latar belakang lingkungan eksternal perusahaan...

21
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan Kebutuhan terhadap produk makanan yang sehat merupakan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Kondisi pertanian Indonesia yang semakin tidak sehat dan tidak alami memberikan dampak yang buruk terhadap produk pertanian Indonesia. Ketergantungan pertanian Indonesia terhadap penggunaan pupuk dalam waktu yang lama memberi banyak dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap biodiversitas, polusi air, dan kontaminasi rantai ekosistem. Fenomena ini menggambarkan bahwa pertanian Indonesia tidak memenuhi kriteria keberlanjutan baik secara teknologi, ekonomi, maupun ekologi. Data menunjukkan bahwa nilai impor pupuk Indonesia meningkat dari US$ 564,3 juta pada 2006 menjadi US$ 1,4 miliar pada 2010 (BPS, 2011). Nilai impor tersebut jauh lebih besar daripada nilai ekspor pupuk Indonesia. Data BPS mencatat pada periode Januari hingga September 2011 nilai ekspor pupuk mencapai US$ 351.48 juta. Ketergantungan pertanian Indonesia terhadap peningkatan penggunaan pupuk impor tersebut secara langsung juga memberikan dampak buruk terhadap kondisi kesuburan tanah pertanian Indonesia.

Upload: hoangdiep

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Kebutuhan terhadap produk makanan yang sehat merupakan

masalah yang dirasakan oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia,

khususnya masyarakat Indonesia. Kondisi pertanian Indonesia yang

semakin tidak sehat dan tidak alami memberikan dampak yang buruk

terhadap produk pertanian Indonesia. Ketergantungan pertanian Indonesia

terhadap penggunaan pupuk dalam waktu yang lama memberi banyak

dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

biodiversitas, polusi air, dan kontaminasi rantai ekosistem. Fenomena ini

menggambarkan bahwa pertanian Indonesia tidak memenuhi kriteria

keberlanjutan baik secara teknologi, ekonomi, maupun ekologi. Data

menunjukkan bahwa nilai impor pupuk Indonesia meningkat dari US$

564,3 juta pada 2006 menjadi US$ 1,4 miliar pada 2010 (BPS, 2011).

Nilai impor tersebut jauh lebih besar daripada nilai ekspor pupuk

Indonesia. Data BPS mencatat pada periode Januari hingga September

2011 nilai ekspor pupuk mencapai US$ 351.48 juta. Ketergantungan

pertanian Indonesia terhadap peningkatan penggunaan pupuk impor

tersebut secara langsung juga memberikan dampak buruk terhadap kondisi

kesuburan tanah pertanian Indonesia.

Page 2: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

2

Buruknya produk pertanian Indonesia yang tidak alami dan tidak

sehat tersebut mendorong meningkatnya kesadaran akan pentingnya

kebutuhan produk makanan yang sehat. Semakin hari semakin banyak

orang yang beralih pada gaya hidup mengonsumsi makanan organik. Tren

tersebut menandakan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya

hidup sehat melalui makanan organik. Makanan organik adalah makanan

yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan yang tumbuh secara alami tanpa

melibatkan bahan-bahan buatan seperti pupuk, obat-obatan, sinar buatan,

maupun bahan buatan manusia lainnya. Makanan organik berasal dari

tumbuhan organik. Tumbuhan organik adalah bahan makanan organik

yang berasal dari tanaman yang ditanam secara alami, berasal dari bibit

alami, dan tumbuh secara alami tanpa penyinaran nonalami, pengobatan,

pemupukan non organik, atau penambahan-penambahan lain.

Makanan organik memiliki banyak kelebihan di antaranya lebih

kaya nutrisi daripada makanan biasa. Tetapi saat ini ketersediaan

makanan organik masih sulit untuk didapatkan secara bebas. Hal ini

terlihat dari belum tersedianya makanan organik dalam jumlah yang

banyak di pasar tradisional dan hanya tersedia di supermarket-supermarket

tententu serta belum adanya informasi yang jelas yang menjamin kualitas

produk-produk organik yang terdistribusi di supermarket-supermarket.

Ketersediaan makanan organik di Indonesia masih berbanding terbalik

dengan permintaan dari masyarakat yang sudah mulai sadar akan

pentingnya makanan organik. Keterbatasan ketersediaan makanan sehat

Page 3: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

3

yang berkualitas serta tren makanan organik di masa depan tersebut

merupakan peluang bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan

konsumen terhadap ketersediaan makanan organik.

Perdagangan makanan organik merupakan salah satu bentuk

perdagangan di sektor industri makanan dan minuman. Industri makanan

dan minuman di Indonesia merupakan jenis industri yang terus mengalami

pertumbuhan. Komoditas makanan dan minuman adalah komoditas

primer dalam jangka panjang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bisnis

dalam sektor industri makanan dan minuman organik merupakan suatu

peluang dan untuk dapat mengembangkan serta mengambil peluang bisnis

makanan dan minuman organik tersebut diperlukan pemahaman mengenai

kondisi lingkungan eksternal yang terkait dengan industri makanan dan

minuman.

1.1.1. Kondisi Industri dan Perekonomian

Perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan yang

positif. Dalam laporan “Triwulanan Perkembangan Ekonomi Indonesia”

edisi bulan Desember 2012, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan

ekonomi Indonesia sebesar 6,1 persen untuk tahun 2012, sedikit

meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3 persen. Proyeksi ini mengasumsikan

konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi masih bertahan kuat

dengan membaiknya pertumbuhan mitra dagang utama Indonesia secara

bertahap yang juga sedikit mendorong pemulihan ekspor.

Page 4: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

4

Perkembangan ekonomi Indonesia yang positif tersebut merupakan

faktor pendukung bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan bisnisnya di

Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY) pada triwulan II tahun 2012 yang diukur dari kenaikan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurun

sebesar 4,27 persen terhadap triwulan I tahun 2012 (q-to-q). Pertumbuhan

negatif ini terjadi karena produksi sektor pertanian dan sektor industri

menurun, sedangkan sektor lainnya mengalami peningkatan. Sektor

pertanian mengalami kontraksi sebesar 36,97 persen hal ini dikarenakan

produksi padi dan jagung menurun sangat signifikan akibat faktor musim

masing-masing sebesar 48,41 persen dan 84,53 persen. Walaupun

pertumbuhan q-to-q negatif, tetapi PDRB Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta pada triwulan II 2012 jika dibandingkan dengan triwulan yang

sama tahun 2011 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 5,23 persen.

Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan sektor jasa yang mencapai

17,18 persen (y-on-y) karena pencairan gaji ke-13 bagi PNS dan

TNI/POLRI. Pertumbuhan secara kumulatif sampai dengan triwulan II

2012 terhadap kumulatif triwulan yang sama tahun sebelumnya (c-to-c)

mencapai 5,79 persen.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY) yang ditopang oleh sektor perdagangan tersebut juga didukung

oleh peningkatan kondisi ekonomi konsumen. Kondisi Ekonomi

Konsumen Triwulan II-2012 meningkat dibanding triwulan sebelumnya

Page 5: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

5

(109,71) didukung optimisme masyarakat yang meningkat pula. Indeks

Tendensi Konsumen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Triwulan

II-2012 sebesar 109,85. Membaiknya kondisi ekonomi masyarakat

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terutama didorong oleh peningkatan

pendapatan konsumen, rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi

makanan sehari-hari dan meningkatnya konsumsi makanan dan bukan

makanan. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III-2012 akan

mengalami kenaikan. Nilai ITK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

pada Triwulan III-2012 diperkirakan sebesar 112,59. Tingkat optimisme

konsumen semakin tinggi dibandingkan Triwulan II-2012 karena momen

Lebaran.

Seluruh sektor pembentuk PDRB memberi andil positif terhadap

perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta, kecuali sektor industri

pengolahan yang terkontraksi 7,86 persen. Sektor ekonomi yang memiliki

peranan terbesar dalam perekonomian Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta pada triwulan II 2012 adalah sektor jasa sebesar 22,50 persen,

kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,36

persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai

peranan terkecil yaitu 0,68 persen.

Selama tahun 2009 total nilai input produksi atau biaya antara

untuk perusahaan industri besar dan sedang di Daerah Istimewa

Yogyakarta mencapai Rp 3.666,85 milyar. Besarnya nilai output dalam

periode yang sama mencapai Rp 5.634,29 milyar sehingga rasio nilai input

Page 6: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

6

terhadap nilai total output (rasio biaya antara) mencapai 0, 65. Rasio biaya

antara menunjukkan seberapa besar kebutuhan input antara dalam suatu

proses produksi untuk menghasilkan satu unit output. Semakin tinggi

rasio biaya antara maka semakin kurang efisien produk tersebut diproduksi

dan sebaliknya semakin rendah rasio biaya antara maka semakin efisien

proses produksinya.

Industri makanan dan minuman menjadi golongan industri yang

memiliki nilai biaya input dan output yang terbesar. Selama tahun 2009,

nilai input yang digunakan industri makanan dan minuman mencapai Rp

1.554,79 milyar dan mampu menghasilkan output dengan nilai Rp

1.824,63 milyar. Rasio biaya antara industri makanan dan minuman

mencapai 0,85 dan menjadi rasio yang tertinggi dibandingkan dengan

golongan industri lainnya. Output terbesar selanjutnya dihasilkan oleh

perusahaan pada industri pakaian jadi dengan nilai output mencapai Rp

1.005,59 milyar dan nilai input sebesar Rp 514,16 milyar.

1.1.2. Kondisi Pasar

Dalam rencana pengembangan bisnis yang akan dimulai pada

tahun 2014, wilayah cakupan pasar yang menjadi target utama pemasaran

POPAI adalah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Cakupan jenis pasar

yang menjadi target utama adalah jenis pasar konsumen dengan target

utama konsumen dengan kelas sosial ekonomi menengah ke atas.

Pemilihan tersebut didasarkan pada keberadaan penduduk Daerah

Page 7: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

7

Istimewa Yogyakarta yang memiliki kelas sosial menengah ke atas.

Penduduk dengan kelas sosial menengah ke atas tersebut akan lebih

memperhatikan dan sadar pentingnya gaya hidup sehat melalui konsumsi

makanan organik.

Menurut Badan Pusat Statistik (2012), indikator munculnya kelas

sosial menengah ke atas terlihat dari meningkatnya pendapatan dan tingkat

konsumsi. Pengeluaran atau konsumsi penduduk/ rumah tangga menjadi

salah satu komponen permintaan terpenting yang menentukan aktivitas

perekonomian di suatu wilayah. Pengeluaran rumah tangga juga menjadi

salah satu indikator kesejahteraan, semakin meningkat pengeluaran

penduduk secara rata-rata, maka semakin tinggi pula tingkat

kesejahteraannya. Pengeluaran penduduk/ rumah tangga dibagi menjadi

dua kategori, pengeluaran makanan dan non makanan. Pergeseran dalam

pola pengeluaran terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan, artinya

ketika pendapatan meningkat maka porsi pengeluaran untuk makanan dan

non makanan akan semakin meningkat. Selama tahun 2011 pengeluaran

perkapita penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat sebesar Rp

625.044. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp

553.966, pengeluaran perkapita tahun 2011 meningkat sebesar 12,83

persen. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk

kelompok makanan sebesar 13,25 persen dan kelompok non makanan

sebesar 12,50 persen. Konsep pengeluaran dihitung dalam bentuk nominal

atas dasar harga pasar yang berlaku, sehingga peningkatan dalam

Page 8: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

8

pengeluaran perkapita selain disebabkan oleh peningkatan kuantitas juga

dipengaruhi oleh kenaikan harga barang dan jasa kebutuhan rumah tangga

(inflasi). Secara umum pengeluaran perkapita penduduk perkotaan lebih

tinggi dibandingkan dengan pengeluaran penduduk pedesaan, sehingga

tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan secara rata-rata lebih baik

dibanding penduduk perdesaan.

Pada tahun 2011 pengeluaran perkapita penduduk perkotaan

mencapai Rp 702.787 atau tumbuh 7,10 persen pada tahun 2012.

Meskipun dari sisi nominal pengeluaran perkapita penduduk pedesaan

tahun 2011 hanya sebesar Rp 472.165, namun dari sisi pertumbuhannya

justru lebih tinggi yakni sebesar 27,64 persen. Tingginya pertumbuhan

pengeluaran perkapita penduduk pedesaan didorong oleh peningkatan

pengeluaran kelompok non makanan yang mampu tumbuh sebesar 42,40

persen terutama pengeluaran untuk pesta dan upacara.

Penurunan kemiskinan yang disebabkan oleh kenaikan upah gaji

juga merupakan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat di DIY.

Berdasarkan data BPS selama 2007- 2011 terdapat pola penurunan dalam

indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan secara rata-rata di

perkotaan dan pedesaan. Penurunan ini merupakan indikator berkurangnya

kemiskinan. Meskipun demikian nilai kedua indeks sempat sedikit

meningkat di tahun 2009 sebagai dampak memburuknya perekonomian

dunia dan laju inflasi yang cukup tinggi selama periode tersebut. Banyak

faktor yang dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemiskinan di

Page 9: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

9

suatu wilayah antara lain adalah kenaikan pendapatan atau upah,

kesempatan kerja yang lebih luas dan pendapatan masyarakat yang

semakin merata. Kenaikan upah buruh yang diindikasikan dengan upah

minimum regional (UMR) pada tahun 2011 meningkat cukup signifikan

yakni 8,36 persen. Jika dibandingkan dengan laju inflasi yang sebesar 3,88

persen, kenaikan upah tersebut jauh lebih tinggi dengan asumsi bahwa

penetapan UMR tersebut diikuti oleh sebagian besar perusahaan di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka rata-rata pendapatan

penduduk meningkat cukup signifikan.

Selain membaiknya kondisi ekonomi penduduk Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta hal lain yang menggambarkan kondisi pasar atas

bisnis makanan dan minuman organik adalah keadaan status gizi

masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih belum

dapat mencapai target, sehingga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

masih ditemukan angka balita dengan kategori gizi buruk. Berdasarkan

data profil kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011,

gambaran keadaan gizi masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

pada tahun 2010 adalah masih tingginya tingkat prevelansi balita kurang

gizi sebesar 10.28%. Prevelansi balita kurang gizi di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta masih berada di atas 10% yang berarti masih di atas

nilai ambang batas universal masalah kesehatan masyarakat sedangkan

prevelansi balita dengan status gizi buruk sebesar 0,68% menurun sebesar

0.7% dari tahun 2010.

Page 10: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

10

0

2

4

6

8

10

12

Gizi BurukGizi Kurang

Gizi Lebih

2010

2011

Meskipun angka gizi kurang di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta telah jauh melampaui target nasional (presentase gizi kurang

sebesar 15% di tahun 2015) namun penderita gizi buruk masih dijumpai di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Keadaan ini yang melatarbelakangi

perlu adanya peningkatan situasi status gizi balita. Status gizi ditentukan

oleh kualitas makanan yang dikonsumsi. Saat ini sangat sulit diperoleh

makanan yang sehat dan mengandung nutrisi yang lengkap, oleh karena

itu keadaan pasar ini dapat menjadi peluang bagi POPAI untuk

menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan kaya nutrisi bagi

anak-anak usia dini.

Gambar 1.1. Keadaan Gizi Masyarakat DIY Tahun 2011 Sumber: Laporan Profil Kesehatan Provinsi DIY tahun 2011

Page 11: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

11

1.1.3. Kondisi Pesaing

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri

dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, dimana di dalamnya terdapat

ratusan produk dari berbagai perusahaan yang bersaing. Persaingan

tersebut biasanya terjadi akibat perebutan pangsa pasar, loyalitas

pelanggan, citra merek dan lainnya. Di Indonesia bisnis makanan dan

minuman telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa

tahun terakhir. Kemajuan teknologi yang terjadi di Indonesia khususnya

dalam bidang industri televisi dan media massa telah turut serta

meningkatkan brand awareness bagi masyarakat akan hadirnya produk-

produk baru yang biasanya didominasi oleh produk makanan dan

minuman. Peluncuran berbagai macam produk baru secara besar-besaran

oleh berbagai perusahaan ke pasar telah menjadikan dan mendorong pola

persaingan menjadi semakin ketat sehingga mengharuskan perusahaan

untuk menciptakan keunggulan tersendiri dan lebih memfokuskan strategi

pemasaran.

Produk organik merupakan salah satu tren produk yang mulai

diminati untuk diproduksi serta didistribusikan oleh para pelaku bisnis. Di

Yogyakarta, sudah mulai banyak pelaku bisnis yang memproduksi serta

memasarkan produk organik. Atas dasar perencanaan lokasi operasional

yang akan beroperasi di kawasan Taman Bermain Taman Pintar, Babarsari

dan beberapa sekolah di area Yogyakarta, POPAI sebagai pelaku bisnis

Page 12: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

12

produk makanan dan minuman organik memiliki beberapa kompetitor

antara lain:

1. Penjual makanan dan minuman yang beroperasi di Taman Pintar.

Penjual makanan dan minuman yang beroperasi di Taman Pintar

adalah sebagai berikut.

a. Empek-empek happy

b. Olive

c. Zu Bento

d. Huahah

e. Bakso tulang muda

f. Chicago potato

g. Sioku fresh

h. Oneal tea

i. Es cendol

j. Chiko vegato

k. Kentang ubi red buck

l. Tong ji

m. Nestle

2. Penjual makanan dan minuman yang beroperasi di area Babarsari

Yogyakarta.

Area Babarsari Yogyakarta merupakan area yang banyak dijadikan

oleh para pelaku usaha dalam menawarkan produk barang dan jasa.

Hal tersebut dikarenakan area Babarsari merupakan area yang

Page 13: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

13

memiliki beberapa universitas besar di Yogyakarta, dimana universitas

tersebut mendatangkan banyak pelajar dari dalam maupun luar kota

sehingga kedatangan para pelajar tersebut mendorong kawasan area

Babarsari berkembang menjadi area yang padat penduduk dan area

yang dituju oleh para pelaku usaha. Berdasarkan observasi yang

dilakukan oleh penulis, beberapa kompetitor penjual sejenis makanan

dan minuman adalah sebagai berikut.

a. Juice QT

Juice QT merupakan salah satu usaha bisnis yang menjual

minuman yang berbahan buah segar dan diolah dalam bentuk juice

dan dikemas dalam bentuk kemasan gelas plastik. Juice QT dijual

menggunakan stand sederhana. Berdasarkan observasi, terdapat

dua stand Juice QT, yaitu stand di area Jl.Babarsari (depan hotel

Sahid Raya Yogyakarta), dan stand Juice QT di area Jl.Seturan

(depan STIE YKPN Yogyakarta).

b. Juice Dee-Boo

Juice Dee-Boo merupakan salah satu usaha bisnis yang memiliki

kesamaan usaha dengan Juice QT. Juice Dee-Boo juga menjual

minuman yang berbahan buah segar yang dikemas dalam bentuk

gelas plastik. Stand Juice Dee-Boo ini berada di tikungan jl.

Babarsari, tepatnya di area halaman Indomaret Babarsari.

Page 14: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

14

c. Mamalis Bubble Milk Tea

Mamalis Bubble Milk Tea merupakan salah satu usaha bisnis

berbentuk stand yang menjual produk minuman yang berbahan

dasar susu sapi, dan dikemas dalam bentuk kemasan gelas plastik.

Mamalis Bubble Milk Tea terletak di kawasan Jl.Babarsari,

tepatnya di area halaman toko Swalayan PETRACO.

3. Kantin Sekolah.

Berdasarkan segmentasi POPAI yang menyasar target pasar anak-

anak sekolah maka kantin sekolah merupakan salah satu kompetitor

POPAI karena kantin sekolah adalah tempat usaha yang diberi

kewenangan oleh suatu sekolah untuk dapat menawarkan produk

makanan dan minuman.

4. Katering sekolah yang dikelola wali murid.

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data bahwa

beberapa sekolah memberikan kewenangan kepada para wali murid

untuk mengelola katering bagi para siswa di suatu sekolah dalam

upaya menyediakan produk makanan dan minuman bagi siswa di

sekolah tersebut.

1.2. Lingkungan Internal Perusahaan

Analisa lingkungan internal lebih menekankan pada kekuatan dan

kelemahan perusahaan. Usaha penjualan makanan dan minuman organik

ini akan diberi nama POPAI. Nama POPAI dipilih dengan tujuan untuk

Page 15: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

15

memunculkan brand konsumen untuk produk makanan minuman organik

POPAI. POPAI adalah salah satu tokoh kartun yang gemar akan sayuran.

Dalam usaha ini, POPAI akan menawarkan inovasi olahan makanan dan

minuman organik yang dikombinasikan dengan buah-buahan organik,

sehingga dapat secara mudah dikonsumsi dan diperoleh oleh konsumen.

Berikut varian produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.

1. Susu Soya

2. Soya mix Fruit Juice

3. Organic Fruit Juice

4. Juice Apple Orchard

5. Makanan Sereal Organik

Kekuatan dari POPAI ini adalah POPAI mampu memberikan produk

organik yang berkualitas bagi konsumen, dan memberikan produk olahan

organik tersebut kepada konsumen melalui saluran distribusi yang tepat.

Kendala dari usaha POPAI ini adalah banyaknya pesaing yang

menawarkan produk makanan dan minuman dengan harga yang murah dan

masih adanya masyarakat yang belum memahami makanan organik,

sehingga tantangan untuk usaha POPAI ini adalah bagaimana POPAI

mampu memberikan produk organik dengan harga terjangkau dan

mengedukasi konsumen untuk semakin menyadari pentingnya

mengonsumsi produk organik.

Page 16: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

16

1.2.1. Rencana Struktur Organisasi Perusahaan

Rencana struktur organisasi POPAI adalah sebagai berikut.

Gambar 1.2. Rencana Struktur Organisasi POPAI

Pemilik POPAI adalah orang yang memiliki sepenuhnya usaha

POPAI dan memiliki kewenangan penuh dalam mengelola POPAI.

Dalam menjalankan usaha POPAI, pemilik akan dibantu oleh enam

pegawai yang terdiri dari satu pengawas (supervisor), empat pegawai

dan satu ahli gizi.

1.2.2. Cakupan Pasar

Segmentasi pasar yang dijadikan target dalam penjualan POPAI

adalah masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dengan usia

balita dan remaja dewasa. Berdasarkan data kantor statistik

kabupaten/ kota dalam laporan profil kesehatan Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 2011, berikut jumlah penduduk Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan usia balita dan remaja dewasa.

Page 17: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

17

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Umur (tahun) Jumlah (dalam ribuan)

1 0-4 tahun 253.242

2 5-9 tahun 252.241

3 10-14 tahun 258.183

4 15-19 tahun 276.856

5 20-24 tahun 279.559

6 25-29 tahun 283.491

Sumber: Laporan Profil Kesehatan Provinsi DIY tahun 2011

Dari data tersebut dapat diperoleh data total jumlah

penduduk dengan kategori usia balita dan anak-anak (0-14th)

sejumlah 763.666.000 jiwa, dan jumlah usia remaja dewasa (15-

29th) sejumlah 839.906.000 jiwa. Total dari keseluruhan penduduk

dengan kategori usia balita sampai dewasa sejumlah 1.603.572.000

jiwa.

1.2.3. Kompetensi Inti

Menurut Prahalad dan Hamel (1990) dalam “In The Core

Competence of the Corporation”, dijelaskan bahwa perusahaan

yang memiliki kompetensi inti adalah perusahaan yang dapat

menggabungkan tiga hal sebagai berikut.

1. Memberikan keuntungan kepada konsumen

Page 18: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

18

2. Memiliki value yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh

kompetitor

3. Mampu memenuhi ekspektasi pasar secara luas

Dalam bisnis penjualan makanan organik, pelayanan yang

unggul dalam menyediakan produk yang unggul menjadi

kompetensi utama. Kompetensi inti ini terkait dengan fokus

strategi POPAI. POPAI adalah sebuah usaha yang memiliki

perbedaan keunggulan dengan para pesaingnya. Dari segi produk,

POPAI memiliki kualitas produk organik yang unggul dengan

bahan yang bersertifikasi organik. Dari kompetensi inti yang

terlihat dari keunggulan produk tersebut, maka strategi yang

diputuskan adalah strategi bersaing melalui produk, peningkatan

loyalitas konsumen dan menciptakan saluran distribusi yang tepat

supaya produk dapat secara cepat dan efisien sampai kepada

konsumen.

1.3. Rumusan Masalah

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat dan kepedulian terhadap lingkungan yang semakin tinggi, maka

sebagian masyarakat sudah mulai menghindari mengkonsumsi produk

makanan yang menggunakan pupuk sintesis dan produk makanan bebas

pestisida kimia. Hal tersebut menimbulkan perubahan pola gaya hidup

bagi konsumen kelas tertentu khususnya konsumen kelas sosial menengah

Page 19: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

19

ke atas yang kemudian mengubah pola konsumsi makanan dari makanan

yang dibudidayakan secara tidak organik ke makanan organik. Hal ini

menyebabkan daya tarik dan popularitas makanan organik menjadi tren di

kalangan kelas sosial menengah ke atas.

Tren tersebut telah mendorong para pelaku bisnis untuk

menangkap peluang bisnis makanan organik. POPAI merupakan salah

satu pelaku bisnis yang telah menangkap peluang dan merencanakan

bisnis dalam menjalankan usaha penjualan produk makanan dan

minuman organik. Untuk dapat terus bersaing dengan para pelaku bisnis

makanan dan minuman organik dalam jangka panjang diperlukan strategi

untuk terus melakukan inovasi terhadap pengembangan bisnis makanan

organik. Inovasi pengembangan bisnis yang akan dikembangkan dalam

rencana bisnis POPAI adalah melalui pengembangan strategi inovasi

produk dan membuka saluran distribusi yang tepat, melalui pembukaan

stand POPAI di lokasi yang strategis, serta menjual produk POPAI di

sekolah-sekolah sehingga konsumen dapat memperoleh produk makanan

atau minuman organik yang berkualitas dengan lebih mudah, cepat dan

praktis. Untuk melihat dan menilai apakah inovasi model rencana bisnis

POPAI dapat dilakukan, maka fokus permasalahan dari perencanaan

bisnis makanan minuman organik POPAI adalah menyusun dan

menentukan rencana bisnis serta langkah-langkah yang diperlukan dalam

rencana bisnis makanan dan minuman organik pada usaha POPAI.

Page 20: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

20

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut.

1. Merancang rencana bisnis POPAI.

2. Mengetahui kelayakan maupun potensi kendala dalam

pengembangan bisnis ini, sehingga pada akhirnya dapat diambil

keputusan mengenai keberlanjutan ide bisnis ini.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari perancangan bisnis ini adalah membantu

pemilik bisnis dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan

bisnis.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I: Latar Belakang

Bab ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang yaitu

kondisi lingkungan eksternal dan kondisi internal yang menjadi faktor

penunjang dalam perencanaan bisnis, rumusan masalah, tujuan studi dan

manfaat dari dilakukannya studi perencanaan bisnis.

BAB II: Kerangka Teori

Bab ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan landasan teori yang dapat

menjadi acuan dasar dalam perencanaan bisnis, teori mengenai strategi

bersaing, perencanaan pemasaran, perencanaan operasional, perencanaan

sumber daya manusia, dan perencanaan keuangan.

Page 21: LATAR BELAKANG Lingkungan Eksternal Perusahaan …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74239/potongan/S2-2014...dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup khususnya terhadap

21

BAB III: Metode Riset

Bab ini berisi metode riset yang digunakan, jenis data yang dibutuhkan,

cara memperoleh data yang dibutuhkan, serta teknik yang akan digunakan

untuk analisa data.

BAB IV: Analisis, Strategi dan Rencana

Bab ini berisikan sebagai langkah lanjutan dari bab sebelumnya yakni

menentukan rencana dan strategi bisnis. Dalam bab ini akan digunakan

kerangka secara fungsional yakni perencanaan bisnis yang dimulai dari

pemaparan visi, misi perusahaan, kemudian perencanaan dari kegiatan

pemasaran, perencanaan sumber daya manusia, operasional, keuangan

dan strategi keluar dari bisnis.

BAB V: Rencana Aksi

Bab ini berisi mengenai rencana aksi berupa rencana kegiatan,

penanggung jawab, ukuran kinerja dan waktu dari pelaksanaan rencana

bisnis yang akan diterapkan sebagai panduan untuk setiap kegiatan.