laprak analisis kualitatif amina

7
Analisis Kualitatif Amina dan Amina yang Tidak Diketahui 12 November 2014 Afina Zahrah 1113016200059 ABSTRAK Telah dilakukan praktikum kimia organik dengan judul analisis kualitatif amina dan amina yang tidak diketahui dengan tujuan untuk mengidentifikasi amina primer, sekunder dan tersier. Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu metode basah. Hasil dari praktikum diketahui bahwa sampel 1 merupakan amina primer, sampel 2 amina tersier dan sampel 3 amina sekunder. Kata kunci: Analisis Kualitatif, Amina, Tes Hinsberg, Tes Asam Nitrat, dan Tes Karbilamin. PENDAHULUAN Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hydrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu, amina memiliki sifat miripdengan ammonia seperti alcohol dan eter terhadap air. Seperti alcohol, amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alcohol. Alcohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung hidroksil, namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen. (Gullit, 2014) Senyawa organik yang cukup besar menunjukkan sifat kebasaannya sehingga mampu mengubah kertas lakmus menjadi biru merupakan senyawa jenis amina. Namun demikian, kebasaan amina masih jauh lebih lemah dibandingkan dengan ion hidroksida, ion alkoksida, dan karbanion. Kebasaan amina aromatic (anilin) lebih kecil dibandingkan dengan senyawa nonaromatic seperti sikloheksana. (Riswiyanto, 2009 : 319)

Upload: afina-zahrah

Post on 29-Sep-2015

454 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

Kimia Organik

TRANSCRIPT

  • Analisis Kualitatif Amina dan Amina yang Tidak Diketahui

    12 November 2014

    Afina Zahrah

    1113016200059

    ABSTRAK

    Telah dilakukan praktikum kimia organik dengan judul analisis kualitatif amina dan

    amina yang tidak diketahui dengan tujuan untuk mengidentifikasi amina primer, sekunder

    dan tersier. Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu metode basah. Hasil dari

    praktikum diketahui bahwa sampel 1 merupakan amina primer, sampel 2 amina tersier dan

    sampel 3 amina sekunder.

    Kata kunci: Analisis Kualitatif, Amina, Tes Hinsberg, Tes Asam Nitrat, dan Tes

    Karbilamin.

    PENDAHULUAN

    Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hydrogen

    pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu, amina memiliki sifat

    miripdengan ammonia seperti alcohol dan eter terhadap air. Seperti alcohol, amina bisa

    diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, dan tersier. Meski demikian dasar dari

    pengkategoriannya berbeda dari alcohol. Alcohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus

    nonhidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung hidroksil, namun amina

    diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen.

    (Gullit, 2014)

    Senyawa organik yang cukup besar menunjukkan sifat kebasaannya sehingga mampu

    mengubah kertas lakmus menjadi biru merupakan senyawa jenis amina. Namun demikian,

    kebasaan amina masih jauh lebih lemah dibandingkan dengan ion hidroksida, ion alkoksida,

    dan karbanion. Kebasaan amina aromatic (anilin) lebih kecil dibandingkan dengan senyawa

    nonaromatic seperti sikloheksana. (Riswiyanto, 2009 : 319)

  • Amina adalah senyawa organik turunan dari ammonia dengan satu atau lebih gugus

    organik (R) yang mensubstitusi atom H. Penggolongannnya didasarkan pada jumlah atom H

    yang terikat pada atom nitrogen. Amina primer mempunyai dua atom hydrogen, amina

    sekundet mempunyai satu sedangkan amina tersier tidak mempunyai atom hydrogen.

    (Petrucci, 1987 : 275)

    Amina digolongakan ke dalam primer, sekunder, atau tersier, bergantung apakah satu,

    dua, atau tiga gugus orgaik yang melekat pada nitrogen. Gugus-gugus R pada struktur

    tersebut dapat berupa alkil atau aril, dan bila dua atau lebih gugus R yang ada, gugus tersebut

    dapat identik atau berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam beberapa amina sekunder dan

    tersier, nitrogen dapat merupakan bagian dari cincin. (Harold Hart, 2003 : 346)

    Senyawa yang mengandung gugus amina (-NH2) disebut amina, dengan rumus umum

    RNH2. (Syukri, 1999 : 701) Amina mempunyai rumus umum yang merupakan turunan dari

    ammonia, di mana atom hydrogen ammonia dapat diganti dengan gugus alkil atau aril.

    Berdasarkan banyaknya atom hydrogen yang dapat digantikan dengan gugus alkil atau aril,

    maka amina dapat diklasifikasikan menjadi amina primer, amina sekunder, dan amina tersier.

    Amina juga merupakan senyawa polar dan dapat membentuk ikatan hydrogen intermolekul,

    kecuali amina tersier. Amina mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari senyawa nonpolar

    dengan berat molekul yang sama, tetapi titik didih amina lebih rendah daripada alcohol dan

    asam karboksilat. Amina dapat laru dalam pelarut kurang polar seperti eter, alcohol, benzene,

    dan lainnya. (Riswiyanto, 2009: 319-321)

    Sifat Fisis Amina yaitu : Membentuk ikatan hidrogen, Ikatan hidrogen dalam N------

    HN lebih lemah dp ik. hidrogen O-----HO, titik didih amina berada diantara titik didih

    senyawa tanpa ikatan hidrogen (seperti alkana dan eter) dan senyawa berikatan higrogen kuat

    (seperti alkohol) dengang bobot molekul yangg bersamaan, amina tersier dlm bentuk cairan

    tidak dapat membentuk ik. H (karena tidak mempunyai ikatan NH), titik didih amina

    tersier

  • METODOLOGI

    Pada praktikum kali ini terdapat 3 tes yang bertujuan mengidentifikasi yang mana

    yang termasuk amina primer, sekunder dan tersier. Terdapat 3 sampel yang digunakan yang

    belum diketahui golongan aminanya. Pertama-tama sebelum melakukan percobaan yaitu

    menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes,

    pembakar spirtus, es batu, sampel-sampel amina yang ingin diidentifikasi, KOH, benzene

    sulfonil klorida, HCl, NaNO3, NaOH, alkohol dan kloroform.

    Pada uji pertama yaitu tes hinsberg 5 tetes masing-masing sampel diletakkan pada

    tabung reaksi yang berbeda. Selanjutnya masing-masing sampel ditambahkan 5 ml KOH lalu

    liat perubahannya. Selanjutnya sampel ditambahkan 5 tetes benzene sulfonil klorida lalu

    kemudian dikocok. Lihat perubahan yang terjadi dan identifikasi sampel.

    Selanjutnya uji yang kedua yaitu tes asam nitrat pertama-tama larutan HCl 2M

    diletakkan pada 3 tabung reaksi yang berbeda masing-masing 2 ml. selanjutnya ketiga sampel

    dimasukan ditabung-tabung yang berbeda. Kemudian diinginkan dengan bantuan es batu

    dengan suhu 50-10

    0C lalu ditambahkan 5 tetes NaNO3. Lalu amati perubahan yang terjadi

    pada setiap sampel dan identifikasi sampel.

    Dan terakhir yaitu uji tes karbilamin, sebelum memulai percobaan 3 tabung reaksi

    diberishkan dengan NaOH dan KOH. Setelah tabung benar-benar bersih, ketiga sampel

    dimasukan pada tabung yang berbeda-beda sebanyak 10 tetes. Lalu ditambahkan 3 tetes

    kloroform untuk setiap tabungnya dan terakhir panaskan sampai mendidih. Amati perubahan

    yang terjadi pada setiap sampel. Dan identifikasi termasuk senyawa amina yang mana.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dalam praktikum analisis kualitatif amina ini kita akan mengidentifikasi 3 sampel

    apakah termasuk senyawa amina primer, sekunder dan tersier. Terdapat 3 cara atau uji untuk

    dapat mengidentifikasi senyawa amina ini yaitu dengan uji hinsberg, uji asam nitrat dan uji

    karbilamin. Pertama-tama yaitu uji hinsberg sampel yang ditambahkan KOH pada setiap

    sampel ada yang mengalami perubahan dan ada yang tidak. Pada sampel 1 dan 3 terdapat

    endapan berwarna putih sedangkan sampel 2 tidak mengalami perubahan. Selanjutnya

    masing-masing sampel ditambahkan dengan benzene sulfonyl chloride pada sampel 2 tetap

  • tidak mengalami perubahan sedangkan sampel 1 endapan yang dihasilkan larut dan sampel 3

    endapan tetap ada atau tidak larut. Dari hasil ini dapat disimpulkan sementara bahwa sampel

    1 merupakan amina primer, sampel 2 amina tersier sedangkan sampel 3 amina sekunder.

    Amina primer dan sekunder bereaksi dengan benzel sulfonil klorida membentuk N

    tersubsitusi benzen sulfonamida. Senyawa benzensulfonamida dan amina primer adalah asam

    lemah yang pada umum nya larut dalam NaOH encer,senyawa benzen sulfonamida dari

    amina sekunder merupakan senyawa netral yang tidak larut dalam NaOH.

    Selanjutnya untuk dapat memastikan kesimpulan pada tes hinsberg benar maka

    dilakukan tes asam nitrat. HCl ditambahkan sampel yang ingin diidentifikasi kemudian

    didinginkan lalu selanjutnya ditambah NaNO3. Sampel 1 terdapat gelembung-gelembung gas,

    sedangkan sampel 2 terdapat larutan menjadi agak keruh dan sampel 3 larutan berubah warna

    menjadi kuning. Gelembung-gelembung gas ini diketahui menurut teori yaitu gas nitrogen.

    Maka diketahui bahwa sampel 1 merupakan amina primer, sampel 2 amina tersier sedangkan

    sampel 3 amina sekunder.

    Dan terakhir yaitu uji karbilamin yang memiliki tujuan untuk identifikasi amina

    primer. Ketika amina primer alifatik dan aromatik yang dipanaskan dengan kloroform dan

    etanol kalium hidroksida, karbilamin (atau isosianida) terbentuk. Karbilamin ini memiliki bau

    yang sangat tidak menyenangkan. Amina sekunder dan tersier tidak menunjukan hasil positif

    dengan tes ini. Reaksi karbilamin telah digunakan sebagai tes kualitatif untuk amina primerr.

    sampel yang diletakkan pada tabung reaksi yang sebelumnya telah dibersihkan dengan NaOH

    dan alkhohol ditambahkan dengan kloroform dan selanjutnya dipanaskan dengan pembakar

    spirtus. Pada saat pemanasan, sampel 1 mendidih dengan menghasilkan gelembung-

    gelembung gas yang banyak dan cepat atau dapat dikatakan cepat bereaksi ketika dipanaskan.

    Pada sampel 2 saat dilakukan pemanasan sama dengan sampel 1 yaitu terdapat gelembung

    gas namun hanya sedikit dan tidak begitu cepat atau dapat dikatakan reaksinya saat dilakukan

    pemanasan lambat. Dan pada sampel 3 saat dilakukan pemanasan larutannya menjadi

    berwarna kuning. Dari perubahan ini dapat disimpulkan bahwa sampel 1 merupakan amina

    primer, sampel 2 amina tersier sedangkan sampel 3 amina sekunder.

    Dari pengujian dengan menggunakan 3 uji ini diketahui bahwa sampel-sampel yang

    digunakan merupakan termasuk senyawa amina. Untuk sampel 1 merupakan senyawa amina

    primer, sampel 2 senyawa amina tersier dan sampel 3 senyawa amina sekunder.

  • KESIMPULAN

    Dari praktikum yang telah kami lakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

    Senyawa amina dapat diidentifikasi dengan melakukan pengujian dengan

    penambahan reagen-reagen tertentu yaitu diantaranya uji hinsberg, uji asam

    mitrat dan uji karbilamin.

    Sampel 1 merupakan senyawa amina primer.

    Sampel 2 merupakan senyawa amina tersier.

    Sampel 3 merupakan senyawa amina sekunder.

    DAFTAR PUSTAKA

    Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

    Petrucci, Ralp H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan modern Edisi Keempat Jilid 3.

    Terjemahan Suminar. Jakarta: Erlangga.

    Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

    Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB.

    Gullit. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29033/4/Chapter%20II.pdf [Diakses

    pada 15 November 2014 pukul 19.07 WIB)

    Unsoed. Amina. dwi.blog.unsoed.ac.id/files/2013/04/KOII-8-SENYAWA-AMINA.pdf.

    [Diakses pada 15 November 2014 pukul 19.26 WIB]

  • LAMPIRAN

    FOTO

  • SOAL POST TEST

    1. Jelaskan kelas dari amina dengan contoh untuk masing-masing senyawa!

    2. Jelaskan reaksi dari amina!

    3. Apa itu karbilamin?

    4. Sebutkan bahan dari amina!

    5. Kenapa dalam percobaan, beberapa amina menghasilkan bau?

    Jawab :

    1. Amina Primer (R-NH2)

    CH3-NH2

    Metil amina

    C2H5-NH2

    Etil amina

    Amina Sekunder (R-NH)

    CH3-NH-CH3

    Dimetil amina

    C2H5-NH-C2H5

    Dietil amina

    Amina Tersier (R-N)

    (C2H5)3N

    Trietil amina

    (CH3)3N

    Trimetil amina

    2. Uji Asam Nitrat

    R-N+ + N Cl N2 (g) + ROH + alkena

    Uji Karbilamin

    RNH2 + CHCl2 + 3KOH R-NC + 3KCl + H2O

    3. Karbilamin adalah uji dengan tujuan untuk identifikasi amina primer. Ketika amina primer

    alifatik dan aromatik yang dipanaskan dengan kloroform dan etanol kalium hidroksida,

    karbilamin (atau isosianida) terbentuk. Karbilamin ini memiliki bau yang sangat tidak

    menyenangkan. Amina sekunder dan tersier tidak menunjukan hasil positif dengan tes ini.

    Penguji amina ini dilakukan dengan menambahkan NaOH, alkohol, sampel, dan kloroform

    yang kemudian dipanaskan

    4. Tidak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan, mudah larut dalam air, amina yang lebih

    tinggi berbentuk cair/padat, kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya berat molekul,

    membentuk alkilis dengan air

    5. Amina berbau dikarenakan salah satu sifat amina adalah menghasilkan amoniak