laporan studi kasus eka edit.docx
TRANSCRIPT
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 1/44
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya hidup masyarakat saat ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang
instan dan praktis sehingga mengabaikan segala hal, ini tentu akan membawa
berbagai konsekuensi, yaitu masalah kesehatan. Pola hidup yang instan sepertimakan makanan yang junk food , merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk
mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga serta gaya
hidup anak-anak muda sekarang terutama di kota-kota besar yang sudah mulai
mengenal dan mencoba narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan
datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang
istirahat, tingkat stress yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit
seperti jantung dan stroke.
Menurut Batticaca (2!"#$% stroke masih merupakan masalah medis yang
menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di &ropa serta nomor ' di
merika )erikat. )ebanyak *+ penderita stroke mengalami kelemahan yang
memerlukan perawatan.Menurut umbantobing (2**"'% usia merupakan aktor
resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. /nsiden stroke meningkat secara
eksponensial dengan bertambahnya usia 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 2/44
eksponensial dengan bertambahnya usia 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark
2
terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah
sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan
menutup atau menyumbat arteri otak. kibatnya ungsi otak berhenti dan terjadi
penurunan ungsi otak.
)troke secara medis merupakan serangan otak. Padahal kita tahu otak adalah
organ yang penting perannya dalam hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh
tubuh manusia. 8egiatan-kegiatan itu mencakup bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal, membaca, menulis, berhitung, melihat, dan mendengar.
0ugas yang beraneka ragam itu masing-masing dikerjakan dengan koordinasi yang
kompleks dari bagian-bagian otak, jangan sampai karena kebiasaan hidup yang instan
dan praktis merusakan bagian terpenting dalam tubuh kita. Peran perawat yaitu
untuk membantu menangani pasien dengan stroke non hemoragik, dan melakukan
penyuluhan tentang gaya hidup masyarakat untuk menghindari penyakit stroke.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menjadikan penyakit stroke sebagai
laporan studi kasus, agar penulis lebih memahami bagaimana proses keperawatan
yang dilakukan pada klien dengan penyakit stroke.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah, sebagai berikut"
Bagaimana asuhan keperawatan pada 9y. M dengan diagnosa medis stroke non
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 3/44
3
1% Membuat implementasi keperawatan sesuai dengan inter6ensi yang dibuat pada
9y. M dengan stroke non hemoragik.
#% Membuat e6aluasi asuhan keperawatan pada 9y. M dengan stroke non
hemoragik.
1. Man!aat Penulisan
*.1.* 0eoritis
apat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.
*.1.2 Praktis
*% Mahasiswa
apat menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua mahasiswa tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik dan untuk
memenuhi tugas akhir semester yang diberikan oleh pendidikan.
2% 0empat )tudi 8asusMemberikan inormasi tentang penyakit stroke non hemoragik dari penyebab,
tanda dan gejala, serta perencanaan dan penatalaksaan asuhan keperawatan.
'% Bagi /nstitusi Pendidikan
)ebagai prasyarat untuk mengikuti 4jian khir Periode (4P% di pendidikan
dan untuk menambah reerensi bagi pendidikan.
BAB 2T"N#AUAN PU$TA%A
2 1 %&nse' Dasar
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 4/44
4
dan berlangsung lebih lama dari 21 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan.
(umbantobing, 2**"#%.
2.1.2 Eti&l&gi
Penyebab utama terjadinya stroke non hemoragik secara umum karena
adanya gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh
darah atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak dan ini terjadi karena"
2.*.2.* 0rombosis serebral0rombosis ini terjadi karena pembuluh darah yang mengalami okulasi
sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitrnya. 0rombosis (penyakit trombo-okulsi% merupakan penyebab
stroke yang paling sering dikaitkan dengan kerusakan lokal dinding pembuluh
darah.Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan trombosis otak"
*% terosklerosisteroskleroris adalah pengerasan pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan
dan elastisitas pembuluh darah.
2% 3iperkoagulasi pada polisitemia
arah bertambah kental, penambahan 6iskositas atau hematokrit meningkat dapat
melambatkan aliran darah serebri.
'% rteritis (radang pada arteri%2.*.2.2 &mbolisme )erebral
&mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh
bekuan darah lemak dan udara Pada umumnya emboli berasal dari trombus
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 5/44
5
1% 3emoragi intra serebral
Perdarahan di subtansi dalam otak paling umum pada pasien dengan hipertensiaterosklerosis serebral, karena perubahan degenerati yang ruptur pembuluh
darah.
2.*.2.1 3ipoksia umum
Pada keadaan hipertensi yang parah jantung dapat mengalami
pembengkakan dan gangguan dalam irama, sehingga dapat menurunkan curah
jantung, selain itu pula keelastisitasan pembuluh darah berkurang dan pembuluh darah dapat mengalami arterosklerosis. Pada keadaan tersebut
suplai darah ke jaringan tubuh dapat terganggu, apabila gangguan tersebut
mengenai jaringan otak maka suplai oksigendan nutrisi bagi otak akan
berkurang, bila keadaan itu terus berlanjut maka dapat mengalami iskemi dan
hipoksia dan berakibat kematian jaringan otak.
2.*.2.# 3ipoksia lokal
)pasme arteri serebri ataupun 6asokontriksi arteri otak dapat
menghambat aliran darah ke otak sehingga otak mengalami iskemi.()melt<er
=. )u<anne, 22" 2*'*%
?aktor-aktor resiko terjadinya stroke antara lain (ri Mutta>in, 2!"*2%"
*% 3ipertensi, merupakan aktor resiko utama.
2% Penyakit kardi6askuler-embolisme serebral berasal dari jantung.'% 8olesterol tinggi.
1% @besitas.
#% Peningkatan hematokrit meningkatkan resiko inark serebral
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 6/44
6
kontrol 6olunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada
neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak.
isungsi motor yang paling umum adalah"
*% 3emiplegia, yaitu paralisis pada salah satu sisi.
2% 3emiparesis, yaitu kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
2.*.'.2 8ehilangan komunikasi
?ungsi otak yang dipengaruhi stroke adalah bahasa dan komunikasi.
*% isartria (kesulitan berbicara%, ditunjukan dengan bicara yang sulit dimengerti
yangdisebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan
bicara.
2% isasia atau asia (kehilangan bicara%, yang terutama ekspresi atau resepti.
'% praksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari
sebelumnya%, seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk
menyisir rambutnya.
2.*.'.' Gangguan persepsi
Persepsi adalah ketidakmampuan menginterprestasikan sensasi.
*% isungsi persepsi 6isual
8ehilangan setengah lapang pandang (hemianopsia%, sisi 6isual yang terkena
berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis.
2% 8ehilangan sensori
)troke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan
kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerak bagian tubuh serta
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 7/44
7
3emiparesis atau hemiplegia kanan, deek lapang pandang kanan, aasia
(ekspresi, resepti atau global%, prilaku lambat dan kewaspadaan.
2.1. Pat&!isi&l&gi
/nark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
uasnya inark bergantung pada aktor-aktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh
darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh
darah yang tersumbat. )uplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat%
pada gangguan lokal (tsrombus, emboli, perdarahan, dan spasme 6askular% atau
karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung%. terosklerosis
sering sebagai aktor penyebab inark pada otak. 0rombus dapat berasal dari plak
arterosklerosis, atau darah dapat beku pada daerah stenosis, tempat aliran darah
mengalami perlambatan atau terjadi turbulensi.)troke non hemoragik atau iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan
aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. 0rombus umumnya terjadi karena
berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi
tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia
kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi inark pada jaringan otak.
&mboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri
karotis. 0erjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 8/44
8
&mboli cerebral0rombosis cerebral
)umbatan pembuluh darah di otak
)uplai darah dan @2
ke otak menurun
Menurun 2#-' mlA*
gr otakAmenit
Menurun *! mlA* gr otakAmenit
Gangguan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 9/44
9
8omplikasi stroke non hemoragik dapat berasal dari kerusakan jaringan otak
sendiri dari akibat kematian dalam beberapa hari atau cacat isik sekunder akibat
kerusakan otak.
Menurut Brunner D )uddarth (22% komplikasi stroke dibagi menjadi 2
(dua% sebagai berikut"
8omplikasi neurologi yang terbagi menjadi"
*% =acat mata dan cacat telinga2% 8elumpuhan
'% emah
8omplikasi non neurologi yang terbagi menjadi"
kibat non neurologi yang terbagi menjadi"
*% 0ekanan darah sistemik meninggi
2% 5eaksi hipeglikemi (kadar gula dalam darah meninggi%
'% @edema paru
1% 8elainan jantung dan &8G (elektro kardio gram%kibat mobilisasi meliputi"
Bronko pneumonia, emboli paru, depresi, nyeri, dan kaku bahu, kontraktur,
deormitas, ineksi traktus urinarius, dekubitus dan atropi otot.
2.1.+ Pemeriksaan Diagn&stik
2.*.$.* ngiograi serebral
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesiik seperti
perdarahan arterio6ena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber
perdarahan dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 10/44
10
M5/ ( Magnetic Imaging Resonance% menggunakan gelombang magnetik
untuk menentukan posisi dan besarAluas terjadinya perdarahan otak. 3asil
pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan inark akibat
dari hemoragik.
2.*.$.1 4)G oppler
4ntuk mengidentiikasi adanya penyakit arterio6ena (masalah sistem karotis%
2.*.$.# &&G
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan inark sehingga menurunkan impuls listrik dalam jaringan otak.
2.*.$.$ Pemeriksaan aboratorium
*% umbal pungsi" pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan
yang masi, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih
normal (Eantokhrom% sewaktu hari-hari pertama.
2% Pemeriksaan darah rutin.
aboratorium"
a. 3emoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis, trombosit, masa
perdarahan dan pembekuan, laju endap darah.
b. 4reum, kreatinin, ungsi hati, urin lengkap.
c. Bila perlu" elektrolit (9atrium, 8alium% dan gas darah
d. 5ontgen thoraks
e. &lektrokardiograi(umbantobing, 2**"*;%
'% Pemeriksaan kimia darah" pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 11/44
11
b. Berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol dapat menurunkan resiko.
c. Penanganan kolesterol menurunkan resiko, terutama menggunakan inhibitor
reduktase misalnya pra6astatink.
0ujuan inter6ensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda 6ital
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut.
*% Mempertahankan saluran napas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir
dengan sering dan oksigenasi, jika perlu lakukan trakeostomi, membantu pernapasan.
2% Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi klien, termasuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
'% Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
1% Merawat kandung kemih, sedapat mungkin dengan memakai kateter.
#% Menempatkan klien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin
klien harus diubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasi.
Penatalaksanaan pengobatan yang dapat dilakukan pengobatan
konser6asi dengan jenis dan makna klinis"
*% Fasolidator meningkatkan aliran darah serebral ()% secara percobaan, tetapi
maknanya" pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
2% apat diberikan histamin, aminophilin, aseta<olamid, papa6erin intra arterial.'% Medikasi antitrombosit dapat diresepkan karena trombosit memaikan peran
sangat penting dalam pembentukan trombus dan embolisasi. ntiagregasi
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 12/44
12
Menurut oenges (2%, secara teoritis data yang perlu dikaji dari pasien
stroke adalah sebagai berikut"
*% kti6itasA/stirahat
Gejala" merasa kesulitan untuk melakukan akti6itas karena kelemahan,
kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia%.
0anda" gangguan tonus otot, paralitik dan kelemahan umum, gangguan penglihatan, dan gangguan tingkat kesadaran.
2% )irkulasi
Gejala" adanya penyakit jantung (penyakit jantung 6askular, endokarditis%,
polisitema, dan riwayat hipotensi postural.
0anda" hipertensi arterial sehubungan dengan adanya embolisme atau
malormasi 6askular. ?rekuensi nadi dapat ber6ariasi karena ketidakstabilan
ungsi jantung obat-obatan dan eek stroke pada pusat 6asomotor.
'% /ntegritas &go
Gejala" perasaan tidak berdaya, putus asa.
0anda" emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih, gembira, dan
kesulitan untuk mengekspresikan diri.
1% &liminasi
Gejala" perubahan pola berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensiabdomen,dan bising usus negati.
#% MakananAcairan
Gejala" nasu makan hilang mual dan muntah selama ase akut (peningkatan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 13/44
13
kehilangan kemampuan menggunakan motorik (araksia%, ukuran atau reaksi
pupil tidak sama, dan kejang.
;% 9yeriA8enyamanan
Gejala" sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda.
0anda" tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, dan ketegangan pada otot (asia%.
!% Pernaasan
Gejala" merokok
0anda" ketidakmampuan menelan, batuk, hambatan jalan naas. 0imbulnya
pernaasan sulit, tidak teratur, dan suara naas terdengan ronchi.% /nteraksi sosial
0anda" masalah bicara, dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
*% PenyuluhanApembelajaran
Gejala" adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi
oral, dan kecanduan alkohol.
Menurut ri Mutta>in (2!"*''% Pengkajian pada stroke meliputi identitas
klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga, dan pengkajian psikososial.
*% /dentitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakkan terjadi pada usia tua%, jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal, dan jam masuk
rumak sakit, nomor register, dan diagnosa medis.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 14/44
14
Biasanya ada riwayat penyakit keluarga yang menderita hipertensi, diabetes
melitus, atau adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.
$% Pengkajian psikososial dan spiritual
Peranan pasien dalam keluarga, status emosi meningkat, interaksi meningkat,
interaksi sosial terganggu, adanya rasa cemas yang berlebihan, hubungan dengan
tetangga tidak harmonis, status dalam pekerjaan. an apakah klien rajin dalam
melakukan ibadah sehari-hari.
;% Pemeriksaan isik a. 8epala
Pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hemato atau riwayat operasi.
b. Mata
Penglihatan adanya kekaburan, akibat adanya gangguan ner6us optikus
(ner6us //%, gangguan dalam mengangkat bola mata (ner6us ///%, gangguan
dalam memutar bola mata (ner6us /F% dan gangguan dalam menggerakkan
bola mata kolateral (ner6us F/%.
c. 3idung
danya gangguan pada penciuman karena terganggu pada ner6us olaktorius
(ner6us /%.
d. Mulut
danya gangguan pengecapan (lidah% akibat kerusakan ner6us 6agus, adanyakesulitan menelan.
e. ada
/nspeksi " Bentuk simetris
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 15/44
15
9ilai' " Bila dapat melawan graitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan
pemeriksaan. 9ilai 1 " Bila dapat melawan tekanan pemeriksaan tetapi kekuatannya
berkurang.
9ilai # " Bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan penuh.
!% Pengkajian sara kranial
a. )ara /. Biasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada ungsi penciuman. b. )ara //. isungsi persepsi 6isual karena gangguan jaras sensori primer di
antara mata dan korteks 6isual. Gangguan hubungan 6isual-spasial
(mendapatkan hubungan dua atau lebih objek dalam area spasial% sering
terlihat pada klien dengan hemiplegia kiri. 8lien mungkin tidak dapat
memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk mencocokkan
pakaian ke bagian tubuh.c. )ara ///, /F, dan F/. 7ika akibat stroke mengakibatkan paralisis, pada satu sisi
otot-otot okularis didapatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat
unilateral disisi yang sakit.
d. )ara F. Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis sara
trigeminus, penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah,
penyimpangan rahang bawah ke sisi ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi
otot pterigoideus internus dan eksternus.
e )ara F// Persepsi pengecapan dalam batas normal wajah asimetris dan otot
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 16/44
16
iagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang
nyata dan akan terjadi jika tidak dilakukan inter6ensi keperawatan. )aat ini mesalah
belum ada tetapi etiologi belum ada misalnya" resiko penyelesaian ineksi
berhubungan dengan status cairan.
2.2.2.' 8emungkinan
iagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa perlu data tambahan untuk
memastikan pertambahan masalah. Pada keadaan ini masalah dan aktor pendukung
belum ada tetapi sudah ada aktor yang dapat menimbulkan masalah, misalnya"
kemungkinan terjadinya ineksi berhubungan dengan adanya luka di kulit.
iagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien stroke non
hemoragik adalah (ri Mutta>in, 2!"*12%.
*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral,
oklusi otak, 6asospasme, dan edema otak.
2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi
secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas isik sekunder,
perubahan tingkat kesadaran.
'% 3ambatan mobilitas isik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia,
kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas.1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
#% eisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler,
k k t d k d k hil k t l t t t k di i di
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 17/44
17
Beberapa syarat dan kriteria e6aluasi adalah"
*% )pesiik dalam isi dan waktu. /si menggambarkan apa yang dilakukan, dialami,
dan dipelajari. /si dapat dimodiikasi sedangkan waktu akan mempermudah dan
memberi batasan penampilan yan dicapai
2% apat dicapai dalam menentukan tujuan dan kriteria e6aluasi harus objekti dan
realistik, maksudnya sesuatu yang dapat dicapai sesuai dengan kekuatan
kelemahan yang ada.
Menurut ri Mutta>in (2!"*1'% inter6ensi yang bisa dilakukan pada
pasien stroke adalah"
*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral,
oklusi otak, 6asospasme, dan edema otak.
0ujuan"
)etelah dilakukan tindakan keperawatan 2 E 21 jam perpusi jaringan tercapaisecara optimal.
8riteria hasil"
8lien tidak gelisah, tidak ada keluhan nyeri kepala, mual dan kejang, G=) 1,#,$,
pupil isokor, releks cahaya (H% 00F normal.
/nter6ensi"
a. Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan 0/8
dan akibatnya.
5asional " keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan.
b. Baringkan klien (bed rest % total dengan posisi tidur telentang tanpa bantal.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 18/44
18
2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi
secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas isik sekunder,
perubahan tingkat kesadaran.
0ujuan"
)etelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 E 21 jam klien mampu
meningkatkan dan mempertahankan keeektian jalan naas agar tetap bersih dan
mencegah aspirasi.
8riteria hasil"Bunyi naas terdengar bersih, rinkhi tidak terdengar, trakeal tube terdengar bebas
sumbatan, menunjukkan batuk eekti, tidak ada penumpukan secret di jalan
naas, rekuensi pernaasan *$-2EAmenit.
/nter6ensi"
a. 8aji keadaan jalan naas.
5asional " obstruksi mungkin dapat disebabkan oleh akumulasi secret.
b. akukan pengisapan lendir jika diperlukan.5asional " pengisapan lendir dapat membebaskan jalan naas dan tidak
terus menerus dilakukan dan durasinya dapat dikurangi untuk mencegah
hipoksia.
c. jarkan klien batuk eekti.
5asional " batuk eekti dapat mengeluarkan secret dari jalan naas.
d. akukan postural drainage perkusiApenepukan.
5asional " mengatur 6entilasi segmen paru-paru dan pengeluaran secret.
e. 8olaborasi" pemberian oksigen *+.
5asional " dengan pemberian oksigen dapat membantu pernaasan dan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 19/44
19
b. 4bah posisi setiap 2 jam dan sebagainya jika memungkinkan bisa lebih
sering.5asional " menurunkan terjadinya trauma atau iskemia jaringan.
c. akukan gerakan 5@M akti dan pasi pada semua ekstremitas.
5asional " meminimalkan atropi otot, meningkatkan sirkulasi dan mencegah
terjadinya kontraktur.
d. Bantu mengembangkan keseimbangan duduk seperti meninggikan bagian
kepala tempat tidur, bantu untuk duduk disisi tempat tidur.
5asional " membantu melatih kembali jaras sara, meningkatkan respon
proprioseptik dan motorik.
e. 8onsultasi dengan ahli isioterapi.
5asional " program yang khusus dapat dikembangkan untuk menemukan
kebutuhan klien.
1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
0ujuan "setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 E 21 jam klien mampu
mempertahankan keutuhan kulit.
8riteria hasil "
klien mampu berpartisipasi dalam penyembuhan luka, mengetahui cara dan
penyebab luka, tidak ada tanda kemerahan atau luka.
/nter6ensi "
a. njurkan klien untuk melakukan latihan 5@M dan mobilisasi jika mungkin.5asional " meningkatkan aliran darah ke semua daerah.
b. 4bah posisi setiap 2 jam.
5asional" menghindri tekanan dan meningkatkan aliran darah
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 20/44
20
8riteria hasil "
8lien menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri, klienmampu melakukan akti6itas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan,
mengidentiikasikan personal masyarakat yang dapat membantu.
/nter6ensi "
a. 8aji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala -1 untuk melakukan
.
5asional " membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan
kebutuhan indi6idu.
b. 3indari apa yang tidak dapat di lakukan oleh klien dan bantu bila perlu.
5asional " klien dalam keadaan cemas dan tergantung hal ini di lakukan untuk
mencegah rustasi dan harga diri klien.
c. Menyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada perlindungan
kelemahan. Pertahankan dukungan pola pikir dan ijinkan klien melakukan
tugas, beri umpan balik yang positi untuk usahanya.
5asional " klien memerlukan empati, tetapi perlu mengetahui perawatan yang
konsisten dalam menangani klien, sekaligus meningkatkan harga diri klien,
memandirikan klien, dan menganjurkan klien untuk terus mencoba.
d. 5encanakan tindakan untuk deisit penglihatan seperti tempatkan makanan
dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.
5asional " klien mampu melihat dan memakan makanan, akan mampu
melihat keluar masuk orang keruangan.
$% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 21/44
21
;% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara
motorik atas.0ujuan "
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ' E 21 jam.
8riteria hasil "
gangguan eliminasi urin tidak terjadi lagi, pola eliminasi B8 normal.
/nter6ensi "
a. 8aji pola eliminasi urin
5asional " untuk mengetahui masalah dalam pola berkemih.
b. 8aji multiaktoral yang menyebabkan inkontensia.
5asional " untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Membatasi intake cairan 2-' jam sebelum tidur.
5asional " untuk mengatur supaya tidak terjadi kepenuhan pada kandung
kemih.
d. Batasi intake makanan yang menyebabkan iritasi kandung kemih.
5asional " untuk menghindari terjadinya ineksi pada kandung kemih.
e. 8aji kemampuan berkemih.5asional " untuk menentukan penatalaksanaan tindak lanjut jika klien tidak
bisa berkemih.
. Modiikasi pakaian dan lingkungan.
5asional " untuk mempermudah kebutuhan eliminasi.
g. 8olaborasi pemasangan kateter.
5asional " mempermudah klien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi urine.
2.2. "m'lementasi %e'eraatan
/mplementasi keperawatan adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 22/44
22
BAB 3
A$UHAN %EPERA0ATAN
5uang Praktek " 5g. 3
0anggal Praktek " *1-*# 7anuari 2*'
0anggal D 7am Pengkajian " *1 7anuari 2*' J *;.' K/B
)umber " Pasien, 8eluarga, Perawat ruangan, )tatus pasien
3.1 Pengkajian %e'eraatan
3.1.1 "-entitas Pasien
9y. M berumur 1 tahun berjenis kelamin perempuan, pasien berasal dari
suku ayak dan berkebangsaan /ndonesia, pasien beragama 8risten Protestan, saat
ini pasien bekerja sebagai P9) dengan latar belakang pendidikan )*, pasien sudah
menikah dan tinggal di jalan )udirman 9o.1. pasien masuk rumah sakit tanggal *1
7anuari 2*' pukul **.2 K/B dengan diagosa medis stroke non hemoragik.
3.1.2 Riaat %esehatan %e'eraatan
*% 8eluhan 4tama
Pasien mengatakan Ltangan saya sebelah kanan terasa lemah dan tidak
mampu untuk memegang sisir, juga tidak dapat menggenggam.
2% 5iwayat Penyakit )ekarang
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 23/44
23
" )udah
meninggal
" aki-laki
" 0inggal
serumah
3.1.3 Pemeriksaan isik
*% 8eadaan 4mum
Pasien tampak sedikit lemah, terpasang inus 5ing sHMg)o1 2 + #cc 2
tetes per menit ditangan sebelah kiri.
2% )tatus Mental
Pasien compos metis atau tingkat kesadaran penuh, ekspresi wajah tampak
tenang, bentuk badan pasien simetris, cara berbaring atau bergerak pasien
lebih condong miring ke sebelah kanan, saat berbicara pasien jelas dan cukup
4
" Perempuan
4 " Pasien
Bagan 3.1 Genogram keluarga pasien ' generasi
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 24/44
24
9ilai G=) (Glasgow =oma )cale% saat perawat masuk kamar pasien langsung
merespon dengan membuka mata secara spontan dengan nilai 1, pasien dapat
berorientasi dengan baik ketika ditanya pasien mampu menjawab sesuai
dengan apa yang ditanya oleh perawat dengan nilai #, dan pasien mampu
mematuhi perintah dengan nilai $. 8esadaran compos metis, pupil isokor,
releks cahaya pada mata kanan kiri positi. Pada sara kranial tidak terdapat
gangguan. Pasien tidak stabil saat berjalan;% &liminasi urine ( Bladder %
Produksi urin *# ml dalam * hari, warna kuning jernih dengan bau khas
amoniak.
!% &liminasi l6i (Bowel%
0idak ada keluhan dan masalah keperawatan pada bagian mulut dan aring,
pasien BB * kali sehari dengan warna kecoklatan, padat dan lembek. Bising
usus terdengar 2 kali selama # menit, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
% 0ulang otot- /ntegumen ( Bone%
0erdapat parese, lokasi tangan kanan, ukuran otot simetris.
*% 8ulit-kulit 5ambut
0idak ada riwayat alergi, suhu kulit hangat, warna kulit normal, turgor kulit
cukup dan halus, dan tidak ada lesi. Pasien memiliki tekstur rambut halus dan
pendek dan tebal.**% )istem Pengindraan
Bola mata bergerak normal, 6isus mata sebelah kanan kurang lebih pasien
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 25/44
25
0inggi badan *$ cm, berat badan sekarang #$ kg, berat badan sebelum sakit
#$ kg. Makanan yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
P&la Makan $eharihari $esu-ah $akit $e)elum $akit
?rekuensiAhari 'E sehari 'E sehari
Porsi * porsi * porsi
9asu makan Baik Baik
7enis makanan 9asi, lauk pauk, sayur 9asi, lauk pauk, sayur,
sambal
7enis minuman ir putih ir putih, teh, sirup
7umlah minumanAccA21
jam
*.#-2.AccA21 jam *.#-2.AccA21 jam
8ebiasaan makan 9asi, lauk pauk, sayur 9asi, lauk pauk, sayur,
sambal
8eluhanAmasalah 0idak ada 0idak ada
'% Pola /stirahat dan 0idur
Ta)el. 3.1 Pola makan sehari-hari
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 26/44
26
Pasien mengatakan jika ada mendapat masalah pasien menceritakannya
kepada adiknya, terkadang juga menceritakan dengan suaminya.!% 9ilai-Pola 8eyakinan
Pasien mengatakan dirinya beragama 8risten Protestan, tindakan medis dan
keperawatan yang dilakukan tidak berrtentangan dengan keyakinannya.
3.1.* $&sial$'iritual
Pasien sangat lancar berbicara dan tidak terbata-bata, saat ditanya pasien
mampu menjawab sesuai apa yang ditanyakan oleh perawat. Bahasa yang
sering digunakan oleh pasien adalah bahasa dayak ketika sedang berbicara
dengan keluarga. 8eluarga terlihat begitu dekat dan peduli dengan pasien.
Pasien dapat berinteraksi dengan baik, terutama dengan keluarga dan perawat
ruangan. Bagi pasien orang yang dekat dan berarti adalah suami dan anak-
anak pasien. 8ebiasaan menggunakan waktu luang pasien beristirahat atau
berkumpul bersama anak dan suaminya. Pasien juga selalu beribadah dan
pergi kegereja di hari minggu.
3.1.+ Data Penunjang 4Ra-i&l&gis5 La)&rat&rium5 Penunjang Lainna6
Pemeriksaan aboratrium *1 januari 2*'
3asil 8linik 8imia
Parameter Hasil N&rmalGlukosa s
=reatini
**$
, !272 mgAd
,*;-*,# mgAd
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 27/44
27
&ka Maria Purwanti 9/M" 2*.=.2a.1
3.2 Diagn&sa %e'eraatan
3.2.1 Analisa Data
Data $u)jekti! -an
Data 8)jekti!
%emungkinan
Pene)a)
Masalah
)"-
@"
− Pasien gelisah.
− Pasien tampak
cemas.
− /nus yang terpasang
/nus 5ing s H
Mg)o1 2+ #cc 2
tetes per menit
− 00F "
0"*1A*mm3g
55" 2EAmenit
9 " ;#EAmenit
) " '$N=
)uplai darah dan @2 ke
otak menurun
Perubahan perusi
jaringan serebral
)" Pasien mengatakan
Ltangan kanan saya terasa
8elemahan
neuromoskuler pada
Gangguan mobilitas
isik
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 28/44
28
) " Pasien mengatakan
L tangan saya sulit untuk
memegang sisir dan tidak
bisa menggenggam.
@ "
− Pasien tampak
cemas.
−Pasien sulit untuk
menyisir rambut
sendiri.
− /nus yang terpasang
/nus 5ing s H
Mg)o1 2+ #cc 2tetes per menit
8ehilangan kontrol otot
atau koordinasi di tandai
oleh kelemahan untuk
, seperti makan,
mandi dll.
eisit perawatan diri
3.2.2 Pri&ritas Masalah
*% Perubahan perusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan @2
ke otak menurun.
2% Gangguan mobilitas isik berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 29/44
29
3.3 "nter/ensi %e'eraatan
9ama Pasien " 9y. M
5uang 5awat " 3*
Diagn&sa %e'eraatan Tujuan 4%riteria hasil6 "nter/ensi Rasi&nal
*% Perubahan perusi jaringan
serebral bAd suplai darah
dan @2 ke otak menurun.
)etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama * E ; jam
diharapkan perusi jaringan
tercapai secara optimal dengan,
8riteria hasil"
Pasien tidak gelisah, pasien
tidak cemas, 00F dalam batas
normal
a. 8aji tanda-tanda 6ital.
b. Beritahu pasien (bed rest %
total dengan posisi tidur
telentang.c. =iptakan lingkungan yang
tenang dan batasi
pengunjungd. 8olaborasi " pemberian
terapi sesuai intruksi dokter.
e. Bantu pasien untuk
membatasi muntah, batuk,anjurkan pasien menarik
naas apabila bergerak atau
berbalik dari tempat tidur.
. Berikan penjelasan kepada
keluarga pasien tentang
a. 4ntuk mengetahui
keadaan umum pasien. b. Monitor tanda-tanda
status neurologis dengan
G=)
c. 5angsangan akti6itas
dapat meningkatkan
tekanan intrakranial.d. 0ujuannya untuk
menurunkan
premeabilitas kapiler,
menurunkan edema
serebri, menurunkan
metabolik sel dan
kejang.
e. kti6itas ini dapat
meningkatkan tekananintrakranial dan intra-
abdomen dan dapat
melindungi diri dari eek
6alsa6a.
. 8eluarga lebih
berpartisipasi dalam
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 30/44
30
sebab peningkatan 0/8 dan
akibatnya.
proses penyembuhan.
2% Gangguan mobilitas isik bAd
kelemahan neuromoskuler
pada ekstremitas.
)etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama * E ; jam
diharapkan mobilitas isik
teratasi dengan,
8riteria hasil"
Pasien tidak cemas, tangan
pasien dapat digerakkan, pasien
dapat menyisir rambut. Pasien
dapat mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan
ungsi bagian tubuh yang
terkena atau kompensasi.
a. 8aji kemampuan secara
ungsional dengan cara yang
teratur klasiikasikan melalui
skala -1. b. akukan gerakan 5@M akti
dan pasi pada semua
ekstremitas .
c. Bantu mengembangkankeseimbangan duduk seperti
meninggikan bagian kepala
tempat tidur, bantu untuk
duduk dikursi tempat tidur.
a. 4ntuk mengidentiikasi
kelemahan dan dapat
memberikan inormasi
mengenai pemulihan. b. Meminimalkan atropi
otot, meningkatkan
sirkulasi dan mencegah
terjadinya kontraktur.
c. Membantu melatih
kembali jaras sara,
meningkatkan respon
proprioseptik dan
motorik.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 31/44
31
'% eisit perawatan diri bAd
8ehilangan kontrol otot atau
koordinasi di tandai oleh
kelemahan untuk ,seperti makan, mandi dll.
)etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama * E ; jam
diharapkan terjadi perilaku
peningkatan perawatan diridengan,
8riteria hasil"
Pasien tidak cemas, pasien
dapat menyisir rambut sendiri,
00F dalam batas normal,
pasien menunjukkan perubahan
gaya hidup untuk kebutuhan
merawat diri, pasien mampu
melakukan akti6itas perawatandiri sesuai dengan tingkat
kemampuan, mengidentiikasi
personal masyarakat yang dapat
membantu
a. 8aji kemampuan dan tingkat
penurunan dalam skala -1
untuk melakukan .
b. 3indari apa yang tidak dapat
dilakukan oleh pasien dan
bantu bila perlu.
c. Menyadarkan tingkah laku
atau sugesti tindakan pada
perlindungan kelemahan.
Pertahankan dukungan pola
pikir dan ijinkan pasien
melakukan tugas, beri umpan
balik yang positi untuk
usahanya.
a. Membantu dalam
mengantisipasi dan
merencanakan
pertemuan kebutuhanindi6idu.
b. Pasien dalam keadaan
cemas dan tergantung
hal ini dilakukan untuk
mencegah rustasi dan
harga diri pasien.c. Pasien memerlukan
empati, tetapi perlu
mengetahui perawatanyang konsisten dalam
menangani pasien,
sekaligus meningkatkan
harga diri pasien,
memandirikan pasien,
dan menganjurkan
pasien untuk terus
mencoba.
3. "m'lementasi -an E/aluasi %e'eraatan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 32/44
32
Hari9Tanggal
#am
"m'lementasi E/aluasi 4$8AP6 Tan-a tangan -an
Nama Peraat
*# 7anuari 2*' A
*$. K/Biagnosa /
a. Mengkaji tanda-tanda 6ital.
b. Memberitahukan pasien (bed rest %
total dengan posisi tidur telentang.c. Menciptakan lingkungan yang
tenang dan membatasi pengunjung.d. Berkolaborasi " pemberian terapi
sesuai intruksi dokter, pemberikan
obat piracetam /F pukul *!. K/B.
e. Membantu pasien untuk membatasi
muntah, batuk, menganjurkan pasien
manarik naas apabila bergerak atau
berbalik dari tepat tidur.. Pengambilan darah ' cc untuk
pemeriksaan laboratorium.
g. Memberikan penjelasan kepada
keluarga pasien tentang sebab
peningkatan 0/8 dan akibatnya.
) " -
@ " pasien sudah tidak gelisah dan
tidak merasa cemas00F dalam batas normal
0 " *2A; mm3g 55 " 2EAmenit
9 " !EAmenit
) " '$N= " masalah teratasi
P " Pertahankan inter6ensi.
Eka Maria Puanti
iagnosa // a. Mengkaji kemampuan secara
ungsional dengan cara yang teratur
mengklasiikasikan melalui skala -
1 b. Melakukan latihan 5@M akti dan
pasi pada semua ekstremitas.
c. Membantu mengembangkan
keseimbangan duduk seperti
meninggikan bagian kepala tempat
tidur, bantu untuk duduk disisi
)" Pasien mengatakan Ltangan saya
sudah agak mendingan.@" Pasien tampak ceria.
0angan pasien sudah bisadigerakkan sedikit.
00F dalam batas normal.
" Masalah teratasi sebagian.P " anjutkan inter6ensi.
Eka Maria Puranti
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 33/44
33
tempat tidur
iagnosa /// a. Mengkaji kemampuan dan tingkat
penurunan dalam skala -1 untuk
melakukan . b. Mengkaji apa yang tidak dapat
dilakukan oleh pasien dan membantu
bila perlu.
c. Menyadarkan tingkah laku atau
menyugesti tindakan pada
perlindungan kelemahan.
Pertahankan dukungan pola pikir
dan ijinkan pasien melakukan tugas,
memberikan umpan balik yang positi untuk usahanya.
)" Pasien mengatakan Ltangan saya
sulit untuk menggengam, tetapi
masih bisa untuk memegang sisir.@" pasien tampak ceria. Pasien masih sulit untuk
menggenggam
00F dalam batas normal" Masalah teratasi sebagian.
P " anjutkan inter6ensi.
Eka Maria Puranti
BAB
PEMBAHA$AN
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang kesesuaian maupun kesenjangan antara kasus yang ditemukan
dilapangan dengan teori yang ada.
.1 Pengkajian
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 34/44
34
Pengkajian adalah pendekatan yang sistematik untuk mengumpul data dan menganalisisnya sehingga diketahui
kebutuhan keperawatan klien yang terkait dengan tanda dan gejala yang timbul sehubungan dengan penyakit yang diderita
pasien (carpenito,2*%.
Berdasarkan teori yang muncul pada pengkajian dengan kasus )troke 9on 3emoragik adalah adanya kelemahan,
kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia%, adanya penyakit jantung, perasaan tidak berdaya, putus asa, perubahan pola
berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensi abdomen, dan bising usus negati, nasu makan hilang, mual dan muntah
selama ase akut (peningkatan 0/8%, kelemahanAkesemutanAkebas sisi yang terkena seperti LmatiAlumpuh. Penglihatan
menurun, seperti buta total, kehilangan daya lihat sebagian, sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda, merokok,
riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi oral, dan kecanduan alkohol. )edangkan pada kasus data
yang ditemukan 9y. M mengatakan tangan sebelah kanan terasa lemah , tidak mampu untuk memegang sisir dan juga tidak mampu untuk menggenggam, memiliki riwayat 6ertigo, riwayat penyakit keluarga tekanan darah tinggi, ketergantungan
dalam melakukan akti6itas sehari-hari.
0angan yang lemah, tidak mampu memegang sisir, dan tidak mampu menggenggam sama dengan teori menurut
)melt<er =. )u<<anne (22% yaitu, apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya%,
seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir rambutnya. )ehingga hal ini menimbulkan
ketergantungan dalam melakukan akti6itas sehari-hari dimana pasien memerlukan bantuan orang lain. Berdasarkan teori
3idayat (2$% kategori tingkat kemampuan akti6itas menggunakan skala -1 yaitu" (mampu merawatdiri sendiri secara
penuh%, * (memerlukan penggunaan alat%, 2 (memerlukan pengawasan bantuan orang lain% ' (memerlukan bantuan orang
lain,pengawasan dan penggunaan alat%, 1 (sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalm
perawatan%.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 35/44
35
0ekanan darah tinggi atau hipertensi didapat selain dari pasien dan keluarga juga dari hasil pemeriksaan tekanan
darah pasien yang membenarkan karena saat mengobser6asi tanda-tanda 6ital pasien hasilnya *1A* mm3g. )eperti
yang dikutip dari Livestrong , dan Mayo Clinic ($A*2A2**% yaitu tekanan darah yang normal seharusnya memiliki nilai
*2A! mm3g. (wwwAhttp"AAm.detik.comAhealthAangka-normal-untuk-tanda-tanda-6ital-tubuh diakses pada tanggal *1
?ebruari 2*' pukul 2*.2! K/B%. pasien tampak sedikit lemah, terpasang inus 5ing sHMg)o1 2+ # cc dengan 2 tetes
per menit ditangan sebelah kiri.Berdasarkan data yang didapat dan dianalisis terhadap teoritis dan membandingkannya dengan temuan masalah
yang dialami oleh klien 9y. M, maka kesimpulan yang diambil bahwa ada kesenjangan antara data temuan pada pasien
dengan teoritis yang diuraikan para ahli, tidak semua karakteristik yang tercatat dalam teori ditemui pada kondisi pasien
saat ini. 3al ini dikarenakan kondisi 9y. M masih bisa dibilang sehat atau tidak terlampau parah, pasien hanya mengalami
kelemahan pada eksteremitas sebelah kanan selebihnya pasien tidak mengalami gangguan.?aktor pendukung yang dirasakan oleh penulis dalam hal pengkajian adalah adanya kerja sama pasien dan keluarga
dalam memberikan data, tersedia dokumentasi kesehatan seperti status pasien dan catatan medis. ?aktor penghambatnya
adalah alat yang digunakan masih kurang lengkap seperti, data didokumentasikan ruangan kurang pengetahuan penulis
dalam mengkaji data-data pasien, keterbatasan waktu dalam pengkajian.
.2 Diagn&sa %e'eraatan
iagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang respon indi6idu, keluarga dan komunitas terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial. ata yang dikumpulkan dengan proses pengkajian
dianalisa sehingga dapat memiliki suatu kesimpulan tentang masalah pasien yang dinyatakan dalam diagnosa keperawatan.Menurut, ri Mutta>in (2!% diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan )troke 9on 3emoragik yaitu
sebagai berikut"
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 36/44
36
*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral, oklusi otak, 6asospasme, dan edema
otak.
2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi secret, kemampuan batuk menurun,
penurunan mobilitas isik sekunder, perubahan tingkat kesadaran.
'% 3ambatan mobilitas isik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia, kelemahan neuromoskuler pada
ekstremitas.
1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
#% eisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler, menurunnya kekuatan dan kesadaran,
kehilangan kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk , seperti makan, mandi dll.
$% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan cairan yang tidak adekuat.;% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara motorik atas.
)edangkan dari hasil pengkajian di klinik terhadap 9y. M didapatkan ' iagnosa keperawatan yaitu"
*% Perubahan perusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan @2 ke otak menurun.
8arena saat dilakukan pengkajian yang didapatkan pada klien tekanan darahnya *1A* mm3g, dan sebelumnya
pasien memiliki riwayat 6ertigo dan pernah dirawat dirumah sakit.
2% Gangguan mobilitas isik berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas.
8arena saat pengkajian pasien mengatakan tangan kanannya lemah dan pasien tidak mampu untuk menggerakkan
tangannya atau bisa dikatakan pasien kehilangan motorik, menurut )melt<er =, )u<<anne (22% kehilangan kontrol
6olunter terhadap gerak motorik. 8arena neuron motor atas melintas, gangguan kontrol 6olunter pada satu sisi tubuh
dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak. isungsi motor yang
paling umum adalah, hemiplagia yaitu paralisis pada satu sisi, dan 3emiparesis, yaitu kelemahan pada salah satu sisi
tubuh.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 37/44
37
'% eisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk
, seperti makan, mandi dll.
Penulis mengangkat diagnosa ini berdasarkan keadaan pasien yang mengalami kelemahan pada tangan kanannya saat
diobser6asi pasien tidak mampu memegang sisir bahkan untuk menyisir rambut pasien sendiri, sehingga pasien
memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan akti6itas dan kebutuhan dasar pasien.
Berdasarkan teori terdapat ; (tujuh% diagnosa yang mungkin akan terjadi pada pasien dengan stroke non hemoragik,
tetapi saat dilakukan pengkajian hanya ditemukan ' (tiga% diagnosa pada 9y. M. apat disimpulkan bahwa ada
kesenjangan antara teori dan akta yang ada. 4ntuk diagnosa keperawatan yang tidak ditemui pada 9y. M adalah"
*% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi secret kemampuan batuk menurun,
penurunan mobilitas isik sekunder, perubahan tingkat kesadaran.
iagnosa ini tidak diangkat karena pada 9y. M tidak mengalami gangguan pada bagian pernaasannya, tipe pernaasan
dada dan perut, irama pernaasan teratur, dan suara naas 6eskuler, tingkat kesadaran pasien compos metis tidak
mengalami penurunan kesadaran, karena itulah diagnosa ini tidak diangkat pada kasus 9y.M.
2% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
)aat dilakukan pengkajian dan obser6asi pada 9y.M tidak ditemukan akan ada muncul resiko gangguan integritas
kulit, karena pasien berbaring hanya pada saat siang hari dan malam sewaktu ingin tidur selebihnya pasien lebih
banyak duduk diatas ranjang terkadang juga dibantu oleh keluarga untuk duduk dikursi. Pasien juga masih bisa
melakukan miring kiri dan miring kanan. )ehingga penulis tidak mengangkat diagnosa ini pada kasus 9y. M.
'% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan cairan yang tidak adekuat. Pasien
tidak mengalami adanya gangguan eliminasi al6i (konstipasi% dari hasil yang ditemukan pada pengkajian, selain itu
asupan cairan pasien juga terpenuhi, pasien juga mengkonsumsi buah-buahan. alam hal ini pasien tidak ada masalah
keperawatan sehingga penulis tidak mengangkat diagnosa ini.
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 38/44
38
1% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara motorik atas. iagnosa ini juga tidak
diangkat pada kasus 9y. M karena dari hasil pengkajian pasien tidak terdapat lesi dan eliminasi urin pasien tidak ada
masalahAlancar, pasien juga masih mampu untuk pergi ke kamar mandi untuk B8 dengan dibantu oleh adik pasien.
?aktor pendukung dalam menentukan diagnosa keperawatan yaitu adanya data-data yang didapatkan dari pasien,
keluarga pasien, keadaan isik, dan status pasien, juga petunjuk-petunjuk yang diberikan selama pendidikan sehingga tidak
ada aktor penghambat dalam menentukan asuhan keperawatan.
.3 "nter/ensi %e'eraatan
/nter6ensi keperawatan menurut (oenges, 2% perilaku spesiik yang diharapkan dari pasien atau tindakan yang
harus dilakukan oleh perawat, juga untuk membantu pasien dalam mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan. /nter6ensi atau perencanaan keperawatan ini dilakukan berdasarkan prioritas atau masalah yang harus
ditangani lebih dahulu, apabila tidak ditangani maka akan berdampak negati pada kondisi pasien. Menurut teori prioritas
keperawatan pada pasien dengan )troke 9on 3emoragik adalah perubahan perusi jaringan serebral, ketidakeektian
bersihan jalan naas, hambatan mobilitas isik, resiko gangguan integritas kulit, deisit perawatan diri, gangguan eliminasi
al6i (konstipasi%, dan gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin%.
Pada kasus yang di prioritas utama adalah perubahan perusi jaringan serebral, dikarenakan suplai darah dan @2 ke
otak menurun. 8urang suplai @2 ke otak dan jaringan dapat menimbulkan komplikasi lanjut dan menurunkan status
neorologi. @ksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur 6ital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh termasuk otak. )ecara normal elemen @2 ini diperoleh dengan cara bernapas.
8urangnya suplay @2 ke otak akan memperberat komplikasi dan menimbulkan perusi serebral. Batang otak akan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 39/44
39
mengalami kematian jika tidak mendapat @2 selama kurang lebih # menit. 3al ini bersiat mengancam jiwa dan
mengancam kesehatan.
Prioritas kedua adalah gangguan mobilitas isik, dikarenakan adanya kelemahan pada salah satu ekstremitas atas
yang mengakibatkan keterbatasan untuk melakukan akti6itas yang biasanya dikerjakan. /ni membuat banyak pekerjaan
yang tidak terselesaikan dengan baik dan terkadang membutuhkan bantuan dari orang lain, juga bisa menjadi beban mental
jika tidak segera untuk ditangani. Prioritas ketiga adalah deisit perawatan diri, dengan adanya kelemahan yang dialami
sekarang membuat pasien tidak dapat untuk mengurus keperluan dan kebutuhannya sehari-hari dimulai dari makan, mandi,
berdandan ataupun untuk menyisir rambutnya, kurangnya perawatan diri ini membuat klien malu dan minder dengan
orang-orang disekelilingnya. 8arena itu hal ini pun segera untuk ditangani.
Pada kasus ini menurut penulis perencanaan diokuskan pada masalah yang aktual yang membahayakan kehidupan pasien. Begitu juga dalam merumuskan tujuan dan kriteria hasil disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang berokus
pada pasien, dan apa yang dilakukan terhadap pasien dapat diukur, dan dapat diobser6asi serta dibatasi dengan waktu.
)elain dalam membuat inter6ensi pada pasien harus disesuaikan dengan adanya tenaga perawat yang proesional, terlatih
dan peralatan yang tersedia di ruangan mendukung dalam pelaksanaan inter6ensi keperawatan juga harus disesuaikan
dengan rencana keperawatan yang ada dan dilakukan dengan berkolaborasi bersama tim medis lainnya. ?aktor penunjang
dalam inter6ensi adalah pasien lebih bersikap bekerjasama serta memberikan kesempatan untuk melakukan sesuai standar.
?aktor penghambat dalam penetapan inter6ensi pada pasien ialah sulit untuk membuat pertimbangan-pertimbangan yang
tepat dan rasionalisasi yang sesuai dengan kondisi pasien atas tindakan yang akan dilaksanakan.
. "m'lementasi %e'eraatan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 40/44
40
Menurut Potter D Perry (2#% implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan inter6ensi yang telah dibuat, dalam melakukan inter6ensi
penulis dibantu keluarga serta perawat yang lain.
Penatalaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan pada 9y. M selama 2 hari dari tanggal *1-*# 7anuari 2*'. 0indakan
yang telah dilakukan untuk diagnosa pertama yaitu " mengkaji tanda-tanda 6ital, memberitahukan klien (bed rest % total
dengan posisi tidur telentang, menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung, berkolaborasi " pemberian
terapi sesuai intruksi dokter, memberikan obat piracetam melalui intra6ena pukul *!. K/B, membantu pasien untuk
membatasi muntah, batuk, menganjurkan pasien manarik naas apabila bergerak atau berbalik dari tepat tidur, pengambilan
darah ' cc untuk pemeriksaan laboratorium. memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang sebab peningkatan
0/8 dan akibatnya . Pada diagnosa kedua dilakukan tindakan" mengkaji kemampuan secara ungsional dengan cara yang
teratur mengklasiikasikan melalui skala -1, melakukan latihan 5@M akti dan pasi pada semua ekstremitas, membantu
mengembangkan keseimbangan duduk seperti meninggikan bagian kepala tempat tidur, bantu untuk duduk disisi tempat
tidur. 4ntuk diagnosa ketiga dilakukan tindakan" mengkaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala -1 untuk
melakukan , mengkaji apa yang tidak dapat dilakukan oleh klien dan membantu bila perlu, menyadarkan tingkah laku
atau menyugesti tindakan pada perlindungan kelemahan. Pertahankan dukungan pola pikir dan ijinkan pasien melakukan
tugas, memberikan umpan balik yang positi untuk usahanya.
?aktor yang mendukung dalam pelaksanaan keperawatan adalah kerja sama pasien, keluarga dan tim kesehatan
lainnya dalam pelaksanaan tindakan. 0idak ada aktor penghambat dalam pelaksanaan.
.* E/aluasi
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 41/44
41
&6aluasi adalah penilaian terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan terhadap pasien mengacu kepada
skala penilaian berupa tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan dalam perencanaan keperawatan sebelumnya. 3asil
e6aluasi terhadap masalah yang timbul pada 9y. M setelah berakhirnya perawatan selama 2 (dua% hari.
Pada masalah perubahan perusi jaringan serebral masalah teratasi karena pasien sudah tidak merasa gelisah dan
cemas lagi, selain itu tanda-tanda 6ital dalam batas normal, tekanan darah *2A; mm3g, respirasi 2EAmenit, nadi
!EAmenit, dan suhu '$=. 8emudian pada masalah gangguan mobilitas isik masalah teratasi sebagian karena pasien
melaporkan tangannya sudah agak mendingan, pasien tampak ceria, tangan pasien sudah bisa digerakkan sedikit dan tanda-
tanda 6ital dalam batas normal. eisit perawatan diri masalah juga teratasi sebagian karena pasien melaporkan tangannya
masih sulit untuk menggenggam tetapi masih bisa untuk memegang sisir, pasien tampak ceria, pasien masih sulit untuk
menggengan, dan tanda-tanda 6ital sudah dalam batas normal. 7ika dibandingkan dengan kriteria hasil yang diharapkan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada pasien sudah berjalan dengan cukup
eekti. 3al ini dikarenakan adanya kerjasama dari pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya dalam proses penyembuhan
pasien. 0idak ada aktor penghambat dalam e6aluasi.BAB *
PENUTUP
*.1 %esim'ulan
)troke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemik akibat terjadinya emboli dan trombosis serebral,
biasanya dapat terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan secara patoisiologis, sebagai
kematian jaringan otak oleh karena pasokan darah yang tidak adekuat. einisi klinik stroke iskemik ialah deisit
neurologis okal yang timbul akut dan berlangsung lebih lama dari 21 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan. Penyebab
utama terjadinya stroke non hemoragik secara umum karena adanya gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 42/44
42
penyempitan pembuluh darah atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak. Pada pengkajian tidak semua data yang
muncul pada kasus sama dengan teori.
ari teori dan akta yang ada didapatkan adanya kesenjangan. Menurut teori data yang muncul pada pengkajian
adalah adanya kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplagia%, adanya penyakit jantung, perasaan tidak berdaya,
putus asa, perubahan pola berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensi abdomen, bising usus negati, nasu makan
hilang, mual dan muntah selama ase akut (peningkatan 0/8%, kelemahanAkesemutanAkebas sisi yang terkena seperti
LmatiAlumpuh. Penglihatan menurun, seperti buta total, kehilangan daya lihat sebagian, sakit kepala dengan intensitas
yang berbeda-beda, merokok, riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi oral, dan kecanduan
alkohol. )edangkan pada kasus data yang didapatkan pasien mengatakan tangan sebelah kanan terasa lemah, tidak mampu
memegang sisir dan juga tidak mampu untuk menggenggam, memiliki riwayat 6ertigo, riwayat penyakit keluarga tekanan
darah tinggi, ketergantungan dalam melakukan akti6itas sehari-hari.an terdapat kesenjangan pada diagnosa, dalam teori ada ;(tujuh% diagnosa pada klien dengan stroke non
hemoragik, tetapi dari kasus yang didapat dari pengkajian pada 9y. M hanya ada ' (tiga% diagnosa. 7adi ada 1 (empat%
diagnosa yang tidak diangkat sesuai dengan teori karena klien tidak mengalami gangguan yang parah dan pasien hanya
mengalami kelemahan pada ekstremitas atas selebihnya bagian tubuh yang lain dapat berungsi seperti biasa.
alam pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnosa, inter6ensi, implementasi dan e6aluasi.
Proses keperawatan pengkajian data yang dilakukan pada kasus 9y.M terdapat tanda dan gejala yang mengarah
kepada kasus stroke non hemoragik berupa kelemahan pada satu sisi bagian tubuh, tidak mampu menggerakkan bagian
tubuh yang mengalami kelemahan, terjadinya pada saat bangun pagi hari, dan memiliki riwayat hipertensi dari hasil
obser6asi tanda-tanda 6ital. iagnosa keperawatan yang timbul dalam kasus 9y.M semuanya berjumlah ' (tiga% diagnosa
yaitu" perubahan perusi jaringan serebral sehubungan dengan perdarahan intraserebral. Gangguan mobilitas isik
berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas. eisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 43/44
43
kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk , seperti makan, minum, dll. ari diagnosa yang ada maka
disusunlah rencana keperawatan yang dirancang berdasarkan kebutuhan aktual dan yang diprioritaskan dengan rasional
tindakan yang mendasarinya, semua disusun berdasarkan perbandingan teori dengan kondisi yang dialami pasien dengan
stroke non hemoragik, okus utama ialah penanganan terhadap perubahan perusi jaringan, gangguan mobilitas isik, dan
deisit perawatan diri. 0indakan keperawatan pada 9y.M mengikuti perencanaan yang telah disusun sebelumnya. )etelah
dilakukan perencanaan baru dilaksanakan dengan tindakan yang dilakukan secara mandiri dan kolaborati. ilaksanakan
dengan dukungan peralatan dari rumah sakit dan pendidikan. 3asil keseluruhan dari yang sudah direncanakan dan
dilakukan dilihat pada e6aluasi yang menunjukkan eektiitas sebagian tindakan yang sudah dilakukan pada 9y.M dan
terlihat adanya perubahan yang positi selama perawatan.
0ahap terakhir dilakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan pelaksanaan
proses keperawatan yang disusun sebagai pertanggung jawaban dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.
?aktor pendukung dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan siat kooperati yang ditunjukkan keluarga
pasien, selain itu juga karena keberadaan petugas kesehatan lain yang juga membantu dalam pemberian inormasi dan
pelaksanaan asuhan keperawatan.
*.2 $aran
ilihat dari kesimpulan yang sudah ditarik, maka penulis mempunyai beberapa saran kepada pasien, perawat, pihak
institusi pendidikan serta pelaksanaan pelayanan kesehatan seperti dibawah ini"
#.2.* Bagi Pasien dan 8eluarganyaBagi pasien dan keluarganya perlu menjalin kerjasama dan rasa saling percaya terhadap perawat maupun tim
kesehatan lainnya sehingga dapat mempermudah dalam proses asuhan keperawatan dan diharapkan juga kerjasama dari
pihak keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan latihan 5@M secara pasi maupun akti.
#.2.2 Bagi Perawat
7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 44/44
44
alam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensi mencakup aspek bio-psiko-sosial-spiritual, sehingga
mampu meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang diberikan.
#.'.' Bagi /nstitusi 5umah )akit
Bagi rumah sakit untuk melengkapi dan menambah reerensi di perpustakaan rumah sakit, dan juga dapatmembantu mahasiswa yang sedang melakukan praktik di lapangan.
#.'.1 Bagi /nstitusi Pendidikanebih memaksimalkan metode pembelajaran yang membina respon kritis mahasiswa dalam menetapkan masalah
keperawatan yang sering ditemui di lahan praktek, sehingga kemampuan analisa mahasiswa lebih baik.