pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup...

23
xv PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGAN JOHAN GALTUNG YUDHA SAKTI PERMANA Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: buihanh

Post on 24-Jul-2019

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

xv

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

1

INTISARI

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki mobilitas yang tinggi dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan-pembanguan di berbagai bidang. Proses pembangunan ini berdampak pada peningkatan aspek kehidupan, namun juga diikuti masalah lingkungan. Upaya pembangunan lingkungan hidup dalam upaya pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan diharapkan mampu untuk mendukung masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup.

Penggambaran seputar lingkungan kota Semarang dan pengembangan mengenai masalah-masalah lingkungan yang dihadapi, adalah metode awal untuk menemukan solusi dalam pengelolaan kota yang berwawasan lingkungan. Lingkungan kota Semarang dikaji melalui pendekatan kualitatif dan komunikatif untuk mendekatkan masalah kepada solusi dan pemahaman pelestarian lingkungan berdasarkan refleksi etika lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan mewakili eksistensi daripada etika lingkungan khususnya etika ekosentrime yang ditunjukkan dengan keseimbangan antara hakikat pembangunan yang harus tetap berjalan dan kelestarian alam yang harus selalu dijaga. Hal ini sekaligus menjadi langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan di kota Semarang secara bertahap dan berkesinambungan, mengelola dan memulihkan serta merupakan langkah preventif di masa yang akan datang.

Kata kunci : Semarang, etika lingkungan, ekosentrisme, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

2

ABSTRACT

Semarang is a city in Indonesia which has high mobility in the process of fulfilling the needs of the living. It is characterized by a large number of construction-construction in various fields. This development process have an impact on improving aspects of life, but also followed environmental problems. Environmental development efforts in the management of sustainable development efforts and insightful environment is expected to be able to support the community in meeting the needs of his life with permanent attention to the environment.

The depiction of the environment surrounding the city of Semarang and the development of the environmental problems facing, is the initial method for finding solutions in the management of a city environmentally. Semarang city environment examined through a qualitative approach and communicative approach to the problem to solutions and understanding of environmental conservation based on the reflection of environmental ethics.

Sustainable development and environmentally sound represent existence than ethics environment especially ethical ekosentrime demonstrated by the balance between the nature development should run and preserve nature which must always guarded carefully.This has become the first step in solving problem of environment in the city of semarang gradually future, managing and recover as well as the preventive measures in the future.

Keywords: environmental ethics, Semarang, ekosentrisme, sustainable development and environmentally.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Permasalahan

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluki lainnya.

Manusia tidak menyadari bahwa kemajuan yang terjadi seiring dengan

perkembangan teknologi dan budaya dalam kehidupan telah menimbulkan

berbagai macam permasalahan. Tingkat peradaban manusia yang semakin hari

semakin berkembang membuat manusia senantiasa berurusan dengan

lingkungan yang semakin hari sulit untuk dihindari. Lingkungan hidup yang

semakin tercemar memungkinkan terjadinya suatu krisis terhadap lingkungan

sosial. Krisis terhadap lingkungan hidup merupakan suatu tantangan yang

sangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara yang sedang

berkembang, karena adanya berbagai aktivitas pembangunan yang bertujuan

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

2

meningkatkan kesejahteraan umat manusia tetapi sering pula membawa

damapak terhadap perubahan lingkungan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tumbuhnya

industri yang begitu pesat pada saat itu telah menimbulkan pengaruh baik

dampak positif maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya adalah

peningkatan mutu dan kualitas hidup yang ditandai dengan pemenuhan

kebutuhan hidup manusia yang menjadi lebih mudah untuk diwujudkan.Akan

tetapi dampak negatif dari kemajuan industri ini tentunya harus lebih

diwaspadai agar tidak terjadi suatu kerusakan dalam tatanan lingkungan yang

ada baik itu lingkungan hidup pada umumnya maupun lingkungan sosial.

Dalam perkembangannya, tatanan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial

seharusnya senantiasa diperhatikan agar tidak mendatangkan berbagai bencana.

Tanggungjawab dari semua elemen masyarakat diperlukan dalam menjaga

tatanan lingkungan hidup dan lingkungan sosial sehingga diharapkan akan

tercipta suatu cara pandang yang lebih baik dalam memandang lingkungan itu

sendiri. Daya dukung lingkungan sebagai suatu kemampuan alam untuk

mendukung kehidupan manusia harus dijaga. Daya dukung alam ini sangat

penting terhadap kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, keberadaan

lingkungan alam perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar kehidupan tetap

optimal.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

3

Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini, baik dalam

dalam lingkup global maupun nasional merupaka akibat dari perilaku manusia.

Kasus- kasus pencemaran dan kerusakan, seperti air laut, hutan, atmosfer, air,

tanah dan lain- lain bersumber pada perilaku manusia yang tidak bertanggung

jawab, tidak peduli, dan hanya mementingkan diri sendiri. Menurut Arne

Naess, krisis lingkungam dewasa ini hanya dapat diatasi dengan melakukan

perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara

fundamental dan radikal. etika lingkungandibutuhkankarena mampu menuntun

manusia untuk berinteraksi secara baru dengan alam semesta.

Kesalahan fundamental pemahaman manusia adalah cara pandang

terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem.Salah

satu penyebabnya adalah bersumber dari etika antroposentrisme, yang

memandang manusia sebagai pusat alam semesta, mempunyai nilai semesta

alam, dan boleh melakukan apa saja terhadap alam. Cara pandang inilah yang

menimbulkan sikap dan perilaku eksploitatif terhadap alam.

Pandangan Galtung terkait dengan lingkungan, bahwa lingkungan tidak

semata- mata merupakan sarana, tempat untuk melangsungkan kehidupan,

namun juga merupakan “Lebenswelt”, yaitu medan atau tempat yang

memungkinkan manusia untuk berkarya, memenuhi kebutuhan hidup, dan

membangun peradaban dan kebudayaannya. Galtung menambahkan bahwa

manusia harus mampu menciptakan dan menjaga keharmonisan hidupnya

dengan alam, karena berkaitan secara structural. Galtung dalam pendekatan

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

4

sruktural ini, menegaskan bahwa manusia bersahabat dengan alam, menjaga

keseimbangan ekologis, memahami bahwa manusia adalah bagian dari alam,

begitu juga alam bagian dari kehidupan manusia. Dengan demikian terjadi

relasi horizontal supaya tidak terjadi kepincangan di salah satu pihak.

Kelestarian alam adalah yang utama karena perlu diingat bahwa alam bukan

merupakan warisan, melainkan sebuah titipan.

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang

masyarakatnya memiliki mobilitas yang tinggi dalam upaya menggapai setiap

kebutuhan dan impiannya. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan-

pembanguan diberbagai bidang. Proses pembangunan ini mengakibatkan

mobilitas penduduk semakin meningkat sehingga keadaan ini membuka

peluang untuk meningkatkan sistem perekonomian, tetapi juga meningkatnya

masalah pencemaran. Upaya pembangunan lingkungan hidup dalam upaya

pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

diharapkan mampu memberikan suatu gambaran yang jelas mengenai hal-hal

yang diharapkan mampu untuk mendukung masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup dengan

lebih mengedepankan suatu etika dan pengetahuan mengenai lingkungan dalam

suatu cara pandang yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah kota

Semarang.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

5

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang

pengelolaan Lingkungan hidup menyatakan:

1. Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud adalah upaya terpadu untuk

melestarikanfungsi lingkungan hidup, yang meliputi kebujaksanaan penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan

pengendalian lingkungan hidup.

2. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya

sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber

daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,

kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan mendatang.

3. Pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan rangkaian upaya untuk

memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,

guna terjaganya kehidupan berkualitas.

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah pemikiran diatas , maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang selama ini menjadi persoalan degradasi lingkungan di kota

Semarang?

2. Bagaimanakah upaya pemerintah kota Semarang dalam mewujudkan

pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan?

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

6

3. Apa revelansi etika lingkungan Galtung dalam kaitannya dengan

pembangunan di kota semarang?

3. Keaslian Penelitian

Sisi keaslian penelitian ini akan menjawab permasalahan pokok dalam

hal pembangunan dan berbagai masalah degradasi lingkungan dalam perspektif

etika lingkungan. Penulis dalam penelitian ini memfokuskan diri pada korelasi

antara masalah linkungan di Semarang dan pembangunan kota dengan

kontribusi etika lingkungan Galtung. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya

yang serupa, namun sisi variabelatau materi yang membedakan;

1.Elaborasi Konsep Etika Lingkungan, Sebuah Perspektif Bagi Pembangunan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia (Wahid Teguh Setiawan :

2695, 2002 , skripsi Filsafat UGM).

2.Etika Lingkungan Menurut Johan Galtung (Jaelani : 2212, 1996, skripsi

Filsafat UGM).

3. Perda Tata Ruang Kota Semarang dan Implementasinya (Bagus Arya

Wisnu Wardhana, S.H. : 2008 , UNDIP Semarang)

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat daripada penelitian ini, yaitu:

1. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

7

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu penegetahuan

tentang lingkungan di Indonesia.Pembangunan dan penanganan masalah

lingkungan perlu memerhatikan perspektif etika lingkungan.

2. Bagi perkembangan filsafat

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wacana berpikir kefilsafatan

terutama mengenai pembangunan dan penanggulangan masalah lingkungan

yang tetap memfokuskan diri pada etika lingkungan.

3. Bagi masyarakat kota Semarang

Penelitian ini diharapkan dapat memberi suatu pemahaman baru yang

bersifat konstruktif, bahwa betapa pentingnya eksistensi daripada etika

lingkungan dalam rangka upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan di kota Semarang002E

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui secara deskriptif segala hal yang menjadi persoalan lingkungan

di kota Semarang sehingga dapat menuju pada pembangunan yang

berwawasan etika lingkungan.

2. Merumuskan secara analisis tentang upaya pemerintah kota Semarang

dalam mewujudkan suatu pembangunan yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

8

3. Merumuskan secara reflektif mengenai korelasi antara etika lingkungan

Galtung dengan pembangunan dan pengelolaan lingkungan di Semarang,

sehingga tercipta pemahaman baru mengenai pentingnya etika lingkungan

tersebut.

B. Tinjauan Pustaka

Manusia harus berupaya melakukan pembangunan dengan

memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang telah disediakan oleh

lingkungannya, dan kebutuhan tersebut selalu berkembang sejalan dengan

perkembangan yang dicapai oleh manusia yang berdampak pada lingkungan.

Besar perhatian terhadap upaya perlindungan dan penggunaan lingkungan

dapat dimengerti, oleh karena pada lingkungan itulah manusia hidup, dan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya (Soerjani,1998:4).

Etika lingkungan sebagai prinsip dasar moral lingkungan yang

merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengelola dan

memanfaatkan alam, dalam hidupnya sebagai masyarakat. Dengan etika

lingkungan, kita tidak saja mengimbangi hak dan kewajiban terhadap

lingkungan, namun juga membatasi tingkah laku manusia agara dalam setiap

kegiatan tetapberada dalam batas kepentingan lingkungan hidup kita (Soerjani,

1998: 36).

Semua usaha dan kegiatan pembangunan menimbulkan dampak

terhadap lingkungan hidup.Perencanaan awal suatu usaha atau kegiatan

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

9

pembangunan harus memuat perkiraan dampaknya yang penting terhadap

lingkungan hidup, guna dijadikan pertimbangan apakah untuk rencana tersebut

perlu dibuat analisis mengenai dampak lingkungan. (Koesnadi

Hardjasoemantri, 2000 : 230).

Kerusakan lingkungan hidup penyebabnya adalah manusia itu sendiri.

Etika lingkungan hidup dapat merangsang manusia untuk memperhatikan dan

mempertimbangkan dan menanamkan kesadaran akan segala dampak yang

ditimbulkan dalam pengelolaan lingkungan hidup (Emil Salim, 1988: 19).

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang

masyarakatnya memiliki mobilitas yang tinggi dalam menggapai setiap

kebutuhan dan impiannya. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan-

pembanguan diberbagai bidang. Proses pembangunan ini juga mengakibatkan

mobilitas penduduk semakin meningkat sehingga keadaan ini membuka

peluang untuk meningkatkan sistem perekonomian dan meningkatnya masalah

pencemaran. Sebagai langkah awal dari pemerintah kota Semarang adalah

dengan menerbitkan berbagai peraturan daerah yang digunakan untuk

melindungi dan mengatur elemen masyarakat untuk senantiasa mendukung

setiap langkah dalam melakukan pembenahan terhadap lingkungan hidup untuk

menuju pada suatu pembangungan lingkungan hidup dalam upaya pengelolaan

pembangunan yangberkelanjutan dan berwawasan lingkungan

(Budianto,2008).

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

10

Pembangunan berwawasan lingkungan hidup merupakan upaya sadar

dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke

dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan

mutu hidup generasi masa kini dan mendatang. Sifat keterkaitan sumber daya

alam dan tatanan lingkungan mengharuskan cara mekanisme pembangunan

yang memperhatikan keterkaitan tersebut. Hal yang memberi konsekuensi

dimana pengembangan yang dilakukan di suatu sektor, harus memperhatikan

dampak pada pengembangan sector lain (Aca Sugandhy, 2009: 4)

Perubahan fundamental dalam sikap manusia modern terhadap

lingkungan hidup dan alam sangat diperlukan. Sikap dasar yang dituntut itu

dapat dirumuskan seperti yang dijelaskan oleh Franz Magnis Suseno (1993:

151) sebagai berikut : “Menguasai secara berpartisipasi, menggunakan sambil

memelihara. Manusia harus tetap menguasai alam. Ia tetap harus

menggunakannya, yang perlu berubah adalah cara penguasaan, cara

pemanfaatannya.”

Menguasai tidak sebagai pihak di luar dan di atas alam, melainkan

sebagai bagian dari alam, sebagai partisipan dalam ekosistem bumi. Manusia

menguasai sambil menghargai, mencintai, mendukung, dan

mengembangkannya. Manusia memanfaatkan, tetapi tidak sebagaimana

manusia menghabiskan isi sebuah tambang atau penduduk pantai akan

memanfaatkan bangkai kapal yang kandas dan ditinggalkan orang. Melainkan

seperti kita memanfaatkan seekor sapi perah, dengan sekaligus memeliharanya.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

11

Manusia harus menjadikan sebagai kewajiban bahwa dalam setiap pertemuan

dengan alam, ia meninggalkannya dalam keadaan utuh. (Franz Magnis Suseno,

1993: 151).

Pemerintah kota Semarang mengawali langkah dengan menerbitkan

berbagai peraturan daerah yang digunakan untuk melindungi dan mengatur

elemen masyarakat untuk senantiasa mendukung setiap langkah dalam

melakukan pembenahan terhadap lingkungan hidup untuk menuju pada suatu

pembangungan lingkungan hidup dalam upaya pengelolaan pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Secara garis besar, upaya

pembangunan lingkungan hidup dalam upaya pengelolaan pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan diharapkan mampu memberikan

suatu gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang diharapkan mampu untuk

mendukung masyarakat dalam memenuhi. (Budianto, 2008 : 15).

Konsep pembangunan berkelanjutan menuntut terwujudnya

pengintegrasian kepentingan ekonomi, kepentingan ekologi dan kepentingan

sosial. Prinsip dan pola pelaksanaan pembangunan harus mampu memberikan

jaminan terhadap terlaksananya azas keadilan dan pemerataan, meningkatnya

kualitas keanekaragaman hayati, penerapan pendekatan. Integratif dan harus

memiliki perspektif jangka panjang, dalam pembangunan secara fisik agar tidak

merusak atau mengenyampingkan aspek lingkungan hidup yang dikontrol oleh

Perda tata ruang kota. (BAPEDALDA Tingkat I Jawa Tengah , 1999 : 4).

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

12

Kota Semarang merupakan Kota metropolitan berpenduduk sekitar 1,4

juta jiwa dengan luas wilayah 37.360.947 hektar. Hal tersebut tidak menutup

kemungkinan penataan kota semarang yang carut marut yang diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomer 5 Tahun 2004 bila dikaji

implementasinya (analisis konsistensi dan harmonisasi) denganUndang –

undang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu Undang – undang Nomor 32

tahun 2009.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 pasal 4 sebagai

berikut:

Peraturan Daerah ini bertujuan untuk :

a. Meningkatkan peran kota dalam pelayanan yang lebih luas agar mampu

berfungsi sebagai pusatpembangunan dalam suatu sistem pengembangan

wilayah;

b. Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang

berdasarkan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional;

c. Terselenggaranya peraturan pemanfatan ruang kawasan lindung dan kawasan

budidaya;

d. Tercapainya pemanfatan ruang yang akurat dan berkualitas untuk:

1) Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan

sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia;

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 16: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

13

2) Meningkatkan pemanfatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara

berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna untuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia;

3) Mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan sejahtera;

4) Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi

dampak negatif terhadap lingkungan;

5) Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

C. Landasan Teori

Pandangan Galtung terkait dengan lingkungan, bahwa lingkungan tidak

semata- mata merupakan sarana, tempat untuk melangsungkan kehidupan,

namun juga merupakan “Lebenswelt”, yaitu medan atau tempat yang

memungkinkan manusia untuk berkarya, memenuhi kebutuhan hidup, dan

membangun peradaban dan kebudayaannya. Galtung menambahkan bahwa

manusia harus mampu menciptakan dan menjaga keharmonisan hidupnya

dengan alam, karena berkaitan secara structural. Galtung dalam pendekatan

sruktural ini, menegaskan bahwa manusia bersahabat dengan alam, menjaga

keseimbangan ekologis, memahami bahwa manusia adalah bagian dari alam,

begitu juga alam bagian dari kehidupan manusia. Dengan demikian terjadi

relasi horizontal supaya tidak terjadi kepincangan di salah satu pihak.

Kelestarian alam adalah yang utama karena perlu diingat bahwa alam bukan

merupakan warisan, melainkan sebuah titipan. Manusia memanipulasi dan

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 17: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

14

merusak alam, maka secara tidak langsung akan mempersempit ruang gerak

manusia itu sendiri, selain itu akan mengantarkan bumi pada kehancuran

(Marsana Windu, 1992: 127).

Krisis ekologi dewasa ini telah meluas dan sangat berpengaruh

padapandangan kosmologis yang menimbulkan eksploitasi terhadap

lingkungan.Galtung mengetengahkan tiga teori etika lingkungan, serta

menawarkan teori etika yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengelolaan

lingkungan. (J. Sudriyanto, 1992: 13, Jaelani, 1996: 54-59)

1. Etika Egosentrisme

Etika egosentris adalah etika yang berdasarkan ego (diri). Focus etika ini adalah

suatu keharusan untuk melakkukan tindakan yang baik bagi diri, self. Kebaikan

individu adalah kebaikan masyarakat merupakan klaim yang dianggap sah.

Orientasi etika egosentris didasarkan pada filsafat individualisme dengan

pandangan bahwa individu merupakan atom sosial yang berdiri sendiri

(J.Sudriyanto, 1992: 14).

Menurut Sony Keraf (1990: 31) etika egosentrisme mempercayai bahwa

tindakan setiap orang pada dasarnya bertujuan mengejar kepentingannya

sendiri dan demi keuntungan dan kemajuannya pribadi. Dengan demikian

manusia merupakan pelaku rasional dalam mengusahakan hidup dengan

memanfaatkan alam yang berdasarkan pada kenyataan pandangan yang

mekanistik. Ada yang utama dan adalyang tidak utama seperti dalam

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 18: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

15

koorporate.Artinya, secara teoritis etika egosentris menempatkan individu

manusia sebagai bagian paling pokok dalam membangun lingkungan social (J.

Sudriyanto, 1992: 15).

2. Etika Homosentrisme

Etika homosentris bertolak belakang dengan etika egosentris dalam arti jika

egosentris lebih menekankan pada individu, maka etika homosentrisme lebih

menitikberatkan pada masyarakat. Model-model yang dijadikan dasarnya

adalah kepentingan social dengan memperhatikan hubungan antara pelaku

dengan lingkungan yang mampu melindungi sebagian besar hajat

masyarakat.Asumsi yang digunakan oleh etika homosentrisme adalah sifat

organis mekanis dari alam.Setiap bagian merupakan bagian-bagian organ dari

bagianlainnya. Jika salah satu bagian hilang maka keseluruhan akan kurang

bahkan tidak berguna. Antar bagian dari suatu keseluruhan memiliki hubungan

yang tidak terpisahkan dan bersifat saling mempengaruhi.Sayangnya, menurut

J. Sudriyanto (1990: 16), dengan pandangan demikian sumber-sumber

kekayaan alam dikuras terus menerus dengan dalih kepentingan dan kemajuan

masyarakat.

3. Etika Ekosentrisme

Etika ekosentris merupakan aliran etika yang ideal sebagai pendekatan

dalam mengatasi krisis ekologi dewasa ini. Etika ekosentris lebih berpihak pada

lingkungan secara keseluruhan, baik biotik maupun abiotik. Hal terpenting

dalam pelestarian lingkungan menurut etika ekosentris adalah tetap

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 19: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

16

bertahannya segala yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen

ekosistem yang sehat. Benda-benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya

sendiri seperti halnya manusia, oleh karena itu diperkirakan memilliki haknya

sendiri juga, karena pandangan yang demikian maka etika ini sering kali disebut

juga deep ecology (J. Sudriyanto, 1992: 243).

Deep ecology juga disebut etika bumi. Bumi dianggap memperluas

ikatan-ikatan komunitas secara kolektif yang terdiri atas manusia, tanah, air,

tanaman, binatang. Bumi mengubah peran manusia menjadi bagian susunan

warga dirinya. Sifat holistik ini menjadikan adanya rasa hormat terhadap bagian

yang lain. Etika ekosentris mempercayai bahwa segala sesuatu selalu dalam

hubungan dengan yang lain, di samping keseluruhan bukanlah sekedar

penjumlahan-penjumlahan, jika bagian berubah, keseluruhan akan berubah

pula, tidak ada bagian dalam sesuatu ekosistem yang dapat diubah tanpa

mengubah bagian yang lain dan keseluruhan.

D. Metode Penelitian

1. Bahan atau materi penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dimana sumber bahan

atau materi penelitian diperoleh melalui sumber tulisan, ataupun pustaka-

pustaka ilmiah.Pembagian sumber-sumber data , yaitu:

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 20: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

17

a. Sumber primer

diperoleh melalui buku, Perda kota Semarang, artikel, thesis, karya-

karya ilmiah, maupun pustaka sarjana yang berhubungan mendukung

penelitian ini.

b. Sumber sekunder

Diperoleh melalui surat kabar, berita harian, maupun media massa

lainnyayang sekiranya berhubungan dengan penelitian ini.

2. Jalannya penelitian

Penelitian ini berjalan secara sistematis dan menyeluruh. Penelitian ini

dilakukan 4 tahap, antara lain:

a. Pengumpulan data, dalam tahap ini semua yang berhubungan dengan

penelitian dikumpulkan secara seksama, meliputi, penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,

dan pengendalian lingkungan hidup.

b. Klasifikasi data, tahap ini adalah tindak lanjut dari tahap pertama yaitu

menyeleksi bahan-bahan yang dinilai sangat mendukung pengelolaan

lingkungan.

c. Penyusunan dan penulisan, tahap dimana semua bahan yang telah

dikumpulkan dan diseleksi, untuk seterusnya disusunberdasarkan

kaedah penulisan karya ilmiah.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 21: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

18

3. Analisis hasil

a. Deskripsi, yaitu pemaparan sekaligus penggambaran segala macam

masalah lingkungan dan penanganannya, segala upaya pembangunan

berwawasan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah kota

Semarang.

b. Interpretasi, yaitu pengembangan seputar persoalan-persoalan etika

lingkungan yang selayaknya diperhatikan dalam pemulihan lingkungan

hidup di kota Semarang.

c. Hermeneutika, yaitu pengumpulan keseluruhan data yang berhubungan

dengan objek materi penelitian, yaitu lingkungan kota semarang,

melalui proses pendekatan secara kualitatif serta komunikatif, untuk

mendekati permasalahan dan menemukan solusi permasalahan tersebut.

d. Verstehen, yaitu pemahaman mengenai lingkungan kota Semarang,

permasalahan lingkungan, dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

melestarikan lingkungan kota Semarang berdasarkan refleksi etika

lingkungan.

E. Hasil Yang Ingin Dicapai

1. Mengetahui secara deskriptif segala hal yang menjadi persoalan lingkungan

di kota Semarang sehingga dapat menuju pada pembangunan yang

berwawasan etika lingkungan.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 22: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

19

2. Merumuskan secara analisis tentang upaya pemerintah kota Semarang

dalam mewujudkan suatu pembangunan yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

3. Merumuskan secara reflektif mengenai korelasi antara etika lingkungan,

khusunya teori Johan Galtung dengan pembangunan dan pengelolaan

lingkungan di Semarang, sehingga tercipta pemahaman baru mengenai

pentingnya etika lingkungan tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi 4 bab, yaitu:

Bab I adalah pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Masalah yang terdiri

dari perumusan masalah, keaslian penelitian, dan manfaat

penelitian.Selanjutnya diikuti dengan Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil Yang Dicapai, dan Sistematika

Penulisan.

Bab II tentang seputar kota Semarang dan segala permasalahan

lingkungan yang ada. Bab ini dibagi menjadi beberapa sub bab, yaitu mengenai

historisitas Semarang, keadaan geografis semarang, dan permasalan

lingkungan di Semarang.

Bab III yang akan memaparkan mengenai etika lingkungan, khususnya

pada etika lingkungan Johan Galtung. Bab ini akan dibagi menjadi sub-bab,

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 23: PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72208/potongan/S1-2014-257287-chapter1.pdfsangat besar. Tantangan ini terutama terjadi di negara-negara

20

antara lain, pengetian lingkungan secara umum, pemahaman etika lingkungan,

dan teori-teori etika lingkungan Johan Galtung.

Bab IV memuat tentang etika lingkungan dalam penanganan masalah

lingkungan di Semarang, yang meliputi, kebijakan dan upaya pemerintah kota

dalam pembangunan berwawasan lingkungan, serta relevansi etika lingkungan

Galtung dalam pembangunan dan pengelolaan kota Semarang.

Bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran, sehingga

dalam bab ini dapat ditarik suatu kesimpulan dari masing-masing bisa

penelitian dalam kajian akademis serta dikemukakan saran-saran yang bersifat

konstruktif yang bisa menjadi bermanfaat untuk pembangunan dan pengelolaan

kota Semarang mendatang.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA SEMARANG DALAMPERSPEKTIF ETIKA LINGKUNGANJOHAN GALTUNGYUDHA SAKTI PERMANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/