laporan tahunan pelaksanaan tata kelola … · orang warga negara asing, ... laporan tahunan...

37
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Upload: nguyenanh

Post on 14-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 2

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA

TERINTEGRASI GRUP SMBC POSISI 31 DESEMBER 2015

DAFTAR ISI

Dasar Hukum ........................................................................................................... 4

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi ............................ 4

A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi

Keuangan Grup SMBC .............................................................................................. 5

B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI)

Konglomerasi Keuangan Grup SMBC ......................................................................... 8

C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi .................................. 10

D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi ........................ 12

E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi ........................ 14

F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi ............................................................ 16

G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi ........................... 18

H. Peringkat dan Kesimpulan Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola ........... 20

II. Struktur Konglomerasi Keuangan .......................................................................... 24

III. Struktur Kepemilikan Saham

A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) ............................. 27

B. Entitas Anggota

B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk. (BTPN) ...................................... 28

B.2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) ..................... 29

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 3

IV. Struktur Kepengurusan

A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) .............................. 31

B. Entitas Anggota

B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN)........................................... 32

B.2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) ........................ 33

V. Kebijakan Transaksi Intra-Grup .............................................................................. 35

VI. Lampiran

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan / “Good Corporate Governance” PT

Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan

Grup SMBC Per Posisi 31 Desember 2015

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 4

Berdasarkan : a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tanggal 19 Nopember

2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tanggal 19 Nopember

2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah menerbitkan surat tertanggal 31 Maret 2015 yang menetapkan anggota Konglomerasi Keuangan Grup SMBC adalah sebagai berikut: 1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“SMBCI”) sebagai Entitas Utama. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (“BTPN”) sebagai Entitas Anggota. 3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (“BTPN Syariah” atau “BTPNS”) sebagai

Entitas Anggota. Surat tersebut telah dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui nomor surat SMBCI/OJK/COD/2015/061 tertanggal 31 Maret 2015. Memenuhi ketentuan tersebut diatas, bersama ini kami sampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC posisi 31 Desember 2015.

Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi meliputi tujuh faktor yaitu: A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI)

Konglomerasi Keuangan Grup SMBC

B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC

C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Untuk masing-masing penjelasan mohon dilihat pada halaman berikutnya

DASAR HUKUM

I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 5

A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC A.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Direksi Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC (SMBCI) telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia.

Persyaratan perihal integritas, kompetensi dan reputasi keuangan juga

telah dicantumkan secara jelas dan lengkap pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi SMBCI untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh SMBCI.

Dokumentasi perihal persetujuan dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan tersebut telah lengkap dan diadministrasikan dengan baik oleh pihak/departemen yang terkait.

Komposisi anggota Direksi Entitas Utama (SMBCI) per tanggal 31 Desember 2015 sedang dalam proses pemenuhan ketentuan yang berlaku.

Komposisi Direksi Entitas Utama (SMBCI) per tanggal 31 Desember 2015 adalah terdiri dari 3 (tiga) orang Warga Negara Indonesia dan 3 (tiga) orang Warga Negara Asing, dimana menurut ketentuan pasal 12 ayat (4) PBI nomor 9/8/PBI/2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di sektor perbankan mewajibkan mayoritas anggota Direksi berkewarganegaraan Indonesia.

Selanjutnya SMBCI juga telah mengirimkan permohonan pencalonan anggota Direksi SMBCI yang baru kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat nomor SMBCI/OJK/CLED/2015/180 tertanggal 15 Desember 2015.

Adapun pada tanggal 10 Februari 2016, SMBCI telah menerima surat dari Otoritas Jasa Keuangan nomor SR.17/D.03/2016 tertanggal 5 Februari 2016 yang menyetujui permohonan calon anggota Direksi SMBCI yang baru tersebut dan sejak tanggal 10 Maret 2016 Direktur yang baru tersebut telah efektif menjabat sebagai anggota Direksi SMBCI.

Dengan demikian, per tanggal 10 Maret 2016 komposisi Direksi dari SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.

2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah).

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 6

Disamping itu, Lembaga Jasa Keuangan atau anggota dalam

Konglomerasi Keuangan grup SMBC yaitu BTPN dan BTPN Syariah, juga bergerak dalam bidang industri perbankan yang sama dengan Entitas Utama (SMBCI), namun dengan segmentasi usaha yang berbeda (Mass Market yaitu Pensiunan, UMK, dan Small Medium Enterprise (SME) untuk BTPN serta Keluarga Pra Sejahtera untuk BTPN Syariah.

Adapun informasi yang lebih lengkap perihal jenis pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan kompetensi yang telah dihadiri oleh Direksi SMBCI dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini).

A.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

Dalam rangka melindungi kepentingan publik khususnya pemegang saham minoritas dari Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC yang merupakan perusahaan publik; Direksi Entitas Utama (SMBCI) dan Direksi Entitas Anggota (BTPN dan BTPN Syariah) telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (“NDA”) atau Perjanjian Kerahasiaan dan juga pernyataan bahwa semua informasi dan data-data yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC hanya dipergunakan untuk kepentingan Konglomerasi Keuangan.

Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi, yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta

menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi y a n g d i m a k s u d kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) untuk dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan otoritas lain yang terkait. Di samping itu, juga memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

2) Menetapkan Direktur yang melakukan supervisi atas Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi, Direktur yang membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Direktur yang membawahkan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi.

3) Membentuk Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung sesuai dengan ketentuan Konglomerasi Keuangan.

4) Mengadakan pertemuan koordinasi dengan Direktur dan Komisaris anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) yang terkait dalam rangka pemenuhan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Konglomerasi Keuangan.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 7

5) Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman

Tata Kelola Terintegrasi.

6) Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

7) Memastikan bahwa temuan dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil lainnya telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

8) Melaporkan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi periode semesteran dan kewajiban pelaporan lainnya kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan Konglomerasi Keuangan. Selain itu juga menyetujui metodologi yang digunakan dalam menyusun Laporan Penilaian Tata Kelola Terintegrasi.

A.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disempurnakan sesuai arahan dari Dewan Komisaris.

2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memastikan bahwa temuan dan

rekomendasi dari: Satuan Kerja Audit Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi; Satuan Kerja Audit Intern; auditor eksternal; atau lainnya hasil pengawasan OJK atau lainnya antara lain Bank Indonesia; hasil pengawasan otoritas pengawasan terhadap Kantor Pusat Lembaga

Jasa Keuangan dalam hal Lembaga Jasa Keuangan merupakan kantor cabang dari entitas yang berkedudukan di luar negeri;

telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

Masing-masing anggota dalam Konglomerasi Keuangan SMBC telah menyampaikan pernyataan bahwa temuan dan rekomendasi dari auditor internal dan eksternal, maupun hasil pengawasan otoritas dan lainnya ditindaklanjuti sampai dengan selesai.

Terhadap temuan atau rekomendasi yang sedang dalam proses penyelesaian sesuai dengan target waktu yang ditentukan; dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing Lembaga Jasa Keuangan. Tidak ada anggota dalam Konglomerasi Keuangan yang merupakan kantor cabang dari entitas yang berkedudukan di luar negeri.

Terhadap aktivitas yang berkaitan dengan Konglomerasi Keuangan grup SMBC untuk periode tahun 2015 tidak terdapat temuan khusus dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi yang harus ditindaklanjuti oleh Direksi Entitas Utama (SMBCI). Namun, terhadap hal-hal telah yang diidentifikasikan oleh masing-masing Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 8

sebagai faktor kelemahan dalam pengelolaan Tata Kelola masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dipantau oleh Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dalam hal tindak lanjutnya dan dilaporkan kepada Direksi Entitas Utama (SMBCI). (Apabila di periode selanjutnya terdapat temuan dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Direksi Entitas Utama akan menindaklanjutinya).

3) Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC untuk posisi 31 Desember 2015 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Februari 2016 (sesuai dengan batas waktu penyampaian laporan).

B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC

B.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas (Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesia). Persyaratan perihal integritas, kompetensi dan reputasi keuangan juga

telah dicantumkan secara jelas dan lengkap pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris SMBCI untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh SMBCI.

Dokumentasi perihal persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia tersebut telah lengkap dan diadministrasikan dengan baik oleh pihak/departemen yang terkait.

2) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki pengetahuan

mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC (BTPN and BTPN Syariah).

Adapun informasi yang lebih lengkap perihal jenis pelatihan ataupun

seminar untuk meningkatkan kompetensi yang telah dihadiri oleh Dewan Komisaris SMBCI dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini).

B.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

1) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah menyelenggarakan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester di tahun 2015, yaitu pada tanggal 13 Februari 2015, 25 Juni 2015, 28 Agustus 2015 dan 19 November 2015.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 9

Informasi lebih lengkap perihal agenda rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini).

2) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi, yaitu sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Direksi Entitas Utama (SMBCI) serta memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama (SMBCI) atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Antara lain melalui pembahasan dalam rapat koordinasi antara

Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI atau kunjungan secara berkala oleh anggota Dewan Komisaris yang berkewarganegaraan Indonesia.

b. Melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi agar

sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Antara lain melalui pembahasan dalam rapat koordinasi antara

Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI maupun pengajuan pertanyaan secara langsung perihal penerapan Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi SMBCI.

c. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengarahkan

dalam rangka penyempurnaan.

d. Memastikan bahwa Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memastikan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC menindaklanjuti temuan dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau lainnya.

e. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk mendukung Dewan

Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif. Keanggotaan dari Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari

Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah dan juga anggota Dewan Pengawas Syariah dari BTPN Syariah serta pihak Independen.

B.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI). Selama tahun 2015, tidak terdapat dissenting opinions.

2) Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama atas: pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama; penerapan Tata Kelola Terintegrasi;

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 10

hasil evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris Entitas Utama;

telah disampaikan kepada Direksi Entitas Utama.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi

C.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi dimana keanggotaannya terdiri dari anggota tetap yaitu sebagai berikut:

Nama Posisi dalam Komite Tata

Kelola Terintegrasi

Jabatan

RAG Bramono Dwiedjanto

Ketua merangkap Anggota

Komisaris Independen SMBCI merangkap sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko SMBCI

Irwan Mahjudin Habsjah

Anggota Komisaris Independen BTPN

Ninik Herlani

Anggota Komisaris Independen SMBCI

Dewie Pelitawati Anggota Komisaris Independen BTPN Syariah

KH. Amidhan

Anggota Ketua Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah

Felix Oentoeng Soebagjo

Anggota Pihak Independen

Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masing-msing sektor jasa keuangan.

C.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

C.2.1. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu: 1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui penilaian

kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 11

Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dari masing-masing fungsi sistem pengendalian intern dan kepatuhan dan tata kelola Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah disampaikan kepada Entitas Utama (SMBCI) untuk diintegrasikan.

Dari hasil penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan serta tata kelola terintegrasi menunjukkan bahwa Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan telah sesuai dan melaksanakan ketentuan yang diwajibkan oleh otoritas (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan lainnya).

2. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta memberikan

rekomendasi untuk penyempurnaannya. 3. Mengkaji ulang metodologi yang digunakan dalam pelaporan

Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. 4. Mengkaji ulang Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola

Terintegrasi grup SMBC yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk posisi 31 Desember 2015.

5. Menyusun Pedoman dan Tata Tertib beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2016.

6. Membuat pelaporan perihal tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI).

C.2.2. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan rapat yaitu,

sebagai berikut:

Tanggal Agenda Pertemuan

24 November 2015 Kick Off – Meeting Perkenalan para pihak Penunjukkan Sekretaris Komite Pembahasan awal perihal :

Draft Rencana dan Jadwal Kerja Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi Draft Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi Draft Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Persiapan pelaporan ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015 (format pelaporan dan laporan pendukung/kertas kerja)

10 Februari 2016*

Reinstate agenda pertemuan tanggal 24 November 2015:

Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 12

Pembuatan Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Pembuatan Rencana dan Jadual Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2016.

Pembuatan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui laporan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi serta Audit Intern Terintegrasi.

Mengkaji ulang pelaporan Tata Kelola Terintegrasi untuk dikirim ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015.

Lain-lain.

*kami sampaikan di laporan ini karena keterkaitan dengan posisi laporan 31 Des 2015 Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola

Terintegrasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi harus mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam Semester. Demikian, semua anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menghadiri rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi pada tanggal 10 Februari 2016.

C.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi.

2) Laporan perihal tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi telah disampaikan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI).

3) Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi. Tidak terjadi dissenting opinions dalam rapat Komite Tata Kelola

Terintegrasi.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi

D.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah membentuk Fungsi Kepatuhan Terintegrasi.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 13

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dijalankan oleh pihak yang telah ditugaskan oleh SMBCI dan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan SMBCI. Fungsi Kepatuhan Terintegrasi tersebut adalah independen dimana

pengertiannya adalah terpisah dari satuan kerja operasional atau tidak menjalankan fungsi atau kegiatan operasional di SMBCI serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan SMBCI termasuk Tata Kelola dan Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi kebutuhan sumber daya

manusia yang berkualitas sebagai anggota Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, yaitu memiliki pendidikan, sertifikasi dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan serta pengalaman kerja dalam perbankan, khususnya berkaitan dengan Tata Kelola perbankan.

D.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu: 1. Menyusun metodologi yang digunakan dalam Laporan Penilaian

Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada bagian fungsi Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi.

2. Melakukan koordinasi dengan departemen terkait pada anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC terkait dengan Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi.

3. Mengkompilasi dari hasil evaluasi fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Tata Kelola Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko ke dalam Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

4. Memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan pada Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

Sebagai pelaksanaan tugasnya, fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah

berkoordinasi dengan departemen Kepatuhan dan departemen Corporate Secretariat dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) dalam menyampaikan hasil evaluasi dari tata kelola dan kepatuhan di masing-masing Lembaga Jasa Keuangan untuk dievaluasi lebih lanjut dan dilaporkan kepada pejabat yang terkait.

Hasil evaluasi tersebut dikaji ulang lebih lanjut oleh fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan dilaporkan kepada Dewan Direksi Entitas Utama (SMBCI), Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 14

Hasil evaluasi tersebut juga dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam menyusun laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

D.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama (SMBCI). Hasil dari pelaporan tersebut menunjukkan bahwa Lembaga Jasa

Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) telah melakukan pengelolaan aspek-aspek dalam Tata Kelola dan kepatuhan sesuai dan memenuhi ketentuan otoritas yang terkait (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lainnya).

Tidak terdapat laporan khusus dari Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) kepada masing-masing Tim Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan yang menyebutkan bahwa terdapat suatu kebijakan atau keputusan dari Direksi yang bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan yang lainnya berlaku lainnya.

Terhadap hal-hal yang perlu untuk dilakukan perbaikan oleh Lembaga

Jasa Keuangan agar sesuai dengan ketentuan otoritas telah dilakukan proses tindak lanjutnya. Fungsi Kepatuhan Terintegrasi SMBCI akan memantau perihal tersebut sampai dengan penyelesaiannya untuk dilaporkan kepada pejabat yang terkait.

Laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan

Terintegrasi juga telah dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam penyusunan laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Entitas Utama (SMBCI)

telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI).

E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi

E.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan SMBC telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 15

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Terintegrasi dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) SMBCI. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi adalah independen, dimana

pengertian independen tersebut adalah antara lain adanya pemisahan satuan kerja yang melaksanakan fungsi Audit Intern Terintegrasi dengan satuan kerja operasional (risk-taking unit) pada Entitas Utama (SMBCI) serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (Direktur Utama SMBCI) dan dapat berkomunikasi langsung kepada Dewan Komisaris Utama Entitas Utama (SMBCI).

2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi memenuhi kebutuhan sumber

daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi yaitu memiliki pendidikan, sertifikasi dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan serta pengalaman kerja dalam perbankan, khususnya berkaitan dengan bidang audit.

E.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi SMBCI telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu dengan: 1. Menyusun metodologi yang digunakan dalam Laporan Penilaian

Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada bagian fungsi Audit Intern. 2. Mengkaji ulang informasi perihal audit intern yang disampaikan oleh Satuan

Kerja Audit Intern dari masing - masing Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah).

Hasil kaji ulang dari laporan Satuan Kerja Audit Terintegrasi juga

dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam penyusunan laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

E.3.Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada: a) Direktur yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan terhadap Lembaga

Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (Direktur Utama SMBCI);

b) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) ; dan c) Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama (SMBCI).

Hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa organisasi dan pelaksanaan

audit SKAI Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia; dan tidak terdapat temuan yang bersifat signifikan (contohnya pelanggaran terhadap pengelolaan Good Corporate Governance).

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 16

2) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah bertindak obyektif dalam menganalisa data/informasi yang telah disampaikan oleh masing-masing SKAI Lembaga Jasa Keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit intern.

3) Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan.

F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi

F.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan, yaitu dengan:

Menunjuk Direktur yang juga membawahkan fungsi manajemen risiko terintegrasi.

Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi. Fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dijalankan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko SMBCI.

Membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dimana jumlah dan komposisi Direktur yang menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dari Komite Manajemen Risiko Terintegrasi antara lain keterwakilan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan, yaitu sebagai berikut:

Nama Posisi dalam Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Jabatan

Henoch Munandar

Ketua merangkap Anggota

Direktur Manajemen Risiko SMBCI termasuk membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi

Wolf Arno Kluge Anggota Direktur Manajemen Risiko BTPN

Taras Wibawa Siregar

Anggota Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BTPN Syariah

Yenny Lim Anggota Chief of Financial and Planning SMBCI

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 17

Deni Djalil Anggota Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko SMBCI termasuk membawahkan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menyelenggarakan pertemuan

yaitu sebagai berikut:

Tanggal Agenda Pertemuan

03 Desember 2015 Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.

Pembahasan perihal :

Draft Rencana dan Jadwal Kerja Tahunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Draft Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Persiapan pelaporan bagian manajemen risiko terintegrasi ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015.

10 Februari 2016* Pembahasan perihal pelaporan

pertama ke OJK bagian Manajemen Risiko Terintegrasi dan Kecukupan Modal Terintegrasi posisi 31 Desember 2015

*kami sampaikan di laporan ini karena keterkaitan dengan posisi laporan 31 Des 2015 Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko

Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi harus mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam Semester. Demikian, semua anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menghadiri rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tersebut.

2) Entitas Utama (SMBCI) memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko

sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang senantiasa dikaji ulang secara berkala untuk disesuaikan dengan perkembangan dan ketentuan yang berlaku.

F.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

Entitas Utama (SMBCI) menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang secara berkelanjutan akan dikaji ulang.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 18

Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi berkoordinasi dengan Satuan

Kerja Manajemen Risiko anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC dalam menyusun Laporan Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi posisi 31 Desember 2015.

Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah melakukan self-assessment profil

risiko terintegrasi per posisi 31 Desember 2015 atas sembilan (9) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko stratejik, risiko reputasi, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko transaksi intragrup. Kesimpulan dari profil risiko Konglomerasi Keuangan grup SMBC tersebut adalah berada pada tingkat risiko Low to Moderate.

Konglomerasi Keuangan grup SMBC juga telah melakukan self-assessment

atas Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi per posisi 31 Desember 2015 yang menyebutkan bahwa penyediaan modal masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC maupun secara Konglomerasi Keuangan telah berada di atas ketentuan modal minimumnya.

F.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan

karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan yang akan dikaji ulang secara berkala.

2) Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib

beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.

3) Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) mampu

melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi dengan melakukan koordinasi dengan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah).

4) Laporan Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC per posisi 31 Desember 2015 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Februari 2016 (sesuai dengan batas waktu penyampaian pelaporan).

G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi

G.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

1) Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang meliputi:

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 19

kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama (SMBCI); kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah).

Dimana pedoman tersebut telah dibuat berdasarkan peraturan otoritas yang terkait (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan lainnya, contohnya Pasar Modal untuk Lembaga Jasa Keuangan yang merupakan Perusahaan Publik).

2) Kerangka Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC bagi Entitas Utama (SMBCI) telah memuat:

a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;

b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama

c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi

d. Tugas dan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan Terintegrasi

e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi

f. Penerapan manajemen risiko terintegrasi

3) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC bagi

Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah) telah memuat:

a. Persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris

b. Persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah

c. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris

d. Struktur Dewan Pengawas Syariah

e. Independensi tindakan Dewan Komisaris

f. Pelaksanaan fungsi pengurusan Lembaga Jasa Keuangan oleh Direksi

g. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris

h. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah

i. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit intern, dan pelaksanaan audit ekstern

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 20

j. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko

k. Kebijakan remunerasi

l. Pengelolaan benturan kepentingan

G.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi

1) Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Entitas Utama (SMBCI) dan Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah) telah merujuk kepada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan akan secara berkelanjutan melaksanakan pedoman Tata Kelola Terintegrasi tersebut.

2) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi akan dikaji ulang secara berkala untuk

disesuaikan dengan perkembangan atau ketentuan yang terkini.

G.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi grup SMBC telah disampaikan oleh Direksi Entititas Utama (SMBCI) kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) untuk dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan otoritas lain yang terkait.

2) Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Entitas Utama

(SMBCI) dan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan akan secara berkelanjutan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi tersebut.

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi 31 Des 2015

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi grup SMBC posisi 31 Desember 2015

Peringkat

Definisi Peringkat

2 (Dua)

Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau Lembaga Jasa Keuangan.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 21

A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi

Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Struktur dan infrastruktur Tata Kelola Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah sesuai atau memenuhi ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan prinsip Tata Kelola Terintegrasi yang berjalan dengan baik.

Entitas Utama (SMBCI) telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi,

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi. Jumlah dan kompetensi dari Satuan Kerja/Fungsi dan Komite yang dimaksud telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk komposisi dari Komite yang terkait. Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi. Demikian juga penunjukkan Direktur yang melakukan pengawasan atas Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi grup SMBCI, Manajemen Risiko Terintegrasi, maupun Tata Kelola dan Kepatuhan Terintegrasi telah sesuai dengan ketentuan.

Infrastruktur telah memadai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan akan dikaji ulang secara berkala yaitu tersedianya Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi dan Pedoman Kecukupan Modal Terintergrasi serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja serta Rencana Kerja dan Jadual Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.

Demikian juga dengan struktur dan infrastruktur lain dari Entitas Utama

(SMBCI) dan anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah sesuai dan memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk juga telah memiliki rencana strategis yang disesuaikan dengan visi dan misi masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC.

Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Entitas Utama maupun Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC akan senantiasa meningkatkan praktek tata kelola yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Langkah-langkah untuk peningkatan akan senantiasa diupayakan dan dilaksanakan sehingga praktek tata kelola yang baik dapat dilaksanakan dengan baik di semua lini organisasi.

B. Proses Tata Kelola Terintegrasi

Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Proses pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah berjalan dengan didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC tercermin dari:

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 22

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris Entitas

Utama, Direksi Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab oleh Satuan Kerja Risk Management Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memenuhi yang dipersyaratkan oleh ketentuan dan senantiasa mengembangkannya.

Demikian juga dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organ

lain dari Entitas Utama maupun Lembaga Jasa Keuangan dari Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Termasuk juga penerapan sistem pengendalian internal yang handal serta hal transparasi kondisi keuangan dan non keuangan, informasi produk masing-masing Lembaga Jasa Keuangan, pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah yang sesuai dengan ketentuan. Evaluasi dan pengkinian kebijakan, sistem dan prosedur secara berkala telah dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi faktor-faktor positif aspek proses Tata Kelola Terintegrasi, oleh karena itu tidak ditemukan nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan dari aspek ini.

C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi

Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: Kualitas dari hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memadai, hal ini tercermin dari:

Pemilik tidak melakukan intervensi dalam pengelolaan Konglomerasi Keuangan yaitu terhadap komposisi Dewan Komisaris dan Direksi serta tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi yang mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank.

Rencana strategis masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC didukung sepenuhnya oleh pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan upaya pemilik /pemegang saham untuk memperkuat permodalan Bank.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 23

Hasil risalah rapat Dewan Komisaris Entitas Utama, Direksi Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah dituangkan dalam rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk apabila terjadi dissenting opinion.

Laporan-laporan Terintegrasi seperti Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Profil Risiko Terintegrasi dan Kecukupan Modal Terintegrasi telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kinerja permodalan telah dikelola dengan baik serta mampu menghadapi risiko yang timbul dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC maupun secara Konglomerasi Keuangan tercermin dari total permodalan berada di atas ketentuan modal minimumnya.

Penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Jasa Keuangan seperti fraud dan pelanggaran ketentuan terkait laporan Lembaga Jasa Keuangan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta tindakan preventif telah dilakukan agar hal tersebut tidak berulang di kemudian hari.

Hasil risalah rapat Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah serta Komite dari Lembaga Jasa Keuangan grup SMBC telah dituangkan secara tertulis dan didokumentasikan dengan baik. Kewajiban pelaporan kepada Otoritas juga telah disampaikan sesuai dengan ketentuan, termasuk laporan terhadap tindak lanjut temuan atau rekomendasi hasil tim pengawasan Otoritas Jasa Keuangan telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi faktor-faktor positif aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi, oleh karena itu tidak ditemukan nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan dari aspek ini.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 24

Berdasarkan surat yang telah diterbitkan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) tertanggal 31 Maret 2015 yang telah dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui nomor surat SMBCI/OJK/COD/2015/061 tertanggal 31 Maret 2015 yaitu menetapkan anggota Konglomerasi Keuangan Grup SMBC adalah sebagai berikut:

1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“SMBCI”) sebagai Entitas Utama. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. (“BTPN”) sebagai Entitas Anggota. 3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (“BTPN Syariah” atau “BTPNS”)

sebagai Entitas Anggota.

Demikian, struktur Konglomerasi Keuangan Grup Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) secara ringkasnya adalah sebagai berikut:

Sedangkan struktur Konglomerasi Keuangan grup SMBC secara detail dapat dilihat pada halaman selanjutnya.

II. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN

Direksi

Direktur Utama- Supervisi Manajemen Risiko, Kepatuhan &Tata Kelola Terintegrasi

Direktur yang membawahkan Direktur Manajemen Risiko - Fungsi Kepatuhan - Direktur Manajemen Risiko Direktur Kepatuhan dan Tata Terintegrasi Kelola Terintegrasi

Dewan Komisaris

Komite Tata Kelola Terintegrasi

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Satuan Kerja

Audit Terintegrasi

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi

Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi

Dewan Komisaris

Direksi

Corporate Secretariat

Satuan Kerja Kepatuhan

Finance and Planning

Satuan Kerja Kepatuhan

Satuan Kerja Audit Intern

Satuan Kerja Manajemen Risiko

Entitas Anggota –BTPN & BTPN Syariah Entitas Utama - SMBCI

Dewan Pengawas Syariah (khusus untuk BTPN Syariah)

Pihak Independen

SMBC

Corporate Legal

Struktur Konglomerasi Keuangan grup SMBC dibentuk berdasarkan ketentuan-ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Konglomerasi Keuangan. Struktur Konglomerasi Keuangan tersebut menggambarkan secara sistematis dari hubungan dan peranan para pihak-pihak yang terkait dengan Konglomerasi Keuangan Grup SMBC, yaitu terdiri dari sebagai berikut:

a. SMBC sebagai Pemegang Saham Pengendali dari Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas Anggota (BTPN dan BTPN Syariah).

b. Berasal dari Entitas Utama (SMBCI) yaitu terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan pihak pendukung lainnya yaitu Satuan Kerja Kepatuhan, Corporate Legal dan Finance and Planning.

c. Berasal dari Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah) yaitu Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berada di bawah Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang berada di bawah Direksi Entitas Utama (SMBCI).

d. Berasal dari Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah) terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Corporate Secretariat, Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko.

e. Berasal dari luar Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah), yaitu pihak independen sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Setiap bagian dari Struktur Konglomerasi tersebut menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 27

Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Keuangan grup SMBC sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir (Ultimate Shareholder) untuk posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI)

100 %

1 % 98,48% 0.52%

Pemegang Saham Pengendali Terakhir SMBCI adalah Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG)

Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG)

Sumitomo Mitsui Financial Group, Inc (SMFG) didirikan pada bulan Desember 2002 melalui pengalihan saham (share transfer) dari SMBC. SMFG termasuk sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia. Dengan kegiatan usaha meliputi pengelolaan entitas anak dalam kelompok usaha serta usaha-usaha terkait lainnya, SMFG berkantor pusat di 1-2, Marunouchi 1-chome, Chiyoda-Ku, Tokyo, Jepang, serta tercatat di Bursa Efek Tokyo, Bursa Efek Nagoya dan Bursa Efek New York. Perusahaan yang bernaung dalam Kelompok Usaha SMFG menawarkan beragam jasa keuangan, utamanya perbankan, dan termasuk layanan kartu kredit, leasing, jasa informasi, dan sekuritas.

Pemegang Saham Pengendali SMBCI adalah Sumitomo Mitsui Banking

Corporation (SMBC)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) didirikan pada bulan April 2001 melalui penggabungan usaha (merger) dari The Sakura Bank, Limited dan The Sumitomo Bank, Limited. Sejak Desember 2002, SMBC merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SMFG, perusahaan induk.

Sumitomo Mitsui Financial Group

Sumitomo Mitsui Banking Corporation

PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

III. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 28

Berkantor pusat di Tokyo, Jepang, jaringan usaha SMBC telah menyebar ke beberapa wilayah di dunia, seperti Australia, Eropa, Kanada, Brasil dan Indonesia. SMBC dan kelompok perusahaannya menawarkan berbagai jasa keuangan yang berpusat pada perbankan, juga dalam bidang usaha leasing, sekuritas, kartu kredit, investasi, sekuritisasi KPR, modal ventura dan bisnis kredit terkait lainnya. Saat ini, SMBC merupakan salah satu bank terbesar di Jepang.

B. Entitas Anggota

B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN)

100 %

40 %

20%

8,38 %

31,62 %

Pemegang Saham Pengendali Terakhir BTPN adalah: 1. Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) melalui Sumitomo Mitsui Banking

Corporation (SMBC)

2. David Bonderman melalui TPG Nusantara S.á.r.l

Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Profil singkat perusahaan dapat dilihat di halaman sebelumnya atau pada bagian pelaksanaan tata kelola SMBCI

TPG Nusantara S.á.r.l

TPG adalah private investment terkemuka yang didirikan pada 1992 dengan aset yang dikelola sebesar $70 miliar. TPG memiliki pengalaman yang luas dengan perusahaan publik dan private investments melalui leveraged buyouts, rekapitalisasi, spinouts, growth investments, joint ventures dan restrukturisasi.

SMFG

SMBC

TPG Nusantara S.á.r.l BTPN

Publik

Summit Global Capital Management B.V.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 29

Pemegang Saham Pengendali BTPN adalah: 1. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) 2. TPG Nusantara S.á.r.l

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Profil singkat perusahaan dapat dilihat pada halaman sebelumnya

TPG Nusantara S.á.r.l

Profil singkat perusahaan dapat dilihat pada halaman sebelumnya

B. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah)

100 %

40 %

8,38% 20%

31,62%

70%

15% 22,59%

62,41% 30%

Pemegang Saham Pengendali Terakhir BTPN Syariah adalah: 1. Sumitomo Mitsui Financial Group (melalui Sumitomo Mitsui Banking

Corporation dan David Bonderman (melalui TPG Nusantara S.á.r.l.)

2. Arif Rachmat (melalui PT Triputra Persada Rahmat)

BTPN Syariah

BTPN

PT Triputra Persada Rahmat

Arif Rachmat

Creshento Hermawan

TPG Nusantara S.á.r.l

SMBC

Publik

SMFG

Summit Global Capital Management B.V.

PT Triputra Investindo Arya

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 30

Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Profil singkat perusahaan dapat dilihat di halaman sebelumnya atau pada bagian pelaksanaan tata kelola SMBCI (pada lampiran laporan ini).

David Bonderman (melalui TPG Nusantara S.á.r.l.) Profil singkat perusahaan dapat dilihat di halaman sebelumnya

PT Triputra Persada Rahmat (Triputra) Triputra didirikan oleh TP Rachmat dan B. Subianto sebagai bentuk kepedulian untuk membangun Bangsa Indonesia menjadi lebih baik dengan membantu masyarakat pra-sejahtera agar dapat meraih kemandirian ekonominya. Moto “Less for self, More for Others, Enough for Everyone” menjadi dasar bagi para pendiri untuk memulai usaha keuangan mikro dengan melakukan penyaluran pembiayaan dan pengumpulan tabungan mikro untuk keluarga pra-sejahtera produktif melalui kepemilikan saham Triputra di BTPN Syariah (dahulu bernama Bank Sahabat).

Pemegang Saham Pengendali BTPN Syariah adalah

1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) 2. PT Triputra Persada Rahmat

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) Profil kepemilikan saham dan kepengurusan dapat dilihat pada laporan ini

PT Triputra Persada Rahmat Profil singkat perusahaan dapat dilihat di bagian sebelumnya.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 31

n Nonal Tbk PT Triputra Persada Rahmat

Tbk PT TA. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC per posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris SMBCI

Jabatan Nama Komisaris Utama Masayuki Shimura Wakil Komisaris Utama Tetsuro Yoshino Komisaris Independen Bramono Dwiedjanto Komisaris Independen Ninik Herlani Masli Ridwan

Direksi SMBCI Jabatan Nama Direktur Utama (juga membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi, Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Kazuhisa Miyagawa

Wakil Direktur Utama Tsuyoshi Yamaguchi Wakil Direktur Utama Yasuhiro Daikoku Wakil Direktur Utama Adrianus Dani

Prabawa Direktur Integrated Risks (juga membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Henoch Munandar

Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan (juga membawahkan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Dini Herdini

Penambahan informasi: Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan SMBCI pada tanggal 18 April 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI per tanggal 18 April 2016 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris SMBCI Jabatan Nama Komisaris Utama Ryuji Nishisaki Wakil Komisaris Utama Tetsuro Yoshino Komisaris Independen Bramono Dwiedjanto Komisaris Independen Ninik Herlani Masli Ridwan

IV. STRUKTUR KEPENGURUSAN

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 32

Direksi SMBCI

Jabatan Nama Direktur Utama (juga membawahkan Manajemen Risiko dan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Kazuhisa Miyagawa

Wakil Direktur Utama

Yasuhiro Daikoku

Wakil Direktur Utama Adrianus Dani Prabawa

Direktur Integrated Risks (juga membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Henoch Munandar

Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan (juga membawahkan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC)

Dini Herdini

Direktur Hiromichi Kubo

Direktur

Widya Permana

B. Entitas Anggota B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BTPN sebagai Entitas anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC per posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris BTPN

Jabatan Nama Komisaris Utama (Independen) Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti Ph.D. Komisaris Independen Harry Hartono Komisaris Independen Irwan Mahjudin Habsjah Komisaris Ashish Jaiprakash Shastry Komisaris Chow Ying Hoong Komisaris Hiroshi Higuma

Direksi BTPN Jabatan Nama Direktur Utama (Independen) Jerry Ng Wakil Direktur Utama Ongki Wanadjati Dana Wakil Direktur Utama Djemi Suhenda Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan (Independen)

Anika Faisal

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 33

Direktur Tehnologi Informasi Kharim Indra Gupta Siregar

Direktur Bisnis UMK Mulia Salim Direktur Keuangan dan Pendanaan Arief Harris Tandjung Direktur Bisnis Pensiun Asep Nurdin Alfallah Direktur Operasional Hadi Wibowo Direktur Human Capital Maya Kartika Direktur Manajemen Risiko Wolf Arno Kluge

Penambahan informasi: Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BTPN pada tanggal 29 April 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BTPN per tanggal 29 April 2016 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris BTPN Jabatan Nama Komisaris Utama (Independen) Mari Elka Pangestu Komisaris Independen Irwan Mahjudin Habsjah Komisaris Independen Arief Tarunakarya Surowidjojo Komisaris Chow Ying Hoong Komisaris Hiroshi Higuma

Direksi BTPN

Jabatan Nama Direktur Utama (Independen) Jerry Ng Wakil Direktur Utama Ongki Wanadjati Dana Wakil Direktur Utama Djemi Suhenda Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan (Independen)

Anika Faisal

Direktur Tehnologi Informasi Kharim Indra Gupta Siregar

Direktur Keuangan dan Pendanaan Arief Harris Tandjung Direktur Manajemen Risiko Wolf Arno Kluge

B. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah)

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah sebagai Entitas Anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC per posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris BTPN Syariah Jabatan Nama Komisaris Utama (Independen) Kemal Azis Stamboel Komisaris Independen Dewie Pelitawati Komisaris Mahdi Syahbuddin

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 34

Direksi BTPN Syariah

Jabatan Nama Direktur Utama Harry A.S. Sukadis Wakil Direktur Utama Ratih Rachmawaty Direktur Informasi Tehnologi Setiasmo Direktur Operasional Gatot Adhi Prasetyo Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Taras Wibawa Siregar

Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah Jabatan Nama Ketua KH. Drs. Amidhan Anggota KH. Ahmad Cholil Ridwan, Lc.

Penambahan informasi: Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BTPN Syariah pada tanggal 2 Mei 2016 menyatakan pengangkatan kembali Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah.

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 35

Masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC mematuhi ketentuan yang berlaku pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam rangka pengelolaan transaksi intra-grup konglomerasi.

Pengertian transaksi intra-grup adalah transaksi yang terjadi atas ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana.

Adapun jenis-jenis transaksi intra-grup yang dapat menimbulkan risiko

transaksi intra-grup antara lain dari:

1. Kepemilikan silang antar Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi

Keuangan; 2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek; 3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan atau diperoleh suatu

Lembaga Jasa Keuangan dari Lembaga Jasa Keuangan lain dalam Konglomerasi Keuangan;

4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali, termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet seperti jaminan dan komitmen;

5. Pembelian atau penjualan aset kepada Lembaga Jasa Keuangan lain dalam satu Konglomerasi Keuangan;

6. Transfer risiko melalui reasuransi; dan/atau transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko pihak ketiga di antara Lembaga Jasa Keuangan dalam satu Konglomerasi Keuangan.

Selain itu dalam poses mengidentifikasi risiko inheren transaksi intra-grup, indikator yang dapat dipergunakan yaitu: a. Signifikansi transaksi intra-grup terhadap total aset Konglomerasi

Keuangan. b. Ketergantungan Lembaga Jasa Keuangan terhadap transaksi intra-grup. c. Dokumentasi perjanjian transaksi dan dukungan intra-grup. d. Pemenuhan prinsip arm’s length dalam perjanjian transaksi intra-grup

secara keseluruhan. e. Dampak transaksi intra-grup kepada kinerja keuangan Lembaga Jasa

Keuangan. f. Materialitas transaksi intragrup yang dapat mempengaruhi kondisi Lembaga

Jasa Keuangan maupun kondisi Konglomerasi Keuangan.

V. KEBIJAKAN TRANSAKSI INTRA-GROUP

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC – 2015 36

Sedangkan parameter yang dapat digunakan dalam proses pengukuran antara lain sebagai berikut: 1. Komposisi transaksi intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan yang

menggunakan rasio atau indikator antara lain total transaksi intra-grup dibandingkan dengan total asset, total transaksi intra-grup termasuk intra-grup off balance sheet dibandingkan dengan total modal, eksposur kepada pemegang saham pengendali (termasuk eksposur pinjaman dan off balance sheet seperti jaminan dan komitmen) dan sebagainya.

2. Dokumentasi dan kewajaran dengan menggunakan indikator antara lain dokumentasi perjanjian, pemenuhan azas arm’s length (kewajaran transaksi) dan dampak transaksi kepada kinerja keuangan Lembaga Jasa Keuangan.

3. Informasi lainnya dengan menggunakan parameter antara lain terdapat sentralisasi manajemen terkait dengan likuiditas jangka pendek, dukungan intra-grup tidak mengikat secara hukum dan/atau tidak dapat dieksekusi, penyediaan jasa manajemen dan jasa lainnya seperti kegiatan back-office antar perusahaan dalam satu grup dan pembelian atau penjualan aset kepada perusahaan lain dalam satu grup.

Sedangkan untuk proses pengelolaan risiko transaksi intra-grup disesuaikan

dengan eksposur risiko maupun tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko.

Proses pengelolaan maupun pengendalian risiko dapat dilakukan dengan cara lindung nilai, penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian maupun dengan metode mitigasi risiko berdasarkan ketentuan regulator, misalnya Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Kebijakan terkait transaksi atau risiko intra-grup pada SMBCI sebagai Entitas

Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah diatur antara lain di dalam Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi, Kebijakan Batas Maksimum Pemberian Kredit, maupun Kebijakan Penyertaan Modal.

Adapun transaksi intra group pada Entitas Utama (SMBCI) per posisi 31

Desember 2015 secara lebih lengkap telah disampaikan dalam Laporan Tahunan 2015 Entitas Utama (SMBCI) pada bagian transaksi pihak berelasi.