laporan tahunan dinas peternakan tahun 2012

281
BAB I PENDAHULUAN Proses globalisasi dan otonomi daerah telah memunculkan paradigma baru didalam tatanan pemerintahan, yaitu mendorong pemerintah untuk lebih menfokuskan diri berperan sebagai fasilitator, akselerator dan regulator, agar mampu menjawab tantangan, perubahan lingkungan guna mendorong munculnya daya saing daerah, melalui proses kreatif masyarakat dalam mengelola sumber daya tersedia. Selanjutnya di era reformasi ini, peran pemerintah selalu diawasi dengan ketat, baik melalui pengawasan internal dan eksternal maupun masyarakat, sehingga pemerintah harus membangun akuntabilitas, transparan si dan partisipasi secara konsisten dan berkelanjutan. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dalam kapasitasnya sebagai fasilitator, akselerator dan regulator urusan dan kewenangan pemerintah pada sektor peternakan di Jawa Barat, dalam mendorong kinerja peternakan ditempuh melalui berbagai kebijakan dan program yang mengacu ke pada dokumen perencanaan pembangunan. Sampai saat ini pembangunan peternakan belum sepenuhnya mampu memberikan kesejahteraan bagi para peternak serta terhadap masyarakat secara wajar dan merata. Dalam penyediaa n kebutuhan masyarakat terhadap komoditas telur, daging dan susu sampai saat ini baik jumlah maupun keterjangkauan masih memerlukan pasokan dari luar, karena produksi dan distribusi produk masih terkendala berbagai faktor. Dilain pihak melihat laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain yaitu tercatat laju pertumbuhan penduduk selama 10 (sepuluh) tahun terakhir yaitu pada tahun 2000-2010 adalah sebesar 1,90%, demikian pula pengaruh dari income per capita Jawa Barat serta tingkat pendidikan, akan mendorong permintaan konsumsi produk peternakan secara terus meningkat. Apabila mengacu kepada Standar Gizi Nasional rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (1993) konsumsi protein minimal masyarakat adalah sebesar 39 gr/kap/hr asal nabati dan 18 gr/kap/hr asal hewani (termasuk ikan). Sedangkan untuk protein hewani asal ternak sebesar 6,00 gr protein/hari. pada tahun 2012* tingkat konsumsi protein yang berasal dari ternak di Jawa Barat baru mencapai konsumsi rata-rata 6,71 gr prot/kap/hr. Apabila melihat populasi ternak, Jawa Barat mempunyai keunggulan dibandingkan dengan provinsi lain, antara lain dapat dilihat pada tahun 2012 populasi ternak ayam ras pedaging tercatat sebanyak 610.436.303 ekor, ayam buras sebanyak 27.224.219 ekor, ayam ras petelur sebanyak 12.271.938 ekor, dan Itik sebanyak 8.773.043 ekor,. Adapun ternak lainnya seperti ternak domba tercatat sebanyak 8.249.844 ekor, kambing sebanyak 2.303.256

Upload: wick3d88

Post on 10-Jan-2016

436 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

TRANSCRIPT

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 1/284

BAB I

PENDAHULUAN

Proses globalisasi dan otonomi daerah telah memunculkan paradigma baru didalam

tatanan pemerintahan, yaitu mendorong pemerintah untuk lebih menfokuskan diri berperan

sebagai fasilitator, akselerator dan regulator, agar mampu menjawab tantangan, perubahan

lingkungan guna mendorong munculnya daya saing daerah, melalui proses kreatif masyarakatdalam mengelola sumber daya tersedia.

Selanjutnya di era reformasi ini, peran pemerintah selalu diawasi dengan ketat, baik

melalui pengawasan internal dan eksternal maupun masyarakat, sehingga pemerintah harus

membangun akuntabilitas, transparansi dan partisipasi secara konsisten dan berkelanjutan.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dalam kapasitasnya sebagai fasilitator,

akselerator dan regulator urusan dan kewenangan pemerintah pada sektor peternakan di Jawa

Barat, dalam mendorong kinerja peternakan ditempuh melalui berbagai kebijakan dan

program yang mengacu ke pada dokumen perencanaan pembangunan.

S i t i i b t k b l h b ik

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 2/284

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 3/284

produk peternakan bagi masyarakat Jawa Barat yang cukup tinggi, dengan melihat proyeksi

 jumlah penduduk menurut kelompok umur di Jawa Barat pada tahun 2012** tercatatsebanyak 44.316.790 jiwa merupakan peluang pasar yang sangat tinggi untuk menjaga

ketahanan pangan asal protein hewani. (Jawa Barat dalam angka 2012)

Melihat berbagai peluang, potensi dan permasalahan pada sektor peternakan di Jawa

Barat tersebut diatas, maka melalui perubahan kebijakan menjadi Agent Of Development akan

memberikan atmosfir yang lebih fokus peran pemerintah dan penentu akomodatif bagi parapemangku peran peternakan untuk lebih berkiprah dalam pembangunan peternakan di Jawa

Barat, menunjang tercapainya Visi Jawa Barat.

Tuntutan perubahan pembangunan memerlukan perubahan sikap dari birokrasi

peternakan untuk lebih menjadi fasilitator pembangunan dan pelayan masyarakat agar

mampu merubah masyarakat dan swasta untuk lebih partisipatif dalam pembangunan

peternakan. Sejalan dengan kebijakan Pusat melalui Departemen Pertanian dan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), acuan

pembangunan pada sektor peternakan dilaksanakan melalui 4 Program, yaitu melalui

P P i k t P d k i P t i P P b d S b D P t i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 4/284

terdiri dari dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 11.985.347.000,- dan Tugas Pembantuan sebesar

Rp. 81.721.000.000,- ; Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertaniandengan jumlah sebesar Rp. 4.902.110.000,- yang terdiri dari dana Dekonsentrasi sebesar Rp.

1.427.110.000,- dan Tugas Pembantuan sebesar Rp. 3.475.000.000,- ; Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp. 740.295.000,- untuk dana Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan sebesar Rp. 3.255.000.000,-

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 5/284

BAB II

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

Mengacu kepada Visi Jawa Barat yang ditetap Dalam rancangan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2005-2025, tercantum visi jangka panjang Jawa

Barat yaitu “ Jawa Barat  dengan Iman dan Taqwa sebagai Provinsi Termaju di Indonesia” . 

Selanjutnya di dalam RPJMD (2008-2013) yang merupakan tahapan kedua RPJPD, arah

kebijakan pembangunan ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas

hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja,

peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan

infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing,

rehabilitasi dan koservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang

menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat, meningkatkan aksesibilitas dan kualitaspelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, revitalisasi

pertanian, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan

konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintahan daerah untuk menyiapkan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 6/284

Bidang Peternakan yang termasuk dalam Misi ke 2 “Meningkatkan pembangunan

 perekonomian regional berbasis potensi lokal”, dalam Bidang Pertanian melalui kebijakan

dan program sebagai berikut :

Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian, yang dilaksanakan melalui

program-program sebagai berikut:

1.  Program Peningkatan Produksi Pertanian, dengan sasaran:

A.  Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, perkebunan,

dan peternakan;

B.  Meningkatnya pengembangan benih/bibit unggul pertanian, perkebunan, dan

peternakan;

C.  Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas pertanian, perkebunan dan

peternakan;

D.  Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan dan peternakan;E.  Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian,

perkebunan, dan peternakan;

F.  Meningkatnya diversifikasi produk usaha pertanian, perkebunan, peternakan, dan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 7/284

B.  Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran;

C.  Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan dan kehutanan;

D.  Meningkatnya pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan

kehutanan;

E.  Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan dan kehutanan;

F.  Meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan.

Visi menggambarkan pencapaian sebuah organisasi di masa depan, setelah berhasil

mengimplementasikan strategi dalam menggunakan seluruh potensi yang dimilikinya untuk

memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan. Dengan demikian, visi juga merefleksikan

tujuan akhir dari organisasi yang bersangkutan.

Visi Dinas Peternakan Jawa Barat dibangun berdasarkan hasil diskusi, masukan, dan

kesepakatan pelaku dibidang peternakan dengan bunyi sebagai berikut “Menjadi Dinas yang

memberdayakan sumberdaya domestik menuju ketahanan pangan serta kesejahteraan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 8/284

6.  Meningkatnya produktivitas budidaya peternakan.

7.  Meningkatnya nilai tambah usaha peternakan.

8.  Terkendalinya penyakit Hewan menular Strategis.

9.  Terwujudnya sistem jaminan mutu pangan asal hewan.

Selanjutnya dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pencapaian keberhasilan

pembangunan di Jawa Barat, sekaligus untuk menunjang sasaran-sasaran pemerintah pusat

(Kementrian Pertanian), maka telah ditetapkan Kebijakan Pembangunan Peternakan yangdidasarkan atas kondisi dan sasaran pembangunan peternakan di Jawa Barat, maka kebijakan

dalam memanfaatkan potensi dasar wilayah secara optimal adalah sebagai berikut :

1.  Meningkatnya koordinasi dan kebersamaan pada pemangku kepentingan di sektor

peternakan.

2.  Mendorong Penerapan Standar Pelayanan Minimal.3.  Meningkatkan perencanaan partisipatif dan akurasi data informasi serta peningkatan

koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.

4.  Mendorong terwujudnya tata ruang peternakan dan pengembangan prioritas komoditas

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 9/284

2.  Arah pengembangan kelembagaan peternakan.

Garis besar domain strategi yang relevan dengan tahapan pengembangan ini

meliputi komponen-komponen berikut ini :

A.  Pembentukan dan peningkatan kinerja serta peran kelompok ternak, gabungan

kelompok ternak dan koperasi di dalam konteks peningkatan hubungan antara

peternak, lembaga, pasar (linking farmers to market ), jumlah permodalan.

B.  Peningkatan keragaan infrastruktur, terutama infrastruktur regulasi dan informasi.

Termasuk di dalamnya, upaya-upaya untuk menciptakan status legalitas (legal

 framework ) yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya peternakan demi

menjamin keberlangsungan insentif.

3.  Arah pengembangan produk peternakan bernilai tambah.

Garis besar domain strategi yang relevan dengan arah pengembangan ini meliputi

komponen-komponen berikut ini:

A.  Penginisiasian tumbuhnya pusat-pusat bisnis produk pangan berbasis ternak

dengan tujuan mereduksi sekecil mungkin perdagangan ternak hidup antar

wilayah

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 10/284

G.  Program Peningkatan Produksi Pertanian,

H.  Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian,

I.  Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan

J.  Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Perikanan dan Kehutanan.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 11/284

BAB III

ORGANISASI DAN KETATAUSAHAAN

3.1.  ORGANISASI DAN TATALAKSANA

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang

organisasi dan tatakerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, yang ditindaklanjuti dengan

Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2009, telah ditetapkan

Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja DinasPeternakan Provinsi Jawa Barat, dengan struktur organisasi sebagaimana dalam

Lampiran 1.

Adapun Susunan Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat terdiri atas :

1.  Kepala Dinas.

2.  Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri dari :A.  Sub Bagian Perencanaan dan Program.

B.  Sub Bagian Keuangan.

C.  Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 12/284

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Dinas dan Badan di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka Kelembagaan Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) dengan status esselon III, di lingkungan Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat sebanyak 8 buah, yaitu UPTD :

1.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas di Jatiwangi Kab. Majalengka;

2.  Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak di Cikole

Lembang. Kab. Bandung Barat;3.  Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah di

Bunikasih Kab. Cianjur;

4.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong di Kab. Ciamis;

5.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba di Margawati Kab. Garut dengan

Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Trijaya di Kab. Kuningan danSub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Bunihayu di Kab. Subang;

6.  Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner di Cikole Lembang Kab. Bandung Barat, dengan instalasi :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 13/284

Unit Kerja

Jumlah Pegawai (orang)

2011 2012

IV III II I IV III II I

3.  BPP IBT SP Bunikasih Cianjur 1 6 6 8 1 5 5 8

4.  BPPT Unggas Jatiwangi 1 6 8 11 1 7 6 9

5.  BPPT Domba Margawati 1 6 10 5 1 6 10 5

6.  BPPT Sapi Potong Ciamis 1 7 5 7 1 6 9 3

7.  BPPPHK Cikole Lembang 2 7 6 1 2 7 5 1

8.  BPMPT Cikole Lembang 2 5 2 1 1 5 2 1

9.  Balai Pelatihan Peternakan Cikole 1 7 4 3 1 6 3 2

10.  Sub Unit PPT Domba Trijaya - 2 4 6 - 1 4 5

11.  Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan Losari - 1 8 - - 1 6 -

12.  Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan Banjar - 1 5 - - 1 5 -

13.  Sub Unit Lab Keswan Losari - 1 1 1 - 1 1 1

14.  Sub Unit Pos Pemeriksaan HewanGunung Sindur

- 2 3 1 - 2 3 2

T o t a l27 112 111 63 26 104 108 55

313 293

Dari tabel tersebut diatas terlihat jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 14/284

No. Nama/NIPPangkat

Golongan RuangKeterangan

10 Endang Suherman19560817 197710 1 001

III/d Pensiun bulan September 2012

11 Hj. Endang Setiarini19560812 198203 2 009

III/d Pensiun bulan September 2012

12 Ir. H. Dade Soedjana Priya19560921 198603 1 006

IV/b Pensiun bulan Oktober 2012

13 Eddy Syamsudin19560903 198603 1 004

III/b Pensiun bulan Oktober 2012

14 Rizka Siti Zakiyya, A.Md.Ak19860207 201001 2 010

II/c Alih Tugas ke Dinas KesehatanProv.Jabar

15 Dinar Djuliawati

19760729 200701 2 012

II/b Alih Tugas ke BKD Prov.Jabar

16 Tahyudin19770310 200701 1 007

II/b Alih Tugas ke Biro KeuanganSetda Prov.Jabar

17 Otong Supriatman19761212 200701 1 005

II/b Alih Tugas ke Dinas KesehatanProv.Jabar

18 Asep Mu'min19800412 201001 1 006

II/a Alih Tugas ke Dinas Satpol PPProv.Jabar

19 Yudiah Sri Purnawanti, SE, MM19700315 199401 2 002

III/b Alih Tugas ke DiskominfoProv.Jabar

20 R. Nani Sumarni19660620 198703 2 003

III/a Alih Tugas ke KPID Prov.Jabar

2.  Mutasi Kepangkatan

A Kenaikan Pangkat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 15/284

Dengan perubahan kepangkatan tersebut diatas, maka jumlah Pegawai

Negeri Sipil Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sampai dengan bulan

Desember 2012, berdasarkan pangkat dan golongan sebagaimana terterapada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4. Rekapitulasi Kekuatan Pegawai Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat pada Tahun 2012

Golongan Jumlah (orang)

IV

D -

C 1

B 11

A 14

Sub Jumlah 26

III

D 26

C 18

B 35

A 25Sub Jumlah 104

II

D 11

C 16

B 58

A 23

Sub Jumlah 108

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 16/284

Tabel 3.5. Jumlah Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012

No Golongan Jumlah (orang)1. IV/d -2. IV/c -3. IV/b 84. IV/a 85. III/d 116. III/c 97. III/b 188. III/a 9

9. II/d 310. II/c 1211. II/b 3012. II/a 2813. I/d -14. I/c 915. I/b 516. I/a 10

Jumlah 124

D.  C u t i

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang

Cuti Pegawai Negeri Sipil, pada tahun 2012 telah diberikan Cuti sesuai

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 17/284

B.  Anggaran APBN terdiri dari 3 satker yaitu Satker Direktorat Jenderal

Peternakan (020007.06), Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

(020007.07) dan Ditjen Pengelolaan Lahan Dan Air (020007.08) anggaranini terdiri dari 2 dana yaitu dana Dekonsentrasi dan dana Tugas

Pembantuan, untuk dana Dekonstrasi dari 3 satker berjumlah Rp.

14.152.752.000,- yang terealisasi Rp. 11.446.756.250,- (80,88%) dan

untuk dana Tugas Pembantuan dari 2 satker yaitu 029096.06, 029007.07,

dan 029008.08 Rp.87.685.000.000,- yang terealisasi Rp. 83.530.574.075,-(95,26 %).

Melihat perbandingan jumlah Pagu APBD tahun 2011 dengan jumlah

Pagu APBD tahun 2012, mengalami peningkatan sebesar 32.506.911.432,- ,

Kenaikan pagu anggaran tersebut dikarenakan adanya:

A.  Naiknya Pagu Anggaran untuk Tahun 2012;

B.  Naiknya Belanja Tidak Langsung dikarenakan penambahan pegawai.

Sedangkan untuk anggaran APBN jumlah dana mengalami kenaikan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 18/284

 Awal tahun 2012 Anggaran Pendapatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa

Barat ditargetkan sebesar Rp. 2.517.335.000,- setelah perubahan menjadi

Rp.2.527.335.000,-. Adapun pencapaian PAD Dinas Peternakan Tahun 2012

Tabel 3.8. Pencapaian Pendapatan Asli Daerah Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat Tahun 2012

Uraian Target Realisasi

Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

1. BPPT Sapi Perah Cikole Lembang 900.000.000,- 910.336.750,-

2. BPPT Sapi Perah Bunikasih 466.720.000,- 467.258.104,-

3. BPPT Unggas Jatiwangi 210.000.000,- 234.594.500,-

4. BPPT Domba Margawati Garut 316.300.000,- 316.650.000,-

5. BPPT Sapi Potong Ciamis 320.000.000,- 320.183.000,-

6. Instalasi SPTD Trijaya Kuningan 120.315.000,- 120.700.000,-

Jumlah I 2.333.335.000,- 2.369.722.354,-

Retribusi Pemeriksaan hewan dan Bahan Asal Hewan

t P i i M k T k t P idik

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 19/284

E.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis Kabupaten

Ciamis;

F.  Instalasi SPTD Trijaya Kuningan di Kabupaten Kuningan;G.  Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner Cikole Lembang;

H.  Balai Pengujian Sarana dan Prasarana Peternakan di Cikole Lembang.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 20/284

BAB V

PERKEMBANGAN PRODUKSI TERNAK

4.1.  KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN DI JAWA

BARAT TAHUN 2012 

Pembangunan Peternakan yang dinamis diantaranya menuntut daya saing yang

tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Sub

sektor peternakan dapat menunjang penyerapan dan penciptaan lapangan kerja,

peningkatan pendapatan masyarakat bahkan perolehan devisa.

Sumberdaya peternakan berpotensi sebagai penggerak utama perekonomian

nasional yang berbasis sumberdaya lokal. Akan tetapi saat ini impor untuk produk

peternakan tidak sedikit jumlahnya, seperti impor daging sapi yang mencapai 30% dari

kebutuhan nasional dan susu sekitar 70%. Hal ini berarti bahwa peran dan potensi

peternakan saat ini belum teroptimalkan dengan baik, sehingga berakibat kepada kinerja

sector ekonomi berbasis peternakan relatif rendah.

Beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh peternak antara lain biaya

produksi yang masih tinggi kurangnya infrastruktur sulitnya mendapatkan pasokan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 21/284

Salah satu misi penting dalam pengembangan peternakan adalah menggerakkan

berbagai upaya untuk memanfaatkan sumberdaya peternakan secara optimal dan

menerapkan teknologi tepat spesifik serta menciptakan peternakan yang ramahlingkungan diantaranya melalui pemanfaatan limbah pertanian dan limbah peternakan

dengan menghasilkan nilai tambah untuk meningkatkan produktivitas komoditi.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, untuk mengatasi masalah tersebut di atas

secara bertahap melaksanakan inventarisasi pembangunan di Jawa Barat Selatan

khususnya di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Selain itusebagai unit percontohan akan melaksanakan bantuan hibah Pengolahan Pakan dan

limbah pertanian serta Pengolahan Limbah Peternakan.

Melalui Kegiatan Pengembangan Kawasan Peternakan di Jawa Barat tersebut,

terdapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya Inventarisasi

Pembangunan Kawasan Peternakan di Jawa Barat Selatan, Pengembangan Kawasan

Ternak Domba dan Sapi, Pendampingan Ban-Gub, Fasilitasi Instalasi Pengolahan

Limbah Peternakan, Biogas, Pupuk Organik, dan ikutannya.

1.  Inventarisasi Pembangunan Peternakan di Jawa Barat Selatan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 22/284

2.  Pengembangan Kawasan Ternak Domba dan Sapi

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan Bantuan Sosial atau

Hibah instalasi Pengolahan Pakan dan limbah Pertanian serta instalasi PengolahanLimbah Peternakan dilaksanakan sosialisasi serta pembekalan pengetahuan dan

keterampilan bagi para peternak. Kegiatan pembekalan ini dilaksanakan melalui

pelatihan teknis pada kelompok bantuan hibah Pengolahan Pakan dan Limbah

Pertanian dan bantuan hibah Pengolahan Limbah Peternakan dilaksanakan pada 5

Kelompok pada 4 kabupaten yang sudah dipilih sesuai hasil CPCL darikabupaten.

Tujuan dari pelatihan teknis ini agar para anggota kelompok memahami

teknis operasional instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian serta

Pengolahan Limbah Peternakan, dan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin

alat dan mesin yang diberika sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna sesuai

dengan sasaran yang diharapkan dan anggota kelak dapat merasakan dan

menikmati hasil dari kegiatan pengolahan tersebut baik bagi dirinya sendiri

maupun kemajuan kelompoknya.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 23/284

3.  Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan, Biogas, Pupuk Organik dan

Ikutannya (dihibahkan kepada Kelompok Masyarakat)

Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan, Biogas, pupuk Organik danIkutannya terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu :

A.  Instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian, sebanyak 4 (empat)

paket

B.  Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan sebanyak 1 (satu) paket.

Paket Instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian serta Instalasi

Pengolahan Limbah Peternakan, maka bentuk hibah yang dilaksanakan berupa

Bahan Bangunan, Alat dan Mesin, Kendaraan Roda 3 serta Bahan-bahan dan

Perlengkapan Pendukung dengan rincian :

A.  Bantuan Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian :

a.  Bahan bangunan Gudang (Batu, pasir, semen, kayu, asbes, dll)

b.  Alat dan Mesin (chopper)

c.  Bahan-bahan dan perlengkapan pendukung (drum plastik, starter,

plastik lembaran dan bahan lainnya)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 24/284

4.2.  KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ALAT MESIN

PETERNAKAN TAHUN 2012 

1. 

Koordinasi Kerjasama Teknologi dalam Program Hibah Kompetisi BerbasisInstitusi (PHK-I) dengan Perguruan Tinggi.

Kegiatan PHKI-Unpad merupakan bentuk kerjasama antara Unpad,

Bappeda Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten sebagai

manifestasi dari kegiatan pembangunan daerah yang mengintegrasikan peran

perguruan tinggi dan daerah.Kegiatan integrasi yang dilakukan adalah pemberdayaan dan pembelajaran

masyarakat melalui introduksi pejantan unggul pada populasi domba lokal di

kelompok ternak, introduksi itik Rambon, pemanfaatan limbah peternakan untuk

produksi gas, introduksi teknologi pembuatan pakan ternak, introduksi teknologi

penetasan telur itik, dan pemanfaatan kaliandra untuk meningkatkan produktivitas

lahan dan diversitas produk pangan sumber protein nabati.

Integrasi pertanian-peternakan dalam konsep pembagunan peternakan

merupakan konsep pembangunan yang berkelanjutan dengan masud perubahan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 25/284

b.  KAB. CIREBON :Nama Kelompok : Tigan MekarLokasi : Ds. Karang Anyar, Kec. Panguragan, Kab.Cirebon

Ketua : Abdul WakhidSekretaris : Umar AnasBendahara : Nadi

c. KAB. SUBANG :Nama Kelompok : Sumber MakmurLokasi : Desa Rancadaka, Kec. Pusakanagara, Kab. SubangKetua : SelametSekretaris : Nurhendi

Bendahara : Kursin

Kelompok tani ternak menjalankan usaha pokok sebagai pembibit (VBC),

yaitu menghasilkan ternak itik dan domba sebagai bibit . Kegiatan kedua adalah

budidaya ternak seperti penggemukan, produksi telur, penetasan, pengolahan

bahan pakan hasil ikutan pertanian menjadi pakan ternak melalui amoniasi,

pengeringan, hay dan wafering dan mixing bahan pakan, pengolahan limbah

peternakan untuk produksi pupuk organik.

Hasil dari kegiatan ini ternyata peternak sangat memerlukan teknologi yang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 26/284

limbah biogas serta mampu menghindarkan diri dari stigma pencemar lingkungan

maupun penyumbang pemanasan global yang besar.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan berbagaiterobosan untuk memfasilitasi pencapaian hal tersebut. Dengan

mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang

ada, serta sejalan dengan budaya hidup masyarakat, maka diluncurkan Program

Pengembangan Peternakan Ramah Lingkungan Melalui Pengembangan

Biogas yang diharapkan sebagai salah satu jalan keluar yang efektif dimana bisa

dicapai dengan potensi limbah peternakan.

Tabel 4.3. Potensi Limbah Sapi Perah di Sentra Utama Sapi Perah di Bandung

Utara dan Bandung Selatan

Uraian Populasi (ekor)Potensi Kotoran

Ternak (kg/hr)Kawasan Bandung Utara

- Kec. Lembang- Kec. Cisarua- Kec. Parongpong

Kab. Bandung Barat

21.43711.4065.784

40.818

535.925285.150144.600

1.020.450

Kawasan Bandung Selatan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 27/284

Adapun manfaat dari Biogas adalah sebagai berikut :

A.  Sebagai Bahan Bakar (Energi Alternatif)

Pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organikmemberikan berbagai keuntungan yang sangat signifikan, utamanya

masyarakat tidak perlu membeli gas untuk keperluan memasak,

menghindari pembuangan kotoran sapi ke sungai, menciptakan lingkungan

pemukiman yang bersih/sehat serta mendukung program pengembangan

ternak sapi/kerbau.

Pada beberapa literatur disebutkan bahwa nilai kalori 1 m3  biogas

sekitar 6.000 watt jam atau setara dengan setengah liter minyak diesel.

Dengan demikian biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti

minyak tanah, LPG, butana, batubara dan lainnya yang bersumber fosil.

Tabel 4.5. Perbandingan Biogas dengan Bahan Bakar Lain

Biogas Bahan Bakar Lainnya

1 m3 biogas setara dengan LPG 0,46 kg

Minyak tanah 0,62 liter

Minyak solar 0,52 liter

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 28/284

terbesar efek rumah kaca (lebih besar dibanding CO2 yang dihasilkan

pembakaran bahan bakar fosil). Dengan diolah menjadi biogas, maka

gas metan yang terbuang ke udara akan berkurang.b.  Kotoran ternak yang dibuang langsung akan mencemari sungai

terutama oleh racun dan bakteri e.coli yang dibawanya. Dengan diolah

 jadi biogas, maka pada sisa biogas / slurry terdapat penurunan COD

90% dari kondisi bahan awal dan perbandingan BOD/COD sebesar

0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD = 0,5.

Pembangunan instalasi biogas di kawasan ternak sapi perah

Bandung Utara erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran di

Sub DAS Cikapundung, dan di kawasan ternak sapi perah Bandung

Selatan erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran di hulu

Sungai Citarum

Pengembangan Biogas dalam rangka Kali Bersih dan

Peningkatan Pendapatan Masyarakat diharapkan dapat

mensinergiskan berbagai program di bidang pertanian, peternakan,

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 29/284

dari produksi daging, telur dan susu serta konsumsi masyarakat terhadap produk hasil

peternakan tersebut.

1.  Pencapaian Populasi Ternak

Pertumbuhan populasi ternak memiliki peranan yang cukup penting dalam

kegiatan ekonomi sub sektor peternakan. Laju Pertumbuhan populasi ternak besar

di Jawa Barat pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 berkisar antara

17,16% sampai (22,61%). Laju pertumbuhan tertinggi ada di komoditas ternak

domba sekitar 17,16%, sedangkan terendah di komoditas babi sekitar (22,61%).

Populasi ternak babi pada tahun 2011 pertumbuhannya sekitar 14,73% menurun

drastis menjadi (22,61%) pada tahun 2012, kondisi ini seiiring dengan kebijakan

pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan menghapuskan budidaya ternak babi di

masyarakat. Pertumbuhan ternak yang meningkat setelah domba yaitu ternak

kambing sekitar 14,20%, ternak kuda sekitar 2,40%, dan ternak sapi potong

sekitar 1,57%. Relatif kecilnya peningkatan populasi ternak sapi potong

dikarenakan permintaan akan daging sapi pada tahun 2012 meningkat, sedangkan

ketersediaan daging sapi terbatas, yang disebabkan karena adanya pembatasan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 30/284

meningkat sekitar 4,66% dan ayam ras petelur meningkat sekitar 2,86%,

sedangkan populasi unggas lainnya mengalami penurunan diantaranya ayam

buras sekitar (0,63%), dan populasi itik menurun sekitar (5,77%). Populasi ayam

buras mengalami penurunan dari tahun 2011 seperti halnya di Kota Sukabumi

yang populasinya sekitar 1.508.330 ekor menjadi 1.184.469 ekor pada tahun

2012. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan ayam buras baik

dalam bentuk karkas maupun ternak, selain itu peningkatan populasi berjalan

lambat karena manajerial pemeliharaan masih dikelola secara sederhana.

Perusahaan yang sudah dapat mengelola secara semi modern lebih banyak untuk

memenuhi kebutuhan nasional. Di kabupaten Purwakarta penurunan ayam buras

dikarenakan adanya kematian akibat virus Avian dan Influenza. Sedangkan di

kabupaten Majalengka dan Indramayu, populasi ayam buras menurun

dibandingkan dengan populasi tahun 2011, disebabkan karena masyarakat lebih

banyak memilih ayam pedaging dibandingkan ayam buras baik untuk dikonsumsi

maupun untuk diternakkan, karena dari segi harga lebih murah. Dibeberapa

tempat terjangkitnya wabah AI dan banyak ternak yang mati. Di Kabupaten

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 31/284

No Jenis TernakRealisasi Target R/T

R11-12

2011 2012 2012 (%) (%)

6. Domba 7.041.437 8.249.844 6.847.862 120,47 17,16

7. Babi 9.846 7.620 7.575 100,59 (22,61)

8. Ayam Buras 27.396.416 27.224.219 31.301.374 86,97 (0,63)

9. Ayam Ras Petelur 11.930.515 12.271.938 12.882.470 95,26 2,86

10. Ayam Ras Pedaging* 97.210.574 101.739.384 97.163.863 104,71 4,66

11. Itik 9.310.715 8.773.043 11.756.314 74,62 (5,77)

*) 1 periode (dalam 1 tahun ada 6 periode sehingga populasi ayam ras pedaging

dalam 1 tahun sebanyak 610.436.303 ekor)

2.  Pencapaian Produksi Hasil Ternak

Produksi daging, telur dan susu pada tahun 2012 menunjukkan adanya

penurunan dibandingkan dengan data tahun 2011. Produksi daging naik sekitar

0,24%, produksi telur turun menjadi sekitar (2,48%) dan produksi susu turunmenjadi sekitar (6,99%).

A.  Produksi Daging

Produksi daging Jawa Barat pada tahun 2012 sebesar 648.112 ton

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 32/284

diterapkannya kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi impor dan

memberdayakan ternak lokal.

Dengan berkurangnya pemotongan ternak impor ternyata berpengaruh

pula terhadap penyediaan ternak lokal yang pada tahun 2011 Jawa Barat

baru dapat memenuhi sekitar 27,45% untuk pemenuhan kebutuhan daging

sapi, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sekitar 3,33% menjadi

30,78% (termasuk pemenuhan kebutuhan daging dari ternak sapi perah

 jantan dan afkir serta kerbau).

Adapun sapi potong dari luar Jawa Barat mengalami peningkatan

sekitar 1,53% yaitu dari 57,34% pada tahun 2011 menjadi sekitar 58,87%

pada tahun 2012.

B.  Produksi Telur

Produksi telur secara keseluruhan pada tahun 2012 mengalami

penurunan sebesar (2,48%) dibandingkan tahun 2011. Laju pertumbuhan

telur yang meningkat hanya telur ayam ras petelur sekitar 3,74%, sedangkan

produksi telur lainnya mengalami penurunan diantaranya telur itik turun

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 33/284

No Jenis TernakRealisasi Target R/T

R11-12

2011 2012 2012 (%) (%)

I. Daging 646.582 648.112 732.106 88,53 0,24

1. Sapi Lokal 63.475 64.589 53.956 119,71 1,75

2. Sapi Import 15.000 9.723 37.628 25,84 (35,18)

3. Kerbau 2.557 3.268 3.858 84,70 27,80

4. Kuda 30 39 342 11,30 30,93

5. Kambing 4.660 5.822 10.990 52,98 24,94

6. Domba 26.459 26.340 36.150 72,86 (0,45)

7. Babi 1,847 1.309 2.059 63,55 (29,16)

8. Ayam Buras 27.320 25.683 29.683 86,53 (5,99)

9. Ayam Ras Petelur 6.404 6.585 6.968 94,50 2,83

10. Ayam Ras Pedaging 492.413 498.862 543.752 91,74 1,31

11. Itik 6.417 5.892 6.720 87,68 (8,17)

II. Telur 199.640 194.699 219.407 88,74 (2,48)

1. Ayam Buras 20.330 19.690 19.132 102,92 (3,15)2. Ayam Ras 115.787 120.123 131.346 91,46 3,74

3. Itik 63.523 54.886 68.929 79,63 (13,60)

III. Susu 302.603 281.438 265.778 105,89 (6,99)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 34/284

 B.  Konsumsi Telur

Konsumsi telur pada tahun 2012 rata-rata mencapai 6,94 kg/kap/th,

pencapaian konsumsi telur ini bila dibandingkan dengan target norma gizi

sebesar 4,70 kg/kap/th sudah mencapai 147,66%.

Preferensi konsumsi telur tertinggi pada tahun 2012 ada pada telur

ayam ras yakni sebesar 95,71%, telur itik 3,38%; telur ayam buras sebesar

0,72%, dan telur puyuh sekitar 0,18%.

C.  Konsumsi Susu

Konsumsi susu pada tahun 2012 rata-rata mencapai mencapai 6,09

kg/kap/th. Pencapaian konsumsi susu tersebut dibandingkan dengan target

norma gizi sebesar 6,10 kg/kap/th telah mencapai 99,84%.

Tabel 4.8. Pencapaian Penyediaan Konsumsi Hasil Ternak di Jawa Barat

  Tahun 2011 dan 2012

No KomoditasNorma Gizi(k /k / h )

Tahun Pencapaianthd Norma

r(11 12)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 35/284

BAB V

PERKEMBANGAN PRODUKSI TERNAK

5.1.  PENGENDALIAN MUTU BIBIT TERNAK 

1.  Penetapan Rumpun/Galur Ternak

Penetapan rumpun atau galur ternak adalah pengakuan pemerintah terhadap

suatu rumpun atau galur ternak yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit yang

secara turun temurun dibudidayakan peternak dan menjadi milik masyarakat.

Dasar pelaksanaan penetapan rumpun/galur ternak adalah Peraturan Menteri

Pertanian Nomor : 19/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Penetapan dan

Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak. Jawa Barat memiliki banyak sumber daya

genetik hewan lokal yang harus segera ditetapkan/diakui sebagai suatu rumpun,

setelah tahun 2011 berhasil menetapkan rumpun ayam pelung dan domba garut

sebagai rumpun ternak asli Jawa Barat maka Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012

melalui Gurbernur mengajukan permohonan penetapan rumpun ternak ayam

sentul dan itik rambon melalui surat permohonan pentetapan rumpun ternak

kepada menteri pertanian dengan Nomor : 524/4224/II/Binprod, tanggal 28 April

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 36/284

persyaratan dan layak untuk diajukan sebagai rumpun ternak asli Jawa Barat.

Proses selanjutnya adalah penilaian dan evaluasi oleh Komisi Penilaian,

Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak melalui presentasi dan

pemaparan dokumen ilmiah dari masing-masing rumpun ternak yang akan

ditetapkan.

Setelah melalui penilaian dan evaluasi secara komprehensif, maka Komisi

Penilaian, Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak menetapkan

ayam sentul sebagai rumpun ayam sentul melalui Keputusan Menteri Pertanian

Nomor : 698/Kpts/PD.410/2/2013 tanggal 13 Februari 2013 dan itik rambon

melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/PD.410/2/2013 tanggal

13 Februari 2013. Adapun deskripsi rumpun ayam sentul dan itik rambon adalah

sebagai berikut :

Deskripsi rumpun ayam sentul :

1. Nama rumpun : Ayam sentul

2. Karakteristik rumpun

A.  Sifat kualitatif (dewasa)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 37/284

Betina : pipih

- Jengger : Jengger pea

- Pial : Ganda

- Paruh : Jantan : panjang

Betina : panjang dan runcing

- Badan : Ramping

- Ekor : Jantan : panjang

Betina : terbuka dan lebar

B.  Sifat kuantitatif

a.  Bobot badan : Jantan : 2,0-2,6 kg

Betina : 1,3-1,6 kg

b.  Bobot telur : 40,7 ± 3,8 g

c.  Produksi telur : 118-140 butir/tahun

d.  Umur dewasa kelamin : 6 ± 1 bulan

e.  Umur bertelur pertama : 5-6 bulan

f.  Konversi pakan : 2,5 - 3,2

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 38/284

Betina : panjang 11,3 ± 0,9 cm,

lingkar dada 31,0 ± 1,5 cm

Deskripsi rumpun Itik Rambon :

1. Nama rumpun : Itik Rambon

2. Asal-usul : Hasil persilangan Itik Tegal

dengan Itik Magelang

3. Wilayah sebaran asli geografis : Kabupaten Cirebon, Provinsi

Jawa Barat

4. Wilayah sebaran : Pulau Jawa dan Sumatera

5. Karakteristik :

A. Sifat kualitatif :

1.  Warna :

a.  Bulu : Jantan : cokelat tua di bagian

kepala, sepanjang tulang

belakang dan ekor

Betina : cokelat atau tutul cokelat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 39/284

2.  Pelaksanaan Uji Zuriat/Progeny test Sapi Perah

Kegiatan Uji Zuriat di Jawa Barat tahun 2012 merupakan tahap VIII yaitu 

Penentuan Pejantan Unggul Uji Zuriat Sapi Perah Nasional (launching) yang

dilaksanakan di BPPTU Sapi Perah Baturraden tanggal 8 Desember 2012.  Uji

Zuriat di Provinsi Jawa Barat melibatkan 5 (lima) Koperasi/KUD Persusuan dan 2

(dua) perusahaan, yaitu KPSBU Lembang Kabupaten Bandung Barat, KPBS

Pangalengan Kabupaten Bandung, KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang,

KPGS Cikajang dan KUD Mandiri Cisurupan Kabupaten Garut serta PT. Taurus

Dairy Farm Sukabumi dan Yayasan Pesantren Indonesia Al Zaitun Indramayu.

Recording/pencatatan merupakan proses yang sangat penting untuk menentukan

keberhasilan dari kegiatan Uji Zuriat ini, dimana metode analisa data dilaksanakan

dengan metode  Modified Contemporary Comparision (MCC)  dan selanjutnya

menghasilkan ranking pejantan unggul sapi perah.

Dalam setiap tahap pelaksanaan tersebut dilakukan koordinasi monitoring

dan evaluasi secara kontinyu agar Uji Zuriat Sapi Perah Nasional berjalan dengan

efektif, efisien dan terarah. Berdasarkan hasil analisa data produksi susu dan data

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 40/284

kebutuhan pasar dalam upaya penyediaan bibit baik kualitas dan kuantitasnya

dikarenakan sebagian besar usaha pembibitan dilakukan oleh peternak yang

berskala kepemilikan yang sangat kecil. Untuk dapat menghasilkan bibit ternak

yang unggul dan bermutu tinggi diperlukan proses manajemen pemeliharaan,

peningkatan nilai genetik, pakan dan kesehatan hewan ternak yang terarah dan

berkesinambungan.

Upaya untuk memenuhi kekurangan bibit sapi perah dan peningkatan

kegiatan pembibitan, maka penambahan indukan sapi perah merupakan salah satu

solusi dalam upaya pemenuhan bibit tersebut. Penambahan indukan sapi perah

dalam hal ini adalah penambahan yang berasal dari luar negeri atau impor yaitu

Australia. Indukan sapi perah yang didatangkan merupakan sapi perah betina siap

kawin (unjoint).

Penambahan indukan sapi perah ini diharapkan akan meningkatkan mutu

bibit sapi perah di Jawa Barat, mengembangkan kelompok peternak menjadi

kelompok pembibitan, menyediakan bibit sapi perah di UPTD atau kelompok

peternak dalam rangka pengembangan pembibitan berbasis kawasan,

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 41/284

4.  Kegiatan Kontes Tingkat Jawa Barat Tahun 2012

Pada tahun 2012 penyelenggaraan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa

Barat dilaksanakan pada tanggal 12  –   13 Juni 2012 yang berlokasi di Jalan

Pamugaran RT 02 RW 17 Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten

Ciamis.

Kegiatan Kontes Ternak diikuti oleh 190 orang pemilik ternak (tabel 5.2.)

dengan jumlah ternak yang dikonteskan 233 ekor (sapi perah, sapi potong, domba

garut dan kambing PE). Event lainnya yang merupakan rangkaian acara Kontes

Ternak diantaranya adalah Kegiatan Pameran Peternakan (pameran ternak, produk

olahan hasil ternak, peralatan peternakan dan lain-lain) yang diikuti oleh 23

peserta/stand dari berbagai perusahaan maupun organisasi; dan acara temu-temu

yang berkaitan dengan penambahan wawasan peternak maupun pembangunan

peternakan di Jawa Barat.

Hasil pelaksanaan kegiatan utama ini secara umum adalah

terapresiasikannya peternak-peternak di 17 kab/kota peserta kontes dalam bentuk

penghargaan dan hadiah di 13 katagori kontes ternak. Peserta Kontes Ternak Jawa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 42/284

No. Nama Kabupaten Peserta (orang)

15. Kota Bandung 5

16. Kota Banjar 417. Kota Tasikmalaya 6

Grand Total 190

Sebagaimana sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini, Kontes

Ternak Tahun 2012 melahirkan juara-juara untuk setiap katagori yang

dikonteskan. Peserta kontes yang mendapat peringkat terbaik pertama, kedua dan

ketiga direpresentasikan oleh peringkat Juara I, Juara II dan Juara III, berdasarkan

hasil penilaian oleh Tim Juri yang telah ditunjuk, yang kemudian disahkan dalam

suatu Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Nomor

524/Kep.175/Prod/2012 tentang Kejuaraan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa

Barat Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 9 s.d tabel 12. Sedangkan Jumlah

Perolehan Juara Setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.3. Jumlah Perolehan Juara Setiap kabupaten/kota pada Kontes Ternak

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 43/284

No Kab/Kota Juara I Juara II Juara III Jumlah

18 Kota Bogor

19 Kota Tasikmaya

20 Kota Banjar 1 1 2

Jumlah 13 13 13 39

5.  Pengawasan Mutu Bibit

A.  Pengawasan Peredaran Mutu Bibit DOC

Pengawasan Mutu Bibit Ayam Ras telah dilakukan di beberapa

hatchery/Unit Penetasan perusahaan pembibitan ayam ras di Kab. Subang (2

GP/4 PS), Kota Bandung (2 GP/1 PS), Cianjur (1 GP/5 PS), Purwakarta (2

PS), Bogor (3 PS),  Sukabumi (2 GP/1 PS),  Kota Sukabumi (1 PS).

Pemeriksaan meliputi :a.  Pemeriksaan Individu DOC

Jumlah DOC FS per kemasan rata-rata 102 ekor, telah sesuai

dengan SNI yakni 100 ekor dan jaminan kematian 2 ekor (Kota

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 44/284

b.  Pemeriksaan Kemasan Kosong

Berat kemasan kosong rata-rata 0,8 kg telah sesuai dengan SNI.

Berat kemasan isi untuk ayam ras pedaging 5,39 kg dan berat kemasan

isi untuk ayam ras petelur 4,78 kg. Bahan dasar dari kertas karton

tahan terhadap tekanan yang merusak. Bentuk trapesium bagian dalam

ada sekat pemisah, bagian atas ada tonjolan, ventilasi cukup.

Frekuensi pemakaian satu kali.

Ukuran panjang bagian bawah minimal 64 cm dan atas minimal

60 cm; lebar bagian bawah minimal 48 cm dan atas minimal 44 cm;

tinggi kotak kemasan minimal 15 cm; tinggi tonjolan minimal 3 cm.

c.  Pemeriksaan Label

Pada umumnya seluruh box DOC sudah berlabel, hanya ada

beberapa perusahaan pembibit yang warna dasar label masih tidak

sesuai dengan ketentuan SNI, dan ada pula yang tidak memakai Merk

Dagang karena dipakai untuk kalangan sendiri dan tidak

diperdagangkan seperti Nuyan Farm di Cianjur Untuk DOC yang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 45/284

B.  Pengawasan Mutu Semen

Pemeriksaan Mutu Semen Sapi Potong, Sapi Perah dan Domba

dilaksanakan di 17 Lokasi kabupaten/kota dan depo Provinsi Jawa Barat

serta Koperasi Persusuan. Rekapitulasi hasil pemeriksaan mutu semen di

Jawa Barat tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran 8.

Dari hasil pemeriksaan semen sapi potong di 15 kabupaten/kota yaitu

Cianjur, Garut, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Purwakarta, Karawang,

Subang, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Bogor, Ciamis, Kota Banjar,

Depo Provinsi dan Sukabumi Jenis semen sapi potong yang diperiksa, yaitu

Brahman, Limousine, Simmental dan Ongole, Dari hasil pemeriksaan secara

mikroskopis, maka semen beku yang beredar di kabupaten/kota dan provinsi

tersebut rata-rata mempunyai motilitas dan persentase sperma yang cukup

baik dan masih layak untuk digunakan IB, namun Brahman dari Depo

Provinsi kondisi kurang layak IB (hasil 2/20) yang artinya gerakan individu

sperma sedang dan persentase hidup/gerak maju spermatozoa hanya 20%.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa untuk semen beku yang kurang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 46/284

Pemeriksaan semen Kambing dilaksanakan di Depo Provinsi, dengan

 jenis semen Kambing Boer dan Etano dengan hasil test after thawing 3/40

layak untuk IB (lampiran 2.) 

6.  Pemasukan dan Pengeluaran Bibit

Pada tahun 2012 tercatat rencana pemasukan bibit ternak ke Jawa Barat

sebagai berikut :

A.  Pemasukan/import ternak DOC Ayam Ras GPS (Grand Parent Stock)

Broiler/Pedaging ke Jawa Barat sebanyak 833.356 ekor (jantan 239.148

ekor dan betina 594.208 ekor) dimana negara asal impor dari Amerika

Serikat, Inggris dan Australia dengan perusahaan/pengimpor ternak adalah

CV. Missouri, PT. Hybro Indonesia, PT. CJ-PIA, PT. Central Avian Pertiwi,

PT. Bibit Indonesia, PT. Multibreeder AI, Tbk, PT. Cibadak Indah Sari

Farm, PT. Galur Prima Cobbindo, PT. Sarana Veterinaria Jaya Abadi,

PT. Taat Indah Bersinar dan PT. Cipendawa Agriindustri.

B.  Pemasukan/impor ternak DOC Ayam Ras GPS (Grand Parent Stock) Layer

ke Jawa Barat sebanyak 515 631 ekor (jantan 72 522 ekor dan Betina

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 47/284

G.  Pemasukan/impor bibit sapi perah dan sapi potong sebanyak 450 ekor

(betina 450 ekor) yaitu dari Negara Australia dengan perusahaan pengimpor

PT. Usaha Tani Lestari.

Pada tahun 2012 rencana pengeluaran bibit ternak dari provinsi Jawa Barat

tidak tercatat, karena semenjak terbitnya Peraturan Gubernur No. 49 tahun 2011

perihal petunjuk pelaksanaan peraturan daerah Provinsi Jawa Barat nomor 7

tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu (berita daerah

Provinsi Jawa Barat tahun 2011 nomor 48 seri E) maka pemasukan/pengeluaran

benih/bibit ternak antar pulau atau antar provinsi tidak melalui mekanisme

penerbitan rekomendasi teknis dari OPD teknis atau Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat, melainkan langsung diterbitkan rekomedasinya oleh Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPPT) Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Pergub 49, 2011

tersebut rekomendasi pemasukan/pengeluaran benih/bibit antar pulau atau antar

provinsi masuk dalam kategori izin insidentil dengan durasi pelayanan selama 1

(satu) hari. 

Pengawasan lalu lintas ternak khususnya pemasukan/ pengeluaran bibit dari

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 48/284

Hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

A.  Eksistensi dan Agroekosistem Populasi Sapi Rancah atau Sapi Lokal

Jawa Barat

Sapi Lokal Jawa Barat sering disebut sebagai sapi kacang. Istilah sapi

kacang merupakan predikat atas karakter kuantitatif yang relatif lebih kecil

di banding sapi potong lainnya di Jawa Barat khususnya di wilayah Rancah.

Sapi dari spesies  Bos sondaicus  ini memiliki ciri eksterior yang mirip

dengan sapi Jawa, yakni pada betina tidak berponok, ukuran tubuh relatif

kecil dibanding bos indicus dan bos taurus, berwarna merah bata dan atau

merah tua, kepala kecil, tanduk kecil mengarah ke dalam, pada bagian perut

(abdomen), pantat (thick) dan kaki (tarsal, metatarsal, carpus dan

metatarsus) berwarna putih dan sebagian memiliki garis belut di sepanjang

punggung. Pada jantan memiliki kesamaan dengan betina, namun warna

tubuh sebagian agak gelap.

Eksistensi populasi sapi ini berada di peternakan rakyat Jawa Barat.

Wilayah-wilayah populasi sapi ini antara lain Ciamis Tasikmalaya Garut

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 49/284

Pada tiap-tiap daerah di Jawa Barat, sapi lokal ini mengalami variasi

sifat kualitatif. Variasi tersebut muncul karena sapi lokal dalam perjalanan

kehidupannya diduga mengalami perlakuan yang berbeda, sehingga muncul

berbagai variasi sebagai berikut :

a.  Sapi lokal mengalami percampuran secara sengaja dalam program IB.

Percampuran tersebut antara lain dengan  Bos indicus seperti Ongole,

PO dan Brahman dan dengan  Bos taurus  seperti Simmental dan

Limousin.

b.  Sapi lokal memiliki variasi yang mengarah ke PO seperti memiliki

ponok walaupun kecil dan gelambir

c.  Sapi lokal yang secara kualitatif konsisten dengan karakter  Bos

sondaicus.

Variasi sifat kualitatif sebagai konsekuensi dari sistem perkawinan

yang tidak teratur di lapangan memunculkan bentuk atau tanda-tanda yang

mengikuti lingkungan sosial dan antropologisnya.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 50/284

Tabel 5.4. Rataan, Simpangan Baku Dan Koefisien Variasi Ukuran-Ukuran

Tubuh Sapi Rancah 

Statistik Umur(bulan)

Ukuran-ukuran Tubuh

PB(cm)

TP(cm)

LD(cm)

LingkarPDepan

(cm)

LingkarPbelakang

(cm)

Rataan 24,35 117,76 122,04 153,25 74,02 78,67

SimpanganBaku ±3,38 ±9,66 ±6,10 ±10,12 ±5,13 ±5,96

KoefisienVariasi (%) 13,86 8,20 4,99 6,61 6,93 7,58

Keterangan: n = 51 ekorPB = Panjang BadanTP = Tinggi PundakLD = Lingkar DadaLingkar PDepan = Lingkar Paha DepanLingkar Pbelakang = Lingkar Paha Belakang

Ukuran-ukuran tubuh sapi rancah dara disajikan pada Tabel 5.5. Tabel

tersebut menunjukkan bahwa umur dan semua ukuran tubuh yang diamati

k k i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 51/284

Tabel 5.6. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Variasi Umur dan

Ukuran-ukuran Tubuh Sapi Rancah Dewasa

Statistik Umur(bulan)

Ukuran-ukuran Tubuh

PB(cm)

TP(cm)

LD(cm)

LingkarPDepan

(cm)

LingkarPbelakang

(cm)

Rataan 27,26 123,09 123,74 156,22 72,65 78,43

SimpanganBaku ±1,91 ±9,68 ±6,30 ±11,85 ±4,86 ±6,55

KoefisienVariasi (%) 7,01 7,86 5,09 7,59 6,69 8,35

Keterangan: n = 23 ekorPB = Panjang BadanTP = Tinggi PundakLD = Lingkar DadaLingkar PDepan = Lingkar Paha DepanLingkar Pbelakang = Lingkar Paha Belakang 

D.  Karakter Kualitatif Sapi Lokal di Jawa Barat

Warna Daging dan Lemak

Sapi Rancah sangat potensial dikembangkan sebagai sapi pedaging dengan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 52/284

Daya Ikat Air (Water Holding Capacity)

Nilai Daya Ikat Air daging sapi Rancah berkisar antara 23-30%. Daya ikat

air merupakan kemampuan untuk mempertahankan kandungan air selama

mengalami perlakuan dari luar seperti pemotongan, pemanasan,

penggilingan, dan pengolahan.

Susut Masak

Nilai susut masak daging sapi Rancah berkisar 25-45%, hal ini

menunjukkan bahwa daging sapi rancah mengalami penyusutan yang cukup

besar pada proses pemasakan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai daya

ikat air dan tingginya kandungan air pada daging.

Keempukan

Nilai keempukan daging sapi Rancah berkisar 35-96 mm/10 detik/gram.

Faktor yang mempengaruhi keempukan dapat digolongkan menjadi faktor

antemortem  seperti genetik termasuk bangsa, spesies dan fisiologi, faktor

umur, jenis kelamin, dan stres dan faktor  postmortem  yang diantaranya

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 53/284

berasal dari Indonesia dan pada saat ini nenek moyangnya masih terdapat di

Ujungkulon Jawa Barat, hutan lindung Baluran dan Blambangan Jawa

Timur berupa banteng liar.

Asal usul (rekam arkeologis) Sapi Rancah ada tiga macam, yaitu : (1) Sapi

Jawa yang tidak mengalami Ongolisasi dari dulu dan tidak pernah

disilangkan dengan bangsa lain, (2) Sapi Jawa yang pada akhir-akhir ini

disilangkan dengan bangsa lain, dan (3) Sapi Peranakan Ongole yang

karakter Ongole-nya pudar akibat inbreeding bertahun-tahun.

5.2.  PAKAN TERNAK 

Perkembangan ternak di Jawa Barat tidak terlepas dari ketersediaan pakannya,

karena pakan merupakan komponen penting bagi kehidupan, pertumbuhan dan

produktivitas ternak yang bersangkutan. Dalam suatu budidaya, pakan juga memberikan

kontribusi biaya yang paling tinggi, yaitu lebih dari 70%, sehingga suatu usaha

budidaya akan menguntungkan jika pakan dapat tersedia dengan jumlah yang cukup dan

mutu yang baik serta harga yang sesuai.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 54/284

akan diterapkan, termasuk perencanaan penyediaan pakan. Dengan perencanaan

penyediaan pakan yang memadai dalam kuantitas dan kualitas untuk sepanjang

tahun, akan dapat dicapai efektivitas dan efisiensi biaya produksi usaha

peternakan. Pakan ternak ruminansia umumnya dikelompokan menjadi 2 (dua),

yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat serta tambahan vitamin dan mineral

sebagai suplemen (tambahan) pakan. Selama ini sebagian besar pakan hijauan

yang diberikan kepada ternak berupa rumput lokal atau rumput alam, baik yang

berasal dari padang penggembalaan umum maupun dari tempat-tempat lain

seperti pematang sawah, pinggir jalan, pinggir hutan, saluran irigasi atau

perkebunan. Jawa Barat memiliki potensi limbah pertanian dan hasil samping

agroindustri dengan jenis dan jumlah yang melimpah dan sangat potensial untuk

mengatasi permasalahan pakan. Disisi lain limbah tersebut banyak menjadi beban

bagi lingkungan. bahkan menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan,

terutama limbah tanaman pangan pada musin panen. Padahal saat musim

kemarau, pada saat produksi rumput dan hijauan lainnya menurun, hasil samping

tanaman pangan sangat dibutuhkan sebagai pakan. Pemanfaatan limbah pertanian

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 55/284

Jawa Barat sampai dengan tahun 2012 memiliki 6 lumbung pakan ternak

ruminansia sebanyak 6 unit di 5 kabupaten dan lumbung pakan unggas sebanyak

3 unit di 3 kabupaten sebagaimana tabel 5.7.

Tabel 5.7. Lokasi Lumbung Pakan Ternak  –   Ruminansia dan Lumbung PakanUnggas.

No. Kabupaten Nama Kelompok Alamat

 I. 

 Lokasi Lumbung Pakan Ternak –  Ruminansia1. Bandung Mitra Raharja Ihsani Kec. Arjasari

2. Sukabumi Kel. Tani Barokah Kp. Sukalarang RT 06/06, Ds.

Sukalarang,

3. Majalengka KUB Mandiri Rahayu Kec. Kulur

Kel. Kondangsari Ds. Kondangmekar, Kec.

Cingambul

4. Cianjur Kel. Mekarlaksana Mandiri Ds. Mekarlaksana, Kec. Cikadu

5. Indramayu Kel. Gebang Sari Ds. Longok, Kec. Sliyeg6. Purwakarta Mekar Sejahtera Desa Benteng Kecamatan

Campaka –  Purwakarta **)

 II.  Lokasi Lumbung Pakan Ternak Unggas

1. Bandung Barat Kel. Ternak Unggas Family Ds. Pangauban, Kec. Batujajar

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 56/284

Optimalisasi pemanfaatan bahan pakan substitusi merupakan salah satu

alternatif untuk penyediaan bahan pakan yang berasal dari hasil samping industri

hasil pertanian atau agroindustri yang selama ini belum banyak dimanfaatkan

sebagai bahan pakan, tetapi dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk

diolah menjadi pakan.

Salah satu fasilitasi pemerintah dalam upaya pengembangan ketersediaan

pakan lokal, adalah melalui pengembangan unit pengolah pakan. Untuk itu

diperlukan pedoman umum terkait dengan pengembangan unit pengolah pakan,

agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan yang direncanakan.

Tujuan dari pengembangan unit pengolah pakan unggas dan ruminansia

adalah :

A.  Meningkatkan kemampuan para peternak, kelompok peternak, dalam

memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak baik

kuantitas maupun kualitasnya dengan harga murah dan tersedia sepanjang

tahun

B.  Meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan pakan yang digunakan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 57/284

3.  Unit Pengolah Bahan Pakan

Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya lokal

sangat besar yang dapat digunakan sebagai bahan pakan lokal di tiap-tiap dearah.

Potensi bahan baku pada setiap daerah tersebut baik yang berasal dari hasil

pertanian, maupun agroindustri dapat diinventarisir dan dimanfaatkan untuk

menyusun formula pakan ternak dengan harga yang lebih murah dan memenuhi

kecukupan gizi sehingga dapat meningkatkan keuntungan peternak.

Dalam rangka mendorong kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pakan

maka salah satu solusinya adalah melalui kegiatan penyediaan bahan baku pakan

ternak yang berkesinambungan tersedia sepanjang tahun dengan memanfaatkan

sumber daya lokal yang tersedia di tiap-tiap daerah, dengan demikian peternak

mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan untuk ternaknya.

Mencermati situasi pada masa sekarang dimana permasalahan kesulitan

dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maka pada tahun 2012, kegiatan

Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan dalam rangka memperkuat penyediaan

bahan pakan lokal pada daerah-daerah yang disekitarnya mempunyai potensi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 58/284

4.  Pengembangan HPT di Lahan Kehutanan

Lahan kehutanan yang masih belum termanfaatkan oleh penanaman

tanaman produksi masih sangat luas, oleh karenanya diperlukan koordinasi untuk

dapat memanfaatkan lahan-lahan kehutananan yang dekat dengan pemukiman

penduduk agar produktf dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar hutan

tersebut. Salah satu kegiatan yang dicobakan dalam rangka pemanfaatan hutan

sekitar pemukiman yang terjangkau untuk suatu kegiatan produksi adalah

pengembangan komoditas peternakan, baik ternak sapi potong, kambing/domba

atau unggas lokal.

Upaya tersebut telah dimulai dalam skala kecil pada tahun 2011 untuk

memantapkan pola pengembangannya dalam skala yang lebih besar. Tahun 2012

Jawa Barat mendapat dana bantuan sosial di satu lokasi yaitu Kabupaten Subang

menjadi demplot pengembangan ternak dan pemanfaatan lahan kehutanan. Pola

yang diterapkan sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pola integrasi ternak

dengan tanaman yang ditambah dengan kegiatan untuk mengelola lahan

kehutanan. Diharapkan agar pola ini dapat mendukung pengembangan sapi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 59/284

5.  Pengawasan Mutu Pakan Ternak

Seiring dengan kebutuhan peningkatan produksi ternak maka tidak lepas

dari kebutuhan pakan yang berkualitas karena itu kegiatan ini terdiri dari apresiasi

pakan ternak dan operasional pengawasan mutu pakan ternak sebagai kontrol

peredaran pakan yang berkualitas di Provinsi Jawa Barat.

Pakan yang dibuat dan diedarkan/diperdagangkan oleh kelompok/peternak

maupun produsen pakan sangat perlu dilakukan pengawasan secara menyeluruh

sebagai suatu sistem manajemen mutu yang dimulai dari pengadaan bahan baku

pakan, penyiapan bahan baku pakan, penyimpanan bahan baku pakan,

penggilingan, pencampuran, pembuatan pellet, pengepakan, pelabelan,

penyimpanan pakan dan pengeluaran pakan/pendistribusian, hal tersebut sangat

essensial dalam upaya agar konsumen mempergunakan pakan yang memenuhi

standar mutu sesuai persyaratan teknis yang ditetapkan.

Pengawasan mutu pakan yang baik akan dapat mencegah terjadinya

kerugian bahkan sebaliknya akan memberikan keuntungan ekonomis yang

signifikan baik bagi pemerintah, produsen maupun konsumen dalam hal ini

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 60/284

6.  Hijauan Pakan Ternak (HPT)

HMT atau hijauan makanan ternak adalah hijauan atau rumput-rumputan

yang memiliki angka kecukupan gizi yang tepat untuk ternak ruminansia, tidak

semua rumput dapat dikatagorikan hijauan makanan ternak.

Pakan adalah sumber gizi bagi ternak dan pakan ini merupakan kebutuhan

primer satu-satunya pada ternak berbeda dengan manusia yang memiliki tiga

kebutuhan primer, Pakan ini berguna untuk pertumbuhan serta produksi. Pakan

yang bisa dikatagorikan HMT adalah rumput atau hijauan yang memiliki nilai

kandungan gizi yang cukup sesuai kebutuhan ternak khususnya ruminansia.

Secara garis besar pakan ternak ruminansia bisa dibedakan menjadi dua yaitu

pakan serat dan pakan penguat, pakan serat ini diantaranya adalah rumput (HMT)

dan penguat adalah konsentrat. HMT sebaiknya dipotong pada usia yang tepat,

sebab jika Hijauan Makan Ternak tersebut terlalu tua maka kualitasnya akan

semakin buruk.

Beberapa rumput unggul yang dapat digunakan untuk hijauan makanan

ternak ruminansia : Rumput Benggala atau bahasa latinnya Panicum maximum,

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 61/284

5.3. PENGENDALIAN PELAKSANAAN BUDIDAYA TERNAK 

1.  Pelaksanaan Inseminasi Buatan

A.  Alokasi dan Distribusi Semen Beku Sapi Potong dan Nitrogen Cair

Dalam rangka mendukung program Percepatan Pencapaian

Swasembada Daging Sapi (PSDSK) tahun 2013, Provinsi Jawa Barat

termasuk kedalam kelompok daerah prioritas Inseminasi Buatan (IB)

disamping Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Bali.

Dasar Pelaksanaan PSDSK di Jawa Barat Tahun 2012 adalah :

a.  Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 59/Permentan/HK.060/8/2007

tentang Pedoman Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi;

b.  Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/OT.140/4 /2011

tentang Unit Manajemen Program Swasembada Daging Sapi Tahun

2014;

c.  Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 524.13/Kep.907-

Disnak/2011 tentang Unit Manajemen Program Swasembada Daging

Sapi Dan Kerbau;

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 62/284

No Kabupaten/KotaSemen Beku Sapi Potong

N2 CairBrahman PO Simental Limousin Jumlah

6 Bogor 560 700 400 500 2.160 1.060

7 Bekasi 650 600 500 750 2.500 1.2908 Karawang 650 800 500 850 2.800 1.250

9 Purwakarta 550 700 400 600 2.250 1.060

10 Subang 890 1.000 600 1.600 4.090 2.300

11 Indramayu 570 700 500 600 2.370 980

12 Sumedang 1.540 1.700 1.100 2.800 7.140 4.265

13 Majalengka 570 700 400 600 2.270 880

14 Kuningan 930 1.100 600 1.400 4.030 1.950

15 Cirebon 110 150 100 400 760 590

16 Bandung 200 250 100 400 950 515

17 Bandung Barat 80 100 100 150 430 295

18 Kota Tasikmalaya 110 150 100 200 560 285

19 Kota Banjar 110 150 100 150 510 285

20 Kota Cirebon 70 100 100 100 370 110

Jumlah 13.200 15.500 10.000 22.000 60.700 34.000

B.  Pelaksanaan Inseminasi Buatan Sapi Potong

Hasil perkembangan pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) Sapi Potong

di Jawa Barat Tahun 2012 yang dilaksanakan di 20 kabupaten/kota (17

C i (S/C) 1 61 CR 62 31% d k l hi 44 019 k di i d i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 63/284

Conception (S/C) 1,61; CR 62,31% dan kelahiran 44.019 ekor terdiri dari

 jantan 23.088 ekor dan betina 20.931 ekor.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tahun 2012 terjadi

penurunan jumlah akseptor yang dilayani sebesar 4,12%, dan jumlah

kelahiran meningkat 5,53%, dan CR mengalami kenaikan dari 60,50%

menjadi 62,31%. Dan dapat dilihat realisasi Tahun 2012 jumlah akseptor

yang dilayani baru mencapai 81,05% dari target 80.599 ekor, tingkat

kelahiran yang dicapai baru 91,39% dari target 48.165 ekor. Hal ini

dirasakan masih belum optimal karena seluruh data pelayanan Inseminasi

Buatan belum dilaporkan secara lengkap oleh masing-masing petugas

inseminator di Kabupaten/Kota kepada Dinasnya, serta tingginya tingkat

mutasi ternak. Secara rinci gambaran hasil pelaksanaan Inseminasi Buatan

(IB) Sapi Potong di masing-masing kabupaten/kota tahun 2012 dapat dilihat

pada lampiran 4. 

C.  Inseminasi Buatan Pada Sapi Perah

Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada sapi perah sepenuhnya

C P b B did K bi /D b b k 2 k l k (K b

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 64/284

C.  Pengembangan Budidaya Kambing/Domba sebanyak 2 kelompok (Kab.

Karawang) dengan masing-masing dana Rp116.500.000,-.

D.  Pengembangan Budidaya Kambing Perah sebanyak 6 kelompok (Kab.

Bogor, Cianjur, Bandung Barat, Sukabumi, Garut dan Kota Banjar) dengan

masing-masing dana Rp117.000.000,-.

E.  Pengembangan Budidaya Kerbau sebanyak 1 kelompok di Kab. Sukabumi

dengan dana Rp261.950.000,-.

F.  Pengembangan Budidaya Unggas Lokal (Ayam Buras) sebanyak 8

kelompok (Kab. Bogor, Cianjur, Bandung Barat, Sukabumi, Ciamis,

Indramayu, Bekasi dan Kuningan) dengan masing-masing dana

Rp117.000.000,-.

3.  Peningkatan Perizinan dan Sumber Daya Peternak dan Petugas Inseminasi

Buatan (IB)A.  Pelatihan Petugas IB

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, maka pada bulan

September 2012 dilaksanakan pelatihan bagi kader petugas Inseminator

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 65/284

No Kab/Kota Inseminator PKB ATR TOTAL

5 Kab. Karawang 6 6 2 14

6 Kab. Kuningan 8 4 2 14

7 Kab. Majalengka 11 4 2 17

8 Kab. Purwakarta 7 6 2 15

9 Kab. Subang 19 5 4 28

10 Kab. Sukabumi 12 3 2 17

11 Kab. Sumedang 20 7 5 32

12 Kab. Tasikmalaya 26 20 10 56

13 Kota Cirebon 2 2 1 5

14 Kota Tasikmalaya 2 1 1 4

15 Kab. Cirebon 7 6 5 18

16 Kab. Bekasi 9 5 2 16

17 Kab. Indramayu 8 4 2 14

18 Kab. Bandung Barat 3 3 4 10

19 Kab. Bogor 5 4 1 10

20 Kota Banjar 1 1 1 3

JUMLAH 167 78 41 286

C.  Lomba Petugas Inseminator Berprestasi

U t k i k tk ti i ki j t I i t d l

Inseminator Sapi Perah terdiri dari Kab Bandung (Sopiyan dan Dodi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 66/284

Inseminator Sapi Perah terdiri dari Kab. Bandung (Sopiyan dan Dodi

Gunawan). Peserta yang masuk nominasi dipanggil untuk melaksanakan

evaluasi tahap berikutnya melalui ekspose/paparan dari masing-masing

peserta yang dinilai oleh Tim Juri Provinsi.

Dari hasil evaluasi tersebut dipilih 3 orang peserta terbaik yaitu Kab.

Bandung (Sopiyan), Kab. Sumedang (Suryadi) dan Kab. Ciamis (Nanang

Suwarlan). Berdasarkan hasil wawancara dan peninjauan ke lapangan

ditetapkan 3 petugas Inseminator Terbaik Tingkat Jawa Barat dengan Surat

Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Nomor :

524/Kep.177/ Prod/2012 tanggal 8 Juni 2012 yaitu Juara I dari Kab.

Bandung (Sopiyan), Juara II dari Kab. Sumedang (Suryadi) dan Juara III

dari Kab. Ciamis (Nanang Suwarlan). Dan pada penilaian Lomba

Inseminator Tingkat Nasional peserta dari Jawa Barat tidak masuk nominasi

 juara sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012 tanggal

9 Nopember 2012 tentang Penetapan Pemenang Lomba Kelompok Peternak

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 67/284

No. Nama Perusahaan AlamatJumlahRekom

7 PT. Andini Karya MakmurGd. Pesona Lt. 2/216, Jl. Ciputat Raya No.20, Kebayoran Lama Jakarta Selatan

6

8PT. Rumpinary AgroIndustry

Jl. Cisangiri V No. 4 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12170

3

9PT. Green GlobalMultifarm Lestari

Kp. Pasir Reungit Rt.04/Rw.05, Kel. BantarGadung, Kec. Warungkiara, Kab. Sukabumi

2

10 PT. Catur Mitra TarumaGraha Induk KUD Lt.3, Jl. Warung BuncitRaya No. 18 -20 Pejaten, Jakarta Selatan.

4

TOTAL 37

5.  Pengawasan Lalulintas Ternak Potong

Berdasarkan rekomendasi yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Jawa Barat, rencana pemasukan ternak impor sapi bakalan

tercatat sebanyak 343.000 ekor, realisasi pemasukan ternak impor sapi bakalan

selama tahun 2012 sebanyak 111.091 ekor, Kerbau sebanyak 5.850 ekor dan

realisasi Kerbau sebanyak 0 ekor, yang dilaksanakan oleh 10 perusahaan

penggemukan sapi potong (feedlotter) yang berada di Jawa Barat. Rencana dan

realisasi Impor Bakalan Sapi Potong Tahun 2008 s.d 2012 sebagaimana tabel di

BAB VI

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 68/284

BAB VI

BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESMAVET

Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai dua tugas

pokok yaitu pembinaan di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat

veteriner (kesmavet). Kesehatan Hewan diartikan sebagai “segala urusan yang berkaitan

dengan perawatan hewan, pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian

dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik produksi, medik konservasi,

obat hewan dan peralatan kesehatan hewan serta keamanan pakan”. Ruang lingkup keswan

dijabarkan melalui beberapa fungsi antara lain penolakan, pencegahan dan pemberantasan

penyakit hewan serta pelayanan kesehatan hewan. Sedangkan Sistem Kesehatan Hewan

Nasional (Siskeswanas) dilaksanakan dengan pendekatan 4 sub sistem yaitu sub sistem

pelayanan kesehatan hewan, pengamanan lingkungan budidaya, pengamanan sumber daya

serta pengamanan produksi/hasil ternak, dimana didalamnya terdapat perubahan paradigma

mengenai wawasan terhadap kesehatan hewan dari animal disease menjadi animal health.

Pelaksanaan program keswan dilakukan dengan misi :

Kesmavet diartikan sebagai “segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 69/284

Kesmavet diartikan sebagai segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan

 produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia”.

Ruang lingkup kesmavet dijabarkan melalui fungsi peningkatan kualitas Bahan Asal Hewan

(BAH), khususnya upaya untuk meningkatkan status Halal, Aman, Utuh dan Sehat (HAUS)

dari Produk Pangan Asal Hewan (PPAH) melalui Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan

serta meningkatkan kualitas dan kesehatan Produk Hewan Non Pangan (PHNP).

Penjabaran dari kegiatan pembinaan kesehatan hewan dan kesmavet di Jawa Barat

adalah :

1.  Pembinaan Kesehatan Hewan :

A.  Prioritas pertama adalah pengendalian PHMS yang meliputi :

a.  Pengendalian AI pada unggas;

b.  Pemberantasan Rabies pada Hewan Penular Rabies (HPR) anjing, kucing,

kera/monyet dan hewan sebangsanya (tikus, kelelawar, musang, dll.);

c.  Pencegahan Anthrax pada hewan khususnya ternak ruminansia;

d.  Pengendalian Brucellosis pada ternak sapi perah.

B.  Prioritas kedua merupakan kegiatan untuk mengantisipasi timbulnya wabah

Seluruh aktifitas tersebut diatas tercakup dalam 3 (tiga) kegiatan utama yaitu Kegiatan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 70/284

Seluruh aktifitas tersebut diatas tercakup dalam 3 (tiga) kegiatan utama yaitu Kegiatan

Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan, Kegiatan Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit Hewan serta Kegiatan Kesmavet.

6.1.  PENGAMATAN PENYAKIT DAN PENGAWASAN OBAT HEWAN

1.  Situasi Penyakit Hewan Menular

Berdasarkan laporan kasus penyakit serta dara surveilans yang dilakukan

oleh Balai Penyidikan dan Pengujian (BPPV) Subang, BP3HK Cikole dan

Laboratorium Keswan Losari serta Karantina, pada tahun 2012 di Jawa Barat

tercatat muncul 6 jenis penyakit hewan menular. Secara umum dibandingkan

dengan keadaan pada tahun 2011 :

A.  Tetap dapat dipertahankannya kasus nol positif anthrax pada hewan

B.  Munculnya satu (1) kasus positif rabies pada hewan

C.  Peningkatan kasus AI karena munculnya wabah AI pada itik.

Hal yang harus diwaspadai adalah meningkatnya spesimen positif

Brucellosis dan ditemukannya titer antibodi positif terhadap penyakit IBR, BVD

Pengawasan lalu lintas dilakukan sejak proses perizinan sampai pada

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 71/284

e gawasa a u tas d a u a seja p oses pe a sa pa pada

pemeriksaan di lapangan. Sesuai dengan kewenangannya, pada tahun 2012 Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan berapa perizinan yaitu :

A.  SKKH untuk pengeluaran burung kucer dari Kota Bandung ke Banjarmasin

sebanyak 2 ekor.

B.  SKKH untuk pengeluaran burung anis merah dari Kota Bandung ke

Banjarmasin sebanyak 1 ekor.

C.  SKKH untuk pengeluaran burung kenari dari Kota Bandung ke

Gunungsitoli Nias sebanyak 20 ekor.

D.  SKKH untuk pengeluaran kucing dari Kota Bandung ke Tapanuli Utara

sebanyak 1 ekor.

E.  SKKH untuk pengeluaran kucing persia dari Kota Bandung ke Pangkalan

Bun Kalimatan Tengah sebanyak 1 ekor.

F.  SKKH untuk pengeluaran 3.728.838 ekor DOC PS/GPS terdiri dari

3.256.680 ekor DOC betina dan 473.158 ekor DOC jantan.

DOC tersebut dikirim ke luar Provinsi Jawa Barat (Jawa Timur, Bali,

4.  Pengawasan Penyakit pada Hewan Qurban

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 72/284

g y p Q

Pengawasan kesehatan hewan qurban dilaksanakan dalam upaya menjamin

ketenteraman umat Islam yang akan menyelenggarakan ibadah qurban agar ternak

yang akan disembelih memenuhi syarat sesuai dengan syariat agama Islam.

Ternak yang akan dijadikan sebagai hewan qurban disamping sehat juga tidak

cacat, cukup umur, tidak kurus dan jantan yang tidak dikebiri. Penentuan sehat ini

pun harus didasarkan atas rekomendasi dan pemeriksaan kesehatan dari dokter

hewan atau paramedis kesehatan hewan. Mengingat Jawa Barat merupakan

daerah Anthrax dan kasus Anthrax pada tahun sebelumnya muncul menjelang

Idhul Adha maka kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

Hari Raya Qurban 1433 H jatuh pada tanggal 26 Oktober 2012.

Berdasarkan hal tersebut diatas dilaksanakan kegiatan pengawasan kesehatan

hewan qurban 1 minggu sebelum dan sesudah hari H. Ada pun rincian kegiatan

pemeriksaan kesehatan hewan qurban bersumber APBD Prov. T.A. 2012 adalah

sebagai berikut :

A.  Persiapan kegiatan berupa pengadaan dan distribusi bahan sosialisasi (2.000

a.  Pemeriksaan hewan qurban dilakukan terhadap 284.081 ekor terdiri

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 73/284

q p

dari 70.433 ekor sapi, 803 ekor kerbau, 140.177 ekor domba dan

72.668 ekor kambing;

b.  Secara umum jumlah hewan qurban pada tahun 1433 H relatif lebih

tinggi 4,1 % dibandingkan dengan kondisi 1432 H;

c.  Tidak ditemukan tanda-tanda penyakit hewan menular. Hanya

ditemukan ternak qurban yang menderita penyakit individual atau

cacat serta yang belum layak dijadikan hewan qurban karena umur

muda;

d.  Arus lalu lintas ternak qurban adalah dari arah timur (Tasikmalaya,

Garut, Ciamis, Sumedang dan Jawa Tengah) ke arah barat (Bandung,

Bogor). Kecil kemungkinan terjadi arus lalu lintas ternak dari daerah

Bogor (daerah anthrax) ke arah Priangan. Namun pada umumnya

persyaratan administrasi  berupa SKKH dari daerah asal belum

dipenuhi oleh para pedagang ternak.

Tabel 6 1 Pemeriksaan hewan Qurban Di Jawa Barat Tahun 2012

Antemortem

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 74/284

No Kabupaten / Kota Jumlah Hewan Qurban (ekor)

Sapi Kerbau Domba Kambing Jumlah

21 Sumedang 222 9.811 981 11.014

22 Garut 5.225 287 8.065 222 13.799

23 Tasikmalaya 5.366 89 86 7.871 13.412

24 KotaTasikmalaya 1.543 103 1.646

25 .iamis 1.263 - 305 412 1.980

26 Kota Banjar 610 620 1.230

JUMLAH 70.433 803 140.177 72.668 284.081

Tabel 6.2. Perbandingan Jumlah Hewan Qurban di Jawa Barat pada Tahun2008 s.d 2012 (1429-1433 H)

NoHewanQurban

Jumlah (ekor) erbandingan2011/20122008 2009 2010 2011 2012

1. Sapi 24.010 26.812 38.280 48.568 70.433

Naik 4,1

%

2. Kerbau 535 301 513 654 803

3. Domba 135.845 154.763 177.947 176.269 140.177

4. Kambing 60.178 61.037 39.088 49.391 72.668

JUMLAH Ekor 220.568 242.612 255.828 274.882 284081

5.  Pengamatan Rabies

7 Kab. Sukabumi 206 103

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 75/284

8 Kab. Bandung 85 62

9 Kab. Cirebon 1 -

10 Kota Tasikmalaya 24 20

JUMLAH 651 337

Dari 651 sampel yang diuji , 337 (51,77 %) sampel diantaranya menujukkan titer

positif rabies.

Tabel 6.4. Hasil Pengujian Fluoresent Antibodi Technique (FAT)Rabies oleh BPPV Subang Tahun 2012

No. Kab./KotaFAT Rabies

Jumlah Sampel Positif

1 Kab. Garut 17 1

2 Kab. Tasikmalaya 18 0

3 Kab. Bandung Barat 5 0

4 Kab. Sukabumi 20 0

5 Kota Tasikmalaya 2 0

6.  Pengamatan Anthrax

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 76/284

Daerah tertular anthrax atau daerah endemis anthrax di Jawa Barat sejak

tahun 1950 sampai 2008 setidak-tidaknya terjadi 97 kasus anthrax di 9

kabupaten/kota, 47 kecamatan dan 85 kelurahan/desa. Pada tahun 2009, 2010,

2011 dan 2012 tidak dilaporkan kasus anthrax pada hewan.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh BPPV Subang dan BP3HK Cikole

pada Tahun 2012 dari 10 sampel tanah yang diuji satu (1) sampel menunjukkan

hasil positif Anthrax, dan dari 2 sampel swab ternak menunjukkan hasil negatif,

sedang 809 sampel darah yang diuji 187 sampel menunjukkan titer positif.

Pengujian Anthrax yang dilaksanakan adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6.5. Hasil Pengujian Spesimen Anthrax Tahun 2012

Uji Elisa

No Kab/Kota Jenis Sampel Jml Hasil

Sampel Positif

1. Kota Depok Tanah 10 1

Darah Hewan 88 47

2 Kota Bandung Darah Hewan 19 0

B.  Dari 11.433 sampel darah sapi potong yang diuji, sebanyak 16 sampel (0,14

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 77/284

%) positif RBT; dan dari 67 sampel yang diuji Elisa tidak ditemukan hasil

positif

C.  Dari 453 spesimen darah kerbau yang diuji, tidak ditemukan hasil positif

RBT,

D.  Dari 419 sampel darah kambing dan domba yang diuji RBT 1 sampel

(0,24%) menunjukkan hasil positif dan 1 sampel yang diuji elisa

menunjukan hasil negatif.

Tabel 6.6. Hasil Pengujian Brucellosis Pada Sapi Perah Di Jawa Barat

Tahun 2012

No Kab./Kota

Hasil Pengujian

Rbt Elisa Cft

Jumlah

Positif

Jumlah

Positif

Jumlah

PositifSampel Sampel Sampel

1. Kab. Tasikmalaya 246 11 - - 22 9

2. Kab. Bekasi - - - - - -

3 K b Ci j 663 13 5 0 2 2

Pengujian

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 78/284

No. Kab./KotaRBT ELISA CFT

JumlahPositif

JumlahPositif

JumlahPositif

Sampel Sampel Sampel

7 Kab. Kuningan 100 0 0 0 0 0

8 Kab. Ciamis 191 0 0 0 0 0

9 Bandung Barat 659 0 1 0 0 0

10 Kab. Purwakarta 7.411 0 0 0 0 0

11 Kab. Subang 729 0 0 0 0 0

12 Kab. Sumedang 908 14 2 0 0 0

13 Kab. Indramayu 150 0 0 0 0 0

14 Kab. Bandung 254 2 62 0 0 0

15 Kab. Garut 40 0 2 0 0 0

16 Kab. Majalengka 142 0 0 0 0 0

17 Kab. Bogor 250 0 0 0 0 0

18 Kota Depok 135 0 0 0 0 0

Jumlah 11.433 16 67 0 0 0

Tabel 6.8. Hasil Pengujian Brucellosis Pada Domba dan Kambing

di Jawa Barat Tahun 2012

8.  Pengamatan Avian Influenza.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 79/284

Kasus kematian unggas akibat AI terjadi sejak akhir tahun 2003. Sejak

saat itu Jawa Barat berstatus sebagai provinsi tertular AI.

Pada tahun 2012 terjadi kenaikan kasus AI pada unggas dari 65 kasus pada

tahun 2011 menjadi 76 kasus pada tahun 2012 dan kenaikan daerah sebaran

kasus dari 18 kabupaten/kota 53 kecamatan dan 65 desa/ kelurahan menjadi 17

kab/kota, 59 kecamatan dan 75 desa/kelurahan. Namun terjadi kenaikan jumlah

kematian unggas dari 35.308 ekor pada tahun 2010 menjadi 6.493 ekor tahun

2012 

Tabel 6.10. Kasus AI di Jawa Barat dari Tahun 2007- 2012

No. Bulan KasusJumlah Kasus

Tahun2007

Tahun2008

Tahun2009

Tahun2010

Tahun2011

Tahun2012

1 Jumlah Kasus AI 344 170 199 141 65 76

2 Kematian Ternak 48.931 10.292 5.528 13.145 35.308 6.493

3 Kab/Kota Tertular 21 24 21 22 18 17

4 Kecamatan Tertular 198 107 59 119 53 59

5 Desa/Kelurahan Tertular 301 157 73 193 65 73

No. KabupatenSapi Perah Sapi Potong Total

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 80/284

No. KabupatenPositif Negatif Positif Negatif Jml Spl Positif

7 Sukabumi 240 64 240 64

8 Sumedang 134 18 3 3 137 21

9 Bandung 96 44 1 0 97 44

10 Karawang 44 35 44 35

11 Cirebon 42 8 42 8

12 Indramayu 42 0 42 0

13 Subang 40 4 8 0 48 4

14 Cianjur 44 2 44 2

15 Kota Bogor 47 10 47 1016 Depok 4 - 4 0

17 Tasikmalaya 154 6 154 6

Jumlah 1493 255 389 59 1882 314

Hasil pengujian terhadap penyakit BVD yang dilakukan oleh BPPV Subang

dari 564 sampel yang diuji, 349 sampel (61,88 %) menunjukkan titer positif

antibodi terhadap BVD.

Tabel 6 12 Hasil Pengujian Titer Antibodi Terhadap BVD Tahun 2012

Tabel 6 13 Pengawas Obat Hewan di Jawa Barat Tahun 2012

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 81/284

Tabel 6.13. Pengawas Obat Hewan di Jawa Barat Tahun 2012

No Kabupaten/Kota

Peserta Pelatihan

Jumlah

(orang)

Nama

1. Sukabumi 3

Drh. Winda SR

Drh. Asep Kurnadi

Drh. Budiana Eka Prasetya

2. Kota Sukabumi 1 Drh. Riki Barata

3. Kota Depok 1 Drh. Nurtantio

4. Cianjur 1 Drh. Devi Yanti Sari

5. Bekasi 2 Drh. Asep Adjit

Drh. Dwiyan Sugiharto

6. Purwakarta 2 Drh. Sri WuryasturatiDrh. Ari Citra Utami JM

7. Karawang 1 Drh. Sri Hardiati

8. Kota Cirebon 1 Drh. Dyah Komala Laksmiwati

9. Kuningan 1 Drh. Rofiq

10. Bandung 1 Drh. Euis Rohayani

11. Bandung Barat 2Drh. Suhendra

Drh.Doni Setiawan

12. Sumedang 2

Drh. Seno Prihandoko

Drh. Lia Indrawati13. Tasikmalaya 2 Drh. Idik Abdullah

Drh. Fifit

14. Ciamis 1 Drh. Asri Kurnia

15. Kota Bogor 1 Drh. Bambang Arif Mukti

Berkaitan dengan pengawasan obat hewan, telah dikeluarkan rekomendasi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 82/284

ijin usaha obat hewan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6.14. Rekomendasi Ijin Bidang Obat Hewan Tahun 2012

No Nama Perusahaan Alamat Kantor Alamat Pabrik/Gudang

1. PT. VAKSINDO SATWANUSANTARA(distributor)

Graha Darya VariaJl. Melawai Raya Nomor 93Kebayoran Baru, JakartaSelatanTelp. 021-7257981Faks. 021-7257980

Jl. Pembangunan IIDesa Cicadas, Kec.Gunung PutriKab. Bogor 16964Telp. 021-8670414Faks. 021-8672501

2. PT. FARMA SEVAKANUSANTARA( importir dan distributor)

Kompleks Plaza Niaga IBlok A No. 38, Sentul CityBogor

Kompleks Plaza Niaga IBlok A No. 38, Sentul CityBogor

Tabel 6.15. Pelaku Usaha Obat Hewan di Kabupaten/Kota Tahun 2012

No Kabupaten/Kota Usaha Obat Hewan (unit)P PED PID PD I ID D PP PS TO Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Kab Bogor 4 4 3 5 3 4 6 30

2. Kota Bogor 3 3 6

D, Distributor;PP Pencampuran obat dalam pakan ternak

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 83/284

PP, Pencampuran obat dalam pakan ternakPS, Popultry Shop;TO, toko obat hewan.

6.2.  PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN.

Prioritas utama pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan adalah terhadap

Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di Jawa Barat yaitu Avian Influenza,

Rabies, Anthrax dan Brucellosis. Serta prioritas kedua adalah pengendalian gangguan

reproduksi, pengendalian parasiter dan kematian pedet yang dilaksanakan dalam rangka

peningkatan produksi dan produktifitas ternak mendukung pencapaian swasembada

daging sapi tahun 2014.

1.  Pengendalian Avian Influenza.

Kegiatan pengendalian AI telah dilaksanakan berkesinambungan sejak

tahun 2004 yang didasarkan pada :A.  Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penanganan dan

Pengendalian Virus Flu Burung (Avian Influenza);

F.  Pengisian kandang kembali (restocking) dengan fokus kegiatan sanitasi dan

d i f k i k d

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 84/284

desinfeksi kandang

G.  Stamping out (pemusnahan unggas secara menyeluruh) di daerah tertular

baru.

H.  Peningkatan kesadaran masyarakat (public awarness) melalui kegiatan

sosialisasi melalui penyuluhan dan penyebaran leaflet, poster, dll.

I.  Monitoring dan Evaluasi.

Sembilan (9) langkah pengendalian AI ini kemudian disempurnakan

menjadi 8, yaitu :

A.  Peraturan Perundangan

B.  Public Awareness

C.  Biosekuriti (di farm dan rantai pemasaran unggas)

D.  Depopulasi (secara terbatas di daerah endemis, stamping out di daerah

bebas)

E.  Surveilans (Partisipatif, Prevalensi, Pembebasan dan monitoring dinamika

virus)

No. KabupatenJumlah Vaksin

(Dosis)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 85/284

7 Kab. Majalengka 25.000

8 Kab.Kuningan 35.000

9 Kab.Bandung 40.000

10 Kota Bandung 10.00011 Kota Cimahi 10.000

12 Kab. Sumedang 35.000

13 Kota Tasikmalaya 10.000

14 Kab Ciamis 45.000

15 Kota Banjar 10.000

16 Kab.Bogor 25.000

17 Kota Bogor 10.000

18 Kota Depok 10.000

19 Kab. Bekasi 35.000

20 Kota Bekasi 10.000

21 Kab. Purwakarta 35.000

22 Kab.Karawang 25.000

23 Kab. Cirebon 25.000

24 Kota Cirebon 10.000

25 Kab. Indramayu 35.000

26 Provinsi 20.000

Total 700.000

Sisa 20.000

No. KabupatenJumlah Desinfektan

(Liter)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 86/284

22 Kab.Karawang 50

23 Kab. Cirebon 50

24 Kota Cirebon 25

25 Kab. Indramayu 50

26 Kab. Bandung Barat 25

27 Provinsi 18

Total 1200

Sisa 18

Tabel 6.18. Hasil Pelaksanaan Vaksinasi Avian Influenza di Jawa Barat

tahun 2012 (Ekor)

No. Kab/Kota

Hasil Vaksinasi

AyamRas

AyamBuras

Itik/Entog

Burung Puyuh

1. Kota Depok 4.399 436 120

2. Kota Bekasi 11.132 7.414 3.638 905 26.008

3. Kab. Bekasi 15.451 3.849 1.800

4. Kab. Karawang * 85.793 12.306 901

5 Kab Subang 111 773 99 058 77

2007 Kota Sukabumi (1 kasus) dan Kab. Garut (5 kasus)

2008 Kab. Sukabumi (5 kasus) dan kab Cinajur (1 kasus)

b k

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 87/284

2009 Kab. Garut (2 kasus)

2010 Kab. Sukabumi (1 kasus: Desa Calincing Kec. Tegalbuleud)

2011 Nol Kasus

2012 Kab. Garut (1 kasus; di Ds. Sinar Jaya Kec. Bungbulang dan Ds. Purbayani Kec.Caringin)

Hasil surveilance Rabies yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan

FKH-UGM adalah sebagai berikut :

A.  Virus rabies masih bersirkulasi ke Provinsi Jawa Barat.

B.  Cakupan vaksinasi terhadap rabies masih cukup rendah yaitu 31,2%

sedangkan kekebalan kelompok secara keseluruhan (herd immunity) adalah

54,7% berasal dari HPR yang divaksinasi maupun yang tidak diketahui

sejarah vaksinasinya.

C.  Faktor yang mendukung data hasil terbentuknya seropositif adalah data

cakupan vaksinasi Kabupaten Tasikmalaya, dan data seropositip pada anijngdewasa lebih dari 1 tahun.

D.  Faktor yang menghambat terbentuknya seropositif adalah vaksinasi terakhir

D.  Intensifikasi program vaksinasi rabies sehingga respon kebal optimum pada

populasi dapat mencapai lebih dari 70% baik di daerah tertular terancam

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 88/284

populasi dapat mencapai lebih dari 70% baik di daerah tertular, terancam

maupun daerah yang sudah tidak ada kasus (bebas)

Pada tahun 2012 di Jawa Barat diperkirakan terdapat 125.114  ekor anjing

dengan perincian :

A.  Di daerah tertular rabies (Kab Sukabumi, Cianjur, Garut dan Tasikmalaya

serta Kota Sukabumi), populasi anjing sebanyak 31.178 ekor terdiri dari

17.340 ekor anjing piara dan 14.838 ekor anjing liar/diliarkan.

B.  Di daerah terancam rabies (Kab. Subang, Majalengka, Kuningan, Bandung,

Bandung Barat, Sumedang dan Ciamis serta Kota Bandung, Cimahi,

Tasikmalaya dan Banjar), populasi anjing sebanyak 75.039 ekor terdiri dari

48.254 ekor anjing piara dan 26.785 ekor anjing liar/diliarkan.

C.  Di daerah bebas rabies, populasi anjing sebanyak 18.897 ekor terdiri dari

14.550 ekor anjing piara dan 4.347 ekor anjing liar/diliarkan.

Untuk tahun 2012 beberapa kegiatan pemberantasan rabies dilakukan

Tabel 6.19. Penyediaan Vaksin Rabies (dalam dosis)

Alokasi Vaksin

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 89/284

No. Kab/KotaAlokasi Vaksin

APBD II APBD I APBN Jumlah

1 Kab. Sukabumi - - 2.000 2.000

2 Kota Sukabumi - - 1.500 1.500

3 Kab.Cianjur - - 3.000 3.000

4 Kab. Garut 500 - 2.000 2.500

5 Kab. Tasikmalaya - - 700 700

6 Kab. Subang - - 700 700

7 Kab.Majalengka - - 750 750

8 Kab.Kuningan - - 500 500

9 Kab. Bandung - - 2.000 2.00

10 Kab. Bandung Barat - - 750 750

11 Kota Bandung - - 600 600

12 Kota Cimahi - - 500 500

13 Kab. Sumedang - - 1.000 1.000

14 Kota Tasikmalaya - - 500 500

16 Kota Banjar - - 500 50017 Kab. Bogor 2.000 - - 2.000

JUMLAH 2.500 - 20.000 17.500

No  Kabupaten/Kota Realisasi Vaks

(Ekor) 

Eliminasi 

(Ekor)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 90/284

8 Kab. Kuningan 500

9 Kab. Bandung 1.750

10 Kab. Bandung Barat 1.50011 Kota Bandung 600

12 Kota Cimahi 500

13 Kab. Sumedang 1.000

14 Kota Tasikmalaya 761

15 Kab. Ciamis 3.345 1.514

16 Kota Banjar 500

17 Kab. Bogor 2.20918 Kota Bogor 1.003

19 Kota Depok 1.400

20 Kab. Bekasi 604

21 Kota Bekasi 547

22 Kab. Purwakarta 400

23 Kab. Karawang 400

24 Kab. Cirebon 1.459 1.459

25 Kota Cirebon 642

26 Kab. Indramayu 72

Jumlah 38 902 10 347

Tabel 6.21. Jumlah Daerah Tertular dan Terancam Anthrax di Jawa

Barat Tahun 1950 ~ 2007.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 91/284

Barat Tahun 1950 2007.

NoKabupaten/

Kota

Jumlah

Kasus

Jumlah Daerah Tertular

Keterangan

Kecamatan Kelurahan/Desa

1. Kab. Bogor 15 7 11 1965 ~ 2008

2. Kota Bogor 13 6 12 1971 ~ 2001

3. Kota Depok 3 2 3 1968 ~ 2006

4. Kab Bekasi 9 4 8 1983 ~ 1986

5. Kota Bekasi 1 1 1 1972

6. Kab. Purwakarta 23 10 18 1961 ~ 1999

7. Kab. Subang 14 5 14 1961 ~ 1965

8. Kab. Karawang 18 10 17 1950 ~ 1986

9. Kab. Bandung Barat 1 1 1 1973

Jumlah 97 46 85 1950 ~ 2008

Oleh karena itu fokus kegiatan adalah mencegah munculnya kejadian

anthrax pada hewan dan manusia. Fokus kegiatan pencegahan anthrax di JawaBarat dititikberatkan pada kegiatan :

A.  Sosialisasi melalui penyebaran leaflet (4.500 ekspl)

1 Kota Bogor 10.000

2 Kab. Bekasi 5.000

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 92/284

3 Kota Bekasi 2.000

4 Kab. Karawang 5.000

5 Kab. Purwakarta 20.0006 Kab. Subang 10.000

7 Kota Depok 5.000

8 Kab. Karawang 5.000

9 Provinsi 15.000

Jumlah 85.000

Berdasarkan laporan yang diterima oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa

Barat, realisasi Vaksinasi Anthrax di kabupaten/kota seperti tercantum pada tabel

berikut ini :

Tabel 6.23. Realisasi Vaksinasi Anthrax tahun 2012

No.  Kabupaten/Kota Jumlah 

Jumlah Sapi  Kerbau  Domba  Kambing 

1 Kab. Subang 1.409 55 800 13.834 16.098

2 Kab. Bekasi 1.905 3.486 109 5.500

Fokus kegiatan pengendalian brucellosis di Jawa Barat pada tahun 2012

berupa kegiatan sosialisasi dan penyediaan sarana vaksinasi berupa vaksin RB-51

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 93/284

p g p y p

sebanyak 810 vial setara dengan 4.050 dosis (full dosis) beserta pelarutnya.

Distribusi vaksin brucella tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 6.24. Daftar Distribusi Vaksin Brucella 2012

Kab / Kota Jumlah Vaksin (APBD dan APBN)

Kab. Bandung Barat 850 dosis

Kota Depok 400 dosis

Kab. Kuningan 700 dosis

Kab. Tasikmalaya 700 dosis

Kab. Sukabumi 700 dosis

Kab. Bogor 700 dosis

Jumlah 4.050 dosis

Pemberian vaksin secara full dosis diberikan pada sapi dengan status dara,

sedangkan pada sapi-sapi dengan status pernah melahirkan diberikan sebanyak

0,02 dosis. Hal ini menerangkan, mengapa mengapa hasil vaksinasi pada tabel 39

kebijakan Pemerintah Pusat tentang kecukupan daging yaitu Program

Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK).

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 94/284

g g p ( )

Hanya ternak sehat saja yang dapat berproduksi dengan baik. Adanya

penyakit, dalam hal ini gangguan reproduksi, dapat menyebabkan gangguanproduktivitas ternak. Dalam upaya mendukung program tersebut diatas maka

dilaksanakan pembinaan penanganan gangguan reproduksi pada ternak sapi

potong.

Kegiatan tersebut diatas dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

A.  Penyediaan sarana melalui anggaran APBN Dekonsentrasi untuk KegiatanPenanggulangan Gangguan Reproduksi berupa obat-obatan penanganan

gangguan reproduksi, berupa hormon prostaglandin 150 vial, HCG 170 box,

Oksitosin 185 vial, antibiotik 910 botol, vitamin ADE 500 botol, anti

kembung 400 botol, anti inflamasi 400 vial, roboransia 500 botol,

multivitamin 460 botol, iodine povidone 400 botol.Sarana Pengendalian Gangguan Reproduksi tersebut telah

didistribusikan, Distribusi obat-obatan dilaksanakan tidak ke seluruh

Gambar : Grafik rekapitulasi Gangguan Reproduksi di Jawa Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 95/284

Keterangan :

Hypo : Hipofungsi ovarium;

CLP : Corpus Luteum Persisten;

Cyste : Cistic Ovarium;

Endo : Endometritis;

20%

8%

4%

7%

11%

49%

HYPO

CLP

CYSTE

ENDO

REPEAT BREEDER

DLL*

Tabel 6.26. Distribusi Obat-obatan sarana Penanganan Gangguan Parasiter dan

Kematian pedet APBN 2012 (dalam dosis)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 96/284

No. KabupatenLeva-nium

Zodal-ben

BaycoxKaloxy

Vet

Multi-vitamin

Inj

Hema-topan

Introvit BCompx

Tryponil

1 Tasikmalaya 10 25 10 20 15 40 250

2 Sumedang 10 25 10 20 15

3 Ciamis 10 25 10 15 15

4 Cianjur 10 25 10 15 10 15 25 140

5 Kuningan 10 10 10 10 10 10

6 Bogor 15 10 15 10 10

7 Bekasi 10 15 10 15 10 158 Garut 10 10 10 10 10 10 30 140

9 Subang 25 10 15 10 15

10 Sukabumi 25 10 10 10 10 20 95

11 Karawang 10 10 10 10 10 10

12 Majalengka 10 10 10 10

13 Purwakarta 10 10 10 10 10 10 10 50

14 Indramayu 10 10 10 10 10 10 50

15 Kab. Cirebon 10 10 10 10 10 20

16 Kota Banjar 5 5

Jumlah 110 250 150 200 100 180 150 750

No. Kab / Kota

Albendazole (16%)

Domba danKambing

Sapi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 97/284

Kambing

16 Kota Banjar 26 6

17 Kab. Garut 1.489 261

18 Kab. Ciamis 344 250

19 Kab. Majalengka 654 56

20 Kab. Purwakarta 1.470 55

21 Kab. Karawang 1.460 50

22 Kota Cirebon 20 9

23 Kota Tasikmalaya 26 20

24 Kota Bekasi 15 5

25 Kota Bandung 38 6

26 Kab. Bekasi 350 63

27 Kelompok Ternak - 2

28 Balai Bunikasih Cianjur - 1

Jumlah 10.327 2.313

7.  Pembinaan Pelayanan Keswan.

Secara umum kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan hewan bertujuan

untuk mengetahui sampai sejauhmana kegiatan pelayanan kesehatan hewan

Jumlah SDM yang ber-profesi sebagai dokter hewan di Jawa Barat seperti

tercantum pada tabel di bawah ini.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 98/284

Tabel 6.28. SDM Dokter Hewan di Jawa barat

No. Kab./ Kota

Dokter Hewan (Orang)

PNS CPNSTHLPusat

Sukwan JML

1. Kab. Bogor 14 - 5 - 19

2. Kota Bogor 3 - 3 - 6

3. Kota Depok 3 - 3 1 7

4. Kab. Sukabumi 5 2 1 - 8

5. Kota Sukabumi 2 - - - 2

6. Kab. Cianjur 4 - 1 - 57. Kab. Bekasi 4 - 2 - 6

8. Kota Bekasi 2 - - - 2

9. Kab. Purwakarta 6 - - - 6

10. Kab. Subang 4 - 1 - 5

11. Kab. Karawang 6 - - - 6

12. Kab. Cirebon 6 - - 1 7

13. Kota Cirebon 3 - - - 3

14. Kab. Majalengka 2 - - - 2

15. Kab. Kuningan 2 1 2 - 5

16. Indramayu 1 - 3 - 4

17. Kab. Bandung 5 - 1 - 6

18. Kbb 5 - - - 5

Cagak di Kabupaten Subang dan Puskeswan Kertasari di pangalengan Kabupaten

Bandung.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 99/284

Tabel 6.29. Unit Pusat Kesehatan Hewan di Jawa Barat

No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota

1 Kabupaten Bogor 13 Kuningan 

UPT Puskeswan Wilayah I Ciseeng UPTD Puskeswan Kuningan

UPT PuskeswanIIPamijahan UPTD Puskeswan Cilimus

UPT Puskeswan III Jonggol UPTD Puskeswan Ciawigebang

UPT Puskeswan IV Cibinong UPT Puskeswan Darma

UPT Puskeswan V Jasinga 14 Indramayu

UPT Puskeswan VI Ciomas Puskeswan Karangampel

UPT Puskeswan VII Ciawi Puskeswan Indramayu

UPT Puskeswan VIII Bbk Madang Puskeswan Jatibarang

2 Kota Depok Puskeswan Kandanghaur

Puskeswan Sawangan Puskeswan Cikedung

3 Kabupaten Sukabumi Puskeswan Haurgeulis

UPTD Laboratorium & Poskeswan 15 Kabupaten Bandung

No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota

9 Kabupaten Cirebon 20 Garut

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 100/284

UPT Puskeswan Tengahtani UPTD Klinik Hewan

UPT Puskeswan Kaliwedi Puskeswan Cikajang,Cikajang

UPT Puskeswan Ciledug Puskeswan RRMC - Malangbong

10 Kota Cirebon 21 Ciamis

Lab. Kesmavet dan Klinik Kalijaga UPTD Puskeswan Ciamis

11 Kab Tasikmalaya Puskeswan Rancah

Puskeswan Pagerageung Puskeswan Banjarsari

Puskeswan Cikatomas Puskeswan CimerakPuskeswan Cipatujah 22 Majalengka

12 Kota Banjar Puskeswan Dawuan

UPTD Poskeswan & Perlindungan

TanamanPuskeswan Cikijing

Pembangunan Puskeswan pada tahun 2012.

1. Kabupaten Bandung 2.  Kabupaten Subang

Puskeswan Kertasari - Pangalengan Puskeswan Jalan Cagak

sejak dari proses awal di RPH/RPU/TPS sampai ke penjaja di pasar serta penanganan

rantai dingin yang memadai.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 101/284

Di Jawa Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam, syarat Produk

Pangan Asal Hewan (PPAH) adalah Halal, Aman, Utuh dan Sehat, (HAUS).1.  Halal  yaitu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Proses produksi Produk

Hewan dilaksanakan secara halal. Sebelum, selama dan sesudah produksi Produk

Hewan tersebut tidak mengandung atau tidak bersentuhan dengan barang atau zat

yang diharamkan.

2.  Aman  yaitu tidak mengandung bahaya yang dapat mengganggu ataumembahayakan kesehatan manusia :

A.  Bahaya fisik (debu, bulu, rambut, pecahan gelas, klip, dll.)

B.  Bahaya biologi (virus, bakteri, parasit, dll)

C.  Bahaya kimia (pestisida, logam berat, racun, residu antibiotika, residu

hormon, dll )

3.  Utuh murni atau wholesome yaitu tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu zat

apapun;

Sejalan dengan meningkatnya pendidikan, pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat maka kebutuhan Produk Hewan yang HAUS akan semakin meningkat.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 102/284

Namun kualitas Produk Hewan terutama Pangan Asal Hewan (PAH) sampai dengan

saat ini dalam proses mencapai standar HAUS yang diharapkan karena belumoptimalnya penerapan GMP atau Sistem Jaminan Mutu Produk Peternakan pada unit

usaha Pangan Asal Hewan. Hal ini disebabkan masih ada peternak/produsen yang

belum menghasilkan Produk Hewan yang HAUS, masih sedikitnya sarana prasarana

yang memadai serta masih perlunya pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan petugas.Adanya efek pasar global akibat diberlakukannya kesepakatan umum tentang tarif

dan perdagangan (General Agreement on Tariff and Trade /GATT) yang ditandatangani

125 negara termasuk Indonesia menyebabkan Produk Hewan dari luar negeri dapat

masuk ke Indonesia termasuk ke Jawa Barat dan dapat mengancam pasar di dalam

negeri. Oleh karena itu peningkatan sarana prasarana kesmavet serta peningkatan SDM

petugas dan peternak/produsen Produk Hewan merupakan sasaran utama pembinaan

kesmavet di Jawa Barat.

2.  Penerapan Higiene Sanitasi pada Unit Pangan Asal Hewan.

Dalam upaya meningkatkan penerapan higiene sanitasi pada unit usaha

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 103/284

Pangan Asal Hewan di Jawa Barat maka pada tahun 2012 dilaksanakan

pembinaan serta pembangunan beberapa unit RPH-Ruminansia, RPH-Unggas,Kios Daging dan TPS di Kabupaten/Kota. Petugas Kesmavet Kabupaten/Kota

merupakan aparat pembina terhadap unit usaha Pangan Asal Hewan (PAH)

sehingga bersama-sama melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

penerapan higiene sanitasi pada unit RPH-R/TPH, RPH-U dan kios daging yang

dilanjutkan dengan sosialisasi dan bimbingan kepada produsen/pelaku usaha.Sosialisasi dilaksanakan melalui pertemuan dan pembinaan pada unit usaha

daging, susu dan telur yang meliputi RPH-R/TPH, RPH-U/RPU-SK, kios daging,

unit usaha pengolahan daging, TPS dan tempat pemrosesan telur. Beberapa aspek

yang disosialisasikan dalam penerapan higiene sanitasi antara lain fasilitas

konstruksi bangunan utama, peralatan, perlengkapan pegawai dan higiene

personal terutama untuk pembangunan dan renofasi yang diberasal dari anggaran

pemerintah baik APBD maupun APBN. Adapun hasil identifikasi kondisi higiene

No.Unit Pangan

Asal HewanKondisi

dan soto) kecuali pada hari-hari besar keagamaan pemotongan lebih

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 104/284

dan soto) kecuali pada hari hari besar keagamaan pemotongan lebih

banyak ternak jantan karena kebutuhan akan daging (tanpa lemak)

lebih tinggi.

D.  Bangunan RPH milik Pemerintah pada umumnya permanen (100%),

lantai/dinding cukup baik (88,89%), namun ruang bersih dan ruang

kotor belum terpisah (65,56%), memiliki kandang penampungan

(100%), gangway (92%), sarana pengelolaan limbah (75,56%), sarana

air bersih (87,02%). Hanya 45,17% RPH Pemerintah yang memiliki

sarana penggantung karkas dan melaksanakan penyelesaian

pemotongan dengan cara digantung. Sisanya masih melaksanakan

penyelesaian pemotongan di lantai.

E.  Pemeriksaan post mortem masih sulit dilaksanakan secara kontinyu

hanya dilakukan terbatas secara inspeksi, jarang sekali dilakukan

insisi. Hal ini disebabkan antara lain terbatasnya petugas terutama

Dokter Hewan. Jumlah petugas meat inspector sedikit, berkisar 1 - 2

orang/RPH

F.  RPH Pemerintah pada umumnya belum memenuhi persyaratan sesuai

No.Unit Pangan

Asal HewanKondisi

- Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kebutuhan daging ayam. Hal

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 105/284

2. RPU

  Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kebutuhan daging ayam. Hal

ini merupakan peluang bagi pelaku usaha skala kecil di sektor hilir.

Namun pesatnya perkembangan usaha produksi daging ayam skala

kecil tidak diimbangi dengan peningkatan aspek kualitas. Bahkan

cenderung mengabaikankannya. Belum ada kesadaran bahwa

konsumen berhak mendapatkan pangan yang aman dan layak

dikonsumsi.

-  Pemotongan ayam yang dilakukan di pasar tradisional cenderung tidak

memperhatikan aspek higiene sanitasi, bahkan aspek halal masih ada

yang diragukan. Selain itu terjadi praktek buruk yang bertentangan

dengan etika bisnis seperti ayam berformalin, ayam bangkai (ayam

tiren, ayam duren), penyuntikan air kedalam karkas, dll.

-  Jumlah RPU pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding pada

tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan akan

kebutuhan daging unggas untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya

(karena pemotongan di Jawa Barat juga untuk memenuhi kebutuhan

DKI Jakarta dan beberapa Provinsi lain terutama yang berasal dari

No.Unit Pangan

Asal HewanKondisi

-  Kios daging pada umumnya bercampur dengan komoditas lain dan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 106/284

g g p y p g

keterbatasan persediaan air bersih sehingga sulit untuk menghindari

kontaminasi dan penerapan higiene sanitasi.

-  Masih ada kios daging yang memakai dinding dari triplek/kayu.

Lantai yang digunakan sebagian besar sudah berkeramik namun masih

ada yang dari ubin, kayu, semen bahkan tanah. Sebagian besar kios

sudah beratap tertutup namun masih ada yang terbuka, berlokasi di tepi

 jalan raya atau di emper kios resmi.

-  Fasilitas mencuci tangan pada umumnya hanya berupa ember plastik

yang berisi air dan jarang diganti. Perlengkapan kebersihan lainnya

adalah sabun batang, sabun cair dan hanya sedikit yang memakai

desinfektan

-  Kios daging sapi di pasar-pasar besar pada umumnya memiliki freezer.

Namun penggunaan freezer tidak untuk menyimpan daging yang baru

tetapi justru menyimpan daging yang sudah seharian dipajang dan

tidak terjual, hal ini yang mengakibatkan konsumen enggan membeli

daging dingin.

No.Unit Pangan

Asal HewanKondisi

-  Secara keseluruhan terdapat 278 TPS yang berlokasi di 10 Kabupaten

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 107/284

Tempat

p y g p

namun hanya 2 unit yang memenuhi standar hygiene sanitasi (sudah

memiliki sertifikasi NKV)

-  Masih ada TPS yang belum memiliki bangunan yang permanen dan

hanya merupakan lokasi tempat pengambilan susu dengan

menggunakan drum plastik, sebahagian bangunan hanya berupa pos

dengan dinding dan lantai dari keramik serta belum memiliki fasilitas

pendingin. Kondisi bangunan TPS belum memenuhi persyaratan karena

masih merupakan satu ruangan terbuka tidak ada pembagian ruang

bersih dan kotor dimana ruang bersih untuk menyimpan susu dan ruang

kotor untuk tempat pencucian milkcan susu belum dilakukan sehingga

memungkinkan peningkatan cemaran pada saat penyetoran

-  TPS digunakan pada saat Penyetoran susu dan biasanya dilakukan

sebanyak 2 kali sehari, pada pagi hari (pukul 05.00-07.00) dan sore hari

(pukul 15.00-17.00).

-  Kurang lebih 24% Peternak menyetorkan susunya masih menggunakan

ember tertutup, sehingga belum seluruhnya menggunakan milk can dari

3.  Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.

Nomor Kontrol Veteriner (NKV) merupakan registrasi atau sertifikasi

kelayakan usaha dibidang pengumpulan penampungan penyimpanan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 108/284

kelayakan usaha dibidang pengumpulan, penampungan, penyimpanan,

pengolahan dan pengawetan Pangan Asal Hewan yang diterbitkan oleh instansi

yang bertanggung jawab dalam bidang kesmavet. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan

Kesejahteraan Hewan serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor

381/Kpts/OT.140/10/2005 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit

Usaha Pangan Asal Hewan maka sejak tahun 2006-2012 di Jawa Barat sudah

memiliki 9 (sembilan) orang auditor NKV. Auditor bertugas melaksanakan audit

penerapan higiene sanitasi pada unit usaha pangan asal hewan untuk kemudian

memberikan rekomendasi kepada Kepala Dinas Peternakan untuk memberikan

sertifikat NKV kepada unit usaha yang sudah memenuhi syarat penerapan higiene

sanitasi di unit usahanya

Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bertujuan untuk :

A.  Memberikan jaminan dan perlindungan kepada masyarakat, baik pelaku

Kesehatan Hewan pada Pasal 60 (1) ”Setiap orang yang mempunyai unit usaha

produk hewan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh nomor kontrol

veteriner kepada pemerintah daerah provinsi berdasarkan pedoman yang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 109/284

veteriner kepada pemerintah daerah provinsi berdasarkan pedoman yang

ditetapkan oleh menteri”, serta Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012

tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Pasal 23 (1)

Setiap Unit Usaha produk Hewan wajib mengajukan permohonan untuk

memperoleh Nomor Kontrol Veteriner kepada pemerintah provinsi berdasarkan

 pedoman yang ditetapkan oleh Menteri”. 

Sampai dengan tahun 2012 telah diterbitkan 125 sertifikat NKV terhadap

unit usaha pangan asal hewan dari 168 unit usaha yang mengajukan dengan

pelaksanaan audit kepada unit usaha Pangan Asal Hewan (PAH) yang ada di

wilayah Jawa Barat.

Tabel 6.32. Jumlah Unit Pangan Asal Hewan yang Sudah Mendapat Sertifikat

NKV di Jawa Barat Tahun 2006 sd. 2012

No. Unit Pangan Asal HewanJumlah yang mendapat NKV (unit)

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

pangan asal hewan agar memenuhi syarat untuk mengajukan sertifikasi Nomor

Kontrol Veteriner (NKV).

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 110/284

Pembinaan NKV yang dilaksanakan pada tahun 2012 diantaranya : 

A.  Sosialisasi kepada pelaku usaha Pangan Asal Hewan (daging, susu dan

telur).

B.  Sosialisasi NKV oleh Kabupaten/kota kepada unit usaha pangan asal hewan

dimasing-masing lokasi.

C.  Pembinaan bersama Dinas yang membidangi fungsi Kesehatan Masyarakat

Veteriner di Kabupaten/Kota.

D.  Pelatihan pasca panen pangan asal hewan terutama dalam penerapan higiene

sanitasi.

E.  Pembinaan penerapan higiene sanitasi di Rumah Potong Hewan.

Tabel 6.33. Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Tahun 2006 –  2012

No.Jenis Usaha Pengajuan Sertifikat Proses

1 Gudang 67 54 13

d.  PT. Bumi Maestroayu di Kab. Bogor (importir daging).

e.  PT. San Miguel Pure Foods Indonesia di Kota Depok (importir

daging)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 111/284

daging).

f.  PT. Bina Mentari Tunggal di Kab. Bekasi (importir daging).

g.  CV. Surya Cemerlang Abadi di Kota Bandung (importir daging).

h.  PT. Impexindo Pratama di Kab. Bogor (importir daging)

i.  PT. Beeffood Indonesia di Kab. Bogor (importir daging)

 j.  PT. Suri Nusantara Jaya di Kota Bekasi (importir daging)

k.  PT. Dua Putra Perkasa Pratama di Kota Bekasi (importir daging)

l.  PT. Pangan Sehat Sejahtera di Kab. Bekasi (importir olahan daging)

m.  PT. Penta Buana Jaya di Kabupaten Bekasi (importir daging)

n.  CV. Sumber Laut Perkasa di Kabupaten Bogor (importir daging)

o.  PT. Sarimelati Kencana di Kota Bekasi (importir produk olahan

daging)

Jumlah importir daging dari tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami

peningkatan sejalan dengan penurunan jumlah importasi daging yaitu pada

h.  PT. Fonterra Brands Indonesia di Kabupaten Bogor (importir produk

olahan susu)

i. PT. Freyabadi Indotama di Kabupaten Karawang (importir produk

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 112/284

i.  PT. Freyabadi Indotama di Kabupaten Karawang (importir produk

olahan susu untuk diolah kembali menjadi produk coklat)

 j.  PT. Indesso Aroma di Kabupaten Bogor (importir untuk produk

olahan susu berupa keju untuk diolah kembali)

k.  PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia di Kabupaten Bandung (importir

produk olahan susu untuk diolah kembali menjadi biscuit)

l.  PT. Kievit Indonesia di Kabupaten Bekasi (importir produk olahan

susu berupa casein)

m.  PT. Kraf Foods Company Indonesia di Kabupaten Karawang (importir

produk olahan susu untuk diolah kembali menjadi biscuit, dll)

n.  PT. Kraf Ultrajaya di Kabupaten Bandung Barat (importasi produk

olahan susu untuk diolah kembali)

o.  PT. Mayora Indah Tbk di Kabupaten Bekasi (importir produk olahan

susu untuk diolah kembali menjadi biscuit, dll)

y.  PT. Unilever Indonesia di Kabupaten bekasi (importir produk olahan

susu untuk diolah menjadi ice cream/merl Walls)

z. PT. Wyeth Indonesia di Kota bekasi (importir produk olahan susu

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 113/284

z.  PT. Wyeth Indonesia di Kota bekasi (importir produk olahan susu

kemasan/produksi Wyeth)

å.  PT. Yakult Indonesia di Kabupaten Sukabumi (importir produk olahan

susu untuk diolah kembali)

ä.  PT. Foodex Inti Ingredients di Kabupaten bekasi (importasi produk

olahan susu)

C.  Importasi Produk Pangan Asal Hewan olahan sebanyak 1.683 ton dari 6 unit

usaha di Jawa Barat yaitu :

a.  PT. Bukit Baros Cempaka di Kabupaten Sukabumi (importir produk

enzyme/rennet untuk bahan baku pembuatan keju)

b.  PT. Capsugel Indonesia di Kabupaten bogor (importasi gelatin untuk

bahan capsul)

c.  PT. Foodex Inti Ingredients di Kabupaten bekasi (importasi produk

tepung telur)

g.  PT. Va-Vite Indonesia di Kabupaten Bandung (importir Kulit Biri-biri

Mentah Garaman)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 114/284

5.  Pengendalian Produk Hewan.

Produk Hewan terutama Pangan Asal Hewan merupakan produk yang

bersifat mudah rusak dan dapat menjadi sumber penularan penyakit hewan kepada

manusia (zoonosa) apabila tidak dikelola dengan baik. Pengendalian zoonosa

agar tidak menular kemanusia dilakukan melalui beberapa kegiatan sebagai

berikut :

A.  Pengawasan Pengendalian Zoonosis di RPU/TPU

B.  Pengujian Kualitas dan Zoonosis pada bahan asal hewan yang dilakukan

oleh Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet

(BP3HK) Cikole Lembang.

C.  Pengujian kualitas BAH berupa uji cemaran mikroba dan residu antibiotika

serta pengujian zoonosa berupa uji salmonella  pada spesimen daging dan

telur serta pengujian  Escherichia coli dan  Staphylococus aureus pada

Secara kodrati hewan diciptakan untuk kesejahteraan manusia sehingga

semua hewan bisa diambil manfaatnya oleh manusia, sesuai dengan slogan :

A.  Mensejahterakan hewan dengan tujuan untuk mensejahterakan manusia

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 115/284

j g j j

(ANIMALLIUM HOMNIQUE SALUTI). 

B.  Manusia mengelola hewan untuk kesejahteraan (MANUSYA MRIGA

SATWA SEWAKA). 

Pada bulan Mei tahun 2011 telah terjadi penghentian importasi sapi potong

dari Australia yang disebabkan oleh beredarnya rekaman pemotongan hewan

dibeberapa Rumah Potong Hewan Ruminansia Pemerintah di Indonesia. Pada

rekaman kegiatan pemotongan di beberapa RPH Ruminansia menunjukkan

bagaimana perilaku para pemotong terhadap ternak dengan tidak memperhatikan

kesejahteraan hewan. Tayangan ini mengakibatkan masyarakat Australia marah

dan melarang pemerintah Australia mengirimkan sapi potong ke Indonesia.

Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan akhirnya pada bulan September

2011 pemerintah Australia menyepakati akan membuka kembali importasi sapi

potong ke Indonesia dengan syarat bahwa sapi sapi dari Australia harus dipotong

melaksanakan penelusuran apabila ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan

misalnya adanya penularan penyakit zoonosa kepada pelaku pemotongan,

pedagang daging, pengolah ataupun konsumen. Sedangkan RPH swasta

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 116/284

sudah melaksanakan dan melaporkan secara berkala kepada dinas yang

membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota.

C.  Sebahagian besar TPH sama sekali tidak melaksanakan pemeriksaan

antemortem dan postmortem sehingga perlu pembinaan dan pengawasan

yang lebih insentif.

Kendala utama adalah kurangnya tenaga dokter hewan dan paramedis di

Kabupaten/Kota terutama yang ditugaskan sebagai penanggungjawab di

RPH/TPH dan RPU/TPU sehingga pelaksanaan pemeriksaan antemortem dan

postmortem tidak dapat dilaksanakan secara optimal bahkan di TPU tidak

dilaksanakan sehingga belum adanya jaminan terhadap keamanan pangan

terhadap produknya.

Pembinaan pemeriksaan antemortem dan postmortem terus dilakukan

terutama di Rumah Potong Hewan Ruminansia dan pada saat hari hari besar

Tabel 6.34. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Jawa Barat

No. Kab/ Kota Pasar Tradisional Pasar Modern

Wilayah Priangan :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 117/284

1 Kota Bandung 49

2 Kab. Bandung 58 119

3 Kab. Bandung Barat 9

4 Kota Cimahi 12 37

5 Kab. Garut 16 37

6 Kab. Tasikmalaya 67 39

7 Kota Tasikmalaya 7 23

8 Kab. Ciamis 9 17

9 Kab. Sumedang 28 23

10 Kota Banjar 4 8

WilayahPurwasuka

11 Kab. Purwakarta 16 38

12 Kab. Subang 34 41

13 Kab. Karawang 30 61

14 Kota Bekasi 42 81

Hasil pengawasan produk peternakan pada tahun 2012 di Kabupaten/Kota

adalah masih ditemukannya produk peternakan yang tidak memenuhi syarat

antara lain :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 118/284

A.  Pemanfaatan sisa kulit dari industri yang diolah menjadi bahan pangan

B.  Penjualan daging yang sudah tidak layak dikonsumsi

C.  Daging sapi, karkas dan usus ayam yang diberi formalin sebagai upaya

mempertahankan agar karkas terlihat masih segar dan kenyal.

D.  Penanganan produk hewan yang tidak memenuhi aspek kemanan pangan.

Kasus tersebut diatas terjadi karena kurangnya kesadaran dari pelaku usaha

dan minimnya tenaga pengawas dari berbagai pihak terkait. Pelaku usaha pada

umumnya bukan lalai melainkan sengaja melakukan pemalsuan produk

peternakan yang sangat merugikan konsumen namun masih ada ditemukan pelaku

yang memang tidak mengerti akan bahaya penambahan bahan kimia pada pangan

sehingga perlu peningkatan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku usaha.

Salah satu aspek dalam pengawasan kesmavet adalah pengawasan peredaran

B.  Sebagai dampak pelaksanaan Sosialisasi dan Apresiasi Tatacara

Pemotongan Hewan Qurban yang dilaksanakan di Kabupaten/Kota dan

pelatihan yang dilaksanakan oleh instansi terkait seperti Kementerian

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 119/284

Agama dan UPTD BPP Cikole maka pada tahun 2012 beberapa

Kabupaten/Kota secara rutin setiap tahun melaksanakan kegiatan yang sama

bersumber APBD II diantaranya adalah Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota

Depok, Kota Bogor dan Kab. Bogor serta beberapa Mesjid di Kota

Bandung dengan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya pemeriksaan antemortem dilaksanakan di tempat-tempat

pelaksanaan pemotongan hewan qurban pada H-1. Sedangkan pemeriksaan post

mortem dilaksanakan pada hari H hingga H+3 (hari Tasrik). Pemeriksaan ini

dilaksanakan oleh petugas Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Provinsi

dan Kabupaten/Kota dibantu oleh para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan

IPB, PDHI dan beberapa petugas dari Direktorat Kesmavet Direktorat Jenderal

Patternmaking dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian terutama di daerah

endemis Anthrax serta beberapa masyarakat yang sudah mendapat pelatihan Data

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Sosialisasi Pangan Asal Hewan

yang HAUS adalah meningkatkan pengetahuan kader dan tim penggerak PKK di

wilayah Jawa Barat bekerjasama dengan media massa seperti TVRI Jawa Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 120/284

dan RRI Bandung serta anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu dan

Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) untuk

dapat berperan serta dalam penyebaran informasi dan meningkatkan pengetahuan

masyarakat terhadap Penanganan dan manfaat Pangan Asal Hewan sehingga dapat

meningkatkan kualitas Pangan Asal Hewan yang beredar di Jawa Barat.

Tujuan dari pelaksanaan sosialisasi PPAH HAUS adalah :

A.  Meningkatkan sosialisasi agar masyarakat mengetahui Produk Hewan

terutama Pangan Asal Hewan yang HAUS

B.  Menambah pengetahuan Kader PKK terhadap Pangan Asal Hewan yang

HAUS

C.  Meningkatkan pengetahuan anak-anak Sekolah dasar tentang Pangan Asal

Hewan yang HAUS

D.  Pelatihan Juru Sembelih Halal kepada 150 orang penyembelih di RPH 9

Kabupaten/kota.

E.  Sosialisasi tatacara pemotongan hewan qurban 300 orang yang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 121/284

diselenggarakan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan

kabupaten/kota.

F.  Apresiasi Penerapan Kesejahteraan Hewan (15 orang) yang diselenggarakan

oleh Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen, PB PDHI dan lembaga terkait.

G.  Pelatihan PPNS (1 orang) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Kepolisian RI.

BAB VII

PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 122/284

7.1. PENGEMBANGAN FASILITASI USAHA DAN KELEMBAGAAN

1.  Fasilitasi Usaha Peternakan Tahun 2012

Jawa Barat merupakan salah satu tujuan utama para penanam modal baik

yang tergolong PMA maupun PMDN, terbukti dari besaran nilai investasi yang

menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta. Total investasi yang masuk ke

Indonesia pada tahun 2011 untuk DKI Jakarta sebesar 4,8 miliar dolar AS, disusul

Jawa Barat 3,8 miliar dolar AS, Banten 2,2 miliar dolar AS, Papua 1,3 miliar

dolar AS, dan Jawa Timur 1,3 miliar dolar AS. Investasi yang masuk ke Indonesia

dari investor yang berasal dari Negara Singapura sebesar 5,1 miliar dolar AS,

Amerika Serikat 1,5 miliar dolar AS, Belanda 1,4 miliar dolar AS, dan Korea

Selatan 1,2 miliar dolar AS. Pada tahun 2011 tersebut kinerja investasi

memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai

404.039 orang terdiri atas 137.217 orang bekerja pada proyek PMDN, dan

rumah tidak memiliki kapasitas untuk memproses dan mengelola investasi skala

besar, karena usulan investasi tidak layak secara teknis. Kelayakan teknis yang

dimaksud antara lain adalah penyediaan lahan untuk aktivitas investasi, beberapa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 123/284

transaksi tanah di Negara-negara berkembang banyak yang batal, seperti di

Madagaskar, Indonesia dan Filipina. Kegagalan ini karena tidak mendapat

persetujuan dari penduduk setempat, artinya penduduk setempat menolak

kehadiran investasi d wilayahnya.

2.  Investasi Bidang Peternakan

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

PMA 264.58 179.80 23.38 15.75 35.00 - 118.11

 -

 100.00

 200.00

 300.00

 400.00

 500.00

 600.00

   R   p .   M   i    l   y   a   r

tersebar pada 10 proyek, dan potensial menyerap tenaga kerja sebanya 1.488

orang.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 124/284

Sumber : BKMD Jawa Barat, 2012 

Gambar 7.C. Realisasi Investasi PMDN dan PMA dalam Bidang Peternakan Tahun 2006-2011

Realisasi investasi PMA dan PMDN dalam bidang peternakan di Jawa Barat

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

PMA 73.10 76.80 30.18 0.07 47.04 47.05 -

PMDAN 5.02 - - 147.62 - 46.21 86.21

 -

 20.00

 40.00

 60.00

 80.00

 100.00

 120.00

 140.00

 160.00

   R   p .   m   i    l   y   a   r

REALISASI INVESTASI PMDN DAN PMABIDANG PETERNAKAN

dengan tingkat pengetahuan/keterampilan masyarakat dalam manajemen usaha

peternakan, sedangkan permintaan pangan hewani saat ini terus meningkat dari

tahun ketahun, hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 125/284

Kendala utama yang dihadapi sektor peternakan saat ini meliputi kendala

dari faktor: pakan, struktur genetik, kesehatan hewan, faktor teknis lain seperti air,

sosio-ekonomi dan kelembagaan (kepemilikan lahan, kebijakan ekonomi seperti

kebijakan harga dan perdagangan, kekurangan modal investasi).

Dana investasi untuk sektor peternakan tersedia dari berbagai sumber,

diantaranya: perbankan, pemerintah pusat, pinjaman eksternal dan sumber lainnya

(LSM, hibah, lembaga keuangan lainnya)

Pembangunan pertanian tetap memegang peran strategis dalam

perekonomian nasional. Peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi

yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku

industri, pakan dan bio energi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara dan

sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang

ramah lingkungan.  Pembangunan pertanian diharapkan dapat memperbaiki

kebutuhan dalam negeri. Sedangkan pencapaian swasembada yang ditargetkan

untuk Tahun 2014, untuk tiga komoditas pangan utama yaitu kedelai, gula dan

daging sapi.

k b d d i i d k b l l i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 126/284

Upaya untuk percepatan swasembada daging sapi dan kerbau melalui :

A.  Peningkatan produksi daging sapi, unggas dan ketersediaan susu dalam

negeri;

B.  Peningkatan ketersediaan pakan dan bibit sapi;

C.  Peningkatan mutu bibit ternak sapi potong dan sapi perah ditempuh dengan

pengembangan mutu genetik dengan pendekatan bioteknologi, inseminasi

buatan dan atau embrio transfer;

D.  Peningkatan populasi dan optimalisasi produksi ternak ruminansia melalui

penerapan Good Farming Practices (GFP);

E.  Pengembangan pakan sapi potong melalui perbaikan padang

penggembalaan dan pemanfaatan hasil samping pertanian serta hasil

samping industri pertanian maupun pengembangan industri pakan ternak.

F.  Pengendalian gangguan reproduksi dan penyakit hewan menular melalui

peternakan antara lain petani sapi potong, sapi perah, pembibitan sapi, ayam ras,

ayam buras dan burung puyuh.

Tujuan penyelenggaraan KKP-E adalah:

A M i k k k h i l d d k

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 127/284

A.  Meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendukung program

pengembangan tanaman bahan baku bakar nabati, dan

B.  Membantu petani/peternak di bidang permodalan untuk dapat menerapkan

teknologi yang direkomendasikan sehingga produktivitas dan pendapatan

petani menjadi lebih baik

Penyaluran KKPE dapat dilakukan secara mandiri melalui kelompok

tani/koperasi atau bekerjasama dengan mitra usaha:

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 128/284

 

Gambar 7.E. Prosedur Penyaluran KKPE Bekerjasama dengan Mitra Usaha

A.  Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL. 

B.  Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

C.  RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana.

D.  Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila dinilai

Besarnya KKP-E maksimal untuk peternak, yaitu ayam buras Rp. 100 juta,

ayam ras petelur Rp. 100 juta, ayam ras pedaging Rp. 100 juta, Itik Rp. 100 juta,

burung puyuh Rp. 100 juta, kelinci Rp. 100 juta, sapi potong dan sapi perah Rp.

100 juta penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp 100 juta

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 129/284

100 juta, penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp. 100 juta,

kambing/domba Rp. 100 juta, kerbau Rp. 100 juta, dan babi Rp. 100 juta per

satuan unit usaha. Sementara itu besaran KKP-E untuk kelompoktani dalam

rangka pengadaan/peremajaan  alat dan mesin  untuk mendukung usaha tanaman

pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan setinggi-tingginya Rp. 500 juta

Disamping itu model pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh

kegiatan sektor peternakan yaitu Kredit Usaha Rakyat ( KUR) hingga Oktober

2011, penyerapan KUR hanya Rp3,76 triliun atau 49% dari plafon Rp. 7,79

triliun,"

(Humas Kantor Bank Indonesia Bandung) Dari total 8 juta pelaku usaha

UMKM di Jabar hanya sekitar 790.317 pelaku yang memanfatkan KUR. Padahal,

program tersebut mempunyai tujuan untuk membantu dan meningkatkan para

pelaku UMKM Jabar. "Selama ini perbankan dan para pelaku UMKM belum

Bank pelaksana KUPS yang ditunjuk antara lain BRI, BNI, Mandiri, Bank

Bukopin dan BPD. Wilayah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan KUPS

adalah Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan

Jawa Tengah

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 130/284

Jawa Tengah.

Manfaat yang diharapkan dari KUPS atara lain:

A.  Tersedianya bibit sapi berkelanjutan bagi pelaku usaha pembibitan sapi.

B.  Berkembangnya usaha pembibitan sapi pola kemitraan.

C.  Terciptanya peluang usaha dan kesempatan kerja bagimasyarakat.

D.  Mempercepat upaya swasembada daging sapi.

E.  Menghasilkan daging, susu, energi berupa gas bio dan pupuk organik

Jumlah pemohon KUPS yang masuk ke Dinas Peternakan Jawa Barat Tahun

2012 adalah sebanyak 2(dua) pengusul :

A.  PT ANZINDO Gratia Internasional dengan alamat di Jl. S Parman Kav 22-

24 Gedung Grand Slipi Lt  –   6 E-F Jakarta Barat dengan alamat Farm di

Kecamatan Tanjung Sari dan di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor.

Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi PT

B.  GAPOKTAN MITRA TANI MANDIRI dengan alamat Kampung

Sumurjaya Kecamatan Cipunegara Kabupaten Subang

Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi dari Gapoktan

Mitra Tani Mandir melampirkan :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 131/284

Mitra Tani Mandir melampirkan :

a.  Akta Pendirian Gapoktan dari Notaris dan PPAT

b.  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), TDP Perorangan dan Ijin

Gangguan Sekala Besar dari Kantor Badan Penanaman Modal dan

Perijinan Kabupaten Subang

c.  Peraturan Daerah Kabupaten Subang nomor 2 Tahun 2004 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang

d.  Peta Kelompok tani Pusaka Alam beserta foto copy KTP anggota

Gapoktan

e.  Dokumen Perjanjian Kemitraan antara Gapoktan dengan Kelomok

Mawar Bodas

Proposal tersebut diusulkan ke BRI Pusat Divisi Agribisnis, namun

pada perjalanannya terbit surat nomor 524 2/2842 Binus tanggal 13 Oktober

yang tersalur ke sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan

adalah sebesar Rp.1,488,987 Milyar. Sementara Kredit Modal Kerja yang

disalurkan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank asing dan

bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 132/284

bank Campuran, Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar

Rp.146,940,273 Milyard sementara dari jumlah tersebut yang tersalur ke

sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan adalah sebesar

Rp.4,261,240 Milyar.

Dari hasil analisa yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Kantor

Bandung Bulan Januari 2013 dilaporkan jumlah investasi / kredit dari

Perbankan yang diserap oleh masyarakat di Jawa Barat sampai dengan

Bulan November 2012 dapat dilihat pada data dibawah ini (dalam Milyard

Rupiah) :

Tabel. 7.1. Jumlah Investasi / Kredit dari Perbankan yang Diserap Oleh

Masyarakat di Jawa Barat Sampai Dengan Bulan November

2012

Growth

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat ditingkat rumah tangga.

Ketahanan pangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara

pemerintah dan masyarakat.

Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 133/284

Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri

dari 4 (empat) sub system, yaitu (a) sub system hulu yaitu kegiatan ekonomi

yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; (b) sub system

pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana

produksi yang dihasilkan sub system hulu; (c) sub system agribisnis hilir

yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; (d) sub system

penunjang yaitu yang menyediakan jasa penunjang antara lain permodalan,

teknologi, dan lain-lain.

Pengembangan Agribisnis Peternakan dimaksudkan untuk

mengoperasionalkan pembangunan sistem dan usaha-usaha agribisnis, yang

mengarahkan seluruh sub sistem agribisnis dapat secara produktif dan

efisien menghasilkan berbagai produk peternakan yang memiliki nilai

tambah dan daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik maupun pasar

lomba kelompok tani ternak tingkat Jawa Barat yang diikuti kelompok tani

ternak yang sudah mengembangkan sistem dan usaha agribisnis. Kegiatan

tersebut diharapkan dapat memotivasi peternak dan atau kelompok ternak

dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan asal ternak.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 134/284

dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan asal ternak.

Disamping itu untuk komoditi tertentu turut dilombakan di tingkat nasional

yang memberi rangsangan bagi petani ternak untuk lebih memacu

perkembangan usahanya serta menuntut peran pemerintah daerah untuk

memfasilitasi dan membina secara lebih pro aktif.

Demi menggerakkan dan meningkatkan kinerja kader-kader

perekonomian rakyat yang berwawasan agribisnis agar dapat terus

mendukung operasionalisasi sumberdaya-sumberdaya tersebut di atas, perlu

diberikan penghargaan kepada para kelompok-kelompok tani/ternak dan

yang berprestasi setelah melalui seleksi dan penilaian secara bertahap.

Ruang Lingkup pelaksanaan Lomba Kelompok Ternak berupa

penilaian kinerja kelompoktani yang menerapkan aspek-aspek pengusahaan

ternak secara terpadu dan berkesinambungan dalam memfasilitasi

a.  Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat Jawa

Barat adalah Kelompok yang telah mendapatkan penetapan kelompok

di tingkat Kabupaten/Kota.

b.  Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat Jawa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 135/284

p g g

Barat :

a)  Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat

Kabupaten/Kota adalah:

-  Kelompok Tani yang melaksanakan usaha agribisnis

berbasis sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam

buras, dan itik.

-  Kelompok sudah berdiri minimal 3 tahun.

-  Mempunyai anggota minimal 20 orang, dan berprestasi

dalam kegiatan usahanya.

-  Kepemilikan ternak tiap kelompok minimal :

  Sapi Perah 40 ekor laktasi

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan lomba kelompok pada tahun

ini sebanyak 26 peserta, yang berasal dari 11 kabupaten yaitu Kabupaten

Ciamis, Cianjur, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Cirebon, Purwakarta,

Sumedang, Bogor, Bandung, Bandung Barat.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 136/284

g, g , g, g

Komoditi sapi potong sebanyak 5 kelompok, sapi perah 4 kelompok,

kambing 3 kelompok, domba 6 kelompok, ayam buras 4 kelompok, itik 4

kelompok.

Dari ke- 26 kelompok tersebut, sebanyak 18 kelompok dinilai

kelapangan, untuk menentukan kejuaraan. Masing-masing 3 kelompok dari

6 komoditi selajutnya setelah dilakukan penilaian administrasi dan lapangan

, ditetapkan juara lomba kelompok Tingkat Provinsi Jawa Barat melalui

Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat nomor :

14/524.5/Pengemb/2012 tanggal 14 Mei 2012 dengan hasil sebagai

berikut :

Tabel. 7.2. Juara Lomba Kelompok Tingkat Provinsi Jawa Barat

Tahun 2012

No Komoditi Nama Kelompok Peringkat

Hadiah

Tabungan

(Rp)

Kelompok Ampera Mekar DesaSukaharja Kecamatan SariwangiKabupaten Tasikmalaya

I 10.000.000

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 137/284

4 Kambing

Kabupaten Tasikmalaya

Kelompok Taruna Mekar Muda DesaCiparigi Kecamatan SukadanaKabupaten Ciamis

II 7.500.000

Kelompok Grees PE Desa NarimbangKecamatan Conggeang KabupatenSumedang

III 5.000.000

5 Ayam Buras

Kelompok Remaja Berkah DesaParungseah Kacamatan SukabumiKabupaten Sukabumi

I 7.500.000

Kelompok Saluyu II Desa LebaksiuhKecamatan Jatigede KabupatenSumedang

II 5.000.000

Kelompok Barokah Desa SukamulyaKecamatan Sukamulya KabupatenCianjur

III 2.500.000

6 Itik

Kelompok Jambul Putih Muda DesaMalakasariKecamatan Sukamulya

Kabupaten Cirebon

I 7.500.000

Kelompok Tunas Bangsa DesaKaroyaKecamatan TegalwaruKabupaten Purwakarta

II 5.000.000

dua tersebut ditentukan 5 kelompok tani ternak terbaik untuk sapi potong, 5

kelompok tani ternak terbaik untuk kambing, 5 kelompok tani ternak terbaik

untuk ayam buras, dan 5 kelompok tani ternak terbaik untuk itik tingkat

Naional 2012 sebagai calon Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 138/284

Nasional Tahun 2012.

Melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012 tentang Penetapan Lomba

Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi/Penerima Penghargaan

Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2012, tanggal 9 November 2012

ditetapkan pemenang lomba kelompok peternak sapi potong, kambing,

ayam buras dan itik untuk peringkat I (satu) sampai dengan V (lima) tingkat

Nasional tahun 2012.

Kriteria Penilaian

a)  Aspek Usaha Agribisnis Hulu

-  Kemampuan pengadaan bibit

-  Kemampuan Pengadaan Pakan

-  Kemampuan dalam peningkatan pemanfaatan sumber-sumber

permodalan kelompok

-  Tingkat Keuntungan

-  Manfaat Usaha Bagi Penduduk sekitar

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 139/284

-  Program Pengembangan Pelatihan

Dari hasil kriteria penialan diatas kelompok tani ternak Tingkat

Provinsi Jawa Barat yang menerima Penghargaan Ketahanan Pangan di

Istana Negara untuk komoditi sapi potong, kambing, ayam buras dan itik

dikukuhkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan KesehatanHewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012, tanggal9 November adalah

sebagai berikut :

Tabel 7.3. Penerima Penghargaan Ketahanan Pangan untuk Komoditi SapiPotong, Kambing, Ayam Buras dan Itik

dengan menempatkan tenaga Sarjana Peternakan dan Kedokteran Hewan

maupun D-3 Ilmu-ilmu Peternakan dan Kedokteran Hewan di kelompok

tani. Dengan penempatan SMD di pedesaan diharapkan dapat melakukan

transfer teknologi dari Perguruan Tinggi ke masyarakat dan meningkatkan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 140/284

 jiwa kewirausahaan. Kegiatan SMD telah dilaksanakan sejak tahun 2007

dengan focus pada pengembangan usaha sapi potong untuk mendukung

program swasembada daging sapi 2010 (PSDS). Pada tahun 2011 masih

difokuskan pada pengembangan sapi potong dalam rangka mendukung

program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) 2014, disamping

komoditas lain seperti sapi perah, kambing/domba dan ayam lokal/itik,

dimana keempat komoditi tersebut dapat meningkatkan usaha ekonomi di

pedesaan dan memperkuat program diversifikasi pangan.

Permintaan konsumsi daging dan produk-produk peternakan dalam

negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan

penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli serta meningkatnya

kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi. Dengan meningkatnya

Pada prinsipnya tujuan dari kegiatan SMD ini adalah untuk

membentuk calon-calon wirausahawan di bidang peternakan dengan

komoditi yang diprioritaskan yaitu sapi dan kerbau untuk mendukung

Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 141/284

Program SMD merupakan pemberdayaan kelompok peternak melalui

pengembangan kewirausahaan SMD dan kelompok sekaligus penyaluran

dana penguatan modal usaha, bertujuan untuk :

a)  Mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku agribisnis yang

terdidik pada usaha peternakan;

b)  Memperkuat modal usaha, sarana dan prasarana di kelompok yang

akan dikelola oleh seorang SMD agar usaha peternakan bisa lebih

berkembang;

c)  Meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan peternak;

d)  Mengembangkan sentra-sentra kawasan usaha peternakan. 

Pada tahun 2012 penerima Bantuan Sosial melalui program Sarjana

Membangun Desa tertuang dalam 4 buah Surat keputusan untuk penerima

Departemen Pertanian Nomor RC.220/720/B/VI/1998 tentang Pengembangan

Agribisnis melalui Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat.

Pada awalnya LM3 yang diberdayakan dan difasilitasi adalah lembaga

Pondok Pesantren. Dalam perkembangan selanjutnya, lembaga yang difasilitasi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 142/284

mencakup: seminari, paroki, pasraman, gereja, subak dan vihara,dan lembaga

pendidikan keagamaan yang mempunyai potensi agribisnis dan strategis melalui

kegiatan pendidikan moral dan sosial di dalam masyarakat, serta mempunyai

kekuatan dan potensi untuk dikembangkan sebagai penggerak pembangunan

perdesaan.

Potensi LM3 yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak pengembangan

agribisnis antara lain:

1.  Mempunyai sumberdaya lahan pertanian yang cukup potensial dan

masyarakat di sekitarnya yang berusaha di bidang pertanian;

2.  Mempunyai sumberdaya manusia, dalam hal ini tokoh agama

yangkharismatik, yang menjadi panutan bagi warga LM3 dan masyarakat

sekitarnya;

LM3, sedangkan fasilitasi dana bantuan sosial penguatan modal LM3

dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam pengembangan usaha agribisnis di

LM3, seperti keterbatasan modal untuk pengembangan usaha hulu, budidaya, hilir

dan jasa penunjang. Dana BANSOS penguatan modal usaha ditransfer melalui

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 143/284

rekening lembaga untuk dikelola secara terorganisir dengan mekanisme,

berdasarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan yang diterbitkan oleh masing-masing

eselon I terkait.

Pola pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3 seperti ini

diharapkan dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis di

perdesaan. Pengelola LM3 diarahkan agar mampu memilih usaha yang produktif

guna menunjang target utama pembangunan pertanian, yaitu: (1) swasembada

(kedelai, gula, dan daging sapi) dan swasembada berkelanjutan (padi dan jagung);

(2) peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing,

dan ekspor; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani.

Agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, maka

diperlukan pedoman pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3

Produk Peternakan, Succes Story  Pengolahan Susu (Keju) dan Teknologi

Pengepakan Produk Peternakan.

2.  Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 144/284

Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan Kegiatan

Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian tahun 2012 dilaksanakan di Hotel

Karang Setra, Jl. Bungur No. 2 Sukajadi Bojonagara, Bandung, Jawa Barat.

Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan dilaksanakan dari

tanggal 12 s/d 13 April 2012. Peserta Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi

Pengolahan Hasil Peternakan adalah sebanyak 25 orang petugas/pelaku usaha

pengolahan produk hasil peternakan di Jawa Barat. Materi yang disampaikan

Kebijakan Pembangunan Peternakan di Jawa Barat, Kebijakan Penanganan Pasca

Panen Produk Peternakan, Teknologi Pengolahan Susu, Teknologi Pengolahan

Telur, Teknologi Pengolahan Daging, Wirausaha Pengolahan Daging, Telur Dan

Susu, Succes Story  Pengolahan Telur (Telur Asin), Succes Story  Pengolahan

Daging (Nugget, Sosis, dan lain-lain) dan Trik Pengolahan Daging Domba.

 Linkages and Management Support System, Pengalaman KPBS

Pangalengan dalam Penerapan SISI & Sistem SMS Gateaway, Penerapan

SISI dan Ricek Populasi serta Sistem Informasi Manajemen di KPSBU,

Fitur-Fitur Database SISI dalam mendukung Identifikasi dan Manajemen

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 145/284

Peternakan Sapi Perah, Sistem Recording di Perusahaan Peternakan UPBS.

B.  Peringatan Hari Susu Nusantara 

Peringatan Hari Susu Nusantara  dilaksanakan pada tanggal 31 Mei

hingga 1 Juni 2012 di DI Yogyakarta. Dalam rangka peringatan Hari Susu

Nusantara diselenggarakan Seminar di Hotel Jayakarta dan Pameran Produk

Olahan Susu di Jogja Expo Center. Peringatan Hari Susu merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

minum susu segar, dan sekaligus mendorong percepatan pengembangan

industri sapi perah nasional yang harapannya akan meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan peternakan. 

pengolahan dan pasca panen dari 18 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Narasumber

yang hadir antara lain dari Ditjen PPHP, Ibu Dr. Irma Isnafia Arief, SPt, Msi

(Departemen Ilmu Produksi & Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan - IPB ),

Bapak Prof. Kusmajadi Suradi (Guru Besar Fakultas Peternakan –  UNPAD), serta

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 146/284

beberapa dosen di Lab Teknologi Hasil Peternakan Fakultas Peternakan Unpad).

Rapat Koordinasi Teknis dan Manajemen Penanganan Pasca Panen Hasil Ternak

(Susu, Telur, Daging) dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan usaha Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat.

6.  Lomba Pelaku Usaha (Pasca Panen, Pengolahan dan Penerapan Jaminan

Mutu).

Dalam rangka evaluasi terhadap pengembangan pelaku usaha pengolahan

hasil peternakan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, melaksanakan lomba

Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Peternakan tingkat Jawa Barat. Pelaku Usaha

Pengolahan Hasil Peternakan yang dilombakan antara lain Pelaku Usaha

Komoditi Susu, Pelaku Usaha Komoditi Daging, dan Pelaku Usaha Komoditi

Tabel 7.3. Peserta Lomba Pelaku Usaha Hasil Peternakan Tingak Jawa Barat

  Berdasarkan Komoditi yang Diusulkan Kabupaten/Kota Tahun

2012.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 147/284

No Komoditi Nama Kelompok Kab/Kota1 Susu Haus Milk Kab. Cianjur

Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Kab.Sukabumi

Kelompok Tani Cipta Priangan Kab.Sukabumi

Kelompok Harja Rahayu Kab. Sumedang

KUPS Barokah (BR-Milk) KBB

DH Organik Kab. Bogor

2 Daging Kelompok Tani Cilangkap Kab. Sukabumi

Mulyasari Kab. Purwakarta

Kelompok Aster Mekar Kab.BandungCV. Sinar Bhuwana Kota Bandung

3 Telur Srikandi Kab. Cianjur

Kelompok Wanita Tani Sri Rahayu Kab. Ciamis

Kelompok Karya Muda Kab. Kuningan

Kelompok Wanita Tani Harum Sari Kab. Cirebon

Dari hasil penilaian lomba pelaku usaha produk peternakan oleh Tim di

tingkat provinsi yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor : 524/194– Pengemb/2012 tentang Juara

Para pemenang lomba pelaku usaha di atas ditetapkan pula dengan

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 002/Kep.1032-BKD/2012 tanggal 3

September 2012 tentang Pemberian Penghargaan Kepada Pemenang Lomba

Kelompok Agribisnis dan Pelaku Usaha Hasil Peternakan Tingkat Provinsi Jawa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 148/284

Barat Tahun 2012. Pemenang tingkat Provinsi diajukan ke tingkat Nasional dan

Kelompok Makmur Agro Satwa menjadi juara pertama untuk Kategori Produk

Inovasi Pemasaran Berdaya Saing sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor

6202/Kpts/KP.450/12/2012 tentang Penerima Penghargaan Citra Produk

Pertanian Berdaya Saing Tahun 2012. Selain itu, Kelompok Makmur Agro Satwa

 juga memperoleh juara pertama untuk Kategori Pengembangan Industri dan

Perakit Teknologi dalam rangka Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2012 sesuai

dengan keputusan Menteri Pertanian selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan

Pangan Nomor 5993/KPTS/KP.450/11/2012 tentang Penerima Penghargaan

Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012 dan berhak menerima trophy langsung

dari Presiden Republik Indonesia di Istana Negara.

BULANKarkas

SapiKarkasBroiler

DOCLayer

DOCBroiler

TelurAyam Ras

PakanBroiler

KonLay

September 61,500 24,600 9,600 2,465 14,000 5,500 6,1

Oktober 65,100 24,773 6,841 2,718 14,023 5,500 6,1

November 63,119 21,762 6,500 2,400 14,352 5,500 6,1

Desember 66,000 24,158 6,500 2,400 15,474 5,500 6,1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 149/284

Gambar 7.F. Prosedur Grafik Perkembangan Harga Grosir Komoditas Peternakan

-

 10,000

 20,000

 30,000 40,000

 50,000

 60,000

 70,000

Rata-rata Harga Grosir Hasil Ternak 2012

Karkas Sapi

Karkas Broiler

DOC Layer

DOC Broiler

Telur Ayam Ra

Pakan Broiler

Kons. Layer

60 000

 70,000

 80,000

 90,000

 100,000

Rata-rata Harga Eceran Hasil Ternak 2012

Daging Has Dala

Bi tik

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 150/284

Gambar 7.G. Grafik Perkembangan Harga Eceran Komoditas Peternakan 

C.  Perkembangan Harga Karkas Sapi, Daging Sapi Has Dalam, Daging

Sapi Bistik, dan Daging Sapi Murni.

Perkembangan harga karkas sapi pada triwulan I Januari sd Maret

antara Rp. 51.000,-/kg sampai dengan Rp. 52.750,-/kg , terjadi kenaikan Rp.

-

 10,000

 20,000

 30,000

 40,000 50,000 60,000 Bistik

Murni

Karkas Ayam Ras

DOC Layer

DOC Broiler

Telur Ayam Ras

Terjadinya kenaikan karkas tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai

berikut :

1.  Adanya Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa

Timur, yang memberlakukan pembatasan ternak yang keluar dari

P i i J Ti d t l 9 N b 2012

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 151/284

Provinsi Jawa Timur pada tanggal 9 November 2012, no

524.3/7706/115.02/2012 tentang “Pembatasan Sementara Pengeluaran

Sapi dari Jawa Timur”, dimana pengeluaran ternak sapi hasil IB

(Limousine, Simmental, dll) dan sapi Madura dengan berat badan sapi

IB berat hidup minimal 400 kg, dan sapi Madura minimal 250 kg.

Sementara sapi ras PO tidak diperbolehkan keluar dari Provinsi Jawa

Timur dan hanya untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Jawa Timur

saja, maka hal tersebut akan berdampak berkurangnya pasokan ternak

di Jawa Barat, yang biasanya kebutuhan Jawa Barat sebagian besar

dipasok dari Jawa Timur, selain Jawa Tengah, Lampung dan lain-lain.

Dengan demikian hal tersebut berdampak adanya kelangkaan

penyediaan ternak sapi potong di beberapa tempat, sehingga terjadi

Kenaikan harga yang sangat tinggi di Bulan Juli disebabkan karena

beberapa hal sebagai berikut :

a.  Ramainya pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik

yang memberitakan tentang melonjaknya harga DOC dan pakan

t k b d k t h d ik h d i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 152/284

ternak ayam yang berdampak terhadap naiknya harga daging ayam.

b.  Kenaikan harga daging ayam dikarenakan kenaikan harga pakan

ternak, karena Harga Pokok Produksi (HPP) budidaya ternak tertinggi

ada di pakan sampai mencapai 70%.

c.  Para pedagang daging ayam dinilai sering memanfaatkan situasi,

demo yang dilakukan tidak sepenuhnya untuk kepentingan stabilisasi

harga, contohnya sewaktu harga daging ayam anjlok di tingkat

peternak, mereka diam-diam saja, kalau harga daging ayam dari

pemasok besar diturunkan, pedagang tetap menjual mahal menjelang

puasa dan lebaran. 

E.  Perkembangan Harga Telur Ayam Ras Grosir dan Eceran

Perkembangan harga telur ayam ras grosir pada triwulan I Januari sd

Agustus 2012 mencapai Rp. 10.000,-/ekor, kemudian turun di bulan

September dan seterusnya sampai bulan Desember menjadi Rp. 6.500,-

 /ekor.

Perkembangan harga DOC broiler, pada triwulan I Januari Rp.

3 886 /ekor Februari Rp 4 400 /ekor dan di bulan Maret Rp 4 429

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 153/284

3.886,-/ekor, Februari Rp. 4.400,-/ekor dan di bulan Maret Rp. 4.429,-

 /ekor. Terjadi penurunan pada bulan April menjadi Rp. 3.940,-/ekor, di

bulan Mei Rp. 4.073,-/ekor dan di bulan Juni Rp. 4.856,-/ekor. Pada

bulan Juli terjadi puncak kenaikan menjadi Rp. 5.304,-/ekor. Dari bulan

Agustus sd Desember terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp.

2.400,-/ekor.

G.  Perkembangan Harga Pakan

Perkembangan harga pakan ternak broiler pada triwulan I, dari

Januari sd Maret tetap sebesar Rp. 5.800,-/kg, dan terjadi penurunan di

bulan April sd Juli menjadi Rp. 5.100,-/kg. terjadi kenaikan di triwulan III

menjadi Rp. 5.448,-/kg dan di bulan Desember Rp. 5.500,-/kg.

Pakan konsentrat layer pada triwulan I dari Januari sd Maret tetap

setara dengan 2.702 ton dan kerbau sebesar 18.560 ekor atau setara dengan 2.315

ton. Dalam hal ini masih terdapat kekurangan ternak sapi potong/daging sapi,

dimana penyediaan 388.480 ekor (setara 58.458 ton), kebutuhan konsumsi 80.699

ton (503.007 ekor), sehingga kekurangan daging 22.242 ton atau setara dengan

114 527 ekor Kekurangan tersebut dipenuhi dari antar pulau (Jawa Timur Jawa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 154/284

114.527 ekor. Kekurangan tersebut dipenuhi dari antar pulau (Jawa Timur, Jawa

Tengah, DIY, NTB, NTT, Bali dll).

Dalam menghadapi hari besar keagamaan tahun 2012, maka diperlukan

perhitungan penyediaan daging sapi, daging ayam dan telur ayam di Jawa Barat.

Untuk itu telah diprediksikan bahwa hari-hari khusus (hari besar Keagamaan

tahun 2012 dan 2013), diprediksikan selama 63 hari, dimana pada hari besar

tersebut biasanya terjadi fluktuasi harga (kenaikan harga), yaitu :

Hari-hari khusus yang merupakan hari-hari besar keagamaan 2012-2013,

sebanyak 63 hari:

A.  Pra bulan ramadhan sebanyak 7 hari, tanggal 12 –  18 Juli 2012

B.  Bulan ramadhan sebanyak 31 hari, tanggal 19 juli –  19 agustus 2012

URAIANJan - Des 2012 reguler

Juli - Des 2012(6 bln)

Prediksi HBKN 20(63 hari)

Ekor Ton Ekor Ton Ekor Ton

a. Lokal Jawa Barat 119.569 17.251 66.999 9.761 25.234 3

- Sapi Potong 82.736 12.234 46.814 6.923 17.632 2

- Sapi Perah Afkir 18.273 2.702 10.339 1.529 3.894

- Kerbau 18 560 2 315 9 845 1 310 3 708

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 155/284

- Kerbau 18.560 2.315 9.845 1.310 3.708 b. Lokal Luar Jabar 212.243 31.385 120.093 17.758 45.231 6

2. Sapi Impor   56.668 9.822 32.064 5.557 12.076 2

 B.  DEMAND (KONSUMSI)  503.007 80.699 251.504 40.349 108.738 17.

1. Sapi 500.652 80.405 250.326 40.202 94.280 15

2. Kerbau 2.356 294 1.178 147 444

C.  SELISIH   (114.527) (22.242) (32.347) (7.272) (26.197) (4.9

Untuk konsumsi daging sapi, pada hari-hari biasa konsumsi daging sapi 50-

60% untuk keperluan industri dan pengolahan baso, dan perbandingan permintaan

daging dan jeroan berimbang, sedangkan pada hari-hari besar keagamaan

konsumsi sebagian besar untuk keperluan rumah tangga sehingga permintaan

daging meningkat dan permintaan jeroan menurun.

4 Kebutuhan dan Penyediaan Daging Sapi Menghadapi Hari Besar

Untuk konsumsi daging ayam, pada hari-hari biasa permintaan ayam

pedaging (potongan kecil) dan ayam pejantan (potongan besar) tetap, sedangkan

untuk hari-hari besar keagamaan permintaan ayam pedaging meningkat

sedangkan ayam pejantan berkurang seiring menurunnya permintaan (misalnya

RM Padang)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 156/284

RM. Padang).

5.  Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari Besar

Keagamaan Tahun 2012.

Tabel 7.9. Prediksi Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari

Besar Keagamaan Tahun 2012

URAIANJan - Des 2012 Juli-Des 2012 (6 bln)

Prediksi HBKN 20(63 hari)

Butir Ton Butir Ton Butir To

 A. SUPPLY

(PRODUKSI) 

2.704.503.390 150.478 1.419.864.280 79.001 534.764.101 29.

- Ayam Buras 478.300.000 19.132 251.107.500 10.044 94.574.727 3

- Ayam Ras2 226 203 390 131 346 1 168 756 780 68 957 440 189 374 25

7.4.  PENGAWALAN PASAR TERNAK

Pada tanggal 11-12 Oktober 2012 telah dilaksanakan pertemuan Rapat Koordinasi

Pasar Ternak bertempat di Hotel Topaz Galeria Bandung, yang dihadiri oleh 20

Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari 26 Kabupaten/Kota yang diundang, dengan

narasumber dari Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Peternakan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 157/284

narasumber dari Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat, Fakultas Peternakan UNPAD dan Kabupaten Tasikmalaya,

Subang, Bogor.

1.  Tujuan pendirian Pasar ternak adalah untuk mengendalikan proses pemasaran

ternak agar hanya ternak yang legal dan sehat yang beredar di tengah masyarakat,

melalui pasar ternak pemerintah dapat memamtau proses jual beli dan

pemanfaatan ternak.

2.  Sasaran pendirian pasar ternak adalah terjadinya kegiatan pemasaran ternak yang

legal dan sehat di tengah masyarakat serta terjaminnya keamanan peredaran

ternak dan hasil ternak yang layak konsumsi bagi masyarakat.

3.  Manfaat pendirian pasar ternak adalah mencegah peredaran ternak yang tidak

legal dan tidak sehat di tengah masyarakat, memberikan perlindungan kepada

membangun pasar yang baru, di lokasi baru yang belum pernah dimanfaatkan

sebagai tempat kegiatan jual-beli ternak sebelumnya.

7.  Manajemen pengelolaan pasar hewan harus lebih profesional, struktur organisasi

dan tupoksi yang jelas, terdapatnya indikator kinerja/sasaran mutu, adanya

program kerja yang jelas serta adanya evaluasi pencapaian sasaran mutu

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 158/284

program kerja yang jelas serta adanya evaluasi pencapaian sasaran mutu.

Sedangkan kondisi Pasar Hewan saat ini Visi Misi belum jelas, pengelola pasar

belum berfungsi secara efektif, Standar Operating Procedure Pasar Hewan belum

 jelas, Sarana fisik kurang terpelihara, kurang tertib, tidak ada standarisasi

ukuran/timbangan, penataan/lay out.

8.  Standar Operating Procedure Manajemen Pasar terdiri dari Manajamen Collecting

Fee,Hak pakai, Keamanan dan Ketertiban, Kebersihan dan Pengelolaan Sampah,

Pengelolaan parkir, pemeliharaan sarana pasar, penteraan timbangan dan

penanganan distribusi.

9.  Indikator kinerja keberhasilan pengelolaan pasar terdiri dari manajemen yang

transparan, keamanan, kebersihan, ketertiban, pemeliharaan sarana prasarana,

fungsi interaksi sosial, pemeliharaan pelanggan, penyelenggaraan event khusus,

B.  Indonesia sama sekali masih tergantung akan ketersediaan bahan pangan,

terlebih lagi kesejahteraan petaninya. Potensi terbaik ada pada sektor agro

tourisme dan dengan jumlah petani yang besar serta luas lahan yang subur

akan menjadi masalah jika Indonesia masih bergantung kepada hasil

pertanian luar.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 159/284

pertanian luar.

C.  Tujuan dari Agrinex Expo ke 6 tahun 2012 ini adalah menjadikan agribisnis

Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta untuk mencari solusi

bagi permasalahan kesejahteraan petani. Menurut Ketua Panitia

Penyelenggara Agrinex Expo berbeda dengan expo biasa. Dimana melalui

tampilan booth peserta, talkshow dan berbagai demo, masyarakat diajak

mengenal, memahami dan mencintai produk agribisnis dan industri olahan

berbagai produk agribisnis lokal.

D.  Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Suswono mengatakan paradigma

pertanian sekarang ini berubah, dari yang hanya memenuhi pangan untuk

konsumsi menjadi pemenuhan pangan untuk industri. Saatnya petani kita

mengenal dan mengelola agribisnis untuk meningkatkan produksi dan

daging sapi Alif yaitu produsen abon daging sapi, olahan dari kelompok

Makmur Agro Satwa Kabupaten Sukabumi yaitu pengolahan susu berupa

yoghurt, susu pasteurisasi, karamel, ager, susu pasteurisasi; dan kelompok

UD Surya Abadi dari Kabupaten Karawang yaitu produsen telur bebek asin

dengan kapasitas produksi 30.000 butir/hari.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 160/284

de ga apas tas p odu s 30.000 but / a .

2.  Agro and Food Expo 2011

Agro and Food Expo dilaksanakan pada tanggal 31 Mei sd 3 Juni 2012 di

Jakarta Convention Centre. Dilaksanakan atas kerjasama Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan PT. Wahyu Promocitra.

Adapun kelompok yang diikutsertakan dalam pameran adalah :

A.  Kelompok Wanita Tani Kania dari Kabupaten Bogor untuk produk kerupuk

susu, karamel, stick susu, dodol susu, pangsit susu dengan kapasitas

produksi susu per tahun 1.440 liter.

B.  Tyara Anisa untuk telur fermentasi (Kanicua) dari Kabupaten Bogor.C.  Al Rasha Berjaya produk yoghurt, es cream dari susu sapi dengan produksi

Pada acara Indolivestock ini juga dilaksanakan kampanye SDTI (Susu,

Daging, Telur dan Ikan) dengan tujuan peningkatan konsumsi gizi melalui protein

hewani. Kampanye ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat

konsumsi protein di masyarakat. Dengan konsumsi protein susu, daging, telur dan

ikan yang meningkat diharapkan pasar untuk pelaku peternakan dan perikanan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 161/284

y g g p p p p p

 juga akan semakin besar. Dalam kampanye SDTI, menyusung tema “Food

education Campaign” ada sekitar 100.000 pengunjung umum. Pada kampanye

SDTI dilaksanakan beragam area permainan untuk anak antara lain panggung

utama, beragam lomba, aksi tari dan juga acara memasak santapan bergizi susu,

daging, telur, ikan . Dengan slogan “Membangun generasi cerdas dan Sehat, di

masa sekarang dan masa depan”, diharapkan kampanye ini dapat meningkatkan

konsumsi susu, daging, telur dan ikan lebih banyak.

Adapun dalam acara Indolivestock Expo dan Forum tahun 2012, Provinsi

Jawa Barat telah memperoleh penghargaan :

A.  Gubernur memperoleh penghargaan Wanasara atas komitmennya dalampeningkatan gizi masyarakat melalui protein hewani yang dikenal dengan

dan hilir) maupun on farm (budidaya), yang pada akhirnya menjadikan

usaha peternakan sebagai usaha yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi

masyarakat. Penghargaan ini diberikan kepada Asep Rabbit Project dari

Kabupaten Bandung Barat.

Dalam pameran Indolivestock and Forum 2012 Dinas Peternakan Provinsi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 162/284

p

Jawa Barat membuka stand pameran dengan menampilkan kelompok

Makmur Agro Satwa (dari Kabupaten Sukabumi), dengan program Gerakan

Minum Susu bagi Usia Sekolah (GERIMIS BAGUS) untuk kampanye

peningkatan gizi anak usia sekolah melalui minum susu segar. Produk yang

ditampilkan kelompok adalah yoghurt, susu pasteurisasi dan ager susu.

Kelompok pengolahan daging ayam Kota Bogor berupa ayam ungkeb,

nugges, baso dll. Pengolahan daging sapi menjadi daging asap, sosis, baso

dll dari Dagsap Kabupaten Bogor, PT. Bukit Baros Cempaka, Kabupaten

Sukabumi untuk pengolahan keju, stick susu, dll serta kelompok pengolahan

telur itik asin organik, telur ayam kampung, dll.

keamanan yang tidak memungkinkan penduduk bekerja dan memenuhi kebutuhan

pangannya. Penyebab utama kedua timbulnya kekurangan pangan atau kelaparan

adalah karena kebijakan sektor pertanian, khususnya pertanian pangan yang salah

arah. Walau tidak ada konflik atau peperangan, tetapi bangsa itu tidak dapat

menghasilkan pangan yang cukup bagi rakyatnya, meskipun sebenarnya memiliki

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 163/284

g p g y g p g y y p y

lahan pertanian yang cukup. Hal ini disebabkan karena pemerintahnya tidak

membangun infrastruktur yang dibutuhkan, tidak mengembangkan lembaga-

lembaga pendukung pertanian yang seharusnya ada, tidak memberikan insentif

yang cukup kepada petani-petaninya untuk mengusahakan pertanian pangan yang

produktif, tidak mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan untuk

meningkatkan produktifitas pertanian pangan. Bangsa itu kekurangan pangan

karena salah urus. Penyebab utama ketiga dari kelaparan adalah bencana alam,

kekeringan, banjir, kerusakan lingkungan, serangan hama dan sebagainya.

Bencana alam menjadi penyebab kekurangan pangan yang makin menonjol

karena perubahan iklim yang menimbulkan cuaca dan iklim ekstrim di berbagaibagian dunia. Dan juga karena terjadinya lingkungan yang rusak karena dirusak

E.  Ancaman bencana alam semakin besar. Oleh karena itu harus dibangun

sistem antisipasi dan penanggulangan bencana yang efektif, termasuk

sistem asuransi pertanian yang efektif. Sementara itu kita jangan merusak

alam dan lingkungan yang menjadi hak dari anak cucu.

F.  Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk tidak tergantung kepada pasar

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 164/284

dunia bagi kebutuhan pangan. Dan bagi pangan pokok, kita bahkan harus

menargetkan posisi surplus yang aman. Upaya untuk mencapai swasembada

beras, gula, jagung, kedelai dan daging harus dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh dan dengan komitmen tinggi oleh semua pihak.

G.  Sasaran-sasaran harus tetap realistis, tidak hanya sekedar melarang importanpa memperhatikan kecukupan suplai dan kestabilan harganya di dalam

negeri. Karena apabila terjadi kelangkaan pangan dan gejolak harga,

meskipun dalam waktu singkat, maka kerawanan pangan di dalam negeri

akan timbul dengan konsekwensi selanjutnya berupa gejolak sosial yang

akan sulit dikendalikan.H.  Dalam situasi dunia dan iklim yang serba tidak pasti stok pangan nasional

langsung kepada pengguna dan masyarakat untuk dapat mengaplikasikan

inovasi teknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

D.  Perlombaan, berupa Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan

Aman (B2SA), mewarnai gambar, dan makan buah Nusantara.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat membuka stand pameran HPS

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 165/284

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat membuka stand pameran HPS

bergabung dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Badan

Ketahanan pangan, Biro Bina Produksi dalam satu stand Pemerintah Provinsi

Jawa Barat. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mengikutsertakan produk

olahan dari pelaku usaha diantaranya keju dan margarine dari KSU Tandangsari

Sumedang, dodol susu, stick susu, permen susu, krupuk susu dari Serba Susu

Kabupaten Bandung Barat, abon daging sapi, abon ayam dari Bandung Barat,

telur bebek asin organik, telur ayam kampungku, telur Kanicua (rempah-rempah),

dan lain-lain. Dalam pameran tersebut, stand Pemerintah Provinsi Jawa Barat

memperoleh penghargaan stand terbaik ke 1.

5.  Pameran Batam Agribusiness Expo

Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat serta pelaku usaha umum.

Untuk Dinas Peternakan setiap bulannya mengikutsertakan 6-8 pelaku usaha

pengolahan secara bergiliran. Jumlah pengunjung rata-rata setiap bulannya kurang

lebih 1.500 orang terdiri dari karyawan di lingkungan Gedung Sate juga OPD

Provinsi Jawa Barat serta masyarakat umum.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 166/284

7.  Bazaar Ramadhan

Setiap bulan ramadhan (menjelang iedul Fitri) Dinas Perdagangan dan

Perindustrian melaksanakan Bazaar Ramdhan dengan melibatkan OPD terkait

(Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Perum Bulog, serta

pelaku usaha lainnya. Bazar Ramadhan dilaksanakan di Halaman parkir timur

Gedung Sate, IBCC, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat, Bakorwil (Wilayah Cirebon, Garut, Purwakarta dan Bogor).

Bazar Ramdhan ini dilakukan dalam rangka membantu masyarakat guna

memenuhi kebutuhan pokok khususnya dalam mengisi bulan suci ramadhan dan

menghadapi hari raya iedul fitri 1433 H dalam menyediakan sarana pemasaran

berbagai kebutuhan dengan harga terjangkau serta sebagai implementasi bentuk

BAB VIII

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

8.1.  Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan makanan Ternak (BPTSP

dan HMT) Cikole

Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 167/284

Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole,

berlokasi di Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat dengan luasan areal 9,885 hektar,

yang dimanfaatkan untuk areal kebun rumput, perkandangan ternak sapi perah,

bangunan kantor, bangunan pengolahan air susu, perumahan pegawai serta tempat

pelatihan lapangan dan lain-lain. UPTD BPT Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak

Cikole memiliki Instalasi (Sub Unit Pelayanan) Pengembangan Ternak dan Hijauan

Makanan Ternak yang berlokasi di Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang yaitu di

Desa Bunihayu seluas 8,166 hektar yang saat ini lahannya dimanfaatkan untuk areal

kebun rumput, bangunan kantor, perkandangan, gudang pakan, dan sarana penunjang

teknis lainnya, serta lokasi yang berada di Kecamatan Sagalaherang yaitu di Desa

Sukamandi 10,678 hektar dan di desa Dayeuhkolot seluas 9,063 hektar.

Keadaan jumlah pegawai hingga akhir tahun 2012 sebanyak 38 orang PNS

1.  Produksi dan Produktivitas

A.  Populasi Ternak

Perkembangan populasi ternak sapi perah di UPTD BPT Sapi Perah

dan Hijauan Makanan Ternak Cikole pada tahun 2012 sebagaimana termuat

pada tabel berikut :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 168/284

Tabel . Perkembangan Populasi Ternak di BPT Sapi Perah danHMT Cikole Tahun 2011 - 2012

No UraianTahun 2011 Tahun 2012 r

Jantan Betina Jml. Jantan Betina Jml. (%)

1. Populasi Awal 12 180 192 12 134 146 -23,96- Dewasa 0 65 65 0 71 71 9,23

- Muda 0 70 70 1 47 48 -31,43

- Anak 12 45 57 11 16 27 -52,63

2. Kelahiran 18 8 26 28 22 50 92,31

3. Dropping 0 0 0 0 50 50 -

4. Kematian 1 1 2 0 0 0 -100,00

5. Jual 25 45 70 9 21 30 -57,14- Dewasa 0 7 7 0 21 21 200,00

- Muda 0 38 38 0 0 0 -100,00

B.  Perkembangan Produksi Susu dan Kemampuan Produksi Susu Per

Individu

Produksi susu yang dihasilkan Balai selama tahun 2012 sebanyak

245.823 liter atau terjadi peningkatan sebesar 24.743 liter (11,19%)

dibanding produksi susu yang dihasilkan pada tahun 2011 (221.080 liter).P f i dih ilk d h 2012 l i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 169/284

Pemanfaatan air susu yang dihasilkan pada tahun 2012 antara lain

untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi ternak pedet sebanyak 69.180 liter

(28,14%), penjualan susu segar (fresh milk) 143.830 liter (58,51%), susu

pasteurisasi 18.840 liter (7,66%) serta sebagian lagi digunakan untuk

kegiatan-kegiatan sosial dan promosi produk yaitu susu segar 2.773 liter(1,13%) dan susu pasteurisasi 3.228 liter (1,31%), uji coba pengolahan susu

kental manis dan sample pengujian 549 liter (0,22%), penyusutan susu segar

pada saat collecting, distribusi dan proses pendinginan di colling unit 5.323

liter (2,17%) dan penyusutan/penguapan selama proses produksi susu

olahan di mesin pasteurizer dan filling/packaging serta instalasinya sebesar2.300 liter (0,94 %).

Tabel Gambaran Kemampuan Produksi Susu per Individu Ternak SapiPerah tahun 2012

No Kriteria Bibit

KemampuanProd.Susu

Tahun (%)R

(kg/ek/lak) 2011 2012 (%)

1. Bibit dasar > 6.000 13,33 15 37(foundation stock)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 170/284

( )

2. Bibit induk > 5.000-6.000 21,67 26,67 46,15

(breeding stock)

3. Bibit sebar > 4.000-5.000 46,67 35 -14,29

(commercial stock)

4. Belum memenuhisebagai kriteria bibit

< 4.000 18,33 23,33 36,36

Jumlah 100,00 100,00

Ket : Induk sapi perah yang beranak akhir tahun 2011 sd triwulan ke-3

tahun 2012

C.  Penampilan Reproduksi, Jumlah Bakteri Air Susu dan Kasus Mastitis

Produktivitas ternak dipengaruhi oleh penampilan reproduksi ternak,

sedangkan kualitas air susu yang diperoleh juga akan dipengaruhi oleh

calving interval atau jarak beranak pada tahun 2012 yaitu berada pada angka

13,7 bulan atau mengalami perbaikan jarak beranak dibandingkan dengan

rata-rata jarak beranak pada tahun 2011. Rataan jumlah bakteri (TPC) yang

terkandung pada air susu segar per mililiter-nya pada tahun 2012 telah

sesuai dengan standar SNI Nomor 01-3141-1998 yaitu berada dibawah 1 x106, Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 171/284

106,. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah

bakteri (TPC) yang ditunjukkan oleh rataan angka bakteri sebesar 5,9 x 105

per mililiter air susu sedangkan tahun sebelumnya 3,78 x 105 per mililiter air

susu. Pada kasus mastitis sub klinis yang terjadi pada tahun 2012

memperlihatkan kondisi yang sama dengan tahun 2011 yaitu sebesar 5,22%,sedangkan kasus mastitis klinis yang terjadi yaitu sebesar 0,8% atau terjadi

sedikit peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar 0,2%. Rataan jumlah

bakteri (TPC) susu olahan pasteurisasi pada tahun 2012 yaitu 5,42 x 103 per

ml air susu dan telah memenuhi standar SNI Nomor 01-3951-1995 dengan

angka TPC 3 x 10

4

 per ml air susu.

2 Pelayanan kepada Masyarakat

terhadap kegiatan praktek kerja lapangan/magang 98 orang (0.5%) dari berbagai

perguruan tinggi nasional dan sekolah menengah kejuruan.

Disamping itu pada tahun 2012 dilakukan pelayanan aktif ke masyarakat

melalui pembinaan lanjutan bimbingan teknis terhadap Delapan (8) kelompok

peternak binaan yang terdapat di Enam (6) kabupaten, antara lain kelompokWargi Asih Desa Pada Asih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 172/284

Wargi Asih Desa Pada Asih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat,

kelompok Marga Jaya Desa Cinangsih Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang,

kelompok Mekar Saluyu Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang Kabupaten

Garut dan kelompok Kiara Sanding Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan

Kabupaten Bandung, kelompok Baru Jaya II Desa Kp. Cisaat Desa Cisaat Kec.Ciater kab. Subang, kelompok Kelompok Mitra Sawargi yang berlokasi di Kp.

Tewel Desa Guranteng Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya. Serta kelompok

peternak binaan baru pada tahun 2012 yaitu 2 kelompok peternak di Kab.

Bandung Barat pada kelompok Cipeusing Mandiri berlokasi di Kp. Cipeusing RT

02 RW 04 Desa Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat dan kelompokMaju Jaya II berlokasi di desa Cikole Kec. Le mbang Kab. Bandung Barat.

Produksi hijauan makanan ternak olahan pada tahun 2012 yaitu rumput

kering (hay) sebesar 19,3 ton per tahun yang di produksi dari jenis rumput

pannicum maximum, rumput african star grass, dan lain-lain. Sedangkan hijauan

makanan ternak olahan lainnya yaitu silase dari limbah daun jagung telah di

produksi sebanyak 100 ton.Gambaran produksi hijauan makanan ternak berdasarkan lokasi dan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 173/284

Gambaran produksi hijauan makanan ternak berdasarkan lokasi dan

 jenisnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel. Gambaran Produksi Hijauan Makanan Ternak berdasarkan Lokasi padaUPTD BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Tahun 2012

No Lokasi LuasanEfektif(hektar)

Jenis HMT Prod. Segar(kg/tahun)

Prod.BK(kg/thn)

1. Desa CikoleKecamatan LembangKabupaten BandungBarat

4,8 rumput gajah cv.Taiwan ( pennisetum

 purpureum); 43-56 hari

1.520.400

2. Desa BunihayuKecamatan

Jalancagak KabupatenSubang

2,2 rumput benggala cv.gatton ( panicum

maximum)

105.000

1,8 rumput gajah cv.Taiwan ( pennisetum

) 56 h i

202.000

8.2.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas Jatiwangi

Balai Pengembangan Perbibitan Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi berdiri sejak

tahun 1952 dengan nama Taman Ternak dan pada Tahun 1980 diubah dengan nama

Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Jatiwangi sampai

dengan tahun 1999. Pada tanggal 7 September 1999 diubah lagi menjadi BalaiPembibitan Ternak (BPT) Unggas Jatiwangi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 174/284

Pembibitan Ternak (BPT) Unggas Jatiwangi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 40 Tahun 1999 tanggal 7 September 1999.

Pada tahun 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2002 diubah

lagi menjadi UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi.

BPPT Unggas Jatiwangi merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan Gubernur

(PERGUB) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tupoksi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Provinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di

lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Dalam pengelolaannya diarahkanpada pola pengembangan Perbibitan Ternak Unggas khususnya ayam buras dan itik.

1.  Luas Lahan

  Lahan kantor dan peternakan

  Lahan pemeliharaan ternak ayam buras

  Lahan pemeliharaan ternak itik

  Lahan sawah/ladang

L h di k i PUSKESMAS

17.802

24.750

25.974

88.4801 392

m  

m2

m2

m2

 m2

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 175/284

  Lahan dipakai PUSKESMAS

  Lahan tidak tergarap (Tebing, dll)

  Lahan sewa dari PT. KAI (Persero)

Jumlah 

1.392

7.497

2.232

168.127

m

m2

m2

m2

2.  Bangunan kandang dan penetasan

1)  Kandang Ayam Buras

-  Kandang Ayam Starter (DOC)

-  Kandang Ayam Grower

-  Kandang Ayam Layer

  Kandang Ranch

465

2.901

578

m2

m2

m2

6)  Gudang Tempat telur, dll 1 Unit

7)  Mushola 1 Unit 

8)  Ruang Genset 

9)  Pagar keliling 1 unit 

10)  Pos Satpam 11) Bak Penampungan air

30

36

6

888,5

4

m2

m2

m2

m

M

2

 

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 176/284

11)  Bak Penampungan air 

2.  Populasi Ternak 

A.  Ternak Ayam Buras

Jumlah ternak ayam buras pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak7.220 ekor, sedangkan pada akhir tahun 2012 sebanyak 10.694 ekor. Dari

data tersebut, dapat digambarkan bahwa terjadi peningkatan populasi

ternak ayam buras pada tahun 2012 sebanyak 3.474 ekor atau sebesar

48,17% dibandingkan akhir tahun 2011. Adapun rincian populasi setiap

periode pemeliharaan adalah sebagai berikut :a.  Starter (0-6 minggu) : 653 ekor (6,11% dari total populasi)

(ayam buras), sehingga dapat mengurangi tingkat morbiditas dan

mortalitas ternak baik periode starter, grower ataupun layer.

c.  Penjualan ternak terutama ayam dewasa (umur 3 bulan) di BPPT

Unggas Jatiwangi selama 12 bulan terhitung tidak ada. Hal ini

disebabkan karena pencapaian balai akan target populasi bibit ayamburas tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 177/284

buras tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa

fisik, produksi, reproduksi dan status kesehatan ternak yang baik serta

perhitungan replacement stock  bibit ayam buras.

B.  Ternak ItikJumlah ternak itik lokal pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 3.204

ekor, sedangkan pada akhir tahun 2012 sebanyak 4.922 ekor. Dari data

tersebut, dapat digambarkan bahwa terjadi peningkatan populasi ternak itik

lokal pada tahun 2012 sebanyak 1.718 ekor atau sebesar 53,62%

dibandingkan akhir tahun 2011. Adapun rincian populasi setiap periodepemeliharaan adalah sebagai berikut :

b.  Manajemen kesehatan ternak telah berjalan dengan optimal, melalui

pelaksanaan program medikasi, vaksinasi dan desinfeksi rutin ternak

(itik lokal), sehingga dapat mengurangi tingkat morbiditas dan

mortalitas ternak baik periode starter, grower ataupun layer.

c.  Penjualan ternak terutama itik dewasa (umur >3 bulan) dan itik afkirdi BPPT Unggas Jatiwangi selama 12 bulan terhitung tidak ada. Hal

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 178/284

gg g g

ini disebabkan karena pencapaian balai akan target populasi bibit itik

lokal tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa

fisik, produksi, reproduksi dan status kesehatan serta perhitungan

replacement stock  bibit itik lokal.

3.  Produksi Hasil Ternak

A.  Telur Ayam Buras

Total produksi telur ayam buras di BPPT Unggas Jatiwangi pada

tahun 2012 adalah sebanyak 144.107 butir, meningkat sebesar 41,30%

dibandingkan tahun 2011. Berikut ini rincian perbandingan perkembangan

inseminasi buatan rutin, pengujian mikroskopis kualitas spermatozoa

 jantan unggul, seleksi pejantan unggul dan betina produktif rutin.

B.  Telur Itik

Total produksi telur itik lokal di BPPT Unggas Jatiwangi pada tahun

2012 adalah sebanyak 116.345 butir, meningkat sebesar 157,68%

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 179/284

dibandingkan tahun 2011. Berikut ini rincian perbandingan perkembangan

produksi telur itik lokal di BPPT Unggas Jatiwangi tahun 2011 dan tahun

2012 yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel. Perbandingan Perkembangan Produksi Telur itik Lokal

Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi

No Uraian

Produksi Telur (Butir) Kenaikan

Tahun2011

Tahun2012

Butir %

1. Produksi Telur Itik Lokal 45.151 116.345 71.194 157,68

2. Penjualan Telur Itik Lokal 28.260 89.119 60.859 215,35

Peningkatan produksi telur itik lokal pada tahun 2012 disebabkan oleh

Tabel. Perbandingan Perkembangan Produksi DOC dan DOD

Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi

No UraianProduksi DOC (Ekor) Penurunan/Kenaikan

Tahun 2011 Tahun 2012 Ekor %

1. Produksi DOC 45.739 32.406 13.333  29,15 

2. Produksi DOD 4.186 4.119 67  1,60 

Faktor faktor penyebab penurunan produksi DOC dan DOD di BPPT

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 180/284

Faktor-faktor penyebab penurunan produksi DOC dan DOD di BPPT

Unggas Jatiwangi tahun 2012 adalah sebagai berikut :

a.  Telur ayam dan itik yang diproduksi dari betina produktif di BPPT

Unggas Jatiwangi sebagian besar difokuskan pada penjualan telur

(penjualan telur ayam buras tahun 2012 : 31,71% dari total produksi

telur ayam buras dan penjualan telur itik tahun 2012 : 76,6% dari total

produksi telur itik), sehingga telur ayam dan itik yang seharusnya

ditetaskan di Hatchery (telur tetas), dialihkan dengan penjualan

kepada masyarakat (menjadi telur konsumsi). Hal ini berkaitan dengan

meningkatnya permintaan pasar akan telur konsumsi ayam buras dan

itik lokal khususnya dari area lokal Majalengka.

perhitungan tersebut didapatkan hasil produktivitas ternak ayam buras,

beserta perbandingannya antara tahun 2011 dan tahun 2012 melalui rincian

sebagai berikut :

Tabel. Perbandingan Nilai Produktivitas Ternak Ayam Buras

Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 181/284

TahunBetina Produktif

Ayam Buras (Ekor)

Produksi TelurAyam Buras

(Butir)

Nilai ProduktivitasTernak

Ayam Buras (%)

Tahun 2011 2.599 101.985 11,68

Tahun 2012 3.850 144.107 11,14

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa nilai produktivitasternak ayam buras pada tahun 2012 menurun sebesar 0,54% dibandingkan

tahun 2011. Hal ini secara umum disebabkan karena kurangnya jumlah

ayam betina produktif, dominan umur betina di BPPT Unggas Jatiwangi

tahun 2012 adalah umur awal bertelur sehingga berpengaruh terhadap

produktivitas ternak. Nutrisi yang diberikan nampaknya belum cukupmemberikan pengaruh yang cukup besar pada bibit tersebut, kualitas

B.  Ternak Itik

Nilai produktivitas ternak (itik lokal) yang diukur di BPPT Unggas

Jatiwangi adalah jumlah produksi telur itik dalam satu periode dibandingkan

terhadap jumlah itik betina produktif (umur mulai produksi sampai dengan

50% masa produksi) atau disebut  Hen Days Production. Jumlah itik betinaproduktif di BPPT Unggas Jatiwangi adalah sebanyak 1.262 ekor atau

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 182/284

40,63% dari total itik betina layer atau 25,64% dari total populasi itik.

Dengan menggunakan perhitungan tersebut didapatkan hasil produktivitas

ternak itik, beserta perbandingannya antara tahun 2011 dan tahun 2012

melalui rincian sebagai berikut :

Tabel. Perbandingan Nilai Produktivitas Ternak Itik Lokal

Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi

TahunItik Betina

Produktif (Ekor)

Produksi TelurItik

(Butir)

Nilai ProduktivitasTernak

Itik Lokal (%)

Tahun 2011 2.021 45.151 6,65Tahun 2012 3.106 116.345 11,15

Pada bulan Januari 2012, UPTD BPPT Unggas Jatiwangi telah melakukan

pengujian terhadap bakteri Salmonella pullorum  (dua kali pengujian di UPTD

BP3HK Cikole Lembang) dan mendapatkan sertifikat/surat keterangan bebas

pullorum (ayam dan itik).

Untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,dilakukan kegiatan kesehatan ternak rutin yang telah ditetapkan dalam jadwal

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 183/284

vaksinasi dan medikasi. Jadwal vaksinasi dan medikasi rutin yang dilakukan di

BPPT Unggas Jatiwangi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. Jadwal Vaksinasi dan Medikasi Ayam Buras

JADWAL VAKSINASI DAN MEDIKASI AYAM DI BPPT UNGGAS JATIWANGI

Umur Perlakuan Dosis Aplikasi

1 hari Vaksinasi Marek 1ds Suntik

1-4 hariAntibiotik + Vitamin

ElektrolitSesuai Anjuran Dosis Air minum

4 hari ND-IB Live/ND Live 1ds Tetesmata

12-15 hari IBD +Vitamin 1ds Air minum

3 minggu Vaksinasi AI 1 0,3ml Suntik

4 minggu ND-IB Kill 0,3ml Suntik

JADWAL VAKSINASI DAN MEDIKASI ITIK

4 minggu Vaksinasi AI 0,3 cc SC

5 minggu Anthelmentik Sesuai Anjuran Dosis Air Minum

8 minggu Vaksinasi AI 0,5 cc IM

13 minggu Vaksinasi AI 0,5 cc IM

16 minggu Vaksinasi ND-IB Live 1 ds Air Minum

P l V k i i AI t l h 16 i ( i d L ) d

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 184/284

Pengulangan Vaksinasi AI setelah umur 16 minggu (periode Layer) dengan

aplikasi injeksi/suntik pada otot dada, dosis 0,5cc dilakukan setiap 2-3 bulan

sekali. Perlakuan dan kegiatan lainnya adalah :

A.  Water Treatment  (pemberian kaporit pada sumber air minum ternak)

B.  Desinfeksi kandang, peralatan kandang (tempat pakan, minum, seng

brooder, terpal, sekam), gudang pakan dan ruang penetasan

C.  Nekropsi/bedah bangkai dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit

D.  Pengambilan sampel darah rutin untuk monitoring status kesehatan ternak,

2-3 bulan sekali pasca vaksinasi via injeksi/suntikan, yang diujikan di

Instalasi Laboratorium Keswan Losari ;

E Pengujian mikroskopis dari sampel darah/feses/spermatozoa ternak

Grafik 2. Mortalitas Ternak Itik Lokal BPPT Unggas Jatiwangi Tahun 2012

8

10

12

14

16%

Mortalit

as

Starter

%Mortalit

as

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 185/284

0

2

4

6

as

Grower

%

Mortalit

as Layer

 

Dari gambaran data tersebut, angka kematian ternak tertinggi terjadi pada

ternak ayam buras periode starter, hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan

populasi DOC (periode starter) namun ketersediaan kandang periode starter yang

t tif tid k d i hi l i DOC d l k t k

Baik (Good Farming Practices) dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35 dan

36 Tahun 2007 mengenai Pedoman Budidaya Itik Pedaging dan Petelur Yang

Baik (Good Farming Practices), sosialisasi dan pelaksanaan sistem biosecurity 

agar lebih diperketat serta dukungan akan ketersediaan sarana dan prasarana

utama (pakan, kandang, obat-obatan) dan sarana prasarana lainnya yang

mendukung kegiatan budidaya ternak unggas lokal.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 186/284

6.  Penyebaran Bibit Ternak

Tabel. Jumlah dan Lokasi Penyebaran Bibit Ternak Ayam Buras dan Itik pada

Tahun 2012

No Bulan Jenis Bibit SatuanVolume(ekor)

LokasiPenyebaran

1. Januari Ayam MudaDOCTelur AyamTelur Itik

EkorEkorButirButir

461.6953.4241.414

Kab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. Majalengka

2. Februari Telur AyamTelur ItikDOCDODAyam MudaA Afki

butirbutirEkorEkorEkorEk

1.441422510232209

31

Kab. MajalengkaKab. MajalengkaBandungCirebonKab. MajalengkaK b M j l k

No Bulan Jenis Bibit SatuanVolume(ekor)

LokasiPenyebaran

7. Juli Telur ItikTelur AyamDOCAyam MudaAyam AfkirAyam Afkir

ButirButirEkorEkorEkorEkor

6.10912.647

705111180

36

Kab. MajalengkaKab. MajalengkaPurwakartaKab. MajalengkaKab. KuninganKab. Majalengka

8 Agustus DOCDOCDOD

EkorEkorEkor

1.5001.600

25

BandungKab. MajalengkaBandung

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 187/284

DODTelur AyamTelur Itik

EkorButirButir

252.9796.778

BandungKab. MajalengkaKab. Majalengka

9. September Telur ItikTelur AyamAyam Muda

ButirButirEkor

3.0064.958

100

Kab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. Majalengka

10. Oktober DOC

Telur AyamTelur Itik

Ekor

ButirButir

1.000

4.0145.227

Kab. Majalengka

Kab. MajalengkaKab. Majalengka

11. Nopember DOCDOCDOCDOCTelur ItikTelur Ayam

EkorEkorEkorEkorButirButir

400750

2.0001.0002.8313.735

Kab. CiamisKab. KuninganKab. KuninganKab. CiamisKab. MajalengkaKab. Majalengka

12. Desember Telur Ayam

Telur Itik

Butir

Butir

2.828

3.393

Kab. Majalengka

Kab. Sumedang

Berdasarkan tabel 28 tersebut di atas, ada perbedaan volume pengadaan

bahan baku pakan ternak pada tahun 2011 dan 2012, hal ini disebabkan perbedaan

 jumlah dan struktur populasi ternak (ayam buras dan itik).

8.  Pelayanan Kepada Masyarakat

Pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Perbibitan

Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi terhadap masyarakat (stakeholder) pada tahun

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 188/284

Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi terhadap masyarakat (stakeholder) pada tahun

2012 yaitu dengan pelayanan penjualan produk BPPT Unggas Jatiwangi antara

lain telur ayam buras dan itik, DOC/DOD, bibit ayam buras/itik, ayam buras/itik

dara / muda, dan ayam buras/itik afkir. Selain itu Balai juga memberikan jasa

mengenai pola breeding, pemuliaan, pelayanan teknis (kesehatan, IB, pakan),

peningkatan keterampilan, penelitian/ uji coba dan magang, serta konsultasi teknis

perunggasan lainnya.

Sebagai informasi terhadap masyarakat, BPPT Unggas Jatiwangi telah

membuat dan menyebarkan leaflet sebanyak 8.180 lembar yang terdiri dari leaflet

profil BPPT Unggas Jatiwangi 2.180 lembar, leaflet Kesehatan dan Penyakit

Ternak Unggas 2 000 lembar leaflet Manajemen Pemeliharaan Ternak Ayam

8.3.  BALAI PELATIHAN PETERNAKAN

Balai Pelatihan Peternakan (BPP) Cikole - Lembang mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelatihan peternakan.

Pada tahun anggaran 2012 melalui kegiatan Pelatihan Inseminasi Buatan

dan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole - Lembang,

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 189/284

BPP melaksanakan 10 jenis pelatihan melibatkan 450 orang peserta

pelatihan yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Peserta

pelatihan adalah peternak, petugas dan masyarakat.

Secara terperinci pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1.  Pelatihan Budidaya Ternak Domba

Pelatihan budidaya ternak domba dilaksanakan sebanyak 2 angkatan,

masing-masing selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 50 orang

(masing-masing sebanyak 25 orang setiap angkatan).Fasilitator berasal dari Fakultas Peternakan UNPAD dan Balai

Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai

berikut :

No AngkatanTes Awal(Pre test)

Tes Akhir(Post test)

KenaikanNilai %

1 Angkatan I 58 80 80 20 21 40 36 39

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 190/284

1 Angkatan I 58,80 80,20 21,40 36,39

2 Angkatan II 57,80 78,80 21,00 36,33

Rataan : 58,30 79,50 21,20 36,36

Rata-rata persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test dari 2

angkatan, maupun rata-rata setiap angkatan mampu melebihi target

yang ditetapkan (35%).

2.  Pelatihan Budidaya Ternak Sapi Potong

Pelatihan budidaya ternak sapi potong dilaksanakan sebanyak 2

angkatan, masing-masing selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak

50 orang (masing masing sebanyak 25 orang setiap angkatan)

Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

-  Angkatan I : 20 - 22 Maret 2012

-  Angkatan II : 3 - 5 Maret 2012

Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 191/284

berikut :

No AngkatanTes Awal(Pre Test)

Tes Akhir(Post Test)

Kenaikan

Nilai %

1 Angkatan I 56,20 76,00 19,80 35,23

2 Angkatan II 56,40 76,80 20,40 36,17

Rataan : 56,30 76,40 20,10 35,70

Rata-rata persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test dari 2

angkatan, maupun rata-rata setiap angkatan mampu melebihi target

yang ditetapkan (35%).

Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/KotaAngkt I

(org)Angkt II

(org)Jumlah(org)

1. Kab. Cianjur 2 2 4

2. Kab. Majalengka 2 2 4

3. Kab. Bandung Barat 3 3 5

4. Kab. Indramayu 2 - 2

5. Kab. Karawang 2 - 2

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 192/284

5. Kab. Karawang 2 2

6. Kab. Subang 2 1 3

7. Kab. Bekasi 2 - 2

8. Kab. Kuningan 3 - 3

9. Kab.Cirebon 6 - 6

10. Kab. Purwakarta 1 - 1

11. Kab. Garut - 4 412. Kab. Ciamis - 1 1

13. Kota Sukabumi - 1 1

14. Kota Cimahi - 2 2

15. Kab. Tasikmalaya - 6 6

16. Kab. Bandung - 3 3

Total 25 25 50

Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

-  Angkatan I : 11 April - 26 April 2012

Sedangkan untuk praktek pemeriksaan kebuntingan di RPH para

peserta dapat menentukan kebuntingan sapi dalam jangka waktu

kurang dari 5 menit dan dapat menentukan umur kebuntingan sapi.

4.  Pelatihan Petugas Kesehatan Hewan

Pelatihan petugas kesehatan hewan dilaksanakan sebanyak 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 193/284

Pelatihan petugas kesehatan hewan dilaksanakan sebanyak 1

angkatan, dengan peserta sebanyak 25 orang. Peserta berasal dari 18

Kabupaten/Kota.  Tenaga  fasilitator, instruktur dan pembantu

instruktur untuk pelatihan petugas kesehatan hewan berasal dari BPPV

Subang.

Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/Kota Jumlah (org)

1. Kab. Sukabumi 1

2. Kab. Bandung 1

3. Kab. Bekasi 1

4. Kab. Cianjur 15. Kab. Subang 2

6. Kab. Bandung Barat 3

5.  Pelatihan Teknologi Sapi Perah

Pelatihan teknologi sapi perah dilaksanakan sebanyak 1 angkatan,

selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 25 orang.

Fasilitator berasal dari BPTP Lembang dan KPSBU Lembang.

Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 194/284

Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/Kota Peserta (org)

1. Kab. Bandung 3

2. Kab. Bandung Barat 5

3. Kab. Garut 3

4. Kab. Cianjur 35. Kab. Kuningan 3

6. Kab. Tasikmalaya 3

7. Kab. Majalengka 2

8. Kab. Subang 1

9. Kab. Sukabumi 2

Total : 25

Adapun waktu pelaksanaannya adalah tanggal 06 - 08 Juni 2012.Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

No. Kabupaten/Kota Angkt I (org) Angkt II (org) Jumlah (org)

6. Kab. Majalengka 1 3 4

7. Kab. Ciamis 2 - 2

8. Kab. Tasikmalaya 2 - 2

9. Kota Bandung 2 - 2

10. Kab. Bandung 3 2 511. Kota Tasikmalaya 2 - 2

12. Kota Cimahi 1 - 1

13 Kota Bogor - 2 2

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 195/284

13. Kota Bogor 2 2

14. Kab. Kuningan - 1 1

15. Kab. Indramayu - 2 2

16. Kab. Karawang - 2 2

17. Kota Cirebon - 2 2

18. Kota Sukabumi - 2 2

19. Kab. Sukabumi - 2 2Total 25 25 50

Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

-  Angkatan I : 19 - 21 Juni 2012

-  Angkatan II : 26 - 28 Juni 2012

Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/Kota Jumlah (org)

1. Kab. Bandung Barat 3

2. Kab. Bandung 5

3. Kab. Garut 3

4. Kab. Kuningan 2

5. Kab. Cianjur 3

6. Kab. Majalengka 3

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 196/284

7. Kab. Karawang 1

8. Kab. Tasikmalaya 1

9. Kab. Cirebon 1

10. Kab. Ciamis 2

11. Kab. Subang 1

Total : 25

Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 03 –  18 Juli 2012

(selama 16 hari, terdiri dari teori dan praktek klasikal selama 5 hari,

praktek di RPH selama 5 hari, dan praktek tandem di lapangan selama

6 hari).

Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/KotaAngkt I

(org)Angkt II

(org)Jumlah(org)

1. Kab. Bandung 3 - 3

2. Kota Bandung 3 - 3

3. Kab. Garut 2 - 24. Kab. Ciamis 2 - 2

5. Kab. Subang 3 - 3

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 197/284

6. Kab. Tasikmalaya 2 - 2

7. Kab. Cianjur 2 - 2

8. Kab. Bandung Barat 4 - 4

9. Kota Tasikmalaya 2 - 2

10. Kota Cimahi 2 - 2

11. Kab. Cirebon - 2 212. Kab. Indramayu - 2 2

13. Kab. Sukabumi - 2 2

14. Kab. Karawang - 2 2

15. Kota Bekasi - 2 2

16. Kab. Majalengka - 3 3

17. Kab. Kuningan - 2 2

18. Kota Sukabumi - 2 2

19. Kota Bogor - 2 2

20. Kab. Bekasi - 2 221. Kota Cirebon - 2 2

22 Kab Sumedang 2 2

9.  Pelatihan Seleksi dan Tatacara Pemotongan Hewan Ternak

Pelatihan seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban dilaksanakan

sebanyak 2 angkatan, selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 50

orang (masing-masing angkatan jumlah peserta 25 orang).Fasilitator berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat,

K Wil h D A P i i J B Di k

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 198/284

Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, Direktorat

Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI, Balai Penyidikan

Kesehatan Hewan - Kementrian Pertanian RI (Subang), PesatuanDokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat.

Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/KotaAngkt I

(org)Angkt II

(org)Jumlah(org)

1. Kab. Indramayu 2 - 2

2. Kab. Subang 1 2 33. Kota Tasikmalaya 1 2 3

No AngkatanTes Awal(Pre Test)

Tes Akhir(Post Test)

Kenaikan

Nilai %

1 Angkatan I 62,40 86,00 23,60 37,82

2 Angkatan II 63,20 86,80 23,60 37,73

Rataan : 62,80 86,40 23,60 35,92

Rataan persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test, mampu

melebihi target yang ditetapkan (35%).

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 199/284

melebihi target yang ditetapkan (35%).

10.  Pelatihan Teknologi Inseminasi Buatan Ternak Domba

Pelatihan Teknologi Inseminasi Buatan Ternak Domba dilaksanakan

sebanyak 3 angkatan, selama 10 hari dan jumlah peserta sebanyak 75

orang (masing-masing angkatan jumlah peserta 25 orang).

Fasilitator dan instruktur berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan

IPB, Balai Inseminasi Buatan Lembang dan Fakultas Peternakan

Universitas Padjadjaran.

Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :

Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

-  Angkatan I : 1 - 10 Oktober 2012

-  Angkatan II : 9 - 18 Oktober 2012

-  Angkatan III : 1 - 10 November 2012

Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 200/284

p p y g p p p

pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai

berikut :

No. Angkatan Tes Awal Tes Akhir

Kenaikan

Nilai %

1 Angkatan I 55,80 75,80 20,00 35,84

2 Angkatan II 54,60 75,20 20,60 37,73

3 Angkatan III 56,80 77,20 20,40 35,92

Rataan : 55,73 76,07 20,33 36,50

Rataan persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test, mampu

melebihi target yang ditetapkan (35%).

8.4.  Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis.

Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong merupakan salah satu

UPTD lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di Dusun Kidul

RT 11 RW 04, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis dengan

ketinggian 312 meter diatas permukaan laut, suhu udara berkisar antara 28-32ºC,

kelembaban rata-rata 62-71% dan curah hujan berkisar 22.414 mm/tahun. Luas lahan

yang tersedia 130.360 m². Dari luas lahan 130.360 m² tersebut digunakan untuk kebun

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 201/284

rumput sekitar 10 ha, emplasemen sekitar 2,1 ha dan sisanya merupakan lahan (area)

yang kurang maksimal untuk ditanami sebagai akibat kemiringan tanah yang kurang

mendukung.

Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengujian dan pengembangan perbibitan

ternak sapi potong. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut , Balai mempunyai

fungsi yaitu penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pengujian dan

pengembangan perbibitan ternak sapi potong dan Penyelenggaraan pengujian dan

pengembangan perbibitan ternak sapi potong.

Uraian JK

Bulan

AkhirDes

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

Muda JT 9 9 9 9 9 8 8 8 20 15 12 5 5

BT 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4

Dara JT 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5

BT 9 9 9 9 9 9 9 9 9 6 6 6 6

AnakAPBD

JT 32 32 37 27 27 28 30 33 21 21 22 20 20

BT 30 34 40 19 19 19 19 20 21 21 21 22 22

AnakAPBN

JT 13 25 34 43 43 42 42 42 42 42

BT 23 33 42 43 44 45 45 45 45 45

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 202/284

Jumlah JT 55 55 60 63 75 84 95 98 97 90 88 79 79

BT 232 236 238 235 238 240 241 236 231 228 221 222 220

Total 287 291 298 298 313 324 336 334 328 318 309 301 299

Berdasar pada tabel diatas , tampak bahwa populasi ternak pada akhir tahun 2011

sebanyak 287 ekor dalam setiap bulannya terjadi kenaikan dan penurunan populasi hal

ini berkaitan dengan penjualan ternak untuk memenuhi PAD sehingga pada akhir tahun

2012 jumlah ternak sebanyak 299 ekor, sehingga dengan demikian terdapat kenaikan

populasi sebesar 11.24 %.

b.  Berat Sapih

Berat sapih yang dihasilkan di BPPT Sapi potong Ciamis tahun 2012 seperti

terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Rataan Berat Sapih Anak Hasil Silangan di BPPT Sapi Potong Ciamis

Tahun 2012

No Hasil IBRataan Berat Sapih (Kg)

Jantan Betina

1. Simmental 143,57 137,23

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 203/284

2. Limousine 145,68 140,22

3. Brahman 139,33 132,59

4. PO 124,27 119,31

Dari tabel tersebut diatas menunjukan bahwa rataan berat sapih anak hasilsilangan tertinggi baik jantan maupun betina dari keturunan ras limousine,

berikutnya Simmental, Brahman dan PO.

c.  Reproduksi Ternak

Model reproduksi ternak di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi

Potong Ciamis, yaitu dengan menggunakan sistem Inseminasi Buatan (IB),

Secara keseluruhan penggunaan straw di BPPT sapi Potong dari tahun 2011 ke

tahun 2012 menunjukkan peningkatan sebesar 11.05 %

Sedangkan penggunaan semen beku di balai berasal dari produksi BPPT

Sapi Potong, BIBD Ungaran Jawa Tengah dan BET Cipelang Bogor. Dari BPPT

Sapi Potong Ciamis terdiri dari semen beku jenis limousine, simmental, ongole

dan Brahman; dari BIBD Ungaran Jawa Tengah digunakan semen beku jenis

Brahman. Sedangkan dari BET Cipelang Bogor digunakan straw TE jenis

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 204/284

Brahman. Penggunaan semen beku di BPPT Sapi Potong Ciamis selama tahun

2012 seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Penggunaan Semen Beku di BPPT Sapi Potong Tahun 2012.

No. Penggunaan Semen BekuBPPT SPt

CiamisBIBD Ungaran BET Cipelang

1. Limousin 1 - -

2. Simental 1 - -

3. Ongole 122 - -

4. Brahman 72 4 1

Berdasarkan tabel diatas, terjadi kenaikan angka kelahiran. Untuk ternak

APBD, jenis kelamin jantan menunjukkan kenaikan sebesar 66.67% sedangkan

 jenis kelamin betina menunjukkan kenaikan sebesar 37.5%. Secara keseluruhan

ternak APBD menunjukkan kenaikan angka kelahiran sebesar 50%. Sedangkan

untuk ternak APBN selama tahun 2012 terjadi angka kelahiran sebesar 87 ekor.

Hal ini disebabkan karena Induk ternak APBN ini sudah bunting dan siap untuk

melahirkan.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 205/284

e.  Kematian

Pada tahun 2012 terdapat kematian ternak sebanyak 13 (tiga belas) ekor

yang terdiri dari Ternak APBD dan ternak APBN sebagaimana tampak pada tabel

berikut :

Tabel Jumlah Kematian Ternak Sapi Potong Tahun 2012

No. Ternak JenisTahun

2011 2012

1. APBD Anak 2 5Dewasa 1 -

Jumlah 3 5

8.7.  BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE LEMBANG

Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak (BPMPT) Cikole Lembang merupakan salah

satu UPTD Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Raya

Tangkuban Perahu KM 22 Cikole Lembang. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa

Barat Nomor 113 Tahun 2009 BPMPT Cikole Lembang memiliki kewenangan dalam

melaksanakan pengujian mutu pakan ternak.

Fasilitas yang dimiliki BPMPT Cikole meliputi tanah seluas 1300 m² yang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 206/284

dipergunakan untuk bangunan kantor seluas 176m² serta laboratorium seluas 80m²,

peralatan laboratorium untuk pengujian proksimat serta mineral kalsium dan fosfor.

Jenis pengujian meliputi analisa proksimat yang terdiri dari analisa kadar air, analisa

kadar abu, analisa kadar protein kasar (PK), analisa kadar lemak kasar (LK), analisa

serat kasar (SK), pengujian mineral untuk kadar kalsium (Ca) dan kadar fosfor (P),

analisa gross energi serta analisa aflatoksin dalam pakan ternak.

Kegiatan pengujian mutu pakan yang dilaksanakan oleh BPMPT Cikole

merupakan kegiatan pelayanan dalam mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan

peternakan Provinsi Jawa Barat, yang diantaranya adalah meningkatkan jaminan mutu

Pelayanan pengujian mutu pakan ternak di BPMPT Cikole selama tahun 2012

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. Jumlah Sampel Pakan Pelayanan Aktif Servis dan Pasif Servis di BPMPT

Cikole Tahun 2012

No JenisPelayanan

Jumlah Sampel Bulan ke- ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktif Servis 28 96 38 32 15 95 51 22 96 53 30 77 633

2 Pasif Servis 21 22 10 12 10 23 18 17 15 39 16 16 219

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 207/284

Jumlah (∑)  49 118 48 44 25 118 69 39 111 92 46 93 852

Perbandingan antara sampel aktif dan sampel pasif di BPMPT Cikole adalah

74,06% : 25,94% yang menunjukkan bahwa jumlah sampel pasif lebih sedikit dari pada

sampel aktif. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari data tersebut, yaitu :

1.  Masih rendahnya partisipasi produsen pakan ternak skala kecil untuk

memeriksakan pakan ternak yang diproduksi, hal ini karena anggapan bahwa

biaya pengujian mutu pakan relatif cukup tinggi yang mana jika pengujian

dilakukan maka akan menambah biaya produksi yang berakibat tingginya harga

pakan ternak yang dijual

No Jenis SampelJumlahSampel

Jenis Pengujian

Air Abu PK LK SK Ca P

2 Konsentrat sapi potong 31 31 3 31 1 1 1 1

3 Konsentrat 3 3 1 3 1 1 1 1

4 Pakan ayam 160 154 9 154 9 8 7 7

5 Pakan itik dan bebek 24 24 3 24 3 2 3 3

6 Pakan ikan 6 6 6

7 Hijauan 22 22 22

8 Dedak 108 108 93 108 89 88 90 92

9 Jagung 41 40 13 41 12 12 13 13

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 208/284

10 Tepung Ikan 11 11 11

11 Pakan Burung 8 8 1 8 1 1

12 Pollard 10 10 10

13 Bungkil 29 29 5 29 2 2 1 1

14 Lain-lain 102 92 9 93 7 8 12 10

Jumlah 633 616 141 616 129 127 128 128

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 633 sampel aktif servis terdapat dua jenis

konsentrat/pakan yang menduduki peringkat jumlah terbanyak dalam pengujian yaitu

konsentrat Sapi Perah 78 sampel (12.32%), pakan ayam 160 sampel (25.28%)

Konsentrat Sapi Potong 31 Sampel (4.90%), Pakan Itik/Bebek 24 Sampel (3.79%),

Adapun hasil pengujian kadar protein kasar terhadap sampel pakan yang diuji di

BPMPT Cikole selama tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. Hasil Pengujian Kadar Protein Kasar Pada Sampel Pakan di BPMPT CikoleTahun 2012

No. Jenis Sampel

Hasil Pengujian Kadar Protein Kasar (%)

RataanSNI

(min)

Hasilpalingrendah

Hasilpalingtinggi

SesuaiSNI

TakSesuai

SNI

1 Konsentrat sapi perah 10,69 14 3,35 18,77 12 74

2 K t t i t 12 83 13 6 37 23 27 18 22

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 209/284

2 Konsentrat sapi potong 12,83 13 6,37 23,27 18 22

3Konsentrat domba dankambing

9,52 - 3,9 15,46 - -

4 Pakan ayam 21,18 14 5,76 81,71 154 49

5 Pakan itik 20,91 14 5,86 38,31 35 11

6 Pakan ikan 24,71 12,84 17,82 - -7 Dedak 12,17 8 - 12 1,54 36,48 105 25

8 Tepung Jagung 9,85 7,5 1,92 19,92 51 15

9 Tepung Ikan 36,15 45 - 65 3,41 62,17 16 11

Berdasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk konsentrat sapi

perah dari 89 sampel yang diuji terdapat 12 sampel (5,02%) yang sudah memenuhi

Standar Nasional Indonesia (SNI), begitu pula dengan konsentrat sapi potong dari 45

8.6.  Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner Cikole Lembang

Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole adalah

salah satu UPTD Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Perda

No 113 Tahun 2009, mempunyai kewenangan melaksanakan pengujian dan penyidikan

penyakit hewan dan pangan asal hewan antar Kabupaten/Kota.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 51 tahun 2010, pelaksanaan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 210/284

kegiatan pelayanan di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet

(BP3HK ) didukung oleh empat Sub Unit Pelayanan yaitu:

1.  Sub Unit Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Losari, Kabupaten Cirebon

2.  Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Losari, Kabupaten Cirebon

3.  Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Banjar, Kota Banjar

4.  Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor

Fasilitas yang dimiliki meliputi bangunan kantor dan laboratorium seluas 430 m2,

peralatan laboratorium untuk pengujian parasitologi, patologi, virology, serologi,

histopatologi, bakteriologi, jamur dan kapang, hematologi, cemaran mikroba, residu

Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur Kabupaten Bogor,

dilengkapi dengan sarana pemeriksaan hewan, sarana laboratorium dan bangunan

kantor seluas 500 M2

BP3HK Cikole pada Tahun Anggaran 2012 mengemban tugas untuk

melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Hewan (RSH) Provinsi Jawa Barat yang

dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat dalam DPA Kegiatan Pembangunan Rumah

Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 6.500.000.000,- (Enam Milyar Lima

R J R i h)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 211/284

Ratus Juta Rupiah).

Adapun rencana lokasi pembangunan RSH Provinsi Jawa Barat semula di tanah

milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat yang telah diserahterimakan kepada Dinas

Peternakan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor 593/07/PBD, tanggal 21

Pebruari 2012 dan Surat Pernyataan Aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor

591/21/PBD, tanggal 21 Pebruari 2012. Tanah seluas 8.000 m2 terletak di Jalan

tangkuban Perahu km 22, Nomor 89, Cikole –  Lembang.

Pada proses permohonan ijin penetapan lokasi pembangunan Rumah Sakit

Hewan, dalam Rapat Pokja Teknis BKPRD Provinsi Jawa Barat mengenai

5.  Peningkatan peran serta masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya

pelayanan pasif dan pelayanan semi aktif

6.  Bertambahnya kemampuan pengujian

Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner Cikole Lembang bertujuan meningkatnya ketersedian pangan yang layak

konsumsi, perlindungan pemberdayaan peternak dan pengendalian penyakit hewan.

Dengan sasaran : Mendorong peningkatan ketersediaan pangan yang Halal, Aman, Utuh

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 212/284

g g p g p g y g , ,

dan Sehat (HAUS); Terkendalinya distribusi pangan asal ternak; Mewujudkan

sumberdaya peternakan yang bebas penyakit; serta Terkendalinya penyakit strategis.

1.  Pelayanan Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Obat hewan

Pelayanan Pengujian dan Penyidikan penyakit hewan dilaksanakan secara

terencana melalui kegiatan pelayanan aktif di 26 Kabupaten/Kota dan pelayanan

pasif. Pelayanan aktif berupa :

1. Pengambilan sampel untuk pengujian

2. Pengujian (lapangan, laboratorium)3 Analisa hasil pengujian

15.  Cemaran Mikroba (TPC dan Identifikasi Salmonella, E. coli,Coliform,Staph

aureus dan Campylobacter)

16.  Pullorum Test

Jenis dan jumlah sampel penyakit hewan yang diperiksa di Balai Pengujian

dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet selama tahun 2012 dapat dilihat

pada Lampiran 1.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 213/284

Adapun kasus-kasus penyakit hewan yang ditemukan berdasarkan data hasil

pengujian laboratorium di BP3HK dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8.6.1. Kasus Penyakit Hewan Hasil Pengujian di Balai Pengujian dan

Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan

Laboratorium Kesehatan Hewan Losari Tahun 2007 –  2012

No Jenis Kasus PenyakitJuamlah Kasus Penyakit

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Brucellosis (RBT) 172 135 82 207 110 282

2 B ll i (Eli ) 14 26 26 29 127

No Jenis Kasus PenyakitJuamlah Kasus Penyakit

2007 2008 2009 2010 2011 2012

20 IBD-

4- - - -

21 Scabies 1 12 1 4 7-

22 E. Coli 5 15 1 18 15 42

23 Psedomonas 1 - - - - -

24 Leucocytozoon- - -

2- -

25 St t 7 9 5 1 8

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 214/284

25 Streptococcus 7 9 5-

1 8

26 Mycoplasma Galisepticum- - -

56 9 11

27 Coliform

- - -

5 6 2

28 Shigella sp- - - - -

3

29 Pneumonia- - - - -

1

30 Demodex canis- - - - -

2

31 Aspergillus niger- - - - -

11

32 Enterobacter sp- - - - -

3

c.  Koordinasi dengan kabupaten/kota, BPMPP dan BPPV Subang dalam

hal penentuan lokasi sampling.

d.  Penetapan jadwal sampling dan penyampaian informasi kegiatan

surveilens ke kabupaten/kota.

e.  Sampling.

B.  Pelayanan Pasif dilaksanakan dengan cara menerima dan menguji sampel

produk asal hewan yang dibawa oleh pelanggan laboratorium dengan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 215/284

dikenakan biaya mengacu pada Perda Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Retribusi Jasa Pengujian Penyakit Hewan, Bahan Asal Hewan dan Mutu

Pakan/Bahan Baku Pakan

Adapun pengambilan sampel dilaksanakan secara terencana di RPH,

RPA/TPA, pasar tradisional/kios daging, supermarket, perusahaan, peternak/farm

dan koperasi persusuan di 26 kabupaten/kota, dengan obyek sampling menetap

yang telah dimulai pada tahun 2010. Pelayanan aktif berupa :

Jenis pengujian yang dilaksanakan adalah :

Tabel diatas menunjukkan bahwa :

A.  Dari 475 sampel daging yang diuji cemaran mikroba terdapat 339 sampel

(71,4 %) yang melebihi batas maksimum cemaran mikroba (BMCM), 60

sampel (12,6 %) positif E.coli, 77 sampel (16,2 %) positif Coliform, 43

sampel (9,1%) positif Staphylococcus aureus, dan 17 Sampel (3,6 %)

posiitif Salmonella sp.

B.  Dari 192 sampel telur yang diuji cemaran mikroba terdapat 17 sampel (8,9

%) yang melebihi BMCM

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 216/284

%) yang melebihi BMCM.

C.  Dari 169 sampel susu yang diuji cemaran mikroba terdapat 128 sampel

(75,7 %) yang melebihi BMCM, 19 sampel (11,2 %) positif E.coli, 24

sampel (14,2 %) positif Coliform dan 3 sampel (1,8 %) positif

Staphylococcus aureus.

D.  Dari 168 sampel produk olahan Pangan Asal Hewan yang diuji cemaran

mikroba terdapat 148 sampel (88,1 %) yang melebihi BMCM, 3 sampel (1,8

%) positif E.coli, 1 sampel (0,6 %) positif Coliform, dan 12 sampel (7,1 %)

positif Staphylococcus aureus.

Urutan pemeriksaan adalah sebagai berikut :

A.  Penelitian SKKH dari daerah asal

B.  Pemeriksaan klinis

C.  Tindakan penyemprotan desinfektan

D.  Isolasi serta pengobatan terhadap hewan/ternak yang berdasarkan hasil

pemeriksaan mengidap penyakit atau diduga menderita suatu penyakit.

Dalam rangka pengendalian penyakit hewan menular terutama penyakit

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 217/284

Anthrax dimana beberapa kabupaten di Jawa Barat merupakan daerah endemis

Anthrax, Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole

bersama-sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (Bidang kesehatanHewan dan Kesmavet) melaksanakan monitoring pemeriksaan hewan qurban di

kabupaten/kota endemis Anthrax. Hasil monitoring dan pemeriksaan hewan

qurban tahun 2012 tidak ditemukan reaktor Anthrax pada hewan qurban yang

diperiksa. Kasus yang ditemukan pada pemeriksaan hewan kurban tahun 2012

adalah : Luka atau ulcer pada ternak besar; Kemerahan pada kornea mata (pinkeye); Orf pada domba serta Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan

Hasil pengujian adalah sebagai berikut :

a.  Positif MRT sebanyak 7 sampel (12. %)

b.  Positif RBT sebanyak sampel 282 (1,6 %)

c.  Positif ELISA Brucellosis adalah 127 sampel (0,7%) dibandingkan

dengan RBT positif.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama Bidang Kesehatan Hewan dan

Kesmavet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Hasil pengamatan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 218/284

Brucellosis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

B.  Pengujian Avian Influenza (AI)

Selama tahun 2010 telah dilakukan pengujian terhadap sampel

berbagai jenis unggas untuk mendeteksi dan mendiagnosa kasus penyakit

Avian Influenza dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Pengujian yang

dilakukan meliputi :

a.  Pengujian cepat (rapid tes) di lapangan

b.  Pengujian serologis dengan HA/HI test, bertujuan untuk :

C.  Pengujian Pullorum

Sesuai dengan SK. Dirjen Peternakan No. 274/KPTS/DJP/

Deptan/1980 tentang Syarat-syarat Teknis pada Perusahaan Peternakan

Ayam Bibit pasal 12 dan 14, setiap perusahaan ayam bibit (breeding farm)

harus bebas dari kasus penyakit Pullorum.

Pengujian Pullorum dilaksanakan BP3HK Cikole bekerja sama

dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota dimana lokasi breeding farm berada.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 219/284

w p g

Hasil pengujian Pullorum tahun 2012 semuanya menunjukkan hasil negatif

pullorum.

4.  Pengawasan Keluar Masuk Ternak Melalui Pos Pemeriksaan Hewan

Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kesehatan hewan dan PAH

yang akan masuk, melalui atau keluar Jawa Barat di perbatasan antar provinsi.

Hasil pemeriksaan pada tahun 2012 disajikan pada tabel berikut.

Tabel Hasil Pemeriksaan Ternak di Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan

Tabel Hasil Pemeriksaan Ternak di Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan

Hewan Banjar Tahun 2010 –  2012

No Jenis Ternak SatuanCP. Banjar Kenaikan

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 ( % )

1 Ternak Besar Ekor 56.935 96.552 91.445 (5,29)

2 Ternak Kecil + Babi Ekor 58.332 72.373 73.730 1,88

4 Unggas Ekor 765.465 1.508.194 1.335.247 (11,47)5 DOC Ekor 5.917.512 7.387.751 8.388.914 13,55

6 Anjing Ekor 1.835 7 - (100,00)

7 Telur Kg 13.090.842 16.763.067 19.886.539 18,63

Rata- Rata Kenaikan ( % ) (10,34)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 220/284

ata ata e a a ( % ) ( 0,3 )

Grafik lalulintas Ternak dan PAH di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Banjar

Grafik lalulintas Ternak dan PAH di SUP Pos Pemeriksaan Hewan GunungSindur

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 221/284

Keterangan: Data berdasarkan jumlah Kendaraan pengangkut ternak/BAH

5.  Akreditasi Pengujian Penyakit Hewan dan Bahan Asal Hewan

Laboratorium Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan

Kesmavet secara resmi telah mendapatkan status akreditasi terhadap 8 jenis

8.7.  BALAI PENGEMBANGAN PERBIBITAN TERNAK (BPPT) DOMBA

MARGAWATI

Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (BPPTD) Margawati berlokasi di

Kel. Sukanegla Kec. Garut Kota Kab. Garut dengan luas lahan ± 26 Ha yang status

lahannya milik Pemerintah Kab. Garut dengan izin penggunaan sesuai dengan Surat

Penetapan Bupati Garut Nomor 749/A.12/1975 tanggal 15 Mei 1975. Pada Tahun 2010

lahan tersebut telah dilakukan proses pemindahtanganan dalam bentuk hibah dari

Pemerintah Kabupaten Garut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 222/284

dalam Keputusan Bupati Garut Nomor: 028/Kep.531-DPPKA/2010 tanggal 16

Desember 2010 tentang Hibah Barang Milik Daerah Kabupaten Garut berupa Tanah di

Blok Margawati dan Blok Sukanegla Kecamatan Garut Kota Kepada Pemerintah

Provinsi Jawa Barat. Adapun lahan tersebut dipergunakan untuk areal perkantoran,

perumahan (mess), perkandangan, gudang dan kebun rumput. Sedangkan lahan yang

digunakan oleh Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (SUPPTD) Trijaya

Kuningan seluas 18 Ha adalah milik Pemerintah Desa Trijaya Kec. Mandirancan Kab.

Kuningan dengan perjanjian sewa No tanggal 3 Januari 2011

593.1/01/I/11/Pem

593.1/03A/Disnak/2011

Perkembangan populasi ternak domba di BPPTD Margawati Garut, SUPPTD

Trijaya Kuningan dan Instalasi Bunihayu Subang seperti tercantum pada tabel berikut :

Tabel. Dinamika Populasi Ternak di BPPTD Margawati, SUPPTD Trijaya dan

Instalasi Bunihayu Tahun 2012 (ekor)

Struktur PopulasiBPPTD Margawati

r%

Tahun

2011 2012

Dewasa Jantan 35 39 11,43

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 223/284

Dewasa Jantan 35 39 11,43Betina 732 672 (8,20)

Muda Jantan 2 28 1.300Betina 10 64 540

Anak Jantan 18 125 594Betina 36 87 142

Jumlah 833 1.015 21,85

Struktur Populasi

SUPPTD Trijayar

%Tahun

2011 2012

Dewasa Jantan 35 30 (14,29)Betina 360 296 (17 78)

Kelahiran/ Produksi

Kelahiran ternak domba di BPPTD Margawati Garut selama tahun 2012 sebanyak

907 ekor dengan rincian jantan 473 ekor (52,15%) dan betina 434 ekor (47,85%).

Kelahiran ternak domba di SUPPTD Trijaya selama tahun 2012 sebanyak 337 ekor

dengan rincian jantan 121 ekor (53,12%) dan betina 117 ekor (46,89%), sedangkan

kelahiran ternak domba di SUPPTD Bunihayu Subang selama tahun 2012 sebanyak 718

ekor dengan rincian jantan 196 ekor (27,30%) dan betina 522 ekor (72,70%).

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 224/284

8.8.  Balai Perbibitan dan Pengembangan IB Ternak Sapi Perah Bunikasih.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi

Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2010 tentang Tugas

Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) di Lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, telah ditetapkan

diantaranya keberadaan Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak

Sapi Perah (BPPIB TSP) Bunikasih sebagai salah satu UPTD di lingkungan Dinas

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 225/284

Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Desa Bunikasih Kecamatan

Warungkondang Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat tersebut diatas, tugas pokok BPPIB

TSP Bunikasih adalah melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perbibitan dan

teknologi serta pengembangan IB sapi perah; sedangkan fungsinya adalah :

1.  Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perbibitan dan pengembangan

IB ternak sapi perah.

2.  Penyelenggaraan perbibitan dan pengembangan Inseminsi Buatan (IB) ternak

5.  Kebun bambu seluas 0,025 ha (0,11%)

6.  Lain-lain seluas 0,065 ha (0,30%)

Secara umum lahan yang baru dimanfaatkan secara efektif hanya seluas 4,1 ha

(18,45%) dan semi efektif, seluas 10,2 ha (46,36%). Sedangkan lahan berbukit seluas

5,6 ha (25,45%) dengan topografi yang berbukit belum digunakan secara efektif.Pada awal tahun 2012 kekuatan SDM BPPIB TSP Bunikasih sebanyak 55 orang

terdiri dari 21 orang PNS dan 34 orang Tenaga Harian Lepas (THL), namun pada akhir

t h j l h b k j di 53 k d 2 PNS i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 226/284

tahun jumlahnya berkurang menjadi 53 orang karena ada 2 orang PNS yang pensiun.

Jumlah kandang sebanyak 16 unit dengan kondisi normal, rusak ringan sampai

rusak berat, dengan daya tampung sebanyak 259 ekor ternak sapi perah setara 159,5Satuan Ternak (ST).

BPPIB TSP Bunikasih memanfaatkan potensi SDM, SDA dan sarana prasarana

yang ada untuk pengembangan perbibitan ternak sapi perah dan hijauan makanan

ternak, yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kegiatan pengembangan dan penguatan perbibitan ternak sapi perah di BPPIBTSP Bunikasih pada tahun 2012 difokuskan pada kegiatan peningkatan penerapan Good

- Pemasukan ternak sapi dara sebanyak 89 ekor terdiri dari 39 ekor sapi

dara bunting (APBD TA 2019) dan 50 ekor sapi dara siap kawin (eks

impor, bersumber APBN TA 2012).

Berdasarkan hal tersebut diatas maka struktur populasi ternak sapi

perah pada bulan Desember 2012 berjumlah 153 ekor dengan perincian :a.  Pedet jantan sebanyak 15 ekor (9,8%)

b.  Sapi betina sebanyak 138 ekor (90,2%) terdiri dari :

S i d b k 43 k (28 10%) t di i i l kt i

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 227/284

- Sapi dewasa sebanyak 43 ekor (28,10%) terdiri sapi laktasi

bunting (4 ekor), sapi laktasi tidak bunting (23 ekor) dan sapi

kering kandang (9 ekor)- Sapi dara sebanyak 88 ekor (57,51%)

- Pedet betina sebanyak 14 ekor (9,15%)

Tabel Dinamika Populasi Ternak sapi Perah di BPPIB TSPBunikasih Tahun 2012.

Populasi ternak (ekor)

Tabel Bobot Lahir Pedet berdasarkan Pejantan yang Dipakai diBPPIB TSP Bunikasih Tahun 2011.

No Pejantan

PEDET

Jantan Betina Total

Jmlh(ekor)

Beratrata-rata

(kg)

Jmlh(ekor)

Beratrata-rata

(kg)

Jmlh(ekor)

Beratrata-rata

(kg)

1. Fortuner 2 42 2 41 4 41,5

2. Frevent - - 1 42 1 42

3. Goldys B 1 40 - - 1 40

4. SG Endo 4 43,5 2 42 6 43

5. Sanry 2 40,5 - - 2 40,5

6. Bayu 1 40 - - 1 40

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 228/284

y

7. SG Anata 1 50 1 40 2 45

8. Top Wine 3 40 - - 3

9. TE 1 51 - - 1 51

Jumlah dan Berat rata2 15 43,375 6 41,25 21 42,3

Produksi susu meningkat 5,9% dari 145.019 liter (tahun 2010)

menjadi 153.660 liter (tahun 2011) yang diakibatkan salah satunya oleh

meningkatnya produktifitas ternak dari 10,4 liter/ekor/hari (tahun 2010)

menjadi 10,8 liter/ekor/hari (tahun 2011).

Akibat jumlah sapi laktasi menurun maka produksi susu tahun 2012

Tabel 92. Produksi Hijauan Makanan Ternak dan Penyebaran Bibit HMTdi BPPIB TSP Bunikasih Tahun 2012.

No Jenis RumputProduksi (ton)

2011 2012

1. ProduksiHPT

King Grass 626,39 557,896

Rumput gajah 626,39 750,987

Panicum sp. 0,1125 0,872

 BD 0,1125 0,200Setaria 0,1125 0,325

Stargrass 0,1125

 Jumlah 1.253.23 1.310.280

Stek King Grass -

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 229/284

2.PenyebaranHPT

Pols rumput raja 5,0

Lain-lain : pools stargrass,setaria, brachia decumbens

-

Stargrass 3.125 pols

Setaria 1.562 pols

Panicum 1.562 pols

 Jumlah 129.585

D.  Pengembangan Ternak.

Alih janin, transfer embrio atau TE adalah salah satu cara untuk

meningkatkan mutu genetik ternak sapi perah menuju kelas foundation

Tabel. Pendapatan Asli Daerah BPPIB TSP Bunikasih Tahun 2011dan 2012.

Komoditas Jual2011 2012

Volume Nilai (Rp) Volume Nilai (Rp)

SUSU(liter)

Susu segar 128.161 396.648.750 75.250 268.658.104

Susu olahan - -

Sub Jumlah 128.161 396.648.750 75.250 268.658.104

SAPI(ekor)

Pedet 4 10.000.000 20

Sapi dara 15 57.000.000 15

Sapi dewasa 5 31.376.000 12

Sapi jantan 10 39 000 000 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 230/284

Sapi jantan 10 39.000.000 1

Sub Jumlah 34 137.376.000 198.600.000

Jumlah 485.055.500 467.258.104

Lampiran 1.

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 231/284

 Lampiran 2.

Mutasi Jabatan Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012

No N a m a / NIPJabatan

Lama Baru

1 Ir. Nenny Fasyaini, MM19700428 199703 2 004

Kasubag Kepegawaian dan Umum Kasi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

2 H. Budiansyah, S.Sos19650910 198803 1 013

Kasubag Tata Usaha pada BPT SP & HMT Cikole Kasubag Kepegawaian dan Umum

3 Ir. Raden Roro Kudriani, MS19590729 198603 2 003

Kasi Pengujian pada BPT SP & HMT Cikole Kasubag Tata Usaha pada BPT SP & HMT Cikole

4 Yustini Elinda, S.Pt, M.Si19680611 199802 2 004

Kasi Pengembangan pada BPT SP & HMT Cikole Kasi Pengujian pada BPT SP & HMT Cikole

5 Ir. Asep Ali Fuad Hartanto19660109 199503 1 002

Kasi Perencanaan dan Evaluasi pada BPP Cikole Kasi Pengembangan pada BPT SP & HMT Cikole

6 Ir. Rahma Dewi19680924 199803 2 003

Pelaksana pada Bidang Prasarana dan Sarana Kasi Perencanaan dan Evaluasi pada BPP Cikole

7 Ir. Hj. Mia Mei Prihatni19600506 198603 2 006

Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka Kepala BPP Cikole Lembang

8 Ir Indriati MM Kepala BPP Cikole Lembang Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 232/284

8 Ir. Indriati, MM19601003 198303 2 010

Kepala BPP Cikole Lembang Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka

9 Pepen Effendi, S.Pt, MP19580712 197903 1 009

Kasi Budidaya Kasi Penataan Kawasan

10 Amirudin, S.Pt19700523 199803 1 007

Kasi Pengujian pada BPPT Unggas Jatiwangi Kasi Budidaya

11 Nugraha Widiana, S.Pt, MP19720329 199803 1 005

Pelaksana pada Bidang Pengembangan Usaha Kasi Pengujian pada BPPT Unggas Jatiwangi

12 Siswoyo, A.Md19630416 199003 1 008

Pelaksana pada BPPPHK Cikole Lembang Kasi Pengembangan pada BPPT Domba Margawati

Lampiran 3.Jenis dan Jumlah Sampel Penyakit Hewan yang Diuji di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Laboratorium Kesehatan Hewan Losari p

Tahun 2012

No Jenis Ternak/ Hewan

J e n i s S a m p e l P e n g u j i a n

JUMLADarah Feces

UlasDarah

SusuSwab

CloacaSwab

TracheaSwabUterus

Urine OrganHewanUtuh

KerokanKulit

Sperma Cairan lainnya

1 Sapi 17.645 2.204 292 40 - - - - 9 - - - 2 2 20.1

2 Kerbau 256 - - - - - - - - - - - - - 2

3 Domba 286 438 10 - - - - - - - - - - - 7

4 Kambing 358 85 93 - - - - - - - - - - - 55 Kuda 159 - - - - - 31 - - - - - 1

6 Anjing 2 2 - - - - - - - 2 3 - - -

7 Kucing 1 - - - - - - - 1 - - - -

8 Ayam Ras 312.697 23 - - 572 4 - - 14 25 - - - 11 313.34

9 Ayam Buras 2.372 22 - - 76 8 - - - - - - - 5 2.4

10 Entog 94 - - 24 6 - - - - - - - - 1

11 Itik 201 5 - - 25 10 - - 4 - - - - 4 24

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 233/284

12 Burung - - - - 18 - - - 1 - - - 1

13 Puyuh 30 - - - 2 - - - 25 - - - -

14 Lainnya - - - - - - - - - - - - - 69

JUMLAH 334.101 2.779 395 40 717 28 - 31 27 54 3 - 2 92 338.2

Lampiran 4.Jenis dan Jumlah Sampel Pangan Asal Hewan yang Diuji di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Tahun 2012

No Lokasi

Jenis dan Jumlah Sampel

Daging

Susu Telur

Produk

Pangan Asal

Hewan

Produk non

Pangan Asal

Hewan

Jumlah

SampelAyam Sapi Domba Kambing

1 Kabupaten Bandung 28 16 - - 167 18 29 - 25

2 Kabupaten Bandung Barat 88 88 5 - 265 63 180 - 68

3 Kota Bandung 18 4 - - 11 48 19 1 10

4 Kota Cimahi - - - - 6 - 10 - 1

5 Kabupaten Garut - - - - 216 - 115 - 33

6 Kabupaten Sumedang 20 15 - - 4 10 29 - 7

7 Kabupaten Tasikmalaya 72 27 - - - 36 51 - 18

8 Kota Tasikmalaya 17 2 - - - - 16 12 3

j

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 234/284

9 Kota Banjar - - - - - - - -

10 Kabupaten Ciamis 5 - - - - - - -

11 Kabupaten Kuningan - - - - - - - -

12 Kabupaten Cirebon 4 2 - - - - 3 6

13 Kota Cirebon - - - - - - - -

14 Kabupaten Indramayu 36 15 - 10 - 27 39 - 12

15 Kabupaten Majalengka - - - - - - - -

16 Kabupaten Subang 15 20 15 - 2 8 - - 6

17 Kabupaten Purwakarta - - - - - - 18 2 1

18 Kabupaten Cianjur - - - - 22 - - - 2

19 Kabupaten Sukabumi - - - - - - - -

No Lokasi

Jenis dan Jumlah SampelDaging

Susu Telur

Produk

Pangan Asal

Hewan

Produk non

Pangan Asal

Hewan

Jumlah

SampelAyam Sapi Domba Kambing

20 Kota Sukabumi - - - - - - - -

21 Kabupaten Bogor 33 41 - - 40 26 21 - 16

22 Kota Bogor 34 24 - - 10 20 13 - 10

23 Kabupaten Karawang 40 54 - - - 39 40 - 17

24 Kabupaten Bekasi - - - - - - - -

25 Kota Bekasi - - - - - - - -

26 Kota Depok 50 48 - - - 30 71 - 19

JUMLAH 460 356 20 10 743 325 654 21 2.58

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 235/284

Lampiran 5.Hasil Uji Cemaran Mikroba di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Tahun 2012

NoJenis

SampelJumlahSampel

Hasil melebihi Batas Minimal Cemaran Mikroba ( BMCM )

TPC(+) E. coli (+) Coliform (+) S. Auereus (+) Salmonella (+) Listeria (+)

Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % )

1 Daging 475 339 71,4 60 12,6 77 16,2 43 9,1 17 3,6 0 0,0

2 Telur 192 17 8,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0 - 0,0

3 Susu 169 128 75,7 19 11,2 24 14,2 3 1,8 0 0,0 - 0,0

4 Produk Olahan PAH 168 148 88,1 3 1,8 1 0,6 12 7,1 - 0 - 0,0

Jumlah 1004 632 82 102 58 17 0

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 236/284

Lampiran 6.Kegiatan Pengamatan Brucellosis di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan Lab. Keswan Losari Tahun 2012

No Lokasi

Tahun 2011 Tahun 2012

Jenis Sampel Hasil Pengujian Jenis Sampel Hasil Pengujian

Darah Susu Positif MRT Positif RBTPositif ElisaBrucellosis

Darah Susu Positif MRT Positif RBTPositif ElBrucello

1 Kabupaten Bandung 275 - - 3 - 549 - - 3

2 Kabupaten Bandung Barat 2.557 387 248 68 6 3.737 - - 153

3 Kota Bandung 746 - - 23 - 24 - - 1

4 Kota Cimahi - - - - - - - - -

5 Kabupaten Garut 513 - - 8 1 435 50 7 4

6 Kabupaten Sumedang 167 - - 1 - 1.738 - - 39 7 Kabupaten Tasikmalaya - - - - - 309 - - -

8 Kota Tasikmalaya - - - - - - - - -

9 Kota Banjar 35 - - - - 246 - - -

10 Kabupaten Ciamis 39 - - - - 191 - - -

11 Kabupaten Kuningan - - - - - 161 - - -

12 Kabupaten Cirebon 40 - - - 4 8 - - -

13 Kota Cirebon - - - - - - - - -

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 237/284

14 Kabupaten Indramayu 148 - - 9 - 206 - - 5

15 Kabupaten Majalengka - - - - - - - - -

16 Kabupaten Subang 485 - - - - 435 - - 1

17 Kabupaten Purwakarta 18.659 - - 160 - 8.742 - - 45

18Kabupaten Cianjur

202 57 57 - - 295 7 - 5

19 Kabupaten Sukabumi 153 - - 15 - 186 - - -

20 Kota Sukabumi - - - - - - - - -

21 Kabupaten Bogor - - - - - 119 - - 26

22 Kota Bogor 8 - - - - - - - -

23 Kabupaten Karawang - - - - - - - - -

24 Kabupaten Bekasi - - - - - 101 - - -

25 Kota Bekasi - - - - - - - - -

26 Kota Depok 557 - - 21 22 - - - -

JUMLAH 24.584 444 305 308 33 17.482 57 7 282

Lampiran 7.Hasil Pengujian Avian Influenza di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Lo

Tahun 2012

No Jenis Ternak

Hasil Pengujian/ Diagnosa Titer Antibodi

PCR AI Rapid Test AI Serologi AI Sero Monitoring AI

Jumlah Hasil Hasil Jumlah Hasil Hasil Jumlah Hasil Hasil Jumlah Jumlah Protek

Sampel ( + ) ( - ) Sampel ( + ) ( - ) Sampel ( + ) ( - ) Sampel Protektif %

1 Ayam Ras 9 5 4 90 - 90 208 5 203 9.449 8.226 8

2 Ayam Buras 90 16 74 - - - 727 29 698 1049 346 3

3 Burung 35 - 35 - - - - - - - -

4 Itik 37 3 34 - - - 218 15 203 50 - 5 Entog 30 1 29 - - - 15 11 4 60 -

6 Puyuh 2 2 - - - - 10 - 10 5 -

JUMLAH 203 27 176 90 - 90 1.178 60 1.118 10.613 8.572 8

JUMLAH TOTAL 12.084

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 238/284

Lampiran 8.Rekapitulasi Jumlah Peserta Kontes Bibit (ekor) Tahun 2012

Kategori Kontes

No Nama Kabupaten   D   G   A

   D   G   B

   D   G   C

   D   G   D

   P   E   A

   P   E   B

   S   P   E   R   A

   S   P   E   R   B

   S   P   E   R   C

   S   P   E   R   D

   S   P   O   T   A

   S   P   O   T   B

   S   P   O   T   H

   J   U   M   L   A   H

1. Kabupaten Bandung 4 8 3 9 2 2 5 4 4 2 - - -

2. Kabupaten Bandung Barat 3 2 5 5 1 - 5 4 6 6 - 1 2

3. Kabupaten Bogor - - - - 2 2 1 - 2 - - - - 4. Kabupaten Ciamis 3 3 3 2 2 - - - - 2 2 2

5. Kabupaten Cianjur 3 4 2 2 2 - - - - - - -

6. Kabupaten Garut 2 2 2 5 2 2 2 1 2 5 2 2 1

7. Kabupaten Indramayu - - - - 2 - - - - - 1 1 2

8. Kabupaten Kuningan - - - - - - 3 3 2 3 - - -

9. Kabupaten Majalengka - - - - - - 1 1 1 1 1 1 1

10. Kabupaten Purwakarta - - - - - - - - - - 2 2 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 239/284

11. Kabupaten Subang - - - - - - - - - - 2 2 2

12. Kabupaten Sukabumi - - - - - 2 1 1 1 - - - -

13. Kabupaten Sumedang - - - - - - 2 1 1 - 1 2 2

14. Kabupaten Tasikmalaya - - - - 2 2 - - - - 2 2 -

15. Kota Bandung - 6 3 3 - - - - - - - - - 16. Kota Banjar - - - - 2 2 - - - - - - -

17. Kota Tasikmalaya - - - - 2 2 - - - - 1 1 2

Grand Total 15 22 16 27 19 18 20 15 19 17 14 16 15 2

Lampiran 9.

Hasil Kontes Komoditas Sapi Potong Tahun 2012

No. Kategori PeringkatIdentitasTernak

Pemilik Alamat

1. Keturunan Brahman Umur 06 –  09 bulan Juara I Puspa Ano Priana Blok Pasir Muncang RT 02/04, Kel. Balareja, Kec. Gantar, Kab. Indramayu

Juara II Patio Agus Kp. Sukasari RT 01/02, Ds. Cibanteng, Kec. Parungponteng, Kab.Tasikmalaya

Juara III Manis Sahro Kp. Cicariu, Ds. Bunihayu, Kec. Jalan Cagak, Kab. Subang

2. Keturunan PO Umur 10 –  12 bulan Juara I Lastri Damin Kp. Cijauh RT 12/RW 04 Desa Benteng, Kec. Campaka, Kab. Purwakarta

Juara II Soyan Ngadiman Kp. Sidomulyo RT 01/RW 01 Ds. Sidomulyo Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis

Juara III Kunti Didin Jalaludin Kp. Pulosari RT 02/RW 01 Desa Selaawi, Kec. Selaawi, Kab. Garut

3. Keturunan PO Umur 18 –  24 bulan Juara I Satria Siti Rahayu Kp. Sukamulya RT 04/RW06 Desa Ciseureuh, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta

Juara II Rendi Nandang Darmawan Dusun Cipeureu RT 03/RW 01 Desa Tanjungmulya Kec. Tanjungkerta, Kab. Sumedang

Juara III MS 11 Theo RM Maluntas Kp. Pasir ipis RT 02/RW 03 Desa Kertawangi, Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 240/284

Lampiran 10.

Hasil Kontes Komoditas Sapi Perah Tahun 2012

No. Kategori PeringkatIdentitas

TernakPemilik Alamat

1. Keturunan FH Umur 06 –  08 bulan Juara I Mona Entis Kp. Lapang, RT 03 RW 15, Ds. Cikole, Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

Juara II 3398 Dadi Kp. Cigeureung 2, Ds. Cigugur, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan

Juara III Bona Wawan Cikeruh RT 05 RW 10, Ds. Cikeruh, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang

2. Keturunan FH Umur 09 –  12 bulan Juara I Wulan Dana Supriatna Kampung Cipulus RT 03 RW 02, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung

Juara II Bunga Oman Kampung Panyandaan, Padaasih, Cisarua, Kab. Bandung BaratJuara III Jelita Ayi Maman Kp. Karyawangi RT 02 RW 07, Ds. Karyawangi, Kec. Parongpong, Kab. Bandun

Barat3. Keturunan FH Umur 13 –  15 bulan Juara I Manis Suganda Kp. Pamecelan RT 03 RW 06, Sukajaya, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat

Juara II Ledy Dede Yandi Kp. Cibojong, Balewangi, Cisurupan, Kab. Garut

Juara III Mayang Dede Suhana Kampung Cipulus RT 02 RW 04, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung

4 Keturunan FH Umur 24 – 36 bulan Juara I Dolar Yaya Balewangi Kec Cisurupan Kab Garut

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 241/284

4. Keturunan FH Umur 24    36 bulan Juara I Dolar Yaya Balewangi, Kec. Cisurupan, Kab. Garut

Juara II Bentang Dayat Tuloh Kp. Citespong RT 04 RW 05, Sukajaya, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat

Juara III Si Belang Anen Haridiyansah Kp. Leuwiliang RT 03 RW 11, Mekarsari, Kec. Pasir Jambu, Kab. Bandung

Lampiran 11.

Hasil Kontes Komoditas Kambing PE Tahun 2012

No. Kategori PeringkatIdentitas

TernakPemilik Alamat

1. Raja Pejantan Umur 24 –  36 bulan Juara I Jaguar Paiman Dsn. Cikulu RT 02 RW 03, Ds. Sukahurip, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis

Juara II Prabu Panji Kp. Simpang, RT 13/07, Ds. Simpang, Kec. Bantarkalong Kab. Tasikmalaya

Juara III Si Untung Narno Bojongkantong, Ds. Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar

2. Ratu Bibit Umur 24 –  36 bulan Juara I Ratu H. Tatang Kp. Simpang, RT 13 RW 07, Ds. Simpang, Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya

Juara II Lasmini Mastuhin Bojongkantong, Ds. Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar

Juara III Manis HendiSuryana

Kp. Sukagalih, Ds. Cipeuteuy, Kec. Kabandungan, Kab. Sukabumi

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 242/284

Lampiran 12.

Hasil Kontes Komoditas Domba Garut Tahun 2012

No. Kategori PeringkatIdentitas

TernakPemilik Alamat

1. Ratu Bibit; Juara I Nunung Ruhiyat Ds. Mekar Asih, Kec. Malangbong, Kab. Garut

Juara II Serina Pandi Sangkan, Ibun, Kec. Ibun, Kab. Bandung

Juara III Cantik H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong WetanKab. Bandung Barat

2. Raja Pejantan; Juara I Raja Tresna Joesandi Graha Puspa, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat

Juara II Sultan H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat

Juara III Hegar Cucu Kp. Sangkan, RT 02 RW 02, Ds. Laksana, Kec. Ibun Kab. Bandung

3. Raja Pedaging; Juara I Mido Edi Junaedi Laksana Mekar, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat

Juara II Laksana H Tata Cipada Girang Mekarjaya Kec Cikalong Wetan Kab Bandung Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 243/284

Juara II Laksana H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat

Juara III Mayar H. Ade Yusuf Lebak Gede, Ds. Cireet, Kec. Ibun, Kab. Bandung

4. Petet Jantan; Juara I Royal H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat

Juara II Jinggo Risman Daryusman Kp. Sawah Lega Rt 02 Rw 09, Ds. Laksana, Kec. Ibun Kab. Bandung

Juara III Gembang Dedi Rusamsi Komp. Giri Jagabaya B-5/13 Rt 05 / Rw 13, Ds. Jagabaya, Kec. CimaunKab. Bandung

Lampiran 13.

Hasil Pemeriksaan Sesuai Ketentuan SNI Nomor 01-4868.1-2005, Tipe Pedaging dan SNI Nomor 01-4868.2-2005 Tipe Petelur.

No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan

Alamat StrainMerkDagang

DOC (Ekor)Berat DOC(gr/ekor)

Hasil PemeriksaanRekomenda

Kota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label

1 Kt. Bandung 01/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 Bandung Cobb FS CM 398 20.400 20 49 + + + Sesuai SN

01/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 BandungHy LineFS

HM 800 30.600 30 38 + + + Sesuai SNI

02/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 BandungHy LinePS

HM 8003.000betina

10 41

450 jantan

10 41 + + + Sesuai SNI

2 Kt.Sukabumi 05/03/2012PT SilgaPerkasa

Jl. Pelabuan II No.385 LohmannSilgaPerkasa

25.500 50 42 + + + Sesuai SNI

3 Subang 06/03/2012PT Multi-breeder AI

Ds.ParigimulyaKc.Cipunagara

Lohmann MB 402 255.000 150 48 + + + Sesuai SNI

08/03/2012PT CentralAgromina

Jl.Raya Subang Pagaden Cobb CP 707 734.400 150 48 + + + Se suai SNI

Km 9,5 Ross

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 244/284

4 Cianjur 12/03/2012CV Intan JayaAbadi

Kp.MariwatiKec.Sukaresmi

Ross CV Intan JA 51.000 50 40 + + + Sesuai SN

15/03/2012PT NuyanFarm

Jl.Arief Rahman Hakim,Cianjur

Cobb - 20.000 20 44 + - -Dipakaisendiri

5 Subang 19/03/2012PT LeongAyam Satu

Kamarung Pagaden Subang CobbPT MalindoF.

142.800 150 48 + + + Sesuai SNI

19/03/2012PT BibitIndonesia

Ds.Cilameri Kec.Cisaga Cobb PS Cobb 500 31.824100

45 + + + Sesuai SNI

6 Cianjur 19/03/2012PT HybroIndonesia

Ds.CisarandiKc.Wr.Kondang

Cobb PSPT HybroInd.

9.000betina

20 49 + + + Sesuai SNI

16% jantan

No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan

Alamat Strain MerkDagang

DOC (Ekor)Berat DOC

(gr/ekor)Hasil Pemeriksaan

RekomendaKota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label

20/03/2012PT QLTrimitra

Ds. KertamuktiKec.Haurwangi

CobbMagnum500

92.820 90 47 + + + Sesuai SNI

7 Subang 22/03/2012PT CibadakIndah SF

Cerelek Gunung Sembung Ross Jumbo 747 326.400 100 45 + + + Sesuai SN

Pagaden

8 Cianjur 24/03/2012PT Pet.AyamManggis

Ds.Jamali, Kec.Mande Cobb AM 888 44.880 40 49 + + + Sesuai SNI

27/03/2012PT SuperUnggas Jaya

Jl.Raya Kota BungaCipanas

Ross Super Chick 25.50020

41 + + + Sesuai SNI

9 Subang 03/04/2012 PT CentralAvian Pertiwi

Ds.SukamulyaKec.Pagaden

Cobb Cobb 1.536.000 160 44 + + + Sesuai SNI

Ross Ross

10 Purwakarta 24/05/2012PT Metro IntiPurnama

Kp.Tegalsapi RT12/06Ds.Negla

Lohmann MF 88 61.200 60 47 + + + Sesuai SNI

sari Kec. Bojong Ross

24/05/2012PT AgrobisPanca Eka

Jl.Raya Sawit Bojong Km 4 Ross Super Chick 82.008 80 42 + + + Sesuai SN

tama

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 245/284

11 Sukabumi 12/06/2012PT. KertaMulyaSejahtera

Kp.Parigi RT 05/04Ds.Palasari

Cobb Big Top 71.400 80 44 + + + Sesuai SNI

Hilir Kec.Parungkuda19/06/2012 PT Asia Afrika

Cisepe, BojongjengkolRT11/03

Cobb BPSPT AsiaAfrika

7.225 80 44 + + + Sesuai SNI

Kec. Jampang Tengah

25/06/2012 PT CJ - PIAJl.Alternatif NagrakKp.Pesantren

Ross 308PS

CJ - PIA 10.164 60 48 + + + Sesuai SN

Ds.BalekambangKec.Nagrak

No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan

Alamat Strain MerkDagang

DOC (Ekor)Berat DOC

(gr/ekor)Hasil Pemeriksaan

RekomendaKota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label

12 Bogor 04/09/2012PTKertamulyaSejahtera

Ds.Kertajaya Kec.Rumpin CobbBig TopBroiler

71.400 70 49 + + + Sesuai SNI

06/09/2012PT PatriotIntan Abadi

Ds.Cimandi HilirKec.Caringin

Ross BI Broiler 102.000 100 47 + + + Sesuai SN

21/12/2012PT SuperUnggas Jaya

Jl.Raya Sudamanik Km 12 Ross Super Chick 40.800 40 50 + + + Sesuai SN

JUMLAH 1.740

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 246/284

Lampiran 14.

Hasil Test After Thawing 3/40 Layak untuk IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

ThawingJumlah

RekomendasiPemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)

1 Cianjur 02/04/2012 XT 34 Sapi Perah Filmore BIB Lembang

Depo Dinas Peternakan dan Perikanan 30687 AF 122 3/40 1 Layak IB

30687 AF 125 2/40 1 Layak IB

Domba Batara BIB Lembang

Garut 190505 AJ 057 4/40 1 Layak IB

Sapi Potong Brahman Broandah BIB Lembang

40886 AJ 089 3/40 1 Layak IB

Brahman Tomini BBIB Singosari40145 JJ 816 4/40 1 Layak IB

Limousine Liben BIB Lembang

80640 AJ 118 3/40 1 Layak IB

2 Garut 03/04/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Detroid BBIB Singosari

Depo Dinas Peternakan Perikanan dan 60863 - 3/40 1 Layak IB

Kelautan Simmental Zephir BIB Lembang

68086 - 3/40 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 247/284

Simmental Wiro BPPTSP

60604 - Ciamis 3/40 1 Layak IB

Limousine Vulkan BPPTSP

80001 - Ciamis 3/40 1 Layak IB

3 Kuningan 04/04/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Zephir Yr BIB Lembang

Depo Dinas Pertanian Peternakan dan 80869 AJ 034 4/40 1 Layak IB

Perikanan UPTD PKH Limousine Zephir BIB Lembang

80869 AJ 034 3/40 1 Layak IB

Simmental Detroit BBIB Singosari

60863 JJ 816 4/40 1 Layak IB

No. Lokasi

Waktu Nomor

Komoditas

Jenis, Nama

Batch Number Produksi

Hasil Test After

Thawing

Jumlah

RekomendasiPemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)

Simmental Detroit BBIB Singosari

60863 JJ 016 3/40 1 Layak IB

Brahman Basoka BIB Lembang

40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB

Brahman Basoka BIB Lembang

40660 AJ 086 3/40 1 Layak IB

Ongole Orlon BIB Lembang

20345 AI 232 3/40 1 Layak IB

Domba Indrajit BIB Lembang

Garut 1800SWI IBR 37 2/35 1 Layak IB

Indrajit BIB Lembang

1800SWI IBR 32 2/35 1 Layak IBSapi Perah FH Felist BBIB Singosari

38775 JJ 865 4/40 1 Layak IB

FH Felist BBIB Singosari

30775 JJ 065 3/40 1 Layak IB

FH Felist BBIB Singosari

30775 JJ 065 3/40 1 Layak IB

4 Majalengka 17/04/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Broanda BIB Lembang

i h k b 40886 A 240 3/40 1 k

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 248/284

Depo Dinas Kehutanan Perkebunan 40886 AI 240 3/40 1 Layak IB

dan Peternakan Brahman Basoka

40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB

Limousine Zephir BIB Lembang

80869 AJ 034 3/40 1 Layak IB

Limousine Zephir Yr BIB Lembang

80869 AJ 021 3/40 1 Layak IB

Ongole Orlone BIB Lembang

20345 AI 232 3/40 1 Layak IB

Simmental Sumares

60045 AJ 246 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)

5 Sumedang 02/05/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Basoka BIB Lembang

Depo Dinas Peternakan dan Perikanan 40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB

Ongole Owen BIB Lembang

20244 AE 73 3/40 1 Layak IB

Ongole Orlone BIB Lembang

20345 AI 232 3/40 1 Layak IB

Simmental Bucho BIB Lembang

60654 AH 146 3/40 1 Layak IB

Simmental Detroit BBIB Singosari

60863 JJ 016 3/40 1 Layak IB

Limousine Mc Kay BIB Lembang

89917 AH 147 3/40 1 Layak IB

6 Purwakarta 24/05/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Coole BIB Lembang

Depo UPTD Rektek dan Keswan 80756 AI 220 4/45 1 Layak IB

Limousine Minang BIB Lembang

80344 JJ 013 4/40 1 Layak IB

Limousine BIB Lembang

80749 AK 009 3/40 1 Layak IB

Limousine Dragon BIB Lembang

80872 AI 207 3/40 1 L k IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 249/284

80872 AI 207 3/40 1 Layak IB

Limousine BIB Lembang

80749 AK 016 4/40 1 Layak IB

Limousine BIB Lembang

80749 AK 016 4/45 1 Layak IB

Simmental Satya

69935 AH 146 3/45 1 Layak IB

Simmental Domihate BBIB Singosari

60865 AI 171 3/40 1 Layak IB

Simmental Dorak BBIB Singosari

60871 AI 218 4/40 1 Layak IB

Ongole Orlone BIB Lembang

20345 AE 119 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)

7 Karawang 01/06/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Bundy BIB Lembang

Depo Dinas Perikanan Kelautan dan 80639 AI 170 3/43 1 Layak IB

Peternakan Limousine Tan C BIB Lembang

80244 AI 111 3/45 1 Layak IB

Ongole Orlon BIB Lembang

20345 AG 120 3/40 1 Layak IB

Simmental Brock

60653 AI 171 3/40 1 Layak IB

Simmental Drovin BBIB Singosari

60873 AI 235 3/40 1 Layak IB

Simmental Buldust BBIB Singosari

60652 AI 135 3/40 1 Layak IB

8 Subang 05/06/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Talcteen BIB Lembang

Depo Dinas Peternakan 80749 AK 021 3/45 1 Layak IB

Limousine BIB Lembang

80033 AI 014 3/40 1 Layak IB

Ongole Orlon BIB Lembang

20345 AI 225 3/45 1 Layak IB

Simmental Bremen BBIB Singosari

60655 AK 017 3/45 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 250/284

60655 AK 017 3/45 1 Layak IB

Simmental Brent BBIB Singosari

60368 JJ 005 3/40 1 Layak IB

Brahman Bondan

49078 JBR 37 3/40 1 Layak IB

9 Cirebon 07/06/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Jonty BIB Lembang

Depo Dinas Pertanian Perkebunan 40546 - 3/40 1 Layak IB

Peternakan dan Kehutanan Limousine Madoc BIB Lembang

80536 - 3/40 1 Layak IB

Simmental Saguna BIB Lembang

60869 - 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Brahman Bestari BIB Lembang

49773 AI 014 3/40 1 Layak IB

Limousine Ulyses BIB Lembang

89919 AH 47 3/40 1 Layak IB

Simmental Saguna BIB Lembang

69938 AH 146 3/40 1 Layak IB

10 Indramayu 08/06/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Aldwin BBIB Singosari

Depo Dinas Pertanian dan Peternakan 60536 HH 060 3/40 1 Layak IB

Simmental Ulanda BIB Lembang

60549 - 3/40 1 Layak IB

Limousine Madoc BIB Lembang80639 AI 064 3/40 1 Layak IB

Brahman Bravo BIB Lembang

40784 AI 062 3/40 1 Layak IB

Brahman Barda BIB Lembang

40681 AH 02 3/40 1 Layak IB

Domba Batara BIB Lembang

Garut 190505 JBR 20 3/40 1 Layak IB

11 Tasikmalaya 03/07/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Ubeaut BBIB Singosari

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 251/284

11 Tasikmalaya 03/07/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Ubeaut BBIB Singosari

Depo Dinas Peternakan Perikanan dan 69919 AH 12 3/40 2 Layak IB

Kelautan Limousine Leader BIB Lembang

80712 JBR 29 3/40 2 Layak IB

Sapi Perah Felicia BIB Lembang

39970 AI 151 3/40 2 Layak IB

12 Bandung 27/07/2012 XT 34 Sapi Perah FH Creton BIB Lembang

KPBS Pangalengan 307104 AK 046 D 3/40 2 Layak IB

FH Creton BIB Lembang

307104 AK 054 D 3/40 1 Layak IB

FH Creton BIB Lembang

307104 AK 051 D 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Holstein Sparta D BIB Lembang

308107 AJ 195 C 3/45 1 Layak IB

Holstein Sparta D BIB Lembang

306107 AJ 202 C 3/45 1 Layak IB

Holstein Sparta D BIB Lembang

306107 AJ 230 C 3/45 1 Layak IB

13 Bogor 03/09/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Timor BIB Lembang

Depo UPT Puskeswan dan Ikan III 80753 AI 217 3/40 2 Layak IB

Simental Saumares BIB Lembang

60043 AI 235 3/40 2 Layak IB

Ongole Orlon BIB Lembang

20345 AB 22 3/40 2 Layak IB

14 Ciamis 04/09/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Madoc BIB Lembang

Depo Dinas Peternakan 80639 AI 217 4/40 2 Layak IB

Limousine H. BIB Lembang

80642 AI 235 4/45 1 Layak IB

Brahman

40784 AI 042 3/40 1 Layak IB

40680 AI 043 3/40 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 252/284

aya

Simmental Ubeaut

69919 AI 062 4/40 2 Layak IB

Ongole Orlon

20245 AH 171 3/40 1 Layak IB

Ongole Owen

20244 AH 171 3/40 1 Layak IB

15 Sumedang 13/09/2012 XT 34 Sapi Perah FH Maloya Laser Canada

Depo KSU Tandangsari 072H00791 - 4/45 1 Layak IB

FH Maloya Latitude Canada

071H01314 - 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Markwell Elitist Canada

071H01384 - 3/40 1 Layak IB

Markwell Elitist Canada

071H01384 - 3/40 1 Layak IB

Mayerlane Vista Canada

070H00730 - 4/45 1 Layak IB

FH Maloya Latitude Canada

071H01314 - 3/40 1 Layak IB

16 Kota Banjar 14/09/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman

Depo Dinas Pertanian Perikanan dan 40784 AI 042 3/40 1 Layak IB

Kehutanan Simmental

60549 AI 063 4/45 1 Layak IB

Simmental Ubeaut

60652 AI 062 4/45 1 Layak IB

Limousine BIB Lembang

89918 4/40 1 Layak IB

Ongole Orlon

20245 AH 175 3/40 1 Layak IB

Ongole Owen

20244 AH 171 3/40 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 253/284

y

17 Bandung 01/10/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Broandah BIB Lembang

Depo Dinas Peternakan Provinsi 40886 AK 105 3/40 1 Layak IB

Jawa Barat Brahman Broandah BIB Lembang

40886 AK 117 2/20 1 Kurang Layak IB

Brahman Broandah BIB Lembang

40886 AK 117 2/20 1 Kurang Layak IB

PO Oportunate BIB Lembang

20947 AK 050 3/40 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)PO Oportunate BIB Lembang

20947 AK 050 3/40 1 Layak IB

Kambing Boer BBIB Singosari

210504 HH 023 3/40 1 Layak IB

Etano BIB Lembang

200301 AF 23 3/40 1 Layak IB

Etano BIB Lembang

200301 AF 23 3/40 1 Layak IB

Etano BIB Lembang

200301 AF 18 3/40 1 Layak IB

Domba Garut BIB Lembang

190504 AH 170 3/40 1 Layak IB

Garut BIB Lembang

190504 AH 170 3/45 1 Layak IB

18 Garut 13/11/2012 XT 34 Sapi Perah FH Felish -

Depo KUD Mandiri Cisurupan 30775 JJ 057 3/40 1 Layak IB

FH Frime -

30781 KK 003 3/45 1 Layak IB

Fervent -

30693 AG 48 3/45 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 254/284

Justin BIB Lembang

308103 AJ 127 3/45 1 Layak IB

Filmore BIB Lembang

30687 AI 028 3/43 1 Layak IB

Felish BBIB Singosari

30775 JJ 057 3/40 1 Layak IB

Frime BBIB Singosari

30781 KK 003 3/45 1 Layak IB

Filmore BIB Lembang

30687 AI 054 3/44 1 Layak IB

Fervent BIB Lembang

30693 AG 48 3/45 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)19 Garut 19/11/2012 XT 34 Sapi Perah FH Forsa BIB Lembang

Depo Koperasi Peternak Garut 30698 - 3/40 1 Layak IB

Selatan FH Creton BBIB Singosari

307104 - 4/43 1 Layak IB

Justine BIB Lembang

308103 - 4/44 1 Layak IB

Tynho BBIB Singosari

30783 - 3/40 1 Layak IB

Filmore BIB Lembang

30687 - 4/45 1 Layak IB

Yacosy BIB Lembang

30045 - 3/40 1 Layak IB

Creton BBIB Singosari

307104 KK 003 4/45 1 Layak IB

Starlight BIB Lembang

307105 AI 054 3/40 1 Layak IB

Justine BIB Lembang

308103 AG 48 4/43 1 Layak IB

20 Sukabumi 22/11/1900 XT 34 Sapi Potong Limousine Beagle BIB Lembang

Dinas Peternakan 80642 AH 149 3/40 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 255/284

Limousine Uranus

89926 AI 111 3/40 1 Layak IB

Simmental Ubeaut BIB Lembang

69919 JBR 30 3/45 1 Layak IB

Simmental Sandya

69833 AI 110 3/40 1 Layak IB

Brahman Barda BIB Lembang

40681 AH 62 3/45 1 Layak IB

PO Orlon

20345 AH 130 3/45 1 Layak IB

No. LokasiWaktu Nomor

KomoditasJenis, Nama

Batch Number ProduksiHasil Test After

Thawing

JumlahRekomendasi

Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)21 Bandung Barat 04/12/2011 XT 34 Sapi Perah FH Rodgar BIB Lembang

Koperasi Peternak Sapi Bandung 30156 - 3/40 1 Layak IB

Utara (KPSBU) Prime BIB Lembang

30781 KK 003 4/44 1 Layak IB

Justine BIB Lembang

308103 AJ 127 3/40 1 Layak IB

Prime BIB Lembang

30781 KK 003 4/42 1 Layak IB

Fervent BIB Lembang

30893 AG 48 3/40 1 Layak IB

Felish BBIB Singosari

30775 JJ 057 4/44 1 Layak IB

Filmore BIB Lembang

30687 AI 028 4/42 1 Layak IB

Creton BBIB Singosari

307104 AI 250 4/43 1 Layak IB

Tynho -

30783 II 038 4/40 1 Layak IB

22 Bogor 04/12/2011 XT 34 Sapi Potong Simmental Omega SJ 001 BBIB Singosari 3/50 1 Layak IB

Pigor (Persatuan Inseminator Bogor) 60869 SJ 001 BBIB Singosari 3/60 1 Layak IB

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 256/284

Ongole Owen AJ 111 BIB Lembang 3/60 1 Layak IB

20244 AJ 111 BIB Lembang 3/45 1 Layak IB

AJ 111 BIB Lembang 3/60 1 Layak IB

Brahman Broandan AJ 017 BIB Lembang 3/30 1 Layak IB

40886 AJ 017 BIB Lembang 3/40 1 Layak IB

AJ 017 BIB Lembang 3/40 1 Layak IB

Jumlah 160

Lampiran 15.

Rekap Hasil Uji Mutu Pakan Tahun 2012 di BPMPT Bekasi

No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel

Hasil Pengujian

Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P

SampelSni

(Max)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Min)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Max)Sampel Sni Sampel Sni

1 21-Mar-12PT. Japfa ComfeedIndonesia

BR 0/BR1/Broiler Starter 1-10hari

10.44 14 6.5 8 23.85 19 6.08 7.4 3.33 6 1.04 0,90-1,20 0.64 0,60-1

MS 44+/BR2/Broiler Finisher22 hari-panen

10.29 14 4.9 8 20.70 18 6.81 8 3.90 6 0.86 0,90-1,20 0.47 0,60-1

SB 12/BR2/Broiler Finisher 22hari-panen

10.25 14 4.8 8 20.84 18 6.59 8 3.62 6 0.87 0,90-1,20 0.31 0,60-1

2 4-Apr-12

PT. Japfa Comfeed

Indonesia

par S LB NC/ PSP1/ Breeder

starter 0-3 minggu 10.54 13 5.7 8 18.96 19 4.59 3 3.57 6 1.04 0,9-1,2 0.71 0,6-0par L 0 LB/ PSP5/ petelur 22-26 minggu

9.87 13 6.7 14 15.46 16 4.87 3 4.22 6.5 1.38 2,7-4,0 0.74 0,6-0

3 10-Apr-12PT. Universal AgriBisnisindo

CON 5/KP3 7.68 14 26.1 35 36.23 30 4.72 5 6.34 8 7.82 9,0-12,0 1 1,0-2

CK 88 NEO/KP3 7.03 14 31.8 35 33.07 30 4.31 5 4.89 8 10.57 9,0-12,0 0.95 1,0-2

181/BR 1 9.46 14 5.9 8 22.37 19 7.08 7.4 3.78 6 1.11 0,90-1,20 0.66 0,60-1

BRO 11/BR 1 9.46 14 5.7 8 21.12 19 7.06 7.4 2.72 6 1.08 0,90-1,20 0.66 0,60-1

4 13-Apr-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat

sapi potong 23 14 15 12 11 13 7 7 14.02 1.9 0,8-1,0 0.8 0,6-0

sapi perah 26 14 30 10 8.7 16 3 7 27.17 3 0,8-1,0 0.4 0,6-0

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 257/284

p p , , ,

5 9-May-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat

KPSJ (1) / sapi perah 19 14 20 10 14 16 5 7 17.54 1.1 0,8-1,0 0.6 0,6-0

KPSJ (2) / sapi perah 11 14 13 10 12 16 8 7 17.91 0.6 0,8-1,0 0.6 0,6-0

6 12-May-12

Dinas PeternakanDan PerikananKabupatenPurwakarta

pakan itik/tunas bangsa (keringoven)

7.5 14 6.3 14 17.2 15 7.8 7 4.7 8 0.34 3,00-4,00 0.72 0,60-1

pakan itik/tunas bangsa (basah) 84.58 1.1 2.87 1.3 0.78 0.06 0.12

pakan ayam buras (keringoven)

7.8 14 8.2 14 17 14 9 7 8 7 0.5 3,2-4,0 0.7 0,6-1

pakan itik/tunas bangsa (keringoven)

84.63 1.4 2.84 1.44 1.38 0.08 0.12

No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel

Hasil Pengujian

Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P

SampelSni

(Max)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Min)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Max)Sampel Sni Sampel Sni

7 12-May-12

Dinas Peternakan,Perikanan DanKelautan KabupatenTasikmalaya

konsentrat sapi perah 12 14 13 10 9.7 16 11 7 16.92 2.3 0,8-1,0 0.3 0,6-0

Konsentrat sapi potong 10 14 21 12 13 13 2 7 23.77 1.3 0,8-1,0 0.5 0,6-0

8 20-May-12Dinas PeternakanKabupaten Bandung

Pakan sapi perah / KSP4 11 14 16 10 17 16 7 7 11.29 5.1 0,8-1,0 0.8 0,6-0

Konsentrat (pellet) kelinci 12 14 11 14 16 12 4 2 . 4 20 16-22 1.38 0,40-0,75 0.60 0,20-0

9 23-May-12

Dinas Pertanian,Perkebunan,Peternakan DanKehutananKabupaten Cirebon

DOD jantan / penggemukanitik / IPB3

11 14 5.5 8 17.8 16 5.3 8 2.2 8 0.84 0,90-1,20 0.69 0,60-1

pakan itik berproduksi/ IP3 10 14 17.6 14 21.6 15 3.5 7 3.4 8 4.94 3,00-4,00 0.91 0,60-1

10 31-May-12PT CargillIndonesia / Up.Bapak Faudel

BF K/ BR2/ broiler finisher 10.78 14 5.6 8 21.79 18 5.75 8 3.55 6 1.11 0,90-12,0 0.63 0,60-1

BSK/ BR 1/ BROILERSTARTER

10.3 14 5.2 8 21.44 19 5.24 7.4 2.92 6 0.98 0,90-12,0 0.62 0,60-1

BR I X/ BR 1/BROILERSTARTER

10.97 14 5.4 8 20.16 19 6.04 7.4 3.21 6 0.9 0,90-12,0 0.63 0,60-1

TOP 36/ KP3/KONSENTRAT LAYER

6.36 14 33.9 35 34.39 30 3.88 5 4.14 8 11.63 9,0-12,0 0.97 1,0-2

MAX BRO/ BR 1/ BROILER

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 258/284

MAX BRO/ BR 1/ BROILERSTARTER

10.08 14 5.3 8 22.75 19 6.82 7.4 3.42 6 1.07 0,90-12,0 0.57 0,60-1

BBS NM/ PSBR2 bibit ayamras pedaging starter-2

10.8 13 6.6 8 19.19 17 5.06 3 3.93 5 1.14 0,9-1,2 0.7 0,6-0

LBL NM/ PSP 5/ bibit ayamras petelur layer

9.89 13 14.2 8 17.72 16 5 3 4.14 6.5 4.38 2,7-4,0 0.66 0,6-0

Customix 36/KP3/KonsentratLayer

6.51 14 32.9 35 34.2 30 4.06 5 3.65 8 11.01 9,0-12,0 0.95 1,0-2

QL/PP3/Puyuh Petelur 10.02 14 11.4 14 21.69 17 5.1 7 4.99 7 3.09 2,5-3,5 0.73 0,6-1

UNIGRO/P2/Ayam RasPetelur Dara

9.83 14 6.2 8 16.25 15 5.21 7 4.9 7 1.23 0,9-1,2 0.72 0,6-1

11 27-Jun-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat

konsentrat sapi potong/ KSPT1 3.95 14 16.1 12 11.55 13 5.48 7 3.24 0,8-1,0 0.43 0,6-0

LM3/ kelinci pedaging/ PK 1 5.44 14 11.00 14 17.80 16 10.52 2 . 6 14.7412 .16

0.39 0,4-0,75 0.87 0,2-0

No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel

Hasil Pengujian

Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P

SampelSni

(Max)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Min)Sampel

Sni(Max)

SampelSni

(Max)Sampel Sni Sampel Sni

Konsentrat Cikole1/Konsentrat Sapi Perah/KSP4

21.78 14 15.6 10 14.52 16 1.73 7 0.59 0,8-0,1 0.51 0,6-0

Konsentrat Cikole2/Konsentrat SapiPerah/KSP4/Kandang II

19.43 14 11.7 10 15.53 16 1.77 7 1.01 0,8-1,0 0.51 0,6-0

Konsentrat Sapi Perah/KSP 4 9.94 14 14.5 10 13.7 16 7.89 7 1.9 0,8-1,0 0.76 0,6-0

Konsentrat Sapi potongTrisila/KSPT 1

3.5 14 14.6 12 12.95 13 7.87 7 1.53 0,8-1,0 0.39 0,6-0

Konsentrat SapiPotong+Ampas Tahu/KSPT1

11.59 14 14.9 12 13.78 13 9.31 7 1.82 0,8-1,0 0.41 0,6-0

Konsentrat Sapi Perah LaktasiTinggi/KSP5

4.22 14 14.3 10 13.25 18 8.83 7 1.51 1,0-1,2 0.41 0,6-0

M6/Putih/KSP6 9.31 14 15.8 10 10.84 14 6.81 7 1.54 0,6-0,8 0.61 0,6-0

M2/Kuning/KSP4 8.97 14 9.7 10 17.66 16 7.01 7 1.56 1,0-1,2 0.76 0,6-0

12 7-Aug-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat

Sampel I/Pakan SapiPotong/KSPT 1/Klp Kertasaba

14.9 14 13.9 12 6.78 13 0.77 7 28.17 1.19 0,8-1,0 0.22 0,6-0

Sampel II/Pakan SapiPotong/KSPT1/Klp Sukakarya

15.42 14 18.2 12 6.64 13 1.19 7 26.6 1.16 0,8-1,0 0.24 0,6-0

13 2-Oct-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat

rumput gajah taiwan/BPPTSapi Potong Ciamis

84.2 15.30 16.18 1.68 28.36 0.61 0.22

rumput raja/BPPT Sapi PotongCiamis

83.49 12.20 12.21 1.54 17.29 0.32 0.20

rumput stargrass/BPPT SapiPotong Ciamis

70.39 9.2 15.34 0.92 27.92 0.49 0.24

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 259/284

Potong Ciamiskonsentrat sapi potong/BPPTSapi Potong Ciamis

9.66 15.8 11.26 3.82 24.29 1.39 0.43

1412-

November-12

Dinas Peternakan

Prov. Jawa Baratpakan sapi perah 26 14 23 10 10 16 2 7 16.05 6.3 0,8-1,0 0.3 0,5-0

pakan kelinci 11 14 12 14 18 17 1 3 . 6 1712 .18

1.2 0,75-1,20 0.6 0,60-1

pakan sapi 10 14 12.8 14 14.4 15 6.4 7 11.6 8 1.9 3,00-4,00 1.1 0,60-1

pakan itik pedaging 10.49 7.5 10.04 7.78 9.49 0.03 0.88

Lampiran 16.

Hasil Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) Sapi Potong di Masing-masing Kabupaten/Kota Tahun 2012

No KabupatenTarget

Akseptor

RealisasiInseminasi Inseminasi 2 Bulan Lalu Jumlah

Pkb

Akseptor %I II III

JumlahDosis

I II IIIJumlahDosis

Ekor

1 Ciamis 

12.205 10.889 89,22 10.889 2.291 401 13.581 10.940 2.345 471 13.756 10.

2 Tasikmalaya 

15.180 15.242 100,41 15.242 2.997 483 18.722 15.015 2.936 433 18.384 14.

3 Garut 

3.500 2.564 73,26 2.564 530 99 3.193 2.287 522 111 2.920 2.

4 Cianjur   5.690 4.163 73,16 4.163 512 89 4.764 4.064 481 71 4.616 2.

5 Sukabumi 

3.656 2.963 81,04 2.963 810 189 3.962 2.880 810 190 3.880 2.6 Bogor 

2.100 1.470 70,00 1.470 110 4 1.584 1.448 2.711 5 1.501

7 Bekasi 

3.000 1.499 49,97 1.499 244 32 1.775 1.450 240 44 1.734 1.

8 Karawang 

2.846 2.361 82,96 2.361 298 - 2.659 2.499 304 - 2.803 1.

9 Purwakarta 

2.066 2.605 126,09 2.605 225 203 3.033 2.810 251 187 3.248 2.

10 Subang   5.879 3.370 57,32 3.370 504 100 3.974 3.257 488 98 3.843 2.

11 Indramayu 

2.175 1.329 61,10 1.329 292 41 1.662 1.297 276 43 1.616 1.

12 Sumedang 

11.000 8.930 81,18 8.930 1.096 181 10.207 8.637 1.045 167 9.849 8.

13 Majalengka 

2.202 2.480 112,62 2.480 472 105 3.057 2.448 461 113 3.022 2.

14 Kuningan   5.091 3.128 61,44 3.128 361 84 3.573 3.038 340 72 3.450 3.

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 260/284

g

15 Cirebon   749 1.088 145,26 1.088 216 18 1.322 1.053 181 14 1.248 1.

16 Bandung   1.500 359 23,93 359 48 6 413 318 47 6 371 3

17 Kota Banjar   560 225 40,18 225 88 28 341 223 93 36 352

18 Kota Tasikmalaya  

634 224 35,33 224 16 5 245 217 17 6 240

19 Kota Cirebon   150 130 86,67 130 100 53 283 144 111 60 315

20 Bandung Barat 

416 303 72,84 303 63 3 369 289 82 3 374

JUMLAH TOTAL 80.599 65.322 81,05 65.322 11.273 2.124 78.719 64.314 13.741 2.130 77.522 61.

Tabel dilanjutkan...

Tabel Lanjutan...

No Kabupaten

Jumlah Bunting Dari Inseminasi Perhitungan CrSc Dari

Realisasi KelahiranTarget

KelahiranAbortuTotal

BuntingTotal Pkb

I II III EkorTarget

BuntingKebuntin

ganCr

CrBunting

Jantan Betina Jumlah

1 Ciamis 7.289 1.774 292 9.355 9.154 85,5 66,6 86,5 1,5 1,5 5.299 3.652 8.951 7.242

2 Tasikmalaya 8.594 2.807 411 11.812 11.385 78,7 57,2 79,3 1,6 1,7 5.398 5.882 11.280 8.663

3 Garut 1.436 347 82 1.865 2.625 81,5 62,8 65,2 1,6 2,0 720 707 1.427 2.100

4 Cianjur 2.015 380 20 2.415 4.267 59,4 49,6 81,0 1,9 1,5 1.936 1.196 3.132 3.414

5 Sukabumi 1.240 344 43 1.627 2.797 56,5 43,1 60,6 2,4 2,2 614 527 1.141 2.238

6 Bogor 665 59 - 724 1.575 50,0 45,9 100,0 2,1 1,1 187 528 715 1.260

7 Bekasi 827 150 23 1.000 2.250 69,0 57,0 81,7 1,7 1,5 282 189 471 1.800

8 Karawang 1.327 - - 1.327 2.135 53,1 53,1 68,4 2,1 1,5 531 796 1.327 1.708

9 Purwakarta 2.179 141 119 2.439 1.972 86,8 77,5 86,8 1,3 1,3 1.288 1.220 2.508 1.578

10 Subang 2.380 142 - 2.522 5.174 77,4 73,1 86,8 1,5 1,2 1.160 973 2.133 4.139

11 Indramayu 576 148 29 753 1.631 58,1 44,4 73,2 2,1 1,8 228 219 447 1.305

12 Sumedang 6.806 725 109 7.640 7.604 88,5 78,8 86,7 1,3 1,3 3.203 3.135 6.338 6.083

13 Majalengka 1.291 246 64 1.601 1.651 65,4 52,7 77,3 1,9 1,6 937 602 1.539 1.321

14 Kuningan 1.907 234 53 2.194 3.859 72,2 62,8 72,5 1,6 1,6 806 823 1.629 3.087

15 Cirebon 786 - - 786 602 74,6 74,6 74,6 1,6 1,3 107 84 191 482

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 261/284

16 Bandung 231 17 - 248 1.125 78,0 72,6 66,5 1,5 1,6 83 73 156 900

17 Kota Banjar 122 56 21 199 167 89,2 54,7 77,4 1,8 2,1 62 86 148 134

18 Kota Tasikmalaya 190 - - 190 505 87,6 87,6 89,6 1,3 1,1 93 90 183 404 19 Kota Cirebon 48 24 8 80 50 55,6 33,3 74,1 3,9 2,3 25 29 54 40

20 Bandung Barat 164 46 3 213 334 73,7 56,7 71,0 1,8 1,8 129 120 249 267

JUMLAH TOTAL 40.073 7.640 1.277 48.990 60.862 76,2 62,31 80,2 1,61 1,5 23.088 20.931 44.019 48.165

Lampiran 17.

Situasi Penyakit Hewan Menular di Jawa Barat Tahun 2012 

No Penyakit HewanHewan

Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)

Kasus PHM  

1. Avian Influenza Ayam buras 2.696 17 kabupaten/kota kecuali Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Ciamis, Kota Tasikmalaya,

Karawang, Garut, Purwakarta dan Cianjur

Itik 3.789 59 kecamatan, 73 desa/kel

2. Rabies Anjing 1 kasus positif Desa Purbayani Kec. Caringin dan Desa Sinarjaya Kec. Bungbulang Kab.Garut (1)

3. Brucellosis Sapi perah 194 Sukabumi (2)

Bandung Barat (116)

Garut (6)

Tasikmalaya (9)

Bandung (1)

Cirebon (2)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 262/284

Bogor (26)

Sumedang (18)

Kota Bogor (12)

Cianjur (2)

4. Pullorum Unggas 284 Kota Bandung (8)

Cianjur (63)

Garut (16)

No Penyakit HewanHewan

Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)

Majalengka (17)

Tasikmalaya (17)

Cirebon (49)

Bandung (33)

Kota Bekasi (30)

Ciamis (11)

Purwakarta (37)

Karawang (3)

5. Mycoplasma gallisepticum Kota Bandung (7)

Cianjur (40)

Garut (15)

Majalengka (3)

Sumedang (1)

Tasikmalaya (30)

Cirebon (21)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 263/284

Cirebon (21)

Bandung (72)

Kota Bekasi (31)

Ciamis (21)

Purwakarta (31)

Karawang (2)

6. Salmonellosis Unggas 5 Majalengka (3)

Bandung Barat (2)

No Penyakit HewanHewan

Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)

7. Colibaciilosis Unggas 3 Majalengka (3)

Surveilans PHM 

4. Infectiouse Bovine Sapi Potong 57 sampel dari 272 Bogor (7/39), Kuningan (0/56)

Rhinotracheitis sampel berstatus Sumedang (3/3), Cirebon (8/42)

(IBR) serologis tinggi (20,95%) Karawang (35/44), Tasikmalaya (4/37)

Sapi Perah 261 sampel dari 1647 Bandung (4/32), Bogor (46/169)

sampel berstatus Ciamis (17/134), Garut (17/139)

serologis tinggi (15,85%) Kuningan (7/184), Purwakarta

(22/130), Sukabumi (64/240),

Sumedang (18/134), Bandung

((44/96), Subang (4/40), Cianjur

(2/44), Kota Bogor (10/47),

Tasikmalaya(6/154)

5. Bovine Viral Sapi Potong 64 sampel dari 159 Bogor (57/82)

Diarhea (BVD) sampel berstatus Kuningan (7/46)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 264/284

Diarhea (BVD) sampel berstatus Kuningan (7/46)

serologis tinggi (40,25%) Cirebon (0/31)

Sapi Perah 285 sampel dari 405 Garut (37/37), Sumedang (21/31)

sampel berstatus KBB (46/62), Sukabumi (60/99)

serologis tinggi (70,37%) Bogor (1/1), Kuningan (12/31)

Bandung (31/47), Cianjur (19/31)

Subang (34/35), Bogor (24/31)

6. Enzootic Bovine Sapi Potong 10 sampel dari 121 Tasikmalaya (0/37), Bogor (2/39)

No Penyakit HewanHewan

Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)

Leucosis (EBL) sampel berstatus Kuningan (2/55), Cirebon (2/68)

serologis tinggi (8,26%) Indramayu (0/43), Ciamis (4/39)

Sapi Perah 12 sampel dari 254 Garut (1/35), Sumedang (0/38)

sampel berstatus KBB (3/38), Sukabumi (3/29)

serologis tinggi (4,72%) Bogor (0/1), Kuningan (0/39)

Bandung (0/37), Cianjur (5/37)

7. Infectious Bronchitis Unggas 30 sampel dari 38 smpl Kota bandung (10/10)

Virus (IBV) menujukkkan hasil Bogor (20/28)

positif

8. Hoc Cholera Babi 170 sampel dari 670 Bekasi (44/130), Karawang

(Sampar Babi) sampel berstatus (44/163), Kuningan (37/277)

serologis tinggi (25,37%) Bogor (45/100)

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 265/284

Lampiran 18.

Unit Farm dari Breeding Farm di Jawa Barat tahun 2012

No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah

Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas

1. Kab. Bogor

Jasinga Curug 1 -

Parungpanjang

Pingku 1 -

Gorowong 1 -

Lumpang 1 1

RumpinSukamulya 1 -

Tamansari 1 -Gunung Sindur Cibinong 1 1

Tamansari Sukamantri 1 -

Cijeruk Palasari 1 -

Cigudeg Argapura 1 -

KalapanunggalMakasari 1 1

Gunung Endut 1 -

Cibadak Pamuruyan 2 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 266/284

2. Kab. SukabumiNagrak

Darmareja 1 -

Balekambang - 1

Nagrak Utara 1 -

Cisarua 2 1

Kapalarea Kalaparea 1 -

Nyalindung Mekarsari 1 1

Bojonggenteng Bojonggenteng 2 -

Cicurug Benda 1 -

No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah

Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas

Tenjolaya 1 1

Nyangkowek 1 -

Nangerang 1 -

Jampang Tengah

Cijulang 3 -

Bojongjengkol 1 -

Bojongtipar 1 -

Gegerbitung Gegerbitung 1 1

Sukaraja

Sukaraja 1 -

Selaawi 1 -Margaluyu 1 -

ParungkudaSundawenang 1 1

Kompa - 1

Cikembar

Bojong 1 1

Kertaraharja 1 -

Parakanlima 3 2

Cibatu 1 -

Cik b 1 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 267/284

Cikembar 1 1

Purabaya Cimerang 1 -

Ciambar

Munjul 3 -

Ciambar 2 -

Wangunjaya 1 -

Cibunarjaya 1 -

GunungguruhCibolang 1 -

Cikujang 1 -

No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah

Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas

Pabuaran Pabuaran 1 -

Sukalarang Cimangkok 1 -

Sukabumi Sukajaya - 1

3. Kota Sukabumi Cikondang 1 -

4. Cianjur

Pacet Sukatani 1 1

Warungkondang Cisarandi 1 1

Cibeber 1 -

Mande Jamali 1 1

5. Kab. Bekasi Cibarusah Wibawamulya - 1

6. Purwakarta

WanayasaTaringgultengah 2 2

Taringgultonggoh 1 1

Kiarapedes Margaluyu 1 1

Bojong

Cigoel 3 3

Cilingga 1 -

Cipeundeuy 2 -

Sindangsari 1 -

Pangkalan 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 268/284

Pangkalan 1 -

Darangdan

Sadarkarya 1 1

Linggasari 1 -

Neglasari 2 1

Nanggewer 1 -

Cilingga 1 -

7. Subang CipunagaraWanasari 1 -

Jati 3 1

No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah

Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas

Tanjung 5 -

Parigimulya 1 -

CibogoPadaasih 3 -

Cisaga - 1

Cikaum Cikaum Timur 1 1

Kalijati Marengmang 1 -

Pagaden

Sukamulya - 1

Gunung Sembung 1 1

Sumbersari 1 -

Gunungsari - 2

Kamarung - 1

Pagaden Barat Cidahu - 1

DawuanSukasari 1 -

Jambelaer 1 -

Patokbeusi Rancabango 2 -

8. Majalengka Ligung Kodasari 1 -

Cilimus Setianagara 1 -

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 269/284

9. Kuningan

Cilimus Setianagara 1 -

Cidahu Cikeusik 1 -

Darma Windusari 1 -

Nusaherang Haurkuning 1 -

10. Indramayu Gantar Bantarwaru 1 -

11. Kab. Bandung BaratCikalongwetan Mandalamukti 1 -

Cipeundeuy Ciharahas 1 -

12. Kota Bandung Arcamanik Cisaranten - 2

No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah

Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas

13. SumedangTanjungsari Margajaya 1 -

Pamulihan Cigendel 1 -

14. Ciamis PanumbanganSindangmukti 1 1

Sindangherang 1 1

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 270/284

Lampiran 19.

Lokasi kejadian anthrax di Jawa Barat di 7 Kab./Kota Tahun 2012. 

No.Daerah Tertular

Tahun Kejadian Penderita Anthrax KeteranganKecamatan Kelurahan/Desa

 Kabupaten Bogor

1. Citeureup Hambalang1965 Kambing

2001 Manusia Hewan Penderita Tidak Diketahui

2. Bojong Gede Citayam 1968 Kambing

3. Cibinong Karadenan

1978 Kambing

19792003

4. Kalapanunggal Linggarmukti 1985 Kambing

5. Jonggol Sirnagalih 1986 Kambing

6. Babakan Madang

Citaringgul2001 Kambing

2004

Kadumanggu 2002 Kambing

Cipambuan 2002 Kambing

Babakan Madang 2003 Kambing Manusia

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 271/284

Babakan Madang 2003 Kambing, Manusia

Karang Tengah 2007 Kambing, Manusia

7. SukarajaCijujung 1971 Kambing

Cilebut Barat 2008 Sapi

 Kota Bogor

8. Bogor Utara Kedung Badak 1971 Kambing Dulu Masuk Kec Kedung Halang Kab Bogor

No.Daerah Tertular

Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan

Kecamatan Kelurahan/DesaBantarjati 1972 Sapi Perah Milik H Badi

Ciparigi 1981 Domba

Ciluar 1981 Sapi Dulu Masuk Kec Sukaraja Kab Bogor

Tegalgundil 1984 Domba

9. Bogor Timur Baranangsiang 1974 Domba Milik H Acep

10. Bogor Tengah Babakan 1977 Domba, SapiDomba Milik LPP Balitnak

Sapi Milik Fapet IPB

11. Bogor Barat Menteng 1983 Domba Milik Ikin

12. Bogor Selatan

Batutulis 1974 Sapi Perah

Lawanggintung 1976 Sapi Perah Milik PPLG

13. Tanah SerealTanah Sereal

1978 Sapi Perah Hewan Dari Cibinong, Dipotong Di RPH

1980 Kerbau

Kebon Pedes 2001 Sapi Perah

 Kota Depok

14. Pancoran Mas Pancoran Mas 1968 Kambing

15. CimanggisHarjamukti 1974 Kambing

Cilangkap 2006 Sapi, Manusia

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 272/284

 Kabupaten Bekasi 

16. Cikarang Pusat

Sukamahi 1983 Domba, Kambing

Pasir Ranji1985 Domba

1986 Domba

17. Serang BaruSukasari 1984 Kambing

Nagasari 1985 Kambing

18. Muara Pantai Mekar 1985 Kerbau

No.Daerah Tertular

Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan

Kecamatan Kelurahan/DesaGembong Pantai Bahagia 1985 Kerbau, Kambing

Pantai Bakti 1985 Kerbau

19. Bojongmanggu Karang Indah 1985 Sapi

 Kota Bekasi

20. Bekasi Barat Kranji 1972 Sapi Dulu Masuk Kab Bekasi

 Purwakarta

21. Purwakarta

Sindangkasih 1961 Manusia

Nagrikaler 1961 Sapi, Kambing

Tegal Muncul 1963 Sapi

Ciseureuh 1968 Kambing

21. Jatiluhur Bunder 1965 Domba

22. Campaka Cireundeu1963 Kerbau

1985 Kambing

24. Bungursari Bungur1961 Kerbau

1972 Sapi

Cikubakamanah

1966

Kerbau1975

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 273/284

25. Cibatu 1983

Cirangkong 1985 Kambing

Ciparungsari 1999 Burung Unta, Manusia Dulu Masuk Kec Campaka

26. Babakan CikaoMaracam 1961 Domba

Cigelam 1962 Kambing

27. Pasawahan Selaawi1972 Sapi

1975 Sapi

No.Daerah Tertular

Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan

Kecamatan Kelurahan/Desa

28. PleredCibogo Hilir 1966 Manusia

Cibogo Hilir 1972 Kambing

29. Tegal WaruCitalang 1966 Kuda

Karoya 1968 Sapi

30. Maniis Citamiang 1975 Manusia

Subang 

31. Kalijati

Marengmang 1961 Sapi

Dawuan Kaler1962 Sapi

Dawuan Kidul

Cisampih 1962 Sapi

Rawalele 1962 Domba

32. Subang

Dandeur 1961 Sapi

Balendung 1962 Kambing

Sukamelang 1962 Kerbau

33. Jalan Cagak Cisaat 1961 Sapi

34. CisalakCupunagara 1961 Kuda

Darmaga 1962 Tanah

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 274/284

35. Cipeundeuy

Sawangan 1961 Sapi

Cipeundeuy 1965 Manusia

Wantilan - Tanah

 Karawang

36. Klari

Cimahi 1950 Sapi

Duren 1952 Sapi

Balendung 1967 Kerbau

No.Daerah Tertular

Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan

Kecamatan Kelurahan/Desa37. Purwasari Darawolong 1954 Sapi Dulu Masuk Kec. Klari

38. Teluk Jambe Timur Pinayungan 1958 Sapi

39. Tegalsari Cadas Kertajaya 1959 Kerbau

40. Pangkalan

Ciptasari 1960 Kerbau

Mulyasari 1963 Sapi

Cintalanggeng 1974 Sapi

Cintaasih 1974 Sapi

Medalsari1982 Tanah

1984 Kambing

41. Teluk Jambe BaratMargakarya 1960 Sapi

Dulu Masuk Kec. Teluk JambeKarang Mulya 1964 Sapi

42. Batujaya Batujaya 1968 Kerbau

43. Pakisjaya Tanjungbungin 1963 Kerbau

44. RengasdengklokRengasdengklok

Selatan1985 Kerbau Dulu Masuk Kec Rngsdengklok

45. Karawang Barat Karawang Kulon 1986 Kambing Dulu Masuk Kec Karawang

 Kab. Bandung Barat 

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 275/284

46. Lembang Jayagiri 1973 Sapi Perah

Lampiran 20.

Distribusi Sarana Pengendalian Gangguan Reproduksi (Dalam Dosis)

No. Kab./KotaProstaglandin

(Vial)HCG (Box)

Oksitocyn

(Vial)

AB bolus

(box)

AB LA

inj Botol)

AD-E

(Botol)

Anti bloat

(Botol)

Anti-

inflms

(Vial)

Robo

(botol)

Multivit

(Botol)

Iod Pov

(Botol)

1 Kab. Tasikmalaya 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3

2 Kab. Sumedang 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3

3 Kab. Ciamis 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3

4 Kab. Cianjur 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3

5 Kab. Kuningan 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3

6 Kab. Bogor 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3

7 Kab. Bekasi 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2

8 Kab. Garut 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2

9 Kab. Subang 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2

10 Kab. Sukabumi 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2

11 Kab. Karawang 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2

12 Kab. Majalengka 10 10 10 30 20 30 20 20 30 30 2

13 Kab. Purwakarta 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 276/284

14 Kab. Indramayu 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2

15 Kab. Cirebon 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2

16 Kab. Bandung 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2

17 Kab. Bandung Barat 10 10 20 20 20 20 20 20 20 2

Jumlah 150 170 185 500 450 500 400 400 460 500 40

Lampiran 21.

Hasil Pengendalian Penyakit Gangguan Reproduksi Tahun 2012 

No. Kabupaten Jumlah

Diagnosa Penyakit Hasil Penanganan

Hypo Clp Cyste EndoRepeat

BreederDll* Sembuh

Tidak

Sembuh

1 Sumedang 210 34 6 3 3 15 149 202 8

2 Cirebon 150 65 9 6 13 31 26 147 3

3 Indramayu 150 2 8 2 2 1 135 148 2

4 Kuningan 200 128 14 22 28 - 8 200 -

5 Karawang 150 18 46 14 5 7 60 140 106 Bandung Barat 150 54 5 2 - 69 20 146 4

7 Majalengka 150 - 4 - 10 33 103 128 22

8 Cianjur 212 81 9 12 - 82 28 183 29

9 Bogor 200 - - - 14 - 186 200 -

10 Tasikmalaya 250 24 4 6 28 - 188 246 4

11 Subang 311 40 15 20 72 - 164 278 33

12 Purwakarta 150 - 16 - 6 11 117 144 6

13 Ciamis 360 98 99 24 33 5 101 341 19

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 277/284

14 Bekasi 211 8 26 6 11 8 152 204 715 Sukabumi 204 40 4 6 6 41 107 179 25

16 Garut 207 54 6 7 9 51 80 197 10

17 Bandung 162 38 6 4 14 30 70 147 15

Jumlah 3.427 684 277 134 254 384 1.694 3.230 197

Keterangan : Hypo = Hypofungsi; CLP = Corpus Luteum Persisten; Cyste = Sistic; Endo=Endometritis

Lampiran 22.

Lampiran Daftar Importir Daging di Jawa Barat tahun 2010-2012

No.Tahun

2009 2010 2011 2012

1. PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.

PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.

PT. Bina Mentari Tunggal PT. Bina Mentari Tunggal

2. PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya

3. CV. Sumber Laut Perkasa PT. San Miguel Pure Foods Indonesia PT. Madusari Nusaperdana PT. Madusari Nusaperdana

4. CV. Septia Anugerah PT. Bina Mentari Tunggal PT. Bumi Maestroayu PT. Bumi Maestroayu

5. CV. Cahaya Sakti CV. Surya Cemerlang Abadi PT. Impexindo Pratama CV. Surya Cemerlang Abadi

6. PT. Madusari Nusaperdana PT. Madusari Nusaperdana CV. Surya Cemerlang Abadi PT. Mitra Sarana Purnama

7. PT. Bumi Maestro Ayu - PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.

PT. San Miguel Pure Foods Indonesia

8. PT. San Miguel Pure Foods Indonesia - PT. San Miguel Pure Foods Indonesia PT. Indobaru Utama Sejahtera

9. PT. Bina Mentari Tunggal - PT. Beeffood Indonesia PT. Beeffood Indonesia

10. - - PT. Suri Nusantara Jaya PT. Suri Nusantara Jaya

11. - - PT. Dua Putra Perkasa Pratama -

12 PT Canning CV Sumber Laut Perkasa

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 278/284

12. - - PT. Canning CV. Sumber Laut Perkasa

13. - - - PT. Dua Putra Perkasa Pratama

14. - - - PT. Penta Buana Jaya

15. - - - PT. Nuansa Alam Abadi

Lampiran 23.

Hasil Pengujian Kualitas Produk Hewan Tahun 2012.

PositifDaging Sapi

Daging

Ayam

Daging

DombaDaging Babi Susu Telur Bakso Sosis Nugget Dendeng Usus

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 201

TPC 136 136 2 2 19 20 37 3 3 3 3

E. Coli 64 68 1 - 9 6 4 - 4 1 1

Coliform 68 68 1 1 33 9 2 1 3 1 -

Salmonella sp. 11 6 1 - - - - - 3 - 1

Staphylococcus sp. 42 52 - 1 10 10 13 - 1 2 -

Formalin 2 3 - - - - - - - - 2

Keterangan :

1.  SNI Daging Sapi 3932-2008 : TPC maksimal 1.000.000 cgu/g

2.  SNI Daging Ayam 3924-2009 : TPC maksimal 1.000.000 cfu/g

3.  SNI Susu Sapi : TPC maksimal 1.000.000 cfu/g

4.  SNI Telur : TPC maksimal 100.000 cfu/g

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 279/284

Lampiran 24.

Daftar RPH yang sudah memenuhi Kesrawan

No.  PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve

DGLS AQIS

1. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.

16 Jakarta Selatan

RPH UPTD Pancoran Mas

(KUPU ?)

Jln. Caringin No. 83 Kp. Kekupu, Kelurahan Rangkepan

Jaya,

Kota Depok - Jawa Barat2. PT. Austasia Stockfeed Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.

16 Jakarta Selatan

3. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.

16 Jakarta Selatan

RPH Tapos Jln. Raya Tapos, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos,

Kota Depok - Jawa Barat

4. PT. Austasia Stockfeed Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.

16 Jakarta Selatan

5. PT. Widodo Makmur

Perkasa

Ruko Cibubur Indah Blok F. 16 Lapangan

Tembak, Jakarta Timur

6. PT. Citra Agro Buana

Semesta

Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung

7. PT. Pasir Tengah Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Cianjur

8. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav. RPH Darmaga Elders Jln. Agatis Lingkar Kampus IPB - Fakultas Peternakan

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 280/284

16 Jakarta Selatan IPB, Bogor

9. PT. Austasia Stockfd Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.

16 Jakarta Selatan

10. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I

Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -

Lampung Selatan

No.  PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve

DGLS AQIS

11. PT. Elders Indonesia Wisma Raharja Lt. 8 TB Simatupang Kav 1,

Cilandak, Jakarta Selatan

12. PT. Agrisatwa Jaya

Kencana

Jl. Komplek Bidex Blok F 16 CBD City

Tangerang Selatan Banten 15321

13. PT. Lembu Jantan

Perkasa

Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU

Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,

Kec. Makasar, Jakarta 13620

14. PT. Citra Agro Buana

Semesta

Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung

15. PT . Andini Persada

Sejahtera

Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur

Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati

sampurna –  Bekasi

16. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH Bubulak Jln. KH. R. Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Bubulak,

Kecamatan Bogor Barat, Bogor - Jawa Barat

17. PT . Andini Persada

Sejahtera

Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur

Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati

sampurna - Bekasi

18. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH H. Sidik Jln. Caringin Kp. Kepupu, Kelurahan Rangkapan Jaya,

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 281/284

Kecamatan Pancoran Mas, Depok - Jawa Barat19. PT. Citra Agro Buana

Semesta

Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung

20. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH H. Mamat = TPH Primkopad_

21. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I

Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -

RPH Bogor Jonggol / PT

Sinar Daging Perdana

Jln. SMPN 1 Jonggol Kp. Menan, Desa Sukamaju,

Kecamatan Jonggol, Bogor - Jawa Barat

No.  PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve

DGLS AQIS

Lampung Selatan

22. PT. Widodo Makmur

Perkasa

Ruko Cibubur Indah Blok F. 16 Lapangan

Tembak, Jakarta Timur

23. PT. Pasir Tengah Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Cianjur

24. PT. Lembu Jantan

Perkasa

Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU

Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,

Kec. Makasar, Jakarta 13620

25. PT. Andini Karya

Makmur

Gedung Pesona Lt. 2 Suite 216 Jl. Ciputat

Raya No. 20 Kebayoran Lama Utara, Jakarta

Selatan

RPH Cijapati Jl. Raya Cijapati Km 4,5 Kab. Bandung

26. PT. Citra Agro Buana

Semesta

Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung UPTD RPH Kota

Tasikmalaya

Jln. Letjen Ibrahim Adjie Km 7, Kelurahan Sukamaju

Kaler, Kecamatan Indihiang , Kota Tasikmalaya - Jawa

Barat

27. PT. Citra Agro Buana

Semesta

Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung RPH Padalarang Jln. Komplek Cimareme RT 04/RW 01, Desa Cimareme,

Kecamatan Ngampah, Kabupaten Bandung Barat - Jawa

Barat

_

28. PT. Agrisatwa Jaya

Kencana

Jl. Komplek Bidex Blok F 16 CBD City

Tangerang Selatan Banten 15321

RPH Sinar Kulon Desa Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 282/284

Kencana Tangerang Selatan Banten 15321

29. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I

Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -

Lampung Selatan

RPH Hasindo /

PT Husada Sejahtera

Indonesia

Jln. Andini Sakti Km 44, Kp. Cibitung Bojong RT 005 RW

002,

Kelurahan Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi -

Jawa Barat

30. PT. Bina Mentari Tunggal Jl. Industri Utama Blok RR 2 F-G Kawasan

Industri Jababeka II Desa Pasir Sari

RPH PT. Bina Mentari

Tunggal / KIBIFF

Dusun Kaliangsana RT 006 RW 001 Desa Kaliangsana

Kec.Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat

No.  PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve

DGLS AQIS

Cikarang Selatan

31. PT. Sadajiwa Niaga

Indonesia

Ruko Kalimalang Square Blok QRS Jl. KH.

Nur Ali, RT. 007 RW. 003, Kec. Bekasi

Selatan, Kota Bekasi

32. PT. Rumpinary Agro

Industry

Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F Kel.

Duren Sawit, Kec. Duren Sawit, Jakarta

Timur

33. PT. Septia Anugerah Jl. RS Fatmawati Kav 26D Pondok Labu,

Jakarta Selatan

34. PT . Andini Persada

Sejahtera

Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur

Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati

sampurna –  Bekasi

35. PT. Lembu Jantan

Perkasa

Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU

Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,

Kec. Makasar, Jakarta 13620

RPH Banjaran Jl. Bale Endah Banjaran Km 12 KP Cinagrek,

Desa Pamengpeuk, Banjaran, Jawa Barat

36. PT. Septia Anugerah Jl. RS Fatmawati Kav 26D Pondok Labu,

Jakarta Selatan

RPH Cibinong Kab. Bogor, Jawa Barat

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 283/284

Lampiran 25.

Rekap Lalu Lintas Asal Produk Hewan Antar Daerah/Pulau Se-Jawa Barat Tahun 2012 

Tujuan

Akhir

Jumlah Produk Hewan (kg)

Jumlah (Daging

Sapi

Daging

Kambing

Daging

Ayam

Daging

Bebek

Daging

Kalkun

Olahan

Sapi

Olahan

Ayam

Olahan

Bebek

Olahan

Babi

Butter/

CheeseYoghurt

Susu

OlahanSusu

Daging

Olahan

(Sosis,

Bakso, Cold

Cuts &

Nugget)

Jeroan

Sapi

PAH

Lainnya

Olahan

Telur

Jawa Timur 202.100 4.140 - 150 - 69.105 69.470 - 140 82.295 - 128.400 135.900 1.357.789 - - 20.224 2.069.7

Denpasar,

Bali255.410 82.915 - 3.380 2.925 22.275 20.000 50 - 146.975 40.015 7.500 109.910 102.000 - - - 793.3

Lombok,

NTB61.870 4.950 - - - 34.825 30.540 - - 37.490 - 3.600 13.840 - - - - 187.

Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - 707.000 - - - 707.

Medan - - - - - - - - - - - - - 51.000 - - - 51.

Makasar - - - - - - - - - - - - - 51.000 - - - 51.

Batam - - 150 - - - - - - - - - - - - - -

Total 519.380 92.005 150 3.530 2.925 126.205 120.010 50 140 266.760 40.015 139.500 259.650 2.268.789 - - 20.224 3.859.3

7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 284/284