laporan tim kunjungan kerja spesifik … · ... otoritas jasa keuangan, dan badan pusat statistik...

58
LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI XI DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT 3 – 5 Desember 2015 I. PENDAHULUAN Dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2015-2016, Komisi XI DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Kalimantan Barat pada Tanggal 3 sampai dengan 5 Desember 2015. Sesuai dengan ruang lingkup tugasnya di bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional dan perbankan, Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah serta instansi-instansi Pemerintah Pusat dan mitra kerja Komisi XI DPR RI yang ada di daerah. Ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh 4,73 persen meningkat dibanding triwulan II-2015 yang tumbuh 4,67 persen, namun melambat dibanding capaian triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,83 persen. Pertumbuhan ekonomi yang melambat didorong masih lemahnya investasi dan konsumsi Pemerintah yang disebabkan penyerapan APBN tidak secepat perkiraan. Dari sisi eksternal, terbatasnya ekspor seiring dengan pemulihan global. Kita masih sedikit lega pertumbuhan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih positif meski sedikit meskipun sedikit melemah. Oleh karenanya kita perlu langkah antisipatif terutama dari kalangan perbankan, bagaimana menjaga dan menumbuhkan optimisme di kalangan dunia usaha melalui kebijakan perbankan agar pelemahan ekonomi dapat ditahan. Komisi XI DPR RI memahami bahwa kita harus membangun optimisme agar perekonomian nasional bergeliat menuju ke arah yang lebih baik.

Upload: docong

Post on 30-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI XI DPR RI

KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3 – 5 Desember 2015

I. PENDAHULUAN

Dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2015-2016, Komisi XI DPR RI melaksanakan

Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Kalimantan Barat pada Tanggal 3 sampai dengan 5

Desember 2015. Sesuai dengan ruang lingkup tugasnya di bidang keuangan, perencanaan

pembangunan nasional dan perbankan, Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ini

dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan tugas

Pemerintah Daerah serta instansi-instansi Pemerintah Pusat dan mitra kerja Komisi XI

DPR RI yang ada di daerah.

Ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh 4,73

persen meningkat dibanding triwulan II-2015 yang tumbuh 4,67 persen, namun melambat

dibanding capaian triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92 persen. Dari sisi produksi,

pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan

tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,83 persen. Pertumbuhan

ekonomi yang melambat didorong masih lemahnya investasi dan konsumsi Pemerintah

yang disebabkan penyerapan APBN tidak secepat perkiraan. Dari sisi eksternal,

terbatasnya ekspor seiring dengan pemulihan global.

Kita masih sedikit lega pertumbuhan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

masih positif meski sedikit meskipun sedikit melemah. Oleh karenanya kita perlu langkah

antisipatif terutama dari kalangan perbankan, bagaimana menjaga dan menumbuhkan

optimisme di kalangan dunia usaha melalui kebijakan perbankan agar pelemahan ekonomi

dapat ditahan. Komisi XI DPR RI memahami bahwa kita harus membangun optimisme agar

perekonomian nasional bergeliat menuju ke arah yang lebih baik.

Page 2: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Perlu kami sampaikan bahwa, beberapa waktu yang lalu Komisi XI DPR RI telah bersepakat

menetapkan asumsi dasar makro ekonomi dan target pertumbuhan sebagai berikut :

No. INDIKATOR EKONOMI MAKRO 2015 2016

1. Pertumbuhan Ekonomi (%, YoY) 5,7 5,3

2. Inflasi (%, YoY) 5,0 4,7

3. Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD) 12.500 13.900

4. Suku Bunga SPN 3 Bulan (%, YoY) 6,2 5,5

TARGET PEMBANGUNAN

5. Tingkat Pengangguran (%) 5,6 5,2 – 5,5

6. Tingkat Kemiskinan (%) 10,3 9,0 – 10,0

7. Gini Rasio (indeks) 0,40 0,39

8. IPM (indeks)* 69,40 70,10

Seperti yang kita ketahui bahwa ekonomi Kalimantan Barat triwulan III-2015

terhadap triwulan III-2014 tumbuh 4,23 persen (y-on-y) sedikit melambat dibandingkan

periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 4,93 persen. Perekonomian Kalimantan

Barat yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas

dasar harga berlaku triwulan III-2015 mencapai Rp37,13 triliun dan atas dasar harga

konstan 2010 mencapai Rp28,37 triliun.

Dalam kesempatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI pada hari ini, kami dari DPR RI

ingin mendapatkan data dan informasi terkini guna mengetahui gambaran yang lebih jelas

pengawasan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat. Kami juga

ingin mendapatkan informasi dan gambaran terkait pelaksanaan tugas dari Pemda

Provinsi Kalimantan Barat, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat

Statistik serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengawasan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.

Page 3: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Adapun susunan keanggotaan Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Provinsi

Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

No. No.

Angg Nama Anggota Fraksi Keterangan

1. 317 DR. IR Fadel Muhammad F.P. Golkar Ketua Komisi XI

Ketua TIM

2. 463 H. Jon Erizal, SE., MBA F. PAN

Wakil Ketua Komisi

XI

Anggota

3. 211 I.G.A. Rai Wirajaya, SE., MM F. PDIP Anggota

4. 218 IR. G. Michael Jeno, MM F. PDIP Anggota

5. 283 H. Mukhamad Misbakhun, SE.,MH F.P Golkar Anggota

6. 365 Ir. H. Soepriyatno F.P Gerindra Anggota

7. 392 Haerul Saleh, SH F.P Gerindra Anggota

8. 421 H. Amin Santono, S. Sos F.P Demokrat Anggota

9. 401 H.Rudy Hartono Bangun, SE., MAP F.P Demokrat Anggota

10. 458 H. Muslim Ayub, SH., MM F. P PAN Anggota

11. 41 Bertu Merlas, ST F. PKB Anggota

12. 94 IR. H.A Junaidi Auly, MM F. PKS Anggota

13. 519 H. Donny Ahmad Munir, ST.,MM F. PPP Anggota

14. 15 Donny Imam Priambodo, ST.,MM F.P Nasdem Anggota

Page 4: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

II. INFORMASI DAN TEMUAN

A. Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat

1. Data Perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat selama 3 tahun terakhir serta

sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

a) Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha (%)

Tahun 2012 s/d Triwulan III 2015 terhadap Triwulan III 2014 (Tahun Dasar 2010)

b) Tingkat Kemiskinan

Tingkat Kemiskinan Kalbar Tahun 2012-2014

Page 5: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

c) Tingkat Pengangguran

Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012 – 2015

Kondisi Ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Barat dilihat dari jumlah

angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Barat ini mengalami kenaikan selama tiga

tahun terakhir yang semula sebanyak 2.182.524 jiwa pada tahun 2012 menjadi

2.357.000 jiwa pada tahun 2015. Demikian halnya dengan tingkat pengangguran

yang semakin meningkat, yang semula pada tahun 2012 sebesar 3,48% menjadi

5,14% di tahun 2015.

d) Upah Minimun Regional

Upah Minimum Regional (UMR) di Provinsi Kalimantan Barat dari tahun ke

tahun mengalami kenaikan setiap tahunnya, khususnya pada 3 (tiga) tahun

terakhir semenjak tahun 2012. Pada tahun 2012 UMR di Kalimantan Barat tercatat

sebesar Rp900.000, di tahun 2013 tercatat sebesar Rp1.060.000. UMR tersebut

semakin naik hingga pada tahun 2015 saat ini UMR di Kalimantan Barat sebesar

Rp1.560.000.

Page 6: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

e) Indeks Pembangunan Manusia

Sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Barat, ialah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa porsi penyerapan

tenaga kerja yang paling tinggi adalah pada sektor Pertanian yang rata-rata mencapai

di atas 57 – 59 persen, sebaliknya pada penyerapan tenaga kerja yang paling rendah

adalah di sektor listrik, gas dan air.

2. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan, pengangguran,

dan IPM di Provinsi Kalimantan Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Secara umum pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat memiliki hubungan

signifkan terhadap pengurangan kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran dan

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi ini dapat dicermati pada

beberapa tahun terakhir sejak tahun 2011 sampai 2014.

Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat selama tiga tahun terakhir bersifat

fluktuatif dan masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global dan nasional. Hal

ini dapat dilihat di tahun 2011 mencapai 5,47 persen mengalami peningkatan menjadi

Page 7: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

5,81 persen di tahun 2012 dan titik puncaknya pada tahun 2013 mencapai 6,08. Tahun

2013 merupakan kondisi terbaik dalam sejarah perekonomian Kalimantan Barat,

dimana capaian laju pertumbuhan mampu menembus angka 6 persen, yang selama

hampir dua puluh tahun terakhir tidak pernah tercapai, sedangkan tahun 2014 hanya

mencapai 5,02 persen.

Pada tingkat kemiskinan, kinerja penurunan angka kemiskinan di Kalimantan

Barat relatif baik. Hal ini ditunjukkan dengan capaian Kalimantan Barat masih di

bawah rata - rata nasional. Dan secara rata - rata capaian tingkat kemiskinan dari

tahun 2011 - 2014 hanya sebesar 8,25 persen, masih dibawah rata - rata nasional.

Secara rinci dapat dilihat bahwa di tahun 2011 dimana tingkat kemiskinan Kalimantan

Barat sebesar 8,48 persen mengalami penurunan menjadi 8,07 persen di tahun 2014.

Hal ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan sudah mampu

memberikan kontribusi bagi upaya penurunan tingkat kemiskinan. Kondisi terakhir

pada bulan Maret tahun 2015 angka kemiskinan Kalimantan Barat turun menjadi 8,03

persen

Sedangkan pada tingkat pengangguran, capaian pengurangan angka pengangguran

Kalimantan Barat menunjukkan kinerja yang relatif baik hal ini ditujukan dengan

perbandingan antara capaian Provinsi Kalimantan Barat dengan capaian nasional.

Berdasarkan angka capaiannya, angka pengangguran Kalimantan Barat masih berada

di bawah rata - rata capaian nasional. Secara rata-rata pun, angka pengangguran

Kalimantan Barat mampu mencapai di angka 4,14 (2011 - 2014).

Berbeda dengan capaian kemiskinan dan pengangguran, capaian IPM Kalimantan

Barat memang masih dibawah rata - rata nasional, namun tren nya mengalami

kenaikan setiap tahunnya. Sebagai ilustrasi di tahun 2012 mencapai 70,31 dan

mengalami peningkatan di tahun 2013 sebesar 70,93.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Barat telah memberikan pengaruh positif terhadap pengurangan tingkat

kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan IPM di Kalimantan Barat.

3. Struktur dan besaran alokasi serta realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah serta dari dana

perimbangan (Dana Alokasi Umum – DAU, Dana Alokasi Khusus – DAK, dan Dana

Bagi Hasil – DBH) di Provinsi Kalimantan Barat untuk 3 (tiga) tahun terakhir :

Page 8: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN
Page 9: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

ANGGARAN DAN REALISASI APBD TAHUN 2013, 2014, 2015

4. Bentuk efektifitas dan efisiensi transfer daerah yang telah berjalan selama ini

dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kendala dan

hambatan yang dihadapi selama ini :

Bahwa transfer ke daerah yang terakomodir dalam APBD adalah Dana Alokasi

Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk DAU, dana tersebut digunakan

untuk membiayai pembangunan daerah yang menjadi prioritas pembangunan daerah,

sehingga arah pembangunan dan penggunaan pendanaan dapat sesuai dengan

kebijakan pembangunan di daerah yang merupakan jawaban atas permasalahan

pembangunan di daerah. Efektifitas dari penggunaan DAU dapat dikatakan tinggi guna

pembangunan daerah.

Sedangkan untuk DAK, secara mekanisme dana tersebut dilakukan melalui

usulan dari daerah sebagai upaya daerah mempercepat pencapaian kebijakan

Page 10: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

pembangunan nasional. Namun dalam pelaksanaannya, dana transfer DAK dibatasi

oleh aturan-aturan yang ada seperti Juklak dan Juknis yang membatasi antara usulan

daerah dengan kebijakan pembangunan nasional, sehingga terkadang peruntukan DAK

belum terlalu sesuai dengan kebutuhan daerah.

5. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam mewujudkan pertumbuhan

ekonomi yang inklusif (pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan

pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan daya

beli, serta peningkatan IPM) di Provinsi Kalimantan Barat :

a. Faktor Internal adalah sebagai berikut :

Regulasi Pemerintah yang mengeluarkan peraturan tentang kenaikan harga BBM,

yang mengakibatkan terjadinya inflasi terhadap bahan makanan pokok yang

berakibat menurunnya daya beli masyarakat, sehingga meningkatkan jumlah

kemiskinan. Perekonomian Kalimantan Barat masih bertumpu pada pengelolaan

sumber daya alam (sektor riil), sehingga nilai tambah produk relatif masih rendah

sehingga nilai jual belum mampu bersaing, karena belum terbangunnya industri

hilir terhadap produk lokal, dan berakibat penyerapan tenaga kerja masih rendah.

b. Faktor Eksternal adalah sebagai berikut :

Pengaruh perekonomian global akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi negara

pengimpor produk lokal Kalimantan Barat (sawit, karet) sehingga nilai ekspor

menurun, dan berakibat melamabatnya perekonomian di Kalimantan Barat.

6. Strategi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya prioritas

pembanguan 1-2 tahun mendatang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang

berkeadilan dan inklusif, dalam rangka mendukung pembangunan nasional :

- Meningkatkan daya tarik investasi dari di sektor produksi sampai ke hilirisasi.

- Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung

percepatan pembangunan investasi di daerah.

- Dukungan kebijakan terhadap investor dalam bentuk insentif kemudahan

memperoleh ijin usaha.

Page 11: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

B. BANK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN KALIMANTAN BARAT

1. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat dalam 3

(tiga) tahun terakhir, serta sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar

bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan

negatif :

Perekonomian Kalimantan Barat memberikan kontribusi sebesar 19% terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kawasan Kalimantan. Relatif terhadap

pertumbuhan ekonomi Nasional, ekonomi Kalimantan Barat berada di bawah

pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional terutama dalam satu tahun terakhir.

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat menunjukkan arah perkembangan dengan

garis tren yang melandai terutama sejak tahun 2011. Tercatat pertumbuhan

Kalimantan Barat pada 2014 adalah 5,02% (yoy), relatif lebih rendah dibandingkan

dengan realisasi pertumbuhan pada tahun 2013 yaitu sebesar 6,04% (yoy).

Perlambatan ekonomi Kalimantan Barat terutama dipengaruhi oleh kontraksi tajam

pada sisi ekspor yang terjadi akibat penyesuaian proses bisnis jangka pendek

subsector pertambangan mineral pasca penerapan UU Minerba. Sementara itu, sejalan

dengan perbaikan ekonomi Nasional pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada

triwulan III 2015 turut pula mengalami perbaikan walaupun dalam rentang

peningkatan yang terbatas, yaitu sebesar 4,23% (yoy) relatif lebih tinggi dibandingkan

triwulan lalu (4,10%, yoy).

Secara sektoral, struktur ekonomi Kalimantan Barat masih didominasi oleh

empat sektor ekonomi utama yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan,

sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta sector

konstruksi. Secara rata-rata dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2012 hingga 2014,

kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Barat adalah

sebesar 23,81%, diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi sebesar

16,91%, sementara sektor perdagangan besar-eceran, dan sektor konstruksi memiliki

kontribusi masing-masing sebesar 15,09% dan 10,46%. Berdasarkan perkembangan

pertumbuhan sejak tiga tahun terakhir, sektor pertanian, sektor perdagangan, serta

sector konstruksi menjadi sektor ekonomi utama penopang pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Barat. Sementara itu, sektor industri pengolahan memperlihatkan tren

perlambatan sejak tahun 2011.

Page 12: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

2. Faktor-faktor yang menjadi pendorong serta kendala-kendala pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat :

a. Beberapa faktor risiko yang dihadapi dan menjadi kendala dalam

peningkatan pertumbuhan Kalimantan Barat yang lebih tinggi diantaranya:

- Ketepatan waktu penyelesaian realisasi proyek investasi daerah, serta faktor wait

and see para investor dalam melakukan investasi baru.

- Risiko penurunan produksi pangan akibat El Nino

- Harga komoditas internasional yang masih dalam tren menurun.

- Perbaikan perekonomian global, terutama negara mitra dagang utama Kalimantan

Barat (Tiongkok dan India) yang lebih lambat dari perkiraan semula.

b. Beberapa kendala dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Barat

diantaranya:

- Disparitas pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan antar

Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi yang merata

dan dapat dirasakan oleh seluruh segmen masyarakat serta menurunkan

ketimpangan perekonomian (inequality) dibutuhkan dalam menopang

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang berkualitas. Secara spasial,

pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2013 terjadi di Kabupaten Ketapang,

Sekadau, dan Kubu Raya. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi terendah terjadi di

Kabupaten Kapuas Hulu dan Mempawah. Hal tersebut berdampak pada tingginya

ketimpangan yang cukup tinggi pada tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah

Kalimantan Barat, dimana rata-rata PDRB/Kapita tertinggi dari 2010-2014 adalah

di Kota Pontianak dan Kab Kubu Raya yang masing-masing mencapai

Rp12.807.590 dan Rp10.658.970 dengan selisih yang cukup jauh dengan kota/kab

lainnya.

- Rendahnya kualitas Sumber Daya Manuasia (SDM). Disparitas kualitas pendidikan

yang beragam antar provinsi di Indonesia, tercermin dari kualitas infrastruktur

pendidikan yang cenderung rendah terutama infrastruktur pendidikan SMA

sebagai penunjang pengembangan industri di Provinsi Kalimantan Barat.

Minimnya sarana pendukung pendidikan di Provinsi Kalimantan Barat tercermin

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat

yang dalam lima tahun terakhir masih berada di bawah Nasional.

- Keterbatasan infrastruktur penunjang di wilayah Kalimantan Barat. Daya saing

industri di Kalimantan Barat masih terkendala permasalahan klasik yaitu sumber

Page 13: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

daya manusia dan infrastruktur. Berdasarkan proporsi tenaga kerja menurut

pendidikan, proporsi tenaga kerja dengan tingkat pendidian SD atau lebih rendah

masih menjadi proporsi terbesar dalam tenaga kerja di Kalimantan Barat. Akses

RT ke infrastruktur penting seperti air bersih dan sanitasi masih relatif rendah di

Provinsi Kalimantan Barat.

c. Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat, diantaranya:

- Pembangunan berbagai infrastrukur penunjang, diantaranya pelabuhan

internasional di wilayah Kijing (Kabupaten Mempawah) diharapkan akan dapat

menjadi sentra pertumbuhan industri baru di Indonesia dan akan membawa

manfaat besar bagi Kalimantan Barat terutama terkait dengan aktivitas ekspor dan

impor komoditas CPO Kalimantan Barat.

- Faktor pendorong pertumbuhan lainnya adalah pembangunan kawasan industri

dan ekonomi khusus yang tengah dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat.

Berdasarkan pengembangannya akan terdapat 4 Kawasan Industri (KI) dan 5

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pembangunan KI dan KEK di wilayah Kalimantan

Barat akan difokuskan pada industri turunan sawit, pengolahan alumina, serta

industri pengolahan komoditas karet.

- Terkait dengan pengembangan industri pengolahan mineral alumina di Kalimantan

Barat hingga saat ini terdapat satu perusahaan pengolahan mineral alumina yang

telah beroperasi di wilayah Tayan, sementara pada akhir tahun ini diharapkan akan

terdapat satu lagi pabrik pengolahan mineral alumina yang akan beroperasi.

3. Dinamika konsumsi, investasi (PMN dan PMDN) serta ekspor dan import di

Provinsi Kalimantan Barat selama tiga (3) tahun terakhir serta prospeknya di

tahun 2016 :

Berdasarkan komponen pembentuknya, PDRB Kalimantan Barat dari sisi

penggunaan (permintaan) masih ditopang oleh komponen konsumsi, baik konsumsi

rumah tangga maupun konsumsi pemerintah, serta investasi. Komponen konsumsi

rumah tangga dan pemerintah masing-masing memiliki pangsa sebesar 53,22% dan

12,46%, sementara komponen investasi yang tercermin dari nilai Pembentukan

Modal Tetap Bruto (PMTB) memiliki pangsa sebesar 33,25% terhadap total PDRB

Kalimantan Barat pada triwulan III 2015.

Page 14: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Dinamika Konsumsi

Komponen konsumsi merupakan komponen utama dengan pangsa secara rata-

rata lebih dari 50% dalam tiga tahun terakhir. Walaupun terpantau semakin

melandai dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertumbuhan 4,64%, komponen

konsumsi RT Provinsi Kalimantan Barat dapat tumbuh cukup kuat dan stabil

terutama pada periode akhir tahun 2015. Terjaganya kegiatan konsumsi, terutama

konsumsi RT terjadi sejalan dengan perbaikan pada kinerja sektor ekonomi utama.

Selain itu, kegiatan konsumsi juga didukung oleh terjaganya daya beli masyarakat

dengan adanya kenaikan tarif upah serta perkiraan menurunnya tekanan inflasi.

- Dinamika Investasi

Realisasi investasi yang tercermin melalui nilai pembentukan modal tetap bruto

(PMTB) merupakan komponen pembentuk PDRB sisi penggunaan terbesar kedua

setelah konsumsi dengan pangsa sebesar 33,25%. Komponen investasi menjadi

penopang pertumbuhan utama pada triwulan III 2015. Selain komponen konsumsi

RT, komponen investasi menjadi salah satu komponen penopang pertumbuhan

ekonomi utama di wilayah Kalimantan Barat.

- Dinamika Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor luar negeri Kalimantan Barat mengalami perlambatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Komponen ekspor Kalimantan Barat

mengalami perlambatan yaitu dari 7,09% (yoy) pada triwulan II 2015 menjadi 0,92%

(yoy) pada triwulan III 2015 utamanya disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada

ekspor luar negeri. Kontraksi yang terjadi pada ekspor luar negeri Kalimantan Barat

pada triwulan ini didorong oleh penurunan ekspor komoditas kayu lapis olahan

(plywood), serta ekspor komoditas mineral alumina. Sementara itu, ekspor komoditas

perkebunan utama Kalimantan Barat, yaitu getah karet (crumb rubber) menunjukkan

peningkatan signifikan dari 12,3% (yoy) pada triwulan II 2015 menjadi 6,3% (yoy)

pada triwulan laporan.

Impor Kalimantan Barat pada triwulan III 2015 mengalami akselerasi dengan

pertumbuhan hingga 12,03% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

yang masih mengalami kontraksi sebesar-6,22% (yoy). Peningkatan impor luar

negeri Kalimantan Barat terjadi pada seluruh komponen impor, dimana peningkatan

komponen impor tertinggi terjadi pada komponen barang modal. Peningkatan pada

komponen barang modal tercatat mengalami pertumbuhan hingga 290,27% (yoy),

Page 15: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

diikuti dengan peningkatan tajam yang juga terjadi pada komponen bahan baku

dengan peningkatan sebesar 184,86% (yoy).

Berdasarkan perkembangan ekspor dan impor luar negeri Kalimantan Barat

sepanjang triwulan III 2015, neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Barat

berada pada posisi defisit. Kondisi defisit neraca perdagangan ini terjadi seiring

dengan penurunan ekspor yang cukup dalam dan peningkatan tajam yang terjadi

pada komponen impor. Neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Barat pada

triwulan III 2015 mengalami defisit sebesar US$18,63 juta. Berdasarkan data ekspor

impor luar negeri diketahui bahwa kondisi defisit pada neraca perdagangan luar

negeri Kalimantan Barat merupakan kondisi pertama yang terjadi setidaknya dalam

tiga tahun terakhir.

4. Kondisi inflasi di Provinsi Kalimantan Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dan

kelompok/komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi :

Sejak tahun 2013, tingkat inflasi Kalbar lebih sering berada di atas tingkat inflasi

nasional. Secara rata-rata sejak awal 2013 hingga November 2015, tingkat inflasi Kalbar

sebesar 8,02% (yoy) sementara tingkat inflasi nasional mencapai 6,68% (yoy).

Kelompok yang kerap memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok

administered prices dan volatile foods. Sementara itu, berdasarkan komoditasnya, beras,

angkutan udara, daging ayam ras, ikan kembung, telur ayam ras, dan bawang merah

merupakan komoditas yang kerap menjadi penyumbang utama inflasi Kalbar.

5. Upaya - upaya yang sudah dilakukan dalam pengendalian inflasi dan menjaga

stabilitas pasokan di Kalimantan Barat antara lain:

- Peningkatan supply beras dengan mengembangkan lahan percontohan padi metode

Hazton. Berdasarkan pengalaman empiris dari mayoritas lahan percontohan,

produktivitas panen padi dapat meningkat rata-rata sebesar 2x lipat dari metode

tanam sebelumnya.

- Menjalankan program pengadaan beras cadangan beras pemerintah daerah dan

penyaluran dana talangan penyaluran raskin kepada Bulog Divre Kalbar untuk

menambah likuiditas Bulog dalam mengadakan beras raskin tanpa menunggu hasil

penjualan raskin dari rumah tangga sasaran.

Page 16: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Kerja sama perdagangan bawang merah antara Kota Pontianak dan Kabupaten

Probolinggo. Kerja sama ini dilakukan untuk menjaga pasokan bawang merah di Kota

Pontianak dan pada akhirnya dapat mewujudkan stabilitas harga baik di tingkat

konsumen di Kota Pontianak maupun di tingkan produsen di Kabupaten Probolinggo.

- Implementasi sistem informasi harga pangan strategis (PIHPS) terintegrasi web

berbasis data pantauan harga secara harian. Sistem ini diberlakukan untuk

mengurangi asimetri informasi harga bahan pangan strategis antar daerah dan antar

pasar di Kalbar. Saat ini proses pengadaan sudah selesai dan sedang dalam proses

launching.

6. Kebijakan moneter dan makroprudensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia

untuk sektor keuangan dan perbankan dalam menyikapi pelambatan

pertumbuhan ekonomi dan pelemahan rupiah terhadap valuta asing lainnya :

Pada RDG BI tanggal 17 November 2015, dinilai bahwa stabilitas makroekonomi

semakin baik, sehingga terdapat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter.

Pelonggaran dilakukan dengan menurunkan Giro Wajib Minimum Primer dalam Rupiah

yang merupakan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank pada BI.

Penurunan tersebut adalah menjadi sebesar 7,5% dari sebelumnya sebesar 8% yang

mulai berlaku pada 1 Desember 2015. Hal ini diharapkan dapat menambah likuiditas

bank sehingga dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan dan mendorong penurunan

suku bunga bank, untuk mendukung perekonomian yang mulai meningkat. Dengan

masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global, maka BI akan tetap berhati-

hati dalam menempuh langkah kebijakan moneter tersebut. BI terus berkoordinasi

dengan Pemerintah untuk memperkuat struktur perekonomian.

Sedangkan dari sisi kebijakan makroprudensial, beberapa pelonggaran peraturan yang

telah dilakukan Bank Indonesia antara lain:

- Peningkatan rasio LTV/FTV untuk kredit properti dan penurunan uang muka untuk

kredit kendaraan bermotor pada bulan Juni 2015.

- Perubahan perhitungan GWM LDR menjadi GWM LFR pada bulan Juli 2015

Lebih lanjut, dalam rangka menstabilkan Rupiah terhadap mata uang negara lain, BI

telah mengeluarkan 2 buah paket kebijakan pada 9 September 2015 dan 30 September

2015 yang bertujuan untuk (a) menjaga stabilitas nilai rupiah, (b) memperkuat

pengelolaan likuiditas rupiah, dan (c) memperkuat supply dan demand valas.

Page 17: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

7. Prospek pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat pada Tahun 2016

dari sisi permintaan maupun penawaran, serta faktor-faktor yang dapat

mendukung dan menghambat pertumbuhan ekonomi :

Kondisi eksternal dan internal yang positif pada 2016 mendorong peningkatan

pertumbuhan ekonomi Kalimantan :

a. Faktor Eksternal:

- Meskipun perekonomian Tiongkok diprakirakan kembali tumbuh melambat pada

2016 namun dengan laju perlambatan yang lebih moderat.

- Perekonomian negara mitra dagang utama, antara lain India dan ASEAN

diperkirakan meningkat.

- Meskipun masih terkontraksi harga komoditas diperkirakan tidak akan sedalam

seperti pada tahun 2015.

b. Faktor Internal:

- Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Indonesia pada 2016 dapat tumbuh

pada kisaran 5,3% (yoy), lebih baik dibandingkan dengan prakiraan pada tahun

2015 (4,85%, yoy).

- Peningkatan pertumbuhan PDB didorong oleh berlanjutnya investasi yang

mendorong kinerja sektoral dan daya beli konsumen.

- Beroperasinya pabrik pengolahan smelter bauksit.

c. Sektor Industri Pengolahan:

- Berproduksinya smelter alumina di wilayah Kendawangan dengan kapasitas 2 juta

ton/tahun.

- Lebih landainya koreksi harga CPO internasional.

d. Sektor Pertanian:

- Peningkatan produktivitas sawit Kalimantan.

- Harga karet dunia lebih stabil sehingga menjadi insentif untuk berproduksi lebih

maksimal.

- Tabama diprakirakan menjadi faktor penahan karena dampak El Nino terhadap

periode tanam.

- Perlu diwaspadai risiko El Nino terhadap penurunan produktivitas sawit yang

diperkirakan 8-17%.

Page 18: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

C. OTORITAS JASA KEUANGAN KANTOR PERWAKILAN KALIMANTAN BARAT

1. Kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Barat yang diatur dan

diawasi oleh OJK :

a. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan

Berdasarkan data posisi triwulan III 2015, dari sisi pencapaian total aset, Dana

Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit perbankan di wilayah Kalimantan Barat

tercatat mengalami peningkatan dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah aset perbankan Kalbar pada triwulan berjalan sebesar Rp55,33 triliun

atau tumbuh sebesar 11,10% (yoy) jika dibandingkan dengan triwulan II 2015 yang

tercatat sebesar Rp53,69 triliun. Tingkat loan to deposit ratio (LDR) perbankan

Kalbar menurun menjadi 83,19% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang sebesar 86,15%. Sedangkan Posisi dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil

dihimpun oleh perbankan Kalbar pada triwulan III 2015 adalah sebesar Rp43,5

triliun atau tumbuh sebesar 9,58% (yoy), sedikit lebih tinggi jika dibandingkan

dengan triwulan II 2015 yang tumbuh sebesar 9% (yoy), terdiri dari Rp42,18 triliun

(96,96%) DPK dalam Rupiah dan sisanya sebesar Rp1,32 triliun (3,04%) dalam

bentuk valas.

Kontribusi perbankan konvensional terhadap pengumpulan DPK adalah sebesar

95,85% (Rp41,69 triliun) atau tumbuh sebesar 9,19% (yoy). Sedangkan kontribusi

perbankan syariah terhadap total DPK hanya sebesar 4,15% (Rp1,81 triliun) dengan

laju pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 19,39% (yoy).

Grafik 1

Dari sisi pembiayaan, pada triwulan III 2015 posisi total penyaluran kredit

perbankan di Kalbar tumbuh sebesar 15,67% (yoy) atau Rp4,35 T sehingga menjadi

Page 19: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

sebesar Rp52,57 triliun. Namun demikian, jumlah tersebut hanya sekitar 1,32% dari

total penyaluran kredit perbankan Nasional yang mencapai Rp3.990,46 triliun.

Rasio non performing loans (NPL) pada Triwulan III di wilayah Kalbar berada di

posisi 2,01% yang mencerminkan tingkat kualitas pembiayaan yang masih terjaga

dan masih lebih baik dibandingkan dengan rasio NPL nasional sebesar 2,27%. Namun

apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya NPL Perbankan di kalbar tersebut

meningkat cukup signifikan dari 1,37% menjadi 2,01%. Dari 14 kota/kabupaten yang

ada di Kalbar, mayoritas kredit disalurkan ke Kota Pontianak yakni sebesar Rp15,82

triliun.

b. Kinerja Jasa Keuangan Sektor Pasar Modal

Terdapat 9 (sembilan) perusahaan sekuritas di Kalimantan Barat pada posisi

September 2015. Secara umum perkembangan pasar modal di Kalimantan Barat

mengalami peningkatan jumlah investor menjadi sekitar 5.534, namun jumlah

transaksi pada tahun 2015 menurun menjadi Rp2,2 Triliun. Peningkatan jumlah

investor disebabkan telah dilakukannya peningkatan efektifitas sosialisasi dan

edukasi terkait pasar modal kepada masyarakat dari tahun ke tahun. Selain itu juga

dikembangkan program forum marketing komunikasi dengan mengadakan forum

calon investor. Penurunan nilai transaksi pasar modal di Provinsi Kalimantan Barat

terutama merupakan imbas dari penurunan harga komoditi CPO dan Karet di

Indonesia.

Grafik 2 : Value Transactions pada Pasar Modal

Grafik 3 : Jumlah Investor di Provinsi Kalimantan Barat

Page 20: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Grafik 4

c. Kinerja Jasa Keuangan Sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga

pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

- Terdapat 32 jaringan kantor dari 24 perusahaan Asuransi Umum 26 diantaranya

berada di Kota Pontianak dan 30 jaringan kantor perusahaan Asuransi Jiwa di

provinsi Kalimantan Barat.

-Jumlah jaringan kantor Perusahaan Pembiayaan di Kalimantan Barat saat ini

sebanyak 75 kantor dan 40 kantor diantaranya berada di Kota Pontianak. Adapun

tren pembiayaan di provinsi Kalimantan Barat mengalami penurunan selama tahun

2015 seperti grafik di bawah ini.

Grafik 5. Pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan

Pembiayaan yang tergolong bermasalah selama tahun 2015 cenderung

mengalami penurunan tercermin dari rasio NPF pada posisi Oktober 2015 sebesar

1,71%. Posisi tertinggi berada pada bulan April 2015 sebesar 2,85% dan terendah

pada posisi bulan Oktober 2015. Peranan pembiayaan yang dilakukan oleh

Perusahaan Pembiayaan pada triwulan III tahun 2015 sebesar 7,68% dibandingkan

total kredit yang disalurkan oleh industri perbankan di Provinsi Kalimantan Barat.

Adapun pemetaan persebaran pembiayaan selama tahun 2015 pada perusahan

pembiayaan berdasarkan kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Barat adalah

sebagai berikut :

Page 21: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Grafik 6 Sebaran Pembiayaan

Terdapat 1 perusahaan dana pensiun yang berkantor pusat di Kalimantan Barat

yaitu Dana Pensiun BPD Kalimantan Barat. Perkembangan kinerja dana pensiun dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan total Aset Neto

sebesar 5,53% (Rp.19,17 Miliar) dari posisi Desember 2014 sebesar Rp327,68 Miliar

menjadi Rp346,86 Miliar pada posisi September 2015. Namun, Hasil Usaha menurun

sebesar 12,39% (Rp.2,80 Miliar) dari posisi Desember 2014 sebesar Rp25,42 Miliar

menjadi Rp22,62 Miliar pada September 2015.

Lembaga Jasa Keuangan lainnya seperti PT. Pegadaian (terdapat 7 jaringan

kantor di Kalbar), BPJS Ketenagakerjaan (terdapat 1 kantor jaringan), dan BPJS

Kesehatan (terdapat 3 kantor jaringan). Sedangkan Lembaga Penjaminan Daerah

(Jamkrida) yang akan berkantor pusat di Kalimantan Barat saat ini dalam tahap

perijinan pendirian di OJK.

2. Ketahanan sistem keuangan di Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi sektor

korporasi, UMKM, maupun rumah tangga :

a. Ketahanan Korporasi

Secara umum penyaluran kredit korporasi di Provinsi Kalimantan Barat pada

tahun 2015 mengalami pertumbuhan, tercermin dari pertumbuhan kredit

korporasi pada triwulan III tahun 2015 sebesar 17,37% (yoy) yang meningkat

sebesar 3,02% dibandingkan triwulan IV tahun 2014 (yoy). Pertumbuhan tersebut

diikuti pula dengan peningkatan kredit bermasalah yang tercermin dari

peningkatan rasio NPL dari 1,27% pada triwulan IV tahun 2014 menjadi 2,4%

pada triwulan III tahun 2015. Hal tersebut disebabkan oleh faktor eksternal

terutama perlambatan ekonomi domestik maupun laju inflasi daerah yang

meningkat meskipun pada triwulan III tahun 2015 inflasi mengalami penurunan

menjadi sebesar 8,84% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 9,04% (yoy).

Adapun sektor ekonomi yang terdampak cukup signifikan dari perlambatan

ekonomi domestik pada triwulan III tahun 2015 yaitu sektor industri pengolahan

Page 22: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

dan sektor bangunan tercermin dari rasio NPL masing-masing sektor ekonomi

sebesar 10,85% dan 5,18%. Secara khusus pada tahun 2015 kontributor utama

penyumbang NPL di sektor bangunan adalah konstruksi perumahan sederhana

yang pada triwulan III tahun 2015 menyumbang NPL di sektor bangunan sebesar

44,36%.

Disisi lain, persebaran terbesar kredit korporasi disalurkan pada sektor pertanian,

PHR, dan industri pengolahan yang pada triwulan III tahun 2015 masing-masing

sebesar 43,11%, 28,01%, dan 10,57%. Sedangkan sektor pertambangan, pertanian

dan sektor keuangan merupakan sektor yang mengalami tingkat pertumbuhan

tertinggi yakni masing- masing sebesar 40,56% (yoy), 29,92% (yoy), dan 27,79%

(yoy).

Grafik 7. Perkembangan NPL Kredit di Sektor Korporasi di Kalbar

b. Ketahanan UMKM

Selama triwulan III 2015, Penyaluran kredit kepada sektor Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM) mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya sebesar Rp

13,97 triliun menjadi Rp 14,2 triliun. Namun, peningkatan penyaluran kredit tersebut

juga diikuti dengan kenaikan NPL yang sebelumnya 3,06 % menjadi 3,17%.

Penyumbang Terbesar rasio NPL yaitu dari sektor pertambangan sebesar 7,58%.

Hal ini akibat dampak melemahnya perdagangan bijih bauksit, dan usaha penggalian

batu-batuan, tanah liat dan pasir. Beberapa sektor juga memiliki rasio NPL yang

melewati batas aman yaitu pada sektor bangunan dan sektor pengangkutan yang

masing-masing 7,34% dan 6,1%. Kenaikan Pertumbuhan penyaluran kredit pada

sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebut didorong oleh akselerasi

pertumbuhan kredit usaha menengah dan kredit usaha mikro dengan andil

pertumbuhan masing-masing sebesar 11,9% dan 11,42%. Sementara itu kredit usaha

kecil pada triwulan berjalan memberikan andil negatif sebesar -3,9%. Dari sisi jenis

penggunaan, mayoritas kredit UMKM disalurkan untuk modal kerja sebesar Rp7,9

triliun, sisanya untuk investasi sebesar Rp5,79 triliun.

Page 23: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Grafik 9. Perkembangan NPL Kredit UMKM di Kalbar

c. Ketahanan Rumah Tangga

Ketahanan penyaluran kredit rumah tangga di Provinsi Kalimantan Barat pada

tahun 2015 mengalami perlambatan sebesar 2,08% dari 23,91% (yoy) pada triwulan

IV 2014 menjadi 21,83% (yoy) pada triwulan III 2015. Penyaluran kredit ke sektor

rumah tangga dari triwulan I sampai triwulan III 2015 masih didominasi pada kredit

multiguna sebesar Rp9,72 triliun (61,61%), kemudian diikuti oleh kredit perumahan

sebesar Rp3,15 triliun dan kredit kendaraan Rp1,91 triliun. Sementara rasio NPL

sektor rumah tangga walaupun masih cukup rendah yaitu 1,14% namun memburuk

jika dibandingkan triwulan IV 2014 yaitu sebesar 0,86%. Dengan demikian,

perlambatan penyaluran di sektor ini juga diikuti dengan memburuknya NPL,

walaupun masih dalam persentase yang cukup rendah. Dari ketiga sektor penyaluran

kredit rumah tangga NPL yang paling tinggi yaitu kredit perumahan, kemudian kredit

kendaraan dan paling kecil adalah kredit multiguna yang di bawah 0,5%. Selain itu,

NPL kredit perumahan dan kendaraan masih di bawah 2,5% dan secara keseluruhan

NPL seluruh jenis kredit sektor di bawah 5%, termasuk kredit peralatan yang selama

tahun 2015 selalu beraada di atas 5%, pada triwulan III 2015 membaik menjadi

3,39%. Perlambatan dan memburuknya NPL pada sektor ini masih dipengaruhi oleh

perlambatan ekonomi domestik.

Grafik 8 : NPL Kredit Rumah Tangga di Kalbar

Page 24: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

3. Data terkait dengan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan dan lembaga

keuangan lainnya terhadap sektor-sektor yang memberikan sumbangan terbesar

terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat :

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Triwulan III mengalami pertumbuhan

sebesar 4,23% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya sebesar

4,10% (yoy) kendati pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan

ekonomi Triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,93% (yoy) sehingga dapat

disimpulkan tumbuh meskipun dalam rentang peningkatan yang terbatas.

Dua sektor ekonomi utama yang mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Barat pada triwulan III 2015 dibandingkan Triwulan sebelumnya adalah

sektor pertanian dan sektor konstruksi. Membaiknya ekonomi Kalimantan Barat juga

didorong oleh perbaikan pada sektor informasi dan komunikasi yang mengalami

akselerasi pertumbuhan dari 10,90% (yoy) pada triwulan II 2015 menjadi 14,46% (yoy)

pada triwulan III 2015.

Secara sektoral, struktur ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan III 2015 didominasi

oleh empat sektor ekonomi utama, diantaranya :

1) sektor pertanian dengan pangsa terbesar yaitu 21,85%,

2) sektor industri pengolahan (16,44%),

3)sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (16,13%)

4) sektor konstruksi (10,72%).

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan III 2015 sejalan dengan

pertumbuhan pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan di Kalimantan

Barat khususnya industri perbankan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan

pembiayaan oleh sektor perbankan yang tingkat pertumbuhannya sama seperti

triwulan sebelumnya yakni 15,67% (yoy). Selain itu, Total Pembiayaan yang disalurkan

oleh Perusahaan Pembiayaan sebesar Rp4,2 Triliun atau 7,69% dari total Pembiayaan

oleh industri perbankan di Kalimantan Barat.

Tabel 1 . Penyaluran Kredit Sektor Ekonomi Utama di Kalbar

Page 25: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Grafik 10. Perkembangan Kredit Sektor Ekonomi Utama di Kalbar

4. Upaya-upaya yang sudah dilakukan agar peningkatan penyaluran kredit oleh

Perbankan dan Lembaga Keuangan lainnya tidak memberikan dampak negatif

bagi perkembangan intermediasi Perbankan dan Lembaga Keuangan lainnya

maupun pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat :

Secara umum peningkatan penyaluran kredit khususnya oleh perbankan pada

dasarnya tidak memberikan dampak negatif terhadap intermediasi Perbankan

mengingat perbankan dalam menyalurkan kredit juga mempertimbangkan ketersediaan

sumber dana khususnya Dana Pihak Ketiga. Disamping itu, penyaluran kredit juga

didominasi oleh sektor produktif yaitu modal kerja dan investasi dengan porsi sebesar

69,85%. Dalam rangka mendukung peningkatan penyaluran kredit maupun pendanaan

sektor jasa keuangan, upaya-upaya yang telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan antara

lain hal-hal sebagai berikut:

a. Mendorong peran perbankan dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan pada

sektor produktif diantaranya sektor pertanian. Mengingat Kalimantan Barat

merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang mempunyai potensi besar untuk

menjadi daerah sentra produksi lada, oleh karena itu pada tahun 2015

diselenggarakan Training Analis Lingkungan Hidup (TAL) khusus Sektor Pertanian.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan penyaluran pembiayaan pada sektor

pertanian lada sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.

b. Meningkatkan peran BPD dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya

propinsi Kalimantan Barat dengan meningkatkan berbagai hal seperti permodalan,

pelayanan, kualitas dan kompetensi SDM, inovasi pengembangan produk, dan

jaringan layanan kantor. Selain itu, yang sangat penting adalah meningkatkan

peranan para pemegang saham (Pemda) serta pemangku kepentingan terkait untuk

penguatan fondasi dan aspek pendukung bisnis fokus pada pembenahan

kelembagaan terutama permodalan, SDM, GCG, dan Budaya Perusahaan.

c. Meningkatkan kualitas pengawasan dalam rangka perbaikan manajemen resiko

kredit pada bank-bank yang berada dibawah kewenangan pengawasan KOJK

Page 26: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Kalimantan Barat, salah satunya dengan mengawasi pelaksanaan penyaluran KUR

BPD Kalbar yang pada tahun 2015 ditetapkan menjadi salah satu bank penyalur KUR.

Persiapan yang telah dilakukan oleh Bank antara lain mempersiapkan infrastruktur

yakni Sumber Daya Manusia dan IT. Total baki debet KUR yang disalurkan BPD

Kalbar posisi September 2015 sebesar Rp172,59 M dengan KUR bermasalah sebesar

4,52%. Sementara itu, di wilayah Kalbar terdapat kantor cabang dari Bank yang

ditetapkan sebagai penyalur KUR antara lain Bank milik BUMN ditambah 2 bank

swasta Nasional. Jumlah penyaluran KUR di Provinsi Kalimantan Barat tercatat

sebesar Rp.110,62 Miliar dengan NPL tercatat sebesar 1,76% (BPD Kalbar, BRI, BNI,

Bank Mandiri, BTN, dan Bank Syariah Mandiri.

d. Mendorong perbankan dalam melasanakan program LAKU PANDAI, dimana pada

awal tahun 2015 telah dilakukan launching Laku Pandai dengan bank pelaksana BRI

di Kabupaten Sambas. Hingga saat ini telah terdapat 231 agen yang tersebar di 8

kabupaten dengan total transaksi mencapai Rp. 49.441 (juta) Selanjutnya, pada tahun

2016 direncanakan launching LAKU PANDAI dengan bank pelaksana yakni BPD

Kalbar.

e. Dalam upaya mendorong fungsi intermediasi perbankan terutama meningkatkan

DPK serta meningkatkan minat dan pemahaman pelajar terhadap pentingnya budaya

menabung sejak usia dini dimulai dari TK sampai dengan SMA (termasuk madrasah

dan pesantren dengan program SIMPEL iB), direncanakan aktivasi SIMPEL oleh Bank

Permata dan BPD Kalbar pada bulan Desember 2015. Aktivasi simpel yang dilakukan

oleh 2 bank tersebut diharapkan dapat diikuti oleh perbankan lainnya yang ada di

Provinsi Kalimantan Barat.

D. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALBAR

1. Data sosial ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat selama tiga (3) Tahun terkait:

a. Jumlah penduduk (dikategorikan dalam kabupaten/kota dan usia)

Jumlah Penduduk hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) dan Proyeksi Penduduk

tahun 2012 – 2015.

Page 27: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Barat (orang)

Jumlah Penduduk SP 2010 Provinsi Kalimantan Barat (orang)

Jumlah Penduduk 2012 (proyeksi)

Provinsi Kalimantan Barat (orang)

Jumlah Penduduk 2013 (proyeksi)

Provinsi Kalimantan Barat (orang)

Page 28: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Jumlah Penduduk 2014 (proyeksi) Provinsi Kalimantan Barat (orang)

Jumlah Penduduk 2015 (proyeksi)

Provinsi Kalimantan Barat (orang)

b. Pendapatan per kapita

PDRB per Kapita 2012-2014

Provinsi Kalimantan Barat (juta Rp)

c. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto ADHB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (Milyar Rp)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara; ADHB : Atas Dasar Haga Berlaku

Page 29: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Produk Domestik Regional Bruto ADHK (2010=100)

Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (Milyar Rp)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara; ADHK : Atas Dasar Haga Konstan

Produk Domestik Regional Bruto ADHB Menurut Pengeluaran Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (Milyar Rp)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ADHB: Atas Dasar Harga Berlaku

Produk Domestik Regional Bruto ADHK (2010=100) Menurut Pengeluaran Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (Milyar Rp)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ADHK: Atas Dasar Harga Konstan

Page 30: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

PDRB Kabupaten/ Kota ADHB

Provinsi Kalimantan Barat 2012-2014 (Milyar Rp)

TABEL 9. PDRB Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah), 2012-2014

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

PDRB Kabupaten/ kota ADHK

Provinsi Kalimantan Barat 2012-2014 (Milyar Rp) TABEL. 10 PDRB Kabupaten/ Kota Provinsi Kalimantan Barat Atas Dasar Harga

Konstan (Milyar Rupiah), 2012-2014

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Struktur PDRB Kab/kota 2012-2014 Provinsi Kalimantan Barat (%)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Page 31: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

d. Pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (%)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kab/kota

Provinsi Kalimantan Barat 2012-2014 (%)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Struktur Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Barat 2012 s.d Triw III 2015 (%)

Ket: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Page 32: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

e. Daya beli dan inflasi

Inflasi Tahunan 2012-2014

Inflasi Bulanan

Kota Pontianak dan Kota Singkawang 2015

Inflasi Tahun Kalender (C to C) Tahun 2015

Inflasi Tahunan (Y on Y) Tahun 2015

Page 33: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

f. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2012-2014

Nilai Tukar Petani (NTP) Bulanan tahun 2015

Daya Beli Masyarakat Kalbar Tahun 2012-2015

g. Upah Minimum Regional (UMR)

Upah Minimum Regional (UMR) Kalimantan Barat Tahun 2011-2015

Page 34: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

h. Indeks Ketimpangan Pendapatan

Indeks Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio) Tahun 2012-2014

i. Indeks ketimpangan antar wilayah (kabupaten/kota)

Indeks Williamson/ Ketimpangan Antar Wilayah Tahun 2012-2014

Indeks ini menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah. Variabel yang

digunakan dalam penghitungan adalah Produk Domestik Regional Bruto dan Jumlah

Penduduk. Tingkat ketimpangan antar wilayah terbagi ke dalam kategori sebagai

berikut:

Indeks williamson Kalimantan Barat 2012 -2014 adalah sebagai berikut:

j. Indeks Pembagunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012-2014

- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat masuk ke dalam

4 (empat) besar kemajuan provinsi yang pencapaiannya tertinggi di Indonesia.

- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2014 tumbuh sebesar 4,71

persen dibandingkan tahun 2010. Angka ini berada di atas pertumbuhan IPM

Indonesia yang hanya 3,56 persen.

Page 35: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Tabel 11: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota Kalimantan Barat Tahun

2012-2014 (Metode Baru)

Keterangan: AHH: Angka Harapan Hidup EYS: Expected Years of Schooling/Angka Harapan Lama Sekolah MYS: Mean Years of Schooling/Angka Rata-rata Lama Sekolah IPM: Indeks Pembangunan Manusia

2. Elastisitas pertumbuhan ekonomi regional terhadap penurunan angka

pengangguran dan elastisitas inflasi terhadap angka kemiskinan (miskin, hampir

miskin dan sangat miskin) dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir:

Elastisitas Tahun 2012-2014

Suatu angka yang dapat menggambarkan seberapa besar pengaruh pertumbuhan

ekonomi terhadap kesempatan kerja.

Jika pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 mengalami kenaikan 1% maka akan diikuti

dengan penurunan jumlah pengangguran sebesar 1,34 persen. Sedangkan untuk tahun

2013 dan 2014 setiap pertumbuhan ekonomi meningkat 1% diikuti dengan penambahan

pengangguran masing-masing sebesar 2,21% dan 0,73%.

Dilain pihak pada tahun 2012 dan 2013 jika terjadi inflasi sebesar 1% kemiskinan akan

mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,32% dan 0,41%. Sebaliknya, pada tahun

2014 jika terjadi inflasi sebesar 1% akan diikuti dengan kenaikan kemiskinan sebesar

1,67%.

Page 36: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

3. Data klasifikasi/kategori data kemiskinan (sangat miskin, miskin, dan hampir

miskin) serta klasifikasi/kategori data pengangguran (menganggur, dan setengah

menganggur) selama tiga (3) tahun terakhir di Provinsi Kalimantan Barat beserta

lampiran dan data mengenai daya serap tenaga kerja secara sektoral : Persentase Penduduk Miskin Tahun 2012-2014

Keterangan : SM : Sangat Miskin (pendapatan perkapita/bulan ≤ 0.8GK) M : Miskin (0.8GK < pendapatan perkapita/bulan ≤ GK) HM : Hampir Miskin (GK < pendapatan perkapita/bulan ≤ 1.2GK) RML : Rentan Miskin Lainnya (1.2GK < pendapatan perkapita/bulan ≤ 1.6GK) TM : Tidak Miskin (pendapatan perkapita/bulan > 1.6GK)

Ketenagakerjaan Kalbar Tahun 2013-2015

Jumlah Penduduk Yang Bekerja Kalbar menurut lapangan usaha Tahun 2013-2015

4. Upaya BPS Provinsi Kalimantan Barat agar data-data yang disajikan kepada TPID

berkualitas dan akurat serta koordinasi yang selama ini sudah dilakukan oleh BPS:

- Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait

- Meningkatkan pengawasan dan monitoring pelaksanaan pengumpulan data

- Memberi pembinaan dan latihan penghitungan inflasi kepada TPID untuk kota-kota non

IHK/Inflasi

- Memberikan saran dan rekomendasi kepada TPID (sebagai narasumber)

Page 37: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

E. JAJARAN PERBANKAN

- BANK MANDIRI

- Penghimpunan dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, dan Deposito)

Sejak Tahun 2012 s.d 2014, Bank Mandiri di Kalimantan Barat telah berhasil tumbuh

sebesar 27,1% atau tumbuh Rp. 1,1T

- Perkembangan aset perusahaan

Data aset Bank Mandiri mengacu pada perkembangan aset Bank Mandiri secara

keseluruhan. Triwulan III Tahun 2015 Aset Bank Mandiri berhasil menembus di atas Rp

905,8 triliun, mengukuhkan kedudukan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di

Indonesia.

Sementara untuk wilayah Kalimantan Barat, asset Bank Mandiri mengalami

pertumbuhan sebesar Rp 1,5 T dari periode 2013 – 2014 dengan kenaikan laba bersih

selama 2014 – 2015 sebesar 44.6 Miliar.

- Pinjaman konsumsi, pinjaman modal kerja dan pinjaman investasi :

Total sebesar 6,701 Miliar telah disalurkan sebagai kredit investasi, kredit pinjaman dan

kredit modal kerja kepada masyarakat hingga Oktober 2015. Pada 2014 Bank Mandiri

memberikan kredit sebesar 6,322 Miliar atau meningkat sebesar 29,55% dari pada tahun

sebelumnya.

Page 38: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (sektoral)

UMKM Bank Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat secara YoY 2014 tumbuh sebesar

Rp.520M dan NPL turun -0,10%. Secara Total Kalimantan UMKM Bank Mandiri secara

YoY 2014 tumbuh sebesar Rp.1,1T dan NPL Berada di posisi 3,41%.

- Kredit Usaha Rakyat (KUR), karakteristik nasabah KUR dan NPL KUR.

Hingga 31 Oktober 2015, penyaluran KUR mencapai Rp. 1,555.97 Milyar kepada 21,007

debitur. Terdapat growth sebesar 167.90% untuk jumlah KUR yang dasalurkan dari

periode 2011 – 2015 dan peningkatan debitur sebesar 78.92% pada periode yang sama.

Berikut data penyaluran KUR di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2011 – 2015 per

sektor ekonomi:

Penyaluran KUR di Provinsi Kalimantan Barat s.d. 31 Oktober 2015 berdasarkan pola

penyaluran :

NPL KUR di Provinsi Kalimantan Barat s.d. 31 Oktober 2015 per Sektor Ekonomi:

Page 39: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

NPL KUR disebabkan adanya permasalahan internal debitur dan faktor eksternal yang

tidak dapat dikontrol oleh debitur. Permasalahan internal debitur antara lain karena

kelemahan Manajemen, debitur memiliki hutang kepada kreditur Non Bank yang cukup

besar, serta penyalahgunaan pemanfaatan kredit. Sementara itu permasalahan

eksternal yang tidak dapat dikontrol debitur antara lain karena adanya penurunan

permintaan akibat ketidakmampuan debitur bersaing dengan kompetitor.

Untuk mengatasi permasalahan NPL tersebut, Bank Mandiri telah mengambil beberapa

langkah penanganan yaitu:

Secara persuasif melakukan pendekatan dan membantu debitur untuk

meningkatkan dan memperbaiki usahanya sehingga pada akhirnya dapat melunasi

kewajiban

Secara persuasif dan rutin melakukan upaya penagihan terhadap debitur

bermasalah

Melakukan pendekatan ke nasabah untuk mencari alternatif solusi lainnya dalam

rangka menyelesaikan kewajibannya

Melakukan klaim sebagian dari tagihan KUR yang bermasalah kepada Perusahaan

penjaminan (Jamkrindo dan Askrindo).

- Data Kredit perumahan dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan

(FLPP)

Data yang disajikan masing-masing wilayah agar dibandingkan dengan nasional,

adalah sebagai berikut:

Kredit Perumahan dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

tidak terdapat di Kalimantan Barat.

- Sektor yang memiliki NPL tinggi atau sektor dengan kenaikan NPL yang signifikan :

Pada bulan Desember 2014, sektor yang memiliki nilai NPL tertinggi adalah sektor

“Konstruksi” dengan NPL sebesar 2,89% (+2.89% dari 2013) secara overall Provinsi

Kalimantan Barat NPL 0,58% dan NPL Growth -0,30 % dari 2013. Sampai dengan

September 2015, sektor yang memiliki nilai NPL tertinggi adalah sektor “Perdagangan,

Page 40: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

restoran dan Hotel” dengan NPL sebesar 2,89% (+1,22% dari 2014) secara overall

Provinsi Kalimantan Barat NPL 1,63% dan NPL Growth +1,05% % dari 2014.

2. Data terkait pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan terhadap sektor

sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi

di Provinsi Kalimantan Barat :

Penyaluran Kredit Bank Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat dengan

komposisi paling besar adalah pada sektor “Perdagangan, Restoran dan Hotel” dengan

komposisi sebesar 36,16% dimana growth PDRB Sektor tersebut adalah 4,55%-YoY

TW III 2015.

3. Data dan informasi mengenai perkembangan ekonomi baik kondisi

perdagangan maupun proyeksi investasi strategis ke depan yang diminati

investor di Kalimantan Barat :

Berdasarkan perkembangan ekonomi sisi sektoral pada data PDRB Kalimantan

Barat, membaiknya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sepanjang 2015

ditopang oleh perbaikan yang terjadi pada sektor Pengangkutan, Pergudangan dan

Komunikasi dengan growth YoY sebesar 7.89%. Sehingga, untuk proyeksi investasi

strategis ke depannya tidak akan jauh bergerak dari industri ini, mengingat semakin

banyak masyarakat yang memilih untuk membuka gudang-gudang baru dan invetasi

pembangunan jaringan komunikasi baru. Sementara dari sektor perdagangan

mengalami kenaikan sebesar 4.55% dari tahun 2014.

Untuk proyeksi investasi strategis lainnya adalah pembiayaan pabrik

pengolahan hasil tambang. Adanya peraturan larangan ekspor terhadap bahan

Page 41: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

tambang mentah, turut menyumbangkan potensi investasi di sektor ini dan

mendorong masuknya pemodal dalam negeri maupun PMA untuk pembiayaan

beberapa project strategis terkait pengolahan bahan tambang mentah menjadi bahan

tambang setengah jadi di wilayah Kalimantan Barat.

4. Permasalahan perbankan yang terjadi saat ini di Provinsi Kalimantan Barat,

serta upaya-upaya yang sudah dilakukan :

Tantangan utama Bank Mandiri Kalimantan Barat saat ini adalah terkait letak

geografis. Banyak daerah-daerah dengan potensi dana maupun kredit yang besar

namun saat ini masih hanya dilayani oleh cabang-cabang Bank Mandiri dengan

layanan transaksinya terbatas, sehingga belum maksimal menggarap potensi yang ada.

Untuk dapat menjawab tantangan tersebut, Bank Mandiri Kalimantan Barat

berupaya untuk terus membuka cabang-cabang dengan layanan lengkap dan sesuai

dengan kebutuhan perbankan masyarakat, meningkatkan kelas cabang sehingga dapat

meningkatkan layanan transaksi serta mengembang LKD sebagai salah satu solusi

menjangkau potensi nasabah di wilayah kecamatan maupun pedesaan sebagai bukti

komitmen kami memberikan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat.

b. BANK MANDIRI SYARIAH

- Penghimpunan dana pihak ketiga

Penghimpunan dana di tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014

dan 2013 hal ini terjadi dikarenakan kondisi ekonomi yang berdampak kepada

pendapatan nasabah menyebabkan pengusaha banyak menarik dananya untuk

kebutuhan modal kerja, selain itu adanya penawaran dari bank pesaing yang

menyebabkan terjadinya pemindahan dana.

- Perkembangan asset perusahaan

Perkembangan asset mengalami penurunan dikarenakan kondisi perekonomian yang

kurang baik sehingga berdampak kepada pendapatan nasabah sehingga permintaan

pembiayaan kepada perbankan mengalami penurunan

- Pinjaman Konsumsi , Modal Kerja dan pinjaman investasi

Dalam Jutaan Rupiah

Uraian 2013 2014 2015 Konsumsi 586.915 404,360 355,643

Modal Kerja 109.999 96,376 278,407 Investasi 185.087 240,877 229,500

jumlah 882.001 741,612 863,550

Page 42: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (sektoral)

Perkembangan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut: Dalam Jutaan Rupiah

Uraian 2013 2014 2015 Mikro 0 260.935 78.484 Kecil 49.141 12.049 15.562

Menengah 0 32.170 52.057

- Kredit Usaha Rakyat (KUR),karakteristik nasabah KUR dan NPL KUR

Outstanding Pembiayaan KUR posisi Oktober 2015 diangka Rp.1.771.000.000,- dengan

NPF Rp.406.000.000,-. Karakteristik nasabah KUR yang disalurkan melalui BSM adalah

mempunyai usaha skala kecil yang bergerak pada sektor riil.

Kredit perumahan dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP)

Dalam Jutaan Rupiah

Uraian 2013 2014 2015

OS Pembiayaan 9,191 12,272 12,055

Jumlah Debitur 110 153 151

- Sektor yang memiliki NPL tinggi atau sektor dengan kenaikan NPL yang signifikan :

Sektor yang memiliki NPL tinggi ada di sektor konsumer hal ini disebabkan penghasilan

yang menurun khususnya untuk karyawan swasta.

2. Data terkait pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan terhadap sektor-sektor

yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Kalimantan Barat:

Pembiayaan yang disalurkan perbankan yang memberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat adalah di sektor pemberian

pembiayaan modal kerja dan investasi bersifat produktif.

3. Data dan informasi mengenai perkembangan ekonomi baik kondisi perdagangan

maupun poyeksi investasi strategis kedepan yang diminati investor di Kalimantan

Barat:

Yang diminati oleh investor lebih cenderung mengarah kepada bisnis pengangkutan

sungai dan laut, seperti pengangkutan pasir ,CPO dan lain-lain.

4. Permasalahan perbankan yang terjadi saat ini di Provinsi Kalimantan Barat, serta

upaya-upaya yang sudah dilakukan :

Permasalahan perbankan ada di kredit bermasalah dan usaha yang dilakukan adalah

dengan memperketat monitoring pasca pencairan dan melakukan upaya restrukturisasi

bagi nasabah yang masih mempunyai kemampuan membayar.

Page 43: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

c. BANK NEGARA INDONESIA (BNI)

- Perkembangan Kinerja Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

- Perkembangan Aset Perusahaan

- Pinjaman Konsumtif, Pinjaman Modal Kerja Dan Pinjaman Investasi

- Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Page 44: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Kredit Usaha Rakyat (KUR)

- Kredit Perumahan Dengan Pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan

(FLPP):

- Sektor yang memiliki NPL tinggi atau sektor dengan kenaikan NPL yang signifikan:

Pada dasarnya semua sektor di Kalbar NPL relatif terjaga dengan baik terlihat bahwa

hanya memiliki tingkat NPL 1.64% meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 0.33%

(yoy). Sektor penyumbang NPL adalah dari sektor pertanian, perburuan dan sarana

pertanian (0.98%) dan sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi (0.22%).

2. Data terkait pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan terhadap sektor-sektor

yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat:

Page 45: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

3. Informasi mengenai perkembangan ekonomi baik kondisi perdagangan maupun

proyeksi investasi strategis ke depan yang diminati investor di Kalimantan Barat :

Secara umum kinerja perekonomian Kalbar mengalami peningkatan. Berdasarkan

komponen pembentuknya, hal ini ditopang oleh komponen investasi dan konsumsi

rumah tangga. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi penopang utama perekonomian

Kalimantan Barat adalah sektor konstruksi, informasi dan komunikasi serta sektor

pertanian.

Proyeksi investasi ke depan yang diminati investor adalah pada sektor primer terutama

pada subsektor perkebunan dan sektor skunder terutama pada subsektor industri logam

dasar dan kimia khususnya pembangunan pabrik pengolahan smelter alumina di

Kalimantan Barat.

4. Permasalahan perbankan yang terjadi saat ini di Provinsi Kalimantan Barat, serta

upaya-upaya yang sudah dilakukan :

Permasalahan / Kendala Strategi / Upaya BNI

- Terjadi trend melambatnya angka pertumbuhan kredit di Kalimantan Barat.

- Peningkatan inflasi

- Melakukan ekspansi bisnis pada pasar yang selektif untuk pertumbuhan berkualitas melalui focus pada sektor yang menjadi prioritas (unggulan) daerah serta selektif pada pembiayaan dalam bentuk Valas.

- Memperkuat sinergi antar seluruh lini bisnis serta mengoptimalkan fungsi outlet sebagai point of sales.

- Meningkatkan pertumbuhan bisnis secara efisien serta memiliki peluang untuk meningkatkan perolehan income dengan mendorong transaksi nasabah khususnya electronic transaction.

d. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)

- Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan dan perbandingan dengan Penyaluran Kredit

Mikro

Kinerja Pinjaman, Simpanan (Mikro dan Ritel) Bank Rakyat Indonesia (BRI) di

Kalimantan Barat:

NO Ritel 31 Desember 2013 31 Desember 2014 30 November 2015

1 Giro 346,895 313,607 408,406

Tabungan 1,402,999 1,436,778 1,393,637

Deposito 330,893 540,252 705,560

2,080,787 2,290,637 2,507,603

2 Mikro 31 Desember 2013 31 Desember 2014 30 November 2015

Giro 20,863 27,973 34,918

Tabungan 2,476,918 2,969,111 2,658,625

Page 46: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Deposito 247,831 298,657 362,253

2,745,612 3,295,741 3,055,796

3 Penyaluran Kredit Mikro 31 Desember 2013 31 Desember 2014 30 November 2015

1,703,256 1,962,332 2,120,372

4 LDR Mikro 62.04% 59.54% 69.39% (Dalam Juta Rupiah)

- Kegiatan yang dilakukan BRI untuk meningkatkan tabungan rakyat :

Dengan meluncurkan program-program yang dapat menarik bagi masyarakat untuk

menabung di BRI, antara lain sebagai berikut :

Kegiatan akuisisi tabungan di sekolah, pusat perbelanjaan, dan perkantoran

Program retensi bagi nasabah yang melakukan top up dana dengan reward berupa

direct gift : Simpedes Hadiah Langsung, BritAma Pilih Sendiri Hadiahnya, BritAma

rencana 2015, Berkah Ramadhan Bersama BritAma, BritAma Get Tupperware

Program retensi bagi nasabah yang melakukan top up dana dimana nasabah akan

diundi untuk menjadi pemenang : Undian Simpedes, Pesta Rakyat Simpedes & Undian

Dobel Untung BritAma

Meningkatkan kerjasama dengan institusi dan perusahaan untuk menciptakan

lingkungan cashless society, sehingga masyakat tidak perlu bertransaksi dengan uang

tunai namun cukup melalui e-channnel BRI. Adapun salah satu kerjasama yang telah

dilaksanakan adalah :

Kerjasama Host to Host BRI dengan PDAM Kota Pontianak

Kerjasama BRI dengan Polda Kalbar, dimana BRI mengajak seluruh anggota Polda

Kalbar untuk berlomba – lomba bertransaksi menggunakan mobile banking dan

internet banking BRI untuk mendapatkan hadiah tertentu.

- Kinerja Kredit Usaha Mikro dan NPL per Sektoral

Page 47: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Kinerja Kredit Mikro dan Proyeksi NPL Sektoral :

Sebagian besar Kredit Mikro berada di Sektor bukan lapangan usaha sebesar 42,61%.

Selanjutnya diikuti oleh sektor Perdagangan sebesar 27,43 % dan sektor Pertanian

sebesar 21, 95 %. Total perkembangan pada sektor perdagangan dan Pertanian

seiring dengan Komitmen BRI yang selalu menumbuhkan dan memajukan

perekonomian masyarakat menengah kebawah, hal ini ditunjukkan dengan

tersebarnya jaringan kerja BRI yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sementara NPL terbesar berada pada sektor usaha pertambangan (7,4%), Jasa

Pendidikan (5,3%) dan Transportasi dan komunikasi (3,5 %).

Khusus pada sektor pertambangan dengan peningkatan NPL tertinggi kontraksi

disebabkan karena pemberlakukan UU Minerba. Hal ini tentunya berpengaruh pada

perlambatan pertumbuhan di sektor usaha lain, sehingga kontraksi juga terjadi pada

sektor usaha lainnya meskipun dalam persentasi yang tidak terlalu signifikan.

Program BRI pada Mikro didasarkan pada asas kemudahan dalam proses kredit, yang

mana pemberian kredit bagi usaha kecil lebih memprioritaskan kecepatan pelayanan

dengan tetap memperhatikan asa kehati-hatian, sehingga penyaluran kredit

menengah kebawah dapat lebih efisien.

Pengembangan Credit Scheme yang mengacu kepada market needs

Pengembangan pelayanan IT – based

Linkages Program dengan perusahaan lain dalam memberikan pembiayaan

Kerja sama dengan instansi pemerintah dalam hal pendampingan UMKM selama

berhubungan dengan bank

Pembinaan oleh Bank BRI langsung kepada UMKM dengan cara Memonitor

kelangsungan usaha UMKM yang dilakukan langsung oleh Pejabat Kredit Lini BRI

(PKL BRI) di Unit Kerja BRI baik dalam hal pemasaran, operasional perusahaan,

transaksi finansial, manajemen, dan laporan keuangan.

- Kinerja Kredit dan NPL Keseluruhan Pada Sektor-Sektor Usaha Di Kalimantan

Barart:

Page 48: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Perdagangan Pertanian masih menjadi sektor utama sasaran pembiayaan (1,8 T).

Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat khususnya di Kota Pontianak salah satunya

didominasi oleh sektor pertanian. Dari isi perbankan, sektor pertanian masih menjadi

sasaran utama dalam pemasaran pinjaman. NPL pada sektor ini sebesar 0,37 % dan

berkontribusi menyumbang NPL sebesar 11,19% terhadap sektor lain secara

keseluruhan.

NPL terbesar ada di sektor usaha perdagangan besar dan eceran, sangat dominan

dibandingkan dengan sektor lain (61,09%), meskipun demikian persentase NPL untuk

perdagangan ( OS/NPL) masih dalam batas wajar di bawah 3% yaitu sebesar 2,87%.

- Pinjaman konsumsi, pinjaman modal kerja dan pinjaman investasi

(Posisi November 2015)

Pertumbuhan kredit Modal kerja dan investasi selalu mengalami peningkatan seiring

perkembangan usaha nasabah eksisting yang semakin ekspansif dan perkembangan

ekonomi daerah yang berdampak pada peningkatan modal kerja di masyarakat.

Menjelang akhir tahun 2015 pertumbuhan Program kredit Investasi BRI banyak terserap

pada sektor usaha perkebunan, khusunya kelapa sawit.

- Kredit KUR, Karakter Nasabah KUR dan NPL KUR

(Posisi November 2015)

Pertumbuhan Kredit KUR baik KUR mikro dan Ritel sama – sama tumbuh signifikan

dari tahun 2013 ke tahun 2015. Pada tahun 2014 penurunan KUR Ritel disebabkan oleh

adanya kebijakan Pemerintah yang untuk sementara menghentikan penyaluran KUR.

Penyebab NPL pada kredit KUR disebabkan oleh faktor resiko pasar, yang mana sebagian

besar usaha yang dibiayai melalui KUR sebagian besar masih belum resisten terhadap

perubahan iklim pasar. Misalnya pengaruh naik turunnya harga komoditas perdagangan

seperti hasil pertanian dan perkebunan. Penyaluran KUR didasarkan pada usaha – usaha

masyarakat yang sedang tumbuh dan belum bankable. Celah inilah yang kadang disalah

No Pinjaman Desember 2013 Desember 2014 November 2015 1. Konsumsi 91.341 87.236 82.369 2. Modal Kerja 1.574.572 1.625.717 1.711.489 3. Investasi 192.853 234.165 1.429.940

No Pinjaman KUR Desember 2013 Desember 2014 November 2015 1. KUR Mikro 287.269 321.469 124.644 NPL 5.133 8.523 8.407 2. KUR Ritel 155.468 149.747 76.489 NPL 3.268 2.089 4.170

Page 49: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

gunakan oleh nasabah untuk memanfaatkan Kredit KUR dan menggunakannya tidak sesuai

peruntukan.

Komitmen BRI dalam menyalurkan KUR diwujudkan dengan selalu menambah tenaga

Pemasar KUR dan memperluas target Pasar. Tenaga Pemasar KUR BRI sebagian besar

merupakan SDM eksisting yang telah dibekali pengetahuan dasar perbankan yang siap

diterjunkan untuk melayani masayarakat khususnya ekonomi kecil melalui penyaluran

KUR.

- Pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan yang memberikan sumbangan

terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat:

Berikut Pembiayaan Bank BRI berdasarkan pada produk pinjaman yang paling banyak

dipasarkan di masyarakat yaitu Pinjaman Mikro dan Kredit Pegawai:

Kredit Usaha Mikro Kecil dan menengah

Sektor dengan Share Tertinggi Kupedes:

Perdagangan Grosir dan eceran (47,17%)

Pertanian, perburuan dan sarana pertanian (38,73%)

Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan lainnya (4,89%)

Sektor dengan Share Tertinggi KUR Mikro:

Pertanian, perburuan dan sarana pertanian (46,42%)

Perdagangan Grosir dan eceran (40,43%)

Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan lainnya (5,11%)

Sektor dengan Share Tertinggi Briguna :

Penerimaan Kredit Bukan Lapangan Usaha (99,98%)

Sektor dengan Share Tertinggi Kupedes Rakyat:

Perdagangan Grosir dan eceran (51,23%)

Pertanian, perburuan dan sarana pertanian (31,84%)

Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan lainnya (7,89%)

Sektor yg memiliki NPL tinggi (posisi 30 November 2015):

NPL Kupedes tertinggi di sektor :

Pertambangan dan penggalian (10,00%)

Jasa kesehatan dan sosial ( 3,81%)

Perikanan (3,75%)

Page 50: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

NPL KUR MIKRO tertinggi di sektor :

Perikanan (13,66%)

Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan ( 8,97%)

Listrik, gas, dan air (8,33%)

NPL Kupedes Rakyat tertinggi di sektor :

Jasa pendidikan (23,11%)

Transportasi, pergudangan, dan komunikasi ( 5,41%)

Penyediaan akomodasi, dan makan minum (2,05%)

NPL Briguna Mikro tertinggi di sektor :

Penerimaan Kredit Bukan Lapangan Usaha (0,26%)

- Data perkembangan Ekonomi dan proyeksi investasi strategis yang diminati

investor di Kalimantan Barat.

Sektor Pertanian dan Perkebunan masih akan menjadi sektor yang diminati investor.

Dari sisi perbankan, dapat dilihat pada komposisi portofolio pinjaman yang masih tinggi

di sektor ini yaitu sebesar 46 %. Dan jumlah ini akan semakin meningkat seiring dengan

stabilnya harga komoditas pertanian dan perkebunan.

- Permasalahan perbankan yang terjadi saat ini di Provinsi Kalimantan Barat:

Dampak ekonomi Makro yang terlihat dari ketidakstabilan harga komoditas

pertanian dan perkebunan khususnya harga TBS Kelapa Sawit telah menimbulkan

penurunan stabilitas pinjaman pada sektor usaha ini. Hal ini menimbulkan resiko

peningkatan NPL dan penurunan produktifitas pada usaha – usaha lain. Hal ini

disebabkan sebagian besar nasabah di sektor pertanian dan perkebunan ini memiliki

usaha – usaha di sektor lain yang pembiayaannya tergantung pada sektor usaha ini.

e. BANK KALBAR

- Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Kalbar REKAP PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA BANK KALBAR

DARI 31 DESEMBER 2012 HINGGA POSISI NOVEMBER 2015

NO JENIS D P K

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 POSISI NOV 2015

NOMINAL Jlh. Rek. NOMINAL Jlh. Rek. NOMINAL Jlh. Rek. NOMINAL Jlh. Rek.

1 GIRO 1,469,222 12,780 1,773,086 13,544 1,935,974 15,013 4,712,611 15,338

2 TABUNGAN 3,459,134 559,632 4,250,175 871,618 4,350,971 959,688 3,964,055 1,028,979

3 DEPOSITO 1,952,416 5,362 2,056,908 5,879 3,068,486 6,874 3,662,355 7,252

TOTAL DPK 6,880,772 577,774 8,080,169 891,041 9,355,430 981,575 12,339,021 1,051,569.00

Page 51: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

NO JENIS D P K

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN

2012 S/D 2013 2013 S/D 2014 2014 S/D NOV 2015

NOMINAL Jlh. Rek. NOMINAL Jlh. Rek. NOMINAL Jlh. Rek.

1 GIRO 303,864 764 162,888 1,469 2,776,637 325

2 TABUNGAN 791,040 311,986 100,796 88,070 (386,916.12) 69,291

3 DEPOSITO 104,492 517 1,011,577 995 593,870 378

TOTAL 1,199,396 313,267.00 1,275,262 90,534.00 2,983,591 69,994.00

Dana Pihak Ketiga (DPK) dari tahun 2012 - 2014 terjadi pertumbuhan diikuti dengan

bertambahnya jumlah rekening:

Perkembangan DPK Tahun 2013

Giro meningkat sebesar Rp. 303 M, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar 764

rekening

Tabungan meningkat sebesar Rp. 791 M, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar

311.986 rekening

Deposito meningkat sebesar Rp. 104 M, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar

517 rekening

Perkembangan DPK Tahun 2014

Giro meningkat sebesar Rp. 167 M, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar

1.469 rekening

Tabungan meningkat sebesar Rp. 101 M, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar

88.070 rekening

Deposito meningkat sebesar Rp. 1 T, diikuti jumlah rekening yang tumbuh sebesar 995

rekening

Perkembangan DPK Posisi November 2015

Giro mengalami peningkatan sebesar Rp. 2,7 T, dengan jumlah rekening yang tumbuh

sebesar 325 rekening

Posisi Tabungan jika dibandingkan dengan posisi Tahun 2014 mengalami penurunan

sebesar Rp. 386 M, namun jumlah rekening tumbuh sebesar 69.291 rekening

Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 594 M, dengan jumlah rekening yang

tumbuh sebesar 378 rekening

Page 52: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- Perkembangan Aset Perusahaan

dalam jutaan rupiah

NO TAHUN JUMLAH ASET NAIK/TURUN +/- (%)

1 2012 8,394,579 - 0.00%

2 2013 9,642,735 1,248,156 14.87%

3 2014 11,217,617 1,574,882 16.33%

4 Nov-15 14,500,477 3,282,860 29.27%

Dari data perkembangan aset perusahaan, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

Jumlah aset pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012 naik sebesar

Rp1.248.156 atau mengalami pertumbuhan sebesar 14,87%. Kenaikan tersebut terutama

karena kenaikan pada aset lancar yaitu pada Kredit yang diberikan yang mengalami

kenaikan sebesar Rp1.073 atau mengalami pertumbuhan sebesar 17,97% dari tahun

2012.

Jumlah aset pada tahun 2014 jika dibanding dengan tahun 2013 naik sebesar

Rp1.574.882 atau mengalami pertumbuhan sebesar 16,33%. Kenaikan tersebut terutama

karena kenaikan pada aset lancar yang terdiri dari :

Giro pada Bank Indonesia tahun 2014 dibanding dengan tahun 2013 naik sebesar

Rp442 atau mengalami pertumbuhan sebesar 65,64%.

Kredit yang diberikan tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 naik sebesar Rp1.102

atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,65%.

Jumlah aset pada bulan November 2015 jika dibandingkan tahun 2014 naik sebesar

Rp3.282.860 atau mengalami pertumbuhan sebesar 29,27%. Kenaikan tersebut terutama

karena kenaikan pada aset lancar yang terdiri dari :

Penempatan pada Bank Indonesia bulan November 2015 dibanding 2014 naik

sebesar Rp1.905.638 atau mengalami pertumbuhan sebesar 170,82%.

Penempatan pada bank lain bulan November 2015 dibanding dengan tahun 2014

naik sebesar Rp345.813 atau mengalami pertumbuhan sebesar 44,26%.

Kredit yang diberikan bulan November 2015 dibandingkan tahun 2014 naik sebesar

Rp640.851 atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,87%.

Page 53: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

- PINJAMAN INVESTASI, MODAL KERJA DAN KONSUMTIF

dalam jutaan rupiah

Dari data kredit berdasarkan jenis penggunaan diatas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

Kredit dari tahun 2012 - 2015 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu

sebesar 47,16%

Kredit investasi mengalami pertumbuhan 213,76%

Kredit modal kerja mengalami pertumbuhan sebesar 127,18%

Kredit konsumtif mengalami pertumbuhan sebesar 28,46%

Kendala yang dihadapi oleh Bank Kalbar selama kurun waktu tahun 2012 - 2015 yaitu,

terdapat kesulitan untuk menumbuhkan kredit konsumtif seperti halnya kredit produktif.

Hal ini disebabkan sebagian besar PNS yang berada di wilayah Kalimantan Barat telah

menikmati fasilitas kredit yang ada di Bank Kalbar maupun di bank lain. Pertumbuhan

kredit hanya mengharapakan suplesi maupun top up dari PNS yang telah menikmati

kredit di Bank Kalbar serta take over dari bank lain. Selain itu, penyaluran kredit

konsumtif juga mengharapkan adanya penerimaan CPNS/ PNS baru, sehingga jika pada

tahun tertentu tidak terdapat penerimaan CPNS/ PNS maka pertumbuhan kredit

konsumtif akan mengalami perlambatan.

- KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

dalam jutaan rupiah

NO KREDIT

BERDASARKAN UMKM

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Nov-15

BD NSBH BD NSBH BD NSBH BD NSBH

1 Kredit Mikro 93,450 4,010 122,295 5,106 115,131 4,897 842,330 11,963

2 Kredit Kecil 429,039 2,649 866,663 5,959 1,092,414 7,895 692,043 1,831

3 Kredit Menengah

188,297 181 321,052 340 462,143 472 331,226 207

TOTAL 710,786 6,840 1,310,010 11,405 1,669,689 13,264 1,865,599 14,001

NO

KREDIT BERDASARKAN

JENIS PENGGUNAAN

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Nov-15

BD NSBH BD NSBH BD NSBH BD NSBH

1 Kredit Investasi 254,776 2,433 453,575 4,385 661,719 4,956 799,392 5,392

2 Kredit Modal Kerja 653,249 4,417 1,175,571 7,030 1,375,701 8,318 1,484,077 8,623

3 Kredit Konsumtif 5,064,188 64,634 5,416,503 62,760 6,110,625 62,587 6,505,426 64,070

TOTAL 5,972,213 71,484 7,045,648 74,175 8,148,045 75,861 8,788,896 78,085

Page 54: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Dari data kredit berdasarkan UMKM diatas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

Kredit UMKM dari tahun 2012 - 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu

sebesar 162,47%

Kredit mikro mengalami pertumbuhan sebesar 801,37%

Kredit kecil mengalami pertumbuhan sebesar 61,30%

Kredit menengah mengalami pertumbuhan sebesar 75,91%

Kendala yang dihadapi oleh Bank Kalbar dalam penyaluran kredit UMKM selama kurun

waktu tahun 2012 - 2015 adalah:

Pengusaha UMKM yang berada di Kalimantan Barat, terutama di kecamatan/ desa

kebanyakan tidak memiliki agunan berupa SHM.

Debitur pengusaha mikro tidak konsisten dalam menjalankan usahanya (Jenis usaha

sering berubah)

Wilayah Kalimantan Barat cukup luas, sehingga pemasaran kredit UMKM ke daerah

pelosok sulit dilakukan.

- DATA KREDIT USAHA RAKYAT

NO KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Nov-15

BD NSBH BD NSBH BD NSBH BD NSBH

1 REALISASI 171,321 1,335 246,792 1,641 280,377 1,773 167,593 1,265

2 NPL 795 12 2,051 32 4,207 45 8,593 84

0,46%

0,83%

1,50%

5,13%

Dari data kredit usaha rakyat diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertumbuhan kredit usaha rakyat selama tahun 2012 - 2014 mengalami pertumbuhan

yang cukup signifikan yaitu sebesar 63,66%, namun pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 40,23% dari tahun 2014, hal ini disebabkan Pemerintah

memberhentikan sementara program KUR di tahun 2015 dan fasilitas kredit yang sedang

berjalan di Bank Kalbar banyak yang lunas pada tahun 2015.

Kendala yang dihadapi dalam penyaluran kredit usaha rakyat dari tahun 2012 - 2015 yaitu

terdapat peningkatan NPL yang cukup signifikan sebesar 4,66%. Peningkatan NPL tersebut

disebabkan oleh risiko kredit yang dikarenakan oleh faktor internal maupun eksternal

debitur. Ketidakmampuan debitur dalam menyelesaikan kewajibannya dikarenakan usaha

debitur sudah tidak berjalan lagi, menurunnya omset debitur dan kondisi perekonomian

Page 55: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

yang tidak stabil sehingga menyebabkan harga komoditas karet dan sawit mengalami

penurunan.

Terhadap kredit yang tidak lancar tersebut (NPL) , akan dilakukan klaim kepada

perusahaan penjamin namun harus menunggu kolektibilitas 4.

- KREDIT PERUMAHAN DENGAN POLA FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN

PERUMAHAN (FLPP)

Bank Kalbar hingga saat ini belum menyalurkan kredit perumahan dengan pola FLPP

dikarenakan adanya denda yang dikenakan apabila Bank tidak mencapai target dalam

penyaluran kredit FLPP dan harga yang di tetapkan untuk perumahan tapak type 36

hanya sebesar Rp 95 juta, sedangkan harga pasar di wilayah Pontianak/ Kalbar sudah

seharga Rp 110 - Rp 120 juta.

Saat ini Bank Kalbar sedang mengajukan permohonan untuk menjadi Bank peserta FLPP

kepada Kementerian PUPERA melalui ASBANDA.

Saat ini Bank Kalbar telah menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan dana

sendiri dan pinjaman dari SMF (Rp 50 milyar) dengan jumlah 972 debitur dengan

maksimum kredit Rp 211.906 juta dan Baki Debet sebesar Rp184.339 juta.

- DATA NPL PER SEKTOR EKONOMI Dalam jutaan rupiah

NO NPL PER SEKTOR EKONOMI TAHUN

2012 TAHUN

2013 TAHUN

2014 Nov-15

1 PERTANIAN, PERBURUAN DAN SARANA PERTANIAN 36,447 152,069 220,634 237,278

NPL 0.00% 0.02% 0.03% 0.03%

2 PERTAMBANGAN 816 2.725 2,570 1,989

NPL 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

3 PERINDUSTRIAN 39.020 60,084 69,184 77,187

NPL 0.00% 0.00% 0,03% 0.05%

4 LISTRIK GAS & AIR 49,024 54,334 58,307 49,102

NPL 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

5 KONSTRUKSI 53,719 139,549 207,089 383,396

NPL 0.00% 0.08% 0.05% 0.07%

6 PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL 499,077 843,947 1,111,180 1,196,024

NPL 0.00% 0,19% 0.27% 0.54%

7 PENGANGKUTAN, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 4,650 8,869 12,495 14,496

NPL 0.00% 0.01% 0.01% 0.00%

8 JASA-JASA DUNIA USAHA 93,684 277,638 291,899 287,123

NPL 0.00% 0.02% 0.02% 0.07%

Page 56: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

9 JASA-JASA SOSIAL MASYARAKAT 127,665 89,930 64,062 36,874

NPL 0.00% 0.00% 0.00% 0.01%

10 LAIN - LAIN 5,068,112 5,416,503 6,110,625 6,505,426

NPL 0.04% 0.04% 0,09% 0.09%

TOTAL NPL GROSS 9,976 24,923 39,495 76,059

0.17% 0.35% 0,48% 0.87% CKPN 6,481 16,192 28,987 66,528

TOTAL NPL NETT 3,495 8,731 10,508 9,531

0.06% 0.12% 0.13% 0.11%

JUMLAH SEMUA SEKTOR EKONOMI 5,972,213 7,045,648 8,148,045 8,788,896

Dari data NPL per sektor ekonomi, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sektor ekonomi yang memiliki NPL paling tinggi adalah sektor perdagangan yaitu sebesar

0,54%. Sektor ekonomi dengan kenaikan NPL paling signifikan adalah pada sektor

perdagangan dengan peningkatan sebesar 0,44%.

Besarnya NPL didominasi oleh sektor perdagangan dikarenakan sektor perdagangan

merupakan sektor produktif yang paling dominan di Bank Kalbar, semakin besar kredit

tersebut maka risiko NPL juga semakin besar. Saat ini harga komoditas kelapa sawit dan

karet sedang mengalami penurunan yang signifikan, sehingga berimbas pada daya beli

masyarakat karena sebagian besar pendapatan masyarakat di Kalimantan Barat berada

pada sektor perkebunan kepala sawit dan karet.

2. DATA KREDIT TERKAIT PEMBIAYAAN YANG MEMBERIKAN SUMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KALBAR

NO

KREDIT BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Nov-15 KOMPOSI

SI BD NSBH BD NSBH BD NSBH BD NSBH

1 PERTANIAN, PERBURUAN DAN SARANA PERTANIAN

36.447 487 152.069 1.633 220.634 2.393 237.278 2.673 2.70%

2 PERTAMBANGAN 816 5 2.725 6 2.570 5 1.989 5 0.02%

3 PERINDUSTRIAN 39.020 429 60.084 566 69.184 597 77.187 639 0.88%

4 LISTRIK GAS & AIR 49.024 4 54.334 7 58.307 8 49.102 7 0.56%

5 KONSTRUKSI 53.719 209 139.549 494 207.089 539 383.396 919 4.36%

6 PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL

499.077 4.851 843.947 7.176 1.111.180 7.870 1.196.024 7.886 13.61%

7 PENGANGKUTAN, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

4.650 36 8.869 92 12.495 138 14.496 157 0.16%

8 JASA-JASA DUNIA USAHA 93.684 759 277.638 1.196 291.899 1.418 287.123 1.418 3.27%

9 JASA-JASA SOSIAL MASYARAKAT

127.665 69 89.930 245 64.062 306 36.874 311 0.42%

10 LAIN - LAIN 5.068.112 64.635 5.416.503 62.760 6.110.625 62.587 6.505.426 64.070 74.02%

TOTAL 5.972.213 71.484 7.045.648 74.175 8.148.045 75.861 8.788.896 78.085 100.00%

Page 57: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

Dari data kredit berdasarkan sektor ekonomi, dapat dijelaskan bahwa sektor yang

memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan kredit Bank Kalbar yaitu pada

sektor lain-lain (konsumtif) sebesar 74,02%, sektor perdagangan sebesar 13,61% dan

pengadaan barang dan jasa (konstruksi) sebesar 4,36%.

Kredit konsumtif merupakan produk unggulan Bank Kalbar, sehingga kredit tersebut

memiliki komposisi terbesar diantara sektor yang lain. Kredit perdagangan juga

merupakan produk unggulan untuk kredit produktif di Bank Kalbar, setelah itu disusul

oleh sektor konstruksi. Sektor konstruksi merupakan sektor yang juga dihandalkan oleh

Bank Kalbar, karena kebanyakan pengerjaan jasa konstruksi di Kalbar pencairan

terminnya melalui Bank Kalbar sehingga pembiayaan juga dilakukan oleh kontraktor

melalui Bank Kalbar.

3. PERKEMBANGAN EKONOMI PERDAGANGAN PROYEKSI INVESTASI KEDEPAN DI

WILAYAH KALBAR

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan III 2015 dari sisi

sektoral terutama didorong oleh peningkatan pertumbuhan pada dua sektor ekonomi

utama, yaitu sektor pertanian dan sektor konstruksi. Dengan demikian, sektor yang baik

untuk kegiatan investasi kedepan diwilayah Kalimantan Barat yaitu sektor pertanian dan

sektor konstruksi, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan kredit di Bank Kalbar dari

tahun 2012 - 2015 pada sektor konstruksi sebesar 613,71% dan sektor pertanian sebesar

551,02%. Sektor pertanian didominasi oleh perkebunan lada, pasokan aneka sayur dan

bumbu. Namun untuk sektor perkebunan kelapa sawit dan karet sedang mengalami

hambatan yang disebabkan oleh turunya harga komoditas tersebut.

4. PERMASALAHAN PERBANKAN DI KALIMANTAN BARAT

Kemampuan masyarakat untuk melakukan saving berkurang karena selama ini

penghasilan masyarakat umumnya ditopang oleh sektor sawit dan karet sedang

mengalami penurunan dikarenakan menurunnya harga komoditas tersebut. Oleh

karena hal tersebut, daya beli masyarakat juga berkurang sehingga dalam penyaluran

kredit konsumtif/ perdagangan juga mengalami hambatan.

Kondisi ketenagakerjaan kembali mengalami penurunan. Tingkat pengangguran

menunjukkan peningkatan cukup tajam dan merupakan kondisi tingkat pengangguran

tertinggi di Kalimantan Barat setidaknya sejak tahun 2011. Peningkatan jumlah

Page 58: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK … · ... Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik serta permasalahan-permasalahan yang ... tahun 2011 - 2014 hanya ... ANGGARAN DAN

pengangguran tertinggi terdapat di sektor pertambangan dan penggalian. Nilai Tukar

Petani (NTP) pada triwulan III 2015 kembali menunjukkan penurunan. Faktor

pendorong utama penurunan NTP pada triwulan laporan adalah relatif turunnya NTP

subsektor pertanian padi dan palawija, sementara subsektor hotikultura mengalami

peningkatan sebesar 2,11% (yoy). Rendahnya indeks NTP untuk subsektor padi dan

palawija diduga erat terkait kesulitan yang dihadapi oleh petani dalam mendapatkan

pupuk, terutama pupuk urea yang dibutuhkan dalam masa tanam padi.

NPL Perbankan mengalami peningkatan dari tahun 2014 hal ini disebabkan oleh hal-hal

sebagai berikut:

- Kemampuan membayar debitur menurun dikarenakan omset penjulan debitur

menurun, sehingga terdapat ketidakmampuan ataupun kekurangan terhadap

angsuran kredit. Hal ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia

terutama di Kalimantan Barat mengalami hambatan.

- Debitur-debitur yang bergerak dibidang pertanian/ perkebunan terutama karet

dan kelapa sawit kehilangan pendapatan yang cukup besar, hal ini disebabkan

menurunnya harga kedua komoditi tersebut, sehingga secara langsung

mempengaruhi kemampuan membayar debitur untuk mengangsur kredit dan

secara tidak langsung mempengaruhi usaha debitur-debitur yang bergerak

disektor perdagangan dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat/ pelanggan

debitur-debitur tersebut.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat.

Kami mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh didalam laporan ini dapat

menjadi bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam Rapat-rapat Komisi XI DPR RI.

Jakarta, Desember 2015

Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPRRI

Ketua,

ttd

DR. IR Fadel Muhammad