boeing edit.docx

43
DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 1 Bab I : Pendahuluan………………………………………………………………......... 2 Bab II : Profil Perusahaan………………………………………………………….. …. 5 Bab III : Pembahasan Masalah…………………………………………………………. 11 Bab IV : Kesimpulan dan Saran……………………………………………………….. 20 Lampiran : Jawaban Soal UAS Nomor 2 s/d 5……………………………………...… 22-27 1

Upload: omjims

Post on 27-Sep-2015

331 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

HalamanDaftar Isi..1Bab I : Pendahuluan.........2Bab II : Profil Perusahaan...5Bab III : Pembahasan Masalah. 11Bab IV : Kesimpulan dan Saran.. 20Lampiran : Jawaban Soal UAS Nomor 2 s/d 5...22-27

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahMemilih atau membangun sebuah strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode tertentu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh seorang manajer perusahaan. Strategi perusahaan akan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi yaitu strategi unit bisnis (business strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi (corporate strategy) yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati adalah bahwa kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap-tiap unit bisnis yang ada.Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi para pemegang saham (shareholders), dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya modal. Pertimbangan lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis lain atau dengan induk perusahaan. Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis baru. Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor), yang memungkinkan anak-anak perusahaan (subsidiaries) dapat bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh sistem produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global kompetitor adalah membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran seperti inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan bersaing di tingkat global.Boeing Company adalah sebuah perusahaan yang bermarkas di kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembuatan pesawat dan peralatan aero angkasa dengan fasilitas produksi terbesarnya berada di Everett, Washington. Boeing didirikan pada tanggal 15 Juli 1916 oleh William Edward Boeing. Perusahaan boeing sebelumnya diberi nama Pasifik Aero Product Company. Setahun kemudian, William E. Boeing sebagai pendiri dari boeing company mengubah nama tersebut menjadi yang sekarang dikenal dengan nama Perusahaan Pesawat Boeing. Dalam perkembangannya, boeing menghadapi persaingan yang sengit dengan pesaing utamanya yaitu Airbus.Dalam menghadapi tantangan pasar, Airbus dan Boeing memiliki perbedaan strategi yang paling menonjol yaitu adanya perbedaan sudut pandang antara Boeing dan Airbus dalam menanggapi lingkungan pasar yang semakin berkembang. Situasi masyarakat yang semakin tinggi dalam menggunakan transportasi udara dinilai oleh Boeing sebagai peluang untuk menciptakan pesawat yang super cepat sehingga dapat mengefisiensikan waktu perjalanan dan bahan bakar, sehingga Boeing berencana menciptakan pesawat Sonic Cruiser.Sementara itu, situasi pasar tersebut diartikan oleh Airbus, sebagai peluang untuk membuat pesawat yang dapat menampung banyak penumpang, Airbus pun berfikir bahwa airline yang menjadi pelanggan mereka lebih membutuhkan pesawat yang besar dan akan mengurangi jadwal penerbangan mereka, sehingga pada akhirnya Airbus berencana untuk membuat pesawat seri A380 yang memiliki kapasitas tempat duduk/seats yang jauh lebih banyak dari pesawat-pesawat yang pernah ada sebelumnya.Perbedaan persepsi ini akhirnya menghasilkan perbedaan strategi yang diambil oleh Airbus dan Boeing dalam menciptakan produknya. Seiring berjalannya waktu, boeing mengalami periode dimana permintaan pasar atas produk pesawat Boeing mengalami penurunan yang signifikan. Sebaliknya, pesaing utamanya Airbus mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan. Bermula dari persaingan tersebut, boeing berusaha mengerahkan segenap sumber dayanya untuk mencari dan mengimplementasikan strategi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya dalam menghadapi Airbus serta dapat lebih unggul dalam persaingan pada industri pembuatan pesawat di tingkat dunia/global.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang yang telah dijabarkan di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini dirumuskan sebagai berikut.1. Permasalahan utama apa yang dihadapi Boeing dalam menghadapi persaingan pasar.2. Faktor-faktor internal apa yang akan menjadi keunggulan dan kelemahan Boeing dalam upayanya menghadapi persaingan pasar.3. Faktor-faktor eksternal apa yang akan menjadi kesempatan dan tantangan bagi Boeing dalam menghadapi dinamika pasar.4. Alternatif strategi seperti apa yang dapat diterapkan Boeing untuk menghadapi persaingannya dengan Airbus dan menjadi pemenang pasar.

1.3 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi keunggulan dan kelemahan perusahaan boeing serta kesempatan dan ancaman yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan boeing tersebut. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis tersebut diharapkan penulis dapat memberikan usulan/alternatif strategi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan boeing, serta strategi-strategi lain yang dapat diterapkan pada perusahaan boeing untuk meningkatkan keunggulan bersaing di tingkat global.

BAB IIPROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Umum Perusahaan Boeing (Boeing Company)Boeing Company adalah sebuah perusahaan yang bermarkas di kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembuatan pesawat dan peralatan aero angkasa dengan fasilitas produksi terbesarnya berada di Everett, Washington. Boeing didirikan pada tanggal 15 Juli 1916 oleh William Edward Boeing. William Edward Boeing sebelumnya bekerja di timber industri, ia adalah seorang pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Berbekal pengetahuannya di bidang struktur perkayuan menuntunnya untuk mendesain dan membuat sebuah pesawat, B&W seaplane. Perusahaan boeing sebelumnya diberi nama Pasifik Aero Product Company. Setahun kemudian, William Edward Boeing sebagai pendiri dari boeing company mengubah nama tersebut menjadi yang sekarang dikenal dengan nama Perusahaan Pesawat Boeing. Boeing memiliki dua divisi utama yaitu Boeing Integrated Defense System dan Boeing Commercial Airplanes. Boeing Integrated Defense System bertanggung jawab untuk pembuatan produk pesawat militer dan angkasa, sementara Boeing Commercial Airplanes bertanggung jawab untuk produksi pesawat komersial/sipil.Melalui dua divisi utama tersebut, saat ini Boeing menjalankan berbagai kegiatan operasi bisnis antara lain: Mendesain, merakit, dan mendukung pesawat komersial jetliners; Mendesain, merakit, dan mendukung pesawat untuk sistem pertahanan; Mendesain, merakit satelit, dan meluncurkan berbagai kendaraan yang digunakan untuk observasi luar angkasa; Menyatukan dan mendukung sistem berskala besar, mengembangkan jaringan teknologi, dan solusi jaringan centric; Menyediakan solusi masalah keuangan yang berfokus pada permintaan pelanggan; Mengembangkan sistem dan teknologi yang canggih untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggan di masa-masa yang akan datang.Sebagai perusahaan global, boeing memiliki peranan penting dalam industri pembuatan pesawat berskala internasional. Peranan penting perusahaan boeing tersebut dapat terlihat dalam kapasitasnya sebagai perusahaan global, antara lain yaitu: Memproduksi dan memberikan dukungan layanan pelanggan di lebih dari 150 negara. Total pendapatannya pada tahun 2013 mencapai USD 86,6 Milyar. Dari pendapatan tersebut, 70 persennya diperoleh dari hasil penjualan pesawat komersil di luar Amerika Serikat (tersebar dari berbagai negara di dunia). Membangun kemitraan dalam memproduksi dan memberikan layanan dengan perusahaan-perusahaan di dunia. Kemitraan tersebut dibuat dalam kontrak kerjasama dengan lebih dari 21.800 pemasok dan mitra di seluruh dunia. Mengembangkan pusat penelitian, desain, dan teknologi di berbagai negara. Mempekerjakan lebih dari 168.000 pekerja di Amerika Serikat dan tersebar di lebih dari 65 negara lain. 2.2 Sejarah Kepemimpinan dan Perkembangan Perusahaan BoeingSesudah masa kepemimpinan Boeing oleh pendiri Boeing yang pertama yaitu William Edward Boeing, Edgar Got keponakan pertama William Edward Boeing, menjadi pimpinan perusahaan tersebut pada tahun 1922. Gott membantu perusahaan boeing mendapatkan kontrak bisnis dengan militer. Selanjutnya menggantikan pimpinan sebelumnya, Philip G. Johnson dan clairmont L. Egtvedt, membangun hubungan dengan pemerintah melalui WWII. Boeing menjadi bagian perusahan yang kokoh karena adanya peperangan, khususnya karena militer memesan pesawat pengebom B-17 dalam jumlah yang sangat besar.Setelah perang selesai, banyak pesanan pesawat pengebom dibatalkan, sehingga tim manajemen boeing berusaha untuk mengatasi hal tersebut dengan membuat variasi-variasi produk yang ditawarkan. Boeing mulai menjual pesawat komersial luxurious four engine yang dikenal dengan nama Stratocruiser. Namun demikian, pesawat tersebut bukanlah pesawat komersial boeing yang sukses seperti yang diharapkan, akibatnya boeing menarik/menghentikan produksi pesawat tersebut.William M. Allen mengambil kontrol Boeing pada tahun 1945 dan melihat pembuatan pesawat komersial amerika Jet airliner 707. Pesawat jet 707 tersebut memiliki kapasitas 156 penumpang dan membantu Amerika menjadi pemimpin perusahaan pembuatan pesawat jet komersial. Pesawat jet 720 yang lebih cepat, segera mengikuti/diluncurkan, tetapi pesawat tersebut memiliki rentang/jarak terbang yang lebih pendek. Banyaknya permintaan pesawat yang mampu terbang dengan rute yang lebih panjang membuat boeing mengembangkan pesawat 727. Pesawat ini dilengkapi dengan peralatan mesin yang lebih minimalis daripada model sebelumnya dan diharapkan akan lebih nyaman dan terjangkau daripada produk-produk pesaingnya. Karena kebanyakan model pesawat tiba-tiba dihentikan untuk mengalokasikan sumber daya demi pembaharuan dan peningkatan model, pesawat 727 juga tidak dilanjutkan/dihentikan pada tahun 1984. Namun, pada awal tahun 2000 hampir 1.300 pesawat model ini masih dalam pelayanan. Boeing menerima tambahan kesuksesan komersial pada tahun 1967 dan 1968 dengan produksi pesawat 737 dan 747. Pesawat 737 menjadi penjualan terbaik atas pesawat jet komersial dalam sejarah sementara pesawat 747 memegang rekor kapasitas kursi selama 35 tahun. Pesawat 747 menggunakan peralatan konfigurasi double decker, yang mampu mengangkut maksimum 524 penumpang dalam sekali penerbangan.Pada tahun 1994, di bawah kepemimpinan Frank shrontz, Boeing mengembangkan pesawat 777. Pesawat tersebut pada kenyataannya merupakan pesawat pertama yang didesain seluruhnya menggunakan komputer. Selama proses pendesainan, pesawat tersebut sebelumnya dirakit menggunakan komputer, menghilangkan beban biaya yang besar, maket yang utuh. Pesawat ini menjadi pesawat dengan mesin kembar terpanjang di dunia.Thornton T Wilson menjadi pimpinan boeing pada tahun 1968 dan berlanjut sebagai CEO sampai dengan tahun 1986. Malcolm T Stamper menjadi pimpinan boeing pada tahun 1972 dan bekerjasama dengan Wilson, dia memimpin pengembangan pesawat boeing 757 dengan lorong tunggal dan pesawat yang lebih besar 767 dengan lorong ganda pada permulaan bangkitnya pesaing baru di eropa, Airbus. Selama tahun tersebut, boeing juga berpartisipasi dalam program angkasa dan proyek militer, seperti stasiun angkasa internasional dan pengembangan peluru baru yang canggih. Saat ini, Boeing memiliki dua unit bisnis yaitu pesawat komersial boeing dan pesawat sistem pertahanan yang terintegrasi boeing, dengan yang terakhir tersebut membuat boeing menjadi perusahaan pertahanan terbesar kedua di dunia.Philip M. Condit mengambil alih pada tahun 1996 tetapi dibebaskan tugaskan dengan cepat pada tahun 1997 karena dia meremehkan kemampuan Airbus untuk bersaing dengan boeing. Harry Stonecipher menggantikan Condit dan menghadapi pesaingnya Airbus dengan lebih keras. Pada tahun 2003, Airbus menjadi pimpinan pasar, hal tersebut membuat boeing berebut dengan penuh kebingungan untuk mengejar proyek-proyek baru, seperti sonic Cruiser/pesawat penjelajah sonic. Sonic cruiser bertujuan untuk menyenangkan pelanggan dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi, lebih memberikan kenyamanan untuk perjalanan jarak jauh. Pesawat penjelajah ini dapat memangkas waktu perjalanan sekitar satu jam dibandingkan dengan perjalanan secara tradisional dengan terbang pada ketinggian yang lebih tinggi dan kecepatan .98 (kebanyakan pesawat terbang dengan kecepatan .80). Ketika Lew platt menjadi pimpinan pada Desember 2003, boeing meninggalkan proyek sonic cruiser dengan tujuan untuk fokus mewujudkan usahanya menjadi pesawat dreamliner 787. Pesawat dengan kemampuan hemat energi dan lebih menawarkan tingkat kecepatan yang lebih tinggi. Pesawat dreamliner tercatat mulai terbang pada bulan Mei 2008, hal tersebut popular dalam industri karena kemampuannya hemat bahan bakar, susunan badan pesawat yang terintegrasi, dan ramah lingkungan.

2.3 Visi, Misi, Kompetensi Inti, dan Nilai-Nilai Perusahaan2.3.1 Visi Perusahaan BoeingBoeing memiliki visi People working together as a global enterprise for aerospace industryleadership yang memiliki arti bekerja bersama-sama sebagai sebuah perusahaan global yang akan menjadi pemimpin pasar dalam industri penerbangan. Untuk mewujudkan visi tersebut, Boeing memiliki strategi, kompetensi inti/unggulan, serta nilai-nilai perusahaan yang dianut dan diterapkan dalam operasional perusahaan, sebagai berikut:

2.3.2 Misi Perusahaan Boeing Operate as One Boeing, yang berarti bahwa semua komponen dan unit-unit yang mendukung operasional boeing menjadi satu kesatuan di bawah kendali boeing. Deliver customer value, yang berarti bahwa perusahaan boeing selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan mengedepankan keinginan/kepentingan para pelanggannya. Lead with innovation, yang berarti bahwa boeing selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam upaya pengembangan produk-produk serta pengembangan inovasi teknologi seiring perkembangan zaman. Fuel growth through productivity, yang berarti bahwa boeing berusaha meningkatkan pertumbuhan bahan bakar melalui peningkatan produktivitas dalam operasionalnya sehari-hari. Leverage global strength, yang berarti bahwa boeing bersama-sama dengan perusahaan dalam industri penerbangan lainnya berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan global yang merata di seluruh dunia.

2.3.3 Core Competencies/Kompetensi Inti/Unggulan Detailed customer knowledge and focus/berfokus pada detil kebutuhan pelanggan. Technical and functional excellence/memiliki keahlian teknikal dan fungsional yang memadai. Large scale systems integration/memiliki sistem berskala besar yang terintegrasi. Lifecycle solutions/tersedianya solusi atas berbagai permasalahan. Lean global enterprise/mampu menjadi perusahaan yang unggul dan berskala internasional.

2.3.4 Values/Nilai-nilai yang dianut perusahaan Integrity (Integritas, bekerja secara jujur, profesional, dan penuh tanggung jawab) Quality (lebih mengedepankan sisi kualitas produk) Safety (mengutamakan keselamatan dalam bekerja) Diversity and Inclusion (adanya berbagai perbedaan latar belakang, budaya, agama, dan ras di antara para pekerja, namun semua itu tidak menjadikan konflik yang dapat menimbulkan perpecahan) Trust and Respect (saling mempercayai dan menghargai di antara para pekerja) Corporate Citizenship (menjadi satu kesatuan dalam organisasi perusahaan) Stakeholder Success (mengutamakan kesuksesan/keberhasilan bagi semua pemangku kepentingan)

2.4 Stakeholder/Pemangku Kepentingan Perusahaaan BoeingStakeholder/para pemangku kepentingan pada perusahaan boeing dibedakan menjadi dua kategori, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder Internal, meliputi:Employee/para pekerja/karyawan;Managers/para manajer;Non Managers/Direktur, Komisaris, dan pihak-pihak lain. Stakeholder Ekstrnal, meliputi:Government/Pemerintah;Shareholder/Para pemegang saham;Creditor/Para pemberi kredit;Customer/Pelanggan;Community/Komunitas dalam industri penerbangan;Partner/Mitra kerja seperti supplier, agen pemasaran, dan sebagainya.

BAB IIIPEMBAHASAN MASALAH

3.1 Permasalahan pada Perusahaan Boeing (Boeing Company)Salah satu strategi yang diterapkan oleh Boeing dalam menghadapi pesaingnya Airbus adalah dengan memproduksi pesawat yang lebih besar namun hemat bahan bakar, ringan, dan dapat dibeli dengan harga yang tidak mahal sesuai yang diharapkan oleh pasar. Boeing melakukan investasi besar pada peluncuran project boeing 787. Dalam produksi/proyek 787, boeing menghadapi kritik terhadap permasalahan berat dan material komposit konstruksinya. Hal tersebut berakibat adanya tantangan Boeing lebih kepada potensi keterlambatan produksi dan memenuhi pesanan yang telah dilakukan dalam jumlah yang besar secara tepat waktu. Di tahun 2007, Boeing telah mengumumkan beberapa penundaan. Secara resmi Boeing mencatatkan bahwa, adalah mungkin untuk mengatasi keterlambatan yang hampir 4 bulan pada program 787 Dreamliner dan mengantarkan jet pertama pada mei 2008. Kerumitan dalam memproduksi sebuah pesawat sangat signifikan, namun apabila boeing harus mengumpulkan bahan/material secara bersamaan dari banyak pemasok dan berbagai macam komponen yang diproduksinya untuk memenuhi jadwal produksi, kemungkinan untuk terjadinya keterlambatan produksi menjadi sangat besar.Selain permasalahan di atas, boeing juga menghadapi permasalahan finansial/keuangan, dimana rasio keuangan khususnya terkait rasio hutang boeing telah mencapai batas yang mengkhawatirkan. Hal tersebut tentu akan dipandang sebagai faktor negatif terutama bagi investor dan kreditor. Para investor dan kreditor adalah faktor kunci atas operasional boeing, hal tersebut dikarenakan biaya operasional dan proses produksi yang tinggi selama ini banyak bersumber dari para investor dan kreditor tersebut. Sebagai akibat adanya kemungkinan delay/penundaan proses produksi/pembuatan boeing 787, maka hal tersebut dapat mengakibatkan para pelanggan boeing berpindah kepada pesaingnya yaitu Air Bus. Disamping itu, adanya rasio keuangan yang mulai tidak sehat, dapat menyebabkan para investor dan kreditor banyak berpikir kembali dalam hal memberikan pendanaan/investasi kepada boeing. Apabila hal tersebut benar-benar terjadi, maka akan dapat mempengaruhi proses operasional/proses produksi secara keseluruhan.

3.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT)3.2.1 Strength (Kekuatan/Keunggulan)a) Dilihat dari faktor sejarah Perusahaan Boeing memiliki pengalaman yang lebih banyak di bidang industri penerbangan dibandingkan dengan pesaingnya Airbus. Pengalaman tersebut tentu tidak terlepas dari saat berdirinya perusahaan boeing yang lebih dulu yaitu pada tahun 1916, dibandingkan perusahaan Airbus yang baru berdiri pada sekitar tahun 1970-an. Boeng telah memproduksi pesawat komersial sejak tahun 1945. Dengan demikian, Boeing memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam pembuatan berbagai pesawat komersial. Dengan berbekal pengalaman tersebut, boeing mampu memproduksi berbagai jenis pesawat komersil sesuai dengan pesanan maupun harapan dari para pelanggannya di seluruh dunia. Boeing memiliki dua divisi utama yaitu Boeing Integrated Defense System dan Boeing Commercial Airplanes. Boeing Integrated Defense System bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, sementara Boeing Commercial Airplanes bertanggung jawab untuk produksi pesawat komersial/sipil. Dengan adanya dua divisi yang memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda, maka hal tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada di Boeing bisa menjadi lebih fokus dan terkontrol.

b) Ditinjau dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) Dari segi faktor Sumber Daya Manusia (SDM), Boeing memiliki keunggulan bersaing karena dipimpin oleh orang-orang yang berkompeten. Kompetensi para pemimpin Boeing tidak hanya berdasarkan dari segi tingkat pendidikan, namun dari prestasi kerja yang telah dicapai serta pengalamannya yang telah lama di bidang industri penerbangan. Boeing memiliki sejumlah personel yang lebih berpengalaman. Personel-personel boeing tersebut berasal dari kalangan yang menguasai teknik penerbangan, atau dapat juga berasal dari perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya. Bagian keuangan memiliki kemampuan untuk meningkatkan performa keuangan dari pendapatan penjualan yang meningkat dikarenakan pesanan yang meningkat dari kekecewaan pelanggan terhadap Airbus (2005).

c) Dilihat dari sisi teknologi dan produk Boeing memiliki teknologi sayap dan bahan komposit pesawat yang unggul. Boeing memiliki kekuatan pada produk lini pesawat range jarak dekat. Boeing memiliki produk baru 787 yang akan bersaing dengan A-380. Dengan badan pesawat yang lebih kecil (dapat mendarat di bandara kecil), jarak terbang lebih jauh, lebih irit bahan bakar, bahan ringan, dan mudah dioperasikan.

d) Ditinjau dari sisi keuangan Boeing mampu mengendalikan biaya yang digunakan dan mengkonversi pendapatan menjadi laba yang ditunjukan oleh margin bersih yang meningkat dari 2005-2006. Pendapatan Boeing meningkat hampir 15% dari tahun 2005 sampai 2006 ($53.621 juta menjadi $61.530 juta). Pertumbuhan yang luar biasa tersebut dapat ditunjukkan dengan jumlah pesanan yang memecahkan rekor dan peningkatan kapasitas produksi sebesar sepertiga. Laba bersih Boeing pada pendapatan tersebut lebih dari dua kali lipat, dari $464 juta pada tahun 2005 menjadi $ 980 juta pada tahun 2006. Peningkatan tersebut setara dengan 111.2 persen sehingga hal tersebut akan menjadi berita baik bagi investor. Hal ini memungkinkan Boeing untuk meningkatkan EPS dari $0,59 pada tahun 2005 menjadi $1,28 pada tahun 2006.Marjin usaha (atau margin laba operasi) meningkat 2,7%, naik dari 3,9 persen pada tahun 2005 menjadi 6,6 persen pada tahun 2006. Rasio ini berguna dalam menentukan laba sebelum pajak (EBIT) dari setiap dolar. Semakin kuat rasio, semakin baik, dan ketika dikombinasikan dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun, rasio ini sama artinya dengan analisis yang menguntungkan. Marjin bersih juga meningkat dari tahun 2005 (sebesar 3,3%) ke 2006 (sebesar 5.6%) untuk kenaikan bersih sebesar 2,3 persen, hal ini menunjukkan bahwa Boeing melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengendalikan biaya dan mengkonversi pendapatan menjadi laba. Arus kas tumbuh menjadi 12 persen dari pendapatan, naik sebesar $500 juta dari $7.000 juta pada tahun 2005. Boeing dapat meningkatkan pendanaan untuk Research and Development secara signifikan. Dikarenakan meningkatnya fleksibilitas dan efisiensi dalam berproduksi, maka sebagian dana yang terkumpul sebagai hasil efisiensi proses produksi tersebut dapat dialokasikan untuk membiayai pendanaan penelitian dan pengembangan produk dan teknologi terbaru.

3.2.2 Weakness (Kelemahan/Kekurangan) Harga jual pesawat boeing lebih mahal daripada Airbus, khususnya pada tahun 2004. Hal tersebut dapat mengakibatkan pelanggan boeing berpindah/beralih menggunakan pesawat produksi Air Bus yang harganya lebih murah. Tenaga penjualan/pemasaran produk pesawat boeing lemah sehingga mengakibatkan total penjualan mengalami penurunan. Rasio hutang Boeing sudah mengkhawatirkan (2,01 dengan rata rata industri 0,96), berada di atas rata-rata industri. Hal tersebut menjadi sentimen/faktor negatif khususnya bagi investor dan kreditor yang selama ini telah banyak memberikan fasilitas pendanaan. Dengan semakin meningkatnya rasio hutang, maka para investor dan kreditor akan semakin berhati-hati dan mulai terbatas dalam memberikan pendanaan kepada boeing. Dengan semakin mengecilnya pendanaan yang ada, maka hal tersebut akan dapat menggangu operasional boeing secara keseluruhan.

3.2.3 Opportunity (Kesempatan) Perusahaan boeing berada dalam pasar duopoli, yang berarti bahwa pada industri pesawat terbang saat itu hanya ada dua perusahaan yang dominan yaitu boeing dan airbus. Adanya keterlambatan dua tahun pemenuhan pesanan pelanggan oleh pesaing Airbus, menyebabkan pelanggan Airbus tersebut banyak yang beralih ke Boeing. Hal tersebut tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi boeing yaitu permintaan produk pesawat boeing menjadi semakin meningkat. Bantuan dari pemerintah Amerika Serikat kepada Boeing untuk kontrak dari NASA dan Pentagon di bidang pertahanan, yang berarti bahwa teknologi yang di dapat dari pengembangan pertahanan tersebut dapat di transfer ke bagian produksi pesawat komersial Boeing. Semua bandar udara yang menjadi tujuan dari rute penerbangan sudah siap melayani landing dan takeoff pesawat 787 yang merupakan rencana produk pesawat baru Boeing. Dengan semakin modernnya pola hidup masyarakat, ada kecenderungan konsumen untuk menggunakan moda pesawat dalam perjalanannya. Hal tersebut akan dapat menambah kesempatan bagi boeing untuk meningkatkan jumlah produksinya seiring banyaknya pesanan pesawat dari berbagai perusahaan penerbangan. Adanya peningkatan kebutuhan konsumen penerbangan dalam jarak pendek dan panjang yang langsung, sehingga perlu adanya dua jenis pesawat, yaitu yang memenuhi jarak pendek, dan memenuhi jarak panjang.

3.2.4 Threat (Ancaman) Pertumbuhan permintaan pasar akan pesawat berkapasitas besar semakin meningkat. Hal ini menjadikan ancaman tersendiri bagi boeing, karena model dan tipe pesawat yang sedang dibutuhkan oleh pasar adalah model/tipe pesawat seperti yang diproduksi oleh Airbus yaitu Airbus A 380. Adanya persaingan dari Airbus A-350, dimana boeing tidak mengembangkan pesawatnya di segmen tersebut (Boeing 747). Airbus memiliki dukungan dari Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris (launch-aid). Sehingga dengan adanya dukungan pendanaan dari berbagai negara tersebut membuat Airbus dapat menciptakan produk dengan banyak dan memasarkan produknya tersebut dengan mudah kepada negara-negara lain khususnya negara-negara yang telah memberikan dukungan tersebut. Adanya anggapan dari World Trade Organization (WTO) yang menyatakan bahwa dukungan pendanaan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan boeing adalah dianggap praktek ilegal. Hal tersebut dapat mengakibatkan dihentikannya dukungan pendanaan pemerintah Amerika Serikat tersebut kepada perusahaan boeing. Supplier/pemasok yang selama ini menjadi mitra kerja dari boeing dapat berpotensi menjadi pesaing Boeing. Supplier/pemasok yang sedikit demi sedikit mengetahui proses produksi, teknik, dan pengalaman dari boeing dapat mengembangkan teknik dan penglaman tersebut untuk keuntungan pribadi para pemasok/supplier, sehingga hal tersebut dapat menjadi ancaman tersendiri bagi Boeing.

3.3 Implementasi StrategiDalam upaya untuk menghadapi pesaing utamanya yaitu Airbus, dan untuk meningkatkan keunggulan bersaing di dalam industri penerbangan, maka Boeing menerapkan dua strategi, yaitu corporate strategy/strategi korporasi dan business strategy/startegi bisnis.

3.3.1 Corporate Strategy/Strategi Korporasi Mendesain, merakit, dan mendukung produksi pesawat untuk penerbangan komersial serta sistem pertahanan yang lebih terintegrasi. Upaya tersebut dijalankan melalui dua divisi utama boeing yaitu Boeing Integrated Defense System dan Boeing Commercial Airplanes. Boeing Integrated Defense System bertanggung jawab untuk produk pesawat militer dan angkasa, sementara Boeing Commercial Airplanes bertanggung jawab untuk produksi pesawat komersial/sipil. Dengan adanya dua divisi yang memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda, maka hal tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada di Boeing bisa menjadi lebih efisien, fokus dan terkontrol. Mengintegrasikan sistem berskala besar. Perusahaan boeing adalah perusahaan pembuat pesawat terbang yang sangat besar. Proses produksinya dilakukan melalui berbagai unit yang tersebar di beberapa lokasi/area. Guna mengoptimalkan dan mengefektifkan produksinya, maka proses kontrol dan pengawasan atas produksi tersebut harus dilakukan oleh satu pihak manajemen boeing sehingga diharapkan adanya keseragaman dan terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan. Boeing harus lebih berfokus kepada kebutuhan pelanggan. Dalam membuat pesawat pihak boeing hendaknya tidak hanya mengutamakan keunggulan sisi teknologinya saja, namun lebih dari itu, pihak boeing harus memperhatikan desain, fitur, kapasitas, serta atribut lain dari sebuah pesawat yang diharapkan oleh pasar/masyarakat luas. Dengan demikian, produk pesawat yang dihasilkan akan memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan produk pesawat dari para pesaingnya. Mengembangkan riset dan penelitian secara kontinyu terkait perkembangan teknologi yang lebih modern. Dengan adanya riset tersebut diharapkan boeing dapat menciptakan dan mengembangkan sistem dan teknologi terbaru bagi pesawat yang lebih canggih dan modern guna memenuhi kebutuhan pelanggan di masa yang akan datang.

3.3.2 Business Strategy/Strategi Bisnis Differensiasi Produk/Product DifferentiationSalah satu strategi yang dapat diterapkan oleh Boeing untuk menghadapi pesaing utamanya Airbus, dan untuk meningkatkan keunggulan bersaing di tingkat global dalam produksi pesawat adalah dengan membuat pesawat point to point travel dan berkemampuan jarak jauh dengan ukuran menengah. Pesawat tersebut didesain/dilengkapi dengan fitur-fitur modern sesuai ekspektasi pasar serta menggunakan teknologi yang canggih. Pesawat tersebut dibuat dalam ukuran sedang (tidak terlalu besar) dengan maksud agar bisa mendarat di semua bandara baik bandara yang berukuran besar maupun sedang namun bisa terbang dalam jarak yang jauh. Dengan demikian, diharapkan pesawat model baru tersebut dapat memiliki keunggulan bersaing dengan produk/pesawat dari para pesaing boeing.

Cost LeadershipStrategi bisnis yang kedua yang juga dapat diterapkan adalah dengan strategi cost leadership yaitu outsourcing global untuk part pesawat. Sebagai perusahaan yang berskala besar, Boeing tidak harus membuat unit-unit lini produksi untuk setiap komponen pesawat, melainkan dapat memanfaatkan para supplier mitranya untuk menyediakan masing-masing part/komponen pesawat yang diperlukan. Dengan adanya outsourcing global untuk part/komponen pesawat, maka proses produksi boeing akan semakin lebih mudah dan biaya produksi dapat ditekan. Sebagai akibat adanya efektifitas dalam produksi dan murahnya biaya komponen pesawat dari para pemasok, hal tersebut akan menjadikan harga produk/pesawat hasil produksi Boeing menjadi lebih murah sehingga pada akhirnya produk pesawat boeing tersebut akan memiliki keunggulan dalam bersaing di pasar global.

3.4 Alternatif Strategi/Solusi Pemecahan Masalah Mengingat begitu banyaknya supplier/pemasok mitra dari boeing yang memasok bahan baku dan komponen pembuatan pesawat, maka Boeing harus menetapkan jadwal secara ketat terhadap para suppliernya agar proses pengiriman material dan komponen pesawat dapat berjalan tepat waktu. Dengan adanya ketepatan dalam penyediaan bahan baku dan komponen pendukung dari para supplier/pemasok maka proses produksi pada Boeing dapat berjalan lancar, tidak ada lagi hambatan pada bagian/unit tertentu yang menjadi bottleneck dalam proses produksi. Sehingga kekhawatiran akan adanya delay/penundaan dalam pengiriman/pemenuhan pesanan pesawat dari para pelanggan boeing dapat diatasi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan gaya hidup masyarakat luas, Boeing harus segera melakukan serangkaian penelitian lebih lanjut dan uji coba agar permasalahan dalam proses produksi yang menyangkut berat pesawat dan komposit dapat segera diselesaikan serta dapat menciptakan produk dengan inovasi-inovasi barunya sesuai dengan ekspektasi pasar. Dengan diciptakannya produk pesawat yang memiliki teknologi canggih dan fitur-fitur modern, maka produk pesawat boeing tersebut diharapkan akan mampu mengalahkan pesaingnya Airbus serta akan memiliki keunggulan bersaing di tingkat global. Terkait adanya masalah rasio keuangan khususnya rasio hutang yang sudah mengkhawatirkan, maka divisi keuangan Boeing harus mencari sumber pendanaan baru dan melakukan pemanfaatan dana operasionalnya secara bijak dan hati-hati agar rasio-rasio keuangannya bisa menjadi lebih baik demi menjaga kepercayaan investor dan menjamin likuiditas keuangan perusahaan. Sumber pendanaan baru dapat diperoleh dengan mencari para kreditur baru, menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi yang memiliki keterkaitan dengan dunia penerbangan, atau bahkan jika dirasa perlu divisi keuangan Boeing dapat melakukan penerbitan surat utang atau dapat juga dilakukan dengan right issue saham perusahaan boeing. Untuk meningkatkan efektifitas dalam berproduksi, boeing harus menekan biaya produksinya semaksimal mungkin agar harga jual Boeing dapat bersaing di tingkat global. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain mencari supplier/ pemasok baru yang dapat memberikan bahan baku/komponen dengan harga murah namun dengan kualitas yang bagus, menggunakan teknik-teknik JIT dalam proses produksi, serta melakukan proses kontrol dan pengawasan pada setiap lini produksi guna memastikan kualitas dari produk pesawat yang akan dihasilkan.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanPerusahaan Boeing (Boeing Company) adalah sebuah perusahaan yang bermarkas di kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembuatan pesawat dan peralatan aero angkasa dengan fasilitas produksi terbesarnya berada di Everett, Washington. Boeing didirikan pada tanggal 15 Juli 1916 oleh William Edward Boeing. Dalam perkembangannya, boeing telah mengalami masa-masa kejayaan dan juga masa-masa yang suram, terutama pada saat menghadapi masa keemasan dari pesaing utamanya, Airbus.Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan oleh penulis, maka diketahui bahwa terdapat beberapa hal/faktor strength and opportunity yang dapat dijadikan oleh boeing untuk mengembangkan potensi produksinya menjadi lebih unggul, disisi lain terdapat pula faktor weakness and threat yang berpotensi membuat perusahaan boeing menjadi lebih mundur dan kalah bersaing apabila faktor weakness and threats tersebut tidak ditangani/diatasi dengan baik.Dalam menghadapi pesaingnya Airbus, boeing telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai keunggulan bersaing. Boeing melihat kondisi pasar yang ada dan menyimpulkan bahwa dalam menciptakan suatu produk pesawat, boeing tidak hanya cukup dengan menerapkan sebuah teknologi baru saja, namun juga harus melihat perkembangan dan tuntutan pasar yang ada.Berbagai strategi yang diterapkan oleh boeing dalam menghadapi persaingan yaitu dengan penerapan corporate strategy (strategi korporasi) dan business strategy (strategi bisnis). Strategi korporasi yang diterapkan oleh boeing antara lain yaitu dengan mendesain, merakit, dan mendukung produksi pesawat untuk penerbangan komersial serta sistem pertahanan yang lebih terintegrasi melalui dua divisi yang ada pada perusahaan boeing, mengintegrasikan sistem boeing yang berskala besar, lebih berfokus kepada kebutuhan pelanggan, dan mengembangkan riset/penelitian secara kontinyu terkait perkembangan teknologi yang lebih modern. Adapun strategi bisnis yang digunakan boeing adalah dengan penerapan diferensiasi produk (product differentiation) dan cost leadership.Strategi product differentiation dimaksudkan bahwa boeing akan membuat pesawat dengan berbagai variasi sesuai kebutuhan pasar/pelanggan, sedangkan strategi cost leadership dimaksudkan bahwa boeing akan menciptakan produk pesawat yang harganya murah namun dengan kualitas yang baik sehingga memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasar internasional.

4.2 SaranDalam membuat sebuah produk pesawat yang diharapkan dapat bersaing di tingkat global, selain boeing menerapkan strategi korporasi dan strategi bisnis yang meliputi differentiation product dan cost leadership, boeing juga harus melakukan beberapa hal/upaya antara lain, menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan para pemasok/supplier, meningkatkan program penelitian dan pengembangan pesawat (research and development) agar mampu menghasilkan produk pesawat yang lebih canggih dan modern sesuai harapan pasar, mencari sumber-sumber pendanaan baru guna memperlancar operasional perusahaan, dan mengefektifkan proses produksi agar biaya operasional perusahaan dapat ditekan sehingga pada akhirnya akan dapat menghasilkan produk pesawat dengan harga yang relatif murah namun memiliki desain dan fitur yang berkualitas. Dengan berbagai strategi yang diterapkan dan upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, maka Boeing akan mampu dalam menghadapi pesaing utamanya Airbus, serta mampu menghasilkan produk pesawat yang memiliki keunggulan bersaing di tingkat dunia/global.

JAWABAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER NOMOR 2 S/D 52. Mengapa faktor lingkungan dijadikan input dalam proses pembuatan strategi, sebutkan dan jelaskan elemen lingkungan yang harus diperhatikan. Jawaban :Faktor lingkungan dijadikan input dalam proses pembuatan strategi karena lingkungan tersebut sangat berpengaruh bagi kelangsungan aktivitas perusahaan. Faktor lingkungan baik internal maupun eksternal dapat mempresentasikan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada pada perusahaan. Dengan diketahuinya faktor lingkungan internal yang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan faktor kekuatan tersebut dan berupaya untuk meminimalisir atau bahkan mengeliminir kelemahan-kelemahan yang ada. Begitu juga sebaliknya, dengan melihat faktor eksternal yang dapat mengindikasikan adanya kesempatan dan ancaman bagi perusahaan, maka perusahaan akan melakukan berbagai strategi guna menghadapi ancaman dan memanfaatkan segala peluang yang ada, sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dan memiliki keunggulan kompetitif baik di tingkat nasional maupun global. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pembuatan strategi, faktor lingkungan harus benar-benar diperhatikan agar dapat mencapai tujuan perusahaan secara optimal.Faktor lingkungan yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan yaitu :1. Faktor lingkungan internal (SAP) berfungsi untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahannya, dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan tentang apa yang harus atau tidak boleh dilakukan. Pada kasus Boeing Company kekuatan dan kelemahannya perusahaan antara lain sebagai berikut: Kekuatan Perusahaan Boeing Perusahaan Boeing memiliki pengalaman yang lebih banyak di bidang industri penerbangan dibandingkan dengan pesaingnya Airbus. Dipimpin oleh orang-orang yang berkompeten. Memiliki sejumlah personel yang lebih berpengalaman dan dapat menguasai teknik penerbangan. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan performa keuangan dari pendapatan penjualan yang meningkat. Hal tersebut sebagai akibat banyaknya kekecewaan pelanggan Airbus, sehingga pelanggan Airbus tersebut banyak yang beralih ke Boeing. Memiliki teknologi sayap dan bahan komposit pesawat yang unggul. Memiliki kekuatan pada produk lini pesawat range/jarak dekat. Besarnya pendanaan untuk Research and Development, sebagai efek dari adanya efisiensi biaya produksi. Manajemen Boeing mampu mengendalikan biaya yang digunakan dan mengkonversi pendapatan menjadi laba yang ditunjukan oleh margin laba bersih yang meningkat dari 2005-2006.

Kelemahan Perusahaan Boeing Jarak masa pergantian pemimpin terlalu dekat sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil perusahaan juga mudah berganti. Harga jual yang ditawarkan Boeing lebih mahal daripada pesaingnya, Airbus. Tenaga penjualan yang lemah, sehingga kurang dapat menghasilkan penjualan produk secara maksimal. Rasio hutang yang sudah mengkhawatirkan (sudah melebihi rasio rata-rata industri yang ada).

2. Faktor lingkungan eksternal (ETOP) yang dapat melihat kesempatan dan ancaman yang bagi perusahaan. Dimana dengan mengetahui peluang dan ancaman yang ada, perusahaan dapat menentukan strategi-strategi yang harus dilakukan untuk memanfaatkan segala peluang yang ada dan meminimalisir ancaman sekaligus dapat memenangkan persaingan. Pada kasus Boeing Company peluang dan ancaman yang ada yaitu: Peluang bagi Perusahaan Boeing Perusahaan Boeing berada dalam pasar duopoli, yang berarti bahwa hanya ada dua perusahaan besar yang bersaing yaitu Boeing dan Airbus. Adanya keterlambatan pemenuhan pesanan yang dilakakuan oleh Airbus, sehingga hal tersebut menyebabkan pelanggan Airbus dapat beralih ke Boeing. Adanya bantuan dari pemerintah Amerika Serikat kepada Boeing untuk kontrak dari NASA dan Pentagon di bidang pertahanan. Semua bandar udara yang menjadi tujuan dari rute penerbangan Boeing sudah siap melayani. Adanya peningkatan kebutuhan konsumen penerbangan yang dapat memenuhi jarak pendek dan memenuhi jarak jauh secara langsung.

Ancaman bagi Perusahaan Boeing Pertumbuhan permintaan pasar akan pesawat berkapasitas besar semakin meningkat. Dalam hal ini Boeing hanya memproduksi pesawat berukuran sedang/menengah, sedangkan pesawat berukuran besar merupakan produksi utama dari pesaing boeing yaitu Airbus. Anggapan WTO bahwa dukung yang pendanaan oleh pemerintah dianggap praktek ilegal. Adanya persaingan dari Airbus A-350, dimana boeing tidak mengembangkan pesawatnya di segmen tersebut (Boeing 747). Supplier/pemasok yang selama ini menjadi mitra kerja dari boeing dapat berpotensi menjadi pesaing Boeing.

3. Sebutkan siapa saja yang mejadi stakeholder perusahaan, mengapa para stakeholder tersebut diperhatikan dengan serius sebagai input dalam merumuskan strategi untuk memperoleh keunggulan dalam persaingan.Jawaban :Stakeholder yang ada pada perusahaan Boeing yaitu : Capital market stakeholder (pemangku kepentingan pasar modal), yaitu : Shareholder (para pemegang saham perusahaan Boeing) Kreditor (para pemberi hutang kepada perusahaan boeing) Product market stakeholder (pemangku kepentingan pasar produk), yaitu : Supplier yaitu perusahaan pemasok komponen pesawat Konsumen yaitu Airlines dan maskapai penerbangan lainnya yang memanfaatkan atau membeli produk pesawat Boeing. Komunitas yaitu asosiasi perusahaan pembuatan pesawat, dan organisai-organisasi lain yang ada kaitannya dengan industri pesawat terbang. Organizational stakeholder, yaitu : Karyawan/tenaga kerja perusahaan Boeing itu sendiri. Manager, Direksi dan Komisaris perusahaan. Pemerintah baik selaku konsumen maupun selaku regulator.

Stakeholder merupakan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan, dimana pihak-pihak tersebut memiliki kepentingannya masing-masing. Stakeholder tersebut perlu diperhatikan demi keberlangsungan perusahaan karena seluruh aktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan berpengaruh tersebut. Dimana stakeholder tersebut dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai dari semua kegiatan perusahaan Boeing itu sendiri. Dengan memeperhatikan stakeholder yang ada, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan melalui penerapan berbagai masukan, saran, dan kepentingan semua pihak-pihak terkait sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

4. Jelaskan macam-macam strategi dalam tingkatan korporasi perusahaan pada kasus, peranan apa saja yang dilakukan dalam strategi korporasi tersebut.Jawaban :Macam-macam strategi dalam tingkat korporasi yaitu : Strategi pertumbuhan (Growth Strategies)Yaitu strategi berdasarkan fokus perusahaan pada pasar saat ini dan untuk pasar baru. Pada strategi pertumbuhan untuk pasar saat ini, perusahaan menjumpai banyak peluang dan sedikit masalah dalam pasar yang dilayaninya saat ini. Sedangkan pada strategi pertumbuhan untuk pasar baru, perusahaan cenderung akan berusaha mencari pasar baru yang lebih menjanjikan apabila pasar yang dilayani saat ini dinilai kurang prospektif dalam hal pertumbuhan penjualannya. Strategi konsolidasi (Consolidation Strategies)Strategi konsolidasi terbagi menjadi tiga, yaitu : Strategi penciutan (Retrenchment), yaitu mengurangi komitmen perusahaan pada produk-produk saat ini dengan cara menarik diri dari pasar yang dinilai lemah atau gagal. Strategi pemangkasan (Pruning), yaitu strategi mengurangi jumlah produk yang ditawarkan pada sebuah pasar spesifik. Strategi divestasi (Divestment), yaitu menjual sebagian bisnis perusahaan kepada perusahaan lain atau menutup unit usaha tertentu.Strategi korporasi yang ada pada Boeing Company yaitu : Mendesain, merakit, dan mendukung produksi pesawat untuk penerbangan komersial serta sistem pertahanan yang lebih terintegrasi. Upaya tersebut dijalankan melalui dua divisi utama boeing yaitu Boeing Integrated Defense System dan Boeing Commercial Airplanes. Boeing Integrated Defense System bertanggung jawab untuk produk pesawat militer dan angkasa, sementara Boeing Commercial Airplanes bertanggung jawab untuk produksi pesawat komersial/sipil. Mengintegrasikan sistem berskala besar. Perusahaan boeing adalah perusahaan pembuat pesawat terbang yang sangat besar. Proses produksinya dilakukan melalui berbagai unit yang tersebar di beberapa lokasi/area. Guna mengoptimalkan dan mengefektifkan produksinya, maka proses kontrol dan pengawasan atas produksi tersebut harus dilakukan oleh satu pihak manajemen boeing sehingga diharapkan adanya keseragaman dan terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan. Boeing harus lebih berfokus kepada kebutuhan pelanggan. Dalam membuat pesawat pihak boeing hendaknya tidak hanya mengutamakan keunggulan sisi teknologinya saja, namun lebih dari itu, pihak boeing harus memperhatikan desain, fitur, kapasitas, serta atribut lain dari sebuah pesawat yang diharapkan oleh pasar/masyarakat luas. Dengan demikian, produk pesawat yang dihasilkan akan memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan produk pesawat dari para pesaingnya. Mengembangkan riset dan penelitian secara kontinyu terkait perkembangan teknologi yang lebih modern. Dengan adanya riset tersebut diharapkan boeing dapat menciptakan dan mengembangkan sistem dan teknologi terbaru bagi pesawat yang lebih canggih dan modern guna memenuhi kebutuhan pelanggan di masa yang akan datang.

5. Sebut dan jelaskan motivasi ekonomi untuk melakukan diversifikasi pada kasus.Jawaban :Diversifikasi merupakan penganekaragaman atau perluasan jenis usaha yang dilakukan agar perusahaan mampu tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan. Motivasi ekonomi untuk melakukan diversifikasi yaitu :1. Meningkatkan economic of scale (ruang lingkup/skala ekonomi), yaitu dilakukan dengan memproduksi dan menjual beraneka produk yang memiliki keunggulan tersendiri untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.2. Agar dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. Apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu produk, tetapi produk lain mendapatkan kelebihan pendapatan, maka kerugian perusahaan di suatu produk/area dapat ditutup dengan keuntungan yang di dapat melalui penjualan produk lainnya.3. Meningkatkan daya saing strategis dari seluruh perusahaan. Diversifikasi produk diharapkan mampu meningkatkan daya saing strategis, sehingga nilai/value perusahaan juga akan mengalami peningkatan.4. Perusahaan akan mendapatkan kekuatan pasar yang lebih besar daripada pesaingnya27