larutan znso4

5
ABSTRAK Larutan ZnSO 4 dapat dibuat dari larutan CuSO 4 dan Zn. Pada pembuatan larutan ZnSO 4 terjadi reaksi oksidasi dan reduksi secara spontan. Konsep reaksi oksidasi dibagi menjadi 3 yaitu konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, ditinjau dari serah terima elektron, dan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Pada pembuatan larutan ZnSO 4 digunakan 30 ml larutan CuSO 4 dan 1 gram Zn, menghasilkan larutan tidak berwarna dan endapan coklat. Endapan yang dihasilkan tersebut adalah Cu dan filtratnya adalah ZnSO 4 . Zn mengalami kenaikan bilangan oksidasi dan Cu mengalami penurunan bilangan oksidasi PENGANTAR MATERI Seiring dengan perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan disempurnakan. Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 3. Konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reduksi adalah pelepasan oksigen dan oksidasi adalah pengikatan oksigen. Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersama-sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau mengalami reduksi. Konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. (Fajar Suliastirni. 2012)

Upload: maya-monica-dwianggraeni

Post on 16-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

membuat larutan ZnSO4

TRANSCRIPT

Page 1: larutan znso4

ABSTRAK

Larutan ZnSO4 dapat dibuat dari larutan CuSO4 dan Zn. Pada pembuatan larutan ZnSO4

terjadi reaksi oksidasi dan reduksi secara spontan. Konsep reaksi oksidasi dibagi menjadi 3 yaitu

konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, ditinjau dari serah terima

elektron, dan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Pada pembuatan

larutan ZnSO4 digunakan 30 ml larutan CuSO4 dan 1 gram Zn, menghasilkan larutan tidak

berwarna dan endapan coklat. Endapan yang dihasilkan tersebut adalah Cu dan filtratnya adalah

ZnSO4. Zn mengalami kenaikan bilangan oksidasi dan Cu mengalami penurunan bilangan

oksidasi

PENGANTAR MATERI

Seiring dengan perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan

disempurnakan. Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 3. Konsep reaksi

redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reduksi adalah pelepasan oksigen dan

oksidasi adalah pengikatan oksigen. Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi

oksidasi selalu terjadi bersama-sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron atau mengalami

oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau mengalami reduksi. Konsep reaksi

redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. (Fajar Suliastirni. 2012)

Oksidasi merupakan suatu proses di mana bilangan oksidasi unsur bertambah dan di

mana elektron terlihat di sisi kanan dari setengah persamaan oksidasi. Reduksi merupakan suatu

proses di mana bilangan oksidasi unsur menurun dan dimana elektron terlihat di sisi kiri dari

setengah persamaan reduksi. (Ralph H. Petrucci. 1985)

Seringkali logam-logam zink, besi dan aluminium digunakan sebagai bahan pereduksi.

Kerja mereka disebabkan oleh pembentukan ion, biasanya ion itu ada dalam keadaan oksidasi

terendah:

Zn → Zn2+ + 2e-

Fe → Fe2+ + 2e-

Al → Al3+ + 3e-

(G. Svehla. 1985)

Page 2: larutan znso4

Suatu reaksi redoks dapat dipisahkan menjadi dua buah setengah reaksi satu diantaranya

menunjukkan reaksi oksidasi dan yang lainnya menunjukkan reaksi reduksi. Misalnya reaksi

antara zink dan ion tembaga.

Zn + Cu2+ → Zn+ + Cu

Terdiri dari dua buah setengah reaksi

Oksidasi: Zn → Zn2+ + 2e

Reduksi: Cu2+ + 2e → Cu

Apabila logam Zn dicelupkan ke dalam larutan CuSO4, maka perpindahan elektron dari

Zn ke Cu2+ terjadi secara langsung. Reaksi spontan antara logan Zn dengan larutan CuSO4.

Dalam larutan CuSO4 terdapat ion-ion Cu2+ dan SO42-, logam Zn terdiri dari atom-atom Zn. Ion

Cu2+ bertabrakan dengan atom Zn membentuk atom-atom Cu yang berupa padatan hitam dan

berkumpul pada logam Zn.

Reaksi: Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

(Fajar Suliastirni. 2012)

ALAT, BAHAN DAN METODE

Alat:

- Gelas kimia 50 mL - Corong pendek 1 buah

- Gelas ukur 10 mL - Neraca 1 buah

- Cawan petri 1 set - Pipet tetes 1 buah

- Statif dan ring 1 set - Amplas secukupnya

Bahan:

- Larutan CuSO4 30 mL

- Logam Zn 1 gram

- Kertas saring 1 buah

Metode:

1. Larutan CuSO4 diukur sebanyak 30 ml, lalu dituangkan ke dalam gelas kimia.

2. Kemudian dimasukkan logam Zn sebanyak 1 gram kedalam larutan CuSO4 tersebut.

3. Amati perubahan yang terjadi.

4. Kemudian pisahkan filtrat dengan endapan yang terdapat dalam larutan tersebut.

Page 3: larutan znso4

HASIL DAN KESIMPULAN

No. Reaksi Pengamatan

1. Larutan CuSO4 Larutan berwarna biru

2. Larutan CuSO4 + logam ZnLarutan menjadi tidak berwarna dan terdapat

endapan coklat.

Hasil

Persamaan reaksi : Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Larutan ZnSO4 dapat dibuat dari larutan CuSO4 dan logam Zn

Dalam pembuatan larutan ZnSO4 dari larutan CuSO4 dan logam Zn ini terjadi reaksi oksidasi

dan reduksi

Pada Zn terjadi reaksi oksidasi karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi

Cu mengalami penurunan bilangan oksidasi, hal ini menunjukkan terjadi reaksi reduksi.

Endapan coklat yang dihasilkan adalah Cu

Page 4: larutan znso4

REFERENSI

Fajar Sulistiyarini. 2012. Materi Reaksi Oksidasi dan Reduksi.

http://eprints.uny.ac.id/9227/5/LAMPIRAN%20-%2008303241004.pdf. Diakses Minggu,

8 Maret 2015

Nurhaeni, Ni Ketut Sumarni. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.

http://labdas.untad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/PenuntunKD2.pdf. Diakses

Minggu, 8 Maret 2015

Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisike lima. Jakarta:

Kalman Media Pusaka