laporan tutorial skenario a blok 19

15
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A BLOK 19 DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 TUTOR : dr. Linda Trisna, Sp M (K) Ajeng Mutia Oktrinalida 04011181320007 Maria Lisa Wijaya 04011181320015 Denara Eka Safitri 04011181320029 Rafika 04011181320037 Erika Resti Prahastika 04011181320067 Rikka Wijaya 04011281320037 Akbar Rizky Wicaksana 04011381320003 Stefanie Angeline 04011381320005 Jason Liando 04011381320013 Anusha G Perkas 04011381320081 1

Upload: stefanie-heartfilia

Post on 11-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 19

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

TUTOR : dr. Linda Trisna, Sp M (K)

Ajeng Mutia Oktrinalida 04011181320007

Maria Lisa Wijaya 04011181320015

DenaraEka Safitri 04011181320029

Rafika 04011181320037

Erika Resti Prahastika 04011181320067

Rikka Wijaya 04011281320037

Akbar Rizky Wicaksana 04011381320003

Stefanie Angeline 04011381320005

Jason Liando 04011381320013

Anusha G Perkas 04011381320081

Nurul Rizki Syafarina 04011181320105

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 20131

Page 2: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Illahi Robbi, karena berkat limpahan rahmat dan

hidayah-Nya lah penyusun bisa menyelesaikan tugas laporan tutorial ini dengan baik tanpa

aral yang memberatkan.

Laporan ini disusun sebagai bentuk dari pemenuhan tugas laporan tutorial skenario B

yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, khususnya pada Blok Neurologi dan Sistem

Sensoris Khusus.

Terima kasih tak lupa pula kami sampaikan kepada dr. Linda Trisna, Sp M (K) yang

telah membimbing dalam proses tutorial ini, beserta pihak-pihak lain yang terlibat, baik

dalam memberikan saran, arahan, dan dukungan materil maupun inmateril dalam penyusunan

tugas laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan pembelajaran yang baru bagi

penyusun dan perbaikan di masa yang akan datang.

Palembang, 28 Agustus 2015

Penyusun

Kelompok Tutorial VI

2

Page 3: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…........................................................................................ ...2

DAFTAR ISI…………..............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5

SKENARIO B................………................................................................................5

I. Klarifikasi Istilah..................................................................................................5

II. Identifikasi Masalah.............................................................................................6

III. Analisis Masalah...................................................................................................7

IV. Keterkaitan Antar Masalah dan Kerangka Konsep

IV.1. Keterkaitan Antar Masalah.......................................................................25

IV.2. Kerangka Konsep.....................................................................................26

V. Identifikasi Topik Pembelajaran (Learning Issue)

V.1. Matriks Identifikasi .................................................................................27

V.2. Sintesis Masalah…………………………………………………............28

V.2.1. Histofisiologi dari sistem pernapasan Pars Respiratorik................28

V.2.2. Anatomi sistem limfatik pada leher...............................................31

V.2.3. Histofisiologi dari organ limfoid...................................................36

V.2.4. Anatomi sistem limfatik pada paru-paru.......................................44

V.2.5. TBC...............................................................................................47

V.2.6. HIV............................................................................................... 51

V.2.7. Histofisologi kulit..........................................................................53

VI. KESIMPULAN………………………………………………………............ 57

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………............ 58

3

Page 4: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Blok Neuorologi dan Sistem Sensoris Khusus adalah blok ke-19 semester V dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Sriwijaya Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai

bahan pembelajaran untuk menghadapi kasus yang sebenarnya pada waktu yang akan

datang.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

4

Page 5: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

BAB IIPEMBAHASAN

SKENARIO A

Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata kanannya kabur sejak 2 hari

yang lalu sejak terkena bola bulu tangkis. Mata merah ada, keluar darah (-), mual muntah (+),

penderita dibawa ke mantri diberikan obat tetes Cendoxytrol ® dan obat makan. Keluhan

tidak berkurang penderita dibawa ibu ke RS karena mata kanan makin kabur.

Pemeriksaan Oftalmologi:

AVOD : 1/300

AVOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg

TIOS : 18,5 mmHg

Palpebra blepharospasme (+)

Konjungtiva subknjungtiva bleeding (+)

Kornea odema

Bilik mata depan terdapat darah (+) (Black ball eye)

Iris, pupil , lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

5

Page 6: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

I. KLARIFIKASI ISTILAH

No. Istilah Definisi

1 AVOD

2 AVOS

3 TIOD Tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata kanan

terhadap dinding bola mata kanan.

4 TIOS Tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata kiri

terhadap dinding bola mata kiri.

5 Blefarospasme Kontraksi otot orbicular pada kelopak mata.

6 Black ball eye Darah didalam bilik mata depan dapat terjadi akibat

trauma benda tumpul yang merobek pembuluh darah

iris atau badan siliar.

7 Odema

8 Palpebra

9 Kornea

10 Bilik mata depan

11 Iris Membran sirkular berpigmen dibalik kornea, ditembus

oleh pupil.

12 Pupil Lubang pada bagian tengah iris mata tempat masuknya

cahaya kedalam mata.

13 Lensa Badan bikonveks dan bening yang memisahkan ruang

posterior vitrosa, yang merupakan bagian yang

berfungsi dalam mekanisme refraksi mata.

14 Segment posterior Berisi humour vitreus untuk membantu menjaga bola

mata. Mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke

retina.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

No. Identifikasi Masalah Problem Concern

6

Page 7: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

1.

Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata

kanannya kabur sejak 2 hari yang lalu sejak terkena bola

bulu tangkis.

***

2.

Mata merah ada, keluar darah (-), mual muntah (+),

penderita dibawa ke mantri diberikan obat tetes

Cendoxytrol ® dan obat makan. Tetapi keluhan tidak

berkurang penderita dibawa ibu ke RS karena mata kanan

makin kabur.

**

3.

Pemeriksaan Oftalmologi :

AVOD : 1/300

AVOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg

TIOS : 18,5 mmHg

Palpebra blepharospasme (+)

Konjungtiva subknjungtiva bleeding (+)

Kornea odema

Bilik mata depan terdapat darah (+) (Black ball eye)

Iris, pupil , lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

III. ANALISIS MASALAH

7

Page 8: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

1. Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata kanannya kabur sejak 2 hari

yang lalu sejak terkena bola bulu tangkis.

a. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata normal? Reres, Anusha

b. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata yang terganggu pada kasus? Rafika, Reres

c. Bagaimana proses melihat yang normal? Denara, Lisa

d. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme mata kabur? Lisa, Ajeng

2. Mata merah ada, keluar darah (-), mual muntah (+), penderita dibawa ke mantri

diberikan obat tetes Cendoxytrol ® dan obat makan. Tetapi keluhan tidak

berkurang penderita dibawa ibu ke RS karena mata kanan makin kabur.

a. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme:

- Mata merah Ajeng, Fika

- Nyeri Jason, Denara

- Mual Stefanie, Lisa

- Muntah Akbar, Ajeng

b. Bagaimana hubungan antar keluhan pada kasus? Rikka, Jason

c. Mengapa mata merah pada kasus tidak disertai darah? Anusha, Stefanie

d. Apa kandungan obat tetes Cendoxytrol ®? Nurul, Akbar

e. Bagaimana farmakokinetik, farmakodinamik, indikasi dan kontraindikasi obat tetes

cendoxytrol terhadap mata? Reres, Rikka

f. Mengapa keluhan tidak berkurang walaupun sudah diberikan obat tetes Cendoxytrol

®? Rafika, Anusha

g. Bagaimana efek samping obat tetes cendoxytrol terhadap peningkatan TIO? Denara,

Nurul

h. Mengapa mata kanan pasien makin kabur? Lisa, Reres

3. Pemeriksaan Oftalmologi

AVOD : 1/300

8

Page 9: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

AVOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg

TIOS : 18,5 mmHg

Palpebra blepharospasme (+)

Konjungtiva subknjungtiva bleeding (+)

Kornea odema

Bilik mata depan terdapat darah (+) (Black ball eye)

Iris, pupil , lensa dan segment posterior tidak dapat dinilai

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan oftalmologi

pada kasus? Ajeng, Rafika

b. Mengapa iris, pupil, lensa dan segment posterior pada kasus tidak dapat dinilai?

Jason, Denara

c. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan AVOD dan TIOD? Stefanie, Lisa

IV. HIPOTESIS

Seorang laki-laki umur 10 tahun mengalami trauma tumpul pada mata kanannya yang

menyebabkan subkonjungtiva bleeding, hifema dengan komplikasi glaukoma sekunder

OD.

a. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus? Akbar, Ajeng

b. Apa saja diagnosis banding pada kasus? Rikka, Jason

c. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus? Anusha, Stefanie

d. Apa diagnosis pada kasus? Nurul, Akbar

e. Apa definisi dari diagnosis pada kasus? Reres, Rikka

f. Bagaimana epidemiologi dari diagnosis pada kasus? Rafika, Anusha

g. Apa etiologi dari diagnosis pada kasus? Denara, Nurul

h. Apa saja faktor resiko dari diagnosis pada kasus? Lisa, Reres

i. Bagaimana patofisiologi dari diagnosis pada kasus? Ajeng, Rafika

j. Bagaimana patogenesis dari diagnosis pada kasus? Jason, Denara

k. Apa saja gejala klinis dari diagnosis pada kasus? Stefanie, Lisa

l. Bagaimana penatalaksanaan dari diagnosis pada kasus? Akbar, Ajeng

m. Bagaimana cara pencegahan dari diagnosis pada kasus? Rikka, Jason

n. Apa saja komplikasi dari diagnosis pada kasus? Anusha, Stefanie

o. Bagaimana prognosis dari diagnosis pada kasus? Nurul, Akbar

p. Bagaimana SKDI dari diagnosis pada kasus? Reres, Rikka

9

Page 10: Laporan Tutorial Skenario a Blok 19

V. LEARNING ISSUE

V.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Reres, Lisa, Stefanie

V.2. Hifema Rafika, Ajeng, Akbar, Anusha

V.3. Glaukoma Sekunder Denara, Jason, Rikka, Nurul

VI. KERANGKA KONSEP

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

10