laporan sterilisasi

16
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan dengan aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan. Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan atau dapat membahayakan keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Pemilihan mekanisme sterilisasi yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan sifat bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan, penggunaan sinar UV, sinar X, dan sinar-sinar yang memiliki panjang gelombang pendek (Ramona dkk, 2007). Berdasarkan pemaparan diatas sterilisasi sangat penting dalam melakukan suatu percobaan, sehingga melatarbelakangi praktikan dalam membuat laporan ini agar pengerjaan praktikan mikrobiologi selanjutnya dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan percobaan.

Upload: idha-mozhy-mozhy

Post on 26-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan tentang sterilisasi laut dan hal-hal yang dapat merusak yang ada didalam laut

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN STERILISASI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan

dengan aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utamanya adalah

untuk meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang

tidak diinginkan. Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan

dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan atau

dapat membahayakan keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut.

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara

mekanik, fisik dan kimiawi. Pemilihan mekanisme sterilisasi yang dilakukan

hendaknya disesuaikan dengan sifat bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi

secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan, penggunaan sinar UV,

sinar X, dan sinar-sinar yang memiliki panjang gelombang pendek (Ramona dkk,

2007).

Berdasarkan pemaparan diatas sterilisasi sangat penting dalam

melakukan suatu percobaan, sehingga melatarbelakangi praktikan dalam

membuat laporan ini agar pengerjaan praktikan mikrobiologi selanjutnya dapat

berjalan lancar sesuai dengan tujuan percobaan.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui prosedur sterilisasi

alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum.

Kegunaan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat mengetahui

prosedur sterilisasi alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum dan

mempraktikkannya.

Page 2: LAPORAN STERILISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sterilisasi

Steril merupakan keadaan dimana alat-alat yang digunakan sudah

terbebas dari bakteri yang mengkontaminasi. Sedangkan sterilisasi adalah

proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah

mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat

dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses

fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.

Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.

Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme

yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membran mikroorganisme

tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi, 2006).

B. Metode Sterilisasi

Metode sterilisasi terdiri dari 3 metode yaitu metode fisika, metode kimia,

dan metode biologis. Metode sterilisasi ini dipergunakan untuk mensterilkan alat-

alat bahan dan ruangan yang dipergunakan untuk memproduksi sediaan steril.

Metode sterilisasi fisika

Metode sterilisasi fisika terdiri dari metode sterilisasi panas (panas kering

dan panas lembab), metode radiasi, dan metode mekanik (filtrasi).

a. Metode sterilisasi panas

Metode ini merupakan metode yang melibatkan pemanasan dan paling

sering dipergunakan. Metode sterilisasi ini digunakan untuk bahan yang tahan

panas. Proses sterilisasi panas terdiri dari 3 tahap yaitu :

• Tahap pemanasan (heating stage)

Peningkatan temperatur bahan yang akan disterilisasi.

• Tahap sterilisasi (holding stage)

Page 3: LAPORAN STERILISASI

Waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi.

• Tahap pendinginan (cooling stage)

Waktu yang diperlukan untuk penurunan temperatur bahan yang

disterilisasi.

Metode ini dibagi menjadi 2 yaitu:

- Metode Sterilisasi Panas Kering

Metode sterilisasi panas kering merupakan metode sterilisasi dengan

menggunakan panas tanpa kelembaban pada temperatur 160-180oC yang

biasanya digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap lembab. Metode ini

merupakan metode yang paling dapat dipercaya dan banyak dipergunakan.

Sterilisasi ini berfungsi untuk mematikan organisme dengan cara mengoksidasi

komponen sel ataupun mendenaturasi enzim. Metode ini tidak dapat digunakan

untuk bahan yang terbuat dari karet atau plastik, waktu sterilisasinya lama

(sekitar 2-3 jam), dan berdaya penetrasi rendah. Metode sterilisasi kering ini tidak

memerlukan air sehingga tidak ada uap air yang membasahi alat atau bahan

yang disterilkan. Ada dua metode sterilisasi panas kering, yaitu dengan insinerasi

(incineration) yaitu pembakaran dengan menggunakan api dari Bunsen dengan

temperatur sekitar 350oC dan dengan udara panas oven yang lebih sederhana

serta murah dengan temperatur sekitar 160-1700C.

- Metode Sterilisasi Panas Basah

Sterilisasi panas basah dilakukan dengan cara perebusan menggunakan

air mendidih 100oC selama 10 menit efektif untuk sel-sel vegetatif dan spora

eukariot, namun tidak efektif untuk endospora bakteri. Tingkat sterilisasi panas

basah pada temperatur kurang dari 100oC tergantung pada temperatur dan atau

waktu sterilisasi, endospora bakteri umumnya resisten terdapat sterilisasi cara

ini. Sterilisasi panas basah menggunakan temperatur di atas 100oC dilakukan

dengan uap yaitu menggunakan autoklaf, alat serupa pressure cooker dengan

Page 4: LAPORAN STERILISASI

pengatur tekanan dan klep pengaman. Prinsip autoklaf adalah terjadinya

koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan basah dibandingkan keadaan kering.

Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh mikroorganisme dengan

cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada enzim dan membran sel

mikroorganisme. Proses ini juga dapat membunuh endospora bakteri. Terdapat 3

tipe autoklaf, yaitu protable bench top, gravity displacement, dan multicycle

porous-load.

b. Metode Sterilisasi Penyaringan

Metode sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang

sensitif terhadap panas, misalnya enzim. Pada proses ini digunakan membran

filter yang terbuat dari selulosa asetat. Kerugian prosedur ini adalah biaya yang

mahal serta filter yang mudah mampat akibat filtrat tertinggal pada saringan

sehingga harus sering diganti. Kerugian yang lain adalah meskipun memiliki pori-

pori yang halus, membran filter tidak dapat digunakan untuk menyaring virus.

c. Metode Sterilisasi Radiasi

Metode sterilisasi dengan menggunakan radiasi dilakukan dengan

menggunakan sinar UV ataupun dengan metode ionisasi. Sinar UV dengan

panjang gelombang 260 nm memiliki daya penetrasi yang rendah sehingga tidak

mematikan mikroorganisme namun dapat mempenetrasi gelas air dan substansi

lain.

Metode Sterilisasi Kimia

Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-bahan yang rusak bila

disterilkan pada suhu tinggi (misalnya bahan-bahan dari plastik). Kekuatan agen

antimikroba kimiawi diklasifikasikan sebagai kategori tingkat tinggi karena efektif

terhadap seluruh bentuk kehidupan termasuk endospora bakteri. Agen dengan

kategori sedang didefinisikan sebagai tuberkuloisidal karena mampu membunuh

Mycobacterium tuberculosis dan umumnya efektif terhadap banyak virus yang

Page 5: LAPORAN STERILISASI

resisten seperti halnya virus hepatitis dan rhinovirus, namun tidak efektif

terhadap endospora bakteri. Agen dengan kategori rendah tidak bersifat

tuberkuloisidal, tidak efektif terhadap endospora bakteri dan berbagai spora

fungi, serta tidak aktif terhadap naked virus. Metode sterilisasi kimia dapat

dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Beberapa bahan kimia yang

dapat digunakan untuk sterilisasi gas adalah etilen oksida, gas formaldehid,

asam parasetat dan glutaraldehid alkalin. Sterilisasi kimia dapat juga dilakukan

dengan penggunaan cairan disinfektan berupa senyawa aldehid, hipoklorit,

fenolik, dan alcohol (Pratiwi, 2006).

Page 6: LAPORAN STERILISASI

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktek mikrobiologi laut dilaksanakan pada hari Jumat 15 Maret 2012

pukul 10.00 - 12.30 di Laboratorium Mikrobiologi Laut Jurusan Ilmu Kelautan,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum ini ialah oven untuk sterilisasi

kering, Autoclave untuk sterilisasi uap basah, cawan petri dan tabung reaksi

berisi medium sebagai alat yang akan disterilisasi, kertas untuk menutupi alat

yang akan disterilisasi, dan gelas piala sebagai wadah alat saat sterilisasi uap

basah.

C. Prosedur Kerja

1. Sterilisasi Kering

Pertama tama, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, setelah itu,

cawan petri yang akan disterilkan kemudian dibungkus dengan kertas. Setelah

itu, dengan suhu 1800 C, cawan perti yang telah dibungkus kemudian

dimasukkan ke dalam oven selama 2 jam. Setelah 2 jam, alat yang telah

dimasukkan ke oven kemudian dikeluarkan, dan siap untuk digunakan.

2. Sterilisasi Uap Panas Bertekanan

Pertama tama, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, setelah itu,

cawan petri dan tabung reaksi berisi medium yang akan disterilkan kemudian

dibungkus dengan kertas. Setelah itu alat yang telah dibungkus dimasukkan ke

dalam autoclave. Suhu autoclave diatur menjadi 1210 C dan tekanan 2 atm

selama 30 menit. Setelah 30 menit, alat yang telah dimasukkan ke autoclave

kemudian dikeluarkan, dan siap untuk digunakan.

Page 7: LAPORAN STERILISASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Setelah melakukan praktikum, alat yang disterilkan telah steril dan

terbebas dari bakteri. Sterilisasi kering menggunakan oven dengan suhu 1800 C

selama 2 jam, sedangkan sterilisasi basah menggunakan autoclave dengan suhu

1210 C dan tekanan 2 atm selama 30 menit.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang digunakan untuk mensterilisasi

adalah oven dan autoclave. Dalam mensterilisasi dapat dilakukan dengan dua

jenis cara yaitu sterilisasi fisik dan kimia. Sterilisasi fisik terdiri dari pemanasan,

filtrasi atau penyaringan, dan radiasi. Tujuan dari sterilisasi adalah usaha untuk

membebaskan alat dari kontaminasi mikroba. Pada percobaan ini alat yang

digunakan untuk mensterilkan alat yaitu oven dan autoclave, oven merupakan

alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu panas kering dan Autoclave dengan uap

bertekanan.

Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat

dari kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven terbuat dari kotak

logam, udara yang didalamnya mandapat udara yang panas melalui panas daya

listrik. Sebelum dimasukkan alat-alat seperti erlenmeyer, cawan petri, labu ukur,

batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, tabung reaksi atau- alat yang terbuat

dari kaca dibungkus dengan kertas terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya

keretakan dan kontaminasi pada saat alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat

yang akan disterilisasi dicuci dan dikeringkan, alat yang mempunyai mulut ditutup

dengan kapas seperti labu ukur pipet tetes, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas

ukur, cawan petri dan labu ukur setelah ditutup dengan kapas, dibungkus lagi

dengan kertas sedangkan untuk batang pengaduk dibungkus seperti biasa.

Page 8: LAPORAN STERILISASI

Tujuan dari pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan

bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca.

Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan temperature

170-180 oC selama 1-2 jam. Setelah pemanasan slesai oven dimatikan sampai

mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari keretakan alat atau

masuknya udara yang mengandung partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi

alat siap digunakan untuk melakukan percobaan. Suhu yang digunakan 170oC-

180oC Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba

dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature

yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.

Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoclave yang berfungsi

untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoclave digunakan untuk

mensterilisasi alat-alat gelas, kayu, plastic, larutan dan medium yang tidak tahan

terhadap suhu tinggi. Autoclave juga dapat digunakan untk melisiskan mikroba.

Adapun bagian-bagian dari autoclave adalah panic luar, panic dalam untuk

meletakkan alat dan saluran uap, bagian penutup terdiri dari penunjuk tekanan

dan saluran uap, terdapat katup dan pengunci. Untuk mematikan spora

diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121oC.

Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air sampai batas

rang atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat. Alat-alat yang

ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan alumunium foil dan

bagian mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terbentuknya uap air didinding dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat

yang ingin dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya

tutup dipasang hingga pas. Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka

sampai uap air saja dan semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam

Page 9: LAPORAN STERILISASI

bejana hanya terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang digunakan

tergantung pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi.

Berdasarkan literatur suhu yang digunakan pada oven pada saat

sterilisasi menyatakan bahwa pemanasan kering sering dilakukan dalam

sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan

suhu 160-180oC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis (Fardiaz, 1992).

Suhu yang digunakan pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan literatur

yang menyatakan “Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan

bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam

autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air

jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).

Page 10: LAPORAN STERILISASI

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. Sterilisasi dilakukan untuk mensterilkan alat-alat yang akan digunakan

2. Untuk sterilisasi kering, digunakan oven dengan suhu 1800 C selama 2

jam

3. Untuk sterilisasi uap panas bertekanan, digunakan autoclave dengan

suhu 1210 C dan tekanan 2 atm selama 30 menit.

B. Saran

Asisten sebaiknya ditambah, agar tidak kewalahan saat praktikum.

Page 11: LAPORAN STERILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Metode Sterilisasi, http://rgmaisyah.wordpress.com/ metode-sterilisasi/, Diakses 18 Maret 2012

James Agalloco, 2008, Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), USA : Informa Healthcare Inc.

Pratiwi, Sylvia T.2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.Bandung

Ramona, Y., R. Kawuri, I.B.G Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Program Studi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi F. MIPA UNUD. Bukit Jimbaran.

Tim Dosen Mikrobiologi, 2011, Penuntun Praktikum Mikrobiologi, FMIPA UNTAD, Palu.

Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.