laporan struktur tanah

8
DASAR-DASAR ILMU TANAH STRUKTUR TANAH NAMA : I KOMANG TRI WIDYA PUTRA NIM : G111 09 327 KELOMPOK : X (SEPULUH) HARI/TANGGAL : SELASA/ 10 NOVEMBER 2009 ASISTEN : YULFIRA JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

Upload: i-komang-tri-widya-p

Post on 05-Jul-2015

1.113 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN STRUKTUR TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH

STRUKTUR TANAH

NAMA : I KOMANG TRI WIDYA PUTRA

NIM : G111 09 327

KELOMPOK : X (SEPULUH)

HARI/TANGGAL : SELASA/ 10 NOVEMBER 2009

ASISTEN : YULFIRA

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2009

Page 2: LAPORAN STRUKTUR TANAH

ABSTRAK

(I Komang Tri Widya Putra, G11109327) Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis. struktur tanah dapat digolongkan dalm bentuk lempeng (platy), prismatic, kolumnar, kubus menyudut, kubus membulat (subangular blocky), kersai (granular), dan remah (crumb). Tanah yang tidak membentuk struktur dapat berupa butiran tunggal (single grain), atau massif (massa tanah tidak menunjukan bidang-bidang pemisah). Tujuan dari praktikum analisis struktur tanah adalah untuk mengetahui kemantapan struktur tanah tertentu terhadap pengaruh air tergenang dan terhadap tetesan air hujan.

I. PENDAHULUAN

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan

partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari hasil

proses pedogenesis.

Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana, partikel pasir, debu dan liat relatif

disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu

dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang

kosong yang besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara juga akar

tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong

yang kecil ( mikropori) memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa struktur

disebut granular.

Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara

langsugung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju

pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan

dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak

Page 3: LAPORAN STRUKTUR TANAH

yang tumbuh pada tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman

makanan ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan

akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar

tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori

tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah. Selain itu akar memiliki kesempatan

untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang berpori, dibandiangkan pada tanah yang

padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur

halus seperti tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar

untuk menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan

untuk menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak berkembang dengan

baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan salah satu faktor utama

pembentuk agregat tanah.

Berdasarkan uraian di atas maka kita perlu mengadakan praktikum mengenai warna

tanah agar dapat membedakan warna pada setiap jenis tanah.

II. PEMBAHASAN

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan

partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari hasil

proses pedogenesis (Bagus Wahyu Nugroho, 2008).

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur

tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat

seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil (struktur

tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda

(Dr.Ir.Abdul Madjid,MS).

Page 4: LAPORAN STRUKTUR TANAH

Kedalaman atau solum, tekstur, dan struktur tanah menentukan besar kecilnya air

limpasan permukaan dan laju penjenuhan tanah oleh air. Pada tanah bersolum dalam (>90 cm),

struktur gembur, dan penutupan lahan rapat, sebagian besar air hujan terinfiltrasi ke dalam

tanah dan hanya sebagian kecil yang menjadi air limpasan permukaan (longsor). Sebaliknya,

pada tanah bersolum dangkal, struktur padat, dan penutupan lahan kurang rapat, hanya

sebagian kecil air hujan yang terinfiltrasi dan sebagian besar menjadi aliran permukaan

(longsor) (Bagus Wahyu Nugroho, 2008).

Tingkatan pembentuk agregat tanah, yaitu kaogulasi koloid tanah (pengaruh Ca2+)

kedalam agregat tanah mikro, sementasi (pengikat) agregat mikro kedalam agregat makro.

Teori pembentukan tanh berdasarkan flokulasi dapat terjadi pada tanah yang berada dalam

larutan, misal pada tanah yang agregatnya telah dihancurkan oleh air hujan atau pada tanah

sawah. Menurut utomo dan Dexter (1982) menyatakan bahwa retakan terjadi karena

pembengkakan dan pengerutan sebagai akibat dari pembasahan dan pengeringan yang

berperan penting dalam pembentukan agregat. Dapat diambil kesimpulan bahwa agregat tanah

terbentuk sebagai akibat adanya interaksi dari butiran tunggal, liat, oksioda besi/ almunium dan

bahan organik. Agregat yang baik terbentuk karena flokuasi maupun oleh terjadinya retakan

tanah yang kemudian dimantapkan oleh pengikat (sementasi) yang terjadi secara kimia atau

adanya aktifitas biologi (Menurut Gedroits, 1955).

Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah

granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat

pada horison A, gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan

gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal

membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan

sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah, prisma (prismatic),

yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan

bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering, tiang

Page 5: LAPORAN STRUKTUR TANAH

(columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal

dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim

kering, lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu

horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat, remah (single

grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada

horizon A (Dr.Ir.Abdul Madjid,MS).

III. KESIMPULAN

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan

partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari hasil

proses pedogenesis.

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur

tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat

seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil (struktur

tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.

IV. SARAN

Saran yang diberikan adalah sebaiknya diperhatikan struktur tanah dalam melakukan

penaman agar tanaman yang ditanam dapat berproduktivitas tinggi dan dapat tumbuh subur.

Page 6: LAPORAN STRUKTUR TANAH

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang

Madjid Abdul. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. (online). www.google.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2009. Pukul 14. 44 WITA

Wahyu Nugroho, B. 2008. Struktur Tanah. (online). www.google.com. Diakses tanggal 3Desember 2009. Pukul 21.15 WITA