layout lembar berita volume 1-2009 -...

6
LEMBAR BERITA “Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi”. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional yang berlangsung di Hotel Mercure Jakarta tanggal 28-30 Mei 2009. Temu kader ini dihadiri sekitar 1.200 peserta yang terdiri dari kader Posyandu dari seluruh Indonesia, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kelompok Kerja Operasional Posyandu Pusat. Ibu Negara menaruh perhatian besar pada forum ini, karena dapat meningkatkan kinerja kader dengan bertukar pengalaman mengelola posyandu serta saling memberikan motivasi dan semangat kebersamaan dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kelompok rentan, yaitu kaum perempuan dan anak-anak. Dalam kesempatan ini, Ibu Negara menyematkan PIN KADARZI kepada kader sebagai ungkapan rasa bangga dan terima kasih beliau terhadap komitmen kader dalam mendukung program pemerintah. “Saya sungguh merasa gembira dapat bertemu muka dan berbicara dari hati ke hati dengan Ibu-ibu dan Bapak-bapak sekalian yang datang dengan penuh semangat dari seluruh Indonesia”, ungkap Ibu Negara. Setelah memberikan sambutan, Ibu Negara berkenan tanya jawab dengan perwakilan kader Posyandu. Dalam suasana yang akrab kader menyampaikan pengalaman mengatasi kesulitan mengelola Posyandu serta harapan agar Ibu Negara terus memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas Posyandu. Pada Temu Kader tersebut, Menteri Kesehatan RI menyampaikan selama empat tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah Posyandu termasuk cakupan anak yang mendapat pelayanan. Peningkatan ini telah memberikan andil yang besar bagi penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia. Pada sesi pemaparan, Ketua Umum TP-PKK mengungkapkan kader Posyandu yang juga adalah anggota PKK, tidak saja datang ke Posyandu pada hari buka Posyandu tetapi juga melakukan pendampingan keluarga yang memiliki balita gizi kurang dan buruk. Karena itu, PKK telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam melaksanakan Posyandu dan program lain. Ibu Negara, Hj Ani Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Kesehatan RI, Ketua Umum TP PKK, Menteri Dalam Negeri dan Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, membuka acara Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional di Hotel Mercure, Jakarta. ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 1

Upload: dinhxuyen

Post on 09-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

1

LEMBAR BERITA

“Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi”. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional yang berlangsung di Hotel Mercure Jakarta tanggal 28-30 Mei 2009. Temu kader ini dihadiri sekitar 1.200 peserta yang terdiri dari kader Posyandu dari seluruh Indonesia, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kelompok Kerja Operasional Posyandu Pusat.

Ibu Negara menaruh perhatian besar pada forum ini, karena dapat meningkatkan kinerja kader dengan bertukar pengalaman mengelola posyandu serta saling memberikan motivasi dan semangat kebersamaan dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kelompok rentan, yaitu kaum perempuan dan anak-anak.

Dalam kesempatan ini, Ibu Negara menyematkan PIN KADARZI kepada kader sebagai ungkapan rasa bangga dan terima kasih beliau terhadap komitmen kader dalam mendukung program pemerintah. “Saya sungguh merasa gembira dapat bertemu muka dan berbicara dari hati ke hati dengan Ibu-ibu dan Bapak-bapak sekalian yang datang dengan penuh semangat dari seluruh Indonesia”, ungkap Ibu Negara.

Setelah memberikan sambutan, Ibu Negara berkenan tanya jawab dengan perwakilan kader Posyandu. Dalam suasana yang akrab kader menyampaikan pengalaman mengatasi kesulitan mengelola Posyandu serta harapan agar Ibu Negara terus memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas Posyandu. Pada Temu Kader tersebut, Menteri Kesehatan RI menyampaikan selama empat tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah Posyandu termasuk cakupan anak yang mendapat pelayanan. Peningkatan ini telah memberikan andil yang besar bagi penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia.

Pada sesi pemaparan, Ketua Umum TP-PKK mengungkapkan kader Posyandu yang juga adalah anggota PKK, tidak saja datang ke Posyandu pada hari buka Posyandu tetapi juga melakukan pendampingan keluarga yang memiliki balita gizi kurang dan buruk. Karena itu, PKK telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam melaksanakan Posyandu dan program lain.

Ibu Negara, Hj Ani Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Kesehatan RI, Ketua Umum TP PKK, Menteri Dalam Negeri dan Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, membuka acara Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional di Hotel Mercure, Jakarta.

ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009

1

Page 2: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

2

Pemaparan juga disampaikan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan dan Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri. Untuk mengetahui kegiatan lapangan, juga disampaikan pengalaman mengelola Posyandu oleh kader berasal dari Jambi, Sulawesi Utara dan Papua. Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan teknis yaitu: 1. IMD dan ASI Eksklusif oleh Tim yang dikoordinir oleh dr. Ina Hernawati, MPH, Direktur Bina Gizi

Masyarakat, Departemen Kesehatan dan dr. IGA Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, mewakili Ikatan Dokter Anak Indonesia.

2. Pemantauan Pertumbuhan termasuk mengisi KMS oleh Tim yang dikoordinir oleh DR. Minarto, MPS, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Dapartemen Kesehatan.

3. Penggerakkan PHBS di Rumah Tangga dan KIA KB oleh Tim yang dikoordinir oleh dr. Abidinsyah Siregar, MPH, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan dan dr. Fatni Sulani, DTM&H, M.Si, Direktur Bina Kesehatan Anak, Departemen Kesehatan.

Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional, ditutup oleh Ketua Umum TP- PKK dengan harapan kesepakatan yang dibacakan oleh salah seorang wakil peserta dapat dilaksanakan dengan baik.

 

KESEPAKATAN TEMU KADER MENUJU PEMANTAPAN POSYANDU JAKARTA, 30 MEI TAHUN 2009

Dengan mengharapkan Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, kami menyadari bahwa Posyandu adalah upaya masyarakat yang strategis, berasal dari masyarakat, digerakkan oleh masyarakat, untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan sadar gizi. Untuk itu, kami semua bersepakat : 1. Bahwa kami akan bekerja lebih bersemangat dalam mengemban tugas sebagai kader Posyandu 2. Bahwa kami Tim Penggerak PKK akan meningkatkan dukungan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas

Posyandu 3. Bahwa kami Pokjanal Posyandu Pusat dan Daerah akan meningkatkan koordinasi kemampuan sumberdaya

untuk meningkatkan lagi kinerja Posyandu Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan atas semua upaya kita bersama.

Jakarta, 30 Mei 2009 Peserta Temu Kader Nasional Tahun 2009

2

Page 3: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

3

POSYANDU merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

SEJARAH POSYANDU

Tahun 1984 dikeluarkan Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).

Pada tahun 1986 di Yogyakarta dilakukan Pencanangan Posyandu pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Selanjutnya dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 9 tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu.

Untuk meningkatkan peran aktif Posyandu, tahun 2001, dikeluarkan surat edaran Mendagri tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. Kemudian dikeluarkan juga Peraturan Mendagri No. 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Pokjanal Posyandu. Pokjanal Posyandu Pusat dibentuk berdasarkan Keputusan Mendagri No. 411-86 Tahun 2008

Kader Posyandu, Mewujudkan Keluarga Sehat

PRATAMA

Posyandu di mana belum terlaksana secara rutin kegiatan bulanan posyandu serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 orang.

MADYA

Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50%.

PURNAMA

Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.

MADYA

Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu.

3

Page 4: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

4

Kegiatan Utama

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Keluarga Berencana (KB) Imunisasi Gizi Pencegahan dan penanggulangan diare

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu menyusui, pasangan usia subur. Fungsi Posyandu

Wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan sesama masyarakat untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

Wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB

Kegiatan Pengembangan/Tambahan

Bina Keluarga Balita (BKB) Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak

(KP-KIA) Penemuan dini dan pengamatan penyakit

potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) misalnya ISPA, DBD, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum

Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa

(UKGMD) Penyediaan air bersih dan penyehatan

lingkungan pemukiman (PAB – PLP) Program diversifikasi tanaman pangan dan

pemanfaatan pekarangan, melalui taman obat keluarga (TOGA)

Desa siaga Pos malaria desa (Posmaldes) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

(UP2K), usaha simpan pinjam

Penyelenggaraan Posyandu Kegiatan Rutin Posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Kader Posyandu berjumlah minimal lima orang dalam satu Posyandu Waktu Buka Posyandu dilaksanakan sekurangnya satu hari dalam sebulan

Tempat Penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat di salah satu rumah tangga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun, salah satu kios di pasar, atau salah satu ruangan perkantoran.

Kader bertugas mempersiapkan dan menyelengarakan kegiatan di hari buka Posyandu. Di luar hari buka Posyandu, kader membuat pencatatan dan pelaporan; melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang dan membutuhkan penyuluhan lanjutan; melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat; dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan dalam rangka pengembangan Posyandu.

4

Page 5: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

5

Pembinaan Posyandu Dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu yang ada di desa/kelurahan meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader posyandu serta pembinaan administrasi yang mencakup penyelenggaraan dan keuangan. Tugas Pokok dan Fungsi Pokja / Pokjanal Posyandu

Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas program, kelembagaan, dan SDM/personil pengelola program

Menganalisis masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal

Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan unruk mendukung kegiatan pembinaan dan operasional Posyandu, serta kesekretariatan Pokja/Pokjanal Posyandu

Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi secara rutin dan terjadual

Menyampaikan berbagai data, informasi, dan masalah kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut

Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Menteri atau Ketua Badan/Lembaga di Pusat dan kepada Gubernur maupun Bupati/Walikota di daerah

Kader Posyandu dipilih oleh Pengurus Posyandu dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu Kriteria kader Posyandu:

Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat Dapat membaca dan menulis huruf latin Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu, dan penggerak masyarakat Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki kemampuan dan waktu luang

Penimbangan BalitaPendaftaran Pengisian KMS

Penyuluhan Pelayanan oleh Petugas

5

Page 6: layout lembar berita volume 1-2009 - gizi.depkes.go.idgizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/lemba-berita-volume-1... · Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan

6

Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu

No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Frekwensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8

2 Rerata kader petugas <5 ≥ 5 ≥ 5 ≥ 5

3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

4 Cakupan kumulatif KIA < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

5 Cakupan kumulatif KB < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

6 Cakupan kumulatif imunisasi < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

7 Program tambahan - - + +

8 Cakupan dana sehat < 50% < 50% < 50% ≥ 50%

Riskesdas 2007 menunjukkan data sebagai berikut:

74,5% balita pernah ditimbang di Posyandu dalam 6 bulan terakhir.

46,2% anak umur 12-23 bulan mendapatkan imunisasi lengkap.

65% balita memiliki KMS

71,5% balita mendapatkan kapsul vitamin A

Forum Koordinasi Jaringan Informasi Pangan dan Gizi

Sekretariat : Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI

Jl. HR. Rasuna Said, Blok X5 Kav. 4-9,Jakarta 12950 Telp. (021) : 5203883, 5277382 Fax : (021) 5210176

E-mail: [email protected] Web Site: http://www.gizi.net

6