laporan siklus hidup lalat buah oke

14
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA “SIKLUS HIDUP LALAT BUAH” Oleh : ARINDA EKA LIDIASTUTI (140210103074) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Upload: fifahfifah

Post on 05-Jan-2016

119 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster)ciri ciri jenis kelamin lalat buah (Drosophila melanogaster)cara memelihara lalat buah (Drosophila melanogaster)

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

“SIKLUS HIDUP LALAT BUAH”

Oleh :

ARINDA EKA LIDIASTUTI

(140210103074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

I. JUDUL

Siklus hidup lalat buah

II. TUJUAN

1. Mengetahui siklus hidup lalat buah

2. Mengetahui cara memelihara lalat buah.

III. DASAR TEORI

Drosophila melanogaster meupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum

Artropoda kelas Insekta bangsa Diptera, anak bangsa Cyclophorpha (pengelompokan lalat

yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks), seri Acaliptrata (imago

menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa), suku Drosophilidae, Jenis Drosophila

melanogaster di Indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau Jawa sekitar 120 jenis dari suku

drosophilidae (Wheeler, 1981).

Lalat buah Drosophila melanogaster merupakan lalat yang suka sekali mengerumuni

buah yang telah masak. Lalat memiliki banyak sekali tipe mutan yang sangat

memungkinkan dilakukannya berbagai percobaan mengenai pola pewarisan sifat, sementara

tipe lainnya begitu mudah di peroleh dengan cara memasang jebakan makanan berupa buah

yang telah dimasukkan ke dalam botol. Ukuran kromosom Drosophila melanogasterukuran

kromosomnya cukup besar dan jumlahnya yang hanya 4 pasang menyebabkan lalat ini

menarik ini untuk dijadikan model dalam studi genetika yg melibatkan pengamatan

kromosom. Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di

buah-buah busuk. Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster

(Borror,1992:105).

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Drosophilidea

Genus : Drosophila

Spesies : Drosophila melanogaster

Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen

yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu: kepala, thoraks, dan

abdomen. Seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior

dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila,

determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk

penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan

Page 3: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen. Perkembangan

dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode (Silvia, 2003).

Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:

1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam ditubuh bagian

belakang.

2. Berukuran kecil antara 3-5mm

3. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah

4. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding

mata majemuk

5. Sayap panjang berwarna transparan dan posisi bermula dari thorax

6. Thorax burbulu- bulu dengan warna dasar putih sedangkan abdomen bersegmen

lima dan bergaris hitam

7. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan

(Rustam,2002 :147).

Ciri-ciri membedakan Drosophila jantan dan betina, antara lain:

Jantan Betina

Ukuran tubuh lebih kecil dari betina Ukuran tubuh lebih besar daripada jantan

Sayap lebih pendek dari sayap betina Sayap lebih panjang dari sayap jantan

Terdapat sisir kelamin (sex comb) Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)

Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam Ujung abdomen runcing

(Silvia, 2003).

Page 4: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur –

larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera

setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam

telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi

dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti

untuk makan (Silvia, 2003).

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan

postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual

dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual

terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003).

Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di

permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat

dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan

mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. (Silvia, 2003).

Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang

mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di

anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari

telur tersebut (Borror, 1992).

Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali

dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat

sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).

Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk

mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan

kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar

pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar

adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang

kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir,

larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan

berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi

pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar :

dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari

pupa ke imago (Ashburner, 1985).

Larva instar 1 transparan dan bersifat motil, bagian kepala tersekelorisasi dengan baik

dan tampak jelas berbeda pada bagian abdomen dan dalam rongga mulut terlihat jelas

adanya sepasang mandile. Ruas-ruas abdomen nampak jelas, dengan ruas terakhir

Page 5: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

menyempit menyerupai ekor. Secara umum larva instar lanjut berwarna putih susu memiliki

tiga instar larva (Rustam,2002).

Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat

banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang

dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan

disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang

dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa (Ashburner, 1985).

Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula

menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa

ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar

pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan

tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa (Ashburner, 1985).

Sebelum membentuk pupa, tubuh larva mengkerut dan diikuti dengan tonjolan pada

bagian kepala dan toraks yang merupakan bakal embelan tubuh parasitoid. Mula-mula pupa

berwarna kuning, kemudianberubah menjadi kuning kecoklatan. Setelah pupa terbentuk

sempurna, warna tubuh berubah menjadi coklat kehitaman (Rustam,2002)

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman

yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa)

disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke

bentuk dewasa (Silvia, 2003).

Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9

hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum

terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan

menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan (Silvia, 2003).

Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur.

Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat

berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam

perkembangan jaringan embrio (Borror, 1992).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila

melanogaster diantaranya sebagai berikut:

· Suhu Lingkungan

 Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal.

Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan

Page 6: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau

sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih

lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan

steril.

· Ketersediaan Media Makanan

Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila

kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan

larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering

kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang

hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi

oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).

· Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu

padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak

terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan

kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat

hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat

akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada

individu dewasa.

· Intensitas Cahaya

Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan

mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap (Rustam,

2002:150).

Ada beberapa keuntungan dari Lalat buah (Drosophila melanogaster) sehingga banyak

dijadikan objek atau bahan percobaan genetik, di antaranya:

1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena

makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup

kuat.

2. Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster)dapat

menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari.

Page 7: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

3. Jumlahnya di alam sangat berlimpah dan mudah diperoleh.

4. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang

besar.

5. Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki “Giant Chromosme”.

kromosom ini terdapat dalam sel-sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari

kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya.

6. Mudah dibedakan antara lalat jantan dan lalat betina. Lalat buah (Drosophila

melanogaster)memiliki berbagai macam perbedaan sifat keturunan yang dapat dikenali

dengan pembesaran lemah. Lalat buah (Drosophila melanogaster) ini memiliki beberapa

jenis mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi) yang dapat diamati dengan

perbesaran yang lemah pula.

7. Perkembangan dari siklus hidupnya pendek mudah di amati, karena terjadi di luar

tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa hinggá menjadi dewasa (imago) (Rustam,2002:145).

IV. METODOLOGI PRAKTIKUM

IV.1 Alat dan Bahan

4.1.1 Alat

Botol selai

Kuas kecil

Sumbat busa (spons)

Selang besar dan kecil

Kasa

Kertas pupasi

Spatula

Kompor

Blender

4.1.2 Bahan

Lalat buah (Drosophila melanogaster) dari berbagai umur

Pisang raja malang 7 ons

Tape 3 ons

Gula merah 1 ons

Pernipan 7 butir

Air

IV.2 Cara Kerja

Page 8: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

1. Cara pembuatan medium

2. Cara inokulasi

Mencampurkan semua bahan (pisang 7 ons, tape 3 ons, dan gula merah 1 ons) yang telah disiapkan dengan ditambah air kemudian blender sampai benar-benar halus

Memasak hingga mendidih dan sedikit kental

Menunggu hingga dingin dan masukkan kertas pupasi

Memasukkan medium dalam botol kultur, setelah medium dalam keadaan hangat taburi dengan 7 butir pernipan

Menutup dengan sumbat spons

Memasukkan kedalam selang besar

Menyiapkan selang kecil yang ujungnya sudah ditutup dengan kasa

Menggabungkan selang tadi kemudian masukkan dalam botol yang di dalamnya sudah ada lalat buah

Page 9: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

DAFTAR PUSTAKA

Menyedot lalat dengan menggunakan selang tadi hingga lalat masuk ke dalam selang besar

Menutup ujung selang besar dan pindahkan lalat ke botol kultur

Page 10: LAPORAN Siklus Hidup Lalat Buah Oke

Ashburner, Michael. 1989. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA: Coldspring Harbor

Laboratory Press.

Borror. J.D, Triplehorn.1992. Pengenalan Pengajaran Serangga.Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada Press.

Rustam R. 2002. Biologi Opius sp.(Hymenoptera: Bnconidae) parasitoid Ialat pengorok daun

kentang. Bandung: Universitas IPB.

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London : Ginn & Company Limited.

Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap

Perkembangan Larva Drosophila. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjajaran.

Wheeler, MR. 1981. The Drosophilidae: a taxonomic overview. In: The genetics and biology

of Drosophila (Ashburner M, Carson HL and Thompson JN Jr, eds). New York:

Academic Press.