laporan tema kajian skripsi -...

16

Upload: vokiet

Post on 14-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN

TEMA KAJIAN SKRIPSI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2017

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN

TEMA KAJIAN SKRIPSI

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab

Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

Ketua

Dr. H. Suwito, M.Ag.

Anggota

Ahmad Muttaqin, M.Si.

Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.

Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I.

Rofina Dienasari, S.H.I.

Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum.

Penerbit

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250

Fax. 0281-636553

All Right Reserved

Hak Cipta dilindungi Undang

PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, semoga kita menjadi bagian dari umatnya yang

kelak mendapatkan syafa’at. Amin.

Kebijakan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh IAIN

Purwokerto menyesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan

Tinggi (SNPT). Salah satu standar yang diukur adalah kesesuaian

antara tema kajian skripsi dengan jurusan atau program studi

mahasiswa. Kajian ini penting mengingat jurusan dan program studi

di IAIN Purwokerto memiliki spesialisasi yang jelas yang sejak dari

awal pembelajaran dengan akhir harus memiliki kesesuaian yang

spesifik.

Untuk memastikan bahwa tema-tema kajian skripsi

mahasiswa memiliki kesesuaian dengan jurusan dan program studi,

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan monioring atas tema-

tema skripsi yang disusun oleh mahasiswa. Dalam kegiatan

monitoring ini, LPM bekerjasama dengan Kasubag dan staf

akademik fakultas yang mendokumentasi seluruh judul atau tema

kajian skripsi mahasiswa. Untuk itu, kami menyampaikan terima

kasih kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan

monitoring, yaitu:

1. Rektor IAIN Purwokerto beserta para Wakil Rektor atas

kepercayaan kepada LPM untuk menyelenggarakan kegiatan

monitoring.

2. Dekan di lingkungan IAIN Purwokerto.

3. Kaasubag dan staf akademik fakultas di lingkungan IAIN

Purwokerto.

Pihak-pihak lain yang tidak disebut satu persatu. Atas

bantuan dan kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.

Purwokerto, 20 Februari 2017

Ketua LPM IAIN Purwokerto

Dr. H. Suwito NS, M.Ag

NIP. 197104241999031002

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang

B. Dasar Hukum

C. Standar Mutu Pembelajaran

D. Sistem Pendidikan di Indonesia

E. Kegiatan Monitoring

F. Hasil Monitoring

G. Penutup

MONITORING PEMBELAJARAN

“KAJIAN TEMA-TEMA SKRIPSI MAHASISWA”

A. Latar Belakang

Dalam dunia yang terorganisasikan secara teknolois,

segala aspek kehidupan terkomunikasikan secara virtual melalui

hubungan-hubungan elektronik. Hal ini kemudian memicu

perubahan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat atau

sering dikenal dengan disrupsi. Proses disruptif kemudian

memaksa semua orang beralih atau bergeser dari

kecenderungan lama ke bentuk-bentuk baru.

Pada paradigma lama, ownership merupakan

maisntream uatama dalam membangun kehidupan. Artinya

kemepilikan dianggap sebagai basis modal (capital) yang bisa

menguasai berbagai hal. Pada era disrupsi, ownership tidak

menjadi dominan mengingat kehidupan sosial sudah

berkembang sangat cair sehingga tidak bisa dipetakan dalam

satu dominasi tertentu. Pergeseran menjadi keniscayaan

sehingga kemampuan manusia beradaptasi pada bentuk baru

menjadi kunci.

Pada era disrupsi, jaringan (networking) mengambil

peran-peran strategis di mana masing-masing individu dipaksa

untuk membangun atau berbagi dengan individu yang lain.

Dengan konteks ini maka spesialisasi menjadi tuntutan individu

agar bisa saling berkontribusi dengan kelompok yang memiliki

standar atau kualifikasi yang heterogen.

Perguruan tinggi termasuk dari institusi yang

menghadapi tantangan disrupsi sehingga harus beradaptasi dan

empersiapkan sumberdaya-sumberdaya terutama mahasiswa

sebagai core bussines-nya memiliki kemampuan untuk

bekerjasama. Membangun spesialisasi oleh perguruan tinggi

dilakukan dengan mengembangkan jurusan dan program studi.

Kemampuan akhir mahasiswa untuk menunjukkan kuafikasi

diferentiatif ini adalah skripsi sebagai produk ilmiah berbasis

penelitian.

Spesialisasi ditunjukkan dengan judul atau tema kajian

skripsi yang menunjukkan kualifikasi yang didesain oleh jurusan

dan program studi. Melalui judul skripsi, mahasiswa bisa diukur

ketercapaiannya melalui proses riset yang dikawal secara

akademik melalui dosen-dosen pembimbing. Untuk itu, tema

kajian skripsi penting untuk dimonitoring agar tidak keluar dari

konteks mencapai spesialisasi jurusan dan program studi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto.

6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61

Tahun 2016 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

C. Standar Mutu Pembelajaran

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan

belajar. Interaksi tersebut, terjadi antara mahasiswa dengan

dosen. Dalam interaksi yang berpusat pada mahasiswa (student

centered learning) tersebut terjadi perubahan yang dialami

mahasiswa dalam 4 ranah, yang disebut dengan ranah kognitif,

yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan,

pikiran; ranah afekif, yaitu kemampuan yang mengutamakan

perasaan, emosi yang berbeda berdasarkan penalaran; ranah

psikomotorik, yaitu kemampuan yang mengutamakan

keterampilan jasmani, dan ranah kooperatif, yaitu kemampuan

untuk bekerja sama.

Pelaksanaan pembelajaran di IAIN Purwokerto harus

memenuhi standar proses pembelajaran yang di tetapkan di

dalam standar nasional pendidikan tinggi. Menurut

Permenristekdikti (2015), standar proses pembelajaran

merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran

pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran

lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud mencakup:

1. karakteristik proses pembelajaran.

2. perencanaan proses pembelajaran.

3. pelaksanaan proses pembelajaran.

4. beban belajar mahasiswa.

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat

interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,

kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Berpusat pada

mahasiswa maksudnya bahwa capaian pembelajaran lulusan

diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan

pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan

kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian

dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap

mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran

Semester (RPS). Pelaksanaan proses pembelajaran

berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa,

dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Beban

belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit

semester (sks). Satu sks setara dengan 160 (seratus enam

puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. Proses

pembelajaran dilaksanakan dalam satuan semester. Semester

merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama

16 (enam belas) minggu.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-

langkah, dan cara yang digunakan dosen dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu

pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model

pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran

Untuk mencapai kompetensi yang diinginkan sangat

bergantung pada cara atau model pembelajaran yang diterapkan

dan assesmentnya. Beberpa metode pembelajaran dengan

pendekatan SCL, dapat diterapkan, di antaranya : (1). Small

Group Discussion = diskusi kelompok, (2). Role-Play &

Simulation = simulasi, (3). Case Study = studi kasus, (4).

Discovery Learning (DL) = belajar menemukan, (5). Self-

Directed Learning (SDL) = pembelajaran langsung pada diri

sendiri, (6). Cooperative Learning (CL) = pembelajaran

kerjasama, (7). Collaborative Learning (CbL)= pembelajaran

kolaboratif, (8). Contextual Instruction (CI) = instrusi kontekstual,

(9). Project Based Learning (PjBL)= pembelajaran berbasis

projek, dan (10). Problem Based Learning and Inquiry (PBL)=

pembelajaran berbasis masalah.

D. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik

yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

(2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan

lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Institusi Pendidikan

Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat

dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang

ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,

akademi dan akademi komunitas. Universitas merupakan

Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik

dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai

rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika

memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan

pendidikan profesi.

Institut merupakan Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika

memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi

syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi

syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu. Akademi Komunitas

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua

dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau

Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk

memenuhi kebutuhan khusus.

Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar Institusi

pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik

berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi.

Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat

menawarkan jenjang pendidikan Sarjana (S1), Program Profesi,

Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral

(S3). Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program

Diploma I, II, II dan IV.

SKS dan Lama Studi

SKS adalah singkatan satuan kredit semester. Dengan

sistem ini, mahasiswa dimungkinkan memilih sendiri mata kuliah

yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan

sebagai ukuran:

Besarnya beban studi mahasiswa.

Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar

mahasiswa.

Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk

menyelesaikan suatu program, baik program semesteran

maupun program lengkap.

Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga

pengajar

Nilai 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban

studi tiap minggu selama satu semester, terdiri dari:

1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat).

1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga

pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya

menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,

menerjemahkan suatu artikel dan sebagainya.

1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas dan sebagainya.

Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah

menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Untuk menyelesaikan

pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk

menyelesaikan beban studi program sarjana sekurang-

kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan

sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang

dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-

lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan

menengah.

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus

menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh

enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang

dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-

lamanya 10 (sepuluh) semesterter masuk penyusunan tesis,

setelah program sarjana, atau yang sederajat. Sedang untuk

jenjang doktoral (S3) ada beberapa jenis beban, disesuaikan

dengan riwayat pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)-nya.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh

enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang kurangnya 8

(delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12

(dua belas) semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

sarjana (S1) tidak sebidang sekurang kurangnya 88 (delapan

puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan)

semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan)

semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas)

semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

magister (S2) sebidang sekurang-kurangnva 40 (empat

puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan

dapat ditempuh kurang dari 4 (empat) semester dengan lama

studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima

puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester

dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima) semester dengan

lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester. Calon

mahasiswa D1, D2, D3, D4 dan S1 harus menamatkan

pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus

pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat

mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang

sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi.

Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang

sederajat dan lulus seleksi masuk.

E. Kegiatan Monitoring

Monitoring tema kajian skripsi dilakukan dengan

menetapkan sasaran kegiatan sebagai berikut:

1. Judul-judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa.

2. Judul skripsi yang telah mendapat persetujuan setelah

diseminarkan.

2 (dua) sasaran kegiatan ini untuk mengetahui

kesesuaian antara judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan

program studi yang telah ditetapkan dalam profil dan

deskripsinya.

Judul pengajuan pertama merupakan inisiatif yang

dilakukan oleh mahasiswa untuk dikajia pada tahap awal oleh

Kajur dan Sekjur. Pada tahap ini, mahasiswa memberikan

deskripsi singkat terkait judul dan masalah yang akan diteliti.

Apabila disetujui maka judul ini bisa dilanjutkan pada

penyusunan proposal di mana dalam proses penyusunannya

mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen.

Pada tahap ke dua, proposal yang telah disusun

kemudian diajukan kepada Kajur dan Sekjur untuk

diseminarkan. Pada proses seminar ini, judul sangat mungkin

berubah sesuai dengan penekanan dan spesialisasi jurusan dan

program studi. Pasca seminar, judul skripsi kemudian ditetapkan

sebagai judul yang penyusunan skripsinya dibimbing langsung

oleh seorang dosen.

Kegiatan monitoring dilakukan pada tanggal 16 Februari

2017 secara random di jurusan dan prodi yang

menyelenggarakan seminar proposal skripsi.

F. Hasil Monitoring

Berdasar hasil monitoring atas judul-judul skripsi,

ditemukan 3 (tiga) skripsi yang tidak mencerminkan spesialisasi

jurusan dan program studi. Judul-judul skripsi tersebut adalah:

No Nama NIM / Prodi Judul Skripsi

1 Naelis

Tifada

Ni’mah

1123102017 /

KPI

Tendensi Politik Media

Massa di Indonesia

2 Shufi Fuadi 1223303031 /

MPI

Pengembangan

Sumberdaya Manusia

Pengelola Madrasah

3 Indah Puji

Astuty

1223302020 /

PBA

Pembelajaran Bahasa

Arab Dasar di Madrasah

Ibtidaiyyah

Dari temuan-temuan di atas, rekomendasi yang diberikan

adalah mendorong Kaprodi untuk memberikan pelatihan,

asistensi, dan pelatihan kepada mahasiswa dalam penyusunan

dan penulisan skripsi. Selain itu juga dilakukan pembinaan

kepada dosen-dosen pembimbing untuk menyesuaikan antara

judul-judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan program

studi.

G. Penutup

Demikian laporan monitoring pembelajaran melalui

sasaran kegiatan kajian tema-tema skripsi mahasiswa. Masukan

dan kritik dari Bapak/Ibu sangat diharapkan untuk perbaikan di

masa yang akan datang. Lembaga Penjaminan Mutu terus

mengembangkan instrumen untuk pengendalian mutu serta

memberi garansi agar setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Atas perhatian dan

kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.

Purwokerto, 20 Februari 2017

Ketua LPM IAIN Purwokerto

Dr. H. Suwito NS, M.Ag

NIP. 197104241999031002