laporan tes grafis - chadhoex.files.wordpress.com file · web viewukuran besar dan dominan...

32
LAPORAN TES GRAFIS I. IDENTITAS Nama : TF Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 24 tahun Pendidikan : S1 Pekerjaan : Swasta Tanggal tes : 01 Mei 2009 Tester : Nuzulul Husna II. BAUM KESAN / DETAIL DESKRIPSI INDIKASI A. Kesan Umum Sempurna dan cepat Aktualisasi dorongan, yang sangat baik dan cepat. 1. Ukuran Besar dan dominan Paranoid, adanya keinginan untuk mendominasi 2. Lokasi Cenderung ke atas Penuh dengan dunia ide, imajinatif, intelektual, kesadaran yang over indi-vidual. 3. Kualitas garis Tekanan variatif Sifat agresif, pribadi yang fleksibel, kemampuan adaptasi yang baik, cemas, impulsif, mudah frustasi, emosi tak stabil, histeris. Immature dalam emosi, pemurung, perasaan tegang, rasa tidak aman. 4. Penyelesaian Relatif sistematis Keteraturan dalam berpikir, kontak dengan realitas baik.

Upload: trannhi

Post on 02-Apr-2019

273 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TES GRAFIS

I. IDENTITASNama : TF

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 24 tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Swasta

Tanggal tes : 01 Mei 2009

Tester : Nuzulul Husna

II. BAUMKESAN / DETAIL DESKRIPSI INDIKASI

A. Kesan Umum Sempurna dan cepat Aktualisasi dorongan, yang sangat baik dan

cepat.

1. Ukuran Besar dan dominan Paranoid, adanya keinginan untuk

mendominasi

2. Lokasi Cenderung ke atas Penuh dengan dunia ide, imajinatif,

intelektual, kesadaran yang over indi-vidual.

3. Kualitas garis Tekanan variatif Sifat agresif, pribadi yang fleksibel,

kemampuan adaptasi yang baik, cemas,

impulsif, mudah frustasi, emosi tak stabil,

histeris. Immature dalam emosi, pemurung,

perasaan tegang, rasa tidak aman.

4. Penyelesaian Relatif sistematis Keteraturan dalam berpikir, kontak dengan

realitas baik.

B. Bagian-bagian1. Mahkota Berombak tapi tidak

seperti awan

Jiwanya hidup, mudah bergaul, lemah

lembut.

2. Dahan Arah ke atas Rajin dan tak kenal batas

vital aktif, religius

Dahan terbuka tersebar Menjalankan banyak kegiatan tetapi tidak

menentu, Tidak tetap cara kerjanya, Mudah

terpengaruh

3. Batang Digambar Licin Sensitif tetapi tidak mudah menimbulkan

masalah.

Batang yang terkelupas

kulitnya atau berlubang

Traumatis, tendensi menarik diri dari

lingkungan, cepat cemas.

4. Stem basis Melebar ke kiri Remming untuk menghadapi sesuatu

terikat pada hal yang lampau, lambat dalam

kleverto : tak dapat melepaskan dari

sesuatu yang dikerjakan.

Akar yang tergantung Dependensi yang besar

Akar tertutup Dorongan-dorongan yang ada masih dapat

diselesaikan oleh yang bersangkutan.

6. Lain-lain Pohon yang tinggi Intelegensi baik tapi kurang efektif.

Penghapusan Sedikit/ada Kecemasan, gelisah kecenderungan

neurotis pada konflik.

Kesimpulan I a. Aspek Kognitif

Subjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia rajin, aktif dan tak kenal batas. Ia

memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir. Ia sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak

ide, dan suka berfantasi. Ada tendensi kecemasan dalam dirinya sehingga ia

cenderung kurang dalam mengembangkan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Emosinya belum stabil, dan masih cenderung

kekanak-kanakan. Ia memiliki dependensi yang besar. Hal ini dapat disebabkan

adanya pengalaman traumatis. Subjek mempunyai daya agresif yang kuat. Dan

sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya.

Sehingga subjek sering merasa cemas dan gelisah bila dihadapkan pada konflik.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi,

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Ia memiliki

keteraturan dalam berperilaku sehingga cenderung menarik diri.

Kesimpulan BAUM : Subjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia rajin, aktif dan tak kenal batas. Ia

memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir. Ia sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak

ide, dan suka berfantasi. Ada tendensi kecemasan dalam dirinya sehingga ia

cenderung kurang dalam mengembangkan potensinya.

Kematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Emosinya belum stabil, dan masih cenderung

kekanak-kanakan. Ia memiliki dependensi yang besar. Hal ini dapat disebabkan

adanya pengalaman traumatis. Subjek mempunyai daya agresif yang kuat. Dan

sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya.

Sehingga subjek sering merasa cemas dan gelisah bila dihadapkan pada konflik.

Subjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi,

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Ia memiliki

keteraturan dalam berperilaku sehingga cenderung menarik diri.

III. DAPKESAN/DETAIL DESKRIPSI INDIKASI

A. Kesan UmumUsia Lebih muda dari usia

subyek

Immature, tidak dapat menghayati

perkembangan dunianya, fiksasi emosi

pada usia yang sama dengan figur yang

digambar atau mengalami regresi.

Lengkap atau

tidak

Lengkap semua bagian Kecenderungan ekshibisionis, merasa

mampu diterima secara sosial, keter-

gantungan sosial.

JK Jenis kelamin sama

dengan subjek

Normal

Sedih/gembira Gembira Bersemangat dan motivasi berprestasi

1. Ukuran sedang Wajar, normal

2. Lokasi Di tengah Memiliki adaptasi yang cukup baik, bersifat

egosentris, insecure dan rigid, berusaha

kontrol secara cermat.

3. Kualitas garis Konsinsten Penyesuaian diri baik

4. Penyelesaian Sistematis Keteraturan dalam berpikir, kontak dengan

realitas yang baik

B. Bagian-bagian1. Kepala Agak besar Ada kemungkinan gangguan

organis,terlalu membanggakan intelek,

aspirasi intelektuil, kurang masak dalam

instropeksi atau fantasi, simptom-simptom

pada kepala.

2. Rambut Menekankan pada rambut Infantil dan kemunduran dorongan seks,

sensuaitas kebutuhan seksualitas.

3. Alis Tebal Wajar, normal

4. Mata Menekankan pada pupil

mata

Paranoia dan menampakkan fantasi,

angan-angan

Tebal, diberintekanan Bermusuhan dan mengancam,

bersemangat.

5. Hidung Dengan lubang Kecenderungan agresif.

6. Mulut/bibir Cekung Menerima dan membutuhkan ketergan-

tungan, pasif.

Melengkung ke atas Psikosomatik pada pernafasan, memak-

sakan diri, berpura-pura sebagai kom-

pensasi perasan tidak menerima, tendensi

menunjukkan senyum.

7. Telinga Telinga lebar Peka terhadap kritik

8. Dagu Dagu diperlebar Agresif

9. Leher Ditutup dengan dasi dan

krah

Melakukan kontrol intelektual terhadap

impuls-impuls atau dorongannya.

10. Bahu Lebar & besar Dorongan kekuatan fisik, merasa mampu

11. Lengan Lengan yang panjang Ambisius, usaha untuk sukses,

mengharapkan perhatian dan kasih

sayang.

Lengan yang kecil Kurang kepercayaan diri.

Lengan yang nampak

terulur

Butuh dorongan emosionil

12. Tangan/jari Jari digambar

berkesinambungan dan

Agresi yang di tekan, penarikan diri.

dipisahkan dengan garis.

13. Tubuh Garis tengah Ketergantungan pada tokoh ibu

Garis tengah yang endapat

penekanan

Konflik-konflik seksual.

14. Paha Pendek Merasa kurang lincah, kurang mampu

15. Kaki Sangat kecil Tertekan, kontrol kaku terhadap

seksualitas, ketergantungan pada orang

lain.

Kaki digambar panjang

dengan telapak kaki kecil

Depresi karena frustasi, aspirasi yang

terlalu besar tapi kemampuan

melaksanakannya kecil/tak memadai

16. Pakaian Digambar Normal

17. Perhiasan/

ornamen

Ada tambahan ornamen

ikat pinggang

Kompulsif, ketergantungan

Kesimpulan II a. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kemampuan intelektual sedang. Ia memiliki keinginan kuat dan

mempunyai motivasi berprestasi untuk berhasil. Subjek memiliki keteraturan dalam

berpikir, sikap kritis namun tidak menentang. Ia sangat membanggakan intelektual,

mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Subjek memiliki hambatan dalam

mengaktualisasikan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat.

Emosinya belum stabil, dan masih cenderung kekanak-kanakan. Ia memiliki

dependensi yang besar dan peka terhadap kritik. Dan sebagai bentuk usaha

mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya. Subjek cenderung depresi

dan frustasi, karena memiliki aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan

melaksanakannya kecil/tak memadai.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik, sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi. Ia

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Subjek

memang memiliki afiliasi yang cukup baik, hal ini dikarenakan subjek memiliki

penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan sekitar.

Kesimpulan DAP : Subjek memiliki kemampuan intelektual sedang. Ia memiliki keinginan kuat dan

mempunyai motivasi berprestasi untuk berhasil. Subjek memiliki keteraturan dalam

berpikir, sikap kritis namun tidak menentang. Ia sangat membanggakan intelektual,

mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Subjek memiliki hambatan dalam

mengaktualisasikan potensinya.

Kematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat.

Emosinya belum stabil, dan masih cenderung kekanak-kanakan. Ia memiliki

dependensi yang besar. Dan sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia

mencoba menekannya. Subjek cenderung depresi dan frustasi, karena memiliki

aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan melaksanakannya kecil/tak memadai.

Subjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik, sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi. Ia

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Subjek

memang memiliki afiliasi yang cukup baik, hal ini dikarenakan subjek memiliki

penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan sekitar.

IV. HTPKESAN / DETAIL DESKRIPSI INDIKASI

A. Kesan Umum1. Proporsi gambar Proporsi gambar

cukup baik

Kecerdasan tergolong baik, mampu

melakukan kontrol emosional, saling

menghargai antar keluarga.

2. Komposisi Dominan pohon Kebutuhan kasih sayang dari ayah, peranan

ayah yang baik.

3. Penyelesaian

gambar

Gambar diselesaikan

secara seimbang

Adanya kesamaan penghargaan pada

masing-masing anggota keluarga

4. Posisi Orang lebih dekat

pada pohon

Terikat, mencari perlindungan dan kebutuhan

untuk lebih dekat dengan bapak.

5. Lokasi Atas Kiri Menekankan rasionalitas, intelektual,

religiusitas dan etik yang pada dasarnya

bersifat

Kecenderungan regresi, cemas, kekanak-

kanakan, fantasi yang kuat.

B. Bagian-bagian1. Pohon Kecil Peranan ayah cenderung kurang

2. Rumah Besar, sederhana Peranan ibu baik, persepsi terhadap ibu baik.

Jendela Rumah Tidak ada jendela Kecenderungan bermusuhan

Mengucilkan diri (withdrawal)

Dinding tipis Ego lemah

Pintu Pintu yang tertutup Kurang ada penerimaan dari ibu/ lingkungan

sosial

3. Orang

Kondisi Umum

Kecil Dirinya tidak/kurang berperan dalam keluarga.

Merasa kurang dipercaya, kurang

diperhatikan, kurang berharga.

Aktivitas Orang berlindung di

bawah pohon

Ada kebutuhan terhadap perhatian, kasih

sayang dari ayah.

Kesimpulan IIIa. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kecerdasan tergolong baik. Ia mampu melakukan kontrol

emosional. Ia pribadi yang menekankan rasionalitas. Perasaan ketergantungan pada

dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya.

b. Aspek Emosi Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Masih ada kecenderungan

kekanak-kanakan. Ia mudah cemas dan memiliki fantasi yang kuat. Agresifitas yang

kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Ia

merasa memiliki hambatan pada keinginannya.

c. Aspek Sosial Kontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek cukup dekat

dengan keluarganya. Keterikatan antar anggota keluarga sangat baik. Dari dalam diri

subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia

merasakan peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun

individu merasa kurang ada penerimaan dari ibu.

Kesimpulan HTP ;

Subjek memiliki kecerdasan tergolong baik. Ia mampu melakukan kontrol

emosional. Ia pribadi yang menekankan rasionalitas. Perasaan ketergantungan pada

dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya.

Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Masih ada kecenderungan

kekanak-kanakan. Ia mudah cemas dan memiliki fantasi yang kuat. Agresifitas yang

kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Ia

merasa memiliki hambatan pada keinginannya.

Kontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek cukup dekat

dengan keluarganya. Keterikatan antar anggota keluarga sangat baik. Dari dalam diri

subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia

merasakan peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun

individu merasa kurang ada penerimaan dari ibu.

V. KESIMPULAN UMUM1. BAUM

a. Aspek KognitifSubjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia rajin, aktif dan tak kenal batas. Ia

memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir. Ia sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak

ide, dan suka berfantasi. Ada tendensi kecemasan dalam dirinya sehingga ia

cenderung kurang dalam mengembangkan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Emosinya belum stabil, dan masih cenderung

kekanak-kanakan. Ia memiliki dependensi yang besar. Hal ini dapat disebabkan

adanya pengalaman traumatis. Subjek mempunyai daya agresif yang kuat. Dan

sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya.

Sehingga subjek sering merasa cemas dan gelisah bila dihadapkan pada konflik.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi,

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Ia memiliki

keteraturan dalam berperilaku sehingga cenderung menarik diri.

2. DAP

a. Aspek KognitifSubjek memiliki kemampuan intelektual sedang. Ia memiliki keinginan kuat dan

mempunyai motivasi berprestasi untuk berhasil. Subjek memiliki keteraturan dalam

berpikir, sikap kritis namun tidak menentang. Ia sangat membanggakan intelektual,

mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Subjek memiliki hambatan dalam

mengaktualisasikan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat.

Emosinya belum stabil, dan masih cenderung kekanak-kanakan. Ia memiliki

dependensi yang besar. Dan sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia

mencoba menekannya. Subjek cenderung depresi dan frustasi, karena memiliki

aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan melaksanakannya kecil/tak memadai.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik, sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi. Ia

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Subjek

memang memiliki afiliasi yang cukup baik, hal ini dikarenakan subjek memiliki

penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan sekitar.

3. HTPa. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kecerdasan tergolong baik. Ia mampu melakukan kontrol

emosional. Ia pribadi yang menekankan rasionalitas. Perasaan ketergantungan pada

dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya.

b. Aspek Emosi Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Masih ada kecenderungan

kekanak-kanakan. Ia mudah cemas dan memiliki fantasi yang kuat. Agresifitas yang

kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Ia

merasa memiliki hambatan pada keinginannya.

c. Aspek SosialKontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek cukup dekat

dengan keluarganya. Keterikatan antar anggota keluarga sangat baik. Dari dalam diri

subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia

merasakan peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun

individu merasa kurang ada penerimaan dari ibu.

VI. DINAMIKA PSIKOLOGIS

Subjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia rajin, aktif dan tak kenal batas. Ia

memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir. Ia sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak

ide, dan suka berfantasi. Ada tendensi kecemasan dalam dirinya dan perasaan

ketergantungan pada dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan

potensi dirinya.

Kematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat.

Emosinya belum stabil, dan masih cenderung kekanak-kanakan. Ia memiliki dependensi

yang besar. Dan sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia mencoba

menekannya. Subjek cenderung depresi dan frustasi, karena memiliki aspirasi yang

terlalu besar tapi kemampuan melaksanakannya kecil/tak memadai. Agresifitas yang

kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Ia

merasa memiliki hambatan pada keinginannya.

Subjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik, sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi. Ia

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Subjek

memang memiliki afiliasi yang cukup baik, hal ini dikarenakan subjek memiliki

penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan sekitar. Ia memiliki keteraturan dalam

berperilaku sehingga cenderung menarik diri.

Dalam hubungan keluarga, subjek cukup dekat dengan keluarganya. Keterikatan

antar anggota keluarga sangat baik. Dari dalam diri subjek ada kecenderungan

membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia merasakan peranan ayah yang

sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun individu merasa kurang ada

penerimaan dari ibu.

LAPORAN HASIL TES WARTEGG

I. IDENTITASNama : TF

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 23 Tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Swasta

Tanggal tes : 21 April 2009

Tester : Nuzulul Husna

II. PROFILE Dari semua aspek yang ada, semua aspek muncul dalam diri subyek. Pada

aspek emosi, unsur open lebih tinggi daripada unsur seclusive. Sementara pada aspek

imajinasi, unsur combination lebih tinggi dari pada unsur creativity. Pada aspek

intelectual, unsur practical juga lebih tinggi daripada unsur speculative. Pada aspek

aktivitas, subyek memiliki unsur controlled yang lebih tinggi dibanding unsur dinamis.

III. ANALISIS PROFILEa. Emosi

Unsur open yang lebih tinggi pada aspek ini mengindikasikan bahwa subyek

adalah pribadi yang berorientasi ke dunia luar. Subjek adalah orang yang mudah

bergaul dengan orang banyak, ramah, periang, bebas, serta tidak memiliki ketegangan.

Subjek termasuk orang yang adaptif terhadap lingkungan. Akan tetapi subjek memiliki

perasaan yang dangkal. Subjek memiliki perhatian dan keinginan yang luas sehingga

hal ini dapat membuat subjek kurang memfokuskan pada hal tertentu atau hal yang

spesifik dan tidak efisien. Emosi yang didominasi olah curve menunjukkan kelancaran,

keluwesan, hubungan dengan kehidupan, afektivitas, dan kesimpatikan.

b. ImajinasiSubjek memiliki unsur combination yang jauh kebih tinggi dibandingkan dengan

unsur creativity. Ini mengindikasikan bahwa subjek memiliki kemampuan kombinasi

yang tinggi. Subjek dapat mengorganisasi fakta-fakta secara objektif dan dalam

berimajinasi subjek menghubungkan satu dengan yang lainnya, persepsi dan orientasi

pada realita, serta termasuk orang konvensional, berpegang pada norma standart yang

berlaku. Imajinasi combination ini didominasi oleh organization yang menujukkan

kemampuan berfikir logis, analitis dan sintetis.

c. IntelektualPada aspek intelektual ini, unsur practical berada di atas unsur speculative.

Dalam hal ini, subjek lebih suka mendasarkan pada fakta-fakta lapangan untuk

kemudian diolah menjadi suatu bentuk perilaku atau respon nyata. Subjek lebih

menyukai untuk segera bertindak dan merespon lingkungan. Ia memiliki kepribadian

yang serba nyata dan tegas. Intelektual yang praktikal ini didominasi oleh object yang

menunjukkan bahwa ia mempunyai kesenangan akan hal-hal yang praktis dan

pribadinya tidak berbelit-belit.

d. AktivitasUnsur controlled lebih tinggi pada aspek ini. Subjek adalah pribadi yang tegas

dalam memutuskan sesuatu dan memiliki perencanaan yang hati-hati. Dalam bekerja,

subjek sangat menyukai keteraturan. Kendatipun benyak menemui rintangan, subjek

tetap tenang dan tata kerjanya benar dan dapat dipercaya. Subjek termasuk pribadi

yang konsisten, teratur dan memiliki kontrol yang kuat, namun hal tersebut juga

cenderung mengarah pada bentuk fiksasi. Straight dan strong yang mendominasi

menujukkan pada keteraturan dan dorongan vital yang kuat.

IV. NON-SCORED CRITERIAIndividu memiliki form level yang sedang, yakin terhadap dirinya, dinamis, praktis

dan sabar menjalani masalah sosial. Gambar-gambar subjek relatif sama dalam hal

content dan eksekusinya menunjukkan bahwa subjek adalah pribadi yang cukup

konsisten jiwanya, memiliki suasana hati yang tetap atau tidak berubah.

Subjek menggambar dengan berbagai jenis gambar (bervariasi) berdasarkan

content-nya. Ini menunjukkan banyak dan beragamnya perhatian subjek, mudah

berekspresi, senang menciptakan dan mampu menyesuaikan diri. Reinforcement subjek

juga nampak terlihat dengan mengulangi garis-garis coretan pada gambar. Hal ini

menunjukkan bahwa subjek kurang spontan dan memiliki kebutuhan untuk selalu

merevisi kembali kelakuannya. Subjek memiliki rasa tidak aman.

V. S – D – RStimulus 1Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap

kehidupan, mengalami hambatan.

Sederhana Affinity Sikap santai yang alami, memiliki kecerahan fikiran.

Lepas Affinity Keriangan, keluwesan, spontanitas.

Kecil Insensibility Keserampangan, ketidakmampuan pengamatan,

keengganan pada sesuatu yang remeh, (kebebalan).

Stimulus 2Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap

kehidupan, mengalami hambatan.

Sederhana Affinity Sikap santai yang alami, memiliki kecerahan fikiran.

Garis

lengkung

Affinity Kelancaran, keluwesan, hubungan dengan kehidupan,

afektivitas, dan kesimpatikan.

Lepas Affinity Keriangan, keluwesan, spontanitas.

Stimulus 3Mekanis Affinity Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih

dominan, berpijak pada fakta-fakta. .

Kompleks Insensibility Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.

Garis lurus Affinity Lebih dominan fungsi intelektual dan kemauannya

kuat, tegas, sangat tekun (kompulsif).

Orientasi Affinity Dorongan vital yang kuat, keyakinan diri dan kobaran

semangat.

Stimulus 4Mekanis Affinity Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih

dominan, berpijak pada fakta-fakta. .

Sederhana Affinity Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.

Statis Afinity Konsisiten, ketertarikan pada realitas yang konkrit. (bila

muncul pada darkness=maka berarti kecemasan).

Stimulus 5Mekanis Affinity Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih

dominan, berpijak pada fakta-fakta. .

Kompleks Affinity Kemampuan organisional dan konstruktif, intelegensi

analitis sistematis, ketajaman dan perhatian, kejujuran

dan efisiensi.

Garis lurus Affinity Lebih dominan fungsi intelektual dan kemauannya kuat,

tegas, sangat tekun (kompulsif).

Orientasi Affinity Dorongan vital yang kuat, keyakinan diri dan kobaran

semangat.

Dinamis Insensibility Pendiam, tidak suka berlagak, penolakan terhadap

konflik.

Stimulus 6Mekanis Affinity Merupakan pribadi maskulin, fungsi kesadaran lebih

dominan, berpijak pada fakta-fakta. .

Kompleks Insensibility Intelektual rendah, kurang dinamis, kurang aktifitas.

Garis lurus Affinity Lebih dominan fungsi intelektual dan kemauannya kuat,

tegas, sangat tekun (kompulsif).

Stimulus 7Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap

kehidupan, mengalami hambatan.

Kompleks Affinity Kemampuan organisional dan konstruktif, analitis

sistematis, ketajaman dan perhatian, kejujuran dan

efisiensi.

Garis lengkung Affinity Lembut, fleksibel, selalu mengaitkan dengan kehidupan,

menyenangkan dapat menunjukkan afeksi.

Kecil Insensibility Keserampangan, ketidakmampuan pengamatan,

keengganan pada sesuatu yang remeh, (kebebalan).

Stimulus 8Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap

kehidupan, mengalami hambatan.

Sederhana Affinity Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat.

Garis lengkung Affinity Lembut, fleksibel, selalu mengaitkan dengan kehidupan,

menyenangkan dapat menunjukkan afeksi.

Besar Insensibility Indikator masalah (mal ajustment yang ringan,

hambatan/represi).

VI. KESIMPULAN S- D- Ra. Aspek Kognisi

Subjek memiliki intelektual rata-rata. Kemauannya kuat, tegas dan sangat tekun.

Subjek memiliki keteraturan dalam berfikir dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta

dalam memandang sesuatu. Adaya kecenderungan kurang dinamis karena disebabkan

kurangnya aktifitas.

b. Aspek Emosi Di sisi lain, Subjek memiliki karakteristik kepribadian cenderung maskulin. Ia

lebih mendominasikan pada fungsi intelektual dan berpijak pada fakta-fakta. subjek

adalah pribadi yang cukup sensitif dan lembut. Subjek selalu bersikap santai, alami dan

tenang, serta sangat berhati-hati dalam bertindak. Dalam pergaulan ia termasuk pribadi

yang periang.

c. Aspek Sosial Subjek memiliki jiwa sosialisasi tinggi, namun ia butuh waktu untuk penyesuaian

diri karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka belagak.

VII. LAIN- LAIN1. Urutan Menggambar : Tidak urut (1-7-2-3-4-6-8-5)

2. Waktu menggambar : + 15 menit

Subjek tidak berani mengungkap ide secara spontan / langsung.

3. Tingkat kesenangan

a. Yang paling disukai : stimulus 8

b. Yang tidak disukai: stimulus 7

4. Tingkat Kesulitan

a. Paling sulit : stimulus 7

b. Paling mudah : stimulus 4

5. Observasi

Subjek sangat santai dan lepas dalam merespon stimulus, cenderung tidak mau

berpikir terlalu lama walaupun ia sangat berhati-hati dalam memulai.

6. Mutu jawaban

Gambar subjek termasuk sederhana, tanpa banyak sisi teknis atau detail yang

diungkap. Namun semua stimulus direspon dengan gambar yang lepas dan

berbeda. Subjek mendasarkan pada hal yang bersifat praktis, sederhana, dan

realistis, lebih menyukai langsung bertindak namun subjek mudah teralihkan

perhatian dan konsentrasinya.

7. Keterangan gambar

Subjek memberikan keterangan gambar secara jelas dan sangat sesederhana

sesuai dengan gambar yang dibuat. Subjek menyukai hal yang objektif, realistis

dan sederhana.

VIII. KESIMPULAN UMUMIndividu cenderung mempunyai emosi outgoing daripada seclusive. Imajinatif

cenderung ke arah combination daripada creativity, intelektual lebih pada practical daripada speculative, dan aktivitas cenderung controlled dibanding dinamis.

Subjek memiliki karakteristik kepribadian cenderung maskulin. Ia lebih

mendominasikan pada fungsi intelektual dan berpijak pada fakta-fakta. Kemauannya

kuat, tegas dan sangat tekun. Subjek memiliki keteraturan dalam berfikir dan selalu

mendasarkan pada fakta-fakta dalam memandang sesuatu. Di sisi lain, ia sangat

sensitif dan lembut. Subjek selalu bersikap santai, alami dan tenang. Dalam pergaulan

ia termasuk pribadi yang periang. Subjek memiliki jiwa sosialisasi tinggi, namun ia butuh

waktu untuk penyesuaian diri karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak

suka berlagak.

Aspek Kognisi Intelektual subjek cenderung rata-rata. Subjek memiliki kemampuan organisasional

dan konstruktif yang baik. Ia juga memiliki ketekunan dan keuletan yang cukup tinggi

walaupun terkadang menjadi perfeksionis menuju kompulsif. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta dalam memandang

sesuatu. Imajinasinya yang lebih mengarah pada combining serta intelektualnya yang

mengarah ke arah praktikal menunjukkan cara berfikir subjek yang analitis-sistematis,

logis-sintetis.

Aspek Emosi Emosi pada unsur open yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa subjek adalah

pribadi yang berorientasi ke dunia luar. Ia adalah orang yang mudah bergaul dengan

orang banyak, ramah, periang, bebas. Subjek termasuk orang adaptif terhadap

lingkungan. Namun ia sangat sensitif dan kadangkala ada dorongan-dorongan

emosional yang menjadikannya kaku dan perasaaannya kurang stabil.

Aspek Sosial Dalam pergaulan kecenderungan subjek untuk bersoisalisasi tinggi, ia termasuk

pribadi yang santai, luwes, dan fleksibel. Namun subjek membutuhkan waktu untuk

menyesuaikan dirinya karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka

berlagak sehingga ia cenderung pasif dalam memulai dan cenderung menghindari

konflik. Aktivitasnya yang lebih mengarah controlled mengindikasikan subjek adalah

pribadi yang tegas dalam memutuskan sesuatu dan memiliki perencanaan yang hati-

hati. Dalam bekerja, subjek sangat menyukai keteraturan.

IX. DINAMIKA PSIKOLOGIS

Subjek memiliki Intelektual rata-rata. Ia memiliki karakteristik kepribadian yang

cenderung maskulin. Ia lebih mendominasikan pada fungsi intelektual dan berpijak pada

realita. Kemauannya kuat, tegas dan sangat tekun. Subjek memiliki keteraturan dalam

berfikir dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta dalam memandang sesuatu. subjek

adalah pribadi yang tegas dalam memutuskan sesuatu dan memiliki perencanaan yang

hati-hati. Dalam bekerja, subjek sangat menyukai keteraturan.

Subjek adalah pribadi yang berorientasi ke dunia luar. Ia adalah orang yang

mudah bergaul dengan orang banyak, ramah, periang, dan bebas. Subjek termasuk

orang adaptif terhadap lingkungan namun kadangkala dorongan emosionalnya lebih

mendominasi sehingga menjadikannya pribadi yang kaku dan perasaaannya kurang

stabil. Di sisi lain, subjek adalah pribadi yang sensitif dan lembut.

Dalam pergaulan kecenderungan subjek untuk bersoisalisasi tinggi, ia termasuk

pribadi yang santai, luwes, dan fleksibel. Namun subjek membutuhkan waktu untuk

menyesuaikan dirinya karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka

berlagak sehingga ia cenderung pasif dalam memulai dan cenderung menghindari

konflik.

LAPORAN GABUNGAN(BAUM, DAP, HTP dan WARTEGG)

I. IDENTITASNama : TF

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 23 Tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Swasta

Tanggal tes : 21 April 2009

Tester : Nuzulul Husna

II. KESIMPULAN MASING-MASING TEST1. Kesimpulan BAUM

a. Aspek Kognitif

Subjek memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia rajin, aktif dan tak kenal batas. Ia

memiliki keinginan kuat dan mempunyai motivasi untuk berhasil. Subjek memiliki

keteraturan dalam berpikir. Ia sangat membanggakan intelektual, mempunyai banyak

ide, dan suka berfantasi. Ada tendensi kecemasan dalam dirinya sehingga ia

cenderung kurang dalam mengembangkan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Emosinya belum stabil, dan masih cenderung

kekanak-kanakan. Ia memiliki dependensi yang besar. Hal ini dapat disebabkan

adanya pengalaman traumatis. Subjek mempunyai daya agresif yang kuat. Dan

sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya.

Sehingga subjek sering merasa cemas dan gelisah bila dihadapkan pada konflik.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi,

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Ia memiliki

keteraturan dalam berperilaku sehingga cenderung menarik diri.

2. Kesimpulan DAPa. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kemampuan intelektual sedang. Ia memiliki keinginan kuat dan

mempunyai motivasi berprestasi untuk berhasil. Subjek memiliki keteraturan dalam

berpikir, sikap kritis namun tidak menentang. Ia sangat membanggakan intelektual,

mempunyai banyak ide, dan suka berfantasi. Subjek memiliki hambatan dalam

mengaktualisasikan potensinya.

b. Aspek EmosiKematangan emosi subjek belum berkembang dengan baik. Ada kecenderungan

dalam dirinya untuk mendominasi. Subjek mempunyai daya agresif yang sangat kuat.

Emosinya belum stabil, dan masih cenderung kekanak-kanakan. Ia memiliki

dependensi yang besar. Dan sebagai bentuk usaha mengatasi ketergantungannya ia

mencoba menekannya. Subjek cenderung depresi dan frustasi, karena memiliki

aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan melaksanakannya kecil/tak memadai.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus, sosial pribadi yang fleksibel, kemampuan

adaptasi yang baik, sehingga tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi. Ia

mempunyai suasana hati yang hidup, menyenangkan dan mudah bergaul. Subjek

memang memiliki afiliasi yang cukup baik, hal ini dikarenakan subjek memiliki

penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan sekitar.

3. Kesimpulan HTPa. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kecerdasan tergolong baik. Ia mampu melakukan kontrol

emosional. Ia pribadi yang menekankan rasionalitas. Perasaan ketergantungan pada

dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya.

b. Aspek Emosi Emosi subjek belum berkembang secara optimal. Masih ada kecenderungan

kekanak-kanakan. Ia mudah cemas dan memiliki fantasi yang kuat. Agresifitas yang

kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan dan pertentangan. Ia

merasa memiliki hambatan pada keinginannya.

c. Aspek SosialKontak sosial subjek cukup baik dengan lingkungan sekitar. Subjek cukup

dekat dengan keluarganya. Keterikatan antar anggota keluarga sangat baik. Dari

dalam diri subjek ada kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari

ayahnya, ia merasakan peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik

namun individu merasa kurang ada penerimaan dari ibu.

4. Kesimpulan Wartegga. Aspek Kognitif

Kecerdasan subjek tergolong baik. Ia memiliki kemampuan organisasional

dan konstruktif yang baik. Ia juga memiliki ketekunan dan keuletan yang cukup

tinggi. Subjek memiliki keteraturan dalam berpikir dan selalu mendasarkan pada

fakta-fakta dalam memandang sesuatu. Imajinasinya yang lebih mengarah pada

combining serta intelektualnya yang mengarah ke arah praktikal menunjukkan cara

berfikir subjek yang analitis-sistematis, logis-sintetis.

b. Aspek EmosiEmosi pada unsur open yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa subjek

adalah pribadi yang berorientasi ke dunia luar. Ia adalah orang yang mudah bergaul

dengan orang banyak, ramah, periang, bebas. Subjek termasuk orang adaptif

terhadap lingkungan. Namun ia sangat sensitif dan kadangkala ada dorongan

emosional dalam dirinya yang menjadikannya kaku dan perasaaannya kurang stabil.

c. Aspek Sosial

Dalam pergaulan kecenderungan subjek untuk bersoisalisasi tinggi, ia

termasuk pribadi yang santai, luwes, dan fleksibel. Namun subjek membutuhkan

waktu untuk menyesuaikan dirinya karena ia mempunyai kecenderungan pendiam

dan tidak suka berlagak sehingga ia cenderung pasif dalam memulai dan cenderung

menghindari konflik. Aktivitasnya yang lebih mengarah controlled mengindikasikan

subjek adalah pribadi yang tegas dalam memutuskan sesuatu dan memiliki

perencanaan yang hati-hati. Dalam bekerja, subjek sangat menyukai keteraturan.

III. KESIMPULAN UMUMa. Aspek Kognitif

Subjek memiliki kemampuan intelektual yang baik. Ia memiliki keinginan kuat

untuk sukses dan berhasil. Ia juga memiliki kemampuan organisasional dan

konstruktif yang baik. Ia memiliki ketekunan dan keuletan yang cukup tinggi. Subjek

memiliki keteraturan dalam berpikir dan selalu mendasarkan pada fakta-fakta dalam

memandang sesuatu. Cara berfikir subjek cenderung analitis-sistematis, logis-

sintetis. Akan tetapi, ia merasa terhambat untuk mengaktualisasikan kemampuannya

sehingga daya cipta yang dimilikinya kurang. Subjek sangat perlu dukungan dari

orang sekitar.

b. Aspek EmosiEmosi subjek belum berkembang secara optimal atau belum tercapainya

tingkat kedewasaan yang baik. Masih ada kecenderungan kekanak-kanakkan pada

dirinya. Ia cenderung mudah cemas, impulsif, mudah frustasi, dan gelisah.

Agresifitas yang kuat menyebabkan subjek memiliki kecenderungan bermusuhan

dan pertentangan. Ia merasa memiliki hambatan pada keinginannya. Emosinya

belum stabil, dan memiliki dependensi yang besar. Dan sebagai bentuk usaha

mengatasi ketergantungannya ia mencoba menekannya. Subjek cenderung depresi

dan frustasi, karena memiliki aspirasi yang terlalu besar tapi kemampuan

melaksanakannya kecil/tak memadai.

c. Aspek SosialSubjek mempunyai kontak yang bagus dengan sosial. Ia termasuk pribadi

yang santai, luwes, dan fleksibel. Namun subjek membutuhkan waktu untuk

menyesuaikan dirinya karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka

berlagak sehingga ia cenderung pasif dalam memulai dan cenderung menghindari

konflik. Ia memiliki keteguhan dalam menjalankan aturan-aturan atau norma-norma

religius. Subjek cukup dekat dengan keluarganya. Dari dalam diri subjek ada

kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia merasakan

peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun individu

merasa kurang ada penerimaan dari ibu. Akan tetapi ia merasa kurang berperan

dalam keluarga dan kurang dipercaya sehingga ia merasa kurang dihargai.

IV. DINAMIKA PSIKOLOGISSubjek memiliki kemampuan intelektual yang baik. Ia memiliki keinginan kuat

untuk sukses dan berhasil. Ia juga memiliki kemampuan organisasional dan konstruktif

yang baik. Ia memiliki ketekunan dan keuletan yang cukup tinggi dan cara berfikir yang

cenderung analitis-sistematis, logis-sintetis. Akan tetapi, perasaan ketergantungan pada

dukungan menjadikan subjek kurang berani mengaktualisasikan dirinya dan ia merasa

terhambat. Hal ini dapat dikarenakan emosi subjek belum berkembang secara optimal

atau masih ada kecenderungan kekanak-kanakkan pada dirinya. Ia cenderung mudah

cemas, mudah frustasi, dan gelisah sehingga daya cipta yang dimilikinya kurang. Dalam

bekerja, subjek sangat menyukai keteraturan.

Subjek memiliki kecenderungan cukup terbuka. Ia memilki dominansi yang kuat

serta agresifitas yang besar hal inilah yang menyababkan ia mudah merasa cemas dan

gelisah. Kecenderungan dari dalam diri subjek untuk mengekspresikan keinginannya

yang hanya ditekan menyebabkan ketidakstabilan emosi dan hal ini yang

menjadikannya cenderung impulsif dalam mengambil keputusan dan cenderung kaku. Ia

memiliki dependensi yang besar. Hal ini dapat disebabkan adanya pengalaman

traumatis.

Subjek mempunyai kontak yang bagus dengan sosial. Ia termasuk pribadi yang

santai, luwes, dan fleksibel. Namun subjek membutuhkan waktu untuk menyesuaikan

dirinya karena ia mempunyai kecenderungan pendiam dan tidak suka berlagak sehingga

ia cenderung pasif dalam memulai dan cenderung menghindari konflik. Ia memiliki

keteguhan dalam menjalankan aturan-aturan atau norma-norma religius.

Dalam hubungan dengan keluarga, subjek cukup dekat dengan keluarganya.

Keterikatan antar anggota keluarga sangat baik. Dari dalam diri subjek ada

kecenderungan membutuhkan perhatian yang lebih dari ayahnya, ia merasakan

peranan ayah yang sangat baik. Ibunya berperan dengan baik namun individu merasa

kurang ada penerimaan dari ibu. Subjek adalah pribadi yang tegas dalam memutuskan

sesuatu dan memiliki perencanaan yang hati-hati.