laporan_kasus

23
LAPORAN KASUS Kejang Demam Kompleks Pembimbing: dr. Roito Elmina G.! Sp.A Ole": #$ dianto Eko Pra %ogi &a nod '()*)+,)**+- KEPAN&ERAAN KLNK S&ASE PEDA&R RS/ PONDOK KOP 0AKUL&AS KEDOK&ERAN DAN KESEA&AN UN1ERS &A S 2UA22AD#A /AKAR&A ()*3 1

Upload: randianbiya

Post on 05-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kasus lapkas

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 1/23

LAPORAN KASUS

Kejang Demam Kompleks

Pembimbing: dr. Roito Elmina G.! Sp.A

Ole":

#$dianto Eko Pra%ogi &anod '()*)+,)**+-

KEPAN&ERAAN KLNK S&ASE PEDA&R RS/ PONDOK KOP

0AKUL&AS KEDOK&ERAN DAN KESEA&AN

UN1ERS&AS 2UA22AD#A /AKAR&A

()*3

1

Page 2: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 2/23

KA&A PENGAN&AR 

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat yang sangat luas kepada kita

semua. Atas pertolongan dan kekuasaan-Nya yang begitu sempurna, penulis dapat

menyelesaikan tugas kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak ini. Shalawat serta salam juga

 penulis haturkan ke junjungan besar Nabi Muhammad SA yang telah membawa umat

manusia dari !aman "ahilliyah menuju !aman yang penuh #ahaya bagi umat yang berta$wa

kepada-Nya.

%enulis menyadari ketidaksempurnaan tugas laporan kasus ini. &leh karena itu,

 penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan koreksi untuk perbaikan penyajian laporan

kasus ini. Semoga karya ini dapat berman'aat bagi khalayak.

"akarta, No(ember )*1+

%enulis

)

Page 3: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 3/23

DA0&AR S

KAA %NANA/ ......................................................................................................................

0AA/ ISI ....................................................................................................................................

I. 2A%&/AN KAS3S .....................................................................................................................

II. IN"A3AN %3SAKA ............................................................................................................

).1 Kejang 0emam 1+

).1.1 0e'inisi 1+

).1.) Klasi'ikasi 1+

).1.4. tiologi 15

).1.+. aktor /isiko 15

).1.5. %ato'isiologi 16

).1.6. Mani'estasi Klinis )*

).1.7. %emeriksaan %enunjang )*

).1.8. 0iagnosa 9anding )1

).1.:. Komplikasi ))

).1.1* %enatalaksanaan ))

0AA/ %3SAKA .....................................................................................................................

4

Page 4: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 4/23

*. LAPORAN KASUS S&A&US 4ANGSAL

I. I0NIAS

 Nama ; An. Ak 

  "enis Kelamin ; %erempuan

empat<tanggal lahi ; "akarta, 11 April )*14

3mur ; 1 tahun, 7 bulan

 Nama ayah ; n. = 3mur ; 41 tahun

%ekerjaan ayah ; Karyawan %endidikan ; SMA

 Nama ibu ; Ny. N 3mur ; 47 tahun

%ekerjaan ibu ; I/ %endidikan ; SMA

Alamat ; %enggilingsn, "akarta imur 

Masuk /S<%ukul ; "umat, 1+ No(ember )*1+ < **.4* I9

II. ANAMNSA >Alloanamnesa dengan ibu pasien pada /abu, 1+ No(ember )*1+-*:.*5

I9?

Kel$"an Utama

Kejang 4@ sejak 1 hari Sebelum Masuk /umah Sakit >SM/S?

Ri5a%at Pen%akit Sekarang

Satu hari SM/S pasien demam disertai batuk dan pilek. 0emam tinggi terus-menerus, dan

kejang mun#ul berulang sampai 4@, awalnya kaki dan tangan kaku kemudian klojotan

disertai bibir pu#at dan mata mendelik ke atas. Kejang terjadi 5 menit kemudian berhenti

sendiri. Setelah kejang pasien menangis dan sadar dirumah. Saat kejang anak hanya

didiamkan. Keluhan kejang ini di dahului oleh demam, saat diukur dirumah suhu pasien

48,7BC. 0emam terus-menerus sejak 1 hari, keluhan ini disertai batuk berdahak sulit

dikeluarkan, batuk sejak 1 hari. %ilek >D?, tampak lemas dan lesuh >D?, sesak napas

disangkal, men#ret disangkal, 9AK dan 9A9 normal. %asien diberi %ara#etamol syrup

sementara. Na'su makan menurun disangkal. 0i keluarga pasien ada yang menderita kejang

demam.

+

Page 5: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 5/23

Ri5a%at Pen%akit Da"$l$6 Ri5a%at Pengobatan dan Alergi

• 3sia 14 bulan pernah kejang disertai demam selama 5 menit yang terjadi berulang >)@?,

 berhenti tanpa pengobatan, dan setelah kejang anak sadar.

• 3sia 15 bulan, anak kejang disertai demam selama 5 menit kejang berhenti.

• %asien mun#ul kemerahan pada lengan dan kaki pasien telah mengonsumsi susu

la#togen pada usia 6 bulan. Kemudian ibu pasien menggantikannya dengan susu

'ormula bebela#.

Ri5a%at Pen%akit pada Kel$arga

• Kakak pasien ada riwayat kejang demam, tetapi kakak pasien sudah meninggal di

karenakan sakit kejang demam pada usia 1tahun.

Ri5a%at Ke"amilan dan Persalinan

Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter >8 kali? dengan keluhan hipertensi.

%ersalinan se#ara Caesar di /umah Sakit dengan indikasi ibu pasien mengalami hipertensi.

9ayi #ukup bulan, langsung menangis dan tidak terdapat #a#at bawaan dengan berat lahir 

41**g, panjang badan +8 #m.

Ri5a%at &$mb$" Kembang

• Kesan: /iwayat tumbuh kembang terhambat. %ada Saat usia 1,7 tahun pasien hanya

 bisa duduk tanpa berpengan tangan dan sudah bisa mengangkat kepala ketika tengkurap

atau akti(itas lainnya, dan pasien tidak bisa berdiri tanpa berpegangan.

5

Page 6: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 6/23

Ri5a%at 2akanan

ASI eksklusi' diberikan hingga usia 1 bulan. Setelah itu anak mendapat susu 'ormula

la#togen sampai usia 6 bulan, tetapi karena ada alergi yang menimbulkan kemerahan pada

lengan dan kaki pasien, maka ibu pasien menggantinya dengan susu 'ormula bebela#.

makanan tambahan berupa 1 mangkuk ke#il bubur beras merah 1@ sehari ditambahn susu

'ormula +-5 botol.

Kesan: kualitas kurang baik, kuantitas tidak seimbang.

Ri5a%at m$nisasi

"enis Imunisasi "umlah 3sia

9C 1@ * bln dengan skar + mm

0% )@ ) bln< + bln<%olio +@ *bln< ) bln< + bln< 6 bln

=epatitis 9 4@ *bln< 1bln< 6bln

Campak 1@ :bln

Kesan; Imunisasi tidak lengkap

Anamnesis Sistem:

SS% ; saat kejang kaki dan tangan kaku kemudian klojotan yang

 berlangsung selama 5 menit kemudian berhenti sendiri. Setelah

kejang, os sadar dan menangis

Mata ; mata merah >-?, mata berair >-?, nyeri pada mata >-?

= ; gangguan pendengaran >-?, riwayat keluar #airan dari telinga >-?

Kardio(askular ; berdebar-debar >-?

/espirasi ; batuk berdahak >sering?, pilek >D?.

astrointestinal ; 9A9 normal

3rogenital ; nyeri saat 9AK>-?, ken#ing sedikit-sedikit >-?

ndokrin ; pembesaran kelenjar di leher >-?, kelainan genital disangkal

Muskuloskeletal ;gangguan gerak >-?, nyeri tekan >-?

III. %M/IKSAAN ISIK >0ilakukan pada /abu, 16 "uli )*1+-)*.55 I9?

Kesan Um$m ; ampak sakit sedang

6

Page 7: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 7/23

Kesadaran ; Composmentis

&anda 7ital

1. Suhu ; 48* C >aksila?

). Nadi ; 11* kali<menit, teratur, teraba kuat, isi #ukup

4. Na'as ; 45 kali<menit, teratur, torako-abdominal

+. ekanan darah; :5<65 mm=g

Stat$s Gi8i

1. inggi badan ; 7: #m

). 9erat badan ; 1* kg

4. 2ingkar kepala; +),5 #m >Mikro#ephal?

+. 2ingkar lengan atas; 11.* #m >Normal- risan#ho?

99<3 E 1*<11,+ kg @ 1**F

  E 87,7 F >i!i 9aik- =& )**6?

9<3 E 7:<81 #m @ 1**F

  E :7,5 F >Normal- =& )**6?

99<9E 1*<11 kg @ 1**F

E :1 F >i!i 9aik- =& )**6?

Kesimpulan status gi!i ; i!i 9aik berdasarkan data antropometrik.

Pemeriksaan K"$s$s

 Kulit  ; petekie >-?, purpura >-?.

 Kepala dan leher 

1. 9entuk ; Mikro#ephal

). 339 ; sudah menutup

4. /ambut ; =itam, tidak mudah di#abut, distribusi rata

+. Mata ; Konjungti(a anemis >-?, sklera ikterik >-?, pupil isokor.

5. =idung ; sekret -<-, epistaksis -<-.

6. Mulut ; Mukosa bibir sianosis >-?, lidah kotor >-?, tonsil bengkak >-?

7. igi ; idak karies gigi. idak ginggi(itis

8. aring ; =iperemis '9-. idak edema

:. elinga ; Normotia. idak tampak sekret. idak nyeri tekan

7

Page 8: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 8/23

1*. 2eher ; Kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid tidak membesar

 Dada

1. Inspeksi ; 9entuk dada simetris, retraksi >-?

). %alpasi ; idak ada 'raktur #ostae. idak nyeri tekan.

4. Auskultasi ; "antung; 9ising jantung 1, ) murni. allop >-?, Murmur >-?

  %aru ; (esikular di seluruh lapang paru, rongki>-?, whee!ing >-?

 Abdomen

1. Inspeksi ; datar, tidak tampak (enektasi

). Auskultasi ; %eristaltik usus baik, terdengar 1*@<menit.

4. %erkusi ; impani seluruh lapang abdomen

+. %alpasi ; Nyeri tekan >-? seluruh lapang abdomen. Nyeri lepas >-?. =epar dan

lien tidak membesar 

 Ekstremitas

1. Akral ; hangat

). &tot ; idak atro'i. idak hipertro'i

4. ulang ; idak 'raktur. idak ki'osis. idak lordosis, skoliosis >D?

+. Sendi ; idak edema, tidak ada gangguan pergerakan sendi.

ungkai kanan ungkai kiri 2engan kanan 2engan kiri

erakan Akti' Akti' Akti' Akti'  

onus Kuat>skor 5? Kuat>skor 5? Kuat>skor 5? Kuat>skor 5?

ro'i G G G G  

Klonus G G G G  

/e'leks 'isiologis D D D D

/e'leks patologis G G G G  

Meningeal sign G G G G  

Sensibilitas D D D D

Meningeal Sign; Kaku kuduk >-?, 9rud!inki I >-?, 9rud!inki II >-?, Kernig Sign >-?, 2asegue

sign >-?

Genitalia ; %erempuan, kelainan genital >-?

IH. %M/IKSAAN %N3N"AN;

- %emeriksaan darah rutin;

=emoglobin ; :,+ mg<dl >N?

2eukosit ; 117**<ul >=?

=ematokrit ; ):F >2?

rombosit ; 557.***<ul >N?

8

Page 9: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 9/23

H. /S3M

Anak perempuan 1 tahun 7 bulan kejang 4@ sejak 1 hari SM/S. Kejang >D? 5 menit

tonik-klonik, berhenti sendiri, setelah kejang sadar >D?. batuk berdahak >D? sejak 1 hari

SM/S. %ilek >D? sejak 1 hari SM/S. ampak lemah dan lesuh.

0ari pemeriksaan 'isik; kesadaran komposmentis, suhu 48&C >aksila?, =/E 11*@<menit,

//E 45@< menit, meningeal sign >-?.

0ari pemeriksaan lab; haemoglobin :,+mg<dl, rombosit 557.***<u2 dan hematokrit

):F.

umbuh kembang terhambat >berdasarkan 0an(er 0e(elopment s#reening test?,

imunisasi dasar kurang lengkap.

IH. 0IAN&SIS K/"A

 Kejang demam kompleks

 Anemia suspe#t de'isiensi !at besi

 Mikro#e'ali

 Imunisasi

H. /NCANA %M/IKSAAN

  1. %emeriksaan darah rutin ;=emoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit >=)2?.

HI. /A%I

1. Kotrimoksa!ol 6 bulan- 5 tahunE )+* mg )@ sehari selama 1* hari.

). %ara#etamol syrup 1*-15 mg<kg99<@ E 1**-15* mg<@

4. 0ia!epam oral *,4 mg<kg9 setiap 8 jam >E +,5 mg? atau dia!epam re#tal *.5

mg<kg99 setiap 8 jam >E 7.5 mg diberikan jika suhu 48.5C

+. In'us /2 dimana kebutuhan #airan E 1*** ##D >1*F@1***?E 11** ##

MakrodripE 11** ## @ )* tetes E 15 tetes< menit

)+@ 6*

5. atalaksana anemia suspe#t de'isiensi besi diberikan besi elemental dengan dosis 4

mg<kg99 sebelum makan atau 5 mg<kg99 setelah makan dibagi dalam ) dosis.

%emberian (itamin C )J5* mg<hari untuk meningkatkan absorbsi besi. %emberian

asam 'olat )J 5-1* mg<hari untuk meningkatkan akti'itas eritropoiesis.

6. Imunisasi tetap dilanjutkan dengan diberikan (aksin 0w% atau 0a% atau kombinasi

dengan (aksin lain.

:

Page 10: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 10/23

7. atalaksana maintenan#e kejang demam dapat diberikan untuk kejang demam

komplikata dengan Asam Halproat 15-+* mg<Kg99<hari

8. erapi Non-medikamentosa;

- 9anyak minum air putih

- 9erikan gi!i seimbang >menu makan ber(ariasi?:. Kebutuhan kalori usia 1 th-7blnE 1** kkal, 99IE 11,+kg

E 1**@ 11,+E 11+* kkal<hari makanan biasa

KarbohidratE 6*F @ 11+*E 68+ kkal<hariE 171 g<hari

%roteinE )5F@ 11+*E )85 kkal<hariE 71 g<hari

2emakE 15F@ 11+*E 171 kkal<hariE 1: g<hari

HII. K&M3NIKASI 0AN 03KASI

- Menjaga higiene personal dan lingkungan

- Menjelaskan kepada orang tua bahwa kejang demam dapat terjadi berulang hingga usia

6 tahun sehingga ibu harus sedia termometer, obat penurun panas, dan obat anti kejang

di rumah serta dibawa jika bepergian.- "ika kejang terjadi di rumah;

%akaian ketat dibuka

%osisi kepala dimiringkan untuk men#egah #airan masuk ke jalan napas

Menjaga jalan napas agar oksigenasi #ukup

"angan menahan kejang dengan paksaan.

HII. %/&N&SIS

  uo ad Hitam ; bonam

  uo ad ungtionam ; dubia at malam

  uo ad Sana#tionam ; bonam

A&A&AN PERKE24ANGAN PEN#AK&

15 No(ember )*1+ >*:;4* I9?

S ; Kejang >-?, batuk berdahak >D?, demam >D?, pilek >D?, tidak mau makan, minum susu +

 botol )** ml, muntah >-?.

1*

/< %ara#etamol syrup 1)*mg<5ml No. I

 4 dd 1L #th p# prn 'ebris ʃ 

/< 0ia!epam syrup 5mg<5ml No.I

4 dd I #th prn demam 48.5 ʃ  *C

/< /inger 2a#tat 5** ml No. I

 imm ʃ 

Page 11: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 11/23

&; KesadaranE #omposmentis, K3E sakit sedang, SuhuE 48,+*C >aksila?, //E )6@<menit,

=/E :8@<menit. Auskultasi (esikular di seluruh lapang paru. Air mata >D?, mukosa

mulut kering >-?, konjungti(a anemis>-?, turgor kulit kembali #epat, akral hangat, /C

) detik.

A; 1. /iwayat kejang demam kompleks

 ). Ispa

 

% ; - Kotrimoksa!ol )+* mg )@1

  - Makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering >6@ sehari?, rendah serat. 9erikan

 buah-buahan terutama pisang. =indari makanan merangsang >pedas, asam, terlalu

 banyak lemak?

  - &bser(asi tanda-tanda kejang

16 No(ember )*1+ >15;** I9?

S ; Kejang >-?, batuk berdahak >D?, pilek >D?, tidak mau makan, minum susu 7 botol )**ml, muntah >-?.

&; KesadaranE #omposmentis, K3E sakit sedang, SuhuE 47,6*C >aksila?, //E)8@<menit,

=/E :7@<menit. Auskultasi (esikular di seluruh lapang paru. Air mata >D?, mukosa

mulut kering>-?, konjungti(a anemis>-?, turgor kulit kembali #epat, akral hangat, /C

) detik.

A; 1. /iwayat kejamg demam kompleks

  ). Ispa

 

% ; - Kotrimoksa!ol )+* mg )@1  - %ertimbangkan #itarasa, bentuk dan rupa, waktu serta #ara penyajian makanan anak.

9erikan makanan kesukaan anak.

- &bser(asi tanda-tanda kejang

17 No(ember )*1+ >*:;+* I9?

S ; Kejang >-?, demam >D?, batuk berdahak >D?, pilek >D?. %agi ini mau makan 4 sdm

 bubur yang disediakan /S, minum susu banyak >tidak dihitung jumlah botol?, 9AK 5

 jam yang lalu, muntah >-?

&; KesadaranE #omposmentis, K3E sakit sedang, SuhuE 47,:*

C >aksila?, //E4)@<menit,

=/E 11*@<menit. aring hiperemis >D?, auskultasi (esikular di seluruh lapang paru.

turgor kulit kembali #epat, akral hangat, /C ) detik, lemas >D?.

A; 1. /iwayat kejang demam kompleks

  ). Ispa

 

% ; - Kotrimoksa!ol )+* mg )@1

  - %ara#etamol 1**-15* mg

  - &bser(si demam, jika suhu 48.5*C berikan dia!epam syrup oral +,5 mg

11

Page 12: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 12/23

18 No(ember )*1+ >*8;4* I9?

S ; Kejang >-?, demam >-?, batuk kering >-?. 9elum 9A9. Mau makan L porsi yang

disediakan /S, minum susu banyak >tidak dihitung jumlah botol?, 9AK 4* menit yang

lalu, muntah >-?.

&; KesadaranE #omposmentis, K3E sakit sedang, SuhuE 46,5*C >aksila?, //E):@<menit,

=/E 11*@<menit. Auskultasi (esikular di seluruh lapang paru. Air mata >D?, mata

#ekung >-?, mukosa mulut kering>-?, konjungti(a anemis>-?, turgor kulit kembali #epat,

akral hangat, /C ) detik, lemas >-?.

A; 1. /iwayat kejang demam kompleks

). Ispa > %erbaikan ?

% ; - Kotrimoksa!ol )@1

  - %ertimbangkan #itarasa, bentuk dan rupa, waktu serta #ara penyajian makanan

anak. 9erikan makanan kesukaan anak.

1)

Page 13: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 13/23

&N/AUAN PUS&AKA

(.*. Kejang Demam

(.*.* De;inisi '*- 

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh

>suhu rektal di atas 48 C? yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali

tidak termasuk kejang demam.

9ila anak yang berusia kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang

didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya in'eksi SS%, epilepsy yang kebetulan

terjadi bersama demam.

(.*.( Klasi;ikasi '*-

1. Kejang demam sederhana ( Simple Febrile Seizure )

2. Kejang demam kompleks ( Comple Febrile Seizure )

< Kejang Demam Seder"ana

Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, umum tonik dan atau

klonik, umumnya akan berhenti sendiri, tanpa gerakan 'okal atau berulang dalam waktu

kurang dari )+ jam.

< Kejang Demam Kompleks

Kejang demam dengan #iri > salah satu dibawah ini ? ;

1. Kejang lamanya 15 menit

14

Page 14: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 14/23

). Kejang 'okal atau parsialO satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

4. 9erulang lebih dari 1 kali dalam waktu )+ jam

nsiden

Kejang demam terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun.  3sia pun#ak 

terjadinya kejang demam adalah antara 1+ sampai 18 bulan. 0apat terjadi pada semua ras,

anak laki P laki insiden terjadinya kejang demam lebih tinggi dari anak perempuan.   0an

insiden terjadinya kejang demam adalah ) F. >)?

tiologi dan pathogenesis tidak diketahui dengan pasti tetapi 'aktor genetik 

 berpengaruh dalam meningkatkan terjadinya kejang demam. Insiden terjadinya kejang

demam pada anak yang orang tuanya pernah mengalami kejang demam adalah 8 P )) F dan

 jika saudaranya mengalami kejang demam insidennya adalah : P 17 F. >)?

9erdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kromosom 1:p dan 8$14 P )1 telah

dipetakan sebagai kromosom yang berhubungan dengan terjadinya kejang demam. 0i negara

Amerika, antara ) F - 5 F anak P anak menderita kejang demam pada usia 5 tahun. Satu

 pertiga dari pasien ini akan mengalami rekurensi. 0i ropa barat diperoleh data statistik yang

serupa dengan di Amerika, sedangkan insiden di negara lain #ukup ber(ariasi, yaitu India 5 P 

1* F, "epang 8,8 F, uam 1+ F, =ong Kong *,45 F, dan Cina *,5 P 1,5 F. >4? 

(.*., Etiologi

=ingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya kejang

demam. 0emam sering disebabkan in'eksi saluran pernapasan atas, radang telinga tengah,

in'eksi saluran #erna dan saluran kemih. >4?

(.*.3. 0aktor Resiko

aktor resiko yang dapat menyebabkan kejang demam adalah >4?

1. /iwayat keluarga, dalam keluarga ada yang menderita kejang demam

). Suhu tubuh yang tinggi

4. erjadi hambatan dalam perkembangan anak 

+. Anak pernah mengalami kejang demam pada usia )8 hari > kejang yang

membutuhkan perawatan perinatal ? 0engan adanya minimal ) 'aktor resiko diatas

dapat meningkatkan probabilitas terjadinya kejang demam. %robabilitas kejang

demam yang akan terjadi pertama kali adalah 4* F Ibu yang mengkonsumsi alkohol

1+

Page 15: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 15/23

dan merokok saat masa kehamilan akan memiliki resiko ) kali lebih tinggi dari yang

tidak 

Satu pertiga dari jumlah anak P anak yang pernah memiilki riwayat kejang demam akan

dapat menderita kejang demam berulang. Qang masih menjadi dilema adalah karena tidak ada

data yang mendukung teori bahwa peningkatan suhu dapat menyebabkan kejang demam. >4?

Kejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. aktor resiko yang dapat

menyebabkan kejang demam berulang adalah >1?

1. /iwayat kejang demam dalam keluarga

). 3sia kurang dari 15 bulan

4. emperatur yang rendah saat kejang

+. Cepatnya kejang setelah demam

9ila seluruh 'aktor di atas ada, kemungkinan berulang 8*F, sedangkan bila tidak terdapat

'aktor tersebut hanya 1* - 15 F kemungkinan berulang. Kemungkinan berulang paling besar 

adalah tahun pertama. >1? 

9erdasarkan penelitian terhadap 55 pasien, ): pasien anak laki P laki >54 F? dan )6

 pasien anak perempuan >+7 F?, diperoleh bahwa 8 pasien mengalami kejang berulang

kembali sebanyak satu kali. Suhu yang terukur antara 48 P 48,5 RC >7 dari )5 pasien, )8F?,

riwayat epilepsi dalam keluarga >) dari ) pasien, 1**F? berhubungan dengan rekurensi

terjadinya kejang demam kompleks. >4?

(.*.= Pato;isiologi ',-

Sel dikelilingi oleh suatu membran sel yang terdiri dari permukaan dalam adalah

lipoid dan permukaan luar adalah ionik. 0alam keadaan normal membran sel neuron dapat

dilalui dengan mudah oleh ion Kalium >KD? dan sangat sulit dilalui ion Natrium >NaD? dan

elektrolit lainnya, ke#uali klorida >Cl-?. Akibatnya konsentrasi KD dalam sel neuron tinggi

dan konsentrasi NaD rendah, sedangkan di luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.

Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat perbedaan

 potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. 3ntuk menjaga keseimbangan

 potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan en!im Na-K-A%ase yang terdapat

 pada permukaan sel.

15

Page 16: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 16/23

ambar 1. >1?. %ada 'ase istirahat, Ion NaD ada di ekstra sel dan Ion KD ada di intra sel.

Membran sel bagian dalam bersi'at lebih negati' daripada ekstra sel, >)?. %ada 'ase

depolarisasi, pintu ion #hanel jadi terbuka, Ion NaD masuk ke intra sel, tapi membran sel

 bagian dalam masih tetap negati'. >4?. Karena Ion NaD masuk terus menerus  membran sel

 bagian dalam menjadi lebih positi', dan potensial membran sudah melewati ambang maka

terjadilah potensial aksi. >+?. Setelah potensial aksi men#apai ambang batas, maka Ion NaD

keluar ke ekstra sel potensial membran kembali ke posisi semula. >5?. Setelah itu terjadilah

hiperpolarisasi, dimana Ion KD ikut keluar ke ekstra sel, setelah itu kemnbali ke posisi

istirahat.

Melalui gambar 1, dapat dijelaskan bahwa kejang dapat terjadi jika pompa Ion

 Natrium P Kalium terus terjadi dan melampaui ambang batas atas potensial aksi.

16

Page 17: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 17/23

ambar ). Neurotransmitter. Neurotransmitter P neurotransmitter yang dilepaskan ini dapat

merubah polarisasi membran sel postsinaptik. 0iantara neurotransmitter P neurotransmitter 

tersebut ada yang mempermudah pelepasan muatan listrik dengan menurunkan potensial aksi.

%ada keadaan demam kenaikan suhu 1RC mengakibatkan kenaikan metabolisme basal

1*-15F dan kebutuhan oksigen akan meningkat )*F. "adi pada kenaikan suhu dapat terjadi

 perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi

di'usi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran sel tadi, dengan akibat

terjadinya lepas muatan listrik. 2epas muatan listrik demikian besarnya sehingga dapat

meluas keseluruh sel maupun membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebut

neurotransmitter dan terjadilah kejang. iap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda.

17

Page 18: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 18/23

ambar 4. %ost sinaps ; terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam

waktu yang singkat terjadi di'usi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran sel

tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. 2epas muatan listrik demikian besarnya

sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun membran sel tetangganya dengan bantuan

 bahan yang disebut neurotransmitter dan terjadilah kejang.

ambar +. Mekanisme terjadinya kejang demam

18

%ostsinaps

Sel tetangga

 Neurotransmitter

dalam jumlah besar 

KD NaD

K"AN

Page 19: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 19/23

Kejang demam terjadi pada anak berusia muda, saat ambang batas terjadinya kejang

masih rendah. Saat ini pula anak P anak mudah sekali mengalami in'eksi seperti in'eksi

saluran pernapasan atas, otitis media, sindroma (irus, dan menyebabkan respon berupa

 peningkatan suhu tubuh yang tinggi. %ada penelitian dengan menggunakan binatang

 per#obaan ditemukan bahwa pirogen endogen, salah satunya yaitu interleukin 1 dapat

meningkatkan akti(itas neuron, dan dapat menghubungkan antara demam dengan terjadinya

kejang. %enelitian sebelumnya yang juga mendukung adalah bahwa #ytokin yang terakti(asi

dapat menyebabkan terjadinya kejang demam.

(.*.> 2ani;estasi Klinik '3-

Kejang demam sederhana berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh se#ara #epat

men#apai 4: RC. Kejangnya bersi'at umum, tonik klonik dan berlangsung sekitar 1* menit,

kemudian diikuti periode posti#tal berupa perubahan kesadaran.

0idiagnosa sebagai kejang demam kompleks jika lamanya kejang lebih dari 15 menit,

kejangnya berulang di hari yang sama, atau timbulnya akti(itas kejang 'okal.

 

(.*.+ Pemeriksaan Pen$njang

Anak yang menderita kejang demam sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang.

%emeriksaan rutin berupa elektrolit serum, glu#osa darah, #alsium, 'oto retgen tulang, dan

 pen#itraan otak dapat membantu menegakkan diagnosis. %eningkatan leukosit sampai diatas

)*.***<T2 dapat berhubungan dengan terjadinya ba#teriemia. %emeriksaan darah lengkap dan

kultur darah adalah pemeriksaan yang tepat untuk membantu diagnosa. 0iagnosis meningitis

harus disingkirkan, karena pasien dengan meningitis purulenta >meningitis ba#terial? juga

dapat ditemukan demam dan kejang. anda dari meningitis adalah 'ontanel yang menonjol,

kaku kuduk, stupor, dan iritabilitas. anda dari meningitis ini selalu dapat tidak ditemukan,

terutama pada anak yang berusia kurang dari 18 bulan. >1? 

%emeriksaan >lektroen#ephalogra'y? yang dilakukan diantara dua serangan

kejang tidak ditemukan kelainan, terutama jika diperiksa pada hari ke 8 P ke 1* setelah

kejang. >1? 

Setelah demam reda dan kejangnya teratasi, perlu dipertimbangkan apakah dilakukan

lumbal pungsi atau tidak untuk menyingkirkan kemungkinan adanya meningitis purulenta.

Semakin muda usia pasien semakin penting lumbal pungsi, karena tidak banyak yang dapat

ditemukan pada pemeriksaan 'isik untuk mendiagnosa meningitis. 2umbal pungsi sebaiknya

dilakukan pada anak yang berusia lebih muda dari ) tahun, masa penyembuhannya lama, dan

1:

Page 20: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 20/23

tidak ditemukannya penyebab kejang demamnya.  >1? /esiko terjadinya meningitis purulenta

adalah *.6 P 6,7F. >)?

2umbal pungsi sangat dianjurkan untuk dilakukan pada pasien yang berusia kurang

dari 1) bulan, karena gejala meningitis purulenta minimal atau sama sekali tidak ada pada

usia ini. 2umbal pungsi dapat dipetimbangkan untuk dilakukan pada pasien yang berusia 1) P 

18 bulan. 0an lumbal pungsi tidak rutin dilakukan pada pasien berusia diatas 18 bulan, pada

usia ini tergantung penemuan klinis meningitis purulenta. >)? 

(.*.? Diagnosis 4anding '(-

0iagnosis banding kejang demam adalah

U pilepsi

Kejang terjadi karena lepas muatan listrik yang berlebihan di sel

neuron syara' pusat.

Mani'estasi klinik ;

idak ada maupun tidak diawali dengan demam, kejang dapat tonik<klonik<absens#e,

setelah kejang terjadi penurunan kesadaran, tidak disertai dengan in'eksi lain.

%emeriksaan penunjang ;

0engan ditemukan abnormalitas gelombang otak 

U Meningitis<nsepalitis

Mani'estasi klinis yang ditemukan ;

%anas, gangguan kesadaran, kejang, muntah-muntah, kaku kuduk >D?

%emeriksaan penunjang ;

%emeriksaan 2CS ditemukan warnanya keruh, tekanannya meningkat, bakteri yang

meningkat, protein meningkat, glukosa menurun, sel lim'osit meningkat.

(.*.@ Komplikasi

Kejadian ke#a#atan sebagai komplikasi kejang demam dan kematian sampai saat ini

 belum pernah dilaporkan. >1?

iga sampai enam persen anak P anak yang mengalami kejang demam akan

mengalami epilepsi. Kejang demam kompleks dan kelainan struktural otak berkaitan dengan

 peningkatan resiko terjadinya epilepsi. >5?

)*

Page 21: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 21/23

(.*.*) Penatalaksanaan Kejang '*-

9iasanya kejang demam berlangsung singkat dan bila datang berobat kejangnya

sudah berhenti. Apabila datang dalam keadaan kejang, obat yang paling #epat menghentikan

kejang adalah dia!epam yang diberikan se#ara intra(ena. 0osis dia!epam intra(ena adalah

*,4 P *,5 mg<kg perlahan P lahan dengan ke#epatan 1 P ) mg<menit atau dalam waktu lebih

dari ) menit, dengan dosis maksimal )* mg.

&bat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau di rumah adalah dia!epam

rektal. 0osis dia!epam rektal adalah *,5 P *,75 mg<kg atau dia!epam rektal 5 mg untuk anak 

dengan berat badan kurang dari 1* kg dan 1* mg untuk anak dengan berat badan lebih dari 1*

kg. Atau dia!epam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak dibawah usia 4 tahun atau dosis 7,5

mg untuk anak diatas usia 4 tahun.

Kejang yang belum berhenti dengan dia!epam rektal masih dapat diulang lagi dengan

#ara dan dosis yang sama dengan inter(al waktu 5 menit.  

9ila ) kali dengan dia!epam rektal masih kejang, dianjurkan ke rumah sakit. 0an

disini dapat diberikan dia!epam intra(ena dengan dosis *,4 P *,5 mg<kg. 

9ila kejang tetap belum berhenti diberikan 'enitoin se#ara intra(ena dengan dosis

awal 1* P )* mg<kg<kali dengan ke#epatan 1 mg<kg<menit atau kurang dari 5* mg<menit. 9ila

kejang berhenti dosis selanjutnya adalah + P 8 mg<kg<hari, yaitu 1) jam setelah dosis awal.

9ila dengan 'enitoin kejang belum berhenti maka pasien harus dirawat di ruang

intensi'. 9ila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang

demamnya dan 'aktor resikonya, apakah kejang demam sederhana atau kompleks.

Pemberian obat saat demam '*- 

<Antipiretik 

Antipiretik dianjurkan diberi pada saat demam, walaupun tidak ditemukan bukti

 bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam. 0osis

asetamino'en yang digunakan berkisar 1* P 15 mg<kg<kali diberikan + kali sehari dan tidak 

lebih dari 5 kali. 0osis ibupro'en 5 P 1* mg<kg<kali, 4 P + kali sehari

A#etamino'en dapat menyebabkan sindrom /eye terutama pada anak kurang dari 18

 bulan, meskipun jarang. %ara#etamol 1* mg<kg sama e'ekti'nya dengan ibupro'en 5 mg<kg

dalam menurunkan suhu tubuh.

)1

Page 22: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 22/23

<Antikon7$lsan

%emakaian dia!epam oral dosis *,4 mg<kg setiap 8 jam pada saat demam menurunkan

resiko berulangnya kejang, begitu pula dengan dia!epam rektal dosis *,5 mg<kg setiap 8 jam

 pada suhu 48,5 RC.

0osis tersebut #ukup tinggi dan dapat menyebabakan ataksia, iritabel dan sedasi yang

#ukup berat pada )5 P 4: F kasus.

enobarbital, karbama!epin, 'enitoin pada saat demam tidak berguna untuk men#egah

kejang demam.

Pemberian obat r$matan '*-

%emberian obat 'enobarbital atau asam (alproat setiap hari e'ekti' dalam menurunkan

resiko berulang kejang.

0engan meningkatnya pengetahuan tentang kejang demam VbenignV dan e'ek samping

 penggunaan obat terhadap kogniti' dan perilaku, pro'ilaksis terus menerus diberikan dalam

 jangka pendek, ke#uali pada kasus yang sangat selekti'. %emakaian 'enobarbital setiap hari

dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar >+* P 5* F?. &bat pilihan saat

ini adalah asam (alproat meskipun dapat menyebabkan hepatitis namun insidennya ke#il.

0osis asam (alproat 15 P +* mg<kg<hari dalam ) P 4 dosis, 'enobarbital 4 P +

mg<kg<hari dalam 1 P ) dosis.

 Algoritma pengobatan medikamentosa saat terjadi kejang demam.(1)

))

Page 23: LAPORAN_KASUS

7/21/2019 LAPORAN_KASUS

http://slidepdf.com/reader/full/laporankasus-56daf433cc569 23/23

DA0&AR PUS&AKA

1. Ismail So'yan, aslim S Soetomenggolo, 9istok Saing, dkk. Konsensus %enanganan

Kejang 0emam. Indonesia; 9adan %enerbit I0AIO )**5. %. 1-)4

). 9aumann /obert. ebrile Sei!ures. 0iakses dari;

http;<<emedi#ine.meds#ape.#om<arti#le<1176)*5-o(er(iew  pada tanggal No(ember 

1+, )*1+.

4. enjani Noorudin /. %ediatri#s, ebrile Sei!ures. 0iakses dari ;

http;<<emedi#ine.meds#ape.#om<arti#le<8*15**-o(er(iew   pada tanggal No(ember 1+,

)*1+.

+. "ohnston Mi#hael H. Nelson e@tbook o' %ediatri#s 17th ed. 3nited States; SaundersO

)**+. %. 1)84-7

5. S#hwart! M. illiam. %edoman Klinis %ediatri. "akarta; %enerbit 9uku Kedokteran

CO )**5. %. 1*1-:

)4