laporan tahunan pelaksanaan - bank sinarmas · laporan tahunan pelaksanaan tata kelola terintegrasi...

45

Upload: truongnguyet

Post on 11-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Laporan Tahunan Pelaksanaan

Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan

Sinar Mas Financial Services Tahun 2016

DASAR HUKUM

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang

Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang

Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 Tentang

Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 Tentang

Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

Surat OJK No. S-95/PB.33/2015 tanggal 1 Oktober 2015 tentang Penetapan PT Bank Sinarmas

Tbk sebagai Entitas Utama Grup Sinarmas.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan

Sinar Mas Financial Services Tahun 2016 terdiri dari:

I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Selama Tahun Buku

2016

II. Struktur Konglomerasi Keuangan dan Struktur Konglomerasi yang lebih Luas, Dalam Hal

Berbeda

III. Struktur Kepemilikan Saham Pada Konglomerasi Keuangan yang Menggambarkan pihak-

pihak yang menjadi Pemegang Saham LJK dalam Konglomerasi keuangan sampai

dengan Pemegang Saham Pengendali Terakhir ( Ultimate Shareholder)

IV. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi Keuangan.

V. Kebijakan Transaksi Intra – Grup yang Paling Sedikit Memuat Kebijakan

Mengidentifikasi, Mengelola, dan Memitigasi Transaksi Intra –Grup.

VI. Informasi Lain : Dewan Komisaris Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi,

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan

Audit Intern Terintegrasi dan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Pedoman

Tata Kelola Terintegrasi.

VII. Laporan Penilaian Sendiri Penerapan Tata Kelola PT. Bank Sinarmas Tbk.Tahun 2016.

VIII. Kesimpulan.

2

Laporan Pelaksanaan Intergrated Good Corporate Governance Konglomerasi Keuangan Sinar

Mas Financial Services terdiri dari:

1. Transparansi Penerapan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi yang dimaksud dalam

POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola

Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

2. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata kelola Terintegrasi

sebagaimana dimaksud pada Surat Edaran OJK No.15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei

2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;

I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Sepanjang

Tahun 2016.

Entitas Utama : PT. Bank Sinarmas Tbk.

Posisi Laporan : Januari s.d Desember 2016

Laporan penilaian sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Semester II telah

disampaikan kepada OJK dengan nomor surat No.SKL.001/2017/DIRUT-EU, pada tanggal

13 Februari 2017.

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)

PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SINAR MAS FINANCIAL SERVICES

Entitas Utama : PT. Bank Sinarmas Tbk.

Posisi Laporan : Januari - Desember 2016

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan Sinar

Mas Financial Services Peringkat Definisi Peringkat

Entitas Utama:

PT. Bank Sinarmas Tbk.

Lembaga Jasa Keuangan

(LJK):

1. PT. Asuransi Sinar Mas

2. PT. Asuransi Jiwa Sinarmas

MSIG

2

Konglomerasi Keuangan dinilai telah

melakukan penerapan Tata Kelola

Terintegrasi yang secara umum baik.

Hal ini tercermin dari pemenuhan

yang memadai atas penerapan

prinsip Tata Kelola Terintegrasi.

Apabila terdapat kelemahan dalam

penerapan Tata Kelola Terintegrasi,

secara umum kelemahan tersebut

kurang signifikan dan dapat

diselesaikan dengan tindakan normal

baik oleh Entitas Utama maupun

3

3. PT. Asuransi Simas Net

4. PT. Asuransi Simas Jiwa

5. PT Asuransi Summit Oto

6. PT. Sinar Mas Sekuritas

7. PT. Sinar Mas Asset

Management

8. PT. Sinar Mas Multifinance

9. PT. AB Sinar Mas Multifinance

Lembaga Jasa Keuangan (LJK)

anggota konglomerasi keuangan

Analisis

Peringkat untuk masing-masing faktor:

No Faktor Peringkat

1 Direksi 2

2 Dewan Komisaris Entitas Utama 2

3 Komite Tata Kelola Terintegrasi 2

4 Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi 2

5 Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi 2

6 Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi 2

7 Pedoman Tata Kelola Terintegrasi 2

I. Nilai–nilai kekuatan dalam penerapan tata kelola terintegrasi dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services telah melakukan penilaian sendiri

(Self Assessment) baik pada Entitas Utama maupun LJK anggota konglomerasi

terhadap beberapa faktor penilai pelaksanaan Good Corporate Governance (GC G)

pada masing – masing sektor jasa dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

bagi Konglomerasi Keuangan sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi

Keuangan.

A. Integrated Governance Structure

1. Dewan Komisaris dan Direksi dari Entitas Utama serta LJK dalam Konglomerasi

Keuangan telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi

keuangan Lembaga Jasa Keuangan.

2. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dibentuk dan ditetapkan, serta adanya

komitmen bersama yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

dari Komite Tata kelola Terintegrasi.

4

3. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi

yang independen dari unit operasional dan memenuhi kebutuhan SDM.

4. Struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen

risiko terintegrasi, dengan telah terbentuknya Komite Manajemen Risiko

Terintegrasi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite.

5. Penetapan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi yang telah mengadopsi

ketentuan OJK sebagai pedoman pelaksanaan bagi entitas utama dan LJK

dalam Konglomerasi Keuangan

Kesimpulan atas Penilaian secara struktur tata kelola terintegrasi (governance

structure) adalah Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services telah

memiliki struktur dan kebijakan Tata Kelola Terintegrasi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

B. Integrated Governance Process

1. Entitas Utama telah ditunjuk oleh Pemegang Saham Pengendali sesuai dengan

Peraturan Konglomerasi serta telah melaporkannya kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai dengan tenggang waktu Peraturan.

2. Entitas Utama dan Anggota Konglomerasi Keuangan telah berkomitmen untuk

patuh terhadap ketentuan Konglomerasi Keuangan.

3. Direksi Entitas Utama telah menyampaikan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi

kepada Direksi dari masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan.

4. Sejak proses persiapan sampai dengan penetapan Kebijakan Tata Kelola

Terintegrasi, Direksi Entitas Utama telah mengarahkan, memantau, dan

mengevaluasi pelaksanaan dari Konglomerasi Keuangan.

5. Rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali

dalam 2 semester pada tahun 2016.

6. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta penerapan Tata

Kelola Terintegrasi Direksi Entitas Utama telah dilakukan oleh Dewan Komisaris

Entitas Utama .

7. Hasil penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi

kepatuhan secara terintegrasi di sampaikan kepada Komite Tata Kelola

Terintegrasi dan telah dibahas dalam Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi

pada tanggal 26-27 Januari 2017.

8. SKAI Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit intern pada entitas

utama dan masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan.

9. Entitas Utama telah menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan

ketentuan OJK

Kesimpulan atas Penilaian secara proses tata kelola terintegrasi (governance

process) adalah Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services memiliki

komitmen bersama untuk melaksanakan sistem dan prosedur sesuai dengan

pedoman tata kelola teritegrasi pada masing – masing LJK.

5

C. Integrated Governance Outcome

1. Dewan Komisaris Entitas Utama telah menyampaikan nasihat perbaikan atas

penyampaian Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Entitas Utama

dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi.

2. Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah

rapat dan di dokumentasikan dengan baik.

3. Hasil penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi

kepatuhan secara terintegrasi (yang dilakukan oleh Komite Tata Kelola

Terintegrasi) yang selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris Entitas

Utama.

4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi terus mengoptimalkan tugas dan

tanggung jawab dalam melakukan dalam memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK konglomerasi

keuangan.

5. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi bertindak obyektif dalam melakukan

pemantauan pelaksanaan audit.

6. Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Utama mampu melakukan tugas dan

tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi.

Kesimpulan atas Penilaian secara hasil tata kelola terintegrasi (governance out

put) adalah Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services berkomitmen

atas kepatuhan dalam pemenuhan ketersediaan, kelengkapan dan ketepatan

waktu terhadap peraturan perundang – undangan obyektifitas dalam melakukan

assesment serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris,

Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Komite dan satuan kerja telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Langkah – langkah perbaikan yang telah dilaksanakan adalah:

1. Entitas Utama secara berkesinambungan melakukan diskusi interaktif dengan LJK

anggota konglomerasi serta otoritas untuk mencapai keselarasan pemahaman

penerapan tata kelola terintegrasi dalam meningkatkan kompetensi atas

implementasikan Tata Kelola Terintegrasi sehingga pemenuhan SDM yang

berkompeten di seluruh unit atau fungsi kerja di Entitas Utama maupun LJK anggota

konglomerasi keuangan dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

2. Entitas Utama dan seluruh anggota LJK berkomitmen bersama atas kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Entitas Utama telah melakukan peningkatan monitoring tata kelola terintegrasi pada

masing-masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services.

Berdasarkan penilaian secara struktur (governance structure), proses dan hasil atas

penerapan tata kelola terintegrasi (governance proces), dan penilaian secara hasil tata

kelola terintegrasi bahwa Entitas Utama belum menemukan kelemahan yang signifikan,

namun demikian advis dari pengawas Otoritas atas penyampaian laporan tata kelola

terintegrasi ini akan menjadi masukan yang berharga bagi Entitas Utama dan LJK dalam

Konglomerasi Keuangan untuk penerapan tata kelola terintegrasi yang lebih baik.

6

II. Struktur Konglomerasi Keuangan dan Struktur Konglomerasi yang lebih Luas,

Dalam Hal berbeda

PT Sinarmas Multiartha Tbk

Insurance Securities

s

Banks Multifinance Technology

Information

Others

PT Asuransi Jiwa

Sinarmas MSIG

50%

PT Asuransi Simas

Jiwa

100%

PT Arthamas

Konsulindo

100%

PT Sinar Artha

Konsulindo

100%

PT Asuransi Sinar

Mas

100%

Sinar Mas

Insurance

100%

PT Asuransi

Summit Oto

48%

PT LIG Insurance

30%

PT Asuransi Simas

Net

100%

PT Sinartama

Gunita

100%

PT Sinarmas

Sekuritas

100%

PT Sinarmas Aset

Management

100%

PT Sinarmas

Futures

100%

PT Bank

Sinarmas Tbk

52.98%

PT Simas Money

Changer

100%

PT Sinarmas

Multifinance

100%

PT AB Sinar Mas

Multifinance

100%

PT Sinarmas Hana

Finance

15%

PT Oto Multiartha

15%

PT Summit Oto

Finance

15%

PT Pasar Dana

Pinjaman

100%

PT Arthamas

Informatika

100%

PT Sinar Artha

Inforindo

100%

PT Sinar Artha

Solusindo

100%

PT Rizki Lancar

Sentosa

100%

PT Wagindo Jasaartha

100%

PT Balai Lelalng

Sinarmas

100%

PT Artha Bina Usaha

100%

PT Sinar Artha Trading

100%

PT Jakarta Teknologi

Utama

99.97%

PT Autopro Utama

Perkasa

99.90%

PT Global Asian

Investment Ltd

100%

Nanjing Sinar Mas & Zen Venture Capital Management 60%

100%

PT Shinta Utama

100%

PT Bintang Rajawali

Perkasa

40%

7

III. Struktur Kepemilikan Saham Pada Konglomerasi Keuangan yang

Menggambarkan pihak-pihak yang menjadi Pemegang Saham LJK dalam

Konglomerasi keuangan sampai dengan Pemegang Saham pengendali

Terakhir ( Ultimate Shareholder).

A. ENTITAS UTAMA :

Bp. Muktar Widjaja

25%

Bp. Indra Widjaja

25%

Bp. Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinar Mas Cakrawala

51% Masyarakat

49 %

Sinar Mas Multiartha

56,06%

PT Shinta Utama

2.56% Masyarakat

41.38%

PT Bank Sinarmas Tbk

100%

8

B. LEMBAGA JASA KEUANGAN (LJK)

1. PT Asuransi Sinar Mas

2. PT ASURANSI SINAR MAS JIWA

Bp. Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinarmas Multiartha

99.999%

PT Sinarmas Multifinance

0.001%

PT Asuransi Sinar Mas

100%

PT Sinarmas Multiartha

50%

PT Asuransi Sinar Mas

50%

PT Asuransi Simas Jiwa

100%

Bp. Indra Widjaja

25%

Bp. Muktar Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Bp Indra Widjaja

25%

Bp Muktar Widjaja

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

9

3. PT SINAR MAS MULTI FINANCE

4. PT ASURANSI SIMAS NET

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Indra Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Sinarmas Cakrawala

7.7737%

Bank of Singapore Ltd s/a

PT Sinar Mas Cakrawala

51.1176%

Publik

41.1087%

PT Sinarmas Multiartha Tbk

99.9999%

PT Sinartama Gunita

0.0001%

PT Sinar Mas Multifinance

100%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinarmas Multiartha Tbk

1.00%

PT Asuransi Sinar Mas

99.00%

PT Asuransi Simas Net

100%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

10

5. PT ASURANSI JIWA MSIG

6. PT ASURANSI SUMMIT OTTO

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinarmas Multiartha

99.999%

PT Sinarmas Multifinance

0.001%

PT Summit Investment

Indonesia

51%

PT Asuransi Sinar Mas

48% Bp Djohan Marzuki

1%

PT Asuransi Summit Oto

100%

11

7. PT SINARMAS SEKURITAS

8. PT SINARMAS ASSET MANAGEMENT

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinarmas Multiartha

99.999% PT Asuransi Sinar Mas

0.001%

PT Sinarmas Sekuritas

100%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Indra Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Asuransi Sinarmas Tbk

0.001%

PT Sinartama Gunita

0.002%

Sinarmas Sekuritas

99.998%

Sinar Mas Multifinance

0.002%

PT Sinar Mas Aset Management

100%

99.999% 99.998%

12

9. PT AB SINAR MAS MULTIFINANCE

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Muktar Widjaja

25%

Bp Frangky Oesman

Widjaja

25%

Ibu Linda Suryasari

Widjaja Limantara

25%

Sinarmas Cakrawala

58.8%

Masyarakat

41.2%

PT Sinar Mas Multiartha Tbk

99.996%

PT Sinar Mas Multifinance

0.004%

PT AB SINAR MAS MULTIFINANCE

100%

13

IV. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi

Keuangan.

Organ Tata Kelola Teritegrasi terdiri dari Komite Tata Kelola Terintegrasi, Dewan

Komisaris Entitas Utama dan Direksi Entitas Utama. Organ Perusahaan tersebut

memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Teritegrasi

Konglomerasi Keuangan Sinarmas Financial Services. Organ Perusahaan ini

menjalankan fungsinya dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan, dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ

mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya

untuk kepentingan Perusahaan.

1. ENTITAS UTAMA

KOMISARIS UTAMA ENTITAS UTAMA

Tjendrawati Widjaja

DIREKTUR UTAMA

Freenyan Liwang

DIREKTUR KEPATUHAN ENTITAS

UTAMA/DIREKTUR YANG DITUNJUK UNTUK

MELAKUKAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP

LJK DALAM KK SMFS

Salis T Hartono

DIREKTUR YANG MEMBAWAHI FUNGSI

MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI UNTUK

MELAKSANAKAN PENERAPAN MANAJEMEN

RISIKO TERITEGRASI

Hanafi Himawan

KOMITE TATA KELOLA TERITEGRASI:

1. Sammy Kristamuljana 2. Ketut Sanjaya 3. Ahmadi Sukarno 4. Sinarta Ginardi 5. Petrus Kiki Andries 6. H. Taufiq Ridlo * 7. Sidharta Akmam 8. Mulabasa Hutabarat *Almarhum di Bulan Februari 2017

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

TERINTEGRASI :

1. Hanafi Himawan

2. Howen Widjaja

3. Hidenori Kui

4. Daniel Liswandi

5. Teguh Aria Djana

6. Suherli

7. Alex S Wijayakusuma

8. Irawan Susatya

9. Hendricus A. Hormein

Satuan Kerja Audit

Intern Teritegrasi

Satuan Kerja

Kepatuhan Teritegrasi

Satuan Kerja Manajamen

Risiko Teritegrasi

14

LEMBAGA JASA KEUANGAN (LJK)

2. PT ASURANSI SINARMAS

KOMISARIS UTAMA

Indra Widjaja

Wakil Komisaris Utama

Ivena Widjaja

KOMISARIS INDEPENDEN

Petrus Kiki Andries

KOMISARIS INDEPENDEN

Sinarta Ginardi

DIREKTUR UTAMA

Howen Widjaja

PROPERTY &

CASUALTY (P&C)

DIRECTOR

I Ketut P Swastika

FINANCE &

ADMINSTRATION

DIRECTOR

Njoman Sudartha

COMMERCIAL LINES

DIRECTOR

Marten P Lalamentik

MOTOR BUSINESS &

PERSONAL LINES

DIRECTOR

Aryanto Almin

ACCIDENT 7 HEALTH INS,

AGENCY, CRM & CAD

DIRECTOR

Dumasi M. M Samosir

15

3. PT ASURANSI SINARMAS JIWA MSIG

4. PT ASURANSI SINARMAS JIWA

KOMISARIS UTAMA

Dumasi Marisina M Samosir

KOMISARIS

Gandhi Sulistyanto Suherman

KOMISARIS INDEPENDEN

Aditiawan Chandra

KOMISARIS INDEPENDEN

Tengku Said Idris

DIREKTUR UTAMA

I.J Soegeng Wibowo

DIREKTUR

Dewi Listyaningtyas

DIREKTUR

Gatot Herliyanto

16

5. PT ASURANSI SUMMIT OTTO

6. PT SINARMAS SEKURITAS

KOMISARIS UTAMA

Indra Wijaya

KOMISARIS INDEPENDEN

- Rohana Sumihar

- Hantarman Taslim

KOMISARIS

Njoman Sudarta KOMITE

PRESIDEN DIREKTUR

M. Haryadi Jayapura

DIREKTUR TEKNIK

Daniel Liswandi

DIREKTUR OPERASIONAL/CORPORATE

Pjs. M. Haryadi Jayapura

DIREKTUR MARKETING

Zul Herry Harahap

DEWAN KOMISARIS

Indra Widjaja

Kurniawan Udjaja

DIREKTUR UTAMA

Kokarjadi Chandra

DIREKTUR

Suherli

DIREKTUR

Fandy Sutanto

DIREKTUR

Andreas Tjendana S

17

7. PT. SINARMAS ASSET MANAGEMENT

8. PT AB SINAR MAS MULTIFINANCE

KOMISARIS UTAMA

Doddy Susanto

KOMISARIS

Howen Widjaja

DEWAN PENGAWAS

SYARIAH

Ahmadi Bin Sukarno

Ketua

Dr. Irfan Syauqi Beik

Anggota

DIREKTUR UTAMA

Hermawan Hosein

DIREKTUR

Jamial Salim DIREKTUR

Alex WK

KOMISARIS UTAMA

Indra Widjaja

KOMISARIS

Doddy Susanto

PRESIDEN DIREKTUR

Kurniawan Udjaja

DIREKTUR MARKETING

Hendricus A Hormein

DIREKTUR KEPATUHAN

Felix

18

9. PT ASURANSI SIMAS NET

10. PT SINAR MAS MULTIFINANCE

KOMISARIS UTAMA

Njoman Sudarta

KOMISARIS

Aryanto Alimin

KOMISARIS INDEPENDEN

J. Chandra Setiawan

Iman Tjahya Abdullah

PRESIDEN DIREKTUR

Teguh Aria Djana

DIREKTUR TEKNIK

Nyoman Pasek

DIREKTUR MARKETING

Pjs. Teguh Aria Djana

DIREKTUR OPERASIONAL

Yosept Dirgo

KOMISARIS UTAMA

Indra Widjaja

KOMISARIS

Ivena Widjaja

KOMISARIS INDEPENDEN

Mulabasa Hutabarat

DIREKTUR UTAMA

Doddy Susanto

DIREKTUR KEPATUHAN

Ricky Faerus

DIREKETUR

AKUTANSI

KEUANGAN

Hawanto Hartono

DIREKTUR

OPERASIONAL &

MANAJEMEN RISIKO

Irawan Susatya L

DIREKTUR PEMASARAN

Robby Sugiharto Harjanto

KOMITE AUDIT

KOMITE TATA KELOLA

PERUSAHAAN

KOMITE NOMISNASI &

REMUNERASI

KOMITE MANAJEMEN

RISIKO

19

V. Kebijakan Transaksi Intra – Grup yang Paling Sedikit Memuat Kebijakan

Mengidentifikasi, Mengelola, dan Memitigasi Transaksi Intra –Grup.

Entitas Utama bersama-sama dengan LJK dalam tahap brainstorming untuk menetapkan

pokok-pokok pengaturan kebijakan intragroup. LJK per bidang usaha akan

menyampaikan masukannya terkait pokok pengaturan dan akan dibahas bersama dalam

pertemuan berikutnya.

VI. INFORMASI LAIN :

A. DEWAN KOMISARIS ENTITAS UTAMA.

Secara struktur bahwa Dewan Komisaris Entitas Utama telah memenuhi

persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan dan telah memperoleh

peretujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas Utama

telah memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman

kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari LJK dalam konglomerasi.

Proses Tata Kelola Terintegrasi

1) Dewan Komisaris Entitas Utama telah menyelenggarakan rapat Dewan

Komisaris Entitas Utama secara berkala 2 kali dalam setahun.

2) Dewan Komisaris Entitas Utama telah melakukan pengawasan atas

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama.

3) Dewan Komisaris Entitas Utama telah melakukan pengawasan atas penerapan

Tata Kelola Terintegrasi.

4) Dewan Komisaris Entitas Utama telah mengevaluasi Pedoman Tata Kelola

Terintegrasi namun saat ini masih belum perlu penyempurnaan/masih sesuai

dengan kondisi bisnis dari masing-masing LJK.

Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Hasil Rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara

jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan

Komisaris Entitas Utama

2) Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama atas :

a) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama

b) Penerapan Tata Kelola Terintegrasi

c) Hasil Evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris

Entitas Utama telah disampaikan kepada Direksi Entitas Utama

3) Dewan Komisaris Entitas Utama telah membentuk Komite Tata Kelola

Terintegrasi.

20

Nama Jabatan

Periode

Semester 1 Semester 2

Agustus 2016 Januari

2017

Tjendrawati Widjaja Komisaris Utama V v

Sammy Kristamuljana Komisaris Independen Entitas Utama V V

Rusmin Komisaris Independen Entitas Utama V v

Independensi Komisaris Dalam Tata Kelola Teritegrasi Perusahaan senantiasa

memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan secara independen, tidak

saling mendominasi, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas

dari benturan kepentingan. Dengan demikian pengambilan keputusan akan

senantiasa obyektif dan diharapkan dapat memberikan output yang optimal bagi

kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para karyawannya.

Sebagai wujud independensi, perusahaan telah menunjuk beberapa pihak

independen yang bereputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris

memberikan masukan kepada Perusahaan.

B. KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI

Dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi, Bank Sinarmas sebagai Entitas

Utama Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services membentuk Komite

Tata Kelola Terintegrasi.

Struktur dan Keanggotaan

Sesuai Surat Keputusan Direksi Entitas Utama bank Sinarmas No.

SK.004/2015/DIRUT EU tanggal 30 November 2015 tentang Komite Tata Kelola

Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services. Struktur dan

keanggotaan adalah sebagai berikut:

No LJK Nama Jabatan

1

PT Bank Sinarmas Tbk

Sammy Kristamuljana Ketua & Anggota

Ketut Sanjaya Anggota

Ahmadi Sukarno DPS

2 PT Asuransi Sinar Mas

Sinarta Ginardi Anggota

Petrus Kiki Andries Anggota

H Taufiq Ridlo* DPS

Drs. KH. A Nasri Adlani DPS

3 PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Sidharta Akmam Anggota

4 PT Sinar Mas Securitas - Anggota

5 PT Sinar Mas Multifinance - Anggota

6 PT AB Sinarmas Multifinance Mulabasa Hutabarat Anggota

*Almarhum di Bulan Februari 2017

21

Tugas dan Tanggung Jawab:

- Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui

penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan

secara terintegrasi.

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk

penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

Proses Tata Kelola Terintegrasi

1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan evaluasi pelaksanaan Tata

Kelola Terintegrasi melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan

pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

2) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan rapat Komite Tata

Kelola Terintegrasi paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester 2 kali dalam

setahun pada tahun 2016.

Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah

mengadakan 2 (dua) kali rapat untuk tahun 2016. Tingkat kehadiran anggota

dalam rapat sebagai berikut:

No Nama Jabatan

Periode

Semester 1 Semeseter 2

Agustus 2016 Januari 2017

1 Sammy Kristamuljana Ketua & Anggota v v

2 Ketut Sanjaya Anggota - -

3 Ahmadi Sukarno DPS v v

4 Sinarta Ginardi Anggota v v

5 Petrus Kiki Andries Anggota v v

6 H Taufiq Ridlo* DPS v -

7 Drs. KH. A Nasri Adlani DPS v -

8 Sidharta Akmam Anggota v v

9 Mulabasa Hutabarat Anggota v v

*Almarhum di bulan Februari 2017.

Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan evaluasi atas pelaksanaan

Tata Kelola Terintegrasi, paling sedikit melalui penilaian kecukupan

pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

2) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola

Terintegrasi.

3) Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dituangkan dalam risalah rapat

dan didokumentasikan dengan baik.

C. KOMITE MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI

Sesuai Surat Keputusan Direksi Entitas Utama bank Sinarmas No.

SK.003/2015/DIRUT EU tanggal 30 November 2015 tentang Komite Manajemen

Risiko Teritegrasi Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services.

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) merupakan komite yang dibentuk

oleh Direksi Entitas Utama untuk memastikan penerapan manajemen risiko

22

terintegrasi yang komprehensif dan efektif dalam Konglomerasi Keuangan Sinar

Mas Financial Services .

Struktur dan Keanggotaan

Struktur dan keanggotaan adalah sebagai berikut:

No LJK Nama Jabatan 1

PT Bank Sinarmas Tbk Hanafi Himawan Ketua & Anggota

2 PT Asuransi Sinarmas Tbk Howen Widjaja Anggota

3 PT Asuransi Jiwa MSIG Hideto Sakamoto* Anggota

4 PT Asuransi Simas Net Teguh Arya Djana Anggota

5 PT Asuransi Simas Jiwa Gatot Herliyanto Anggota

6 PT Sinarmas Sekuritas Suherli Anggota

7 PT Sinar Mas Asset Management Alex Wijaya Kusuma Anggota

8 PT Sinar Mas Multifinance Irawan Susatya Anggota

9 PT AB Sinar Mas Multifinance Hendricus A Hormein Anggota

10 PT Asuransi Summit Oto Zulherry** Anggota

*Baru bergabung sebagai anggota komite manajemen risiko teritegrasi yaitu sejak Bulan Juni 2016

**LJK baru bergabung kembali dengan konglomerasi keuangan sejak Bulan Desember 2016.

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi merupakan komite yang berada ditingkat

eksekutif, yang bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap laporan profil

risiko, mengevaluasi metodologi risiko serta menentukan strategi untuk

memitigasi dan mengendalikan risiko-risiko tertentu dalam cakupan Konglomerasi

Keuangan Sinar Mas Financial Services.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi memiliki

tugas dan tanggung jawab yang sekurang-kurangnya meliputi :

1. penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi; dan

2. perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.

Pembahasan Materi Manajemen Risiko Terintegrasi oleh Komite

Manajemen Risiko Terintegrasi

Selama tahun 2016, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah

menyelenggarakan 3 (tiga) kali pembahasan yang salah satunya diselenggarakan

secara bersama-sama dengan Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial

Services.

23

Adapun materi serta waktu pembahasan mengenai Penerapan Manajemen Risiko

Terintegrasi oleh Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah sebagai berikut:

No Waktu Materi Pembahasan

1 February 2016 Hasil Self Assessment Laporan Profil Risiko

Terintegrasi Sinar Mas Financial Services Periode 31

Desember 2015

2 Maret 2016 Diskusi Interaktif Manajemen Risiko Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial Services

3 Agustus 2016 Hasil Self Assessment Laporan Profil Risiko

Terintegrasi Sinar Mas Financial Services Periode 30

Juni 2016

D. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi

Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional.

2) Direksi Entitas Utama telah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi.

Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah melakukan pemantauan serta melakukan evaluasi fungsi kepatuhan di LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah mengoptimalkan tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan penyempurnaan terhadap penerapan pelaksanaan tata kelola terintegrasi terus dilakukan.

E. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi

Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi independen terhadap satuan kerja

operasional.

2) Direksi Entitas Utama telah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang

berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi.

Proses Tata Kelola Terintegrasi

Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit intern

pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan.

24

Hasil Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada:

a) Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK

dalam Konglomerasi Keuangan;

b) Dewan Komisaris Entitas Utama; dan

c) Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama.

Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah bertindak obyektif dalam melakukan

pemantauan pelaksanaan audit dan rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan

permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan.

F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi

Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Entitas Utama telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk

mendukung penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana diatur

dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan Manajemen

Risiko Terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.

2) Entitas Utama telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko

yang memadai sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

mengenai penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi konglomerasi

keuangan.

Proses Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama telah menerapkan Manajemen

Risiko Terintegrasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai

penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.

Hasil Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama telah menerapkan Manajemen Risiko

Terintegrasi secara efektif sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha

Konglomerasi Keuangan. Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama telah

melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait Manajemen Risiko Terintegrasi

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan Manajemen Risiko

Terintegrasi.

G. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi

Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disusun meliputi:

a. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama;

b. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK.

2) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama telah memuat:

a. persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;

b. tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris

Entitas Utama;

c. tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi;

d. tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi;

e. tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi; dan

f. penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.

25

3) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan telah

memuat:

a. persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris;

b. persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah

c. struktur Direksi dan Dewan Komisaris;

d. struktur Dewan Pengawas Syariah

e. independensi tindakan Dewan Komisaris;

f. pelaksanaan fungsi pengurusan LJK oleh Direksi;

g. pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris;

h. pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah;

i. pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko;

k. kebijakan remunerasi; dan

l. pengelolaan benturan kepentingan.

Proses Tata Kelola Terintegrasi

Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Entitas Utama dan LJK telah

mengacu pada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

Hasil Tata Kelola Terintegrasi

Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Entitas Utama dan LJK

dalam Konglomerasi Keuangan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang

baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

VII. Laporan Penilaian Sendiri Penerapan Tata Kelola PT. Bank Sinarmas

Tbk.Tahun 2016.

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT)

PENERAPAN TATA KELOLA

Nama Bank : PT. Bank Sinarmas Tbk.

Posisi : 31 Desember 2016

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola

Peringkat Definisi Peringkat

Individual 2 Mencerminkan manajemen Bank telah

melakukan penerapan Tata Kelola yang secara

umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan

yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam

hal terdapat kelemahan penerapan prinsip

Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut

kurang signifikan dan dapat diselesaikan

dengan tindakan normal oleh manajemen

Bank.

Analisis

26

Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017

tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, maka Bank Sinarmas telah

melakukan penilaian sendiri (self-assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian

penerapan Tata Kelola. Hal tersebut berkaitan dalam rangka melakukan Tata Kelola

Perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan Regulator.

Berikut ringkasan hasil analisis pelaksanaan penilaian Tata Kelola Bank yang mencakup

11 Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola, sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

Direksi telah memiliki jumlah anggota, komposisi, serta kriteria yang sesuai

dengan ketentuan Perseroan maupun Regulator.

Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap

aktvitas Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Rapat Direksi telah berjalan secara efektif dan efisien. Seluruh hasil rapat

diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat dan dituangkan secara tertulis ke

dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.

Direksi telah melaksanakan aspek transparansi dengan baik dan tidak pernah

melanggar larangan-larangan yang ditetapkan dalam ketentuan baik internal

maupun eksternal.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris

Jumlah anggota, komposisi, serta kriteria Dewan Komisaris telah sesuai dengan

ketentuan Perseroan maupun Regulator.

Dewan Komisaris telah melaksanakan aspek transparansi dengan baik dan

memenuhi ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai

Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, diantaranya memastikan

terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap

kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Rapat Dewan Komisaris telah berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu Dewan

Komisaris juga menyelenggarakan Rapat Gabungan dengan Direksi/pihak

independen/unit kerja terkait yang telah dituangkan secara tertulis ke dalam

risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

Komposisi dan kompetensi seluruh anggota Komite-komite telah memenuhi

ketentuan regulator.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite-komite berjalan efektif.

Rapat komite-komite diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat dan

dituangkan secara tertulis dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan

baik sehingga rekomendasi yang diberikan oleh seluruh komite kepada Dewan

27

Komisaris dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan baik oleh

Direksi maupun unit kerja terkait.

4. Penanganan Benturan Kepentingan

Bank memiliki kebijakan dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan.

Benturan kepentingan tidak mengurangi keuntungan Bank.

Bank telah memiliki Komisaris Independen dan Pihak Independen untuk

menghindari benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas seluruh jenjang

organisasi Bank.

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

Bank memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dan bebas dari

pengaruh satuan kerja lainnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur yang membawahi Kepatuhan telah

memastikan kepatuhan Bank telah sesuai ketentuan.

Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review atas kebijakan, ketentuan, sistem

maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan

regulator dan peraturan perundang-undangan.

Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan terkait tugas dan tanggung jawab

Direktur yang membawahi kepatuhan sesuai dengan kebijakan regulator dan

disampaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.

6. Penerapan Fungsi Audit Internal

Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan kerja lainnya (berdasarkan

Piagam Audit Intern).

Pelaksanaan fungsi SKAI berjalan efektif dan bertindak objektif dalam melakukan

audit yang sesuai dengan rencana pemeriksaan.

Laporan atas temuan-temuan telah disampaikan kepada pihak terkait dan

dimonitor secara berkala untuk tindak lanjutnya.

7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal

Penugasan Bank kepada Akuntan Publik dan KAP telah memenuhi standar yang

berlaku umum baik dari aspek kapasitas KAP, legalitas perjanjian kerja, ruang

lingkup audit, dan standart profesional akuntan publik yang telah tertuang dalam

perjanjian kerja tertulis.

Pelaksanaan audit oleh Akuntan publik dan KAP yang ditunjuk dilakukan secara

independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Auditor bertindak obyektif dalan melakukan assessment.

28

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung

penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.

Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan menyetujui kebijakan yang akan

digunakan sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko.

Pelaksanaan review dan kaji ulang dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan

Bank terhadap penanganan kelemahan-kelemahan agar tidak terjadi pengaruh

yang signifikan pada kondisi Bank.

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large

Exposures).

Bank memiliki kebijakan dan prosedur tertulis dan jelas mengenai penyediaan

dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.

Pengambilan keputusan dalam proses penyediaan dana dilakukan sesuai prinsip

independensi dan kehati-hatian.

Dalam proses penyediaan dana telah memperhatikan kemampuan permodalan

dan penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana.

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Tata

Kelola dan Pelaporan Internal.

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan

transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank.

Bank telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

kepada stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah

dilaporkan kepada otoritas yang berwenang maupun melalui homepage Bank

sesuai ketentuan yang berlaku.

Cakupan laporan pelaksanaan Tata Kelola telah disajikan dengan lengkap dan

akurat yang disertakan dalam Laporan Tahunan Bank dan telah sesuai dengan

ketentuan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola dan Laporan Tahunan Bank disampaikan

kepada pihak-pihak sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia.

11. Rencana Strategis Bank

Bank telah menyusun Rencana strategis Bank dalam bentuk Rencana Korporasi

(Corporate Plan) dan Rencana Bisnis (Business Plan) sesuai dengan visi dan misi

Bank.

Rencana Bisnis Bank disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor

internal dan eksternal, prinsip kehati-hatian, serta pencapaian kinerja Bank

sebelumnya.

Rencana Bisnis Bank menggambarkan pertumbuhan Bank yang

berkesinambungan

29

Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut di atas,

disimpulkan bahwa Tata Kelola Bank tidak hanya ditekankan pada aspek structure,

sekaligus juga aspek process dan outcome. Ketiga aspek tersebut memiliki pengaruh

yang besar terhadap kinerja Bank, yakni

A. Governance Structure

Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur tata

kelola dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses pelaksanaan

prinsip tersebut menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders

Bank. Yang termasuk dalam struktur tata kelola Bank adalah Komisaris, Direksi,

Komite dan satuan kerja pada Bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola

Bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur Bank, sistem informasi

manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.

Kekuatan governance structure yang telah dilakukan Bank yaitu struktur tata

kelola Bank yang mencakup Dewan Komisaris dan Direksi dengan kelengkapan

pendukungnya yaitu Komite-Komitenya dan satuan kerja pada Bank telah lengkap

dimiliki. Kondisi tersebut menunjukan bahwa Bank telah lebih baik dalam

menerapkan budaya kepatuhan. Seluruh kebijakan dan prosedur Bank yang

disusun telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan telah

memperoleh persetujuan Direksi Bank.

Kelemahan governance structure antara lain :

1. Bank telah memiliki kebijakan internal dalam melaksanakan ketentuan dan

prosedur kerja Rekening Giro, yakni SOP Rekening Giro Revisi 2.0. Pada

kebijakan tersebut telah membahas mekanisme, pemrosesan Rekening Giro

Rupiah/Valas yang meliputi pembukaan rekening, penyetoran,

penarikan/pemindahbukuan, pemeliharaan rekening dan penutupan

rekening. Namun, Bank belum sepenuhnya melakukan proses dan prosedur

sesuai dengan kebijakan tersebut yakni dalam hal administrasi dokumen.

2. Bank telah memiliki kebijakan internal dalam melakukan penyeragaman

objective/cover area CCTV, monitoring, dan pemeliharan/maintenance

CCTV, yakni SOP Tata Kelola CCTV Revisi 3.0. Namun, Bank belum

sepenuhnya melakukan penyesuain penggunaan logbook yang telah diatur

dalam kebijakan tersebut secara merata atau seragam.

3. Bank telah memiliki kebijakan internal Surat Edaran No: SE.020/2016/DIR8-

OPR Tentang Perubahan Ketentuan Rekening Dormant, di mana kebijakan

ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah khususnya pada

pemeliharaan rekening dormant. Namun dalam penerapannya, Bank belum

sepenuhnya melakukan pengelolaan dormant account sesuai ketentuan

tersebut yakni dalam hal monitoring dan administrasi dokumen.

4. Bank telah memiliki kebijakan internal terkait penanganan kredit

bermasalah, yakni pada SOP Penanganan Kredit Bermasalah. Kebijakan

30

tersebut membahas mengenai ketentuan dan prosedur kerja yang meliputi

penyelesaian kredit bermasalah dan hal-hal terkait mengenai hal demikian.

Namun dalam penerapannya, Bank belum sepenuhnya melakukan kegiatan

sesuai dengan prosedur yang tercantum pada SOP Penanganan Kredit

Bermasalah.

B. Governance Process

Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses

pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur

dan infrastruktur tata kelola Bank sehingga menghasilkan outcome yang sesuai

dengan harapan stakeholders Bank.

Kekuatan aspek governance process yaitu adanya komitmen dari seluruh jenjang

organisasi Bank mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite yang

dibentuk serta seluruh satuan kerja pada Bank untuk melaksanakan kebijakan

dan prosedur. Disamping itu, seluruh Unit Kerja bertanggung jawab melakukan

proses pengkinian dan kaji ulang sesuai perkembangan kegiatan usaha dan

kompleksitas kegiatan operasional Bank.

Kelemahan pada aspek governance process yaitu :

1. Terkait kebijakan internal SOP Rekening Giro Revisi 2.0, di mana pada

penerapannya Bank masih belum sepenuhnya mengikuti proses dan

prosedur sesuai kebijakan tersebut sehingga masih terdapat beberapa

dokumen yang masih kurang lengkap. Selain itu, terdapat pula penutupan

rekening Giro yang belum disertai penjelasan yang memadai.

2. Terkait kebijakan internal SOP Tata Kelola CCTV Revisi 3.0, di mana Bank

telah melakukan review terkait kebijakan tersebut dan telah membuat

standar format khusus Logbook untuk digunakan dalam kegiatan monitoring

CCTV. Namun, Bank masih belum sepenuhnya menggunakan format

Logbook tersebut secara merata sehingga masih ditemukan Logbook

dengan format yang berbeda-beda tiap Bank.

3. Terkait kebijakan internal ketentuan Rekening Dormant dalam

penerapannya masih ditemukan Bank yang belum sepenuhnya melakukan

follow up kepada nasabah atas status rekening dormant tersebut. Selain itu,

masih terdapat Bank yang belum melengkapi dokumen berupa fotocopy

bukti kepemilikan rekening pada formulir pengaktifan rekening dormant.

4. Dalam hal proses restrukturisasi kredit, masih ditemukan beberapa Memo

yang belum disertai hasil survey ke debitur yang tertuang dalam Laporan

Usaha Debitur sesuai persyaratan kelengkapan dokumen yang tercantum

dalam SOP Penangangan Kredit Bermasalah. Selain itu, tidak terdapat

Progress Report yang berisi hasil kunjungan setiap bulan yang dilakukan

Bank sejak debitur direstrukturisasi sampai kolektibilitasnya kembali menjadi

1 (lancar).

31

C. Governance Outcome

Penilaian terakhir yaitu penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai

kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders Bank yang merupakan hasil

proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur

dan infrastruktur tata kelola Bank.

Kekuatan governance outcome yang dilakukan adalah upaya Bank dalam

meningkatkan Budaya Kepatuhan selain melakukan training secara terus menurus

dan berkesinambungan, Bank juga melalui program sosialisasi 35 Menit Bersama

Compliance di mana terlebih dahulu dilakukan self assessment (pre test dan post

test) test ilmu pemahaman terhadap seluruh peserta sosialisasi baik calon

karyawan (training) maupun kepada karyawan Bank Sinarmas dengan tujuan

untuk mengukur tingkat pemahaman terkait ketentuan maupun prosedur kerja

Bank Sinarmas, serta untuk meningkatkan compliance awareness Satuan Kerja

Kepatuhan melakukan sosialisasi yang inovatif dan mudah dimengerti seperti

pembuatan klip film pelanggaran kepatuhan, pembuatan Buku Komik Perbankan,

Quiz Kepatuhan dan Compliance Corner pada Coffee Time (Compliance Forum

For Fun & Educate Employee).

Hal yang masih perlu diperbaiki pada governance outcome yaitu:

1. Bank akan terus melakukan monitoring terkait kesesuaian kinerja dilapangan

dengan kebijakan internal yang mengatur. Terutama terkait SOP Rekening

Giro Revisi 2.0, di mana Bank akan melengkapi dokumen-dokumen yang

dibutuhkan sesuai mekanisme yang berlaku dan melakukan penjelasan

terhadap setiap penutupan Rekening Giro.

2. Bank akan terus melakukan pengawasan terkait kegiatan monitoring CCTV, di

mana Bank dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah

diatur. Terutama dalam hal penggunaan Logbook, Bank akan memperbaiki

penggunaan Logbook agar sesuai dengan format yang telah diatur sehingga

tercipta keseragaman.

3. Bank akan terus melakukan monitoring terhadap rekening dormant dengan

melakukan follow up terhadap nasabah. Bank juga telah melakukan upaya

pemenuhan dokumen pendukung yang dibutuhkan pada formulir pengaktifan

rekening dormant.

4. Selanjutnya Bank akan menyertakan hasil survey ke debitur yang tertuang

dalam Laporan Usaha Debitur sesuai persyaratan kelengkapan dokumen pada

SOP Penangangan Kredit Bermasalah. Untuk kedepannya, pada setiap

kunjungan akan dibuat Call Report.

32

VIII. Kesimpulan:

1. Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan

Tata Kelola Terintegrasi disimpulkan bahwa:

A. Integrated Structure

1) Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola

Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah Konglomerasi Keuangan Sinar

Mas Financial Services telah memiliki struktur dan kebijakan Tata Kelola

Terintegrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Hal yang perlu ditindaklanjuti pada struktur Tata Kelola Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan adalah beberapa LJK anggota Konglomerasi

keuangan Sinar Mas Financial Services masih terus melakukan penyesuaian

dalam pemenuhan kecukupan unit atau fungsi kerja yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, meskipun secara industri sudah memadai.

B. Integrated Process

1) Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola

Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah Konglomerasi Keuangan Sinar

Mas Financial Services adalah memiliki kemauan untuk mengupayakan

pelaksanaan kebijakan dan prosedur pada masing – masing LJK.

2) Hal yang perlu ditindaklanjuti pada proses Tata Kelola Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan adalah baik Entitas Utama maupun LJK anggota

konglomerasi keuangan masih terus melakukan perbaikan dari waktu ke

waktu dalam implementasi Tata Kelola di masing – masing LJK.

C. Integrated OutPut

1) Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan adalah Konglomerasi Keuangan Sinar Mas Financial

Services adalah kepatuhan dalam pemenuhan ketersediaan, kelengkapan

dan ketepatan waktu terhadap peraturan perundang – undangan yang

berlaku, obyektifitas dan melakukan assessment serta pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab dewan komisaris, direksi, DPS, komite dan satuan kerja

telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Hal yang perlu ditindaklanjuti pada hasil Tata Kelola Terintegrasi

Konglomerasi Keuangan adalah masih perlu ditingkatkan dalam

mengimplementasikan Tata Kelola sehingga masih terus berupaya

melakukan pemenuhan di seluruh unit atau fungsi kerja di Entitas Utama

maupun LJK anggota konglomerasi keuangan.

33

2. Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian Penerapan

Tata Kelola PT. Bank Sinarmas Tbk.Tahun 2016 disimpulkan bahwa:

Pelaksanaan dan penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas mengacu pada Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata

Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.

13/SEOJK.03/2017 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Selain

menggunakan ketentuan Regulator, Bank juga mengacu pada ketentuan internal

yang ada, yakni Surat Keputusan No.SK.004/2015/DIR1-COMP Tentang Pedoman

Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT. Bank Sinarmas Tbk.

Secara umum, Bank menerapkan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola mencakup

transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness, dengan

keyakinan bahwa akan menjamin terciptanya peningkatan kualitas penerapan

Tata Kelola yang baik, hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat

industri perbankan nasional. Pihak Bank dapat diminta oleh Otoritas Jasa

Keuangan untuk menyampaikan action plan yang memuat langkah-langkah

perbaikan yang wajib dilaksanakan dengan target waktu tertentu. Sampai pada

saat ini, Bank Sinarmas telah melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas

penerapan Tata Kelola yang diperoleh berdasarakan analisis terhadap 3 (tiga)

aspek Governance yaitu Governance Structure, Governance Process, dan

Governance Outcome sebagai suatu proses yang berkesinambungan.

I. Penilaian Tata Kelola dan Predikatnya

Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas di Tahun 2016 berada pada Peringkat 2

(dua) dengan katagori “BAIK”. Hal tersebut berdasarkan hasil penilaian sendiri

(self assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian

II. Uraian Penerapan Tata Kelola

Dari 11 faktor yang dinilai dapat kami uraikan kekuatan dan kelemahan serta

rencana tindak lanjut penerapan Tata Kelola, sebagai berikut :

Kekuatan Penerapan Tata Kelola

Bank telah melakukan pemenuhan terhadap 3 (tiga) aspek Governance,

sebagai berikut :

A. Governance Structure

Untuk menilai kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola agar

proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola menghasilkan outcome yang

sesuai dengan harapan stakeholders Bank, maka Bank harus melakukan

pemenuhan aspek Governance Structure. Bank Sinarmas telah memiliki

Governance Structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata

kelola yang baik. Hal tersebut dapat dilihat melalui jumlah, komposisi,

kompetensi Direksi dan Dewan Komisaris yang sangat memadai sesuai

kompleksitas usaha Bank Sinarmas. Penunjukannya telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan rekomendasi dari Komite

Remunerasi dan Nominasi.

34

Faktor-faktor positif aspek Governance Structure yang telah dilakukan

Bank adalah struktur tata kelola Bank yang mencakup Dewan Komisaris

dan Direksi dengan kelengkapan pendukungnya. Fungsi dari organ-organ

Bank dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, Anggaran Dasar Bank, dan ketentuan lainnya yang didasari

prinsip independensi bagi setiap organ untuk melaksanakan tugas, fungsi,

dan tanggung jawab. Seluruh kebijakan dan prosedur Bank yang disusun

sesuai dengan peraturan perundang-undangan telah memperoleh

persetujuan dari Direksi. Kondisi tersebut menunjukan bahwa Bank lebih

baik dalam menerapkan budaya kepatuhan.

B. Governance Process

Dalam hal menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola,

Bank memiliki aspek Governance Process. Adapun faktor positif dari

aspek Governance Process yakni salah satunya dengan komitmen dari

seluruh jenjang organisasi Bank mulai dari Direksi, Dewan Komisaris, dan

Komite-Komite yang dibentuk serta seluruh satuan kerja pada Bank untuk

melaksanakan kebijakan dan prosedur. Seluruh Unit Kerja bertanggung

jawab melakukan proses pengkinian dan kaji ulang secara berkelanjutan

sesuai perkembangan kegiatan usaha dan kompleksitas kegiatan

operasional Bank sebagai salah satu proses pemenuhan dalam aspek ini.

Bank juga melakukan sosialisasi terkait ketentuan terbaru, baik ketentuan

internal maupun eksternal. Hal tersebut merupakan salah satu bagian

dari upaya peningkatan kualitas dan sharing knowledge. Selain itu, pada

periode tahun 2016, Bank Sinarmas menyelenggarakan RUPS sebanyak

3 (tiga) kali, yaitu 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa dan 1 (satu) kali RUPS

Tahunan yang diselenggarakan masing-masing pada hari Senin, 29

Februari 2016 dan Jumat, 24 Juni 2016, bertempat di Ruang Paseo,

Sinarmas Land Plaza Tower II Lantai 39. Jalan MH. Thamrin No.51

Jakarta Pusat-10350.

C. Governance Outcome

Kualitas outcome dinilai melalui aspek Governance Outcome yang

memenuhi harapan stakeholders Bank. Hal tersebut merupakan cerminan

hasil dari proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang telah dilakukan

oleh Bank. Adapun faktor-faktor positif Governance Outcome yang telah

dilakukan Bank antara lain:

1. Kecukupan transparansi laporan.

2. Kepatuhan terhadap peraturan Regulator.

3. Perlindungan konsumen.

4. Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit.

5. Kinerja Bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan.

6. Peningkatan atau penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank.

35

Selain faktor positif Governance Outcome di atas, Bank Sinarmas juga

memiliki dasar implementasi Tata Kelola, yakni berpedoman pada

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Undang-Undang Republik Indonesia

Peraturan Bank Indonesia

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Pedoman GCG Komite Nasional Kebijakan Governance

Kelemahan Penerapan Tata Kelola

Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.

A. Governance Structure

Kelemahan Governance Structure antara lain masih terdapat beberapa

hal yang dalam pelaksanaannya Bank kurang memperhatikan dan belum

sepenuhnya mengikuti prosedur-prosedur yang telah diatur dalam

kebijakan Bank Internal. Di mana Bank telah membuat berbagai

pedoman sebagai acuan kerja yang digunakan oleh tiap unit kerja agar

dalam pelaksanaannya dapat seragam dan tidak menyimpang dari aturan

Internal dan Eksternal atau Regulator yang berlaku.

B. Governance Process

Masih terdapat kelemahan dalam Governance Process di mana kurangnya

monitoring Bank terkait proses dalam hal kegiatan perbankan. Sehingga

dapat diketahui dalam pelaksanaannya masih terdapat kegiatan yang

belum sesuai dengan kebijakan Internal yang telah dibuat oleh Bank.

Dalam hal ini, apabila monitoring terhadap penerapan kebijakan Internal

dapat berjalan dengan baik, maka Bank akan terhindar dari teguran

pengawasan baik Internal maupun Eksternal.

C. Governance Outcome

Dalam hal Governance Outcome, Bank sampai pada saat ini masih terus

berupaya untuk melakukan perbaikan untuk melakukan kegiatan atau

transaksi sesuai dengan ketentuan internal yang berlaku. Selain

melakukan monitoring, Bank juga telah melakukan training dan kegiatan

sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan perbankan pada tiap unit

kerja.

36

III. Langkah Perbaikan Beserta Target Waktu Penyelesaian Tahun 2017

No. Aspek Tindak Lanjut Waktu

Penyelesaian

1 Pelaksanaan Tugas dan

Tanggung Jawab Dewan

Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi

akan meningkatkan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai

anggaran dasar, keputusan

RUPS dan hukum yang berlaku

di Indonesia. Di antaranya

memastikan terselenggaranya

pelaksanaan prinsi-prinsip Tata

Kelola pada setiap kegiatan

usaha Bank pada seluruh

tingkatan atau jenjang

organisasi.

Sepanjang

tahun 2017

2 Penanganan Benturan

Kepentingan

Bank berkewajiban dan terus

menghindari benturan

kepentingan. Bank juga akan

memastikan dalam hal terjadi

benturan kepentingan anggota

Direksi, anggota Dewan

Komisaris, Pejabat Eksekutif,

dan pihak-pihak yang terlibat

tidak mengambil tindakan yang

dapat merugikan atau

mengurangi keuntungan Bank.

Bank akan melakukan hal

tersebut sesuai ketentuan

internal yang ada, yakni SE

No.052/2012/DIR4-CorpSec

tanggal 28 Desember 2012

tentang Transaksi Afiliasi dan

Transaksi Material.

Sepanjang

tahun 2017

3 Penerapan Fungsi

Kepatuhan Bank

SKK akan terus memanfaatkan

secara maksimal Portal

Kepatuhan dengan

berkoordinasi melalui CorpSec

untuk memasukkan ketentuan-

ketentuan Regulator ter-update

yang telah dilakukan

pengkajian. Penerapan fungsi

Kepatuhan Bank telah

diterapkan di seluruh lini bisnis,

sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab Satuan Kerja

Kepatuhan seperti yang

tertuang di dalam PBI

No.13/2/PBI/2011 tentang

Sepanjang

tahun 2017

37

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Bagi Bank Umum, khususnya

yang diatur di dalam Pasal (15).

Selain itu, SKK juga akan terus

meningkatkan Budaya

Kepatuhan dengan melakukan

sosialisasi yang dinamakan

Program Sosialisasi 35 Menit

Bersama Compliance, di mana

peserta sosialisasi akan

mendapatkan Pre Test dan Post

Test sebagai test pemahaman

ilmu pengetahuan perbankan.

Sosialisasi tersebut tidak hanya

dilakukan secara langsung,

namun juga dilakukan dengan

berbagai cara seperti

pembuatan klip film

pelanggaran kepatuhan,

pembuatan Buku Komik

Perbankan, Quiz Kepatuhan

serta Compliance Corner pada

Coffee Time (Compliance

Forum For Fun & Educate

Employee).

4 Penerapan Fungsi Audit

Intern

SKAI telah menyiapkan

rencana kerja tahun 2017

sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Kantor

Cabang (KC), yang

mencakup juga Kantor

Cabang Pembantu (KCP)

dan Kantor Kas (KK) yang

menjadi area tanggung

jawabnya.

2. Pemeriksaan Kantor

Cabang Syariah (KCS),

yang mencakup juga

Kantor Kas Syariah (KKS)

yang menjadi area

tanggung jawabnya.

3. Pemeriksaan Divisi/Unit

Kerja KPNO.

4. Pelaksanaan Surprise

Audit.

5. Mobilisasi Auditor Pusat

langsung ke Kantor

Sepanjang

tahun 2017

38

Cabang/Kantor Cabang

Pembantu/Kantor Kas

atau unit bisnis lainnya.

6. Pemenuhan kebutuhan

Man Power Plan (MPP)

2017.

7. Peningkatan kualitas dan

kompetensi Auditor,

diantaranya melalui

progran sertifikasi

8. Realisasi anggaran tahun

2016 dan pengajuan

anggaran untuk tahun

2017.

5 Penerapan Fungsi

Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern

Bank akan terus meningkatkan

mekanisme pengawasan yang

telah dilakukan diberbagai lini

dari jabatan manajemen

tertinggi hingga jabatan

terendah secara

berkesinambungan dengan

mengacu kepada prinsip four

eyes principles. Dengan adanya

pembagian fungsi, tugas, dan

wewenang yang jelas, maka

sistem pengendalian intern ini

diharapkan berjalan secara

efektif. Di samping sistem

penerapan manajemen risiko

dan sistem pengendalian

internal yang handal, landasan

utama didalam penerapan

manajemen risiko adalah

budaya sadar risiko diseluruh

jenjang organisasi.

Sepanjang

tahun 2017

6 Rencana Strategis Bank Setiap perencanaan strategis

Bank harus selalu disusun atas

dasar kajian yang

komprehensif dengan

memperhatikan peluang bisnis

dan kekuatan yang dimiliki

Bank serta mengidentifikasikan

kelemahan dan ancaman

(SWOT Analysis).

Sepanjang

tahun 2017

39

IV. Realisasi Pencapaian Tindak Lanjut Penerapan Tata Kelola Tahun

2016

No. Aspek Tindak Lanjut Waktu

Penyelesaian Kendala

1 Penerapan Fungsi

Kepatuhan Bank

Bank telah

melakukan

penguatan Budaya

Kepatuhan pada

seluruh kegiatan

usaha dan setiap

jenjang organisasi

Bank yakni dengan

memastikan

kebijakan, ketentuan,

dan prosedur Bank

telah sesuai dengan

ketentuan Regulator.

Serta meningkatkan

pengetahuan

mengenai program

APU dan PPT melalui

pelatihan dan

sosialisasi kepada

seluruh karyawan

Bank di setiap lini

sejalan dengan

kebutuhan dan

perkembangan bisnis

Bank, Bank juga

melakukan kegiatan-

kegiatan seperti

training, kuis, dan

sosialisasi guna pene

rapan Budaya

Kepatuhan secara

terus menerus dan

berkesinambungan.

SKK juga telah

melakukan

monitoring dan follow

up terhadap

pemenuhan

komitmen kepada

Regulator.

Sepanjang

tahun 2016

-

40

2 Penerapan Fungsi Audit

Intern

Sesuai dengan

Rencana Kerja SKAI

tahun 2016, SKAI

telah melaksanakan

program kerja

sebagai berikut :

40 Kantor Cabang

dan 28 Divisi/Unit

Kerja dilakukan

pemeriksaan

tahunan

On the spot audit

pada 190 kantor

Bank Sinarmas

Atas pemeriksaan

yang telah dilakukan

SKAI selama tahun

2016, SKAI telah

melakukan, antara

lain :

1. Merekomendasikan

kepada Manajemen

untuk melakukan

sosialisasi maupun

edukasi untuk

meningkatkan

pemahaman

petugas terhadap

alur kerja unit

kerja, ketentuan

yang ada, hingga

setiap

kemungkinan risiko

yang terjadi pada

setiap tugas dan

tanggung jawab

unit kerja.

2. Menyampaikan

laporan hasil

pemeriksaan

kepada Manajemen

dalam bentuk

laporan Excecutive

Summary dan

laporan triwulan.

3. Aktif melakukan

monitoring atas

tindak lanjut dari

Sepanjang

tahun 2016

-

41

rekomendasi hasil

pemeriksaan.

4. Melakukan refresh

ment Sistim

Pengendalian

Intern (SPI) guna

meningkatan

budaya kehati-

hatian disemua

unit kerja.

3 Pengembangan Kualitas

SDM

Untuk melakukan

identifikasi yang lebih

mendalam atas

kompetensi-

kompetensi utama

yang dibutuhkan

setiap karyawan

dalam

menjalankan pekerja

annya, pada tahun

2016 Bank mulai

merancang konsep

penilaian melalui

technical competency

yang disusun

bersama antara

Human Capital

dengan unit kerja

terkait. Dengan

penambahan

technical competency

, maka aspek

penilaian karyawan

kedepan akan

menjadi 3 (tiga)

komponen yaitu: soft

competency,

technical competency

serta performansi

kerja. Keseluruhan

penilaian tersebut

diharapkan dapat

lebih memperlihatkan

diferensiasi

kemampuan setiap

karyawan

terhadap pekerjaan

yang sedang atau

akan dijalaninya,

sehingga gap

Sepanjang

tahun 2016

-

42

kompetensi makin

mengecil dan peluang

untuk dapat bekerja

secara optimal

lebih meningkat dari

waktu ke waktu.

4 Penyediaan Dana Kepada

Pihak Terkait (Related

Party) dan Debitur Besar

(Large Exposurer)

Bank telah

melakukan

monitoring

Penyediaan Dana

Kepada Pihak Terkait

dengan melakukan

analisis secara

komprehensif dan

pemberian second

opinion dari Divisi

Satuan Kerja

Manajemen Risiko

dan Divisi Kepatuhan

sebagai Unit

Independen dan

memastikan

Penyediaan Dana

tersebut sesuai

dengan ketentuan

Regulator.

Sepanjang

tahun 2016

-

5 Penerapan Fungsi

Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern

Selama kurun waktu

tahun 2016, Bank

Sinarmas senantiasa

menanamkan budaya

sadar risiko melalui:

a. Pemberian materi

risk management

sebagai salah satu

kurikulum didalam

pelatihan/pendidika

n bagi karyawan.

b. Bank Sinarmas juga

telah menyertakan

karyawannya

dalam Program

Sertifikasi

Manajemen Risiko

sesuai dengan

sertifikasi minimum

yang diwajibkan.

Diharapkan dengan

adanya Program

Sepanjang

tahun 2016

-

43

Sertifikasi tersebut,

seluruh karyawan

memiliki

pemahaman dan

kesadaran risiko

yang semakin baik.

c. Melakukan

pengembangan

perangkat

pengukuran dan

pemantauan risiko

melalui

implementasi Risk

Control Self

Assessment dan

Loss Event

Database (untuk

risiko operasional),

Value at Risk – VaR

(untuk risiko

pasar).

d. Pelaksanaan

verifikasi dan

review serta kaji

ulang juga

dilakukan secara

berkala dan

berkesinambungan

terhadap

penanganan

kelemahan-

kelemahan yang

bersifat material

serta menentukan

tindak lanjut yang

harus dilakukan

untuk memperbaiki

penyimpangan

yang terjadi.

7 Rencana Stategis Bank Setiap perencanaan

strategis Bank selalu

didukung dengan

infrastruktur, kajian

serta evaluasi yang

memadai sesuai

dengan kondisi

Perbankan. Bank

Sepanjang

tahun 2016

-

44

telah memiliki IT

Strategic Plan.

Demikian laporan Tata Kelola yang telah kami terapkan dan telah kami buat perbaikan dari

apa yang telah kami laporkan pada periode sebelumnya.

Kami menyadari bahwa penerapan Tata Kelola yang baik sangat mendukung pertumbuhan

usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders. Sampai pada saat ini, Bank

Sinarmas secara berkala melakukan self assessment secara komprehensif sebagai bentuk

upaya peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan Tata Kelola. Penilaian ini juga

berfungsi sebagai upaya pengembangan dan perbaikan tata kelola perusahaan yang

berkelanjutan, termasuk di dalamnya pengambilan tindak korektif (corrective action) apabila

diperlukan guna mendapatkan hasil yang lebih sempurna.