latar belakang bu go green

3
BAGIAN INTI A. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem transportasi menjadi permasalahan besar yang dihadapi DKI Jakarta selama 20 tahun terakhir. Kemacetan terjadi diseluruh ruas utama. Terbatasnya lahan tidak dimbangi oleh pertumbuhan jumlah kendaraan yang meningkat tiap tahun. Hal ini dikemukan pada hasil jajak pendapat oleh Litbang Kompas bahwa persoalan kotajakarta yang paling besar 69,47% adalah kemacetan (kompas,17 januari 2011) Kemacetan menyebabkan diarea itu disesaki kendaraan bermotor. Media Indonesia mencatat tanggal 30 juli 2010 menyebutkan bahwa setiap hari jumlah mobil bertambah 986 unit. Pertambahan kendaraan rata-rata 8% tahu. Hal ini menyebabkan peningkatan karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan gas buang lainnya. Didukung dengan fakta bahwa komposisi kontribusi sektor-sektor sebagai penyebab pencemaran udara adalah sector transportasi dengan gas buang kendaraan bermotor yang mencapai 60%, selebihnya dari sector industry 25% dan dan sampah 5%. Sejak awal era industrial pada 1750, rata-rata tingkat kandungan CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 141 persen. Berdasarkan data World Meteorological Organization (WMO) pada tahun 2012, ada sebanyak 393,1 bagian perjuta (ppm) karbon dioksida yang terdapat di atmosfer, jumlah tersebut meningkat 2,2 bagian perjuta disbanding 2011. Ini berada di atas angka rata-rata tahunan yang jumlahnya 2,02 bagian perjuta selama dekade terakhir. Dengan peningkatan pencemaran udara di Jakarta, kami meberikan silusi untuk menurunkan kadar emisi karbon

Upload: tubagus-singgih

Post on 30-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Bu Go Green

BAGIAN INTI

A. PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem transportasi menjadi permasalahan besar yang dihadapi DKI Jakarta selama 20 tahun terakhir. Kemacetan terjadi diseluruh ruas utama. Terbatasnya lahan tidak dimbangi oleh pertumbuhan jumlah kendaraan yang meningkat tiap tahun. Hal ini dikemukan pada hasil jajak pendapat oleh Litbang Kompas bahwa persoalan kotajakarta yang paling besar 69,47% adalah kemacetan (kompas,17 januari 2011)

Kemacetan menyebabkan diarea itu disesaki kendaraan bermotor. Media Indonesia mencatat tanggal 30 juli 2010 menyebutkan bahwa setiap hari jumlah mobil bertambah 986 unit. Pertambahan kendaraan rata-rata 8% tahu. Hal ini menyebabkan peningkatan karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan gas buang lainnya. Didukung dengan fakta bahwa komposisi kontribusi sektor-sektor sebagai penyebab pencemaran udara adalah sector transportasi dengan gas buang kendaraan bermotor yang mencapai 60%, selebihnya dari sector industry 25% dan dan sampah 5%.

Sejak awal era industrial pada 1750, rata-rata tingkat kandungan CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 141 persen. Berdasarkan data World Meteorological Organization (WMO) pada tahun 2012, ada sebanyak 393,1 bagian perjuta (ppm) karbon dioksida yang terdapat di atmosfer, jumlah tersebut meningkat 2,2 bagian perjuta disbanding 2011. Ini berada di atas angka rata-rata tahunan yang jumlahnya 2,02 bagian perjuta selama dekade terakhir.

Dengan peningkatan pencemaran udara di Jakarta, kami meberikan silusi untuk menurunkan kadar emisi karbon dengan memberikan sentuhan pada angkutan umum Jakarta. Angutan umum Jakarta tahun 2012 berkisar 70961 buah yang terbagi atas beberapa model Bus besar total 2045, bus sedang, mobil penumpang umum/ angkot, bajaj dan kancil, taksi,bus wisata dan sewa, bus antar kota. Dimungkinkan 2014 meningkat. Setuhan itu berupa modifikasi atap angkutan umum agar dapat digunakan untuk media tanam tanaman dengan medianya berupa pot.

Tumbuhan yang digunakan antara lainspider plant (chlorophytum comosum), pakis boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis), english ivy (hedera helix), areca palm (chrysalidocarpus lutescens), golden pothos (epipremnum aureum), chinese evergreen (modestum aglaonema), aloe vera (aloe barbadensis), snake plant (sansevieria trifasciata), marginata (dracaena marginata), dan peace lili (spathipyllum). Tanaman ini adalah tanaman hias yang dianjurkan oleh para ilmuwan di NASA, dan Associated Landscape Contractors of Americas, untuk menyeimbangkan udara sehingga murni dan bersih. Ditambah dengan fakta bahwa

Page 2: Latar Belakang Bu Go Green

tanaman ini tidak hanya menyerap polutan, tapi juga mengenyahkan gas-gas berbahaya. Tanaman hias dipilih karena ukuran lumayan kecil dengan manfaat begitu besar. Kami harap dengan gagasan ini dapat mengurangi dampak pencemaran lingkunga di Jakarta sebagai ibukota.

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai

Tujuan

1. Memberikan pemahaman akan pentinya penyaringan udara untuk menghilangkan polusi

2. Mengenalkan salah satu pembersihan udara dengan tanaman hias yang diletakan pada mode transportasi, seperti angkot, bus kota, dan lain-lain

3. Mengaplikasikan bus go green pada setiap macam mode transportasi Jakarta

Manfaat

1. Membantu mengurasi polusi di daerah Jakarta yang disebabkan kepadatan kendaraan bermotor

2. Menjaga agar udara di Jakarta dan kota besar lainnya dapat tersuplai dengan baik

3. Menambahkan fungsi atap angkutan umum4. Menjaga kesehatan warga kota Jakarta dari dampak gas-gas berbahaya dari

polutan.