lbm 3 putu.rtf

Download LBM 3 PUTU.rtf

If you can't read please download the document

Upload: aq-mw

Post on 16-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini adalah akhir dari hasil LBM 3 PUTU

TRANSCRIPT

STEP 7PopulasiJenisPopulasi target merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian, ditandai oleh karakteristik klinis dan demografi, misalnya pasien kanker hati berumur dibawah 30 tahun atau remaja pengguna narkoba.Populasi terjangkau bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu, misalnya pasien kanker hati yang berusia dibawah 30 tahun berobat di RSK selama periode 2002 2006.

SudigdoCara menentukan populasi

Identifikasi kesatuan analisis identifikasi satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam penelitian secara individual

Penetapan batas-batas keluasan populasiMenyangkut berbagai aspek :

Aspek geografik kabupaten, propinsi, atau seluruh IndonesiaAspek subyek sendiri batas jenis kelamin, usia, batas rasialPenyakit subyek batas jenis penyakit, perkembangan atau komplikasi penyakit

Pemahaman tentang kondisi subyek dalam populasi yang menyangkut ciri-ciri populasi terutama yang menyangkut sifat homogenitasnya.

WatikCiri populasi yang baik

Obyektifitas RepresentativKetergayutan populasi dari inti permasalahan

SampelKegunaan

menghemat biaya mempercepat pelaksanaan penelitianmenghemat tenagamemperluas ruang lingkup penelitianmemperoleh hasil yang lebih akurat

sumber : metodologi penelitian kesehatan oleh Dr.Soekodjo NotoatmojoCara menentukan sampel

cara menentukan sample :

prosedur pengambilan sampel :menentukan tujuan penelitianmenentukan populasi penelitianmenentukan jenis data yang diperlukan menentukan teknik samplingmenentukan besarnya sampel (sampel size)menentukan unit sampel yang diperlukan memilih sampel

penentuan besarnya sampel (sampel size)menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian tergantung kepada 2 hal :adanya sumber2 yang dapat digunakan untuk menentukan batas maximal dari besarnya sampelkebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel

sumber : metodologi penelitian kesehatan oleh Dr.Soekodjo Notoatmojo

pertimbangan untuk penentuan jumlah sampel :heterogenitas populasi yang ditelititerdapat banyak variabel ekstrakebutuhan untuk menganalisa sub kelompoktersedianya uji statistik untuk sampel kecil

rumus penentuan jumlah sampel ditentukan oleh :tingkat kepercayaan perkiraan kesalahan standar deviasi populasi

rumusnya : n = Z22E2n = jumlah sampel = standar deviasi populasiz = z scoreE = maximum error of estimatesumber : panduan penelitian oleh Sandjaja, MSPH

Teknik Pengambilan sampling

Probability sampling

Sample random sampling

Kita menghitung terlebih dahulu jumlah subyek dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya.Kemudian tiap subyek diberi nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel randomSystematic sampling

Ditentukan bahwa dari seluruh subyek yang dapat dipilih, setiap subyek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel. Bila kita ingin mengambil 1/n dari populasi maka setiap pasien nomor ke-n dipilih sebagai sampelStratified random sampling

Prinsip pengambilan sample dengan cara ini ialah membuat stratifikasi dahulu pada populasi, misalnya keadaan ekonomi yang dikelompokkan menurut ekonomi baik, sedang dan kurang. Setelah itu masing-masing strata diambil samplenya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. Cara ini digunakan jika populasi bersifat heterogen.Cluster sampling

Proses penarikan sampel secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah.Non probability sampling

Consecutive sampling

Semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemelihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.Convenient sampling

Sampel diambil tanpa sistematika tertentu, hingga jarang dapat dianggap dapat mewakili populasi terjangkau, apalagi populasi target.Judgemental sampling atau purposive sampling

Peneliti memilih responden berdasarkan kepada pertimbangan subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.SudigdoFaktor yg mempengaruhi pengambilan sampel

Membatasi populasiMendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasiMenentukan sample yang akan dipilihMennetukan teknik sampling

(Metodologi Penelitian Kesehatan. Soekidjo)

Hal2 yang harus diperhatikan agar sampel representativjika karakteristik dari tiap kesatuan atau unit analisis dalam sampel penelitian identik dengan semua karakteristik dalam populasijika tiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada subyek2 sampel (baik karena perlakuan maupun tidak) , juga identik dengan kejadian atau perubahan pada populasi

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknyahomogenitas populasijumlah (besar) sampel yang dipilihbanyaknya karakteristik subyek yang akan dipelajari danadekuatitas teknis pemilihan sampel

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Kriteria inklusi dan eksklusiDefinisi

Kriteria inklusi karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkauKriteria eksklusi sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi karena pelbagai sebab, antara lain :

terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran atau interpretasi.terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaanhambatan etissubyek menolak berpartisipasi

Sudigdo

Instrumen penelitianJenis

menurut jenis variabel yang akan diukur secara garis besar dapat dibedakan dua jenis instrumen yaitu :instrumen untuk mengukur variabel dengan skala nominal dan ordinal (data kualitatif)instrumen untuk mengukur skala interval dan rasio (data kuantitatif)

menurut metode pengumpulan data , instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi alat untuk :melakukan observasimengumpulkan data melaluui dokumentasi wawancaraangketmengumpulkan data kuantitatif (misalnya timbangan , alat pengukur Hb darah , barometer )

sumber : panduan penelitian oleh : Dr.B.Sandjaja , MSPH

Validitas Macamvaliditas dalam (internal validity)

ialah ikhwal kesahihan penelitian yang menyangkut sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu penelitian (terutama penelitian eksperimental) benar2 hanya terjadi karena perlakuan yang diberikan dan bukan karena pengaruh faktor lainvaliditas luar (eksternal validity)ialah ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan : sejauh mana hasil suautu penelitian dapat dirampatkan (digeneralisasikan) pada populasi induk (asal sampel penelitian diambil)

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

ciri validitas suatu pengukuranjika pengukuran yang dilakukan (dengan metode dan alat yang dipilih) benar2 mengukur ciri atau variabel subyek yang dikehendaki, disebut ketepatukuran yang berarti disamping secara tepat mengukur apa yang memang akan diukur (sensitivitas) juga dengan pengukuran tsb tidak terukur hal lain yang selain yang akan diukur (spesifitas)jika pengukuran berlangsung dengan cermat dan teliti (ketelitian , kecermatan)

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Faktor yang mempengaruhivaliditas pengukuran adekuatitas rancangan penelitiananalisis data

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Reliabilitasciri-ciri reliabilitas

konsisten atau stabilitas

jika pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada obyek yang sama menghasilkan skor yang samaketepatan

jika skor yang diperoleh dengan pengukuran tsb merupakan skor yang sebenarnyaketelitian

jika penyimpangan skor hasil pengukuran dari skor yang sebenarnya sedikit sekali atau mendekati nolSumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

cara pendekatan atau pengujian terhadap reliabilitas pengukuranpendekatan konsistensi dalam

prinsip : melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat ukur , satu kali pengukuran

pendekatan konsistensi luar

dilakukan dengan dua kali pengukuran pada sekelompok subyek yang sama.Dikenal 2 teknik pendekatan :teknik uji ulang

prinsip : ialah melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat ukur dan dua kali pengukuran teknik uji paralel

hasil pengukuran instrumen yang dicoba dibandingkan atau dikorelasikan dengan hasil pengukuran dengan instrumen yang telah baku atau relaibel.Ui coba dilakukan pada sekelompok obyek dengan : dua alat ukur dan dua kali pengukuran Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

DATAmacam-macam datasecara umum dikenal 2 macam data :

data literal (data historik)

ialah data yang diperoleh dengan melakukan pencatatan terhadap kejadian atau fenomena yang telah berlalu.Dalam kedokteran , data ini dapat diperoleh dengan cara anamnesis maupun mempelajari catatan yang ada(sbg data sekunder)data observasional

ialah data yang diperoleh dengan melakukan observasi langsung terhadap fenomena.Dalam dunia kedokteran , data ini diperoleh dengan cara pemeriksaan klinik , pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan langsung yang lain.Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

langkah pengukuran datatahap persiapan pengukuranmerumuskan variabel secara operasional

Dapat berupa ekspresi cara pengamatan atau observasinya (measured operational definition), atau ekspresi cara manipulasinya agar efeknya dapat diukur menentukan tingkat pengukuran variabel (level of measurement)

Dasar penentuan ini ialah teori dan pemahaman peneliti tentang variabilitas nilai dari variabel yang kan diukur tsb.setelah diketahui dimensi dan tingkat pengukuran variabel , kemudian dipilih metode dan alat ukur yang tepat.tepat ialah memenuhi kaidah2 pengukuran yaitu , obyektivitas pengukuran , validitas , dan reliabilitas

tahap pra pengukuranpada tahap ini peneliti melakukan uji coba alat ukur yang digunakan , agar ia tahu persis bahwa pengukuran yang akan dilakukan benar2 memenuhi kaidah validitas dan reliabilitas.Uji coba biasanya dilakukan pada sekelompok subyek di lapangan yang diperhitungkan kondisinya menyerupai subyek penelitian yang sesungguhnya.tahap pengukuran hal2 yang perlu dipikirkan oleh peneliti :instrumen penelitian (metode dan alat pengukuran) yang digunakan perhatikan ketentuan2 prosedural yang menjamin validitas dan reliabilitas pengukuransubyek penelitian yang dihadapi perhatikan faktor2 subyektif yang sekiranya mempengaruhi hasil pengukuran (kelelahan , keadaan psikis , dsb)administrasi (pencatatan hasil) pengukuran perlu kecermatan diperhatikan keadaan lingkungan (suasana) pengukuran dilakukan

perhatikan masalah konsistensi keadaan faktor lingkungan dan unsur lingkungan yang mempengaruhi subyek maupun kegiatan pengukuran

Bentuk kesalahan pengukuran :kesalahan sistematisialah kesalahan yang terjadi karena faktor alat dan pengukuran itu sendiri.Yang menyangkut alat ukur ialah ketidakvalidan atau ketidakreliabelan alat ukur yang digunakan.Yang menyangkut pengukuran berupa kesalahan yang bersumber pada pengukur sendiri , pada suasana atau lingkungan pengukuran serta pada administrasi (pencatatan)pengukurannya

untuk menghindari kesalahan sistematis terhadap alat dan instrumen penelitian:dipilih alat yang sudah dibakukan dilakukan peneraan lebih duludilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya

kesalahan samplingialah kesalahan hasil pengukuran yang terjadi karena sampling pengukuran yang dilakukan tidak representatif.Sampling disini dapat dimaksudkan terhadap obyek ukur sendiri atau terhadap subyek penelitian

Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya