lapsus - katarak
DESCRIPTION
katarakTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
Disusun untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit
Mata di RSUD Tugurejo Semarang
Diajukan kepada:
dr. Sofia Y, Sp.M
Disusun oleh:
Dian Pratama Putra
H2A008012
KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
LAPORAN KASUS
MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
PENYUSUN LAPORAN PENGESAHAN
Nama : Dian Pratama Putra Nama Dosen : dr. Sofia Y, Sp.M
NIM : H2A008012 Tanda tangan : …………………
Tanda tangan : …………..........…
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Tjan Fong Lion
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Karang Anyar 8 RT 5/ V Babakan Semarang Tengah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
B. ANAMNESIS
Dilakukan di poli mata RSUD Tugurejo, Hari Selasa, 16 April 2013 pukul 11.25 WIB
secara autoanamnesis.
Riwayat penyakit sekarang:
Mata kiri kabur untuk melihat. Pandangan dirasakan kurang jelasmulai sekitar 2-3
bulan yang lalu. Mata tidak merah, tidank nyerocos, tidak sakit. Pasien sedang menjalani
pengobatan Kusta. Penglihatan dirasakan tambah berkurang dibandingkan bulan lalu.
Riwayat penyakit dahulu:
- Riwayat hipertensi : diakui
- Riwayat diabetes mellitus: disangkal
- Riwayat Penyakit kusta : diakui sudah sejak 1 tahun yang lalu.
- Riwayat sakit seperti ini : pernah, dirasakan 7 tahun yang lalu pada mata kanan
Riwayat penyakit keluarga:
- Riwayat sakit seperti ini : disangkal
- Riwayat Hipertensi : tidak ditanyakan
- Riwayat DM : tidak ditanyakan
Riwayat sosial ekonomi:
- Pasien tidak bekerja. Tinggal dirumah bersama ibunya. Pasien belum menikah.
Jaminan kesehatan menggunakan Jamkesmaskot.
- Kesan social ekonomi kurang
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemerikasaan Fisik dilakukan di poli mata RSUD Tugurejo hari Selasa, 16 April 2013
pukul 11.35 WIB
Keadaan Umum : Pasien sadar (composmentis)
Vital sign :
o TD : 150/80 mmHg
o Nadi : 96 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup.
o RR : 24 x/menit
o Suhu : afebris
Status Oftalmica
OD OSVisus 0 (PKS) 1/300 (PKS)
Gerak bolamata Superior Inferior Lateral Medial
Normal Normal
Palpebra SuperiorMargo palpebra Normal Normal
Trikhiasis (-) (-)Distrikiasis (-) (-)
Xanthelasma (-) (-)Palpebra InferiorMargo palpebra Normal Normal
Trikhiasis (-) (-)Distrikiasis (-) (-)
Xanthelasma (+) (+)Konjungtiva
Anemis (-) (-)Injeksi konjungtiva (+) minimal (+) minimal
Injeksi siliar (-) (-)Korpal (-) (-)Kornea
Ulkus KorneaJaringan sikatrik
Jernih(-)(-)
Jernih(-)(-)
COAWarna
KedalamanJernihCukup
JernihCukup
IrisIridodialisis
Hifema/hipopion
Warna coklat(+)(-)
Warna coklat(-)(-)
PupilBentukUkuran
Reflek cahaya
LonjongΦ 6mm
(-)
BulatΦ 3mm
(+)Lensa Pseudofaki Keruh (+)
Segmen posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Gambar:
Xanthelasma iridodialisis Xanthelasma
OCULAR DEXTRA OCULAR SINISTRA
D. ResumeDatang seorang pasien laki laki umur 61 tahun. Pasien datang ke poli mata RSUD
Tugurejo semarang dengan keluhan mata kiri terasa buram untuk melihat. Pasien
merasakan keluhan tidak jelas melihat mulai 2-3 bulan yang lalu. Pasien sedang
menjalani pengobatan kusta. Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada mata kanan
sekitar 7 tahun yang lalu. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi. Pasien datang sendiri
ke RSUD Tugurejo Semarang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80mmHg, HR
96 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup. RR 24x/menit, Suhu afebris.
Pada pemeriksaan kedua mata pasien didapatkan visus OD 0, OS 1/300 (PKS). Injeksi
konjungtiva minimal di kedua mata. Terdapat iridodialisis pada mata kanan dan
kekeruhan lensa pada mata kiri. Ditemukan xanthelasma disekitar kelopak mata inferior.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan pemeriksaan penunjang:
- SlitLamp
- Funduskopi
- Laboratorium darah rutin dan kimia darah (GDS)
F. DIAGNOSIS BANDING
- OS Katarak senilis matur, OD Pseudofaki
- OS Retinopati Hipertensi
G. DIAGNOSIS KERJA
OS Katarak senilis matur, OD Pseudofaki
H. TERAPI
1. Non medikamentosa
a. Jaga pola makan sehat ( rendah lemak, rendah kolesterol )
b. Minum obat hipertensi secara teratur
c. Minum obat kusta sampai tuntas
d. Banyak makan sayur dan buah
2. Medikamentosa
a. Cataralens tetes mata 3x2 tetes perhari
b. Retinol 2x1 perhari
3. Operatif
EKEK/EKIK
I. PROGNOSIS
Quo Ad Sanam : Ad bonam
Quo Ad Kosmetikam : Ad bonam
Quo Ad Vitam : Ad bonam
PEMBAHASAN
Datang seorang pasien laki laki umur 61 tahun. Pasien datang ke poli mata RSUD
Tugurejo semarang dengan keluhan mata kiri terasa buram untuk melihat. Pasien
merasakan keluhan tidak jelas melihat mulai 2-3 bulan yang lalu. Pasien sedang
menjalani pengobatan kusta. Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada mata kanan
sekitar 7 tahun yang lalu. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi. Pasien datang sendiri
ke RSUD Tugurejo Semarang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80mmHg, HR
96 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup. RR 24x/menit, Suhu afebris.
Pada pemeriksaan kedua mata pasien didapatkan visus OD 0, OS 1/300 (PKS). Injeksi
konjungtiva minimal di kedua mata. Terdapat iridodialisis pada mata kanan dan
kekeruhan lensa pada mata kiri. Ditemukan xanthelasma disekitar kelopak mata inferior.
Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata mengalami kekeruhan. Kekeruhan
pada lensa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti fisik, kimia, penyakit
predisposisi, genetik, infeksi viris dimasa kehamilan, dan usia.
Berdasarkan usia katarak dibagi menjadi 3, yaitu katarak kongenital, yaitu katarak
yang sudah terlihat sejak anak / bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak Juvenil, adalah
katarak yang terjadi saat anak berusia lebih dari 1 tahun dan sebelum usia 50 tahun.
Katarak Senilis, adalah katarak yang timbul setelah seseorang berusia lebih dari 50 tahun
tanpa disertai kelainan sistemik atau organic pada bolamata itu sendiri.
Katarak Senilis dibgi berdasarkan stadiumnya menjadi :
Insipien Imatur Matur HipermaturKekeruhan Ringan Sebagian Seluruh MassifCairan lensa Normal Bertambah Normal BerkurangIris Normal Terdorong Normal TremulansBilik mata depan
Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal TerbukaShadow test Negative Positif Negative PseudoposPenyulit - Glaucoma - Uveitis+Glaukoma
Katarak tidak dapat disembuhkan dengan menggunakan obat. Pemberian obat –
obatan pada pasien katarak ditujukan untuk mengahmbat perkembangan dari stadium
katarak itu sendiri. Sampai saat ini terapi yang digunakan untuk mrnyembuhkan katarak
adalah pembedahan.
Ada dua metode pembedahan katarak. Ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK)
adalah metode pembedahan pada katarak dengan cara melakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior, selanjutnya lensa pengganti dapat
diletakan pada kapsula posterior. Pembedahan ini dapaat dilakukan pada pasien dengan
katarak imatur. Komplikasi dari pembedahan jenis ini adalah dapat timbul katarak
sekunder.
Berikutnya adalah Ekstraksi katarak intrakapsuler (EKIK), yaitu pembedahan katarak
dengan cara mengeluarkan seluruh lensa beserta kapsulnya. Pembedahan ini dapat
dilakukan pada zonula zinii yang telah rapuh. Kontraindikasi tindakan bedah ini adalah
pasien dengan usia kurang dari 20 tahun.
Terapi katarak yang terbaru adalah Fakoemulsifikasi yaitu menggunakan vibrator
ultrasonic untuk menghancurkan nucleus yang kemudian di aspirasi melalui insisi 2,3-3
mm dan kemudian dimasukan dimasukan lensa intraocular yang dapat dilipat. Kelebihan
terapi ini adalah pemulihan visus yang lebih cepat serta komplikasi pasca bedah yang
minimal karena insisi kecil.
Secara umum pasien katarak apabila mendapat penanganan yang dini dan tepat akan
memiliki prognosis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidarta., Sri Rahayu Yulianti. 2011. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 4 cetakan 1.
Jakarta : Badan Penerbit FK UI. Hal : 204-216.