laporan tb

8
A. DEFINISI Tuberculosis (TB) adalah penyakit akibat kuman Mycobacterium tuberkulosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer, 2000) Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Mansjoer, 2000) Tuberculosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas bawah. Penyakit inidisebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis , yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari satu individu ke individu lainnya dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus. Kuman juga dapat masuk ke tubuh melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi, atau kadang-kadang melalui lesi kulit. (Corwin, 2009 ). B. EPIDEMIOLOGI Semenjak tahun 2000, tuberculosis (TB) telah dinyatakan oleh WHO sebagai regerging disease karena angka kejadian TB yang telah dinyatakan menurun pada tahun 1990-an kembali meningkat. Meskipun demikian, untuk kasus di Indonesia, angka kejadian TB tidak pernah menurun bahkan meningkat.Laporan internasional

Upload: shandra-cewe-buali

Post on 21-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teks

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan TB

A. DEFINISI

Tuberculosis (TB) adalah penyakit akibat kuman Mycobacterium tuberkulosis sistemis

sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang

biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer, 2000)

Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru.

Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meninges, ginjal,

tulang, dan nodus limfe (Mansjoer, 2000)

Tuberculosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas bawah. Penyakit

inidisebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya ditularkan

melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari satu individu ke individu lainnya dan

membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus. Kuman juga dapat masuk ke tubuh

melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi, atau kadang-

kadang melalui lesi kulit. (Corwin, 2009).

B. EPIDEMIOLOGI

Semenjak tahun 2000, tuberculosis (TB) telah dinyatakan oleh WHO sebagai regerging

disease karena angka kejadian TB yang telah dinyatakan menurun pada tahun 1990-an

kembali meningkat. Meskipun demikian, untuk kasus di Indonesia, angka kejadian TB tidak

pernah menurun bahkan meningkat.Laporan internasional menyatakan bahwa Indonesia

merupakan penyumbang kasus TB terbesar ketiga setelah cina dan India. (Muttaqin, 2008)

Berdasarka Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992, penyakit TB paru di

Indonesia merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit jantung.

Sebagian besar penderita TB paru berasal dari kelompok masyarakat usia produktif dan

berpenghasilan rendah.adanya wabah HIV/AIDS di seluruh dunia juga turut mempengaruhi

jumlah penderita TB paru termasuk Asia Tenggara. Selain itu peningkatan jumlah penderita

TB juga dipengaruhi oleh industrialisasi, kemudahan transportasi, serta perubahan ekosistem.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh WHO didapatkan fakta bahwa kematian wanita akibat

TB lebih besar daripada kematian akibat kehmilan dan persalinan, (Muttaqin, 2008)

Page 2: Laporan TB

Berikut adalah table angka prevalensi, insidensi dan kematian TB di Indonesia 2014 ( WHO,

2014).

C. ETIOLOGI

Agen infeksius utama dari penyakit Tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis

yang merupakan bakteri tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas

serta sinar ultra violet dengan ukuran panjang 1/4um dan tebal 0,3-0,6um (Hardi Kusuma dan

Amin Huda, 2012). Bakteri tahan asam ini cukup sulit untuk dimatikan apabila telah

membuat kolonisasi di saluran nafas bawah, sehingga respon imun tubuh tidak akan

membunuh atau mematikan bakteri ini begitu saja, melainkan hanya mengepungnya. Yaitu

makrofag yang berperan mengepung basil setelah T sel dan jaringan fibrosa membungkus

kompleks mereka.Kompleks ini disebut tuberkel (Elizabeth J Corwin, 2009).

Page 3: Laporan TB

Mycobacterium tuberculosis

Airbone / inhalasi droplet

Saluran pernafasan

Saluran pernafasan atas

Bakteri yang besar bertahan di bronkus

Peradangan bronkus

Penumpukan sekret

Efektif Tidak efektif

Sekret keluar saat batuk

Batuk terus menerus

Terhisap orang sehat

Resiko penyebaran infeksi

Sekret sulit dikeluarkan

Obstruksi

Sesak nafas

Gangguan pola nafas tidak

efektif

Saluran pernafasan bawah

Paru-paru

Alveolus

Terjadi perdarahanAlveolus

mengalami konsolidasi dan

eksudasi

Gangguan pertukaran gas

Penyebaran bakteri secara limfa hematogen

Keletihan Anoreksia malaese mual muntah

Demam

Peningkatan suhu tubuh

Perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan

Intoleransi aktivitas

Bersihan jalan nafas tidak efektif

F. PATOFISIOLOGI

Page 4: Laporan TB

D. MANIFESTASI KLINIS

Pada banyak individu yang terinfeksi tuberkulosis adalah asimptomatis.pada individu

lainnya, gejala berkembang secara bertahap sehingga gejala tersebut tidak dikenali

sampai penyakit telah masuk tahap lanut. bagaimanapu gejala dapat timbul pada individu

yang mengalami imunoupresif dalam beberapa minggu setelah terpajan oleh basil.

Manifestasi klinis yang umum termasuk keletihan, penurunan berat

badan,latergi,anoreksia (kehilangan nafsu makan), dan demam ringan yang biasanya

terjadi pada siang hari. “berkeringat malam” dan ansietas umum sering tampak.

Dispnea,nyeri dada,dan hemoptisis adalah juga temuan yang umum ( Gede &

Christiantie. 2003). Sianosis, sesak napas, dan kolaps.Merupakan gejala

ateletaksis.Bagian dada pasien tidak bergerak pada saat bernapas dan jantung terdorong

ke sisi yang sakit.Pada foto thoraks, pada sisi yang sakit tampak bayangan hitam dan

diafragma menonjol ke atas (Irman, 2007).

Page 5: Laporan TB

SOAP :

SUBJECTIVE

1. Batuk sejak 4 bulan yang lalu2. Batuk bertambah berat sejak 1 bulan yang lalu3. Batuk disertai dahak berwarna putih4. Terasa nyeri dada kanan bila batuk5. Sesak kadang- kadang bila aktivitas berat6. Sejak 1 minggu lalu sesak bertambah berat7. Berat adan menurun 2 kg dalam 1 bulan8. Ayah pendertita meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit batuk dan sesak9. Penderita merokok sehari 1 pak / 16 batang10. Pekerjaan penderita sebagai buruh bangunan11. Umur penderita 54 tahun12. Tinggi badan penderita 165 cm13. Berat badan penderita 43 kg

Page 6: Laporan TB

DAPUS

Mansjoer, Arif. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Cetakan 1. Jakarta : Media

Aesculapius

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pernafasan.

Jakarta: Salemba Medika.

Corwin E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC

Irman, Somantri. 2008. Askep pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta:

Salemba Medika

Gede,Ni Luh Yasmin Asih & Christiantie Efendy.2003. Klien Dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta : EGC

WHO. 2014. Global Tuberculosis Report 2014. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137094/1/9789241564809_eng.pdf . diakses pada

tanggal 27 Maret 2014.