latar belakang penghambat perkecambahan
DESCRIPTION
etilenTRANSCRIPT
![Page 1: Latar Belakang Penghambat Perkecambahan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080915/55cf91e4550346f57b917fae/html5/thumbnails/1.jpg)
Perkecambahan merupakan suatu proses aktifnya pertumbuhan embrio
karena adanya imbibisi, terpenuhinya kondisi yang sesuai seperti suhu,
cahaya dan oksigen sehingga mengakibatkan munculnya struktur-struktur
penting, akar lembaga; atau pada beberapa biji kotiledon/hipokotil
memanjang atau muncul melewati kulit biji yang akan menunjang
perkembangan tumbuhan secara normal (Salisbury, 1995). Benih dikatakan
dormansi apabila menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat
(viabel) namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara
normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan
cahaya yang sesuai.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, termasuk
didalamnya adalah proses perkecambahan, dikendalikan beberapa golongan
zat yang secara umum dikenal sebagai fitohormon. Fitohormon merupakan
bahan organik selain nutrien yang bekerja pada konsentrasi yang sangat
rendah, namun mampu menimbulkan suatu respon fisiologis. Dalam jaringan
tumbuhan, baik pada buah maupun biji, terdapat hormon yang mampu
menghambat perkecambahan pada biji dan menyebabkan dormansi biji.
Dalam buah tertentu seperti jeruk, terdapat hormon penghambat
perkecambahan biji di dalam daging buahnya. Zat penghambat
perkecambahan tersebut bisa berbentuk asam absisat maupun etilen. Fase
istirahat atau dormansi pada perkecambahan biji dapat dipatahkan dengan
menghilangkan pengaruh hormon penghambat perkecambahan tersebut, salah
satunya dengan mencuci biji atau dibantu dengan hormon lain yang mampu
memicu perkecambahan biji.
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan keberadaan zat
penghambat perkecambahan biji dalam cairan daging buah dan pengaruhnya
terhadap perkecambahan biji.