pengendalian vektor lalat

45
PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH LALAT SERTA TINDAKAN PENGENDALIANNYA INOY TRISNAINI, SKM., M.KL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: inoy-trisnaini

Post on 01-Jul-2015

2.206 views

Category:

Environment


16 download

DESCRIPTION

Pembahasan mengenai penyakit yang ditularkan oleh vektor lalat, serta tindakan pengendalian yang dapat dilakukan.

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Vektor Lalat

PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH LALAT

SERTA TINDAKAN PENGENDALIANNYA

INOY TRISNAINI, SKM., M.KL

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: Pengendalian Vektor Lalat

LALAT SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT

kegiatannya yang terbang ke berbagai

tempat, termasuk tempat-tempat yang kotor dan membawa

kuman pathogen, menyebarkannya ke makanan manusia

Page 3: Pengendalian Vektor Lalat

Food/Waterborne disease

Salmonella thypi

Vibrio cholera

Shigella dysentriae

Page 4: Pengendalian Vektor Lalat

Angka Kesakitan Diare Pada Semua Umur Pada Tahun 1996-2010

Page 5: Pengendalian Vektor Lalat

Frekuensi KLB Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

Page 6: Pengendalian Vektor Lalat

Berdasarkan studi ditemukan :1 lalat = 550 – 6.600.000 bakteri3.683.000 bakteri/lalat pada daerah kumuh1.941.000 bakteri/lalat pada daerah lebih bersihDi dalam tubuh lalat ditemukan 8-10 x lebih banyak bakteri daripada di luar tubuh lalat

Page 7: Pengendalian Vektor Lalat

Taksonomi

•Kelas : Hexapoda

•Ordo : Diptera

•Family : Muscida (Lalat rumah)

Sarcophagidae (Lalat daging)

Caliphoridae

•Spesies : Musca domestica (Lalat rumah)

Page 8: Pengendalian Vektor Lalat

SIKLUS HIDUP LALAT

Page 9: Pengendalian Vektor Lalat

MAKANAN

• Lalat dewasa aktif sepanjang hari terutama pagi dan sore

• Inaktif pada malam hari

• Tertarik pada makanan manusia, darah dan bangkai

• Bagian mulut tidak dapat dipakai untuk menggigit/menusuk hanya dapat menghisap barang-barang cair

• Tanpa air lalat hanya bertahan hidup selama 48 jam

Page 10: Pengendalian Vektor Lalat

Tempat Perindukkan

Kotoran hewanSampah dan sisa makanan dari hasil olahan

Kotoran manusiaAir kotor

Page 11: Pengendalian Vektor Lalat

Tempat Peristirahatan

Tengah hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di lantai, dinding, langit-langit, rumput-rumput dan tempat yang sejuk

Lalat istirahat pada pinggiran tempat makanan, dan tidak aktif pada malam hari

Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5 m

Untuk istirahat lalat memerlukan suhu = 35°C – 40°C dan kelembaban 90%

Page 12: Pengendalian Vektor Lalat

Fluktuasi Jumlah Lalat

• Hewan fototropik menyukai cahaya

• Pada malam hari tidak aktif, namun dapat aktif dengan adanya sinar buatan. Efek sinar pada lalat tergantung sepenuhnya pada temperatur dan kelembaban

• Jumlah lalat meningkat pada temperatur 20°C – 25°C

• Berkurang pada temperatur < 10°C atau > 49°C

• Kelembaban yang optimum 90 %.

Page 13: Pengendalian Vektor Lalat

Perilaku Perkembangbiakan

• Berkembangbiak di sekitar sumber makanannya

• Penyebaran dipengaruhi oleh cahaya, temperature dan kelembaban,

• Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º-40ºC, kelembaban 90%.

• Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.

Page 14: Pengendalian Vektor Lalat

lalat latrine (Fannis canicularis)

lalat hijau (Lucilla)

lalat biru (Callphora vomituria)

Lalat yang Merugikan

Manusia

Gangguan Kesehatan

lalat rumah (Musa domestica)

Page 15: Pengendalian Vektor Lalat

PENYAKIT

YANG DITULARKAN LALAT SERTA GEJALANYA

DISENTRI

Sakit pada bagian perut, lemas (karena terlambat peredaran darah), pada kotoran terdapat mucus

dan push Shigella dysentriae

DIARESakit pada bagian perut, lemas dan pencernaan terganggu

TYPHOIDGangguan pada usus,

sakit pada perut, sakit kepala, berak darah

dan demam tinggi Salmonella paratyphi

CHOLERAMuntah-muntah,

demam, dehydrasi

Vibrio cholerae

Page 16: Pengendalian Vektor Lalat

AGEN PENYAKIT YANG DITRANSMISIKAN OLEH LALAT

Page 17: Pengendalian Vektor Lalat

VIBRIO CHOLERA

• Menyebabkan penyakit kolera

• Menginfeksi saluran pencernaan melalui mukosa dan berakumulasi di sebelah submukosa saluran pencernaan

• Gejala : diare, muntah-muntah, dehidrasi, sakit pada bagian abdomen (perut), koma, dan dapat mengakibatkan kematian bahkan dalam jangka waktu 12 jam setelah gejala muncul

• Sumber infeksi : feses dan muntahan dari penderita penyakit kolera, serta makanan dan air yang terkontaminasi agen penyakit ini

Page 18: Pengendalian Vektor Lalat

SALMONELLA TYPHI

• Menyebabkan penyakit Tiphoid (tifus)

• Menginfeksi saluran pencernaan, melalui mucosa

• Gejala : demam terus-menerus, iritasi dinding saluran pencernaan, diare

• Sumber infeksi : feses, urine, dan darah orang yang terkena penyakit ini, atau orang yang sudah sembuh tetapi masih bertindak sebagai carier, makanan, minuman, atau susu yang terkontaminasi oleh penderita penyakit ini

Page 19: Pengendalian Vektor Lalat

SHYGELLA DYSENTRIAE

• Menyebabkan penyakit disentri

• Menginfeksi saluran pencernaan, melalui mucosa

• Gejala : diare, demam, muntah-muntah dengan frekuensi tinggi, dengan muntahan mengandung darah dan mucus

• Sumber infesi adalah toxin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri ini. Toxin ini aktif dalam keadaan panas, oleh karena itu, disentri banyak dijumpai pada musim panas

• Sumber infeksi : feses, urine, dan darah orang yang terkena penyakit ini, atau orang yang sudah sembuh tetapi masih bertindak sebagai carier, makanan, minuman, atau benda yang terkontaminasi oleh penderita penyakit ini

Page 20: Pengendalian Vektor Lalat

DIAKIBATKAN OLEH

Page 21: Pengendalian Vektor Lalat

Survey Lalat sebagai Vektor Penyakit

• Survey Kepadatan Lalat

Melakukan survey menggunakan fly grill

Page 22: Pengendalian Vektor Lalat

Survey Kepadatan Lalat

Tujuan :

• Menentukan daerah-daerah yang potensial menjadi tempat berkembang biak lalat

• Menentukan kepadatan lalat/indeks lalat

• Menentukan luas daerah pengendalian dan jenis pengendalian yang akan dilakukan

Page 23: Pengendalian Vektor Lalat

Alat : Scudder fly grill

• Papan kayu : lebar 2 cm, tebal 0,64 cm, panjang 91 cm, jarak antar kayu 2 cm

• Cara :

• Dilakukan pagi hari, setelah matahari bersinar

• Letakkan scudder fly grill pada lokasi yang akan diukur

• Hitung jumlah lalat yang hinggap setiap 30 detik

• Lakukan secara rutin (1 minggu sekali)

• Indeks lalat = jumlah lalat hinggap pada grill/30 detik

Page 24: Pengendalian Vektor Lalat

• Pada daerah yang luas dibagi dalam beberapa zona, diukur pada masing-masing zona.

Interprestasi hasil pengukuran indeks populasi lalat :

• Indonesia = < 20 baik

> 20 perlu tindakan pemberantasan

•  0 – 2  : Rendah atau tidak menjadi masalah

• 3 – 5   : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berkembang biakan lalat

• 6 – 20   : Tinggi/padat dan perlu pengamanan terhadap tempat- tempat berkembang biakan lalat dan bila mungkin direncanakan upaya pengendaliannya.

•  > 21    : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat–tempat  perkembangbiakan lalat dan tindakan pengendalian lalat.

Page 25: Pengendalian Vektor Lalat

Scudder fly grill

Page 26: Pengendalian Vektor Lalat

KEUNTUNGAN

• Mudah

• Murah

• Cepat

• Memungkinkan sampling banyak tempat

• Jika digunakan secara konsisten, dapat digunakan untuk mengukur perubahan populasi dari waktu ke waktu

Page 27: Pengendalian Vektor Lalat

Program Pengendali an Vektor Lalat

•Penurunan populasi larva dengan cara pengelolaan dan sanitasi yang baik pada daerah-daerah yang potensial menjadi tempat untuk berkembang biak

•Pengendalian populasi secara kimia untuk �menghilangkan lalat.

Page 28: Pengendalian Vektor Lalat

Pengendalian Lalat Sebagai Vektor Penyakit

Metoda :

Mekanis :

• Pemasangan kasa : tetapi jendela tetap dapat dibuka, dan kasa dibersihkan secara teratur.

• Fly traps

• Electric fan

• Penggelontoran saluran-saluran

Page 29: Pengendalian Vektor Lalat

Pengendalian Lalat Sebagai Vektor Penyakit

Langkah manajemen terpadu :

1. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan

2. Pemberantasan lalat, secara fisik menggunakan sticky tape, fly trap, secara kimia menggunakan insektisida dengan metode spraying, fogging, dan secara biologis menggunakan predator alami,

3. Edukasi masyarakat

Page 30: Pengendalian Vektor Lalat

Pengendalian Lalat Sebagai Vektor Penyakit

Evaluasi

1. Kembali melakukan survey untuk melihat indeks lalat, menurun atau tidak

2. Melihat jumlah kasus penyakit yang dicurigai ditransmisikan oleh lalat, berkurang atau tidak

Page 31: Pengendalian Vektor Lalat

TINDAKAN PENGENDALIAN

•Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan

•Pemberantasan lalat secara langsung

Page 32: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Tujuan: mencegah terjadinya perkembangbiakan lalat dan transmisi penyakit lalat.

Metoda Umum:

Pencegahan :

• Menghilangkan sumber makanan lalat, pembuangan kotoran manusia dengan baik.

• Pengelolaan sampah dan atau pupuk kandang yang benar

• Pendidikan kesehatan

Pemberantasan ;

• Untuk Membunuh : telur, larva, pupa, dan lalat dewasa�

Page 33: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

1. Mengurangi/menghilangkan tempat perkembangbiakan lalat

a. Kandang Ternak

- Harus dapat dibersihkan, dan lantai harus kedap air, dan dapat disiram setiap hari

b. Peternakan/kandang burung

- Dilengkapi dengan ventilasi, serta kotoran dapat dikeluarkan dari sangkar dan dibersihkan

c. Timbunan pupuk kandang

-Ditutup dengan plastik

-Cara ini dapat membunuh larva/pupa karena panasnya

Page 34: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

d. Kotoran manusia

Jamban perlu dilengkapi dengan:

• 1. Leher angsa untuk mencegah bau

• 2. Ventilasi dengan kawat anti lalat

• 3. Tidak BAB di sembarang tempat

• 4. Dalam pengungsian dimana tidak ada jamban, BAB pada jarak ±500 m pada arah angin yang tidak mengarah ke dekat pemukiman dan ±30 m dari sumber air bersih, kemudian menutupnya dengan tanah

Page 35: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

e. Sampah basah dan sampah organik

• Pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah harus dikelola dengan baik jika tidak ada, sampah dibakar, dan ditutup dengan tanah

• Dasar tong sampah harus dibersihkan dari sisa-sisa sampah

• TPA sampah perlu dipadatkan, ditutup tanah merah setebal 15-30 cm.

• Lokasi TPA harus beberapa km dari pemukiman

Page 36: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

f. Tanah yang mengandung bahan organik

• Lumpur organik dari air buangan, septic tank harus dihilangkan dengan dikeruk atau digelontor

• Menutup saluran air buangan dapat menghilangkan tempat berkembang biak lalat

• Di tempat peternakan/pemotongan hewan, pengolahan, pengasinan ikan, lantai harus terbuat dari bahan yang kuat dan mudah digelontor

Page 37: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

2. Mengurangi sumber yang menarik lalat

• Pencegahan dilakukan dengan:

• Kebersihan lingkungan

• Membuat saluran air limbah

• Menutup tempat sampah

• Pemasangan alat pembuang bau (exhaust)

Page 38: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

3. Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakit

• Sumber penyakit berasal dari kotoran manusia, bangkai binatang, sampah basah, lumpur organik, orang sakit mata

• Cara-cara pencegahan:

• a. Kontsruksi jamban yang memenuhi syarat

• b. Mencegah lalat berkontak dengan orang sakit, tinja, kotoran

• c. Mencegah lalat tidak masuk ke tempat sampah, peternakan/pemotongan hewan

Page 39: Pengendalian Vektor Lalat

Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

4. Melindungi makanan, peralatan makan dan orangyang kontak dengan lalat

• Makanan disimpan di lemari makan

• Makanan perlu dibungkus

• Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat kasa

• Penggunaan kelambu/tudung saji

• Kipas angin dapat dipasang untuk menghalau lalat masuk

Page 40: Pengendalian Vektor Lalat

Pemberantasan Lalat Secara Langsung

1. Cara fisik: mudah dan aman, tetapi kurang fektif apabila lalat dalam kepadatan tinggi, hanya cocok pada skala kecil :

• a. Perangkap lalat (Fly trap)

• b. Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran

(sticky tapes)

• c. Perangkap dan pembunuh elektronik (light trap with electrocutor)

Page 41: Pengendalian Vektor Lalat

Pemberantasan Lalat Secara Langsung

sticky tape fly trap light trap with electrocutor

Page 42: Pengendalian Vektor Lalat

Pemberantasan Lalat Secara Langsung

2. Cara Kimia

• Penggunaan insektisida hanya untuk periode yang singkat apabila sangat diperlukan

• Biasanya digunakan pada KLB kolera, disentri dan trachoma

• Dapat dilakukan melalui cara penyemprotan dengan efek residu (residual spraying), pengasapan (space spraying )

Page 43: Pengendalian Vektor Lalat

Pemberantasan Lalat Secara Langsung

3. Cara Biologi:

• Memanfaatkan sejenis semut kecil berwarna hitam (Phiedoloqelon affinis) untuk mengurangi populasi lalat rumah di tempat sampah

• Memanfaatkan aroma beberapa tanaman : cengkeh, pandan, lavender, tembakau.

Page 44: Pengendalian Vektor Lalat

Peranan Pemerintah dan Masyarakat Dalam Pengendalian Lalat di Pemukiman

Upaya Lokasi Dilakukan oleh

Menggunakan repelen dan sticky fly paper

Dalam rumah Indvidu dan keluarga

Hindari pembuangan air besar di tempat terbuka sekitar rumah

Di sekitar rumah Individu dan keluarga

Mengupayakan halaman tetap bersih dan runtuhan pepohonan dan kotoran binatang

Di sekitar rumah Individu dan masyarakat

Mengupayakan kandang hewan selalu bersih

Di sekitar rumah Individu, keluarga dan masyarakat

Melakukan pengawasan terhadap pembuangan air besar di tempat terbuka

Di dalam pemukiman Masyarakat dan pemerintah

Melakukan pengaturan dalam pengumpulan dan pembuangan sampah

Di dalam pemukiman Masyarakat dan pemerintah

Page 45: Pengendalian Vektor Lalat

TERIMA KASIH