perubahan sosial terhadap lingkungan

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era globalisasi sekarang ini negara-negara maju maupun berkembang sedang gencar-gencarnya melakukan inovasi di bidang teknologi, terutama di bidang informasi, komunikasi maupun industry. Khususnya di negara maju seperti Amerika, Inggris dan negara maju lainnya sudah menjadi kewajiban memiliki sektor industri guna mendukung perekonomian negara yang bersangkutan. Adanya perkembangan teknologi menyebabkan pula terjadinya dinamika atau perubahan sosial di sekitar masyarakat. Dengan adanya perkembangan industri, masyarakat juga mengalami perubahan dalam hal pola perilaku maupun anggapan terhadap norma yang mereka ikuti sampai sekarang ini. Perubahan sosial pada masyarakat terjadi karena adanya perubahan dalam aspek struktur dalam masyarakat, komposisi penduduk, keadaan geografis atau berubahnya sistem hubungan sosial dalam masyarakat. Dengan kondisi masyarakat yang semakin dinamis, perubahan- perubahan banyak terjadi sebagai dampak dinamika sosial. Dapat berupa perubahan karakteristik masyarakat maupun lingkungan sekitar. Masyarakat yang semula

Upload: bagoes-satrio

Post on 25-Jul-2015

2.738 views

Category:

Documents


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di era globalisasi sekarang ini negara-negara maju maupun

berkembang sedang gencar-gencarnya melakukan inovasi di bidang teknologi,

terutama di bidang informasi, komunikasi maupun industry. Khususnya di

negara maju seperti Amerika, Inggris dan negara maju lainnya sudah menjadi

kewajiban memiliki sektor industri guna mendukung perekonomian negara

yang bersangkutan. Adanya perkembangan teknologi menyebabkan pula

terjadinya dinamika atau perubahan sosial di sekitar masyarakat. Dengan

adanya perkembangan industri, masyarakat juga mengalami perubahan dalam

hal pola perilaku maupun anggapan terhadap norma yang mereka ikuti sampai

sekarang ini. Perubahan sosial pada masyarakat terjadi karena adanya

perubahan dalam aspek struktur dalam masyarakat, komposisi penduduk,

keadaan geografis atau berubahnya sistem hubungan sosial dalam masyarakat.

Dengan kondisi masyarakat yang semakin dinamis, perubahan-

perubahan banyak terjadi sebagai dampak dinamika sosial. Dapat berupa

perubahan karakteristik masyarakat maupun lingkungan sekitar. Masyarakat

yang semula menghargai lingkungan, norma dan nilai yang berlaku, kini mulai

mengabaikan hal tersebut. Lingkungan yang semula bersih, berubah menjadi

lingkungan kumuh, tercemar serta kerusakan-kerusakan lain. Kemunculan

industri-industri berdampak besar pula pada kondisi lingkungan di sekitarnya.

Banyak pihak yang melalaikan tanggung jawab menjaga kelestarian alam,

banyak pemilik industri mengabaikan pengolahan limbah dan dampak-dampak

lain dari kegiatan industri. Hal ini menggambarkan bahwa semakin terkikisnya

perasaan cinta manusia. Bukan hanya kepada alam semesta dan makhluk lain

di sekelilingnya, tetapi juga kepada Sang Pencipta kehidupan, Tuhan Yang

Maha Esa. Selain itu, lingkungan kumuh juga timbul akibat adanya degradasi

1

Page 2: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

moral masyarakat yang kurang peduli akan pentingnya kebersihan lingkungan

di sekitar mereka. Serta menipisnya kesadaran untuk memelihara lingkungan.

Jika hal tersebut tetap dibiarkan, maka akan menimbulkan masalah

serius yang dapat merugikan masyarakat sendiri. Berdasarkan fakta tersebut,

sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai dampak dari

perubahan sosial terhadap lingkungan sekitar masyarakat.

B. Rumusan Masalah

a. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial

di masyarakat?

b. Apa sajakah bentuk dari perubahan sosial?

c. Bagaimana keterkaitan antara perubahan sosial dengan perubahan kondisi

lingkungan di masyarakat?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

1. Sebagai bahan kajian mahasiswa mengenai dampak perubahan sosial

terhadap lingkungan .

2. Sebagai kajian untuk mengetahui factor-faktor penyebab perubahan sosial

di masyarakat.

3. Sebagai sarana untuk mengetahui keterkaitan antara perubahan sosial

dengan perubahan lingkungan di masyarakat.

D. Manfaat

Manfaat teoristis dari pembuatan makalah ini antara lain,yaitu:

1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai

definisi tentang perubahan sosial dalam masyarakat.

2. Memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab perubahan

sosial.

3. Memberikan penjelasan bagaimana perubahan sosial berpengaruh pada

kondisi lingkungan.

2

Page 3: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Manfaat praktis dari pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

1. Menjelaskan kepada masyarakat mmmengenai perubahan sosial yang

terjadi dalam lingkungan masyarakat.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana dampak dari

perubahan sosial terhadap lingkungan.

3. Menjelaskan bagaimana proses berubahnya kondisi lingkungan karena

adanya perubahan sosial.

E. Ruang Lingkup

Makalah ini membahas mengenai dampak perubahan sosial terhadap

lingkungan,mulai dari definisi perubahan sosial , faktor penyebab perubahan

sosial, proses perubahan lingkungan karena perubahan sosial, hingga dampak

perubahan sosial terhadap lingkungan.

3

Page 4: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

BAB II LANDASAN

TEORI

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari

lingkunga. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan

lingkungan. Maka berarti, lingkungan merupakan bagian penting dari kehidupan

manusia.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun

tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan

abiotik. Jika anda berada di kampus, lingkungan biotiknya berupa teman-teman

kuliah, dosen serta karyawan, dan semua orang yang ada di kampus, juga berbagai

jenis tumbuhan yang ada di kebun atau taman kampus serta hewan-hewan yang

ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan

tulis, gedung , dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai

lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan

yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Secara khusus,

kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala

sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup

di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup. Termasuk di

dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan

hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Pertama adalah unsur hayati (biotik). Unsur hayati (biotik), yaitu unsur

lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan,

tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun kampus, maka

lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam

4

Page 5: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama

manusia.

Kedua adalah unsur sosial budaya. Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan

sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan

keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat

mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan

ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

Ketiga adalah unsur fisik (abiotik). Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur

lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air,

udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya

bagi kelangsungan hidup di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada

lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka

bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan,

banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,

munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Semakin berkembangnya manusia, semakin dia lalai akan kewajibannnya

untuk menjaga pemberian Tuhan berupa alam semesta dan isinya. Semakin sukses

manusia semakin luntur rasa syukurnya. Oleh karena itu, seharusnya manusia

mulai menyadari dampak-dampak dari kerusakan alam. Semakin alam rusak

sebenarnya semakin rusak pula manusianya. Jika alam ini hancur, manusia akan

kemana? Jelas manusia juga akan hancur. Karena Tuhan hanya menciptakan satu

tempat untuk hidup manusia yang berlimpah air dan terdapat udara yaitu bumi.

5

Page 6: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara

unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial. Kebosanan

manusia dengan unsur yang ada sebenarnya menjadi penyebab perubahan

sosial. Semakin berkembang pemikiran manusia maka akan semakin ingin

mendapatkan yang lebih baik dan tidak puas dengan apa yang ada saat ini.

Maka manusia terus menggali serta melakukan inovasi-inovasi terhadap apa

yang ada di sekitarnya, demi memenuhi kebutuhan serta keinginannya.

Faktor-faktor penyebab perubahan sosial ada yang dari dalam ada pula

yang dari luar. Faktor dari luar misalnya adalah bertambah atau berkurangnya

penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat dan terjadinya

pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor dari luar misalnya adalah

bencana alam, peperangan dan pengaruh kebudayaan lain. Faktor tersebut ada

yang terjadi secara disengaja ada pula yang tidak.

Perubahan sosial dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak

positif dari perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi.

Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial

baru yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut

dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan

norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.

Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau

disorganisasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya disorientasi nilai dan norma

(anomie), munculnya konfik sosial, tidak optimalnya suatu pranata sosial,

terjadinya kerusakan lingkungan, terjadinya pencemaran lingkungan, dan

munculnya krisis multidimensi. Bentuk disintegrasi sebagai dampak dari

6

Page 7: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

perubahan sosial antara lain kriminalitas, pergolakan daerah, demonstrasi,

kenakalan remaja, dan prostitusi.

B. Bentuk Perubahan Sosial

1. Modernisasi

Modernisasi dengan kata dasar modern yang berasal dari bahasa

latin kata Modo dan Ernus. Modo berarti cara dan Ernus menunjuk pada

adanya periode waktu masa kini. Dapat dikatakan bahwa modernisasi

adalah proses menuju masyarakat yang modern. Dalam modernisasi

diharapkan segala sesuatu dapat lebih efektif, efisien, simple, dan instan.

Modernisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses transformasi

kehidupan yang awalnya tradisional menjadi kemasakinian, serta

organisasi sosial ke arah pola ekonomis dan politis.

Modernisasi lebih cenderung kepada industrialisasi karena dalam

modernisasi hampir semua kebutuhan manusia diproduksi menggunakan

mesin dalam jumlah massal. Mulai dari pakaian hingga kendaraan yang

digunakan. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi dasar terjadinya

modernisasi.

Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang

kehidupan manusia,antara lain :

a. Bidang budaya ;

b. Bidang politik ;

c. Bidang ekonomi ; dan

d. Bidang sosial.

Teori modernisasi menganggap bahwa negara-negara terbelakang

akan menempuh jalan yang sama dengan industri maju di Barat sehingga

kemudian akan menjadi negara berkembang pula melauli proses

modernisasi (Light, Keller and Calhoun, 1989). Teori ini mengatakan

bahwa masyarakat yang belum berkembang harus mulai menyesuaikan

diri atas kekurangan yang dimiliki.

7

Page 8: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

2. Globalisasi

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global,

yang artinya universal. Achmad Suparman menyatakan “Globalisasi

adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri

dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah”. Globalisasi

belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja

(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang

melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau

proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa

dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan

kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-

batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek

yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang

memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang

ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling

mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan

ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak

mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap

perekonomian dunia. Bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain

seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang

pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan

orang dengan globalisasi:

Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya

hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap

mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin

tergantung satu sama lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin

diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor,

lalu lintas devisa, maupun migrasi.

8

Page 9: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin

tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia.

Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari

universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat

sehingga mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini

berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama,

masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada

pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri,

bukan sekadar gabungan negara-negara.

Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah suatu proses

terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masayarakat di

seluruh dunia. Intinya globalisasi adalah proses mendunia. Contoh

globalisasi adalah internet, karena internet bersifat global atau seluruh

belahan dunia dapat mengakses satu hal yang sama walaupun berbeda

negara.

Ciri-ciri dari globalisasi antara lain:

1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-

barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet

menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,

sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan

kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi

saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan

internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan

dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

C. Dampak Perubahan Sosial terhadap Lingkungan

Seperti yang sudah diterangkan di atas bahwa perubahan sosial terjadi

karena ada kebosanan dan rasa tidak puas dari masyarakat terhadap apa yang

9

Page 10: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

ada saat ini. Perubahan sosial lebih mengarah kepada modernisasi dan

globalisasi karena manusia lebih menginginkan hal yang sederhana, simple,

mudah dan instan. Berkembangnya modernisasi dan globalisasi inilah yang

menjurus pada industrialisasi.

Semakin modern suatu negara akan semakin banyak pula industri

yang ada di negara tersebut. Namun banyak negara yang kurang

memperhatikan dampak negatif dari sebuah industri. Industri tidaklah buruk.

Karena dengan industri kita tidak perlu lagi mengantri membuat pakaian,

sepatu, ataupun membuat makanan ringan. Melalui industri hal kecil hingga

hal besar dapat kita miliki tanpa perlu membuatnya sendiri.

Jika kita balik ke masa lalu, manusia hidup dengan sistem barter.

Andai saja saat ini sistem barter masih menjadi cara bertahan hidup manusia,

apakah kebutuhan kita akan terpenuhi semuanya? Tentu saja tidak. Dengan

hanya sistem barter, kita tidak akan mengenal HP, laptop, motor, dan mungkin

kita juga tidak mengenal pakaian karena tidak ada industri yang dapat

memproduksi mesin jahit.

Sangat banyak keuntungan dari industrialisasi. Namun di sisi lain

sebenarnya industrialisasi memiliki dampak merusak lingkungan alam.

Limbah-limbah industri yang tidak dapat diolah menjadi sebab kerusakan

lingkungan. Misalnya saja limbah pabrik yang dibuang di sungai sekitar

pabrik. Yang pada awalnya suangi tersebut banyak hidup ikan yang bisa

diambil warga, mejadi tercemar dan banyak ikan yang mati. Sungai yang

awalnya digunakan warga untuk bertahan hidup jelas tidak akan bisa

digunakan lagi.

Untuk membuka lahan perindustrianpun harus mengorbankan lahan

yang ada. Bisa kita lihat disekitar kita, untuk membuka suatu lahan

perindustrian harus mengorbankan hutan maupun sawah yang ada. Untuk

Indonesia sendiri pembangunan berkelanjutan belum benar-benar

dilaksanakan. Semakin banyak industri akan semakin sedikit lahan pertanian

maupun hutan. Hal ini akan mengakibatkan pemanasan global.

10

Page 11: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Selain itu buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan

kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai, akan mengakibatkan banjir.

Biasanya masyarakat yang tinggal dibantaran sungai kurang memiliki

kesadaran untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai.

Kerusakan hutan baik karena pengalih fungsian lahan maupun karena

penebangan liar untuk industri dapat berakibat terjadinya bencana tanah

longsor. Selain itu penimbuna rawa-rawa untuh daerah pemukiman juga dapat

merusak lingkungan. Seperti yang kita ketahui, masih banyak pabrik yang

mengeluarkan polusi udara tanpa ada penyaringan. Terlebih lagi semakin hari

semakin banyak kendaraan bermotor yang menambah polusi udara.

Berikut ini, ada dua contoh kasus masalah lingkungan yang terjadi

akibat adanya perubahan sosial.

a. Pencemaran Lingkungan yang Disebabkan oleh Industri

Penambangan Kapur

Industri yang dinilai menjanjikan ini menjadi salah satu industri

yang berdampak besar bagi lingkungan. Penambangan kapur seringkali

dilakukan secara terbuka, sehingga vegetasi yang tumbuh di atas bebatuan

kapur harus dibuang. Hal itu mengakibatkan risiko tanah longsor. Padahal

batuan kapur sering kali ditambang di pegunungan. Dan aktivitas

penambangan batu kapur tradisional biasanya menggunakan banyak

tenaga kerja manusia dengan keselamatan kerja yang minim. Maka, risiko

korban jiwa tinggi. Berkurangnya vegetasi juga mengakibatkan rusaknya

ekosistem di pegunungan.

Penambangan secara besar-besaran dan modern memanfaatkan

mesin-mesin berat yang dapat mengakibatkan getaran berlebih pada

tanah. Hal ini dapat mengakibatkan tanah bekas penambangan menjadi

padat dan mengandung kadar logam alkali yang tinggi, mengakibatkan

pH menjadi tinggi dan sulit untuk ditumbuhi vegetasi kembali.

11

Page 12: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Inilah contoh kerusakan yang terjadi akibat penambangan

b. Sungai Cheonggyecheon

Di Indonesia masalah akut dan sangat sering terjadi adalah

kerusakan lingkungan akibat dari banyaknya limbah sampah plastik di

bantaran sungai. Selain mengganggu pemandangan sungai, limbah plastik

juga dapat menyebabkan banjir di daerah dekat sungai. Kesadaran

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah aliran sungai masih sangatlah

kurang.

Bukan hanya di Indonesia saja hal seperti ini terjadi. Di Korea

Selatan ada sebuah sungai yang bernama Cheonggyecheon yang tidak

beda jauh dengan sungai Ciliwung di Jakarta. Awalnya Cheonggyecheon

merupakan sebuah sungai kumuh yang berada di ibukota Korea Selatan.

Sungai ini kumuh akibat dari banyaknya penduduk yang melakukan

urbanisasi ke Seoul dan membangun rumah di bantaran sungai

Cheonggyecheon. Mobilitas masyarakat beberapa daerah di Korea yang

berbondong-bondong datang ke ibukota Korea Selatan menjadi penyebab

mulai tercemarnya Cheonggyecheon.

Sungai ini menjadi saksi betapa mudahnya manusia menjadi

perusak alam meski hanya dengan menjadikannya tempat tinggal.

12

Page 13: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Gambar 3.1. Sungai Cheonggyecheon yang kumuh.

Namun pada tahun 2003, ketika kursi kepresidenan diduduki oleh

Lee Myung Bak, beliau memutuskan untuk mengembalikan wujud asli

dari sungai Cheonggyecheon. Proyek ini membutuhkan biaya yang sangat

besar sehingga mendapat kecaman dari masyarakat Korea yang sudah

merasa nyaman dengan keadaan pada waktu itu. Namun presiden Lee tetap

melaksanakan proyek yang memakan biaya sekitar 386 miliar won sekitar

50 milyar rupiah. Di bawah kecaman rakyat, presiden Lee tetap

mempunyai keyakinan bahwa proyek itu akan berhasil. Pancang-pancang

betonpun dibongkar dan jalanan yang menutup sungai dihancurkan.

Ternyata sungai yang telah lama tertutup jalan itu sudah

mengering. Namun Presiden Lee tidak mau berhenti. Beliau tidak

kehabisan akal. Setelah sungai itu dibangun sepanjang 6 kilometer dan

telah membelah kota Seoul, berkubik-kubik air bersih dipompakan

ketempat tersebut. Airnya begitu jernih dan bersih. Walau demikian, air

tersebut tidak dapat diminum oleh manusia.

13

Page 14: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

Gambar 3.2. Sungai Cheonggyecheon kembali indah.

Dari sejarah di atas bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya semua

orang dapat merubah dan melindungi lingkungan. Hanya saja kesadaran untuk

peduli terhadap lingkungan masih sangatlah kurang. Tata karma dan moral

yang mulai luntur membuat mata hati manusia buta akan keindahan alam.

Lebih banyak manusia yang hanya ingin memperkaya diri menggunakan alam

tanpa melihat dampak yang akan terjadi dan tanpa memberikan timbal balik

kepada alam.

Ulasan diatas hanyalah sebagian kecil dari apa yang menyebabkan

terjadinya kerusakan lingkungan. Lingkungan alam rusak maka lingkungan

sosial juga akan rusak. Kehidupan di bumi haruslah seimbang. Jika ingin

kehidupan sosial aman, damai, dan baik, maka jagalah alam. Karena tanpa

alam manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan. Tuhan menciptakan pasir

dan kapur untuk diolah menjadi bahan bangunan. Tuhan menciptakan kayu

untuk diolah menjadi kertas. Tuhan menciptakan minyak mentah untuk diolah

menjadi bahan bakar. Dan masih banyak lagi ciptaan Tuhan untuk manusia

yang harus manusia jaga.

14

Page 15: Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa sebenarnya

kerusakan lingkungan itu selain karena faktor bencana alam juga dapat

disebabkan oleh perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat. Perubahan

sosial dapat mengarah kepada hal yang positif maupun hal yang negatif.

Contoh perubahan sosial yang mengarah pada hal positif adalah perubahan

sruktur kepemimpinan seperti yang terjadi di Korea Selatan yang mana

presiden dapat mengolah sebuah sungai kumuh menjadi sungai yang bersih

dan dapat mengurangi polusi udara. Sedangkan dampak negatif dari

perubahan sosial contohnya adalah limbah-limbah tanpa pengolahan yang baik

sebagai hasil kegiatan-kegiatan industri sehingga mencemari lingkungan.

Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya manusia ikut

andil dalam kerusakan lingkungan. Selain itu, di Indonesia sendiri kesadaran

manusia untuk menjaga lingkungan sangatlah rendah.

B. Saran

1. Diharapkan pemerintah khususnya pemerintah Indonesia lebih peduli

terhadap lingkungan. Tidak hanya membuat kebijakan-kebijakan

melainkan juga merealisasikannya dalam bentuk nyata.

2. Diharapkan masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap lingkungan.

Kerana jika lingkungan rusak, manusia yang akan mengalami masalah.

3. Mengurangi penggunaan plastic, kertas, dan tisu karena mengakibatkan

limbah yang susah untuk diolah.

4. Mengurangin penggunaan hairspray karena dapat merusak ozon.

5. Untuk industri-industri besar limbah pabriknya diolah terlebih dahulu

sebelum dibuang.

15