perubahan sosial

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dimana pada masa lalu dalam kehidupan keluarga suami merupakan tulang punggung dan mempunyai posisi yang dominan dalam berbagai urusan dalam rumah tangga, termasuk juga dalam hal ekonomi keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja maka suatu keluarga dalam ekonomi akan mengalami kesulitan. Sedangkan dalam masyarakat modern saat ini posisi seorang suami tidak terlalu dominan. Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam mayarakat dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau. Perubahan- perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan

Upload: naaa

Post on 13-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perubahan sosial adalah suatu kondisi dimana

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata lain

perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat. Hal ini

dapat dilihat dari kehidupan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dimana pada masa lalu

dalam kehidupan keluarga suami merupakan tulang punggung dan mempunyai posisi yang

dominan dalam berbagai urusan dalam rumah tangga, termasuk juga dalam hal ekonomi

keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja maka suatu keluarga dalam ekonomi akan

mengalami kesulitan. Sedangkan dalam masyarakat modern saat ini posisi seorang suami

tidak terlalu dominan.

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam mayarakat dapat diketahui dengan cara

membandingkan keadaan masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian

antara unsur-unsur yang ada pada masyarakat. Sehingga akan mengubah sturktur dan fungsi

dari unsur-unsur sosial masyarakat tertentu.

Page 2: Perubahan Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-

perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara

unsur-unsur sosial yang ada didalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola

kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban tertentu, berarti telah mengalami evolusi

kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan

unsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan

sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak

terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek-

aspek demografi, ekonomi, organsisasi, politik, IPTEK dan lainnya. Menurut Nursid

Sutmaatmadja “ perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati dan

dirasakan oleh anggota masyarakat. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses

tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah

mengalami “perubahan  sosial”. Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan

sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mencangkup

tiga hal yaitu:

1)      Perubahan struktur dalam sosial

2)      Perubahan organisasi sosial.

3)      Perubahan hubungan sosial.

Page 3: Perubahan Sosial

Wilbert moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola

prilaku dan intraksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atu

perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial berbeda dengan

perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mengarah pada unsur-unsur kebudayaan yang

ada. Contoh perubahan sosial: perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern,

perubahan kebudayaan contohnya: adalah penemuan baru sepeti radio, televisi, komputer

yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

William F. ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial

mencangkup unsur-unsur kebudayaan yang materil maupun immateril dengan menekankan

bahwa pengaruh yang besar dari unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan

perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat.

Perubahan-perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social

relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial

tersebut.

Gilin dan Gilin mengarakan bahwa perubahan-perubahan sosial untuk suatu variasi cara

hidup yang lebih diterima yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis,

kebudayaan materil, kompetensi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau pun

perubahan-perubahan baru dalam masyarakat tersebut.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk

didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan pola prilaku diantara kelompok dalam masyarakat

menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang

Page 4: Perubahan Sosial

sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu

perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam kehidupan

masyarakat, sampai  pada pergeseran persebaran umur, tingkat pendidikan dan hubungan

antar warga. Dari perubahan aspek-aspek tersebut terjadi perubahan struktur  masyarakat

serta hubungan sosial.

Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan

kebudayaan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan apabila

tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak

memiliki kebudayaan.

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan

interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota

masyarakat dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan

tuntutan kehidupan dalam mencari kesetabilannya. Ditinjau dari tuntutan stabilitas kehidupan

perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang  wajar. Kebalikannya masyarakat

yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan tidak akan dapat melayani tuntutan dan

dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasi.

Cara yang paling sederhana untuk dapat memahami terjadinya perubahan sosial dan

budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat

sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi:

a) Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change) bahwa perubahan

tersebut meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor tersebut,

Page 5: Perubahan Sosial

mungkin perubahan itu bergerak pada sesuatu yang baru sama sekali, akan tetapi mungkin

pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada pada waktu yang lampau.

b) Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam

masyarakat.

Perubahan sosial bisa terjadi dengan cara:

-          Direncanakan (planed) atau/ dan tidak direncanakan (unplaned).

-          Menuju kearah kemajuan (progressive) atau/dan kemunduran (regressive).

-          Bersifat positif dan tidak negatif.

Menurut Prof. Dr. Soerjono bentuk-bentuk perubahan sosial dapat terjadi dengan beberapa

cara, seperti:

1.      Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara  cepat.

a.    Perubahan secara disebut evolusi, pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa

suatu rencana atau suatu kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena usaha-usaha masyarakat

untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan konsdisi-kondisi baru yang timbul

karena pertumbuhan masyarakat.

b.   Perubahan secara cepat disebur revolusi, dalam revolusi perubahan yang terjadi

direncanakan lebih dahulu maupun tanpa rencana.

2.      Perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya besar.

a.     Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak

bisa membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti dalam masyarakat.

b.   Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris.

Page 6: Perubahan Sosial

3.      Perubahan yang di kehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

a.    Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai

pemimpin.

b.    Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa

dikehendaki serta berlangsung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat

menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diingini.

B.  Teori Perubahan Sosial

Teori perubahan sosial pada dasarnya dapat dikelompokan dalam dua kelompok, yaitu

teori klasik dan teori modern.

1.      Teori Klasik Perubahan Sosial

Pemikiran para tokoh klasik tentang perubahan sosial dapat digolongkan ke dalam

beberapa pola, perubahan social pola linear, perubahan social pola siklus, dan perubahan

sosial gabungan beberapa pola.

a)    Pola Linear

Perubahan sosial mengikuti pola linear seperti dikemukakan oleh Auguste Comte. Dia

mengatakan bahwa kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami,

pasti, sama, dan tak terletakkan. Perubahan selalu berubah dari yang sederhana ke arah yang

lebih kompleks, selalu berubah menuju arah kemajuan. Comte mengemukakan “hukum tiga

Page 7: Perubahan Sosial

tahap”, yaitu bahwa suatu  masyarakat mengikuti perkembangan perubahan dengan pola

seperti berikut:

1)   Tahap Teologis dan Militer, yaitu suatu tahapan dimana hubungan sosial bersifat militer,

masyarakat senantiasa bertujuan untuk menundukan masyarakat lain. Pemikiran-pemikiran

masyarakat dalam tahap ini ditandai oleh kuatnya pemikiran yang bersifat adikodrati, yaitu

dikuasai oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar diri manusia, kuatnya pemikiran magis

regius, pemikiran yang bersifat rasional dan berdasarkan penelitian tidak dibenarkan.

2)   Tahap Metafisik dan Religius, yaitu suatu tahapan dimana dalam masyarakat sudah terjadi

adanya suatu hubungan atau jembatan pemikiran yang menghubungkan masyarakan militer

dan masyarakat industri. Pengamatan atau penelitian masih dikuasai oleh imajinasi tetapi

lambat laun semakin merubahnya dan menjadi dasar bagi suatu penelitian.

3)   Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri, yaitu suatu tahapan dimana industri mendominasi

hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan utama manyarakat.

b)      Pola Siklus

Menurut pola siklus, masyarakat berkembang laksana sebuah roda. Pada suatu saat ada di

atas, saat lain di bawah. Masyarakat mengalami kemajuan dalam peradabannya, namun suatu

saat akan mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami suatu kemusnahan. Perjalanan

peradaban manusia laksana sebuah perjalanan gelombang, bisa muncul tiba-tiba,

berkembang, kemudian lenyap. Bisa juga diibaratkan seperti perkembangan seorang manusia

mengalami masa muda, masa dewasa, masa tua dan kemudian punah.

c)      Gabungan Beberapa Pola

Teori ini menggabungkan pola linear dan pola siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat

bias berbentuk pola siklus dan linear. Contoh perubahan linear, dicontohkan oleh pemikiran

Marx, Menurut Marx, masyarakat berubah dari masyarakat komunis tradisional ke arah

Page 8: Perubahan Sosial

komunis kaum borjuis yang akan dimenangkan oleh kaum buruh kemudian akan membentuk

masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marx terlihat dari pandangannya bahwa sejarah

manusia adalah sejarah perjuangan terus menerus antara kelas-kelas dalam masyarakat.

Setelah satu kelas menguasai kelas lainya siklus akan berulang lagi.

Max Weber, salah satu tokoh yang menggabungkan pola siklus dan linear dalam melihat

perubahan sosial. Pandangan siklusnya terlihat dalam mengkaji jenis wewenang yang ada

dalam masyarakat. Menurutnya, di dalam masyarakat terdapat tiga jenis wewenang, yaitu

wewenang kharismatis, rasional-legal, dan tradisional. Wewenang yang ada dalam

masyarakat akan beralih-alih: wewenang kharismatis akan mengalami rutinisasi sehingga

berubah menjadi wewenang tradisional atau rasional legal, kemudian akan muncul wewenang

kharismatis kembali, dan itu akan berulang lagi. Sedangkan pandangan linearnya terlihat dari

cara memandang masyarakat, bahwa perubahan masyarakat akan menuju kearah peningkatan

yaitu masyarakat yang rasional (rasionalitas).

C.  Penyebab Perubahan Sosial

Prof.Dr.Soerjono menyebutkan, ada dua faktor yang menyebabkan perubahan sosial dalam

masyarakat, yaitu :

1.    Faktor Intern

a.  Bertambah dan berkurangnya penduduk

b.  Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti di bawah ini :

1)   Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru

2)   Invention, pengembangan dari discovery

3)   Inovasi, proses pembaharuan

c.    Konflik dalam masyarakat

Page 9: Perubahan Sosial

Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam

masyarakatnya, antara kelompok dan lain-lain.

d.    Pemberontakan dalam tubuh masyarakat

Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan colonial menjadi

pemerintah nasional dan berbagai perubahan struktur yang mengikutinya.

2.         Faktor Ekstern

a.    Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah, seperti bencana alam

b.   Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua

masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Akulturasi dan asimilasi

kebudayaan berperan dalam perubahan ini.

D.  Dampak Perubahan Sosial

a.    Integrasi social

Dalam perubahan sosial di masyarakat, perlu diikuti adanya penyesuaian baik unsur

masyarakat maupun unsur baru. Hal demikian sering disebut sebagai integrasi sosial. Unsur

yang saling berbeda dapat saling menyesuaikan diri. Indonesia yang terdiri dari

beranekaragam suku bangsa dan budayanya, diharapkan semua unsur/ komponen bangsa

dapat menyesuaikan diri. Oleh karena itu akan terciptakan integrasi sosial atau integrasi

nasional Indonesia.

b.   Disintegrasi social

Disintegrasi sering diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi

bagian-bagian kecil yang trpisah satu sama lain. Sedangkan disintegrasi sosial adalah proses

terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain.

Proses ini terjadi akibat hilangnya ikatan kolektif yang mempersatukan anggota kelompok

satu sama lain.

Page 10: Perubahan Sosial

Perubahan sosial sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi

perubahan unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat

berubah adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan rokhani.

Dalam hal ini dapat dikemukakan beberapa bentuk :

1.    Anomie

Anomie adalah keadaan kritis dalam masyarakat akibat perubahan sosial dimana

norma/ nilai lama memudar, namun norma/ nilai baru yang akan menggantikan belum

terbentuk. Dengan demikian dalam kehidupan masyarakat sekolah-olah tidak ada norma atau

nilai

2.    Cultural lag

Menurut William F. Ogburn dikemukakan sebagai perbedaan taraf kemajuan antara

berbagai bagian dalam kebudayaan, atau ketertinggalan antara unsur kebudayaan material

dengan non material. Penyebab timbulnya cultural lag adalah :

a.       Kurangnya intetiviteit (penemuan baru) dalam sektor yang harus menyesuaikan dengan

perkembangan sosial.

b.      Adanya hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.

c.       heterogenitas/ keberagaman sikap masyarakat yaitu kesiapan dalam menerima

perubahan.

d.      kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain.

3.    Mestizo culture

Mestizo culture atau kebudayaan campuran merupakan proses percampuran unsur

kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lain yang memiliki warna dan sifat yang

berbeda. Hal ini bercirikan sifat formalimse, yaitu hanya dapat meniru bentuknya, tetapi tidak

mengerti akan arti sesungguhnya. Keadaan ini ditandai dengan meningkatnya pola konsumsi

Page 11: Perubahan Sosial

masyarakat serta terjadinya demonstrasi efek (pamer kekayaan) yang makin besar dengan

adanya iklan. Kondisi demikian dapat menimbulkan disintegrasi sosial.

Dalam kehidupan masyarakat perubahan sosial kadang-kadang dapat menimbulkan

ketidakseimbangan (disequilibrium). Ketidakseimbangan tersebut dapat disebabkan adanya

kesenjangan budaya dalam masyarakat (disintegrasi sosial). Adapun gejala yang

menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial adalah sebagai berikut :

a.    Tidak ada persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat mengenai

norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.

b.    Norma-norma masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai

tujuan masyarakat.

c.    Timbul pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga menimbulkan

kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.

d.   Tidak ada tindakan sanksi yang tepat bagi pelanggar norma.

e.    Tindakan dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.

f.     Interaksi sosial yang terjadi ditandai dengan proses yang bersifat disosiatif.

Berdasarkan gejala tersebut, kehidupan dalam masyarakat sudah tidak ada lagi penyesuaian

di antara unsur yang berbeda (disintegrasi sosial). Disintegrasi sosial akan mendorong

timbulnya gejala kehidupan sosial yang tidak normal yang dinamakan masalah sosial.

Adapun bentuk disintegrasi sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang dapat dijumpai di

Indonesia cukup kompleks.

1.      Pergolakan di daerah

Pergolakan daerah adalah peristiwa disintegrasi yang mempermasalahkan isu lokal/

daerah. Pergolakan dapat berupa tuntutan sekelompok massa kepada kelompok lain termasuk

the rulling class (penguasa). Dari bentuk disintegrasi ini kita dapat mengambil pelajaran

untuk lebih berhati-hati dalam melangkah terutama menyangkut hal mendasar dan melibatkan

Page 12: Perubahan Sosial

masyarakat luas. Hal ini dapat dicontohkan gerakan RMS (1950), DI/TII (1949 – 1962),

PRRI/Permesta (1957-1958), pergolakan di Aceh, pergolakan di Papua, dan sebagainya.

Timbulnya pergolakan daerah dapat dilatarbelakangi hal berikut :

a.    Sentimen kedaerahan dan primordialisme lebih berkembang dibanding sentimen

nasionalisme.

b.    Sentralisasi kehidupan ekonomi dan politik yang mengakibatkan perbedaan pertumbuhan

yang tajam antara pusat dan daerah.

Adapun faktor yang dapat memunculkan pergolakan di daerah atau konflik antar kelompok

antara lain :

a.       Program pembangunan yang dilaksanakan tidak memperhatikan kondisi sosial budaya

masyarakat setempat.

b.      Kurang berfungsinya lembaga masyarakat.

c.       Ketidakstabilan situasi politik dan keamanan nasional.

d.      Sarana-sarana komunikasi dan interaksi sosial antar daerah di berbagai bidang tidak

berjalan dengan baik.

e.       Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat.

f.       Masing-masing kelompok atau daerah memiliki kesetiaan primordial yang berlebihan.

Pergolakan yang kemungkinan berlangsung dalam masyarakat dapat diminimalisir dengan

cara :

a.       Menyusun perencanaan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup

masyarakat dan meminimalkan konflik.

b.      Memfungsikan secara optimal lembaga sosial kemasyarakatan sebagai kontrol sosial.

Page 13: Perubahan Sosial

c.       mengefektifkan sarana komunikasi, interaksi atau kerjasama antar kelompok dengan

baik.

d.      Berbagai pihak yang ada dalam masyarakat diajak bersama dalam kelangsungan proses

pembangunan.

e.       Proses pembauran bangsa atau antar suku bangsa harus tetap dijalankan.

f.       Mempertegas tata nilai hukum dalam kehidupan bangsa.

g.      Membudayakan nilai Pancasila dan UUD 1945.

2.      Aksi protes dan demonstrasi

Aksi protes dapat diartikan gerakan yang dilakukan secara perorangan atau bersama untuk

menyampaikan pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang biasanya dilancarkan

melalui kecaman pedas. Demonstrasi adalah tindakan sekelompok orang secara bersama-

sama untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan yang pada umumnya menyangkut bidang

ekonomi, sosial dan politik.

Bentuk disintegrasi ini dapat dikategorikan menjadi :

a.       demonstrasi yang berkaitan dengan sengketa tanah

Aksi ini biasanya dilakukan petani dengan latar belakang mereka merasa ganti rugi

yang kurang layak dan ditetapkan secara sepihak, misal pengalihan hak untuk kepentingan

ekonomi dan industri seperti perumahan, industri dan kantor.

b.      demonstrasi yang berkaitan dengan perburuhan

Kategori ini termasuk paling menonjol dan cenderung meningkat. Meningkatnya

kasus ini seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia. Tuntutan yang

diajukan menyangkut perbaikan kesejahteraan misal, kenaikan upah (UMK), jaminan sosial

dan kondisi dan keselamatan kerja.

c.       demonstrasi dan protes mahasiswa

Page 14: Perubahan Sosial

Mahasiswa sering dianggap sebagai tumpuan bagi perubahan (agent of change). Tindakan

mahasiswa terpusat pada isu lokal/daerah, namun memiliki konteks nasional. Dengan

demikian masalah yang diangkat tumpang tindih dengan demonstrasi petani dan buruh.

Aksi protes dan demonstrasi dapat membawa pengaruh :

-   Negatif

Pengaruh negatif akan timbul apabila aksi dilakukan dengan merusak fasilitas umum,

mengganggu ketertiban umum, peledakan bom, tidak terkendali dan tidak terarah, akan

berakibat merugikan masyarakat umum.

-   Positif

Pengaruh positif akan timbul jika aksi dilakukan secara terkendali dan terarah, tuntutan

disampaikan melalui legislatif/ wakil rakyat atau langsung kepada penguasa melalui nomor

kotak pos atau nomor ponsel yang terbuka bagi masyarakat umum. Misal kotak pos 5000 dan

777 Jakarta pada masa orde baru.

3.      Kriminalitas

Tindak kejahatan adalah tingkah laku anggota masyarakat yang melanggar norma hukum

dan norma sosial. Secara yuridis, tindak kejahatan diartikan sebagai bentuk tingkah laku yang

bertentangan dengan moral dan kemanusiaan, merugikan masyarakat, dan melanggar

ketentuan hukum. Ditinjau secara sosiologis, kejahatan adalah setiap bentuk ucapan,

perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomi, politik, sosial, dan psikologis merugikan

kepentingan umum, melanggar norma sosial, dan menyerang keselamatan warga masyarakat.

Tindak kriminal pada dasarnya bukan bawaan sejak lahir, namun bisa dilakukan setiap

orang. Hal ini dapat dilihat dari sebab timbulnya :

a.       Kejahatan di kota besar disebabkan adanya tekanan baik dari teman, jiwa maupun

kebutuhan hidup.

Page 15: Perubahan Sosial

b.      Kriminalitas disebabkan kondisi dan proses sosial yang sama, yang menghasilkan

perilaku sosial yang berbeda (Donald R. Greesey).

c.       Perilaku jahat seseorang dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dan orang

tersebut mendapat perilaku itu dari mereka yang berperilaku melawan norma hukum (EH.

Sutherland).

Jika kita tinjau secara mendalam, kriminalitas dapat disebabkan adanya proses-proses

berikut :

a.       persaingan dan pertentangan kebudayaan

b.      perbedaan ideologi politik

c.       pertentangan masalah agama dan kesenjangan di bidang ekonomi

d.      kepadatan dan komposisi kekayaan

e.       perbedaan distribusi kekayaan

f.       perbedaan kekayaan dan pendapatan

Individu atau manusia dalam masyarakat dapat berbuat tindak kejahatan atas dorongan

media massa dan dipelajari dari kelompok kecil yang bersifat intim. Adapun bentuk tindak

kejahatan dibedakan atas :

a.    Blue colour crime

Blue colour crime atau kejahatan kerah biru merupakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh

masyarakat umum yang secara ekonomi dan politik tergolong miskin. Mereka yang berbuat

jahat termasuk kelas menengah ke bawah. Tindak kriminal berkaitan dengan pencurian,

penjambretan, dans ebagainya. Perbuatan mereka didasari alasan kemiskinan.

b.    White colour crime

White colour crime atau kejahatan kerah putih merupakan tindak kejahatan yang

dilakukan masyarakat lapisan atas (pejabat atau pengusaha). Tindak kejahatan sangat

ditentang masyarakat, karena tindakan itu melanggar norma dan nilai yang berlaku dalam

Page 16: Perubahan Sosial

masyarakat, terutama norma hukum. Padahal nilai dan norma merupakan bagian penting bagi

kesinambungan masyarakat. Oleh karena itu, timbul upaya masyarakat untuk menentang dan

mengatasi tindak kejahatan.

-      Preventif

Tindakan ini dilakukan dengan pencegahan untuk menjaga agar kejahatan tidak timbul

kembali, misal melalui penyuluhan hukum atau kadarkum.

-      Represif

Masyarakat melalui lembaga yang ditunjuk melakukan upaya dengan menciptakan sistem dan

program untuk menghukum mereka yang berbuat jahat. Disamping itu juga mengupayakan

orang tidak berbuat jahat lagi, misal warga diberi konsultasi psikologis atau diklat.

4.      Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja (Juvenile delinquency) seperti dikemukakan Fuad Hasan adalah suatu

perbuatan anti sosial yang dilakukan anak/ remaja yang jika dilakukan orang dewasa

dikategorikan sebagai tindak kejahatan. Tindak kenakalan remaja dewasa ini semakin

berkembang. Bentuk kenakalan diantaranya membolos, aksi corat coret, kebut-kebutan,

minuman keras, mencuri sepeda, dan sebagainya. Muncul dan berkembangnya tindak

kenakalan cenderung disebabkan faktor motivasi. Berdasarkan motivasi, kenakalan remaja

disebabkan :

a.       Internal yang meliputi : inteligensia, usia, jenis kelamin dan kedudukan anak dalam

keluarga.

b.      Eksternal yang meliputi : lingkungan rumah tangga, lingkungan pendidikan dan sekolah,

pergaulan anak dan media massa.

Secara sosiologis, kenakalan remaja dapat ditandai gejalanya sebagai berikut :

-       Persoalan sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua.

Page 17: Perubahan Sosial

-       Timbulnya organisasi-organisasi non formal yang berperilaku menyimpang sehingga tidak

disukai masyarakat.

-       Timbulnya usaha untuk mengubah keadaan yang disesuaikan dengan youth values.

Secara umum kenakalan remaja disebabkan oleh :

a.      disfungsi keluarga dalam arti hubungan antar anggota keluarganya kurang harmonis

atau mengalami keretakan.

b.      kurangnya pendidikan agama dan moral.

c.      seringnya melihat kekerasan baik melalui masyarakat atau kekerasan dalam bentuk

kerusuhan

d.      lingkungan pergaulan yang senang melakukan tindakan kenakalan.

e.       kurang berprestasinya di sekolah dan masyarakat baik intelektual maupun kemampuan

terbatas.

Remaja yang memiliki peran strategis pada masa mendatang, perlu diarahkan dan

didampingi selama masa pertumbuhannya. Adanya kenakalan remaja, perlu disusun upaya

penanggulangan secara berkesinambungan.

a.    Tindakan Preventif

Tindakan preventif dilakukan dengan koordinasi yang jelas dan kebersamaan yang sungguh-

sungguh antara orang tua, pendidik di sekolah, warga masyarakat, termasuk Polri, jaksa dan

hakim. Hal ini ditujukan untuk menekan perkembangan bentuk kenakalan remaja yang

merupakan beih awal tindak kejahatan

b.    Meningkatkan pemenuhan kebutuhan remaja

c.    Mengatur pemenuhan kebutuhan remaja agar tidak ada kesan terlalu dimanjakan.

d.   Penyuluhan yang berkaitan dengan perkembangan usia remaja, bentuk perilaku dan latar

belakang remaja, dan penyebab dan akibat kenakalan remaja.

e.    Sensor film yang lebih tegas sesuai dengan budaya timur.

Page 18: Perubahan Sosial

5.     Prostitusi

Prostitusi atau pelacuran merupakan suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan

diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapatkan imbalan. Sebab

timbulnya prostitusi dibedakan atas :

a.       Sebab intern (dalam) : hasrat seksual yang tinggi, sifat malas, keinginan besar untuk

hidup mewah (hedonisme).

b.      Sebab ekstern (luar) : faktor ekonomi, urbanisasi yang tidak teratur, dan adanya

kebutuhan yang tidak terlaksana.

Sebenarnya tindakan prostitusi adalah tindakan yang dilarang norma sosial dan norma

agama. Hal ini disebabkan tindakan tersebut jelas banyak pengaruh buruknya yaitu :

-       Menurunkan harkat dan martabat manusia

-       Dapat terserang penyakit kelamin

-       Dapat tertular penyakit hilangnya kekebalan tubuh (hiv atau aids)

-       Merusak moral

-       Bagi yang sudah berkeluarga, akan menyebabkan keretakan berkeluarga

-       Pemborosan secara ekonomi

-       Kepercayaan diri (self confidence) menurun

-       Memudahkan terjerumus pada penggunaan narkoba.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikemukakan adanya beberapa upaya yang

dapat ditempuh untuk menanggulangi gejala disorganisasi sosial yaitu :

1.    Norma dan nilai sosial dalam masyarakat difungsikan lagi sebagai pegangan hidup bersama

seperti semula

2.    Kebutuhan para anggota kelompok dipenuhi melalui kelompok masyarakat masing-masing.

Page 19: Perubahan Sosial

3.    Norma yang sudah tidak mantap lagi sebagai pedoman hidup kelompok perlu diganti sesuai

dengan kebutuhan jaman

4.    Tindakan yang tegas kepada setiap anggota masyarakat yang diketahui melanggar norma

dengan sanksi dan hukuman

5.    Diberantasnya tempat atau sarang yang dianggap sebagai tempat pelanggaran norma

6.    Dibangkitkannya lagi rasa kepercayaan anggota kelompok masyarakat agar terwujud

masyarakat yang bersatu

7.    Terwujudnya masyarakat madani harus diberi keteladanan dari tokoh masyarakat dan tokoh

politik.

Dengan adanya disintegrasi sosial, pola kehidupan masyarakat mengalami kurang serasi

atau kekacauan, misal kurang adanya tertib sosial (sosial order) dan banyak pelanggaran

hukum. Hal ini pada akhirnya akan menciptakan situasi krisis yaitu social disorder. Dalam

suasana ini pengambil keputusan harus cepat mengambil langkah untuk mengembalikan

keadaan menjadi normal. Jika tidak berhasil, maka akan tercipta situasi sosial berupa

disintegrasi.

Page 20: Perubahan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Anna Yulia Hartati, Staf Pengajar FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang Illustrasi

Barma

http://sosial-budaya.blogspot.com/

Gumgum Gumilar S.Sos., M.Si / Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom

http://kuliahnyaevaa.blogspot.com/2010/11/makalah-sosiologi-problema-sosial-dalam.html

———-. Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan. http://

www.g-excess.com/id/pages/perubahan%11sosial.html [5 September 2009]

———-. SOSIOLOGI KOMUNIKASI. http://

agussetiaman.wordpress.com/2008/11/25/perubahan-sosial/ [5 September 2009]

———-. Makalah Perubahan   Sosial . http:// syair79.wordpress.com/2009/04/17/makalah-

perubahan-sosial/ [5 September 2009]

Alpizar. 2008. Islam dan Perubahan Sosial. http://

www.uinsuska.info/ushuluddin/attachments/074_ISLAM%20DAN%20PERUBAHAN

%20SOSIAL.pdf [8 September 2009]

Assa’di Husain. 2009. Islam dan Perubahan Sosial. http://

abstrakkonkrit.wordpress.com/2009/05/01/islam-dan-perubahan-sosial/ [5 September 2009]