan leasing akan lebih menghemat biaya

dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan membeli secara tunai.

Di ndonesia leasing baru dikenal melalui surat keputusan bersama Menteri !euangan dan

Menteri Perdagangan "epublik ndonesia dengan #o.!$P-%&&'M!'('&'%)*+,

 #o.&'M'S!'&'%)*+, dan #o.'!pb''%)*+ tanggal * ebruari %)*+ tentang peri/inan usaha

leasing. Sejalan dengan perkembangan waktu dan perekonomian ndonesia permasalahan yang

melibatkan leasing semakin banyak dan kompleks. Mulai dari jenis leasing yang paling

sederhana sampai yang rumit. Perbedaan jenis leasing menyebabkan perbedaan dalam

 pengungkapan laporan keuangan, perlakuan pajak dan akibatnya pada pajak penghasilan badan

akhir tahun. 0apital lease dan operating lease sama-sama dikenakan pajak pertambahan nilai,

sedangkan untuk operating lease disamping dikenakan pajak pertambahan nilai juga dikenakan

 pemotongan pajak penghasilan pasal &, karena diperlakukan sebagai sewa menyewa biasa.

Biaya-biaya berkaitan dengan transaksi lease dianggap sebagai biaya usaha bagi pihak lessee.

Munculnya lembaga leasing merupakan alternati1 yang menarik bagi para pengusaha karena saat

ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan.

Melalui leasing mereka bisa memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang

modal dengan jangka waktu pengembalian antara tiga tahun hingga lima tahun atau lebih. Di

samping hal tersebut di atas para pengusaha juga memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya

seperti kemudahan dalam pengurusan, dan adanya hak opsi.

Suatu keuntungan lain jika ditinjau dari laporan keuangan 1iskal adalah transaksi capital lease

diperhitungkan sebagai operational lease pembayaran lease dianggap sebagai biaya mengurangi

Page 2: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 2/11

Page 3: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 3/11

e. 0ross Border Lease. 2ransaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu #egara

yaitu #egara dimana lessor berkedudukan berbeda dengan #egara lessee.

1. (endor Program. (endor program atau disebut juga dengan :endor lease adalah suatu

metode penjualan yang dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan

leasing memberikan atau menyediakan 1asilitas leasing kepada pembeli barang.

&. ;perating Lease Leasing. Lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya dilease-kan kepada lessee. Berbeda dengan 1inance lease, dalam operating lease jumlah seluruh

 pembayaran berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

 barang modal tersebut berikut dengan bunganya.

c. Ciri –ciri Sewa Guna Usaha

%< Leasing merupakan suatu gara pembiayaan. 2entunya masih ada spek =aspek yang lain

 pada leasing, namun segi pembiayaan adalah salah satu cirri utama, baik pada 1inance

lease maupun pada operating lease.

&< Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda yang dilease

tersebut. nilah perbedaaan pokok dengn sewa menyewa biasa.< 8ak milik benda yang dilease ada pada leasor +< Benda yang menjadi objek leasing adalah benda-benda yang digunakan dalam suatu

 perusahaan. Pengertian benda =benda yang digunakan untuk suatu perusahaan harus

diberi pengertian yang luas, yakni benda =benda yang diperlukan untuk menjalankan

 perusahaan, jadi tidak saja mesin =mesin yang hanya dapat digunakan untuk berproduksi

akan tetapi bisa juga untuk computer, dan kendaraan bermotor.

Dalam perjanjinan leasing paling tidak memuat4

%< 9enis transaksi leasing

&< #ama dan alamat masing =masing pihak < #ama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang modal

+< 8arga perolehan, nilai pembiayaan leasing, angsuran pokok pembiayaan, imbalan jasa

leasing, nilai sisa, simpanan jaminan dan ketentuan asuransi barang modal yang dilease

>< Masa leasing

?< !etentuan mengenai pengakhiran leasing yang dipercepat, penetapan kerugian yang

harus ditanggung lease dalam hal barang modal yang dileasse dengan hak opsi hilang,

rusak, atau tidak ber1ungsi karena sebab apapung. 2anggung jawab para pihak atas

 barang modal yang sileasekan. Perbedaan leasing dengan perjanjian lainnya.

. Pihak yang berkepentingan a!am Leasing

%< Pihak yang disebut leasor, yaitu pihak yang menyewakan barang, dapat terdiri dari beberapa perusahaan. Pihak penyewa ini disebut juga sebagai in:estor, e3uity-holders,

owner-participants atau trustters-owners.

&< Pihak yang disebut lesse, yaitu pihak yang menikmati barang tersebut dengan membayar 

sewa guna usaha yang mempunyai hak opsi.

< Pihak kreditur atau lender atau disebut juga debt-holders atas loan-participants dalam

transaksi leasing. Mereka umumnya terdiri dari bank, insurance company, trust, yayasan.

Page 4: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 4/11

+< Pihak supplier, yaitu penjual dan pemilik barang yang disewakan. Supplier ini dapat

terdiri dari perusahaan yang berada di dalam negeri atau yang mempunyai kantor pusat di

luar negeri.

e. "ekanisme Leasing

i. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jasa barang, spesi1ikasi,harga, jangka waktu pengiriman, jaminan purnajual atas barang yang akan di-lease.

ii. Lesee melakukan negosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang

modal. Pada tahap awal ini, lessee dapat meminta lease 3uotation yang tidak mengikat

dari lessor. Dalam lease 3uotation ini dimuat mengenai syarat-syarat pokok pembiayaan

leasing antara lain4 keterangan barang, harga barang, cash security deposit, residual :alue,

asuransi, biaya administrasi, jaminan uang sewa dan persyaratan lainnya.

iii. Lessor mengirimkan letter of offer   atau commitment letter   kepada lessee yang berisi

syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan

lessee tersebut. 6pabila lessee menyetujui semua ketentuan dan persyaratan dalam letter 

o1 o11er, kemudian lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.i:. Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. !ontrak 

leasing tersebut sekurang-kurangnya mencakup4 pihak-pihak yang terlibat, hak milik,

 jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab atas

objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.

:. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee

sesuai dengan tipe dan spesi1ikasi barang yang telah disetujui.

:i. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Selanjutnya lessee

menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada supplier.

:ii. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termaasuk 1aktur dan bukti-bukti

kepemilikan barang lainnya.:iii. Pembayaran oleh lessor kepada supplier.

i@. Pembayaran angsuran Alease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama

masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai

serta bunganya.

#. "an#aat an $eunggu!an Leasing

i. Leasing'sewa guna usaha dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dana bagi pengusaha

yang membutuhkan barang modal, selama jangka waktu tertentu dengan membayar sewa.ii. saha leasing'sewa guna usaha dapat memberikan pembiayaan dalam waktu yang cepat.

iii. Dengan perjanjian leasing'sewa guna usaha, suatu perusahaan akan terasa lebih

menghemat dalam hal pengeluaran dana tunai dibanding dengan membeli secara tunai.

i:. Mempunyai keunggulan =keunggulan sebagai alternati:e baru bagi pembiayaan di luar 

sistem perbankan, misalnya 4

• Proses pengadaan peralatan modal relati:e lebih cepat dan tidak memerlukan

 jaminan kebendaan, prosedurnya sederhana dan tidak ada keharusan melakukan

studi kelayakan yang memakan waktu lama.

• Pengadaan kebutuhan modal alat

Page 5: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 5/11

• 6lat berat dan mahal dengan teknologi tinggi amat meringankan terhadap

kebutuhan cash 1low-nya mengingat system pembayaran cicilan berjangka

 panjang.

• Posisi cash 1low perusahaan akan lebih baik dan biaya = biaya modal menjadi

lebih murah dan menarik.

• Perencanaan keuangan perusahaan lebih mudah dan sederhana.

g. Tiga %entuk Ikatan a!am &ukum Perata

Dalam 8ukum Perdata, ada tiga bentuk ikatan yang mirip satu sama lainnya, namun berlainan

dalam hukumnya yaitu antara sewa guna usaha'leasing, sewa beli, dan jual beli secara angsuran.

Baik perjanjian sewa beli maupun jual beli dengan angsuran ketentuannya belum diatur dalam

!8Perdata. Maka dengan !eputusan Menteri Perdagangan dan !operasi #omor +'!P''C

tanggal % ebruari %)C tentang Peri/inan !egiatan saha Sewa Beli Ahire purchase<, jual beli

dengan angsuran Acredit sale< dan sewa Arenting<.

Sewa Beli Ahire purchase)Sewa beli merupakan jual beli barang di mana penjual melaksanakan penjualan barang

dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli yang

dengan pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat dalam

suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru beralih dari penjual kepada

 pembeli setelah jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli kepada penjual.

9ual beli secara angsuran Acredit sale)

9ual beli secara angsuran adalah jual beli di mana penjual melaksanakan penjualan

 barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli

dalam beberapa kali angsuran atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang

diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari penjualkepada pembeli pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli.

Persamaan antara perjanjian leasing dengan kedua perjanjian di atas adalah bahwa pada

 perjanjian leasing, lesse membayar imbalan jasa kepada lessor dalam waktu tertentu.

Sedangkan pada perjanjian sewa beli dan jual beli dengan angsuran, pembeli membayar 

angsuran kepada penjual dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

Sedangkan perbedaannya dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Perbedaan dengan jual beli

%< Penyerahan hak milik pada jual beli pasti terjadi setelah pembeli membayar harga barang

yang dibeli, sedangkan pada leasing penerahan hak milik terjadi apabila lessemenggunakan hak opsinya.

&< 9ual beli adalah suatu jenis perjanjian nominati:e yang bukan merupakan jenis lembaga

 pembiayaan, sedangkan leasing adalah jenis perjanjian innominati1e yang merupakan

lembaga pembiayaan.

 b. Perbedaan dengan sewa menyewa

Page 6: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 6/11

%< Pada leasing, masalah jangka waktu perjanjiannya merupakan 1ocus utama karena dengan

 berakhirnya jangka waktu lesse diberikan hak opsi. Sementara itu, pada sewa menyewa,

masalah waktu bukan 1ocus utama .&< Sewa merupakan jenis perjanjian nominati:e, yaitu suatu jenis perjanjian yang sudah

diatur dalam !8 Perdata. Sementara leasingadalah suatu jenis perjanjian innominati1,

yang disebut sebagai salah satu lembaga pembiayaan badan usaha.< Para pihak dalam leasing adalah badan usaha sedangkan dalam sewa menyewa para

 pihaknya perorangan.

+< Pada leasing biasanya dibutuhkan jaminan =jaminan tertentu, sedangkan pada sewa

menyewa tidak diperlukan jaminan.

>< Pada leasing disertai dengan hak opsi, sedangkan pada sewa menewa hak opsi tidak 

diperlukan.

c. Perbedaan dengan sewa beli

%< Dalam sewa beli peralihan hak milik pasti terjadi setelah berakhir masa sewa, sedangkan

 pada leasing peralihan hak milik terjadi jika lease mempergunakan hak opsinya

&< Sewa beli merupakan jenis perjanjian innominati1 yang tidak termasuk lembaga pembiayaan, sedangkan leasing adalah lembaga pembiayaan.

< Dalam leasing ada tiga pihak yang terlibat, yaitu lesse, lessor, dan supplier, sedangkan

 pada sewa beli hanya dua pihak.

h. Aspek perpa'akan yang berkaitan engan !easing.

(. Pa'ak Penghasi!an )PPh*

Berdasarkan ndang-undang no %* tahun & dan surat !eputusan Menteri !euangan " #o.

%%?)'!M!.%'%))% Pasal %? ayat & menyatakan4 7Lessee tidak memotong pajak penghasilan

 pasal & atas pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang berdasarkan perjanjiansewa guna usaha dengan hak opsi5. Dalam pasal tersebut dengan jelas menyatakan bahwa

angsuran-angsuran atau pembayaran yang diterima lessor dari lessee untuk jenis transaksi

1inance lease tidak dikenakan pemotongan pajak penghasilan.

Pasal %* ayat & menyatakan4

a. Pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang oleh lessee adalah

 biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

 b. Lessee wajib memotong pajak penghasilan pasal & atas pembayaran sewa guna usaha tanpa

hak opsi yang dibayarkan atau terutang kepada lessor.

Pasal %* ayat &a mengatur tentang perlakuan pembayaran leasing oleh lessee. Di sini dijelaskan

 bahwa pembayaran leasing dari lessee kepada lessor untuk transaksi operational lease diperlukan

 pemotongan pajak penghasilan pasal & karena menurut pajak diperlakukan sebagi sewa-

menyewa biasa.

+. Pa'ak Pertambahan Ni!ai )PPN*

a. Perlakuan PP# atas transaksi capital lease4

Page 7: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 7/11

i. Berdasarkan ketentuan pasal % Peraturan Pemerintah nomor > tahun %))+ huru1 d dan

e, Pengumuman Direktur 9enderal Pajak #o. Peng- %)'P9.?'%)C) dan Pasal % angka +

!eputusan Direktur 9enderal Pajak #omor !ep>'P9'%))+, penyerahan jasa dalam

transaksi capital lease dari lessor kepada lessee adalah penyerahan jasa yang terutang

PP#, karena lessor sebagai perusahaan jasa persewaan barang dengan demikian adalah

 pengusaha kena pajak.ii. Pengalihan barang dalam transaksi operating lease bukan merupakan penyerahan barang

kena pajak karena pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka persewaan biasa.iii. Besarnya PP# yang terutang adalah % dari #ilai Penggantian.

i:. PP# sebagaimana dimaksud dalam angka < merupakan PP# !eluaran bagi lessor dan

merupakan PP# Masukan bagi lessee dalam hal lessee adalah Pengusaha !ena Pajak.

PP# yang dibayar atas perolehan barang kena pajak AB!P< yang dilease merupakan PP#

Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan PP# Pajak !eluaran lessor.

 b. Dalam hal transaksi sale and lease back tanpa hak opsi, PP# masukan atas perolehan barang

tidak boleh dikreditkan oleh lessee. Dalam hal lessee kemudian melease kembali barang tersebut,

maka lessor harus mengenakan PP# yang terutang atas jasa persewaan barang yang dilakukan.

Lease 4 Suatu kontrak sewa atas penggunaan harta untuk suatu periode tertentu dengan

sewa tertentu. Lessee 4 Pemakai akti:a yang akan di lease. Perusahaan atau perorangan yang

menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari pihak perusahaan leasing. Lessor 4 Pemilik dari akti:a yang akan di lease.

Lease term4 9angka waktu lease yang tetap dan tidak dapat dibatalkan, termasuk4

a. Periode yang mencakup hak opsi untuk memperbarui kontrak leasing.

 b. Periode yang mencakup digunakannya hak opsi untuk membeli akti:a yang

dilease.c. Periode dimana lessor mempunyai hak untuk memperbarui atau memperpanjang

masa lease.

d. Periode dimana denda dikenakan bagi lessee atas kegagalannya untuk 

memperbarui lease dan jumlah denda tersebut dijamin pada permulaan lease.

e. Periode yang mencakup hak opsi pembaruan yang biasa yaitu diberikan jaminan

oleh lessee atas utang lessor yang mungkin terjadi. "esidual (alue4 #ilai leased asset yang diperkirakan dapat direalisasi pada akhir periode

sewa. Security Deposit ASD<4 9aminan kas yang diminta lessor dari sewa lessee untuk menjamin

 pembayaran sewa atau kewajiban sewa lainnya.

i. Sumber,sumber ana !easinng

Sumber dana usaha leasing dapat berasal dari modal intern, yaitu 4

%< Modal di setor Apaid up capital<,yang sejak tahun %)C+ diubah menjadi "p.% M bagi

 perusahaan swasta nasional dan "p. juta pagi perusahaan joint :entura.&< Laba di tahan Aretained earning<.

Page 8: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 8/11

< Depresiasi.

Di samping itu, sejumlah lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan =perushaan leasing khusus

menyediakan dana untuk leasing suatu perusahaan, antara lain4

i. Bank-Bank. Bank-Bank komersial yang besar telah menjadi makin tertarik dalam

 pembiayaan leasing. Baik secara langsung ataupun melalui penggunaan suatu perusahaan

yang memegang perusahaan lain. Suatu perusahaan akan membuat ketetapan-ketetapan

untuk membeli peralatan dan mengleasekannya kepada seorang pelanggan.

ii. Perusahaan-Perusahaan asuransi jiwa. Perusahaan-perusahaan ini telah menjadi populer 

dalam hal leasing jangka panjang untuk real estate. Suatu perusahaan asuransi jiwa

mempunyai aliran-aliran kas yang besar yang dapat di in:estasikan sampai dibutuhkan

untuk melakukan pembayaran-pembayaran polis. ang ini seringkali di in:estasikan pada

gedung-gedung kantor atau gudang yang, dileasekan pada pemakai atas dasar suatu

1inacial,ser:is ataupun lease.

iii. Perusahaan-perusahaan pelayanan keuangan. Perusahaan-perusahaan keuangan yang

komersial dan perusahaan-perusahaan leasing merupakan sumber-sumber dana penting

untuk mesin-mesin dan peralatan-peralatan. Perusahaan-perusahaan ini biasanya

mengkaryakan seorang sta1 yang berasal dari para ahli yang benar-benar terkenal dengan

resale market untuk perlatan-peralatan yang khusus dan yang dapat mengembangkan hal-

hal yang berkaitan dengan persetujuan lease.

 '. Unsur,Unsur Per'an'ian Paa Leasing

 #egosiasi4 0alon lesse melakukan negosiasi dengan supplier mengenai barang yang

dibutuhkan. #egosiasi meliputi tentang harga, jenis barang beserta seri atau tipenya dll. Supplier4 Eaitu pabrik penghasil barang, dealer ataupun distributor dari barang yang

dibutuhkan oleh lessee Lessee4 Eaitu pihak yang akan memakai barang yang akan dileasekan. Merupakan

 pemilik barang secara ekonomis dan ia pula yang bertanggung jawab atas perawatan

 barang, asuransi, dan hal-hal yang berkenaan dengan pengoprasian barang tersebut. Lessor4 pihak yang memiliki barang yang menjadi obyek perjanjian leasing

!ontrak leasing4 !ontrak yang dilakukan antara lessor dan lessee yang merupakan

landasan hukum atas perjanjian leasing yang telah disepakati bersama 8arga barang4 Merupakan harga 1inal yang telah dinegosiasikan antar lessee dan supplier 

dan juga merupakan harga yang dibayar oleh lessor kepada supplier  8ak kepemilikan barang hak ini mulai dilimpahkan kepada lessor pada saat pembayaran

telah dilakukan Pembayaran rental4 Pembayaran ini dilakukan berdasarkan bulanan, kuartalan, ataupun

tengah tahunan atas penggunaan barang selama masa perjanjian leasing Periode leasing4 merupakan masa berlangsungnya perjanjian leasing yang telah disetujui

 bersama antara lessor dan lessee  #ilai sisa4 Berdasarkan nilai sisa yang telah disetujui bersama Amenurut peraturan

 besarnya nilai sisa minimal adalah % dari harga barang tersebut<. Maka lessee

mempunyai hak untuk membeli barang tersebut.

Page 9: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 9/11

k. Leasing Secara Syariah

Secara teoritis proses transaksi leasing terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pra-periode leasing,

tahap periode leasing, dan tahap pasca periode leasing. 2ahap pra-periode leasing diawali dengan

adanya kebutuhan lessee yang membutuhkan barang modal serta pembiayaannya. Pihak lessee

akan menghubungi dan merundingkan kebutuhannya dengan calon supplier dan calon penyedia

dana Alessor<. Pada tahap periode leasing, lessor sebagai pemilik barang modal memantau

transaksi leasing untuk mengetahui apakah lessee telah memenuhi segala kewajibannya sesuai

dengan perjanjian leasing. Penyimpangan oleh lessee dalam memenuhi kewajibannya dapat

mengakibatkan lessee kehilangan haknya dan menanggung segala resiko yang ditimbulkannya.

Sedangkan tahap pasca periode leasing, setelah lessee memenuhi segala kewajibannya kepada

lessor termasuk seluruh pembiayaan lease, maka lessee dapat menggunakan hak pilih yang

diberikan kepadanya untuk membeli barang modal yang disewakan atau memperpanjang

 perjanjian leasing.

!arena dalam sistem leasing belum dapa terbebas dari bunga, maka bank syariah memberikan

 pembiayaan sewa dan jual beli tidak menggunakan istilah leasing, namun ijarah muntahia bit

tamlik. jarah muntahia bit tamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan

 penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya dengan opsi

 perpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa. Selain usaha

tersebut juga mempraktekkan salah satu jenis ijarah dalam sistem pembiayaan, yaitu4 ijarah

mutla3ah, bai at takjiri, dan musyarakah mutanasi3ah. jarah mutla3ah adalah proses sewa

menyewa yang biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian seharihari. BaiF at takjiri adalah

suatu kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah

diperhitungkan sedemikian rupa sehingga sebagian merupakan pembelian barang secara berangsur Ahire purchase<. Musyarakah mutanasi3ah merupakan kombinasi antara musyarakah

dengan ijarah. Bahkan bank syariah dapat juga memberikan 1asilitas sewa kepada nasabahnya

untuk penggunaan satu jenis barang tertentu dengan cara4

i. pada awalnya bank membeli aset yang dibutuhkan nasabah,ii. bank menyewakan aset tersebut kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu, dan tari1 

sewa dan persyaratan lainnya harus telah disepakati dahulu oleh kedua belah pihak.

!. Pers-a!an yang berhubungan engan keputusan !easing

i. Pengeluaran kas in:estasi ACash Outlay)

6pabila perusahaan membeli akti:a, mereka biasanya dituntut membuat suatu cashoutlay dengan segera untuk pembagian besar dari harga pembeliannya. Sisanya di biayai

melaui utang, sebagaimana dengan hipotik. Dengan alasan itu perusahaan-perusahaan

yang kekurangan kas dapat memperoleh akti:a lebih cepat dengan leasing daripada

membeli akti:a. Penghindaran dari kas outlay bisa atau tidak bisa menjadi suatu

kelebihan masing-masing dari pada pembelian kebenaran dari alasan ini tergantung dari

 posisi keuangan perusahaan. Sebaliknya, jika suatu perusahaan sedang kekurangan dan

Page 10: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 10/11

tidak mampu meminjam karena beberapa alasan, maka penghindaran dari cash outlay

akan menjadi suatu keuntungan leasing sebagai suatu alternati1 pembelanjaan.

ii. Biaya leasing yang tinggi

Biaya leasing pada umumnya lebih mahal dari pada meminjam karena4 !euntungan lessor. Suatu perusahaan leasing harus mengganti uangnya pada

tingkat yang dapat di bandingkan dengan tingkat pasar lainnya dan kemudianharus membebankan suatu premium kepada lessee. Premium ini menunjukan

suatu laba bagi lessor atas penetapan leasing.

Pembayaran keahlian. Perusahaan leasing harus mempunyai karyawan-karyawan

yang berpengetahuan luas mengenai semua aspek dari peralatan atau real estet

yang sedang di leaskan. Biaya nasehat ahli di bidangnya yang diperlukan untuk 

menyusun suatu persetujuan lease harus dimasukan kedalam pembayaran-

 pembayaran lease.

Bertalian dengan pelayanan. Seringkali suatu persetujuan lease menyangkut

 pelayanan yang bertalian dengan peralatan. Lease harus menanggung biaya

 peralatan semacam itu kedalam pembayaran-pembayan lease.

Meskipun pada umumnya di nyatakan bahwa leasing lebih mahal, biaya real sesungguhnya dari

leasing di bandingkan dengan biaya utang dapat ditentunkan melalui analisis aliran kas,dengan

menggunakan teknik nilai sekarang atau suatu alat ukur biaya lainnya.

m. C-nt-h Sewa Guna Usaha i In-nesia

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sewa guna usaha otomoti1, 6dira

inance juga mengalami banyak hambatan dalam mengembangkan bisnisnya. Salah satu kendala

yang dihadapi oleh 6dira inance dalam mengadapi bisnis sewa guna usaha adalah masalah

regulasi yang belum mengakomodasi kepentingan bisnis. Belum ada kejelasan ketentuan pajak 

yang mengatur mengenai transaki sale and lease back. 6kibatnya adalah, pajak berganda yang

diterima oleh para pelaku industry sewa guna usaha ini, termasuk 6dira inance. Sale and lease

 back merupakan salah satu mekanisme pembiayaan yang dilakukan perusahaan sewa guna usaha

di mana nasabah membeli terlebih dahulu kebutuhan barangnya untuk kemudian dibiayai melalui

 perusahaan pembiayaan. Para pengusaha di bidang pembiayaan ini, termasuk 6dira inance,

 berharap amandemen ndang =ndang #o. %C'& tentang Pajak Pertambahan #ilai A PP#<

oleh DP" dapat menghilangkan pajak berganda yang menekan industry leasing. Dalam Pasal 6

tersebut yang juga merupakan amandemen dari #o. C'%)C tentang Pajak Pertambahan

 #ilai Barang dan 9asa dan Pajak Penjualan 6tas Barang Mewah itu, dinyatakan yang termasuk dalam pengertian penyerahan barang kena pajak adalah penyerahan hak atas barang kena pajak 

karena suatu perjanjian. Selain itu, disebutkan barang kena pajak lainnya ialah pengalihan barang

kena pajak oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan perjanjian leasing, penyerahan barang

kena pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang, dan pemakaian sendiri dan atau

 pemberian 0uma =0uma atas barang kena pajak. Dirjen Pajak menegaskan bahwa tersebut

akan diamandemen kembali mengingat masih belum sempurnanya regulasi bagi dunia leasing.

Page 11: Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

8/16/2019 Leasing (Lembaga Keuangan Non Bank)

http://slidepdf.com/reader/full/leasing-lembaga-keuangan-non-bank 11/11

 #amun, dengan adanya amandemen tersebut, para pelaku bisnis pembiayaan termasuk 6dira

inance mengalami sedikit kemudahan dalam menjalankan pajak perusahaannya.

Selain itu, masalah lain yang dihadapi oleh 6dira inance selaku perusahaan yang bergerak 

dalam bidang pembiayaan konsumen bidang otomoti1, adalah 6dira inance tidak bisa serta

merta menyita kendaraan dari orang yang tidak membayar cicilan dengan alasan telah terjadikontrak karena dalam hukum ndonesia yang berhak menyita adalah pengadilan. #amun,

sebenarnya 6dira inance dapat mengatasnamakan kebebasan berkontrak yang ia buat dengan

konsumen sehingga 6dira inance berhak menyita kendaraan. #amun, kontrak atau perjanjian

tersebut rupanya dibatasi oleh hal yaitu kebiasaan, ketertiban umum dan undang =undang.

6rtinya, perjanjian kontrak bisa batal demi hukum jika melanggar undang =undang seperti

adanya hak menyita barang yang dikredit jika tidak membayar angsuran dalam jangka waktu

tertentu. !arena yang berhak menyita sesuai hukum ndonesia adalah pengadilan. Selain itu,

 perjanjian yang dibuat oleh hampir kebanyakan perusahaan leasing kendaraan termasuk 6dira

inance dengan masyarakat yang mengkredit kendaraan menggunakan klausula baku atau

 perjanjian kontrak yang tidak sesuai dengan Perlindungan !onsumen. Maka dari itu,

dibentuklah Perwakilan Badan Perlindungan !onsumen #asional ABP!#< di tingkat propinsi

dan Badan Pegawasan Sengketa !onsumen ABPS!< di tingkat kabupaten'kota. #amun, pada

kenyataannya, ada perusahaan leasing kendaraan yang tidak mematuhi BP!# dan BPS! 

tersebut. Demi keamanan perusahaan dan perjanjian kontrak, 6dira inance dapat melakukan

 penyitaan kendaraan yang sudah tidak dicicil oleh konsumennya. 6pabila konsumen tersebut

merasa keberatan, dapat mengajukan sengketa tersebut ke pengadilan dengan menempuh jalur 

hukum.