lapsus anestesi combustio
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
LAPORAN KASUS
GENERAL ANESTESI PADA COMBUSTIO GRADE II B
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Anestesiologi
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarwa
Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr. A.S. Heru S, Sp. An.
Disusun Oleh :
Andika Retno Ayuni H2A008005
Devi Anggraini Gani Asmara H2A009012
Gharini Sumbaga Nahardina H2A009020
Kepaniteraan Klinik Departemen Mata
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN
ILMU ANESTESIOLOGI
Laporan kasus dengan judul :
GENERAL ANESTESI PADA COMBUSTIO GRADE II B
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Anestesiologi
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Disusun Oleh:
Andika Retno Ayuni H2A008005
Devi Anggraini Gani Asmara H2A009012
Gharini Sumbaga Nahardina H2A009020
Telah disetujui oleh Pembimbing:
Nama Pembimbing Tanda Tangan Tanggal
dr. A.S. Heru S, Sp.An ............................. .............................
Mengesahkan:
Koordinator Kepaniteraan Mata
dr. A.S. Heru S, Sp. An
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya penulis boleh diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul General Anestesi pada Combustio Grade II B ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik Anestesiologi di RSUD Ambarawa. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ka. SMF Anestesiologi RSUD Ambarawa dr. A.Setyo Heru, Sp.An
2. Pembimbing klinik dr. A.Setyo Heru, Sp.An
3. Para pengajar Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNIMUS
4. Serta pihak-pihak lain yang telah turut membantu dalam menyelesaikan Laporan Kasus ini.
Penulis menyadari bahwa didalam Laporan Kasus ini masih ada kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembacanya agar Laporan Kasus ini menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi para pembacanya dan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang medis bagian Anestesiologi. Terima kasih.
Ambarawa, Maret 2014
Penulis
BAB I
ANAMNESIS
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. Z
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Gambir No. 07/ 06, Jatirunggo, Pringapus
Pekerjaan : Swasta
No. RM : 054642-2014
Tanggal MRS : 11 Maret 2014
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Jumat 18 Maret 2014.
PRIMARY SURVEY
1. Airway and C-spine controll
Airway
1. Bicara spontan (+)
2. Nafas stridor (-)
3. Nafas snoring (-)
4. Nafas gargling (-)
Cervical control
5. Fraktur cervical (-)
2. Breathing dan Ventilator
BreathingLook Flail chess (-)
Retraksi / otot bantu pernafasan (-)Nafas cuping hidung (-)Respiratory Rate 16 x/ menit regular
Listen Suara nafas (+)Snoring (-)Stridor (-)
Gargling (-)Feel Ada hembusan nafas (+)
3. Circulation dan control perdarahan
Nadi 72 x/menit isi dan tegangan cukupPerdarahan (+)Capilary Refill (+) merah muda < 2 detik, normalEkstermitas pucat (-) merah muda, normal
4. Disability
1. GCS :
a. Eye : skor 4
b. Motorik : skor 5
c. Verbal : skor 6
Skor total : 15
Kesadaran : Compos mentis
2. Reflek pupil :
DirecIndirecIsokor
Kanan(+)(+)
3 mm
Kiri(+)(+)
3mm
5. Expossure
Logroll Perdarahan external (+), jejas (+), vertebra teraba (normal).
SECONDARY SURVEY
Keluhan Utama : Luka bakar hampir seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
± 6 hari SMRS pasien mengeluhkan luka bakar hampir seluruh badan. Luka bakar
diakibatkan karena sengatan listrik ketika sedang renovasi rumah. Pasien merasakan
nyeri dan panas seluruh tubuh, terus menerus. Nyeri terasa bertambah berat saat bergerak,
dan berkurang setelah diberi obat minum dan oles. Pasien juga merasakan menggigil (+).
Mual (-), muntah (-), pusing (-), buang air kecil dan buang air besar lancar. Sebelumnya
pasien sudah dirawat selama 6 hari dan menjalani program debridement 1x di Rumah
Sakit Ken Saras.
± 1 hari sebelum dilaksanakan program debridement, pasien masih mengeluhkan
nyeri seluruh tubuh. Nyeri yang dirasakan berkurang dari hari sebelumnya. Pasien sudah
tidak merasakan menggigil, mual (-), muntah (-), pusing (-), buang air kecil dan buang air
besar lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Alergi Obat : Disangkal
Riwayat Operasi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Alergi Obat : Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya pengobatan pasien menggunakan BPJS. Kesan ekonomi kurang.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 18 Maret 2014
Keadaan umum : Tampak Kesakitan
Kesadaran : Compos Mentis GCS 15 (E4M5V6)
Vital sign
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 72 x/menit ( Reguler, isi dan tegangan kuat)
RR : 16 x/menit, reguler
Suhu : 37,5 0C (axiler)
Status Gizi
Kesan : Gizi Cukup
Status Generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang.
Kepala : Kesan mesocephal
Mata : Conj. palpebra: Anemis (-/-), hiperemis (-/-); pupil: isokor (3mm/3mm),
reflek direct (-/-), indirect (-/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-), konka hiperemis (-).
Telinga : Nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-), MAE
hiperemis (-/-).
Mulut : Sianosis (-), karies gigi (-), stomatitis (-), lidah kotor (-), hiperemis (-),
uvula hiperemis (-).
Leher : Jejas luka bakar (+), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
getah bening (-).
Thorax :
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak dapat dilakukan
Perkusi : Tidak dapat dilakukan
Auskultasi : S1-2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Jejas luka bakar (+), datar
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Tidak dapat dilakukan
Palpasi : Tidak dapat dilakukan
Paru Dextra Sinistra1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
Jejas luka bakar (+), simetris, statis, dinamis
Tidak dilakukan
Tidak dapat dilakukan
Suara dasar paru vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)
Jejas luka bakar (+), simetris, statis, dinamis
Tidak dilakukan
Tidak dapat dilakukan
Suara dasar paru vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)
Ektremitas
Superior InferiorAkral dingin -/- -/-Edema -/- -/-Sianosis -/- -/-Jejas -/+ -/+
Status Lokalis
Terdapat jejas luka bakar pada region cervical, thorak, abdomen dan kedua ekstremitas
bagia sinistra
Bentuk irregular, berwarna putih kemerahan, dasar lapisan dermis, bintik – bintik
perdarahan (+), bula (-) dengan luas luka bakar 57%
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium diambil pada tanggal x Maret 2014
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan KeteranganDarah Rutin
Hemoglobin 11.0 13.5-17.5 gr/dl LLeukosit 10.8 4-10 ribu HEritrosit 3.85 5-6 juta LHematokrit 34.1 37-45 % LTrombosit 248 150-400 ribuPCT 0.201 0.2-0.5 %Kimia klinik
Gula Darah Sewaktu
154 70-110 mg/dl H
Albumin 1,96 3,4-4,8 g/dl L
Pemeriksaan Tambahan :
X- Foto Thoraks AP
Hasil :
Cor tampak membesar
Pulmo tenang
RESUME
± 6 hari SMRS pasien mengalami combustio hampir seluruh badan. Pasien merasakan
nyeri dan panas seluruh tubuh, terus menerus. Nyeri terasa bertambah berat saat bergerak, dan
berkurang setelah diberi obat minum dan oles. Pasien juga merasakan menggigil (+). ± 1 hari
sebelum dilaksanakan program debridement, pasien masih mengeluhkan nyeri seluruh tubuh.
Nyeri yang dirasakan berkurang dari hari sebelumnya.menggigila (-) nausea (-), vomittus (-)
miksi dan defekasi normal.
Keadaan umum pasien tampak kesakitan, kesadaran kompos mentis (GCS 15). Tanda
vital pasien terdiri tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 72x/menit, pernapasan 16x/menit serta
suhu 37,50C.
Status generalis terdapat jejas luka bakar pada region cervical, thoraks, abdomen dan
kedua ekstremitas bagian sinistra. Status lokalis pasien terdapat jejas luka bakar bentuk irregular,
berwarna putih kemerahan, dasar lapisan dermis, ptekie (+), bula (-) dengan luas luka bakar 57%.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan hasil hemoglobin 11,0 gr/dl, eritrosit 3,85 juta,
hematrokit 34,1 %, gula darah sewaktu 154 mg/dl, albumin 3,4-4,8 gr/dl.
DIAGNOSIS
Combustio grade IIB et causa electrical injury
LAPORAN ANESTESI
Pre Operasi
18 Maret 2014 pukul 05.00 wib
Airway : clear
Breathing : RR 19 x/ menit, stidor (-) snorring (-) gargling (-)
Circulation : Tekanan darah 140/90 mmHg,
HR 72 x/ menit reguler, isi dan tegangan cukup
Akral hangat (+/+)
CRT < 2”/ < 2”
External bleeding : ptekie (+) di seluruh jejas luka bakar
Disability : GCS : E4V6M5 = 15, kesadaran : compos mentis
Exposure : jejas luka bakar bentuk irregular, berwarna putih kemerahan, dasar lapisan
dermis, ptekie (+), bula (-) dengan luas luka bakar 57%
ASA : 1 ( Pasien dalam kondisi normal, tidak ada penyakit sistemik dan kelainan
fungsi)
Mallapati : 2
OPERASI
Pre medikasi : Ondansetron 4 mg iv
Gatridin 50 mg iv
Anesfar 5 mg iv
Ketopain
Induksi : Ketamin 200 mg iv
Maintanance : O2
POST OPERASI
18 Maret 2014 pukul 17.00 wib
B1 : Airway : clear
RR : 22 x/ menit, reguler
B2 : TD : 150/80 mmHg
HR : 84 x/ menit reguler, isi dan tegangan cukup
Akral hangat (+/+)
Sianosis (-/-)
CRT < 2”/ < 2”
B3 : GCS : E4V6M5 = 15
Kesadaran : compos mentis
B4 : urine : (+) jernih, inkontinensia (-)
B5 : mual (-), muntah (-), bising usus (+) dalam batas normal
B6 : jejas luka bakar bentuk irregular, berwarna putih kemerahan, dasar lapisan dermis,
ptekie (+), bula (-) dengan luas luka bakar 57%.
Kesan : Stabil
Sikap : Observasi keadaan umum dan tanda vital