laporan tutorial minggu 5

Upload: rosi-oktarina

Post on 15-Jul-2015

277 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

I. Mengklarifikasi terminologi dan konsep 1. Chronic Prolong Malnutrition : Keadaan klinis yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. 2. GAKY :Gangguan akibat kekurangan yodium 3. Vitamin A : merupskan salah satu jenis vitamin yang biasanya ditemukan dalam bentuk retinol yang mempunyai aktivitas biologis serupa yang bekerja dalam sejumlah kapasitas terutama fungsi retina pertumbuhan dan differensiasi jaringan epitel, pertumbuhan tulang, reproduksi dan sistem imune. II. Menentukan Masalah 1. Mengapa Marasmi agak pendek dan terbelakang? 2. Bagaimana Hubungan umur, marasmi anak ke 6 dari tujuh bersaidara, orangtuanya yang bekerja sebagai petani, tempat tinggal dikaki gunung merapi dengan kondisi marasmi saat ini? 3. Mengapa kader memberikan marasmi vitamin A? 4. Mengapa kader menyarankan untuk membawa Marasmi ke Puskesmas? 5. Pemeriksaan fisik apa dalam penegakkan diagnosis Marasmi Chronic Prolong Malnutrition? 6. Bagimana kriteria seorang anak dikatakan telah mengalami CPM? 7. Kemana marasmi dirujuk? Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya? 8. Bagaimana cara lain untuk pencegahan GAKY? 9. Berapa kebutuhan yodium normal dalam sehari? 10. Apa saja yang ditimbulkan dari kekurangan yodium? III. Menganalisis masalah melalui Brainstorming dan menggunakan prior knowlage 1. Kemungkinan Marasmi agak pendek dan terbelakang, karena faktor : Hormon Defisiensi hormon tiriod (hipotiroid ) menyebabkan pertumbuhan terhambat (kretinisme) perkembangan terhambat ( retardasi mental) Kelainan pada saraf Kelainan pada saluran cerna

-

Kekurangan energi protein

2. Usia : marasmi yang berusia merupakan fase golden period pada pertumbuhan anak. Kemungkinan asupan yodium marasmi kurang sejak dalam kandungan sampai usianya yang sekarang. Tempat tinggal dikaki gunung merapi : ini karena air dan tanah daerah tersebut makin kekurangan yodium . Pekerjaan orang tua sebagai petani : penghasilan yang kurang untuk membeli makan, sehingga makanan seadanya gizi tidak tercukupi Anak ke 6 dari 7 bersaudara m akanan yang sedikit dan dibagi-bagi

Pendek dan terbelakang Mal nutrisi : y Mikronutrien yang terdiri dari defisiansi nutri dalam tubuh dan vitamin A, Yodium, Zat Besi y Energi Protein , ysng terdiri dari marasmus, kwashiokor, marasmuskwashiokor Defisiensi Vitamin A Pendek Lesu karena kekeurangan energi tubuh Sering Menangis kondisi pada balita yang merasa tubuh yang tidak enak karena respon dari kekurangan energi. 3. Pemberian Vitamin A merupakan program pemerintah yang dibagikan kader. Pemberian vitamin A ini untuk mengatasi defisiensi makronutrien dam mikronutrien dan untuk pertumbuhan tilang dan perkembangan saraf. Dosinya : 5000 IU/ hari 4. Kader menyarankan untuk membawa marasmi ke puskesmas karena : y puskesmas adalah pelayanan kesehatan primer di daeah tersebut. Dan disana juga terdapat dokter pelayanan primer. y Untuk mendapatkan asupan vitamin lain sesuai dengan defisiensi makro dan mikronutrien yang dialami. Kekurangan kalsium, diberikan susu Kekeurangan Vitamin B, diberikan B kompleks

y

Penangan penyakit penyerta lain.

5. Bentuk Pemeriksaan fisik marasmi : y y y Bentuk Tubuh : kulit extremitan, kepala Pemeriksaan bentuk mental Pemeriksaan Antopometri Lingkar perkembangan Lingkar Lengan untuk menilai pertumbuhan ndan perkembangan kepala anak untuk menilai pertumbuhan dan

jaringan lemak dan otot. Berat badan. Tinggi Badan. y Pemeriksaan lain : Laboratorium Sederhana 1. HB pemeriksaan anemia 2. Kadar protein darah--> Albumin dan globulin 6. Point diagnosis: Penurunan BB 10 % dalam 3 bulan terakhir IMT < 18,5 (malnutrisi kronik) 7. Marasmi dirujuk kebagian Spesialis Anak. Penatalaksanaan selanjutnya : y y Penambahan asupan nutrisi Mengobati penyakit penyerta

8. Cara pencegahan GAKY y y Setiap kali memasak, selalu gunakan garam beryodium di rumah tangga Untuk daerah gondok endemik, anak-anak usia 1-5 tahun diberi kapsul beryodium selama 1 tahun y Bila ada anak dengan gejala pembesaran kelenjar gondok Tu kerdil segera laporkan pada petugas kesehatan di puskesmas. 9. Dosis yodium : 100-150 mg/ kg BB Berdasarkan PII: Dewasa 100-200 mg /kgBB Usia 0-59 bulan : 100mg/ kg BB

Anak SD : 150 mg/kg BB Ibu hamil dan menyusui : 200mg/kgBB 10. Gannguan yang ditimbulkan dari kekurangan yodium: y Perkembangan kemampuan dan tingkat kercedasan anak terhambat (IQ rendah) y y y y y Gangguan perkembangna fisik Dapat menjadi anak yang kecil (kretinisme) Pada orang dewasa sering terjadi pembesaran kelenjar gondok pada leher Wanita usia subur sering kesulitan mendapatkan anak Jika ibu hamil menderita GAKY, kemungkinan dapat mengalami keguguran atau bayi lahir saat dilahirkan.

V. Learning Objective 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi dan klasifikasi dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang epidemiologi dan faktor resiko dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang etiologi dan patofisiologi dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penegakkan diagnosia dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penatalaksanaa dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prgnosis dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY 7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang program pemerintah dalam menanggulangi kasus dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY

VI. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet,dll. VII. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi dan klasifikasi dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY

Malnutrisi : semua kelainan gizi; dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan / kekurangan makanan. Jenis-jenis malnutrisi : a. Malnutrisi mikronutrien, yang terpenting adalah kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan zat besi. b. Kekurangan gizi

Malnutrisi

primer, disebakan oleh faktor sosial / ekonomi yang mengakibatkan kekurangan makanan sekunder, terjadi pada anak dengan berbagai keadaan yang disebabkan oleh meningkatnya kebutihan kalori

Malnutrisi Energi Protein ( gizi buruk) 1. KKP kering : kurus, dehidrasi marasmus KKP kering disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan, sering disebabkan karena ibu tidak dapat memberikan ASI. Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh. Hampir selalu disertai terjadinya infeksi. Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal 2. KKP basah : udema, karena tahanan cairan kwashiokor KKP basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa Afrika berarti 'anak pertamaanak kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian ASI ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan ASI, sehingga tidak tumbuh dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan: - tertahannya cairan (edema) - penyakit kulit - perubahan warna rambut. Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak yang menderita marasmus 3. KKP Menengah : berada diantara dua : marasmus kwashiokor Anak-anak yang menderita KKP ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus.

c. Kelebihan gizi (obesitas)

GAKY :Gangguan akibat kekurangan yodium Vitamin A : merupskan salah satu jenis vitamin yang biasanya ditemukan dalam bentuk retinol yang mempunyai aktivitas biologis serupa yang bekerja dalam sejumlah kapasitas terutama fungsi retina pertumbuhan dan differensiasi jaringan epitel, pertumbuhan tulang, reproduksi dan sistem imune. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang epidemiologi dan faktor resiko dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY y Malnutrisi Epidemiologi : dinegara berkembang , merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak. marasmus : menurut Depkes, penderita gizi kurang ditemukan di 42% kabupaten di indonesia. 2-4 dari 10 balita adalah gizi kurang Marasmus sering berhubungan dengan keadaan kepadatan

pendududuk dan kurang higiene di perkotaan krisis ekonomi Kwashiokor : paling banyak pada negara miskin. Karena kekurangan zat makanan, dimana serat digunakan untuk menyapih bayi. Faktor Resiko malnutrisi : Ekonomi yang rendah Faktor pendididkan Kebiasaan makanan yang buruk Cara perawatan Politik Orang-orang yang memiliki resiko mengalami kekurangan gizi:

1. Bayi dan anak kecil yang nafsu makannya jelek 2. Remaja dalam masa pertumbuhan yang pesat 3. Wanita hamil dan wanita menyusui 4. Orang tua 5. Penderita penyakit menahun pada saluran pencernaan, hati atau ginjal,

terutama jika terjadi penurunan berat badan sampai 10-15% 6. Orang yang menjalani diet untuk jangka panjang 7. Vegetarian 8. Penderita ketergantungan obat atau alkohol yang tidak cukup makan 9. Penderita AIDS 10. Pemakaian obat yang mempengaruhi nafsu makan, penyerapan atau pengeluaran zat gizi 11. Penderita anoreksia nervosa 12. Penderita demam lama, hipertiroid, luka bakar atau kanker.

Faktor resiko marasmus : Multifaktor Kesalahan pemberian makan Penyakit metabolik Ibu perokok

y

GAKY Adalah spektrum gangguan luas akibat defisiensi yodium dalam makanan sehingga terjadi penurunan kapasitas intelektual dan fisik pada mereka yang kurang yodium. Epidemiologi : terakhir dilaporkan dalam MDIS Working Paper, 1993 gondok sering ditemukan didaerah pegunungnanalpen, himalaya dan

andes.meskipun demikian terlihat juga di dataran rendah seperti filandia Derajad endemik : a. Grade I (endemik ringan) b. Grade II (endemik sedang) c. Grade III (endemik berat) y Vitamin A : Epidemiologi : sejak tahun 1992 indonesia bebas xeroptalmus 60 ribu anak balita disertai gejala bercak bitot (prevalensi 0,33%)

Namun masih dijumpai 10 juta banak balita menderita KVA subklinis ( 50 % balita : serum retino , 20Ug/100ml) 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang etiologi dan patofisiologi dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY y Malnutrisi Etiologi : Primer : Susunan makanan yang salah Sediaan makanan yang kurang baik Kemiskinan Ketidaktahuan tentang nutrisi Sekunder: gangguan pencernaan Gangguan psikologi Kwashiokor : E tiologi : 1. Pola makan 2. Faktor sosial 3. Faktor ekonomi 4. Faktor infeksi dan penyakit lain Patogenesis: y Kekurangan protein yang mencolok menyebabkan terjadinya kebutukan protein viseral yang sanyan rendah, mengakibatkan terjadinya

hipoalbuminemia edeme generalisata noramal tersamarkan

penurunan BB 60%- 80% dari retensi cairan (edem)

karena peningkatan

penurunan albumin serum. y y y y Lemak subkutis dan masa otot relatif tidak terpengaruh Sintesis protein pengangkut berkurang hati membesar Usus halus penurunan enzim usus Sumsum tulan hipoplasi, terjadi penurunan sel darah merah Penurunan sintesis transferin dan seruloplasmin Defisiensi protein dan filat y Atropi timus dan limfoid

y y

Defisiensi imune infeksi Defisiensi za gizi penting lain, seperti vitamin dan yodium Marasmus: Etiologi ; 1. Pemasukan kalori yang tidak cukup 2. kelainan metabolik 3. malformasi kongenital Patogenesis :

y

Katabolisme

besar-besaran

yang

mengakibatkan

terjadinta

deplesi

komponen protein somatik berkurang

hilang masa otot, sehingga adaptasi

yang berfungsi untuk menyekresikan asam amino sebagai sumber energi. lemak subkutis di mobilisasi untuk bahan bakar sehingga lemak subkutis hilang dan otot otot ekstremitas kurus dan kepala tampak terlalu besar dari tubuh. y Komponen protein viseral normal, tetapi kadar albumin serum nomal dan sedikit berkurang y Defisiensi imunitas seluler yang menyebabkan terjadinya infeksi pada keadaan stess dan tubuh lemah y y Anemia Retardasi pertumbuhan Vitamin A Etiologi : - Asupan vitamin rendah karena kurang

pengetahuan, keadaan ekonomi, dan nafsu makan hilang. - gannguan reabsorbsi vitamin A - gangguan konversi - kerusakan hati - kelainan kelenjar tiroid y GAKY

Etiologi : 1. Defisiensi yodium 2. Iodium excersise 3. Faktor geografis dan non geografis 4. Faktor zat gizi lain Etiopatogenesis : y Defisiensi iodium Sebab utama gondok endemik. Gondok adalah adaptasi tiroid terhadap kekurangan yodium. Yodium di timbunn dalam kelenjar tiroid dan diekskresikan lewat urin. Kecepatan klirens konstan dan ekskresinya tergantung kadarnya dalam plasma y Iodium berlebihan Masukan iodium melebihi jumlah yang diperlukan intuk sintesi hormon. Dosis besar yodium akan menhibisi hirmonogenesis.

4.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penegakkan diagnosia dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY Penilaian Status Gizi 1. Anamnesis Riwayat nutrisi dalam kandungan Saat kelahiran Keadaan waktu lahir Penyakit dan kelainan yang diderita Data imunisasi Data keluarga Riwayat kontak dengan penderita penyakit penular tersenut

2. Pemeriksaan fisik Bentuk tubuh , perbandingan bagian kepala, tubuh, anggota gerak Keadaan mental anak : komposmentis, cengeng, apatik

-

Wajah ; serupa anak sehat atau moonface Mata ; sinar mata (sayu, apatia, biasa) bulu mata Gejala vitamin A, mulut somatitis Totaks ; bentuk seperti gambang Abdomen : biasa, membuncit, teliti adanya asites, hepatomegali, spenomegali Ekstremitas : edema, hipotrofi otot Kulit : tanda perdarahan, hiperkeratosis, dermatitis,

3. Antropometri a. BB Indikator tunggal terbaik saat ini Dasar perhitungan obat dan nutrisi yang akan diberikan Memantau keadaan kesehatan Menilai keadaan gizi serta tumbuh kembangan

b. TB Akan meningkat terus walaupun laju tumbuh berubah Cepat pada masa bayi, melambat, menjadi pesat pada saat remaja, melambat lagi, berhenti tinggi maximal saat usia 18 20 tahun c. Lingkar kepala Mencerminkan volume intra karnial d. LLA Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot Tidak terpengaruh oleh kedaan umum cairan tubuh e. Lipatan Kulit Daerah trisep, subklapula. Khusus untuk menilai terdapatnya gizi berlebih. 4. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah ruti Kadar HB Protein serum Pemeriksaan kimia darah

5. Pemeriksaan radiologi Bone age : bila diduga adanya gangguan atau hambatan pertumbuhan

Kwashiokor Diagnosis: 1. Anamnesis Keluhan yang sering ditemukan : Pertumbuhan anak yang kurang BB kurang Tidak nafsu makan Lemas Menderita sakit berulang

2. Pemerisaan fisik Perubahan mental sampai apatis Edema Atropi otot Gannguan sistem gastrointestinal Perubahan rambut Perubahan kukit Pembesaran hati Tanda-tanda anemia

3. Pemeriksaan penunjang Darah lengkap Urin lengkap Feses lengkap Protein serum Elektrolitserum transferi

Defisiensi vitamin A Secara klinis tidak sulit untuk menegakkan diagnosisdiagnosis dibuat berd gejala rabun senja, kelainan mata, penurunan kadar vit A/ RBP dalam plasma maupun jarijari hati. Kadar vitamin A dalam plasma < 20 mg/dl

GAKY Pemeriksaan Biokimia Pemeriksaan kadar TSH dalam darah Mengukur ekskresi yodium murni Grade 1 Grade 2 Grade 3. Pemeriksaan USG Untuk menentukan tiroid. Peningkatan akurasi berguna untuk membedakan derajat 0 dengan derajat 1. Pemeriksaan kadar TSH serum Pemeriksaan t3 dab t4 serum

5.. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penatalaksanaa dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY Malnutrisi 1. Atasi hipoglikemi 2. Atasi hipotermi 3. Atasi dehidrasi 4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit 5. Obati infeksi Berikan setiap hari: 1. Tambanhan multivitamin 2. Asam folat 1 mg / hari 3. Seng 2 mg/kg BB/hari 4. Vitamin A oral Kwashiokor Terapi nutrisi: Tinngi energi protein, 150 kkal/kgBB/hari (secara bertahap) Protein 3-5 g /kgBB/hari

KCL 75-100 3-5 g /kgBB/hari dibagi 3 dosis MgSO4 50% sebanyak 0,25 ml /kgBB/hari secara IM, roboransia -untuk profilaksis : Vitamin A -untuk terapeutik : Vitamn A dosis 50.000 SI/kgBB, max 400.000 SI

-

GAKY Kegiatan pokok penaggulangan GAKY: 1. Garam konsumsi yang beedar diseluruh indonesia harus dalam bentuk garam beryodium dan kadarnya telah ditetapkan. Yaitu, 30-80 ppm 2. Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium, lakukan mobilisasi sosial dengan pendekatan pemasaran sosial 3. Berikan suplementasi kapsul larutan minyak beriodium untuk daerah endemik sedang dan berat pada semua penduduk pria usia 0-20 tahun dan semua penduduk wanita usia 0-35 tahun. 4. Kembangkan fortifikasi iodium pada air dan makanan lainnya selain garam.

-

Vitamin A Preparat yang dianjurkan : 1. Oral : oil- based solution retinol palmitat atau asetat sebagai kapsul dengan atau tanpa Vitamin E 2. Intramoskular : water miscible retinol palmitat

6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prgnosis dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY Prognosis Lebih dari 40% anak-anak yang menderita KKP meninggal. Kematian yang terjadi pada hari pertama pengobatan biasanya disebabkan oleh: - gangguan elektrolit - infeksi - hipotermia (suhu tubuh yang sangat rendah)

- kegagalan jantung.

Keadaan setengah sadar (stupor), jaundice (sakit kuning), pendarahan kulit, rendahnya kadar natrium darah dan diare yang menetap merupakan pertanda buruk. Pertanda yang baik adalah hilangnya apati, edema dan bertambahnya nafsu makan.

Penyembuhan pada kwashiorkor berlangsung lebih cepat.

Efek jangka panjang dari malnutrisi pada masa kanak-kanak tidak diketahui. Jika anak-anak diobati dengan tepat, sistem kekebalan dan hati akan sembuh sempurna. Tetapi pada beberapa anak, penyerapan zat gizi di usus tetap mengalami gangguan.

Beratnya gangguan mental yang dialami berhubungan dengan lamanya anak menderita malnutrisi, beratnya malnutrisi dan usia anak pada saat menderita malnutrisi. Keterbelakangan mental yang bersifat ringan bisa menetap sampai anak mencapai usia sekolah dan mungkin lebih.

7. Mahasiswa

mampu

menjelaskan

tentang

program

pemerintah

dalam

menanggulangi kasus dari malnutrisi, defisiensi vitamin dan GAKY Program pemerintah: 1. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka ragam pangan 2. Pningkatan usaha perbaikan gizi keluarka yang di arahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahana pangan tingkat rumah tangga 3. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat Pos pelayan Terpadu, hingga puskesmas dan Rumah Sakit 4. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan pangan dan gizi 5. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi, di bidang pangan dan gizi masyarakat

6. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat 7. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan, distribusi kapsul Vit A dosis tinggi, tablet, sirop besi serta kapsul minyak 8. Peningkatan kesehatan lingkungan 9. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan Vitamin A, I, Fe 10. Upaya pengawasan makanan dan minuman 11. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.