pengaruh kualitas lingkungan pengendalian (control...

7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi. Untuk mewujudkan misi tersebut pimpinan lembaga wajib melakukan pengendalian intern, hal ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 1 untuk mencapai pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel menteri/pimpinan lembaga gurbenur, bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah.” Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No 60 tahun 2008 pasal 1 ayat 1). Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (PP No 60 tahun 2008 pasal 1 ayat 2). PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAP KEANDALAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN SUGIYANTO Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: others

Post on 06-Sep-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi universitas

kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan

kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

menyelenggarakan tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel

dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi. Untuk mewujudkan misi

tersebut pimpinan lembaga wajib melakukan pengendalian intern, hal ini

selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 1

“untuk mencapai pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan danakuntabel menteri/pimpinan lembaga gurbenur, bupati/walikota wajibmelakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah.”

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada

tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan

dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan (PP No 60 tahun 2008 pasal 1 ayat

1). Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP

adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh

di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (PP No 60 tahun

2008 pasal 1 ayat 2).

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

2

SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap

empat hal, yaitu (1) Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintahan Negara (2) Keandalan pelaporan keuangan

(3) Pengamanan aset Negara (4) Ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan (PP No 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 3).

Tujuan tersebut mengisyaratkan bahwa jika dilaksanakan dengan baik

dan benar, SPIP akan memberi jaminan memadai dimana seluruh

penyelenggara Negara, mulai dari pimpinan hingga pegawai di instansi

pemerintah, akan melaksanakan tugasnya dengan jujur dan taat pada

peraturan. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya penyelewengan yang

dapat menimbulkan kerugian Negara.

Struktur pengendalian intern di Universitas XY secara formal

dilaksanakan mulai tahun 2009. Kompetensi, pengalaman, sumber daya dan

instrumen pendukung belum mampu memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pengamatan dan

diskusi dengan Kepala Bagian di BUPK, SPI belum memberikan keyakinan

yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi antara lain (1) pegawai

baik secara jumlah maupun kompetensi belum memadai (2) Inspektorat

Jenderal (Irjen), Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP), dan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit langsung ke unit kerja

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

3

(3) hasil temuan audit SPI masih menjadi hasil temuan audit oleh Irjen (4)

hasil temuan Irjen, BPKP dan BPK secara kuantitas lebih banyak (5) audit

yang dilakukan SPI belum menyentuh mengenai perpajakan (6) SPI belum

mempunyai fasilitas sistem informasi untuk melakukan pengawasan (7)

masih terdapat pelanggaran peraturan perundang-undangan yang belum

diketahui oleh SPI (8) masih terdapat fee atas pengadaan barang/jasa (9)

terdapat pengadaan bahan habis pakai namun realitanya untuk pengadaan

barang/inventaris.

Keberhasilan pengendalian intern dapat digambarkan efektivitas

pelaksanaan unsur - unsur sistem pengendalian intern dalam menjalankan

fungsi-fungsi pengendalian intern. Unsur-unsur sistem pengendalian intern

dalam PP no 60 tahun 2008 yang diadopsi dari COSO (1992) adalah (1)

Control environment/lingkungan pengendalian, (2) Risk assessment/

penilaian risiko, (3) Control activities/aktivitas pengendalian, (4)

Information and Communication/informasi dan komunikasi (5) Monitoring

activities/pemantauan. Sedangkan fungsi pengendalian intern adalah (1)

Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah timbulnya

suatu masalah sebelum masalah muncul, (2) Detective control, pengendalian

untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah

tersebut muncul, dan (3) Corrective control, pengendalian korektif

memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian dalam

pemeriksaan.

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

4

Lingkungan pengendalian merupakan komponen dasar pembentukan

komponen pengendalian intern lainya karena menyangkut kedisiplinan dan

struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan

mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam

organisasi tersebut. Menurut COSO (2011) lingkungan pengendalian adalah

komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai faktor

internal dan eksternal, termasuk sejarah entitas, nilai, pasar, dan wilayah

kompetisi dan peraturan. Menurut PP no 60 tahun 2008, lingkungan

pengendalian adalah kualitas dalam instansi pemerintah yang dapat

membangun kesadaran semua personil akan pentingnya pengendalian dalam

instansi untuk menjalankan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya

sehingga dapat meningkatkan efektifitas sistem pengendalian intern.

Lingkungan pengendalian diwujudkan melalui :

1) Penegakan integritas dan nilai etika

2) Komitmen terhadap kompetensi

3) Kepemimpinan yang kondusif

4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan

5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat

6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan

sumber daya manusia

7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif

8) Hubungan kerjasama yang baik dengan instansi pemerintah terkait.

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

5

Menurut Mulyadi (2011) lingkungan pengendalian menciptakan

suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran

personil organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian

merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern, yang

membentuk disiplin disiplin dan struktur Lingkungan pengendalian

berhubungan dengan sumber daya manusia merupakan pilar utama

penggerak sebuah sistem, sistem tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya

peran SDM sebagai penggeraknya.

Menurut COSO (1992) inti dari bisnis adalah orang-orangnya, sifat

masing-masing, termasuk integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi serta

lingkungan dimana mereka berada. Mereka adalah mesin yang

menggerakkan entitas dan dasar di mana semuanya bersandar.

Kesimpulannya bahwa keandalan pengendalian intern dipengaruhi oleh

unsur lingkungan pengendalian sebagai pondasi dasar unsur-unsur

pengendalian lainya.

Perwujudan lingkungan pengendalian di Universitas XY di

indikasikan belum sepenuhnya andal atau masuk kategori cukup andal.

Unsur penegakan integritas dan nilai etika, diindikasikan terdapat

pelanggaran kode etik, terdapat intervensi kebijakan atau pengabaian

pengendalian intern, terdapat kebijakan atau penugasan yang mendorong

prilaku yang tidak etis. Komitmen terhadap kompetensi, terdapat kebijakan

promosi belum dilakukan secara transparan dan objektif, dalam memilih

pimpinan belum sepenuhnya mempertimbangkan kemampuan manajerial

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

6

dan pengalaman teknis yang luas. Kepemimpinan yang kondusif, interaksi

pimpinan pada tingkatan tinggi dengan pimpinan pada tingkatan yang lebih

rendah belum optimal, terdapat pelanggaran terkait dengan peraturan mutasi

pegawai, respon terhadap pelaporan pelanggaran yang berkaitan dengan

keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan belum sepenuhnya positif.

Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan,

struktur organisasi belum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini,

belum mengevaluasi dan menyesuaikan struktur organisasi sehubungan

dengan perubahan lingkungan strategis. Pendelegasian wewenang dan

tanggung jawab yang tepat, terdapat pimpinan yang belum menetapkan

uraian pekerjaan secara jelas yang menunjukkan tingkat wewenang dan

tanggung jawab pegawai, belum sepenuhnya memberdayakan pegawai

untuk mengatasi masalah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber

daya manusia, dalam menetapkan promosi, remunerasi, dan pemindahan

pegawai belum sepenuhnya berdasarkan penilaian kinerja, terdapat

pelanggaran kebijakan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran. Perwujudan

peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif, belum sepenuhnya

menerapkan manajemen peringatan dini, terdapat fungsi pengawasan dari

pejabat pembuat komitmen belum optimal.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka peneliti akan

membuktikan secara empiris dengan melakukan pengukuran kualitas

lingkungan pengendalian dan keandalan sistem pengendalian intern serta

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68223/potongan/S2-2013-323351...komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai

7

membuktikan bahwa kualitas lingkungan pengendalian berpengaruh

terhadap keandalan sistem pengendalian intern.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Apakah unsur-unsur lingkungan pengendalian di Universitas XY telah

andal.

2. Apakah kualitas lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap

keandalan struktur pengendalian intern di Universitas XY.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengukur keandalan unsur lingkungan pengendalian di

Universitas XY.

2. Untuk mengukur pengaruh kualitas lingkungan pengendalian terhadap

keandalan struktur pengendalian intern di Universitas XY.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan

dengan keandalan struktur pengendalian intern dalam hal kualitas unsur

lingkungan pengendalian.

2. Memberikan kontribusi kepada pimpinan dalam memperkuat kualitas

lingkungan pengendalian untuk meningkatkan keandalan struktur

pengendalian intern.

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL ENVIRONMENT) TERHADAPKEANDALAN STRUKTURPENGENDALIAN INTERNSUGIYANTOUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/