laporan tahunan 2016 final -...

71
1 Laporan Tahunan 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2016 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi. Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain Tindakan Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk: Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditas antar area berupa Hewan sebanyak 11.474.71 Ekor dengan frekuensi 4.129 kali; Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 4.887.216 Kg dengan frekuensi 3.124 kali, 4.586 lembar dengan frekuensi 693 kali dan 1.478.700 butir dengan frekuensi 31 kali; Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 193.713 Kg dengan frekuensi 403 kali; dan Benda lain sebanyak 5.358.003 Kg dengan frekuensi 244 kali dan 17.658 Collie dengan frekuensi sebanyak 126 kali. Domestik Keluar: Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok berupa Hewan sebanyak 4.057.422 Ekor dengan frekuensi 2.027 kali; Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 50.157 Kg dengan frekuensi 1.824 kali, 8.350 lbr dengan frekuensi 14 kali, 13.500 butir dengan frekuensi 4 kali; Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 680 kg dengan frekuensi 36 kali; dan Benda Lain sebanyak 2.479.240 Kg dengan frekuensi 953 kali, dan 7 Collie dengan frekuensi 7 kali. Impor: Nihil dan Ekspor: Nihil. Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya terdiri dari Domestik Masuk: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak 646.765 Kg dan 151.584 Batang dengan frekuensi 363 kali; Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih sebanyak 4.094.918 Kg, 91.436 Batang dengan frekuensi 1.403 kali; dan Hasil Tanaman Mati sebanyak 1.899.908 Kg dan 70 Batang dengan frekuensi 30 kali; dan Benda Lain nihil. Domestik Keluar: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak

Upload: doanbao

Post on 04-Jun-2019

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

1 Laporan Tahunan 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram tahun 2016 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa

Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan

tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2016 Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain Tindakan

Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk:

Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditas antar

area berupa Hewan sebanyak 11.474.71 Ekor dengan frekuensi 4.129 kali;

Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 4.887.216 Kg dengan frekuensi 3.124 kali,

4.586 lembar dengan frekuensi 693 kali dan 1.478.700 butir dengan frekuensi

31 kali; Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 193.713 Kg dengan

frekuensi 403 kali; dan Benda lain sebanyak 5.358.003 Kg dengan frekuensi

244 kali dan 17.658 Collie dengan frekuensi sebanyak 126 kali. Domestik

Keluar: Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

berupa Hewan sebanyak 4.057.422 Ekor dengan frekuensi 2.027 kali; Bahan

Asal Hewan (BAH) sebanyak 50.157 Kg dengan frekuensi 1.824 kali, 8.350 lbr

dengan frekuensi 14 kali, 13.500 butir dengan frekuensi 4 kali; Hasil Bahan

Asal Hewan (HBAH) sebanyak 680 kg dengan frekuensi 36 kali; dan Benda

Lain sebanyak 2.479.240 Kg dengan frekuensi 953 kali, dan 7 Collie dengan

frekuensi 7 kali. Impor: Nihil dan Ekspor: Nihil.

Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya terdiri

dari Domestik Masuk: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak 646.765 Kg dan

151.584 Batang dengan frekuensi 363 kali; Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih

sebanyak 4.094.918 Kg, 91.436 Batang dengan frekuensi 1.403 kali; dan Hasil

Tanaman Mati sebanyak 1.899.908 Kg dan 70 Batang dengan frekuensi 30 kali;

dan Benda Lain nihil. Domestik Keluar: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

2 Laporan Tahunan 2016

37.385 Kg dan 262.472 Batang dengan frekuensi 376 kali; Hasil Tanaman

Hidup Bukan Benih sebanyak 12.600.052 Kg dan 80.158 Batang dengan

frekuensi 9.560 kali; Hasil Tanaman Mati sebanyak 153.362 Kg dengan

frekuensi 95 Kali; dan Benda Lain sebanyak 62 Kg dengan frekuensi 1 kali.

Impor: sebanyak 0,24 Kg dengan frekuensi 1 kali dan Ekspor: sebanyak

136.056 Kg dengan frekuensi 127 kali.

Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, petugas karantina melakukan

tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK, OPTK yang dilalulintaskan baik

masuk maupun keluar dari Pulau Lombok (antar area maupun ekspor/impor) di

tempat pemasukan/pengeluaran (Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Lembar,

Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan, namun

dalam hal-hal tertentu tindakan karantina dapat dilaksanakan diluar tempat

pemasukan/ pengeluaran (Pelabuhan Laut) yaitu di dalam instalasi maupun diluar

instalasi karantina karena :

1. Tidak tersedianya tempat, waktu dan fasilitas memadai untuk pelaksanaan

tindakan karantina di tempat pemasukan/pengeluaran.

2. Kondisi alat angkut (Truck) yang membawa media pembawa telah tertutup rapat

dengan terpal. Bila dilaksanakan tindakan karantina di pelabuhan akan

mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut dan berdampak

terganggunya arus penyeberangan.

3. Untuk komoditas tertentu seperti daging, DOC dan Tumbuhan/Hasil Tumbuhan

memerlukan pemeriksaan cepat dengan kondisi lingkungan sesuai.

Pemeriksaan karantina ditempat pemasukan/pengeluaran yang mengakibatkan

terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut akan berdampak terjadinya kerusakan

komoditas tersebut.

Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada pengguna jasa

memberikan jaminan bahwa komoditas yang diperiksa sehat dan layak dikonsumsi

dengan pemberian Sertifikat Kesehatan Hewan, Phytosanitary Certificate, Sertifikat

Sanitasi dan Sertifikat Pelepasan. Bila kondisi seperti ini tercapai, tentu komoditas

yang ada mampu bersaing di pasaran Domestik maupun Internasional yang pada

akhirnya pencapaian peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku

usaha agribisnis dapat terwujud.

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

3 Laporan Tahunan 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang rutin dibuat setiap tahun oleh

Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan dan

non teknis (administrasi) selama setahun. Kegiatan perkarantinaan meliputi

pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,

pemusnahan dan pembebasan. Pemberian sertifikasi merupakan salah satu

bentukfinal dari kegiatan perkarantinaan sedangkan kegiatan non teknis

(administrasi) sebagai kegiatan penunjang meliputi pengelolaan keuangan,

kepegawaian, IT, kehumasan, pengadaan barang /jasa, perlengkapan dan rumah

tangga.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis

dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan hasil integrasi

2 (dua) Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Karantina Hewan Kelas II Lembar dan

Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Lembar. Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 dengan melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan di Pulau Lombok dengan Wilayah Kerja Lembar,

Wilayah Kerja Labuhan Lombok, Labuan Haji, Tanjung Luar, serta Wilayah Kerja

Kantor Pos Besar Mataram.

Memahami Pulau Lombok memiliki garis pantai yang panjang, luas serta

merupakan transportasi lintas Bali, Sumbawa, Flores-NTT maka Karantina Pertanian

memegang peran sangat strategis sebagai benteng terdepan Karantina Pertanian

dalam melindungi pulau Lombok dari resiko masuknya HPHK/OPTK dari Luar

Negeri ke Indonesia, mencegah tersebarnya HPHK/OPTK dari satu area ke area lain

di Indonesia serta mencegah keluarnya HPHK/OPTK dari Indonesia ke Luar Negeri.

Dalam pembangunan bidang pertanian di Pulau Lombok, peran institusi yang

menangani aspek-aspek lalulintas pertanian dan kesehatan hewan menjadi sangat

penting. Karantina Pertanian sebagai salah satu institusi yang menjalankan mata

rantai aspek-aspek tersebut bertugas untuk mencegah masuk-keluar dan

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

4 Laporan Tahunan 2016

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) juga memiliki peran yang sangat penting dalam

menjaga pulau Lombok dari ancaman HPHK dan OPTK tersebut. Hal ini penting

dilaksanakan karena :

a. Mendukung Program PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) yang dicanangkan

oleh Pemerintah Provinsi NTB

b. Pulau Lombok merupakan salah satu sumber ternak potong dan bibit untuk

memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Indonesia

c. Pulau Lombok masih dinyatakan bebas dari beberapa penyakit hewan yang

membahayakan seperti : Rabies, Penyakit Mulut dan Kuku, Brucellosis dan

Septicemia Epizootica dan beberapa penyakit tumbuhan seperti penyakit

Nematoda Sista Kuning pada kentang. Dengan keberadaan Pulau Lombok

diantara Pulau Bali dan Pulau Flores yang terjangkit penyakit Rabies dan

Septicemia Epizootica maka Pulau Lombok berpotensi tertular/ masuk dan

tersebarnya HPHK dan OPTK yang membahayakan

d. Kemajuan di bidang perhubungan dan pariwisata mengakibatkan kebutuhan

terhadap Hewan, Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan

(HBAH) dan produk pertanian lainnya menjadi meningkat seiring pemenuhan

kebutuhan hotel dan restoran yang ada serta dibukanya jalur-jalur

transportasi laut baru

e. Kejadian penyakit Rabies di Pulau Bali mulai Oktober 2008 dan di pulau

Flores mulai tahun 1997 serta penyakit Anthraks di Kabupaten Bima (NTB)

memerlukan perhatian dan kewaspadaan tersendiri karena Pulau Lombok

merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

tersebut.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran terhadap

pelaksanaan kegiatan perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

dari Januari sampai dengan Desember 2016 baik yang menyangkut teknis maupun

non teknis, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya,

perkembangan dari kegiatan yang telah dilakukan serta solusi/saran yang

ditawarkan sehingga dapat dijadikan bahan untuk menentukan kebijakan

selanjutnya.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

5 Laporan Tahunan 2016

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2.1. Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mempunyai wilayah

operasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja sebagai

berikut :

a) Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.

b) Pelabuhan Laut Penyebrangan Lombok/Kayangan.

c) Labuhan Haji

d) Tanjung Luar

e) Bandara Internasional Lombok

f) Kantor Pos Besar Mataram dan

g) Pemenang

Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2. Visi dan Misi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan perkarantinaan, mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

2.2.1. Visi

“ Mewujudkan Karantina yang Tangguh dan Terpercaya”

Tangguh : Mampu bertindak secara tegas berdasarkan ketentuan perundangan

yang berlaku dan mampu mengikuti perkembangan zaman berbasis

teknologi.

Terpercaya : Penyelenggaraan pelayanan karantina didukung dengan pembuktian

ilmiah, memenuhi kaidah-kaidah, etika dan moral.

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

6 Laporan Tahunan 2016

2.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

mengemban misi :

1. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya hayati hewan dan

tumbuhan.

2. Mendukung keberhasilan program agribisisnis dan ketahanan pangan

nasional

3. Mengembankan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional dalam

rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi karantina

internasional.

4. Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran agribisnis

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melului sumber daya manusia yang

profesional.

6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan.

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

2.3.1. Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan

serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

2.3.2. Fungsi

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional, pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati

7. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

7 Laporan Tahunan 2016

8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan

keamanan hayati hewani dan nabati

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

8 Laporan Tahunan 2016

BAB III

CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA HEWAN

3.1. Pemeriksaan dan Pembebasan

3.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2016, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain yang di impor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap impor.

3.1.2 Ekspor

Dalam tahun anggaran 2016, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain yang di ekspor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap ekspor.

3.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan,

BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2016 adalah berupa

Hewan sebanyak 11.474.711 Ekor dengan frekuensi 3.740 kali, Bahan Asal Hewan

(BAH) sebnyak 4.887.216 Kg dengan frekuensi 3.124 kali, 4.586 lembar dengan

frekuensi 693 kali dan 1.478.700 butir dengan frekuensi 31 kali, berupa Hasil Bahan

Asal Hewan (HBAH) sebanyak 193.713 Kg dengan frekuensi 403 kali dan Benda

lain sebanyak 5.358.000 kg dengan frekuensi 244 kali, 17.658 collie dengan

frekuensi sebanyak 126 kali. Jenis media pembawa HPHK yang dimasukkan ke

pulau Lombok antara lain : Hewan terdiri dari Sapi potong, ayam ras afkir, ayam

bangkok, DOC, DOD, Kerbau potong, anjing, Kuda Potong, Kuda Kesayangan,

Kambing, tikus putih dan Kelinci, Bahan Asal Hewan (BAH) terdiri dari Daging ayam

beku, Daging Kambing beku, daging sapi, daging kerbau, daging sapi beku, jeroan

kerbau, jeroan sapi, Kulit sapi, kulit kerbau, kulit sapi, madu dan susu , telur

konsumsi, tulang kerbau, tulang sapi dan sarang burung walet, Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) terdiri dari Butter, daging ayam olahan, daging sapi olahan, dan es

cream, Benda Lain terdiri dari pakan ternak, semen, Vaksin, prebiotik dan ulat

Hongkong. Sedangkan daerah asal dari media pembawa HPHK tersebut berasal

dari, Sulawesi, sumbawa, Bima , Dompu, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

9 Laporan Tahunan 2016

Data Domestik Masuk Tindak Karantina Hewan berdasarkan Wilayah Kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2016:

a. Wilayah Kerja Lembar

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)1 Hewan 11.251.865 Ekor 917

2 Bahan asal hewan4.714.053 Kg 1.666

2.260 lbr 201.478.700 butir 31

3 HBAH 190.357 Kg 338

4 Benda Lain5.358.000 Kg 241

0 tabung 031 Collie 4

b. Wilayah Kerja BIL

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)1 Hewan 180.690 Ekor 1672 Bahan Asal Hewan 2.346 Kg 533 HBAH 3.356 Kg 65

4 Benda Lain3 Kg 30 tabung 0

17.658 Collie 126

c. Wilayah Kerja Labuhan Lombok

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)1 Hewan 42.153 Ekor 3.045

2 Bahan asal hewan170.817 Kg 1.405

2.326 lbr 6620 butir 0

3 HBAH 0 Kg 0

4 Benda Lain0 Kg 00 tabung 00 Collie 0

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

10

Berikut Data Domestik Masuk

Pertanian Kelas I Mataram

No Keterangan Satuan

1 Hewan Ekor

2Bahan AsalHewan

3 HBAH

4 Benda Lain tabungCollie

Grafik Domestik Masuk

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

3.1.4 Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran

Hama Penyakit Hewan Karantina

berupa Hewan sebanyak 4.057.422

Hewan (BAH) sebanyak

dengan frekuensi 14 kali

680 kg dengan frekuensi 3

frekuensi 953 kali dan 7 Colli

Ekor Kg

Hewan Bahan asal hewan

2015 12.219.88 4.423.903

2016 11.474.71 4.887.216

12.219.8884.423.903

11.474.7114.887.216

Laporan Tahunan 2016

Berikut Data Domestik Masuk Total Tindak Karantina Hewan

Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan 2016

Satuan 2015Frek.(kali)

2016

Ekor 12.219.888 3.740 11.474.711Kg 4.423.903 2.844 4.887.216lbr 2.573 793 4.586

butir 4.133.450 1.372 1.478.700Kg 72.200 238 193.713Kg 5.492.703 85 5.358.003

tabung 0 0Collie 2.604 116 17.658

Grafik Domestik Masuk Tindak Karantina Hewan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan

Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran Media Pembawa

Hewan Karantina (MP-HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

4.057.422 Ekor dengan frekuensi 2.027

50.157 kg dengan frekuensi 1.824 kali,

sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

dengan frekuensi 36 kali dan Benda Lain sebanyak 2.479.140

Collie dengan frekuensi 7 kali.

lbr butir Kg Kg tabung

Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

2.573 4.133.450 72.200 5.492.703

4.586 1.478.700 193.713 5.358.003

2.573

4.133.450

72.200

5.492.703

4.887.216

4.586

1.478.700

193.713

5.358.003

2015 2016

Laporan Tahunan 2016

Karantina Hewan Balai Karantina

2016Frek.(kali)

11.474.711 4.1294.887.216 3.124

4.586 6931.478.700 31193.713 403

5.358.003 244

17.658 126

dan 2016

Media Pembawa

HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

kali, Bahan Asal

kali, 8.350 lembar

Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

2.479.140 kg dengan

tabung Collie

Benda Lain

- 2.604

- 17.658

2.60417.658

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

11 Laporan Tahunan 2016

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, berupa

hewan terdiri dari anjing, ayam, ayam aduan, ayam petelur, ayam bangkok, ayam

potong, bebek, Kambing PE, Kambing bibit,kucing, kuda poni, burung, DOC, sapi

bibit, sapi potong dan babi. Bahan Asal Hewan terdiri dari kulit kambing, sarang

burung, madu, telur tetas dan telur serangga. Sedangkan tujuan pengeluarannya

adalah Sumbawa, Jawa Timur, Bima, Riau, Kupang, Ujung Pandang, Balik Papan,

Pontianak, samarinda, Papua, sorong, Yogyakarta, Jakarta, Barito Kuala, Gorontalo,

dan Manokwari.

Data Domestik Keluar Tindak Karantina Hewan berdasarkan Wilayah Kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2016 :

a. Wilayah Kerja Lembar

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)1 Hewan 550 Ekor 5

2 Bahan Asal Hewan909 Kg 14

8.350 lbr 140 butir 0

3 HBAH 0 Kg 0

4 Benda Lain0 Kg 00 tabung 00 Collie 0

b. Wilayah Kerja BIL

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)

1 Hewan 1.365 Ekor 241

2 Bahan Asal Hewan

10.357 Kg 2870 lbr 0

13.500 butir 4

3 HBAH 0 Kg 0

4 Benda Lain0 Kg 00 tabung 07 Collie 7

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

12 Laporan Tahunan 2016

c. Wilayah Kerja Labuhan Lombok

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)1 Hewan 4.055.507 Ekor 1.781

2 Bahan Asal Hewan8.000 Kg 6

0 Lbr 00 Butir 0

3 HBAH 459 Kg 27

4 Benda Lain0 Kg 00 Tabung 00 Collie 0

d. Wilayah Kerja Pemenang

No Keterangan 2016 SatuanFrekuensi

(kali)

1 Hewan 0 Ekor 0

2 Bahan Asal Hewan30.891 Kg 1.517

0 Lbr 00 Butir 0

3 HBAH 221 Kg 9

4 Benda Lain0 Kg 00 Tabung 00 Collie 0

Berikut Data Domestik Total Tindak Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram Tahun 2015 dan 2016

No Keterangan Satuan 2015 Frek 2016 Frek

1 Hewan ekor 3.226.733 1.419 4.057.422 2.027

2 Bahan asal hewan

Kg 38.435 1.233 50.157 1.824lbr 3.400 9 8.350 14

butir 1.640.640 4 13.500 4collie 0 0 0 0

3 HBAH kg 692 35 680 36

4 Benda Lainkg 3.769.700 1.372 2.479.140 953

tabung 0collie 4 4 7 7

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

13

Grafik Domestik Keluar

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindak

HPHK tahun 2016 disajikan

3.2. Perlakuan

Dalam anggaran tahun

komoditas yang dilalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

11.474.711 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH)

Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

Kegiatan domestik keluar : Hewan

kg dan 8.350 Lembar, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

Lain sebanyak 2.479.140 Kg

3.3. Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran

Domestik Masuk: nihil dan

dengan frekuensi sebanyak

ekor Kg

Hewan

2015 3.226.73 38.435

2016 4.057.42 50.157

3.226.733

38.435

3.400

4.057.422

50.157

Laporan Tahunan 2016

Grafik Domestik Keluar Tindak Karantina Hewan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan

il pelaksanaan kegiatan tindak karantina terhadap

ahun 2016 disajikan dalam lampiran 2.

Dalam anggaran tahun 2016, terdapat tindakan perla

lalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 4.887.216 Kg dan 4.586

Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 1.478.700 Kg, Benda Lain sebanyak

Kegiatan domestik keluar : Hewan 4.057.422 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH)

, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

Kg.

Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2016 telah dilakukan pengasingan dan pengamatan :

dan Domestik keluar sebanyak terhadap 16.669

dengan frekuensi sebanyak 165 kali.

lbr butir collie kg kg

Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

3.400 1.640.64 - 692 3.769.70

8.350 13.500 - 680 2.479.14

3.400

1.640.640

692

3.769.700

8.350 13.500

680

2.479.140

2015 2016

Laporan Tahunan 2016

dan 2016

Media Pembawa

, terdapat tindakan perlakuan terhadap

lalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

586 Lembar, Hasil

, Benda Lain sebanyak 244 Kg,

ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 50.157

, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 680 Kg, Benda

telah dilakukan pengasingan dan pengamatan :

16.669 ekor Hewan

tabung collie

Benda Lain

- 4

7

4

2.479.140

7

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

14 Laporan Tahunan 2016

3.4. Penahanan

Dalam tahun anggaran 2016 terjadi 249 kali tindakan karantina penahanan,

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 sebanyak 252 kali. Penahanan

dilakukan terhadap : Daging, Ayam dan Burung.

3.5. Penolakan

Tindakan penolakan dilakukan 33 kali berupa burung.

3.6. Pemusnahan

Pada tahun 2016 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 59 kali, mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2015.

Data penahanan, penolakan dan pemusnahan MP-HPHK tahun 2016

terlampir pada lampiran 3.

3.7. Intersepsi HPHK

Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama penyakit hewan

karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang dilalulintaskan masuk maupun

keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang membahayakan. Pada pemeriksaan

mikroskopis terhadap Hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda

Lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk

contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap

komoditi telur dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging

telah dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan daging,

Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra, Bacillus antraxis dan

Trypanosoma Sp pada komoditas hewan ternak (bibit, potong) yang akan

dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif, terhadap sapi dan kerbau bibit yang akan

dikeluarkan, dilakukan pemeriksaan Brucellosis dengan uji RBT cukup satu kali oleh

Dinas Peternakan Propinsi NTB sesuai Surat dari Dinas Peternakan Provinsi NTB

No.524.3/5708/Keswan tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau Lombok sejak

tahun 2002 telah dideklarasikan bebas Brucellosis oleh Menteri Pertanian RI.

Intersepsi terhadap komoditas karantina berupa hewan yang dilalulintaskan masuk

antar area dilaksanakan intersepsi terhadap DOC berasal dari Bali dan dari Jawa.

Terhadap Bahan asal hewan dilakukan intersepsi masing masing untuk telur ayam

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

15 Laporan Tahunan 2016

yang berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal dari Jawa dan Bali, daging

sapi dari jawa, daging kambing berasal dari Jawa dan untuk Hasil bahan asal

hewan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain daging ayam olahan, daging

sapi olahan.

Intersepsi dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang akan dikeluarkan

dari pulau Lombok ke daerah lain terdiri dari sapi bibit tujuan Papua, Kalsel, Kalbar,

Kaltim, Jambi dan Gorontalo, sapi potong tujuan Bogor, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, dan Kambing tujuan pulau Jawa. Data hasil kegiatan Intersepsi

HPHK tahun 2016 terlampir pada lampiran 4.

3.8. Penggunaan Formulir

Formulir dokumen karantina hewan yang digunakan selama tahun 2016 di

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram untuk sertifikasi komoditas yang

masuk/keluar pulau Lombok, terdiri dari formulir utama (KH – 9 s/d KH – 12) formulir

yang dikirim Badan Karantina Pertanian Jakarta sesuai dengan kebutuhan.

Dokumen penunjang (KH-1 s/d KH-8c) yang pengadaannya dilakukan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Pencatatan dan pelaporan penggunaan

formulir telah dilakukan dengan baik. Hanya pemakaian form segel Karantina

Pertanian (KP – 1) belum dipakai dalam pelaksanaan tindak karantina.

Dan untuk perincian penggunaan formulir Karantina Hewan (KH) tahun 2016

dapat dilihat pada lampiran 5.

3.9. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Penyakit Hewan Karantina

3.9.1 Sasaran

Sasaran dari pemantauan ini adalah untuk memperoleh informasi status dan

situasi HPHK di Pulau Lombok, memetakan status dan situasi HPHK dan

tersusunnya peta status dan situasi HPHK di Pulau Lombok.

3.9.2 Hasil Pemetaan

Hasil pengumpulan informasi yang dilakukan kepada seluruh Dinas yang

membidangi kesehatan hewan di Pulau Lombok, BBVet Denpasar, Universitas

Udayana dan Universitas Mataram, dapat disimpulkan bahwa Hama Penyakit

Hewan Karantina yang terdapat dipulau lombok tahun 2016 adalah

Scabies/Demodecosis, New Castle Desease (ND), Contagious Ecthyma (ORF),

Surra, Malignant Catarrhal fever (MCF) dan Canine Parvovirus.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

16

3.10. Laboratorium Karantina Hewan

Pada tahun 2016 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

(BKP) Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI ISO/IEC 17025

(ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Ruang Lingkup

Pengujian HA-HI AI pada

901-IDN tanggal 22 April 2016 berlaku hingga 21 April 2019.

Laboratorium Karantina Hewan

yaitu Identifikasi Trypanosoma

Laboratorium Hewan BKP Kelas I Mataram

antar laboratorium pengujian dengan ruang lingkup Identifikasi

secara mikroskopis. Uji Banding diikuti oleh 5 (lima) Laboratorium yaitu: BBUSKP,

BBVet Wates, BBVet Denpasar, BBVet Maros dan BKP Kelas I Mataram.

Keseluruhan Laboratorium peserta uji banding mendapatkan hasil

Dalam Tahun Anggaran

Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 3.609 sampel dengan frekuensi

intersepsi sebanyak 270 kali.

Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun

Bulan Jan Feb Maret

Frekuensi 58 10 20

Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

Jan Feb Maret

2015 58 10 20

2016 13 19 16

5

15

25

35

45

55

65

FREK

UA

NSI

(KA

LI)

Laporan Tahunan 2016

Laboratorium Karantina Hewan

Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI ISO/IEC 17025

(ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Ruang Lingkup

HI AI pada unggas, burung dan bebek, dengan nomor sertifikat LP

IDN tanggal 22 April 2016 berlaku hingga 21 April 2019. Pada tahun

Karantina Hewan mengajukan penambahan ruang lingkup pengujian

Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secara Mikroskopis

Laboratorium Hewan BKP Kelas I Mataram juga melaksanakan Uji Banding

antar laboratorium pengujian dengan ruang lingkup Identifikasi Trypanosoma

secara mikroskopis. Uji Banding diikuti oleh 5 (lima) Laboratorium yaitu: BBUSKP,

es, BBVet Denpasar, BBVet Maros dan BKP Kelas I Mataram.

Keseluruhan Laboratorium peserta uji banding mendapatkan hasil MEMUASKAN

Dalam Tahun Anggaran 2016 Laboratorium Karantina Hewan

Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 3.609 sampel dengan frekuensi

intersepsi sebanyak 270 kali.

ensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun

Maret April Mei Juni Juli Agust Sept.

20 23 21 29 9 24 21

Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

Maret April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt.

20 23 21 29 9 24 21 27

16 15 17 12 18 7 30 25

Laporan Tahunan 2016

Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI ISO/IEC 17025 :2008

(ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Ruang Lingkup

n bebek, dengan nomor sertifikat LP-

Pada tahun yang sama

mengajukan penambahan ruang lingkup pengujian

ra Mikroskopis.

melaksanakan Uji Banding

Trypanosoma sp.

secara mikroskopis. Uji Banding diikuti oleh 5 (lima) Laboratorium yaitu: BBUSKP,

es, BBVet Denpasar, BBVet Maros dan BKP Kelas I Mataram.

MEMUASKAN.

Laboratorium Karantina Hewan BKP Kelas I

Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 3.609 sampel dengan frekuensi

ensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun 2016

Sept. Okt. Nop. Des

21 27 14 14

Nop. Des

14 14

17 7

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

17 Laporan Tahunan 2016

3.11. Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK-PSAH

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,

gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel

pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging

kambing, sampel telur, sampel serum ayam. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji

HA-HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan identifikasi E.coli, colliform, Salmonella

sp., isolasi dan identifikasi cendawan dan kapang dan uji cepat (rapid test) AI.

3.12. Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK-PSAH

Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah

dari hewan yang terindikasi menderita sakit (Trypanosoma sp., Babesia sp., Theleria

sp.), koleksi foto cendawan/kapang dari hasil monitoring komoditi pakan hewan

(Aspergillus sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger), koleksi preparat eksternal

(Pthyarus pubis, Linognatus sp., Cytodectes sp.), koleksi parasit internal (Ascaris

sp., Taenia sp., Entamoeba sp.).

Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa

penggantian wadah, penggantian cairan alkohol, pelabelan, penataan dan

pendataan ulang koleksi.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

18 Laporan Tahunan 2016

BAB IV

CAPAIAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA TUMBUHAN

4.1 Pemeriksaan dan Pembebasan

4.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2016 Impor terjadi satu kali berupa benih tembakau

yang berasal dari Amerika Serikat. Benih tembakau yang didatangkan seberat 240

Gram (0,24 Kg). Pelabuhan pemasukan di Wilayah Kerja Bandara Internasional

Lombok. Persyaratan administrasi berupa dokumen Phytosanitary Certificate,

SIPMENTAN, Certificate of Origin, Bill of Leading telah dipenuhi dan persyaratan

teknis berupa pengujian laboratorium memiliki hasil nihil OPTK A1 sehingga diberi

tindakan karantina berupa pembebasan melalui penerbitan Sertifikat Pelepasan

Karantina Tumbuhan (KT-9). Lalu-lintas MP-OPTK impor hanya terdapat di wilker

Bandara Internasional Lombok sedangkan pada unit pelayanan wilker lainnya tidak

ada.

Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2016

No. KomoditasNegara

AsalPelabuhanPemasukan

Jumlah SatuanFrek.(kali)

1BenihTembakau

AmerikaSerikat

BIL 0.24 Kg 1

JUMLAH 0.24 Kg 1

4.1.2. Ekspor

Kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap ekspor MP-OPTK di dalam

wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun anggaran 2016

dilakukan sebanyak 127 kali dengan volume sebanyak 136.059 Kg. MP-OPTK yang

dilakukan ekspor berupa buah Melon, Jagung Manis, Buah Manggis, Daun Ashitaba

dan Tembakau Kering. Negara tujuan ekspor adalah Hongkong, Singapura,

Vietnam, Malaysia dan Jerman. Pada tahun 2016 tidak terjadi keluhan ataupun

permasalahan di negara tujuan berupa Notification Non Compliance (NNC) berkaitan

dengan Phytosanitary Certificate (PC) yang diterbitkan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

19 Laporan Tahunan 2016

Kegiatan tindakan Karantina Tumbuhan mengalami fluktuasi volume dan

frekuensi antara periode tahun 2014, 2015 dan 2016. Volume MP-OPTK meningkat

dari tahun 2014 sebesar 14.352 Kg menjadi 369.650 Kg pada tahun 2015 kemudian

mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 136.056 Kg. Sedangkan untuk

frekuensi mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 13 kali menjadi 74 kali

pada tahun 2015 kemudian mengalami peningkatan lagi pada tahun 2016 sebesar

127 kali. Dari data diatas diketahui bahwa sekalipun volume mengalami penurunan

pada periode tahun 2015 ke 2016 namun frekuensi ekspor justru mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan pada kecilnya volume MP-OPTK yang dikirim

namun frekuensinya tinggi. Pelayanan tindakan karantina tumbuhan untuk

MP-OPTK Ekspor hanya ada di unit pelayanan Kantor Induk Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram. Hal ini dikarenakan untuk memperlancar akselerasi

ekspor komoditas pertanian asal Lombok-NTB.

Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Tahun 2016

No. KomoditasNegaraTujuan

PelabuhanPengeluaran

Jumlah SatuanFrek.(kali)

1 Buah Melon Hongkong Kantor Induk 10.960 KG 16

2 Buah Melon Singapura Kantor Induk 21.759 KG 24

3 Jagung Manis Hongkong Kantor Induk 4.088 KG 10

4 Jagung Manis Singapura Kantor Induk 34.240 KG 50

5 Buah Manggis Vietnam Kantor Induk 64.400 KG 19

6DaunAshitaba

Malaysia Kantor Induk 605 KG 7

7TembakauKering

Jerman Kantor Induk 4 KG 1

JUMLAH 136.056 KG 127

Berikut Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan 2016

No Komoditas Negara Tujuan2015 2016

Jumlah(kg)

Frek(kali)

Jumlah(kg)

Frek(kali)

1 Buah Melon Hongkong,Singapura

12.650 17 32.719 40

2 Beras India 0 0 0 0

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

20

3 Buah Manggis Malaysia,Hongkong,Thailand,Vietnam

4 Buah Salak Singapura5 Daun Ashitaba Malaysia6 Bibit Keladi

TikusAmerika Serikat

7 TembakauKering

Jerman

8 Jagung Manis Hongkong,Singapura

JUMLAH

Grafik Hasil Pelaksanaan Tindakan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

4.1.3. Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan

antar area di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas

anggaran 2016 untuk tanaman hidup dan benih

Batang dengan frekuensi

sebanyak 15.267 Kg dan 77.929 Batang dengan

anggaran 2014 yang sebesar 178.051 Kg dan 32.592 Batang dengan

kali. Untuk hasil tanaman hidup bukan benih mengalami penurunan pada tahun

anggaran 2016 dari 4.094.918 kg, 91.436 batang, 1403 kali dari tahun anggaran

2015

2016

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

Laporan Tahunan 2016

Malaysia,Hongkong,Thailand,Vietnam

356.800 53

Singapura 10 1Malaysia 180 2Amerika Serikat 10 1

Jerman 0 0

Hongkong,Singapura

0 0

369.650 74 136

Grafik Hasil Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan 2016

4.1.3. Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan

di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 178.051 Kg dan 32.592

363 kali meningkat dari tahun anggaran 201

15.267 Kg dan 77.929 Batang dengan frekuensi 199

anggaran 2014 yang sebesar 178.051 Kg dan 32.592 Batang dengan

kali. Untuk hasil tanaman hidup bukan benih mengalami penurunan pada tahun

anggaran 2016 dari 4.094.918 kg, 91.436 batang, 1403 kali dari tahun anggaran

Volume

369.650

136.056

2015 2016

Laporan Tahunan 2016

64.400 19

0 0605 7

0 0

4 1

38.328 60

136.056 127

Karantina Tumbuhan Ekspor

Tahun 2015 dan 2016

tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan MP-OPTK

I Mataram dalam tahun

178.051 Kg dan 32.592

tahun anggaran 2015 adalah

kali serta tahun

anggaran 2014 yang sebesar 178.051 Kg dan 32.592 Batang dengan frekuensi 146

kali. Untuk hasil tanaman hidup bukan benih mengalami penurunan pada tahun

anggaran 2016 dari 4.094.918 kg, 91.436 batang, 1403 kali dari tahun anggaran

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

21 Laporan Tahunan 2016

2015 sebesar 5.090.672 kg, 54.146 batang, 1282 kali. Selanjutnya mengalami

penurunan dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 5.549.910 Kg, 10.192 batang,

1297 kali. Sedangkan pada hasil tanaman mati mengalami peningkatan dan

penurunan berturut-turut antara tahun 2014, 2015, 2016 masing-masing sebesar :

837.305 kg, 0 batang, 37 kali (tahun 2014); 2.645.127 kg, 800 batang, 53 kali (tahun

2015); 1.899.908 kg, 70 batang, 30 kali (tahun 2016). Untuk benda lain pada tahun

2014 s/d 2016 tidak ada lalu lintas.

Data Domestik Masuk Tindakan Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2016.

a. Wilayah Kerja Lembar

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 ATANAMAN HIDUP DANBENIH

642.056 KILOGRAM72

20.296 BATANG

2 BHASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

4.069.977 KILOGRAM758

0 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI1.899.680 KILOGRAM

170 BATANG

4 D BENDA LAIN0 KILOGRAM

00 BATANG

b. Wilayah Kerja BIL

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 A TANAMAN HIDUP DANBENIH

4.709 KILOGRAM290

130.538 BATANG2 B HASIL TANAMAN HIDUP

BUKAN BENIH21.177 KILOGRAM

58891.436 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI 228 KILOGRAM13

70 BATANG4 D BENDA LAIN 0 KILOGRAM

00 BATANG

c. Wilayah Kerja Labuhan Lombok

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 A TANAMAN HIDUP DANBENIH

0 KILOGRAM1

750 BATANG2 B HASIL TANAMAN HIDUP

BUKAN BENIH0 KILOGRAM

00 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI 0 KILOGRAM0

0 BATANG4 D BENDA LAIN 0 KILOGRAM

00 BATANG

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

22

d. Wilayah Kerja Pemenang

NO KODE GOLONGAN MP

1 A TANAMAN HIDUP DANBENIH

2 B HASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

3 C HASIL TANAMAN MATI

4 D BENDA LAIN

Berikut Data Domestik Masuk

Pertanian Kelas I Mataram tahun

No Keterangan

1 Tanaman Hidupdan Benih

2 Hasil TanamanHidup Bukan Benih

3 Hasil Tanaman Mati

4 Benda Lain

Grafik Domestik Masuk

Balai Karantina Pertanian

Kg Btg

Tanaman Hidup danBenih

2015 15.267 77.929

2016 646.765 151.584

15.267

77.929

646.765

151.584

Laporan Tahunan 2016

Pemenang

GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN

TANAMAN HIDUP DAN 0 KILOGRAM0 BATANG

HASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

3.764 KILOGRAM0 BATANG

HASIL TANAMAN MATI 0 KILOGRAM0 BATANG

BENDA LAIN 0 KILOGRAM0 BATANG

Data Domestik Masuk Tindakan Total Karantina Tumbuhan

Pertanian Kelas I Mataram tahun 2015 dan 2016

2015 201

Vol Sat Frek Vol

15.267 Kg 199 646.765

77.929 Btg 151.584

Hidup Bukan Benih5.090.672 Kg 1.282 4.094.918

54.146 Btg 91.436Hasil Tanaman Mati 2.645.127 Kg 53 1.899.908

800 Btg 70

0 Kg 0 0

0 Btg 0

Grafik Domestik Masuk Tindakan Karantina Tumbuhan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan

Kg Btg Kg Btg Kg

Tanaman Hidup dan Hasil Tanaman HidupBukan Benih

Hasil Tanaman Mati Benda Lain

77.929 5.090.672 54.146 2.645.127 800 0

151.584 4.094.918 91.436 1.899.908 70 0

5.090.672

54.146

2.645.127

800

151.584

4.094.918

91.436 1.899.908

70

2015 2016

Laporan Tahunan 2016

SATUAN FREKUENSI

KILOGRAM0

BATANGKILOGRAM

57BATANG

KILOGRAM0

BATANGKILOGRAM

0BATANG

Karantina Tumbuhan Balai Karantina

2016

Sat Frek

Kg 363

Btg

4.094.918 Kg 1.403

Btg

1.899.908 Kg 30

Btg

Kg0

Btg

Karantina Tumbuhan

2015 dan 2016

Kg Btg

Benda Lain

0

0

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

23 Laporan Tahunan 2016

Jenis Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

(MP-OPTK) yang dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti :

strawbery, jeruk, dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian, buah anggur,

bawang putih, buah apel, buah salak, sayuran segar, tomat, wortel, kentang, kedelai,

bawang merah, sayuran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu

sengon, bunga mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe,

bibit kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan,

paprika, petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain. Sedangkan daerah asal dari media

pembawa organisme pengganggu tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa

Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar, Palembang, Sumbawa, Bima, Dompu, Jakarta,

sumba, dan Medan.

Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar yaitu:

tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman mati dan

benda lain. Data volume tertinggi Wilker Lembar terdapat pada Hasil Tanaman

Hidup Bukan Benih sebesar 4.069.977 kg. Wilker BIL dengan volume tertinggi pada

Tanaman Hidup Dan Benih sebesar 130.538 batang. Wilker Labuhan Lombok

dengan volume tertinggi pada Tanaman Hidup Dan Benih sebesar 750 batang.

Wilker Pemenang dengan volume tertinggi pada Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih

sebesar 3.764 kg.

4.1.4. Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pada tahun 2014 pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran

media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang dikeluarkan

dari Pulau Lombok untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 43.361 kg, 226.761

batang, 301 kali mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi 83.392 kg,

185.392 batang, 364 kali kemudian mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi

37.385 kg, 262472 batang, 376 kali. Sedangkan untuk hasil tanaman hidup bukan

benih pada tahun 2014 sebesar 5.526.410 kg, 95.062 batang, 3.159 kali kemudian

mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 7.959.457 kg, 96.705 batang,

6.797 kali. Selanjutnya pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan menjadi

12.600.052 kg, 80.158 batang, 9.560 kali. Untuk hasil tanaman mati pada tahun

2014 sebesar 45.102.090 kg, 15.000 batang, 128 kali mengalami penurunan pada

tahun 2015 menjadi 20.744.062 kg, 10.345 batang, 130 kali dan menurun pada

tahun 2016 menjadi 153.362 kg, 0 batang, 95 kali. Sedangkan untuk benda lain

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

24 Laporan Tahunan 2016

pada tahun 2014 sebesar 24 kg, 0 batang, 1 kali selanjutnya mengalami

peningkatan pada tahun 2015 menjadi 26 kg, 0 batang, 2 kali kemudian meningkat

lagi pada tahun 2016 menjadi 62 kg, 0 batang, 1 kali.

Data Domestik Keluar Tindakan Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2016.

a. Kantor Induk

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 ATANAMAN HIDUP DANBENIH

52 KILOGRAM20

71.309 BATANG

2 BHASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

11 KILOGRAM10

62.500 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI0 KILOGRAM

00 BATANG

4 D BENDA LAIN0 KILOGRAM

00 BATANG

b. Wilayah Kerja Lembar

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 ATANAMAN HIDUP DANBENIH

3.780 KILOGRAM32

34.616 BATANG

2 BHASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

552.600 KILOGRAM277

11.000 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI88590 KILOGRAM

490 BATANG

4 D BENDA LAIN0 KILOGRAM

00 BATANG

c. Wilayah Kerja BIL

NO KODE GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1 ATANAMAN HIDUP DANBENIH

9.410 KILOGRAM172

15.472 BATANG

2 BHASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

4.678.716 KILOGRAM5758

2.847 BATANG

3 C HASIL TANAMAN MATI3.372 KILOGRAM

270 BATANG

4 D BENDA LAIN62 KILOGRAM

10 BATANG

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

25

d. Wilayah Kerja Labuhan Lombok

NO KODE GOLONGAN MP

1 ATANAMAN HIDUP DANBENIH

2 BHASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

3 C HASIL TANAMAN MATI

4 D BENDA LAIN

Berikut Data Domestik Keluar

Kelas I Mataram Tahun 201

No Keterangan

1 Tanaman Hidupdan Benih

2 Hasil TanamanHidup Bukan Benih

3 Hasil Tanaman Mati

4 Benda Lain

Grafik Domestik Keluar

Balai Karantina Pertanian

TanamanHidup dan

Benih

2015 83.392 185.392

2016 37.385 262.472

37.385 262.472

Laporan Tahunan 2016

Labuhan Lombok

GOLONGAN MP-OPTK JUMLAH SATUAN

TANAMAN HIDUP DAN 24.143 KILOGRAM141.075 BATANG

HASIL TANAMAN HIDUPBUKAN BENIH

7.368.725 KILOGRAM3.811 BATANG

HASIL TANAMAN MATI61.400 KILOGRAM

0 BATANG

BENDA LAIN0 KILOGRAM0 BATANG

Berikut Data Domestik Keluar Total Karantina Tumbuhan Balai Karantina

2015 dan 2016

2015 201

Vol Sat Frek Vol

83.392 Kg 364 37.385

185.392 Btg 262.472

Hidup Bukan Benih7.959.457 Kg 6.797 12.600.052

96.705 Btg 80.158Hasil Tanaman Mati 20.744.062 Kg 130 153.362

10.345 Btg 0

26 Kg 2 62

0 Btg 0

omestik Keluar Tindakan Karantina Tumbuhan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2015 dan 201

HasilTanaman

HidupBukanBenih

HasilTanaman

MatiBenda Lain

185.392 7.959.457 96.705 20.744.06 10.345 26

262.472 12.600.05 80.158 153.362 0 62

262.472

12.600.052

80.158 153.362 62

2015 2016

Laporan Tahunan 2016

SATUAN FREKUENSI

KILOGRAM152

BATANGKILOGRAM

3515BATANG

KILOGRAM19

BATANGKILOGRAM

0BATANG

Balai Karantina Pertanian

2016

Sat Frek

Kg 376Btg

12.600.052 Kg 9.560Btg

Kg 95Btg

Kg1

Btg

Karantina Tumbuhan

dan 2016

Benda Lain

0

0

62

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

26 Laporan Tahunan 2016

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, bawang

merah, bawang putih, bawang bombai, kedelai, paprika, buah melon, sayuran segar,

adenium, bibit gaharu, bibit tanaman hias, bibit kelapa, kacang tanah, bibit mangga,

mangga, sayuran kangkung, tembakau kering, bibit kelengkeng, cabe dan lain-lain.

Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah Sumba, Flores, Kupang (Nusa

Tenggara Timur), Jawa Timur, Bali, Jakarta, Batam, Jawa Barat, Klaten, Balikpapan,

Pangkal Pinang, Palembang dan Tangerang.

Data domestik keluar untuk masing-masing wilker tertuang dalam data tabel

dibawah ini. Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar

yaitu : tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman

mati dan benda lain. Data domestik keluar dengan volume tertinggi terdapat pada

Wilker Labuhan Lombok berupa Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih sebesar

7.368.725 Kg. Wilker Lembar volume tertinggi pada Hasil Tanaman Hidup Bukan

Benih sebesar 552.600 kg. Wilker BIL volume tertinggi pada Hasil Tanaman Hidup

Bukan Benih sebesar 4.678.716 kg. Wilker Labuhan Lombok volume tertinggi pada

Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih sebesar 7.368.725 kg.

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindak karantina terhadap MP OPTK tahun

2016 dapat dilihat pada lampiran 6.

4.2. Perlakuan

Dalam tahun anggaran tahun 2016, tidak terdapat kegiatan tindakan karantina

berupa perlakuan terhadap MP-OPTK yang di lalulintaskan baik impor, ekspor,

maupun antar area. Perlakuan yang dimaksud berupa fumigasi, perlakuan air panas

(hot water treatment), perlakuan uap panas (vapor hot treatment) dan Heat

Treatment. Tidak adanya tindakan karantina perlakuan tidak ada disebabkan karena

tidak adanya persyaratan tambahan untuk perlakuan.

4.3 Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2016, tidak ada MP-OPTK yang dilakukan

pengasingan dan pengamatan. Hal ini dikarenakannya tidak adanya lalu lintas MP-

OPTK yang dipersyaratkan untuk tindakan pengasingan dan pengamatan.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

27 Laporan Tahunan 2016

4.4 Penahanan / Penangkapan

Dalam tahun anggaran 2016 terjadi 257 kali tindakan karantina penangkapan.

Penangkapan dilakukan terhadap bibit tanaman hias; bibit nangka; bibit pisang;

benih paria dan bibit pepaya dari negara malaysia dan singapura karena tidak

dilengkapi dengan Surat Ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian (SIPMENTAN) dan

surat kesehatan tanaman (Phytosanitary certifacate / PC) dari negara asal. Tindakan

penangkapan ini terjadi karena adanya pengawasan dari petugas karantina di

Konter Internasional Bandara Internasional Lombok bukan melalui laporan dari

pengguna jasa. Oleh karena itu penanganan tindakan karantina dilakukan tanpa

prosedur permohonan dari pengguna jasa (SP-1) karena bukan merupakan bentuk

permohonan Karantina Tumbuhan. Tindkaan penangkapan ini terjadi karena bentuk

pelanggaran terhadap UU No. 16 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan

serta PP No. 14 tentang Karantina Tumbuhan.

4.5 Penolakan

Terdapat Tindakan karantina penolakan terhadap Media Pembawa

OPT/OPTK selama tahun 2016, sebanyak 0 kali dari 257 kali tindakan

penangkapan. Penolakan ini tidak dilakukan oleh petugas karantina dikarenakan

tidak ada satupun dari pemilik MP-OPTK yang memenuhi surat perintah penolakan

terhadap MP-OPTK hingga batas waktu masa penolakan selama 14 hari berakhir.

Sehingga terhadap MP-OPTK tersebut akan dilanjutkan ke tindakan pemusnahan

dikarenakan belum dikeluarkan dari wilayah Republik Indonesia hingga batas waktu

yang ditentukan 14 hari). Mengingat bahwa MP-OPTK yang ditangkap oleh petugas

karantina maka pemilik tidak dapat memenuhi persyaratan karantina baik dari aspek

adminitrasi maupun teknis. Selain itu lalu lintas MP-OPTK yang ditangkap

merupakan pelanggaran terhadap UU No. 16 tentang karantina hewan, ikan dan

tumbuhan serta PP No. 14 tentang karantina tumbuhan dan bukan permohonan

terhadap pemeriksaan karantina.

4.6 Pemusnahan

Pada tahun 2016 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 270 kali karena tidak memenuhi

persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi maupun teknis. Selain itu

MP-OPTK yang dimusnahan merupakan hasil tangkapan yang merupakan

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

28

pelanggaran terhadap peraturan karantina bukan dari permohonan tindakan

karantina. Tindakan pemusnahan dilakukan dikarenakan hingg

sesuai UU-16 tahun 1992 dan PP

mengeluarkan dari wilayah Republik Indonesia (penolakan). Oleh karena itu untuk

mencegah resiko persebaran OPTK dilakukan tindakan pemusnahan.

penahanan, penolakan dan pemusnahan

lampiran 7.

Data Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan MP

NO JENIS TINDAKAN

1 Penahanan

2 Penolakan

3 Pemusnahan

Grafik Tindakan Karantina Tumbuhan Pena

4.7Intersepsi OPT / OPTK

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram

dilalulintaskan selama tahun 2016 ditemukan

pengganggu tumbuhan. Intersepsi OPT

Nematoda dan Bakteri.

0

50

100

150

200

250

300

Penahanan

2016 257

Axi

sTi

tle

Laporan Tahunan 2016

pelanggaran terhadap peraturan karantina bukan dari permohonan tindakan

karantina. Tindakan pemusnahan dilakukan dikarenakan hingga batas waktu 14 hari

16 tahun 1992 dan PP-14 tahun 2002 pemilik MP

mengeluarkan dari wilayah Republik Indonesia (penolakan). Oleh karena itu untuk

mencegah resiko persebaran OPTK dilakukan tindakan pemusnahan.

, penolakan dan pemusnahan MP-OPTK tahun 2016 dapat dilihat pada

Penolakan Dan Pemusnahan MP-OPT/OPTK Tahun 2016

JENIS TINDAKAN VOLUME SATUAN

257 Kali

0 Kali

270 Kali

Karantina Tumbuhan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan

PTK

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan media pembawa yg

selama tahun 2016 ditemukan 4 (Empat) jenis organisme

. Intersepsi OPT umumnya dari kelompok Cendawan,

Penahanan Penolakan Pemusnahan

0 270

Laporan Tahunan 2016

pelanggaran terhadap peraturan karantina bukan dari permohonan tindakan

a batas waktu 14 hari

14 tahun 2002 pemilik MP-OPTK tidak

mengeluarkan dari wilayah Republik Indonesia (penolakan). Oleh karena itu untuk

mencegah resiko persebaran OPTK dilakukan tindakan pemusnahan. Data

dapat dilihat pada

OPT/OPTK Tahun 2016

SATUAN WILKER

BIL

BIL

BIL

hanan, Penolakan dan Pemusnahan

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

bredasarkan media pembawa yg

jenis organisme

umumnya dari kelompok Cendawan,

Pemusnahan

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

29 Laporan Tahunan 2016

Cendawan yang ditemukan antara lain: Aspergillus flavus; Cercospora

kikuchii; Fusarium sp; Curvularia lunata. Data hasil pelaksanaan kegiatan intersepsi

OPT/OPTK tahun 2016 disajikan dalam lampiran 8.

4.8 Penggunaan Formulir

Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditandai dengan dilakukannya sertifikasi atas MP-OPTK

yang akan dilalulintaskan baik ke maupun dari dalam wilayah Pulau Lombok

Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada Tahun 2016 Penggunaan Dokumen/Sertifikat atas MP-OPTK sebanyak

11947 (Sebelas ribu Sembilan ratus empat puluh tujuh) set yang terdiri dari Sertifikat

Pelepasan Karantina Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 1787 (Seribu

tujuh ratus delapan puluh tujuh) set, Penggunaan Dokumen Phytosanitary Certificate

(KT.10) sebanyak 128 (Seratus dua puluh delapan) set dan Penggunaan Dokumen /

Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 10032 (Sepuluh ribu tiga puluh

dua) set. Sedangkan Dokumen/ Sertifikat Ruak/ Batal di Tahun 2016 Sebanyak 63

Set Sertifikat terdiri dari Dokumen / Sertifikat Pelepasan Karantina

Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 17 (Tujuh belas) set, Dokumen

Phytosanitary Certificate (KT.10) sebanyak 11 (Sebelas) set dan Dokumen /

Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 35 (Tiga puluh lima) set.

Dilakukan pemusnahan dokumen utama dan dokumen pendukung

operasional karantina tumbuhan dikarenakan adanya perubahan dokumen. Sesuai

dengan Permentan RI Nomor : 14/Permentan/KR.050/4/2016 tanggal 11 April 2016

dan Surat Edaran Sekretaris Badan Karantina Pertanian Nomor:

11776/PL.320/K.1/11/2016 tanggal 16 Nopember 2016 tentang Penghapusan

Dokumen Sertifikat Karantina Pertanian.

Data perincian penggunaan formulir Karantina Tumbuhan (KT) tahun 2016

dapat dilihat pada lampiran 9.

4.9 Pemantauan Daerah Sebar OPT /OPTK

4.9.1 Sasaran Pemantauan

Berdasarkan kebijakan Badan Karantina Pertanian pelaksanaan

Pemantauan OPT/OPTK Tahun Anggaran 2016, sasaran pemantauan secara

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

30 Laporan Tahunan 2016

umum mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Tentang Jenis Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina. Secara khusus yang menjadi sasaran pemantauan

adalah tanaman unggulan daerah dan jenis-jenis OPTK yang kemungkinan

terbawa melalui produk pertanian impor maupun antar area melalui benih/non

benih impor.

Sasaran pemantauan OPTK tahun 2015 secara umum adalah OPTK

kategori A1 maupun A2 seperti tercantum dalam Permentan Nomor

51/Permentan/KR.010/9/2015 Sedangkan secara khusus berdasarkan :

1. OPTK pada padi, jagung dan kedelai yang merupakan arahan untuk

mendukung swasembada pangan serta komoditi impor strategis di Pulau

Lombok.

2. OPT dan OPTK pada komoditi ekspor Pulau Lombok.

3. Hasil pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu OPTK

A1 dan A2 yang ditemukan pada tahun 2013, 2014 dan 2015 yang perlu

diverifikasi ulang dalam rangka penetapan daerah sebar OPTK.

4. Surat Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

No. 366/KT.210/L.3/9/2013 tentang Temuan OPTK Papayae Ring Spot

Virus (PRsV) yang termasuk OPTK A1 yang telah ditemukan di Provinsi

Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara menghimbau untuk

dilakukan pemantauan lebih lanjut.

5. Lampiran Surat Kepala Badan Karantina Pertanian

No.596/KT.110/L/01/2014 tentang pelaksanaan Pemantauan OPTK

Tahun Anggaran 2014, menyatakan bahwa UPT Karantina Pertanian agar

melakukan verifikasi ulang terhadap temuan OPTK A1 dan/atau A2 yang

pernah ditemukan di wilayah pemantauan masing-masing, sekaligus

memantau keberadaan OPTK yang telah ditemukan oleh UPT atau

instansi lain.

6. Rekapitulasi hasil temuan OPTK tahun 2015 berdasarkan seminar

nasional pemantauan tanggal 26 september 2015. Pemantauan OPTK

dilakukan diseluruh wilayah Pulau Lombok, yaitu :

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

31 Laporan Tahunan 2016

No Nama Kabupaten Nama Kecamatan

1 Kabupaten Lombok

Timur

: Kecamatan. Sembalun, Suela, Terara, Sikur,

Masbagik, Selong, Sakra, Wanasaba,

Aikmel, Labuhan Haji.

2 Kabupaten Lombok

Tengah

: Kecamatan. Batukliang, Batukliang Utara,

Kopang, Praya Barat, Praya Barat Daya,

Jonggat.

3 Kabupaten Lombok

Barat

: Kecamatan. Narmada, Gerung, Kediri,

Lembar, Labuapi, Senggigi, Batu Layar,

Gunung Sari, Sekotong.

4 Kabupaten Lombok

Utara

: Kecamatan. Bayan, Kayangan, Gangga,

Tanjung, Pemenang

5 Kota Mataram : Kecamatan. Ampenan, Sekarbela ,

Cakranegara, Selaparang, Mataram

4.9.2 Hasil Pemantauan

Berdasarkan hasil pemantauan OPTK di seluruh wilayah Pulau

Lombok (4 Kabupaten dan 1 Kota) yang dilanjutkan dengan identifikasi di

Laboratorium Karantina Tumbuhan dan hasil uji konfirmasi atau uji rujukan di

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian, didapat temuan OPTK sasaran

sesuai keputusan Menteri Pertanian No. 51/Permentan/KR.010/9/2015

sebanyak 11 OPTK yaitu 1 OPTK Kategori A1 dan 10 OPTK Kategori A2

dengan perincian sebagai berikut :

Tabel Daftar OPTK Hasil Temuan Pemantauan OPTK Tahun 2016

Kelompok Temuan Jenis OPTK

Serangga

1. Bactrocera occipitalis OPTK A2

2. Bactrocera musae OPTK A2

3. Paraeucosmetus pallicornis OPTK A2

4. Aleurodicus dugesii OPTK A2

Tungau1. Raoiella indica OPTK A2

2. Brevipalpus californicus OPTK A1

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

32 Laporan Tahunan 2016

3. Calacarus carinatus OPTK A2

Cendawan

1. Helminthosporium solani OPTK A2

2. Uromycladium tepperianum OPTK A2

3. Peronospora manshurica OPTK A2

Bakteri 1.Pantoea stewartii OPTK A1

5 Berikut ini adalah Lokasi Daerah Sebar ditemukannya Organisme Pengganggu

Tanaman Karantina (OPTK) berdasarkan hasil pemantauan daerah sebar

OPT/OPTK di wilayah Pulau Lombok ditemukan 11 jenis OPTK yaitu :

1. Bactrocera occipitalis

Tanaman Inang : belimbing, jeruk, mangga, sawo, jambu biji, plum..

Daerah Temuan di Pulau Lombok: Bactrocera occipitalis ditemukan di

Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Lembar (Desa Ketire, Desa

Bakong Dasan, Desa Eyat Mayang); Kecamatan Gerung (Desa Giri

Tembesi, Desa Dasan Tapen), Kecamatan Kediri (Desa Sedayu Tengah),

Kecamatan Narmada (Desa Suranadi). Di Kota Mataram yaitu Kecamatan

Cakranegara (Desa Sayang-Sayang), Kecamatan Selaparang (Desa

Rembige). Di Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Wanasaba (Desa

Kembang Kerang, Desa Wanasaba, Desa Karang Baru), Kecamatan Suela

(Desa Sapit, Desa Lemor), Kecamatan Selong (Desa Selong, Desa Bermis),

Kecamatan Labuhan Haji (Desa Dasan Geres), Kecamatan Sukamulia

(Desa Karang Anyar). Di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kecamatan

Jonggat (Desa Pengenjek). Di Kabupaten Lombok Utara yaitu di Kecamatan

Pemenang (Desa Pemenang/Pusuk), Kecamatan Tanjung (Desa Sokong),

Kecamatan Gangga (Desa Genggelang, Desa Sambik Bangkol), Kecamatan

Kayangan (Desa Santong Mulia). Di Kabupaten Lombok Tengah yaitu

Kecamatan Praya Barat (Desa Batujai, Desa Penujak), Kecamatan Praya

(Desa Perapen).

2. Bactrocera musae Tryon

Tanaman Inang : tanaman pisang, papaya dan jambu biji.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Bactrocera musae ditemukan di

Kabupaten Lombok Barat yaitu di Kecamatan Gerung (Desa Babussalam),

Kecamatan Lembar (Desa Bakong Dasan, Desa Jelateng), Kecamatan

Sekotong (Desa Sekotong Tengah), Kecamatan Narmada (Desa Suranadi.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

33 Laporan Tahunan 2016

Di Kota Mataram yaitu Kecamatan Sekarbela (Desa Tanjung Karang, Desa

Karang Pule), Kecamatan Selaparang (Desa Rembige). Di Kabupaten

Lombok Timur yaitu Kecamatan Selong (Desa Selong, Desa Bermis),

Kecamatan Labuhan Haji (Desa Dasan Geres), Kecamatan Sukamulia

(Desa Karang Anyar), Kecamatan Sikur (Desa Sikur Barat), Kecamatan

Suela (Desa Lemor), Kecamatan Sembalun (Desa Pusuk, Desa Sembalun

Lawang). Di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kecamatan Jonggat (Desa

Ubung, Desa Pengenjek), Kecamatan Batukliang Utara (Desa Mas-Mas),

Kecamatan Kopang (Desa Kopang), Kecamatan Pujut (Desa Tanaq Awu),

Kecamatan Praya Timur (Desa Mujur), Kecamatan Praya Tengah (Desa

Gerantung), Kecamatan Praya (Desa Praya, Desa Perapen). Di Kabupaten

Lombok Utara yaitu Kecamatan Tanjung (Desa Sokong, Desa Tegal Maja),

Kecamatan Kayangan (Desa Selengen).

3. Paraecosmetus pallicornis Dallas

Tanaman Inang : Oryza sativa (padi)

Daerah temuan di Pulau Lombok : Paraeucosmetus pallicornis ditemukan

di Kota Mataram yaitu Kecamatan Sandubaya (Desa Babakan Kebon). Di

Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Aikmel (Desa Lenek, Desa

Lenek Lauk, Desa Mamben, Desa Keroya), Kecamatan Selong (Desa

Pancor). Di Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Lingsar (Desa

Sigerongan).

4. Aleurodicus dugesii Cockerell

Tanaman Inang : tanaman cabai, kelapa, murbei, kemuning, pisang,

alpokat, jambu biji, jarak kepyar.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Aleurodicus dugesi ditemukan di

Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Sembalun (Desa Sembalun

Lawang, Desa Sajang, Desa Sembalun Sajang).

5. Raoiella indica Hirst

Tanaman Inang : tanaman pinang, pisang, kelapa, kelapa sawit, jahe, jahe

merah.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Raoiella indica ditemukan di Kabupaten

Lombok Timur yaitu Kecamatan Aikmel (Desa Lenek). Di Kabupaten

Lombok Utara yaitu di Kecamatan Tanjung (Desa Tegal Maja), Kecamatan

Gangga (Desa Sambik Bangkol).

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

34 Laporan Tahunan 2016

6. Brevipalpus californicus Bank

Tanaman Inang: tanaman teh, okra, ubi jalar, pisang, buncis, anggrek,

anggur, kayu manis, komak, terong-terongan, jambu biji.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Brevipalpus californicus ditemukan di

Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Lembar (Desa Jembatan

Kembar), Kecamatan Labuapi (Desa Labuapi), Kabupaten Lombok Timur

yaitu Kecamatan Pringgasela (Desa Sinar Sari), Kecamatan Sembalun

(Desa Sembalun Bumbung) dan Kabupaten Lombok Utara yaitu Kecamatan

Tanjung (Desa Tegal Maja).

7. Calacarus carinatus Green

Tanaman Inang : tanaman teh dan cabai.

Daerah Temuan di Pulau Lombok : Calacarus carinatus ditemukan di

Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Lembar (Desa Labuhan Tereng,

Desa Jembatan Kembar). Di Kota Mataram yaitu Kecamatan Sekarbela

(Desa Jempong Baru), Kecamatan Pagutan (Desa Karang Buaya). Di

Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Sembalun (Desa Sembalun

Sajang), Kecamatan Sukamulia (Desa Nyiur Tebel). Di Kabupaten Lombok

Utara yaitu Kecamatan Gangga (Desa Lekok).

8. Helminthosporium solani Durieu & Mont

Tanaman Inang : Kentang.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Helminthosporium solani ditemukan di

Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Narmada (Desa Gerimax Indah)

dan di Kota Mataram yaitu Kecamatan Ampenan (Desa Tanjung Karang),

Kecamatan Mataram (Desa Punia).

9. Uromycladium tepperianum Saccardo

Tanaman Inang : Sengon.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Uromycladium tepperuanum ditemukan

di Kabupaten Lombok Barat yaitu Kecamatan Lembar (Desa Bakong

Dasan), Kecamatan Narmada (Desa Golong) dan di Kabupaten Lombok

Tengah yaitu Kecamatan Batukliang Utara (Desa Mas-Mas).

10.Peronospora manshurica Naum Syd

Tanaman Inang: Kedelai.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

35 Laporan Tahunan 2016

Daerah temuan di Pulau Lombok : Peronospora manshurica ditemukan di

Kota Mataram yaitu Kecamatan Cakranegara (Desa Cakranegara) dan

Kecamatan Ampenan (Desa Ampenan, Desa Karang Panas).

11.Pantoea stewartii subsp. stewartii Smith.

Tanaman Inang: jagung, jagung manis, tebu, sorgum, gandum, kacang

hijau, mentimun.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Pantoea stewartii subsp. stewartii

ditemukan di Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Aikmel (Desa

Mamben) dan Kecamatan Pringgabaya (Desa Anggaraksa).

4.10 Laboratorium

Pada tahun 2016, Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina

Pertanian (BKP) Kelas I Mataram memperoleh akreditasi ruang lingkup pengujian

dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yaitu Identifikasi Morfologi Helminthosporium

solani dan Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactrocera

carambolae, Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera musae,

Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan Metode

Pengamatan Morfologi. Pada tahun yang sama Laboratorium Karantina Tumbuhan

juga mengajukan penambahan raung lingkup yaitu Identifikasi Serangga Hama

Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus

mercatordengan Metode Pengamatan Morfologi.

Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Mataram mengikuti uji

banding yang diselenggarakan oleh:

1. BBKP Soekarno Hatta (tanggal 22-23 Februari 2016)

- Hasil uji banding pada deteksi bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae

dan Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis (Cmm) menggunakan

metode ELISA mendapatkan hasil MEMUASKAN.

- Hasil uji banding pada Identifikasi Aphelenchoides besseyi Christie 1942

secara Morfologi mendapatkan hasil MEMUASKAN.

2. BKP Kelas I Balikpapan (tanggal 5-7 September 2016)

- Hasil Uji Banding Identifikasi Hama Gudang (Sitophilus oryzae, Sitophilus

zeamays dan Tribolium castaneum) secara Morfologi mendapatkan hasil

MEMUASKAN.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

36 Laporan Tahunan 2016

- Hasil Uji Banding Identifikasi Mikologi/ Cendawan Helminthosporium solani,

Curvularia eragrostidis mendapatkan hasil MEMUASKAN

Untuk menjamin keabsahan unjuk kerja dan mutu hasil pengujian serta

memelihara kompetensi analis Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I

Mataram berdasarkan persyaratan teknis standar ISO/IEC 17025:2008 khususnya

pada klausul 5.9 Jaminan Mutu Hasil Pengujian maka perlu melakukan uji banding

antar laboratorium pada ruang lingkup terakreditasi serta yang akan diajukan untuk

penambahan ruang lingkup sebagai persyaratan terakreditasi. Uji banding dilakukan

dengan laboratorium lain (laboratorium peserta) yang dinilai kompeten di bidang

pengujian. Pada tahun 2016 ini kegiatan uji banding yang dilaksanakan dengan

ruang lingkup yaitu:

1. Identifikasi cendawan Helminthosporium solani.

2. Identifikasi cendawan Peronospora manshurica.

3. Identifikasi tungau Raoiella indica.

Peserta laboratorium yang mengikuti uji banding sebanyak 5 (lima)

Laboratorium yaitu: Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian, BKP Kelas I

Denpasar, BKP Kelas I Jambi, BKP Kelas I Balikpapan dan BKP Kelas II Tarakan.

Keseluruhan Laboratorium peserta uji banding mendapatkan hasil MEMUASKAN.

Selain melasnakan kegiatan diatas, Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP

Kelas I Mataram melakukan pengujian. Frekuensi pengujian pada tahun 2016

dilakukan sebanyak 318 kali. Frekuensi pengujian tahun 2016 mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya, dimana frekuensi pengujian di tahun 2015 mencapai 386 kali

pengujian. Jumlah pengujian setiap bulannya bervariasi.

Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan tahun 2015

dan Tahun 2016

No. BulanFrekuensi (kali)

2015 2016

1. Januari 4 9

2. Februari 4 27

3. Maret 7 7

4. April 15 89

5. Mei 27 34

6. Juni 20 58

7. Juli 44 12

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

37

8. Agustus

9. September

10. Oktober

11. November

12. Desember

JUMALH

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaqtahun 2016

Untuk frekuensi pengujia

menunjukkan frekuensi pengujian terendah yaitu 7 kali dan pada bulan April

menunjukkan frekuensi pengujian tertinggi yaitu 89 kali. Pengujian yang dilakukan di

Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

meliputi pengujian media pembawa, pengujian hasil pemantauan OPT/OPTK serta

pengujian hasil pengambilan sampel (monitoring).

Grafik Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuha

Interpretasi Data dan Grafik:Kegiatan pengujian tertinggi pada bulan April 201

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

4 4 79

27

7

Laporan Tahunan 2016

94 24

September 39 8

94 20

November 12 19

Desember 26 11

JUMALH 386 318

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaq

Untuk frekuensi pengujian laboratorium pada tahun 2016

menunjukkan frekuensi pengujian terendah yaitu 7 kali dan pada bulan April

menunjukkan frekuensi pengujian tertinggi yaitu 89 kali. Pengujian yang dilakukan di

Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

meliputi pengujian media pembawa, pengujian hasil pemantauan OPT/OPTK serta

pengujian hasil pengambilan sampel (monitoring).

Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Tahun 2015 dan 2016

Interpretasi Data dan Grafik:Kegiatan pengujian tertinggi pada bulan April 2016.

15

2720

44

94

39

94

127

89

34

58

12

24

8

20 19

Tahun 2015 Tahun 2016

Laporan Tahunan 2016

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaq system

n laboratorium pada tahun 2016 di bulan Maret

menunjukkan frekuensi pengujian terendah yaitu 7 kali dan pada bulan April

menunjukkan frekuensi pengujian tertinggi yaitu 89 kali. Pengujian yang dilakukan di

Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

meliputi pengujian media pembawa, pengujian hasil pemantauan OPT/OPTK serta

n Per Bulan

12

2619

11

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

38

Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai GolonganTarget Pengujian Tahun 2016

Golongan Target Uji

Serangga

Tungau

Cendawan

Bakteri

Nematoda

Virus

Gulma

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaq systemtahun 2016

Grafik Persentase PengujianSesuai Target Pengujian Tahun 201

Interpretasi Data dan Grafik:Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 201adalah pengujian serangga sebesar 57,54virus dan gulma sebesar 0 %.

4.10.1. Monitoring dan Pengambilan Sampel

Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel dalam

rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring

pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah, dimana

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200 183

46

Laporan Tahunan 2016

Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai GolonganTarget Pengujian Tahun 2016

Golongan Target Uji Frekeensi (kali) Persentase

183 57,54

46 14,46

53 16,66

21 6,60

15 4,71

0 0

0 0

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaq system

Grafik Persentase Pengujian Laboratorium Karantina TumbuhanSesuai Target Pengujian Tahun 2016

Interpretasi Data dan Grafik:Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 2016 persentase tertinggiadalah pengujian serangga sebesar 57,54 % sedangkan terendah adalah pengujianvirus dan gulma sebesar 0 %.

4.10.1. Monitoring dan Pengambilan Sampel

Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel dalam

rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring

pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah, dimana

4653

21 150

Laporan Tahunan 2016

Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Golongan

Persentase (%)

57,54

14,46

16,66

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan Eplaq system

Laboratorium Karantina Tumbuhan

persentase tertinggi% sedangkan terendah adalah pengujian

Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel dalam

rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring berupa

pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah, dimana

0

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

39 Laporan Tahunan 2016

merupakan target ruang lingkup pengujian akreditasi laboratorium tumbuhan sesuai

SNI ISO/IEC 17025:2008. Hasil kegiatan monitoring/pengambilan sampel telah

dirangkum dalam hasil pengujian laboratorium.

4.10.2. Koleksi OPT/OPTK

Kegiatan koleksi yang dilakukan yaitu melaksanakan pembuatan dan

pengelolaan koleksi OPT/OPTK, berupa koleksi kering dan koleksi basah. Kegiatan

koleksi ini berdasarkan hasil intersepsi teknik operasional karantina, pemantauan

daerah sebar OPT/OPTK di Pulau Lombok serta monitoring/pengambilan sampel

tahun 2016. Koleksi meliputi 20 buah koleksi kering dari kelompok serangga hama

gudang, 66 buah koleksi kering dari kelompok serangga lalat buah, 20 buah slide

preparat dari kelompok tungau, 55 buah slide preparat dari kelompok cendawan,

11 buah koleksi kering media pembawa dan 1 buah koleksi basah (herbarium) gejala

penyakit tumbuhan.

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

40 Laporan Tahunan 2016

BAB V

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Dengan semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat,

tentu mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan peningkatan arus

lalulintas alat angkut udara, laut maupun darat. Kondisi seperti itu tidak dipungkiri

membuat terjadinya peningkatan arus bongkar muat barang dan manusia. Bila

fungsi pengawasan tidak mendapat penanganan yang serius oleh petugas karantina

di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan Pemerintah, maka akan

memiliki potensi besar beresiko masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit

Hewan Karantina) / OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) serta

terjadinya perdagangan satwa-satwa dilindungi. Kekayaan alam dan kelestarian

sumber daya alam yang tidak terjaga dan terawasi dengan baik dapat beresiko

menimbulkan kerugian ekonomi yang besar dan berpengaruh terhadap kondisi

sosial masyarakat secara luas dan nyata.

Operasional pengawasan sebagai implementasi pelaksanaan fungsi

perkarantinaan dilaksanakan berdasarkan pada peraturan perkarantinaan antara

lain Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan

peraturan-peraturan lain yang relevan.

Sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada

Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram diberikan mandat dan tanggungjawab strategis

sebagai instansi pelaksana fungsi pengawasan perkarantinaan lalulintas komoditas

pertanian dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Pemerintah di Pulau Lombok. Serangkaian tugas pokok tersebut dilakukan oleh

petugas karantina didalam upaya memberikan perlindungan pada sumber daya alam

hayati/hewani melalui tindakan mencegah masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan

Penyakit Hewan Karantina) serta OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina) dari Luar Negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia; antar

area/antar pulau di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia serta mencegah

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

41 Laporan Tahunan 2016

keluarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari wilayah Negara Republik Indonesia ke Luar

Negeri.

Kegiatan pengawasan terkait pencegahan masuk dan tersebarnya

MPHPHK serta MPOTK dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan Pemerintah. Tetapi resiko pelanggaran lalulintas bongkar muat

barang serta manusia yang berdampak masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK bisa

saja terjadi dengan alat angkut perairan melalui tempat-tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan disepanjang pantai Pulau Lombok.

Pengawasan pada tempat yang belum ditetapkan perlu mendapat perhatian dari

semua pihak termasuk instansi teknis terkait.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam mengemban tanggung

jawab fungsi pengawasan, berupaya melakukan pengawasan di tempat-tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan melalui kegiatan Patroli secara

reguler dengan tujuan untuk memberi keyakinan bahwa tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan tidak dipergunakan sebagai tempat

bongkar muat media pembawa yang beresiko mengancam kelestarian sumberdaya

alam hayati/hewani di Pulau Lombok melalui masuk dan tersebarnya penyakit

hewan/tumbuhan karantina. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dan

Pemerintah Daerah terus diupayakan meningkatkan fungsi pengawasan agar

program pemerintah khususnya program Pemerintah Daerah dibidang peternakan

dan pertanian dapat berjalan dengan optimal. Selain fungsi pengawasan untuk

pelaksanaan perkarantinaan, fungsi pengawasan juga mempunyai peran luas dan

melekat pada semua aspek kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

melaksanakan berbagai kegiatan yang berdaya guna dengan penerapan SMM

(Sistem Managemen Mutu) Pelayanan 9001 : 2008, SMM Laboratorium 17025 :

2008, Standar Pelayanan Publik (SPP) serta penerapan SPIP (Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah) sebagai alat kontrol dan evaluasi.

Dalam meningkatkan peran pengawasan dan penindakan ada 3 (tiga)

kegiatan pokok yang diupayakan dilakukan seperti :

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

42 Laporan Tahunan 2016

1. Sosialisasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan mendorong

peran serta masyarakat akan pentingnya pelaksanaan perkarantinaan dalam rangka

mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan/tumbuhan karantina

ke Pulau Lombok terutama penyakit Rabies dan Nematoda Sista Kuning pada

kentang.

Penyakit Rabies, salah satu penyakit hewan yang disebabkan oleh virus,

bersifat akut, menyerang susunan syaraf pusat dan dapat bersifat zoonosis. Anjing,

kucing, kera dan hewan sebangsanya sangat berpotensi sebagai hewan pembawa

rabies (HPR) kepada manusia lewat gigitan atau jilatan pada kulit terluka. Penyakit

ini juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti para wisatawan setelah penyakit

malaria karena dapat menyebabkan kematian pada manusia yang tertular.

Menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu dengan

kerugian ekonomi yang sangat besar untuk program pemberantasannya.

Nematoda Sista Kuning (NSK) merupakan nematoda parasit tanaman dan

penyakit pada tanaman kentang, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan. Penyakit NSK ini dapat menyebabkan produksi kentang petani turun

hingga 70% dan sangat sulit dikendalikan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi

yang sangat besar untuk program eradikasinya.

Nusa Tenggara Barat sampai saat masih bebas dari penyakit Rabies dan

NSK untuk itu terus diupayakan dapat dipertahankan melalui kegiatan sosialisasi

Karantina Pertanian dengan melibatkan Instansi terkait, masyarakat pendidikan,

masyarakat umum dan media masa dalam bentuk kegiatan pameran, pembuatan

banner, pemasangan baligho serta penyebarluasan brosur, leaflet dan sticker.

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan bahwa masyarakat memahami

pelaksanaan perkarantinaan dan perlunya dilakukan upaya pencegahan penyakit

hewan/tumbuhan karantina.

2. Kegiatan Pre-emptif

Sosialisasi Karantina Pertanian telah dilakukan diberbagai tempat seperti :

a. Sosialisasi Karantina Pertanian di Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela,

Mataram dan di Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara yang merupakan

daerah yang memiliki pesisir pantai yang sangat panjang dan beresiko

sebagai tempat pemasukan/pengeluaran media pembawa HPHK maupun

OPTK.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

43 Laporan Tahunan 2016

b. Pelaksanaan donor darah dan senam bersama dengan instansi terkait di

pelabuhan Lembar, sekaligus dimanfaatkan untuk melakukan penyebarluasan

informasi perkarantinaan melalui pembagian brosur dan leaflet.

c. Melaksanakan kegiatan Coffee morning di Wilker Pemenang, Kabupaten

Lombok Utara dan di Wilker Labuhan Lombok, Lombok Timur dengan

melibatkan instansi terkait terutama tim yang tergabung dalam Tim Terpadu

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Hal ini dilakukan sebagai wujud

koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya menyamakan persepsi dalam

pengawasan pelaksanaan tindakan karantina dan sekaligus merupakan

bahan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh Tim Terpadu.

d. Sedangkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya penyakit

HPHK maupun OPTK ke Pulau Lombok, telah dilakukan pemasangan baligho

di daerah Gerung, Lombok Barat yang tidak jauh dari pelabuhan Lembar.

Pemasangan baligho pada prinsipnya dilakukan untuk mendorong peran

serta masyarakat dalam melaksanakan perkarantinaan sehingga dapat

mengantisipasi masuknya media pembawa HPHK/OPTK ke Pulau Lombok.

Selain kegiatan tersebut, berbagai kegiatan bermanfaat telah dilakukan

seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui rapat konsolidasi

PPNS, Intelijen dan Polsus serta mengusulkan pegawai untuk mengikuti

pelatihan PPNS dan Polsus yang diselenggarakan Badan Karantina

Pertanian.

e. Pameran

Kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan penting dari kegiatan

preemptif yang telah dilakukan dengan tujuan dapat mengoptimalkan

kegiatan pameran sebagai media/sarana untuk menyebarluaskan informasi

perkarantinaan sehingga tumbuh kesadaran dan pemahaman masyarakat

mengenai perkarantinaan terutama bagi yang akan melalulintaskan produk-

produk pertanian/peternakan.

3. Kegiatan Preventif

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran

tindakan perkarantinaan melalui pengawasan, supervisi pengawasan dan patroli di

tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ditetapkan maupun yang belum ditetapkan.

Koordinasi internal maupun eksternal telah dilakukan pada berbagai kesempatan

melalui kegiatan pertemuan/rapat, donor darah, coffee morning dan senam bersama

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

44 Laporan Tahunan 2016

dengan instansi terkait seperti Syahbandar, Pelindo III Lembar, Administrasi

Pelabuhan, KP3 Laut/Bandara, Bea Cukai dan BKSDA NTB.

4. Kegiatan Refresif

Komitmen pelaksanaan penegakan hukum oleh aparatur karantina dilakukan

dengan meningkatkan kwalitas SDM melalui pelatihan PPNS sebagai jaminan

kompetensi SDM dalam melaksanakan penegakan hukum serta melaksanakan

koordinasi dengan penyidik Polri selaku Korwas PPNS.

Kegiatan penegakan hukum terkait tindakan pelanggaran di bidang Karantina

Pertanian diupayakan secara terus menerus dilakukan sehingga adanya kesadaran

pengguna jasa untuk patuh terhadap peraturan perkarantinaan. Adapun data PPNS,

Polsus dan Intelejen Karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 10.

A. Frekuensi Lalulintas MP-HPHK/MP-OPTK, Tindakan Pelanggaran

Frekuensi Lalulintas, Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Media Pembawa

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (MP-OPTK)

NO TAHUNLALIN(kali)

PENAHANAN(kali)

%PENOLAKAN

(kali)%

PEMUSNAHAN(kali)

%

1 2014 5.405 92 1,7 50 0,1 88 1,7

2 2015 8.960 100 1,1 - - 95 1,0

3 2016 11.827 257 2,2 - - 270 2,3

Frekuensi Lalulintas, Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Media Pembawa

Hama Dan Penyakit Hewan Karantina (MPHPHK)

NO TAHUNLALIN(kali)

PENAHANAN(kali)

%PENOLAKAN

(kali)%

PEMUSNAHAN(kali)

%

1 2014 9.436 166 1,8 9 0,1 31 0,4

2 2015 12.347 252 2,0 12 0,1 73 0,6

3 2016 13.615 249 1,8 33 0,2 59 0,4

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

45

Grafik Frekuensi

Grafik Frekuensi Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan MPOPT

Grafik Frekuensi Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2014

MPOPTK 5.405

MPHPHK 9.436

Axi

sTi

tle

0

50

100

150

200

250

300

PENAHANAN

2014 92

2015 100

2016 257

Axi

sTi

tle

0

50

100

150

200

250

300

PENAHANAN

2014 166

2015 252

2016 249

Axi

sTi

tle

Laporan Tahunan 2016

Frekuensi Lalulintas MPHPHK/MPOPTK

Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan MPOPT

Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan

2014 2015 2016

5.405 8.960 11.827

9.436 12.347 13.615

PENAHANAN PENOLAKAN PEMUSNAHAN

50 88

0 95

0 270

PENAHANAN PENOLAKAN PEMUSNAHAN

9 31

12 73

33 59

Laporan Tahunan 2016

Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan MPOPTK

Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan MPHPHK

11.827

13.615

PEMUSNAHAN

PEMUSNAHAN

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

46 Laporan Tahunan 2016

B. ANALISA DATA

Dari rekapitulasi data kegiatan Karantina Tumbuhan diketahui bahwa adanya

peningkatan FREKUENSI lalulintas MPOPTK sebesar 32% dari 8.960 kali pada

tahun 2015 menjadi 11.827 kali pada tahun 2016. Terjadi peningkatan prosentasi

PENAHANAN MPOPTK sebesar 100% dari 100 kali penahanan (1,1%) pada tahun

2015 menjadi 257 kali penahanan (2,2%) pada tahun 2016. Untuk prosentase

kegiatan PENOLAKAN MPOPTK tidak pernah dilaporkan sampai akhir tahun 2016.

Sedangkan untuk prosentase kegiatan PEMUSNAHAN MPOPTK terjadi

peningkatan sebesar 130% dari 95 kali pemusnahan (1,0%) pada tahun 2015

menjadi 270 kali pemusnahan (2,3%) pada tahun 2016.

Sedangkan dari rekapitulasi data kegiatan Karantina Hewan diketahui bahwa

adanya peningkatan FREKUENSI lalulintas MPHPHK sebesar 10,3% dari 12.347

kali pada tahun 2015 menjadi 13.615 kali pada tahun 2016. Terjadi penurunan

prosentase PENAHANAN MPHPHK sebesar 1,2% dari 252 kali penahanan (2,0%)

pada tahun 2015 menjadi 249 kali penahanan (1,8%) pada tahun 2016. Untuk

kegiatan PENOLAKAN MPHPHK terjadi peningkatan prosentase sebesar 100% dari

12 kali penolakan (0,1%) pada tahun 2015 menjadi 33 kali penolakan (0,2) pada

tahun 2016. Sedangkan untuk kegiatan PEMUSNAHAN MPHPHK terjadi penurunan

prosentase sebesar 50% dari 73 kali pemusnahan (0,6%) pada tahun 2015 menjadi

59 kali pemusnahan (0,4%) pada tahun 2016.

Frekuensi lalulintas dan prosentase kegiatan penahanan, penolakan dan

pemusnahan MPHPHK/MPOPTK sangat bervariasi di setiap wilker tergantung

frekuensi lalulintas media pembawa tetapi cenderung masih terjadi sangat tinggi di

Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) dibandingkan Wilayah

Kerja yang lain seperti : Wilayah Kerja Lembar, Wilayah Kerja Labuhan Lombok,

Wilayah Kerja Pemenang. Frekuensi penahanan/pemusnahan MPHPHK/MPOPTK

yang terjadi pada tahun 2016 terutama disebabkan adanya pemasukan

burung/unggas, daging, madu, kulit kering, benih, bibit, buah, sayur segar,

hortikultura dari dari luar negeri serta beberapa komoditas pertanian yang masuk

dari luar daerah.

Sosialisasi Karantina Pertanian, pemasangan baligho di tempat-tempat

pemasukan/pengeluaran seperti bandara/pelabuhan laut telah dilakukan dengan

tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat/stakeholder/pengguna jasa

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

47 Laporan Tahunan 2016

mengenai tata cara melalulintaskan produk pertanian yang sesuai persyaratan

perkarantinaan.

Namun karena lancarnya arus transportasi dan perdagangan, maka tidak

dapat dipungkiri masih banyak masyarakat yang ada belum memahami

perkarantinaan secara baik. Bahkan masih ada dari masyarakat kita yang mencari

sumber penghasilan di luar daerah/Luar Negeri. Dan ketika mereka pulang

kampung, mereka cenderung membawa komoditas pertanian sebagai oleh-oleh

keluarga dengan tanpa dilengkapi dokumen perkarantinaan. Hal seperti ini

merupakan tantangan, karena walaupun media pembawa/produk pertanian yang

dibawa dalam jumlah sedikit namun jika media itu tidak sehat maka hal itu sangat

berbahaya terhadap resiko masuk dan tersebarnya penyakit hewan/tumbuhan

karantina di wilayah pemasukan.

Sebagai upaya perbaikan dan meningkatkan kepatuhan akan peraturan

perkarantinaan, berbagai upaya telah dilaksanakan secara formal/informal seperti

kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian yang diadakan di Kota Mataram dan

Kabupaten Lombok Utara dengan melibatkan masyarakat pesisir, masyarakat

pendidikan, tokoh masyarakat dan instansi terkait. Metode sosialisasi dilakukan

dengan ceramah, tanya jawab dalam bentuk quisioner. Hasil evaluasi quesioner

yang terkumpul dapat disimpulkan peserta telah memahami dengan baik peraturan

karantina.

Namun kenyataan dilapangan masih saja ada pelanggaran terhadap

kegiatan lalulintas media pembawa. Hal ini mungkin disebabkan :

1. Adanya pemahaman yang masih kurang optimal dari masyarakat tentang

perkarantinaan.

2. Jangkauan/sasaran dan lokasi Sosialisasi terhadap masyarakat perlu diperluas

sehingga adanya peningkatan pemahaman masyarakat pada peraturan

karantina dalam jumlah yang besar pula.

3. Fungsi karantina adalah fungsi pencegahan penyakit sehingga ketika

masyarakat melakukan lalulintas produk pertanian cenderung media pembawa

yang dibawa akan diperiksa oleh petugas karantina dengan tindakan 8P. Hal

seperti ini mungkin dianggap memberatkan sehingga ada kecenderungan

masyarakat menghindar dari pemeriksaan petugas ketika melalulintaskan media

pembawa/produk pertanian.

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

48 Laporan Tahunan 2016

Untuk menekan dan meminimalisir tingkat pelanggaran, kegiatan sosialisasi

dapat dilakukan secara terus menerus, pemasangan baligho, pembagian brosur,

leaflet, melakukan pertemuan/koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

meningkatkan fungsi pengawasan serta melakukan penegakan hukum yang refresif

non yustisia maupun refresif yustisia.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

49 Laporan Tahunan 2016

BAB VI

CAPAIAN PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN

5.1. PENGELOLAAN KEUANGAN

6.1.1 Keuangan

Dalam tahun anggaran 2016 anggaran belanja yang dialokasikan untuk

penyelenggaraan Karantina Pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebesar Rp. 13.269.322.000,- yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................... Rp. 5.690.582.000,-

Belanja Barang.................................................. Rp. 5.967.658.000,-

Belanja Modal .................................................. Rp. 1.611.082.000,-

Dari dana tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 12.693.944.253,- atau

mencapai 95,69 % yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ..............................................Rp. 5.686.306.433,-

Belanja Barang ................................................ Rp. 5.414.729.527,-

Belanja Modal .................................................. Rp. 1.596.791.250,-

Berikut Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016 :

Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Blokir %

Belanja Pegawai 5.690.582.000 5.686.306.433 99,92

Belanja Barang 5.967.658.000 5.414.729.527 452.463.000 90,73

Belanja Modal 1.611.082.000 1.596.791.250 99,11

Total Belanja Kotor 13.269.322.000 12.697.827.210 452.463.000 95.69

Pengembalian Belanja :

- Belanja Pegawai 0 1.444.000 0 0

- Belanja Barang 0 88.000 0 0

Total Belanja Kotor 0 1.532.000 0 0

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

50

Dari Anggaran tahun 201

(Seratus sembilan belas juta tiga puluh satu ribu tujuh ratus sembilan puluh

Yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ................................

Belanja Barang ................................

Belanja Modal ................................

Capaian persentase realisasi anggaran tahun 201

dari realisasi anggaran tahun

Berikut data perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 201

Tahun Anggaran 2016.

Grafik Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 201

Laporan realisasai keuangan tahun

-

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

6.000.000.000

7.000.000.000

2015

2016

Uraian Jenis Belanja

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Jumlah

Persentase Capaian Realisasi

Laporan Tahunan 2016

Dari Anggaran tahun 2016 tersebut masih tersisa sebesar Rp.

Seratus sembilan belas juta tiga puluh satu ribu tujuh ratus sembilan puluh

.............................................. Rp. 4.275

................................................ Rp. 100.465.473

.................................................. Rp. 14.290.750

Capaian persentase realisasi anggaran tahun 2016 menurun

dari realisasi anggaran tahun 2016.

erbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 201

Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2015 d

keuangan tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 1

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

Belanja Modal

5.295.426.628 6.293.390.365 3.395.689.000

5.686.306.433 5.414.729.527 1.596.791.250

Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2015 Realisasi TA 201

5.295.426.628 5.

6.293.390.365 . 5.

3.395.689.000 1.

14.984.505.993 12.

Persentase Capaian Realisasi 97.57 %

Laporan Tahunan 2016

tersebut masih tersisa sebesar Rp. 119.031.790,-

Seratus sembilan belas juta tiga puluh satu ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah).

75.567,-

100.465.473,-

14.290.750,-

urun sebesar 1.88 %

erbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2015 dan

dan 2016

mpiran 11.

Realisasi TA 2016

5.686.306.433

.414.729.527

.596.791.250

.697.827.210

95.69 %

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

51

6.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 201

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp.

ratus enam puluh tigajuta lima

rupiah) dari target realisasi sebesar Rp. 311.000.000,

target capaian.

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun

402.826.080 (Empat ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan

puluh rupiah) maka PNBP pada tahun 201

ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi lalulintas komoditas pertanian.

Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada

DATA REALISASI PNBP TAHUN 201

No Bulan

1. Januari2. Pebruari3. Maret4. April5. Mei6. Juni7. Juli8. Agustus9. September

10. Oktober11. Nopember12. Desember

JUMLAH

Grafik PNBP

-5.000

10.00015.00020.00025.00030.00035.00040.00045.00050.000

Jan Peb

2015 40

2016 28

Tho

usa

nd

s

Laporan Tahunan 2016

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 201

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp. 463.570.786

lima ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus delapan puluh enam

dari target realisasi sebesar Rp. 311.000.000,- atau mencapai

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 201

Empat ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan

maka PNBP pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar

ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi lalulintas komoditas pertanian.

maan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama tahun

secara rinci dapat dilihat pada lampiran 12.

DATA REALISASI PNBP TAHUN 2015 &2016

Bulan 2015 201

40.612.365 28.135.00818.862.567 35.655.74432.549.474 31.741.86732.427.662 29.806.72026.272.069 32.164.75528.718.065 33.414.97327.026.015 28.864.96532.761.350 39.628.32749.188.092 37.853.51631.662.586 45.360.83441.306.711 44.965.36541.439.124 48.326.142

JUMLAH 402.826.080 463.570.786

Grafik PNBP Tahun 2015 dan 2016

Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop

18 32 32 26 28 27 32 49 31 41

35 31 29 32 33 28 39 37 45 44

Laporan Tahunan 2016

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 2016 adalah

463.570.786,-(Empat

tujuh ratus delapan puluh enam

atau mencapai 140,16 % dari

2015 sebesar Rp.

Empat ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan

mengalami kenaikan sebesar 44 %, hal

ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi lalulintas komoditas pertanian.

selama tahun 2015 dan

2016

28.135.00835.655.74431.741.86729.806.72032.164.75533.414.97328.864.96539.628.32737.853.51645.360.83444.965.36548.326.142

463.570.786

Nop Des

41 41

44 48

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

52 Laporan Tahunan 2016

6.2 Perlengkapan

6.2.1 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram meliputi :

A. Sarana Tidak Bergerak

1. Tanah

a. Tanah di Lembar seluas 10.010 m2 telah bersertifikat hak pakai nomor: 4

dipergunakan untuk Kantor Induk, Laboratorium Karantina Hewan, Kantor

Wilker Lembar, Musholla, Garasi/Parkir, Gudang Besar, Tempat Penyuntikan

Sapi, Kandang, Kelder, Bangunan Tempat Turun Hewan, Lapangan

tenis/volly, Bangunan/Rumah Genset, dan Pos Jaga Satpam dan Pos Jaga

Lalu Lintas Komoditas. Tanah seluas 407 m2 dipergunakan untuk pos jaga

tanah telah berstatus hak pakai nomor: 19 tanggal 30 September 2009 dan

tanah 1.000 m2 dipergunakan untuk Laboratorium Karantina Tumbuhan.

b. Tanah di Seruni-Mataram seluas 530 m2 dipergunakan untuk gedung arsip

telah bersertifikat hak pakai nomor: 01 tanggal 31 Desember 2016; tanah

seluas 473 m2 di Selaparang dipergunakan untuk Kantor Wilker Eks. Bandara

Selaparang bersertifikat hak pakai nomor: 97 tanggal 17 September 2016;

dan tanah rumah dinas seluas 452 m2 bersertifikat hak pakai nomor: 76

tanggal 31 Mei 1994.

c. Tanah di Lombok Timur seluas 2.934 m2 dipergunakan untuk bangunan Pos

Jaga Wilker Labuhan Lombok dengan sertifikat hak pakai nomor: 3 tanggal 4

Mei 1985. Tanah seluas 3.278 m2 dipergunakan untuk gedung kantor Wilker

Labuhan Lombok, Kandang dan Pos Jaga dengan sertifikat hak pakai nomor:

57 tanggal 17 April 2014.

2. Bangunan

Bangunan gedung kantor permanen sebanyak 6 unit, gudang tertutup

permanen sebanyak 1 unit, gudang bengkel/hanggar semi permanen sebanyak 1

unit, gedung laboratorium sebanyak 2 unit, tempat ibadah permanen sebanyak 1

unit, pos jaga keamanan sebanyak 7 unit, garasi/pool semi permanen sebanyak 1

unit, tempat pembakaran bangkai hewan permanen sebanyak 2 unit, lantai jemur

permanen sebanyak 1 unit, kandang sebanyak 2 unit, gedung tempat kerja lainnya

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

53 Laporan Tahunan 2016

sebanyak 5 unit, tempat parkir terbuka permanen sebanyak 1 unit, rumah dinas 1

unit dan tugu/tanda batas administrasi kepemilikan sebanyak 2 unit.

2. Sarana Bergerak

Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditunjang dengan 8 (delapan) unit kendaraan roda empat

dan 30 (tiga puluh) unit kendaraan roda dua serta sarana dan prasarana bergerak

lainnya.Untuk lebih jelasnya daftar inventaris barang-barang milik kekayaan negara

BKP Kelas I Mataram tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 13.

6.3 Sumber Daya Manusia

6.3.1 Keadaan Pegawai

Keadaan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sampai dengan

tanggal 31 Desember 2016 seluruhnya berjumlah 119 (seratus sembilan belas)

orang yang terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 65 orang pejabat fungsional

khusus, 20 orang tenaga fungsional umum dan dibantu 29 orang tenaga harian

lepas.

Sedangkan ditinjau dari ruang gaji / golongan saat ini terdiri dari 3 orang

golongan IV/b; 2 orang golongan IV/a; 8 orang golongan III/d; 15 orang golongan

III/c; 13 orang golongan III/b; 11 orang golongan III/a; 18 orang golongan II/d;

6 orang golongan II/c; 0 orang golongan II/b dan 13 orang golongan II/a; dan 1 orang

golongan I/c. Data pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat

pada lampiran 14.

6.3.2 Mutasi / AlihTugas

Dalam tahun anggaran 2016, Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram yang mutasi / alih tugas sebanyak 5 (lima) orang. Data mutasi / alih

tugas dapat dilihat pada lampiran 15.

6.3.3 Pendidikan dan Pelatihan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

khususnya pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tiap tahunnya selalu

diikutkan dalam pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan oleh Badan Karantina

Pertanian atau instansi lain.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

54 Laporan Tahunan 2016

Untuk tahun 2016 kegiatan pelatihan yang diadakan secara internal adalah

pelaksanaan inhouse training untuk tenaga laboratorium, kegiatan ini diikuti oleh 20

orang peserta dari laboratorium karantina hewan dan laboratorium karantina

tumbuhan.

6.3.4 Kenaikan Pangkat

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapat kenaikan

pangkat tahun 2016 sebanyak 23 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 16.

6.3.5 Kenaikan Gaji Berkala

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapatkan

kenaikan gaji berkala tahun 2016 sebanyak 38 orang untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 17.

6.4. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Sumber

Daya Manusia

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan kegiatan

perkarantinaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram, telah dilakukan beberapa upaya berikut ini :

a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008

Kondisi dan dinamika lingkungan yang cenderung terus meningkat dengan

sangat cepat dan pesat di bidang ilmu pengetahuan teknologi transportasi dan

komunikasi membawa pengaruh meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas

manusia, barang, jasa, hewan dan produknya baik antar pulau di dalam suatu

negara maupun antar negara yang kemudian pada gilirannya dapat

menyebabkan ancaman terhadap resiko masuk dan menyebarnya hama

penyakit yang melampaui batas negara.

Oleh karena itu penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah upaya pencegahan

masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan dari luar

negeri, dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari

dalam wilayah Negara Republik Indonesia, perlu meningkatkan perannya sejalan

dengan perkembangan tersebut diatas dan prospek karantina kedepan yang

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

55 Laporan Tahunan 2016

semakin strategis. Kondisi faktual ini secara sistematis perlu ditindaklanjuti

dengan menetapkan kebijakan yang programnya antara lain adalah peningkatan

kualitas sumber daya manusia karantina, peningkatan sarana dan prasarana,

serta penyelenggaraan pelayanan karantina dengan sistem manajemen mutu

yang berstandar internasional mengacu pada ISO 9001.

Penyelenggaraan pelayanan Karantina dengan sistem manajemen mutu sudah

merupakan tuntutan global yang perlu diterapkan sebagai wujud clean

governance dan good governance service. Upaya penyelenggaraan karantina

melalui clean governance dan good governance service dilaksanakan dimulai

penyiapan sarana prasarana baik hardware maupun software yang memadai dan

diikuti dengan penyiapan sumberdaya manusia yang kompeten memiliki

integritas dan profesional yang handal menjadi fokus dalam kebijakan dan

penerapannya.

Implementasi dari SMM ISO 9001:2008 tersebut diatas diselaraskan dengan

peraturan perundangan Karantina Hewan dan Tumbuhan agar sejalan dengan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah mendapatkan sertifikat

akreditasi SMM ISO 9001:2008 yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN) dengan Nomor Sertifikat: QMS/432 berlaku sampai dengan 21

September 2018. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18.

b. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2008

Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi terhadap arus lalulintas

HPHK dan OPTK antar negara dan antar area serta menjamin mutu hasil pengujian

laboratorium yang berstandarisasi SNI-ISO/IEC 17025:2008, Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berkomitmen menjalankan sistem laboratorium

sesuai standar internasional SNI-ISO/IEC 17025:2008. Dengan menerapkan

ISO/IEC 17025:2008, laboratorium mampu memperagakan kemampuannya dalam

hal penerapan sistem manajemen mutu, kompeten secara teknis dan mampu

menyajikan hasil yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini telah

dibuktikan berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional (KAN) nomor

2203/3.a2/LP/04/15 tanggal 28 April 2015 yang memutuskan untuk memberikan

akreditasi kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai Laboratorium

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

56 Laporan Tahunan 2016

Penguji dengan nomor akreditasi LP-901-IDN yang ditetapkan tanggal 22 April

2015 dan berlaku hingga 21 April 2019. Sertifikat ISO 17025:2008 dapat dilihat

pada lampiran 19.

Berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional nomor 1949/3.a2/LP/05/16

tanggal 4 Mei 2016 diputuskan sejak tanggal 20 April 2016, Laboratorium BKP Kelas

I Mataram memperoleh akreditasi penambahan ruang lingkup.

Ruang Lingkup Pengujian yang Terakreditasi

No. Jenis Ruang Lingkup

A Laboratorium Tumbuhan :

1. Identifikasi Morfologi Helminthosporium solani

2. Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactroceracarambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactroceramusae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactroceraumbrosa dengan Metode Pengamatan Morfologi.

B Laboratorium Hewan :

1. Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Daging dan Telur

2. Deteksi Titer Antibodi Virus Avian Influenza.

Pada tahun yang sama, tahun 2016 laboratorium BKP Kelas I Mataram

mengajukan penambahan ruang lingkup pengujian ke KAN.

Penambahan Ruang Lingkup Tahun 2016

No. Jenis Ruang Lingkup

A Laboratorium Tumbuhan :

1. Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum,Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan MetodePengamatan Morfologi.

B Laboratorium Hewan :

1. Identifikasi Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secaraMikroskopis

Asesmen oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah dilaksanakan tanggal

21-22 November 2016. Proses asemen langsung didampingi oleh Manajer Puncak

sekaligus Kepala Balai. Kegiatan yang berlangsung 2 (dua) hari tersebut diikuti oleh

seluruh personel Laboratorium. Hasil asesmen ditemukan sebanyak 7

ketidaksesuaian kategori 2 terdiri dari 1 persyaratan manajemen dan 6 persyaratan

teknis. Diberi batas waktu perbaikan oleh KAN hingga 4 Maret 2017.

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

57 Laporan Tahunan 2016

Sesuai Kebijakan Mutu yang tertuang dalam dokumen Panduan Mutu,

laboratorium BKP Kelas I Mataram berkomitmen untuk:

1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui pemberian hasil pengujian

yang profesional dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2008.

2. Laboratorium melaksanakan pengujian secara cepat, tepat, aman, konsisten,

transparan dan akuntabel sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.

3. Laboratorium selalu meningkatkan standar mutu pelayanan untuk semua aspek

kegiatan guna memenuhi kepuasan pelanggan.

4. Laboratorium didukung oleh personel yang berkualitas, terlatih dan profesional

serta peralatan, bahan dan metode pengujian yang memadai.

5. Laboratorium berkomitmen melaksanakan dan meningkatkan efektivitas sistem

manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Sasaran Mutu laboratorium yang dicapai tahun 2016:

1. Kepuasan pelanggan laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

dengan kriteria baik (2,51-3,25).

Laboratorium telah melaksanakan survei kepuasan pelanggan laboratorium

dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pelanggan internal. Diperoleh nilai

rata-rata Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) mengalami peningkatan. Untuk

Laboratorium Hewanpada tahun 2015 nilai IKP sebesar 3,11 mengalami

peningkatan pada tahau 2016 menjadi 3,20(kategori baik) dan untuk

Laboratorium Tumbuhannilai IKP pada tahun 2015 sebesar 3,09 mengalami

peningkatan pada tahun 2016 menjadi 3,17 (kategori baik). Dengan demikian

menunjukkan bahwa mutu pelayanan laboratorium berpredikat BAIK dan telah

mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan serta mampu mempertahankan

kepuasan pelanggan.

2. Target waktu pengujian laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

tercapai 95,5 %.

Pencapaian sasaran mutu hasil pengujian tahun 2016 pada Laboratorium

Hewan sasaran mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian HA – HI AI

test, Salmonella sp. dan Trypanosoma sp. Laboratorium Tumbuhan sasaran

mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian Helminthosporium solani ,

lalat buah Bactrocera papayae, B. carambolae, B. umbrosa, B. albistrigata, B.

cucurbitae, B. caudata, B. occipitalis, B. musae dan hama gudang Tribolium

castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercator.

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

58 Laporan Tahunan 2016

3. Terlaksananya pelatihan personel sesuai denganprogram yang direncanakan.

Laboratorium telah melaksanakan pelatihan teknis pengujian untuk personel

laboratorium serta mengikuti magang di laboratorium lain (Fakultas Pertanian,

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Pelatihan

yang telah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi terhadap efektifitas

pelatihan.Seluruh personel menunjukkan hasil yang memuaskan.Personel

Laboratorium Hewan telah mengikuti pelatihan sebanyak 3 kali (Magang

pengujian Trypanosoma sp., Magang pengujian RBT., Workshop Identifikasi

Campylobacter jejuni& identifikasi daging tikus menggunakan teknik PCR).

Personel Laboratorium Tumbuhan telah mengikuti pelatihan sebanyak 3 kali

(in house training Deteksi dan identifikasi cendawan pada komoditi strategis,

Magang hama gudang dan nematoda di UGM).Semua pelatihan yang telah

diikuti telah dievaluasi.

4. Terlaksananya kalibrasi dan pemeliharaan alat yang digunakan untuk pengujian

dalam ruang lingkup.

Laboratorium secara rutin melakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan pada

tanggal 27-28 Juli 2016 oleh PT. Era Baru Akurasindo.

5. Tersedianya bahan pengujian dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.

Bahan pengujian telah terpenuhi sesuai dengan kualitas dan kuantitas

pengajuan pembelian.

6. Terlaksananya pengujian dengan metode yang tervalidasi.

Laboratorium menetapkan metode pengujian mengacu referensi sesuai masing-

masing ruang lingkup. Validasi metode dilakukan dengan cara melakukan

pengujian sesuai metode yang diacu dengan membandingkan unjuk kerja antar

analis dan melaksanakan uji banding antar UPT. Validasi metode bertujuan

untuk menjamin keabsahan metode dan mutu hasil pengujian.

Dukungan Pelaksanaan Akreditasi Laboratorium

Tujuan kegiatan dukungan pelaksanaan akreditasi laboratorium adalah

untuk meningkatkan dan mempertahankan akreditasi laboratorium sesuai dengan

ISO/IEC 17025-2008. Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pengendalian

mutu internal di masing-masing laboratorium (hewan dan tumbuhan) secara terus

menerus, sosialisasi dokumen, uji banding antar laboratorium, asesmen sistematik

faktor- faktor yang mempengaruhi hasil uji dan audit internal serta kaji ulang

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

59 Laporan Tahunan 2016

manajemen minimal 1 tahun sekali. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai bulan

Januari s/d Desember 2016 dengan pencapaian 100%. Hasil kegiatannya adalah

laporan pengendalian mutu internal di laboratorium termasuk uji banding dan

asesmen sistematik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji, laporan sosialisasi

dokumen, laporan audit internal dan laporan kaji ulang manajemen yang berisi

temuan ketidaksesuaian kegiatan dibandingkan dengan dokumen kendali

manajemen mutu laboratorium sesuai ISO/IEC 17025-2008 dan laporan tindakan

perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

sistem kemajuan mutu laboratorium.

6.5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pelaksanaan SPI lingkup BalaiKarantina Pertanian Kelas I Mataram

dimaksudkan untuk peningkatan kinerja yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib;

pengelolaan keuangan Balai Karantina Pertanian yang transparan, dan akuntabel;

mendorong ketaatan peraturan perundangan dan pengamanan aset negara.

Dalam pelaksanaan SPI, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

membentuk Tim Satlak SPI dan tim tersebut telah merancang dan melaksanakan

program yang direncanakan selama tahun 2016. Adapun program yang telah

dilaksanakan oleh tim Satlak PI Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram antara

lain :

Evaluasi tim Satlak PI tahun 2015

Menanggapi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Inspektorat Jenderal

Kementerian Pertanian Tahun 2015

Penyusunan rencana kerja Satlak PI 2016 dan anggaran

Penyusunan Juknis SPIP BKP Kelas I Mataram

Rapat koordinasi internal tim Satlak PI

Pelaksanaan kegiatan audit internal

Pemantauan kegiatan berkelanjutan

Penyusunan laporan SPI

Kegiatan SPI selama tahun 2016, cukup efektif dalam melakukan

pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab

dan pelaksana kegiatan, yaitu dengan adanya kegiatan audit internal dapat lebih

awal terdeteksi kekurangan atau ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

60 Laporan Tahunan 2016

dilaksanakan dengan kondisi riil pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya

hasil audit SPI dapat segera diperbaiki dalam waktu yang relatif lebih cepat oleh

penanggungjawab dan pelaksana kegiatan.

6.6. Pembinaan Mental Pegawai

Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, kualitas SDM dapat terjadi

peningkatan yang signifikan ketika tersentuh dalam beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut : aspek ruhiyah (moral, etika, kedekatan dengan Tuhannya), aspek

jasadiyah (fisik, kesehatan fisik), Aspek sosial (Lingkungan kerja yang kondusif),

dan aspek ekonomi (kesejahteraan pegawai terpenuhi). Menyadari hal tersebut,

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melakukan kegiatan pembinaan mental

dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Pembinaan rohani

Kegiatan pembinaan rohani melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan

dilaksanakan dalam bentuk kajian keagamaan dengan mengundang

narasumber dari tokoh agama dengan memanfaatkan momentum bulan

Suci Ramadhan tahun 2016. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap

hari Jum’at selama satu bulan penuh. Dalam rangka menyambut hari raya

Idul Fitri, pada tanggal 15 Juli 2016 BKP Kelas I Mataram melaksanakan

kegiatan halal bihalal untuk mempererat tali silaturhami antara sesama

pegawai.

2. Pembinaan Fisik

Kegiatan pembinaan fisik di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

secara rutin dilakukan dalam bentuk olahraga bersama setiap hari jum’at

pagi, olahraga bersama ini dapat berupa senam pagi, jalan santai, serta

diselingi juga denganolahraga lain seperti bulutangkis, bola voli, sepak

takraw. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan instansi terkait yang

bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama.

3. Peningkatan Motivasi Kerja

Kegiatan peningkatan motivasi kerja dilaksanakan pada tanggal 21 April

2016 bertempat di kantor indukdengan menghadirkan narasumber (Bapak

Dr. Heri Margono) dengan peserta yang diikuti oleh seluruh pegawai BKP

Kelas I Mataram kecuali petugas piket. Tema pada kegiatan tersebut yaitu

“Peningkatan Motivasi Kerja Untuk Mewujukan Karantina yang Tangguh dan

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

61 Laporan Tahunan 2016

Terpercaya”. Selain kegiatan itu juga, peningkatan motivasi kerja

dilaksanakan melalui tes urine oleh BNN Provinsi NTB pada tanggal 17 Mei

2017 di kantor induk yang diikuti oleh seluruh pegawai. Kegiatan tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai BKP Kelas I

Mataram serta pegawai yang bersih bebas dari penyalahgunaan narkoba.

4. Pembinaan Kerjasama Tim (Team Work) dan kedisiplinan

Kegiatan pembinaan kerjasama tim dan kedisiplinan dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan outbond training dengan menghadirkan trainer profesional.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 2016 bertempat

di Taman Wisata Aiq Nyet, Sesaot, Lombok Barat dengan menghadirkan tim

Outbond dari BKSDA setempat.

5. Pembinaan Disiplin Pegawai

Pembinaan disiplin pegawai di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram, dilakukan secara terus menerus baik melalui arahan-arahan

pimpinan dan juga melalui sarana-sarana seperti :

- Penggunaan Finger Print/absensi manual

- Pencatatan buku keluar-masuk pada saat jam kerja

- Kegiatan apel pagi setiap senin dan upacara bendera setiap tanggal 17

setiap bulan serta kegiatan senam pagi bersama yang dilaksanakan

setiap hari jumat.

6.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

62 Laporan Tahunan 2016

Salah satu wujud penyelenggaraan negara yang terbuka adalah

diimplemetasikannya “keterbukaan informasi publik” melalui penggunaan hak publik

untuk memperoleh informasi yang berdasar dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Hak atas informasi menjadi sangat penting dalam upaya menjadikan proses

keterbukaan penyelenggara Negara untuk terbuka kepada publik sehingga apa yang

dilakukan oleh penyelenggara atas kerja-kerja penyelenggaraan Negara dapat

diterima dan dipertanggungjawabkan kepada publik.

Mulai 1 Mei 2010, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai

Keterbukaan Informasi Publik akan efektif diberlakukan. Undang-Undang ini berlaku

setelah pemerintah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan segala piranti

pelaksanaan selama dua tahun ini.

Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal

yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milenium ketiga ini.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan

sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi

akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka

mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak

diperlukan.Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendesaign aplikasi

Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website.Dengan adanya aplikasi

ESKI, informasi, komunikasi, dan transaksi antara pegawai dapat dilakukan via

internet.Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya,

komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari

atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat

cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam

seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun

tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan

pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen).Fungsi lainnya adalah

G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

63 Laporan Tahunan 2016

Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi

sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat

dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan timbul efek timbal

balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, yang mana

berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi

dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas,

transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan

terwujudnya aplikasi aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website

yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal.

Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan aplikasi aplikasi Elektronik Sistem

Komunikasi Internal berbasis website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi

dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kementerian Pertanian khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebagai lembaga pemerintah juga memanfaatkan teknologi informasi berbasis

website sebagai sarana menginformasikan kebijakan-kebijakan yang ada di

keluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Oleh karena itu untuk

meningkatkan keterbukaan informasi publik maka perlu adanya pembuatan aplikasi

Sistem Implementasi Manajemen berbasis website Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram.

APLIKASI ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS

WEBSITE

1. E-LABORATORIUM (E-LAB)

http://elab.karantina.pertanian.go.id/

Layanan e-Lab diperuntukkan bagi laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk

melakukan pengujian PSAT oleh Badan Karantina Pertanian, hasil dari

pemeriksaan lab tersebut wajib dilaporkan secara online kepada Unit Pelaksana

Teknis yang memberi rekomendasi.

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

64 Laporan Tahunan 2016

2. E-Cert Tumbuhan (Electronic System For Plant Quarantine)

https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/1/index.php

Sistem ini memberikan kemudahan2 bagi pengguna baik internal Badan

Karantina Pertanian maupun Pengguna Jasa Karantina dimanapun berada.

3. E-QVET (Electronic System For Animal Quarantine)

https://eqvet.karantina.pertanian.go.id/home/

Monitoring data opersional karantina hewan.

4. PPK ONLINE KARANTINA TUMBUHAN

https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id/

PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan

komoditi karantina Hewan dan tumbuhan yang akan dilalulintaskan untuk

disertifikasi serta dapat berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara

langsung melalui internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh

pada website Badan Karantina Pertanian.

5. PRIOR NOTICE (PSAT)

https://notice.karantina.pertanian.go.id/

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

65 Laporan Tahunan 2016

Layanan Priority Notice (PSAT) diperuntukkan bagi pengguna jasa karantina yang

akan melaksanakan pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan, Prior Notice

wajib diisi oleh produsen di negara asal komoditas.

6.Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

http://lpse.pertanian.go.id/eproc/app

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja

penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh

Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk

memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik. Terhadap ULP/Pejabat Pengadaan

pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah

yang tidak membentuk LPSE,dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik

dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat.

7. SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK)

sapk.bkn.go.id

Prosedur Penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat,

Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan Perpindahan

Antar Instansi Berbasis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-Line

(SAPK-OnLine).

8. ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL (ESKI)

eski.bkpmataram.org

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

66 Laporan Tahunan 2016

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor

atau organisasi. Sistem komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi

yang secara khusus diarahkan pengerjaannya kepada pegawai dalam lingkungan

organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website. Beberapa

Elektronik Sistem Komunikasi Internal Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

diantaranya Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK),

Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI), Laporan Penerima Negara Bukan

Pajak (PNBP), Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT), Elektronik

Short Message Services (ESMS), Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK).

a. Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK)

Laporan Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari

setiap wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

b. Elekstronik Sistem Komunikasi Internal(ESKI)

Laporan catatan kinerja harian, bulanan dan tahunan secara

elektronik pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

berbasis website

c. Laporan Penerima Negara Bukan Pajak(PNBP)

Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di setiap

wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

d. Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian(IPORT)

Laporan Informasi arus komoditas domestik masuk dan

domestik keluar barang di setiap wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Berbasis Website.

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

67 Laporan Tahunan 2016

e. Elektronik Short Message Services(ESMS)

Laporan layanan pesan singkat terhadap tarif jasa karantina

pertanian dan sebagai salah satu layanan pengaduan serta

informasi kepegawaaian lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram berbasis website.

f. Elektronik Mata Anggaran Keuangan(EMAK)

Laporan pengelolaan mata anggaran keuangan lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website.

9. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat

http://bkpmataram.org/main/indeks-kepuasan-masyarakat/

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan

instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan

indeks kepuasan masyarakat secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada

masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat, yang

dikumpulkan melalui survei kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik.

Survei ini menanyakan pendapat masyarakat, mengenai pelayanan instansi

pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan. Pertanyaan sengaja dirancang

sesederhana mungkin, untuk tidak mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang

sangat berharga.

Pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survei ini

sebagai dasar penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya

peningkatan mutu pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat.

Jawaban hanya dipergunakan untuk kepentingan survei.

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

68 Laporan Tahunan 2016

10. E-SHIPMEN

https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/sipmen/

Sistem Penerbitan Surat Ijin Pemasukan (SIPMEN) online yang terintegrasi

dilingkup Kementerian Pertanian.

11. E-FC

https://efc.karantina.pertanian.go.id/

12. E-Legislasi

http://karantina.pertanian.go.id/hukum/index.php

13. SABMN Online

http://sislap.karantina.pertanian.go.id/bmn/

14. Radio Barantan

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

69 Laporan Tahunan 2016

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatanyang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram selama tahun 2016, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Data Operasional Karantina Hewan :

- Domestik Masuk: Berupa Hewan sebanyak 11.474.711 Ekor dengan

frekuensi 3.740 kali, Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 4.887.216 kg dengan

frekuensi 3.124 kali, 4.586 lembar dengan frekuensi 693 kali dan 1.478.700

butir dengan frekuensi 31 kali, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak

193.713 kg dengan frekuensi 403 kali dan Benda Lain sebanyak 5.358.000 kg

dengan frekuensi 244 kali, 17.658 collie dengan frekuensi sebanyak 126 kali.

- Domestik Keluar: Berupa Hewan sebanayk 4.057.422 Ekor dengan frekuensi

2.027 kali, Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 50.157 kg dengan frekuensi

1.824 kali, 8.350 lembar dengan frekuensi 14 kali, sedangkan Hasil Bahan

Asal Hewan (HBAH) sebanyak 680 kg dengan frekuensi 36 kali dan Benda

Lain sebanyak 2.479.140 kg dengan frekuensi 953 kali, dan 7 collie dengan

frekuensi 7 kali.

- Impor: Nihil.

- Ekspor: Nihil.

2. Data Operasional Karantina Tumbuhan :

- Domestik Masuk: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak 646.765 kg dan

151.584 batang dengan frekuensi 3.63 kali; Hasil Tanaman Hidup Bukan

Benih sebanyak 4.094.918 kg dan 91.436 batang dengan frekuensi 1.403 kali;

Hasil Tanaman Mati sebanyak 1.899.908 kg dan 70 batang dengan frekuensi

30 kali; dan Benda Lain nihil.

- Domestik Keluar: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak 37.385 kg dan

262.472 batang dengan frekuensi 376 kali; Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih

sebanyak 12.600.052 kg dan 80.158 batang dengan frekuensi 9.560 kali; Hasil

Tanaman Mati sebanyak 153.362 dan 0 batanag dengan frekuensi 95 kali; dan

Benda Lain sebanyak 62 kg dan 0 batang dengan frekuensi 1kali.

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

70 Laporan Tahunan 2016

- Impor: Dalam tahun anggaran 2016 Impor terjadi satu kali berupa benih

tembakau yang berasal dari Amerika Serikat berupa benih tembakau dengan

berat 240 Gram melalui Bandara Internasional Lombok (BIL).

- Ekspor: Dilakukan sebanyak 127 kali dengan volume 136.059Kg. MP-OPTK

yang dilakukan ekspor berupa buah Melon, Jagung Manis, Buah Manggis,

Daun Ashitaba dan Tembakau Kering. Negara tujuan ekspor adalah

Hongkong, Singapura, Vietnam, Malaysia dan Jerman.

3. Terjadinya peningkatan disiplin PNS dan peningkatan tata kelola perkantoran

dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2008., serta sertifikasi Laboratorium

SMM ISO 17025.

4. Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok Masih bebas Rabies.

5. Pelaksanaan tindakan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan perundang-

undangan karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati

hewani/nabati dapat berjalan secara optimal.

6. Meningkatnya kerjasama antara struktural, fungsional, PPNS maupun dengan

instansi terkait untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan operasional

perkarantinaan di lapangan.

7. Terjadinya tindakan Pelanggaran terhadap peraturan karantina selama tahun

2016, disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina.

b. Adanya unsur kesengajaan.

c. Modus menggunakan alat transportasi berupa perahu nelayan dan

berlabuh di tempat nelayan.

d. Modus oleh-oleh dari TKI yang datang dari Malaysia.

7.2. Saran

Adapun saran-saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan pada kegiatan

dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan

optimalisasi pengawasan terhadap komoditas hewan perlu adanya penambahan

anggaran dan peningkatan sumber daya manusia.

2. Perlunya komitmen seluruh pegawai dalam penerapan peraturan

perkarantinaan.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2016 FINAL - mataram.karantina…mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAPORAN... · Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

71 Laporan Tahunan 2016

3. Tertibnya sistem pengarsipan dokumen pelaksanaan tindakan karantina serta

sistem/alur pelaporan ke Unit Pelaksana Teknis.

4. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

5. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang

peraturan karantina kepada masyarakat dan stakeholder.

6. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

7. Meningkatkan dan memperketat pengawasan MPHPHK/MPOTK melalui

pengawasan terpadu dan patroli.

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM mengenai peraturan perkarantinaan

dan penegakan hukum.