laporan yoghurt
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Yoghurt merupakan salah satu makanan hasil olahan dengan menggunakan
biotekhnologi. Yoghurt memiliki banyak peminat dengan berbagai bentuk
olahannya, baik yoghurt dalam bentuk minuman, ice cream, maupun puding.
Bahan baku utama dari pembuatan yoghurt adalah susu sapi segar dalam jumlah
yang cukup banyak bila diproduksi dalam jumlah besar. Pemerolehan susu sapi
segar sebagai bahan baku yoghurt ini dapat dikatakan cukup sulit, diakibatkan
jumlah pasokan susu segar yang diedarkan dipasaran jarang karena sebagian besar
telah dipasok ke koperasi, serta nilai jual bahan baku berupa susu segar ini juga
mulai melambung.
Latar Belakang :
- Karena mahalnya bahan baku yoghurt yang biasanya berupa susu sapi
segar dan juga terbatasya ketersediaan bahan baku tersebut di pasaran.
- Adanya beberapa orang yang memiliki alergi terhadap laktosa yang
terkandung dalam susu sapi
- Sehingga, peneliti berniat melakukan beberapa percobaan pembuatan
yoghurt dengan menggunakan bahan baku yang lain seperti susu yang
berasal dari jagung, kedelai dan lamtoro.
Rumusan Masalah :
- Bagaimana hasil uji organoleptik meliputi citarasa, tekstur dan warna
yoghurt yang berbahan baku dari susu jagung, kedelai, dan lamtoro jika
dibandingkan dengan yoghurt yang berasal dari susu sapi?
- Bagaimana kandungan nutrisi dari yoghurt yang berbahan baku dari susu
jagung, kedelai, dan lamtoro?
Hipotesis :
- Yoghurt tidak hanya bisa terbuat dari susu sapi namun juga dapat dibuat
dari susu jagung, kedelai dan lamtoro.
- Kandungan nutrisi dari beberapa bahan alternatif seperti jagung, kedelai
dan lamtoro hampir sama dengan yang berbahan dasar susu sapi.
- Uji organoleptik menunjukkan bahwa citarasa, tekstur dan warna dari
yoghurt yang berbahan baku alternatif seperti jagung, kedelai, dan lamtoro
sama dengan yoghurt yang berbahan dasar dari susu sapi murni
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimen karena menggunakan
beberapa variabel yaitu variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel
respon.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel kontrol:
a. Volume bahan baku yang digunakan yaitu 1 liter.
b. Jenis starter yang digunakan yaitu Lactobasillus casei.
2. Variabel Manipulasi :
a. Bahan baku pembuatan yoghurt berupa susu jagung, susu kedelai,
susu lamtoro.
3. Variabel respon :
a. Uji kualitas yoghurt meliputi citarasa, tekstur, dan warna.
C. Definisi Operasional
1. Variabel kontrol
a. Jenis starter yang digunakan yaitu Lactobasillus casei karena jenis
starter ini mudah diperoleh.
2. Variabel manipulasi
a. Susu jagung
b. Susu kedelai
c. Susu lamtoro
3. Variabel respon
a. Uji kualitas yoghurt meliputi citarasa, tekstur, dan warna dilakukan
dengan menggunakan angket respon konsumen yang dilakukan
kepada 36 mahasiswa dan 1 dosen matakuliah.
D. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Kompor gas 1 buah
b. Panci 1 buah
c. Pengaduk 1 buah
d. Toples kaca bening dengan tutup bukan bahan plastik 3 buah
e. Alkohol 70%
2. Bahan :
a. Air 3 liter
b. Jagung 250 gram
c. Kedelai 250 gram
d. Lamtoro 250 gram
e. Starter yoghurt (L.casei)
f. Gula pasir 1 Kg
E. Langkah Kerja
1. Tahapan pembuatan susu jagung, susu kedelai dan susu lamtoro :
a. Mencuci bersih jagung, kedelai, dan lamtoro.
b. Menimbang jagung, kedelai, dan lamtoro masing-masing 250 gram.
c. Memasukkan jagung yang telah ditimbang ke dalam blender kemudian
menambahkan air sebanyak 1 liter.
d. Menghancurkan jagung dengan menggunakan blender hingga jagung
menjadi susu.
e. Menyaring susu jagung dengan menggunakan saringan.
f. Merebus susu jagung hasil saringan menggunakan kompor hingga
mendidih.
g. Setelah mendidih mengangkat rebusan susu jagung dan meletakkannya
ke dalam toples kaca bening.
h. Menunggu hingga suhunya turun sekitar 35°C sehingga siap untuk
dilakukan tahap pembuatan yoghurt.
i. Melakukan tahapan menghancurkan dengan menggunakan blender
sampai merebus bahan hingga mendidih pada bahan kedelai dan lamtoro.
2. Tahapan pembuatan yoghurt :
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Melakukan sterilisas alat dengan cara perebusan. Toples yang akan
digunakan direbus dengan air selama 30 menit, kemudian diangkat dan
dilakukan sterilisai dengan menyemprotkan alkohol ke dalam botol
secukupnya kemudian menutup botol dengan rapat.
c. Melakukan perebusan terhadap bahan baku yaitu susu jagung, susu
kedelai dan susu lamtoro selama 30 menit dengan suhu 80-90°C, saat
melakukan perebusan sesekali dilakukan pengadukan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya denaturasi protein.
d. Setelah mendidih, tambahkan 100 gram gula pasir ke dalam 1 liter susu.
Lalu aduk kembali. Setelah gula pasir larut, matikan kompor dan tunggu
hingga suhunya antara 40-500 C.
e. Setelah suhunya mencapai 40-500, masukkan susu ke dalam toples kaca
steril dan inokulasikan dengan bakteri secara aseptis.
f. Menutup toples dan menyimpan pada suhu ruang selama 2-3 hari hari
hingga terbentuk 3 lapisan, lapisan pertama berwarna putih keruh yang
merupakan lapisan lemak/skim, lapisan kedua berwarna jernih
kekuningan yang merupakan lapisan deari bakteri yang digunakan,
lapisan ketiga merupakan lapisan yoghurt yang siap untuk dikonsumsi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP