leadershipkepemimpinan

7
LEADERSHIP Ahmad Sun’an [email protected] A. Pengertian Leadership Organisasi dalam bentuk apapun pasti memerlukan seseorang untuk menempati posisi sebagai pimpinan / pemimpin (leader). Menurut Hadari Nawawi (Kepemimpinan yang Efektif, 9)Pemimpin (leader)adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan / kecerdasan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Menurut Stephen P. Robbins (Perilaku Organisasi, 40) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Menurut Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa (Perilaku Organisasional, 174) : 1. Kepemimpinan adalah Perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas kelompokke suatu tujuan yangingin dicapai bersama.(Hemhill & Coons, 1957; 7) 2. Kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalanm suatu situasi tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi, kea rah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum,Weschler & Massarik, 1961;24) 3. Kepemimpinan adalah Pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974; 411) 4. Kepemimpinan adalah Peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Khan, 1978 ;528) 5. Kepemimpinan adalah Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984;46) 6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990;281) B. Perbedaan Leadership dan Manajemen Manajemen dan leadership adalah dua kata yang mempunyai arti yang hampir sama . Namun pada hakekatnya terdapat perbedaan. Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Atau manajemen adalah orang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen dapat diterapkan pada setiap organisasi (organisasi perusahaan,pendidikan, rumah sakit,poloitik dsb) . Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi.

Upload: bambangkardito23

Post on 22-Mar-2017

144 views

Category:

Career


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Leadershipkepemimpinan

LEADERSHIP Ahmad Sun’an

[email protected]

A. Pengertian Leadership Organisasi dalam bentuk apapun pasti memerlukan seseorang untuk

menempati posisi sebagai pimpinan / pemimpin (leader). Menurut Hadari Nawawi (Kepemimpinan yang Efektif, 9)Pemimpin (leader)adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan / kecerdasan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

Menurut Stephen P. Robbins (Perilaku Organisasi, 40) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.

Menurut Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa (Perilaku Organisasional, 174) : 1. Kepemimpinan adalah Perilaku dari seorang individu yang memimpin

aktivitas-aktivitas kelompokke suatu tujuan yangingin dicapai bersama.(Hemhill & Coons, 1957; 7)

2. Kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalanm suatu situasi tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi, kea rah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum,Weschler & Massarik, 1961;24)

3. Kepemimpinan adalah Pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974; 411)

4. Kepemimpinan adalah Peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Khan, 1978 ;528)

5. Kepemimpinan adalah Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984;46)

6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990;281)

B. Perbedaan Leadership dan Manajemen Manajemen dan leadership adalah dua kata yang mempunyai arti yang

hampir sama . Namun pada hakekatnya terdapat perbedaan. Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Atau manajemen adalah orang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen dapat diterapkan pada setiap organisasi (organisasi perusahaan,pendidikan, rumah sakit,poloitik dsb) .

Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi.

Page 2: Leadershipkepemimpinan

Kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu, melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saj, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang kea rah tercapainya tujuan tertentu.

Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata karma birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.

Dari penjelasan diatas dapat saja terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi

seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin. C. Kepribadian Pemimpin

Pemimpin dengan sifat-sifat di dalam kepribadiannya harus menyesuaikan diri dengan kepribadian anggota kelompoknya. Penyesuaian ini diperlukan karena tidak ada dua orang didunia ini yang sama kepribadiannya. Di dalam sebuah kelompok / organisasi berkumpul atau terdapat kepribadian sebanyak anggotanya. Yang dimaksud dengan kepribadian kepemimpinan adalah perilaku dan sikap yang diperlihatkan dalam menghadapi segala sesuatu, terutama dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Sikap dan perilaku itu merupakan sifat-sifat khas, watak, keterampilan/ kecerdasan, kecenderungan minat, dan perhatian seseorang sebgai individu.

Aspek-aspek yang baik dalam kepribadian harus dipertahankan , sehingga menjadi pengendali dalam mewujudkan kepemimpinan. Kepribadian manusia termasuk seorang pemimpin cenderung bersifat stabil(permanent) atau sulit berubah, namun tidak berarti sama sekali tidak dapat berubah atau berkembang. Oleh karena itu dengan kemauan yang keras bagi seorang pemimpin, selalu terbuka kemungkinan untuk mengurangi aspek-aspek kepribadiannya yang bernilai negatif, agar tidak merugikan dalam mewujudkan kepemimpinannya.

Kepribadian bukan yang diucapkan seseorang , tetapi aksi dan reaksinya yang tampak berupa sikap dan perilaku. Setiap pemimpin dituntut untuk menampilkan kepribadian yang menyatu antara ucapan dengan sikap dan tingkah lakunya .

Penyesuaian pribadi dalam kepemimpinan juga berarti seorang pemimpin harus mampu membantu dan mempengaruhi agar orang –orang yang dipimpinnya mampu mengurangi sifat dan berbagai aspek kepribadian yang kurang baik agar aspek-aspek kepribadian orang yang dipimpinnya sesuai dengan norma-norma yang dituntut oelh organisasi.Kepribadian yang tidak sesuai dengan norma akan mengalami hambatan dan kesulitan dalam bekerjasama dan mewujudkan kebersamaan.

Page 3: Leadershipkepemimpinan

D. Fungsi dan Tipe Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi

social dalam kehidupan kelompok/organisasi, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi social kelompok.

Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi, yaitu : 1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan merngarahkan dalam

tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya.

2. Dimensi yang berkenaan dengan dukungan atau keterlibatan orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan pemimpin.

Secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan , yaitu : 1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah . Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menetukan apa(isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah) , bilamana (waktu memulai,melaksanakan, dan melaporkan hasilnya) dan dimana(tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.

2. Fungsi Konsultatif Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun

pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi itu dapat dilakukannya secara terbatas hanya dengan orang-orang tertentu saja , yang dinilainya mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukannya dalam menetapkan keputusan.

3. Fungsi Partisipasi Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah , tetapi juga

berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dengan sesama orang yang dipimpin. Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpatisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi/ jabatan masing-masing

4. Fungsi Delegasi Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang

membuat/ menetapkan keputusan, baik melaui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin memilah-milah tugas pokok organisasinya dan mengevaluasi yang dapat dan tidak dapat dilimpahkan pada orang-orang yang dipercayainya. Fungsi delegasi

Page 4: Leadershipkepemimpinan

pada dasarnya memberi kepercayaan . Pemimpin harus bersedia dan dapat mempercayai orang-orang lain , sesuai dengan posisi/ jabatan nya, apabila diberi/ memdapat pelimpahan wewenang .

5. Fungsi Pengendalian Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah , meskipun tidak

mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.sehubungan dengan itu berarti fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbinga, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

Tipe Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan dasar dalam membeda- bedakan atau mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Terdapat depalan tipe kepemimpinan : a. Otokrasi (Autocrat)

Perilaku kepemimpinan ini menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tugas merupakan kegiatan terpenting. Untuk itu orang-orang

yang dipimpin harus diberi instruksi-instruksi agar melaksanakan tugas- tugasnya.

2. Pelaksanaan tugas tidak boleh keliru, salah atau menyimpang dari instruksi oleh karena itu harus di control secara ketat. Sangsi atau hukuman dujadikan alat agar orang-orang yang dipimpin berusaha melaksanakan tugas tanpa kekeliruan, kesalahan . Kontrol dan pengawasan yang ketat dilakukan karena pemimpin beranggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah malas dan suka menghindarkan diri dari tugas-tugas.

3. Inisiatif dan kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan karena dipandang akan menyimpang dari instruksi

4. Kurang memperhatikan hubungan manusiawi, baik antar pimpinan dengan orang yang dipimpin maupun sesama orang-orang yang dipimpin.. Hubungan manusiawi dalam bekerja dipandang sebagai factor yang membuat seseorang lalai, karena sekedar dipergunakan untuk bercengkrama tentang sesuatu yang tidak perludan tidak berhubungan dengan pekerjaan.

5. Kurang mempercayai orang lain, termasuk juga anggota kelompok. Perilaku ini didasari oleh asumsi bahwa seseorang cenderung rendah dedikasi dan loyalitasnya terhadap kelompok/ organisasi yang bukan miliknya, tetapi milik bersama

6. Menyenangi ditakuti dan akibatnya tidak disenangi orang-orang yang dipimpinnya.

7. Orang-orang yang dipimpinnya diperlukan sekedar sebagai pelaksana kehendak pemimpin yang selalu siap dan tidak boleh keliru.

8. Sukar memberikan maaf pada bawahan, karena hanya menuntut ketaatan.

Page 5: Leadershipkepemimpinan

9. Pendapat dari bawahan bukan saja dianggap tidak benar tapi juga dianggap tidak perlu dan dianggap menentang atau membangkang.

10. Orang-orang yang dipimpin tidak bersatu dan terpecah-pecah dalam kelompok keci- kecil.

b. Otokrasi yang disempurnakan Perilaku dalam kepemimpinan ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Pemimpin berorientasi pada hasil, dengan tidak sekedar memerintah tapi juga berusaha memberikan motivasi agar tumbuh kesediaan melaksanakan perintah.

2. Tugas orang yang dipimpin adalah melaksanakan dan mentaati perintah , namun pemimpin memiliki kemampuan dalam memberikan petunjuk cara mengerjakan perintah secara efektif dan efisien.

3. Pemimpin menuntut ketaatan dan kepatuhan dengan membuat dan menetapkan peraturan dan mengawasi pelaksanaannya.

4. Pemimpin kurang yakin pada diri sendiri , sehingga lebih baik memanfaatkan orang lain untuk menangani keputusannya, dari pada mengalami kesalahanbila ditangani sendiri.

c. Birokrat Perilaku dalam kepemimpinan ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Bekerja harus sesuai peraturan, prosedur, dan mekanisme yang udah ditetapkan.

2. Menuntut ketaatan yang lebih tinggi pada perintah pimpinan 3. Pemimpin berusaha agar lingkungan dan situasi kerja sesuai dengan

aturan-aturan teoritis dalam mewujudkan kepemimpinan formal. 4. Kurang aktif dalam melaksanakan tugas-tugas dan bersifat saling

menunggu. 5. Gagasan-gagasan tidak berorientasi pada peningkatan produktivitas, tetapi

lebih diarahkan pada mengatur tata hubungan kerja 6. Dalam bekerja pemimpin kurang berusaha mengembangkan hubungan

manusiawi dengan dan diantara orang-orang yang dipimpinnya. 7. Kurang menyukai orang luar dan masyarakat, karena dipandang sebagai

pihak yang merongrong atau mengganggu stabilitas organisasi.

d. Pelindung dan Penyelamat Perilaku kepemimpinan ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Pemimpin berkepribadian ramah dan murah senyum. Perilaku ini didasari asumsi bahwa hubungan manusiawi yang efektif berbentuk persahabatan

2. Pemimpin selalu berusaha secara aktif mencegah pertentangan, menghindari perdebatan, dan konflik dengan orang lain.

3. Melaksanakan tugas secara santai, agar dapat menghindari tekanan emosional

4. Cenderung mengabaikan para pembantu pimpinan dan orang dalam organisasi, karena lebih besar perhatiannya pada orang luar/ masyarakatyang memerlukannya.

Page 6: Leadershipkepemimpinan

5. Memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam menghormati menghargai orang lain dan mengendalikan diri .

6. Hasil dari kepemimpinan tidak dipentingkan karena yang diutamakan adalah proses pemberian pelayanan untuk memberi kepuasan orang lain dan masyarakat.

7. Kurang berminat memecahkan masalah-masalah yang terdapat didalam organisasi, karena lebih mengutamakan memanfaatkan organisasi untuk kepentingan orang lain dan organisasi

e. Memajukan dan Mengembangkan Organisasi Perilaku dalam kepemimpinan ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Mahir berorganisasi terutama dalam mewujudkan dan membina kerjasama dalam rangka mencapai tujuan bersama.

2. Bekerja secara efektif, efisien dan bertanggung jawab dalam menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan.

3. Mampu dan mau mempercayai orang lain dalam bekerja. 4. Memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam menghormati ,

menghargai dan memperlakukan orang lain sebagai subyek. 5. Cenderung pada usaha menciptakan hubungan manusiawi yang efektif

yang terarah pada mewujudkan dan membina kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi.

6. Meyakini bahwa orang-orang yang diberi pelimpahan wewenang , mampu melakukan pengendalian diri dalam menjalankan wewenang yang diterimanya.

f. Eksekutif Perilaku ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Bekerja dengan asumsi bahwa orang lain dapat bekerja , sama baiknya dengan dirinya

2. Cenderung mementingkan kualitas dalam melaksanakan tugas 3. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas, sehingga sangat meyakinkan dan

bahkan disegani oleh orang yang dipimpinnya. 4. Berusaha menumbuhkan partisipasi aktif orang-orang yang dipimpin. 5. Memiliki semangat, moral, loyalitas dan dedikasi kerja yang tinggi,

sehingga menjadi teladan bagi yang dipimpinnya. 6. Mampu menumbuhkan kesediaan bekerja keras, tanpa menekan dan

memaksa orang-orang yang dipimpin. 7. Mampu menumbuhkan rasa aman 8. Efektif dan efisien dalam bekerja 9. Mempunyai perhatian yang positif dalam menyelesaikan konflik-konflik

yang timbul. 10. Terbuka terhadap kritik dan saran-saran untuk memperbaiki kekeliruan. 11. Mampu memisahkan masalah yang perlu dan tidak perlu dalam

musyawarah.

Page 7: Leadershipkepemimpinan

g. Kompromi Perilaku kepemimpinan ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Cenderung senang berusaha untuk menyenangkan pimpinan yang lebih tinggi

2. Banyak mengikut sertakan orang-orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan

3. Cenderung menilai untung rugi bagi dirinya. 4. Cenderung tidak berusaha mengerjakan tugas secara baik, terutama jika

tahu dan yakin bahwa pimpinan yang lebih tinggi tidak melihat proses dan hasilnya.

5. Mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpinnya.

6. Memberikan motivasi kerja secara selektif atau setengah hati

h. Pembelot Perilaku kepemimpinan ini menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut :

1. Menghindar dari tugas dan tanggung jawab. 2. Hanya melibatkan diri pada tugas-tugas yang ringan dan mudah 3. Suka menyendiri dan kurang menyukai pergaulan. 4. Cenderung suka mengabaikan orang lain. 5. Mudah menyerah bila menghadapi kesulitan 6. Bekerja hanya untuk mencapai hasil yang minimal baik mutu maupun

jumlah.

E. Keterbatasan Kepemimpinan Pemimpin yang menginginkan keberhasilan dalam mewujudkan

kepemimpinannya, harus menyadari bahwa dirinya dan orang yang dipimpinnya adalah manusia. Pemimpin sebagai manusia tidak berbeda dengan manusia yang lain, tidak dapat melepaskan diri dari berbagai kekurangan dan kelemahan-kelemahan.

Ketidaksempurnaan berupa kekurangan dan kelemahan, baik secara fisik maupun psikologis, besar pengaruhnya pada realisasi dirinyasebagai makhluk individu dan social. Kepemimpinan merupakan salah satu bentuk dari usaha realisasi dir, yang dapat tampil dalam berbagai perilaku sebagaimana telah dikemukakan terdahulu. Kekurangan dan kelemahan itu justru terdapat di dalam perilaku masing-masing , sehingga dapat dipandang sebagai keterbatasan dalam kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA Sofyandi, Herman dan Garniwa, Iwa . 2007. Perilaku Organisasional.Graha Ilmu. Yogyakarta Robbins, Stephen P.2003. Perilaku Organisasi.PT. INDEKS Kelompok GRAMEDIA Jakarta Thoha, Miftah.2004. .Kepemimpinan dalam Manajemen.PT Raja Grafindo Persada Jakarta Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini. 2004. Kepemimpinan Yang Efektif.UGM Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta