laporan resmi antropometri kelompok 2

Upload: maria-carolina-lopulalan

Post on 13-Jul-2015

2.369 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ini laporan sampe 2 malem g tidur TT

TRANSCRIPT

MODUL 1 ANTROPOMETRIBAB 1 PENDAHULUAN

KELOMPOK 2

1.1 LATAR BELAKANG Pengertian desain produk industri adalah salah satu aktifitas luas dari inovasi teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan teknik, proses produksi dan peningkatan pasar suatu produk industry (Prasetyowibowo, 1999). Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia (Sutalaksana, 2006 : 72), dimana secara hakiki akan berhubungan dengan segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menunjukkan performansinya yang terbaik. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi, terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi Proses perancangan bangun fasilitas dengan memperhatikan faktor ergonomi sudah tidak dapat ditunda lagi. hal tersebut tidak lepas dari pembahasan mengenai ukuran antropometri tubuh operator maupun penerapan data-data antropometrinya (Eko Nurmianto, 2004). Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia, dan metry yang berarti ukuran. Antropometri yang dihasilkan dan yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas. Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Analisis pada bidang antropometri dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal termasuk postur kerja yang baik dan kenyamanan menggunakan suatu alat atau sistem kerja sangat bergantung pada kesesuaian rancangan dengan dimensi tubuh pengguna (manusia). Ketidaknyamanan dalam bekerja dapat disebabkan oleh faktor ketidak-ergonomisan rancangan sistem kerja yang ada. Ketidak ergonomisan sistem kerja, baik dalam aspek peralatan, metode kerja maupun lingkungan kerja yang akan menyebabkan berbagai permasalahaan seperti keluhan ketidaknyaman pada pekerja (Sritomo Wignjosoebroto, 1995). Praktikum ini memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, cara menyeragamkan data dan mengolah serta memberikan analisa yang tepat untuk sesuai dengan data yang akan diperoleh. Dengan adanya data antropometri dapat diterapkan untuk mendesain fasilitas akomodasi secara ergonomi agar didapat kepuasan baik dari si pengguna jasa maupun pemberi jasa produksi. 1.2 RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang diangkat pada praktikum kali ini yaitu : 1. Bagaimana cara mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi? 2. Bagaimana cara cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB? 3. Bagaimana cara mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel? 4. Bagaimana cara mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS? 1.3 TUJUAN PRAKTIKUM Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan: Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi 2. Mengetahui cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB 3. Mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. 1.4 MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu : 1. Menambah pengetahuan sebelum melakukan perancangan produk atau tempat kerja 2. Mengetahui dan dapat melakukan perancangan produk yang ergonomi 3. Dapat lebih memperhatikan faktor manusia terutama untuk peningkatan produktivitas 1.5 BATASAN Batasan dari praktikum modul Antropometri ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikum dilakukan di dalam laboratorium Ergonomi PPNS-ITS. 2. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 13 September 2011 pukul 07.00 10.25 WIB 3. Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah antropometer, mistar, dan meteran. 4. Pelaksanaan praktikum ini terdiri dari beberapa pengukuran, yaitu antropometri tubuh manusia, tangan, kepala dan kaki. 5. Obyek adalah mahasiswa PPNS-ITS jurusan K3 angkatan 2009. 6. Sumber variabilitas yang digunakan yaitu jenis kelamin dan berat badan dengan skala 40 50 kg, 51- 60 kg, dan > 60 kg. 7. Pada antropometri tubuh berdasarkan variabelitas jenis kelamin dilakukan uji korelasi dan uji regresi. 1.6 ASUMSI Adapun asumsi dari praktikum modul ini sebagai berikut : a. Data pengukuran yang diperoleh adalah benar. b. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dalam keadaan normal dan baik c. Baik operator maupun obyek yang diukur dalam keadaan fit.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2

MODUL 1 ANTROPOMETRIBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KELOMPOK 2

2. 1 ANTROPOMETRI Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile (Liliana, 2007). Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (2008) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteritik fisik ukuran tubuh manusia, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Untuk perencanaan stasiun kerja data antropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri. Antropometri dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions) Pengukuran manusia pada posisi diam atau yang dibakukan. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Pengukuran antropometri statis menjadi penting karena pengukuran ini menjadi dasar dalam perancangan produk dan lingkungan kerja yang digunakan. Tabel 2.1 Parameter Ukur Antropometris Statis NO POSISI BERDIRI NO POSISI DUDUK 1. Tinggi badan 1. Tinggi kepala 2 Tinggi mata 2 Tinggi mata 3 Tinggi bahu 3 Tinggi bahu 4 Tinggi siku 4 Tinggi 5 Tinggi pinggang 5 Tinggi peinggang 6 Tinggi tulang pinggul 6 Tinggi tulang pinggul 7 Tinggi kepalan tangan posisi 7 Panjang buttock lutut siap 8 Tinggi jangkauan atas 8 Panjang buttock popliteal 9 Panjang depa 9 Tinggi telapak kaki lutut 10 Panjang lengan atas 10 Tinggi tgelapak kaki popliteal 11 Panjang lengan bawah 11 Panjang kaki 12 Lebar bahu 12 Tebal paha 13 Lebar dada 14 Sumber : Darlis, 2009 2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions) merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikangerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data Antropometri yang tepat diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja, diperlukan pengambilan ukuran dimensi anggota tubuh Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 2.2 Pemilihan Sikap Kerja Terhadap Jenis Pekerjaan yang BerbedaBeda Jenis Pekerjaan Sikap Kerja yang dipilih Menjangkau > 5 kg Berdiri Bekerja di bawah Berdiri Duduk-berdiri tinggi siku Mengjangkau Berdiri Duduk-berdiri horizontal di laur daerah jangkauan optimum Pekerjaan ringan Berdiri Duduk-berdiri dengan pergerakan berulang Pekerjaan perlu Duduk Duduk-berdiri ketelitian Inspeksi dan Duduk Duduk-berdiri monitoring Sering berpindahDuduk-berdiri Berdiri pindah Sumber : Darlis, 2009 2.1.1 Antropometri dan Peralatan Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah,nyeri, pusing. Penelitian yang dilakukan Chang terhadap 30 orang laki-laki sebegai operator pneumatic screwdriver usia 22 tahun panjang lengannnya rata-rata 18,2 cm dan tinggi tubuh rata-rata 168,5 cm, ternyata yang melakukan kerja pada posisi duduk lebih menerima getaran pneumatic screwdriver dan otot lengan depannya mengalami stress dibanding yang posisi kerja berdiri. Selain itu penelitian Gunnar terhadap 20 orang wanita dan 20 orang laki-laki yang sedang menggunakan handle pelatuk powered drill tools, median panjang lengan kelompok laki-laki 189 10 mm dan kelompok perempuan 174 9 mm, ternyata ketepatan membidik pelatuk powered drill tools ukuran lebar 50 mm lebih mampu digunakan kelompok perempuan dan kelompok laki-laki mampu menggunakan handle pelatuk powered drill tools ukuran 60 mm. Hasil beberapa temuan penelitian di atas memberi keyakinan bahwa semua peralatan harus didesain sesuai antropometri pengguna. 2.1.2 Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk, didapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia banyak

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

disebabkan kesalahan rancangan produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya. Sejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. Persoalan yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri orang Indonesia adalah kompatibilitasnya dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. 2. 2 PERSENTIL Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya.

Gambar 2.1. Distribusi normal yang mengakomodasi 95% dari populasiSumber : Nurmianto, 2004

Secara statistik sudah diperlihatkan bahwa data hasil pengukuran tubuh manusia pada berbagai populasi akan terdistribusi dalam grafik sedemikian rupa sehingga data-data yang bernilai kurang lebih sama akan terkumpul di bagian tengah grafik. Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Penerapan data anthropometri ini dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi normal. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Tabel 2.3 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil

Percentile 1st 2,5th 5th 10th 50th 90th 95th 97,5th 99thSumber : Stevenson, 1989 ; Nurmianto 1991) 2.3

Perhitungan X 2,325 x X 1,96 x X 1,645 x X 1,28 x X X + 1,28 x X + 1,645 x X + 1,96 x X + 2,325 x

DIMENSI TUBUH Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada stasiun kerja uantuk mengetahui kondisi kerja. Dalam pengamatan ini dilakuakn pengambilan gambar terhadap stasiun kerja, pengambilan/pengumpulan ukuran stasiun kerja, dimensi tubuh manusia. Selanjutnya data antropometri akan diolah menjadi tabel antropometri yang nantinya digunakan untuk analisa antropometri tentang perancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja tersebut. Berikut ini merupakan bagian-bagian tubuh yang akan diukur yaitu : 2.3.1 KEPALA Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kepala dan juga kode antropometri kepala yaitu :

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.2 Gambar dimensi struktur kepalaSumber : Nurmianto, 2004 Tabel 2.4 Antropometri Kepala

Kode H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H142.3.2 TUBUH

Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut

Sumber : Nurmianto, 2004

Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tubuh dan juga kode antropometri kepala yaitu :

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

7

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.3 Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinyaSumber : Nurmianto, 2004

Tabel 2.5 Antropometri Tubuh

Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk

Kode D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22

Dimensi Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak

D10

Tebal paha

D23

D24 D11 Jarak pantat kelutut

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

8

MODUL 1 ANTROPOMETRI Lanjutan Tabel 2.5 Antropometri Tubuh

KELOMPOK 2

D25 D12 Jarak dari lipat lutut ke pantat

D26 D13 Tinggi lututSumber : Nurmianto, 2004

Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

2.3.3 TANGAN Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tangan dan juga kode antropometri tangan yaitu :

Gambar 2.4 Dimensi Tangan Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 2.6 Antropometri tangan Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Dimensi

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

9

MODUL 1 ANTROPOMETRI Lanjutan Tabel 2.6 Antropometri tanganT10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18 Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Diameter genggam

KELOMPOK 2

Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )

Sumber : Nurmianto, 2004 2.3.4 KAKI Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kaki dan juga kode antropometri kaki yaitu :

Gambar 2.5 Dimensi Kaki Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 7. Antropometri kaki Kode F1 F2 F3 Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Dimensi

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

10

MODUL 1 ANTROPOMETRIF4 Lebar kaki

KELOMPOK 2

Lanjutan Tabel 7. Antropometri kaki F5 Lebar tangkai kaki F6 F7 F8 Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki

Sumber : Nurmianto, 2004 2.4 VARIABELITAS Perancangan lingkungan kerja fisik manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain yaitu (Nurmianto,2008) : a. Jenis kelamin (sex) Secara distribusi statisktik terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar disbanding wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin selalu disajikan terpisah. b. Umur (age) Penggolongan atas beberapa kelompok umur yaitu: balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut sia. Antropometri tubuh manusia akan cenderung meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah mencapai usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (invertebral discs). c. Suku bangsa (etnic) Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnic memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat pada umumnya berukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh suku bangsa negara Timur. d. Jenis Pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawannya. Misalnya pekerjaan buruh mengharuskan orang-orang yang berpostur lebih besar dibanding pekerja kantoran. Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2003) dimensi tubuh manusia juga dipengaruhi oleh tingkat sosio ekonomi. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Keacakan/Random Meskipun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis kelamin, suku, usia dan pekerjaannya , namun masih akan ada perbedaanyang cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat. f. Pakaian Perbedaan ini disebabkan oleh bervariasinya iklim dari satu tempat ke tempat lainnya terutama di daerah yang memilki empat musim. g. Faktor kehamilan pada wanita Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti bila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil terutama yang berkaitan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

11

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisi perancangan kerja (APK) h. Cacat Tubuh secara fisik Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki atau lorong khusus. i. Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh. j. Kondisi waktu pengukuran 2. 3 PENGGUNAAN DATA ANTROPOMETRI Data antropometri hasil dari pengukuran dimensi tubuh manusia diolah sesuai kebutuhan penelitian atau perancangan produk. Pengolahan data tersebut dilakukan secara analisis statistik antara lain uji kenormalan data, uji keseragaman, uji kecukupan data, selanjutnya akan dihitung percentile untuk masing-masing dimensi tubuh, dimana hal ini sangat diperlukan pada tahap perancangan (Wignjosoebroto, 2010). Adapun keterangannya, sebagai berikut: 2.4.1. UJI KESERAGAMAN DATA Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. (Wignjosoebroto, 2010). Rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu:

.. ... persamaan 2.1

...........persamaan 2.2

.................... persamaan 2.3

.............persamaan 2.4 dengan; SD = standar deviasi xi = data ke-i x = mean data n = jumlah data BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

12

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

2.4.2 UJI NORMALITAS DATA Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah data memusat pada nilai rata-rata dan median. Penerapan data anthropometri akan dapat digunakan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standard Deviasi) dari suatu distribusi normal (Husein, 2009). Berdasarkan nilai tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, aka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai atas-batasnya (Wignjosoebroto,2003). Untuk menguji kenormalan data digunakan rumus sebagai berikut:

maka data dikatakan normal. Uji normalitas bisa pula menggunakan uji Geary dengan prosedur sebagai berikut:

Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan = 0,05. Sedangkan jika data tidak normal maka data diasumsikan normal. 2.4.3 Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0.05 yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil program. Selain itu juga ditentukan tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data Antropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya (Barnes, 1980). Rumus uji kecukupan data, yaitu:

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

13

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Dengan ; k = tingkat kepercayaan s = derajat ketelitian xi = data ke-i N = jumlah data pengamatan. N = jumlah data teoritis Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N 0 = derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang sejajar (koefisien korealasi negatif). Pada grafik, garis regresinya miring ke atas kanan. r = 0 = tidak ada hubungan sama sekali antara dua variabel. Pada grafik, tidak ada korelasi linear. (Hartono,2008) 2.4.7 . Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk melihat tingkat keeratan hubungan linear antara dua buah variabel. Tingkat keeratan hubungan tersebut ditunjukkan dengan suatu besaran yang disebut koefisien korelasi, yang dilambangkan (Rho) untuk parameter dan r untuk statistik. Besarnya koefisien korelasi antara variabel X dengan Y dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :n

xi rxyi 1 n

x x2

yin

y ; -1 yi y2

rxy

1

xii 1 n

i 1

xi yi rxyi 1 n

nx yn

xi2i 1

nx 2i 1

yi2

ny 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

15

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1 r-1 0

1+1

Gambar 2.6 Berbagai Kondisi Koefisien Korelasi Sumber : Gujarati, 2004 Hubungan antara X dengan Y positif, jika X Hubungan antara X dengan Y negatif, jika X

Makin kuat (-)

makin kuat (+)

Y dan X Y dan X Makin lemah makin lemah

Y Y

Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel o >0 0,25: Korelasi sangat lemah o >0,25 0,5: Korelasi cukup o >0,5 0,75: Korelasi kuat o >0,75 0,99: Korelasi sangat kuat o 1: Korelasi sempurna Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

16

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

2.4.8 Analisis Regresi Analisis regresi yaitu suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan matematis antara variabel respon dengan variabel eksplanatori.

Model Regresi Linear Sederhana

Intersep Y untuk Populasi

Koefisien Slope untuk Populasi Variabel Independen Error

Variabel Respon

Y

i

0

1

X

i

i

Komponen Linear

Komponen Error

Department of Statistics, ITS Surabaya

Slide-77

Gambar 2.7 Model

Regresi Linier Sederhana Sumber : Gujarati, 2004 Secara umum model regresi dengan p buah variabel eksplanatori adalah sebagai berikut :

yY

0

1

X1

2

X 2 ...

p

Xp

dengan : = variabel respon (tak bebas/dependen) yang bersifat random X 1 , X 2 ,..., X p = variabel eksplanatori (bebas/independen) yang bersifat tetap (fixed0

,

1

,...,

p

variable) = parameter (koefisien) regresi

= variabel random error/galat/variabel pengganggu (disturbance term)/ variabel yang tidak menjelaskan (unexplanatory variable) dengan notasi matriks dapat ditulis sebagai berikut :

y

X

komponen komponen komponen = + random sistematis random Variasi variasi yang variasi yang = + dalamY dapat dijelaskan tidak dapat dijelaskan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

17

MODUL 1 ANTROPOMETRI2.4.9 Koefisien Determinasi (R2)

KELOMPOK 2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi menggmbarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh model (Hartono,2008). Semikin besar nilai R2 (mendekati 1), maka oel dikatakan semain baik. Sifat yang dimiliki koefisien determinasi adalah : (a). Nilai R2 selalu positif, sebab merupakan nisbah dari jumlah kuadrat :

Nilai R 22

JK regresi JK Total Terkoreksi

1 (b). Nilai 0 R 2 R = 0, berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y. R2 = 1, garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna. Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabelvariabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

18

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur. 2.4.10 Asumsi dalam Analisis Regresi Metode kuadrat terkecil merupakan metode yang paling populer, karena mudah. Kemudahan-kemudahan tersebut akibat dari serangkaian asumsi yang harus dipenuhi agar hasil dugaan memenuhi syarat-sayarat sebagai penduga yang baik, yaitu : (i) tak bias, (ii) efisien, serta (iii) konsisten. Asumsi klasik yang harus dipenuhi pada model regresi linear sederhana (Hartono,2008)

Yi

0

1

Xi

i

adalah : (1) i merupakan variabel random. Bila

i

merupakan variabel random,

konsekwensinya adalah Yi juga variabel random, karena komponen0 1

Xi

merupakan komponen sistematik sehingga perilaku dari

i

sama dengan perilaku Yi . (2) Nilai harapan (ekspektasi) darii

adalah nol

E ( i ) 0 sehingga E (Y i) E(0 0 1

Xi

i

)

i

Xiii

(3) Varians dari

konstan (identik) untuk setiap periode

Var (

i

X 1 ) Var (

X 2 ) ... Var (

i

Xi)

2

atau disebut juga homoskedastisitas. Sebagai konsekwensinya

Var (Yi X 1 ) Var (Yi X 2 ) ... Var (Yi X i )(4) Variabel Jikai i

2

berdistribusi normal juga berdistribusi

berdistribusi normal, maka konsekwensinya Yi normal

Asumsi (i) sampai (iv) dapat diringkas dengan suatu notasi sebagai berikut :

~ N (0,

2

)

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

19

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.8 Notasi Sumber : Koutsoyiannis A,1978 (5) Antarai

dengan

j

saling bebas untuk i

jsaling bebas

Artinya antara pengamatan yang ke-i dengan yang ke-j (independen) atau disebut juga tidak terjadi kasus otokorelasi.

(6) Variabel eksplanatori (X) merupakan variabel tetap (bukan variabel random), sehingga antara variabel random dengan variabel eksplanatori saling bebas.

Cov( X )

0

(7) Variabel eksplanatori diukur tanpa salah (8) Sedangkan untuk regresi ganda, ada tambahan asumsi yaitu diantara variabel eksplanatori tidak terjadi kasus multikolinearitas. Peranan dari masing-masing asumsi dapat ditunjukkan sebagai berikut :n

( xii 1 1 n

x )( y i ( xi x)2

y)

i 1 n n

( xii 1

x ) yii 1 n

( xi x)2

x) y

( xii 1n

( xii 1 n

x ) yi x)2

( xii 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

20

MODUL 1 ANTROPOMETRIn

KELOMPOK 2

wi yii 1

dengan wi

( xin

x) x)2

( xii 1

sehinggan n

( xi wii 1 n

x) 0 x)2

i 1 i 1

( xi

Ingin ditunjukkan bahwa 1 merupakan penduga tak bias bagi

1

.

merupakan penduga tak bias bagi 1

1

jika E ( 1 )

1.

E ( 1 )

n

Ei 1n

wi yiwi E ( y i ) karena wi

( xin

x) x)2

bukan variabel random

i 1

( xii 1

n

wi E (i 1 n

0

1 i

x

i

)

wi (i 1 n 0 i 1n

0

1 i n

x) wi xi

wi1 i 1

1 i 1

0=n1

wi xin

bila dapat ditunjukkani 1 n

wi xi

1n

wii 1 n

0 , maka xn

wii 1 n

0 sehinggai 1

wi x

0

wi xii 1 i 1 n

wi xii 1

wi x

wi ( xi x )i 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

21

MODUL 1 ANTROPOMETRIn

KELOMPOK 2

( xii 1 n

x )( x i ( xi x)2

x) 1

i 1

Artinya untuk mendapatkan agar 1 merupakan penduga tak bias bagi asumsi E ( i )

1

diperlukan

0 (asumsi ke-2) dan X merupakan variabel tetap (asumsi ke-6).n

Var ( 1 ) Varn

wi yii 1

wi2Var ( yi )i 1

karena wi bukan variabel randomn n

w12Var ( y1 )n 2 i 1

2 2 w2 Var ( y 2 ) ... wn Var ( y n ) 2

wi w j Cov( y i y j )i 1 j i 1

wi2 karena Var ( y1 ) Var ( y 2 )

... Var ( y n )

2

(asumsi ke-3), serta Cov( yi y j )

0 (asumsi ke-7)

Kiranya sudah jelas bahwa asumsi homogenitas varians (keidentikan), independensi, serta X merupakan variabel tetap sangat diperlukan agar rumus-rumus untuk mencari varians dari koefisien regresi menjadi sederhana (Hartono,2008). Asumsi bahwa 1 maupun y i berdistribusi normal dibutuhkan pada saat melakukan pengujian hipotesis. Untuk melakukan pengujian terhadap parameter regresi secara individual digunakan sebagai berikut :

H0 : H1 :t hitung

jj

0 0 ; j=1, 2, , p j ~ t bila j ~ N karena Var( j ) ) s( j

s2 ~

2

(XT X) 1 XT y ~ N bila y ~ N

Sehingga bila asumsi distribusi normal tidak dipenuhi, maka pengujian parameter regresi dengan menggunakan statistik uji t tidak valid. Oleh karena itu bila distribusi dari Y tidak normal, maka digunakan metode regresi yang lain, misalnya bila Y berdistribusi binomial maka digunakan regresi logistik, bila Y berdistribusi Poisson maka digunakan regresi Poisson, bila Y beristribusi Gamma maka digunakan regresi Gamma dan lain-lain. Penggunaan model regresi ada dua, yaitu : i. Untuk meramalkan Y jika nilai variabel eksplanatori diketahui. ii. Untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari masingmasing variabel eksplanatori yang tercakup di dalam model regresi terhadap variabel respon. Misalnya pada fungsi produksi, maka ingin dilihat besarnya pengaruh masing-masing input terhadap outputnya. Untuk tujuan (i) maka kriteria yang diperlukan hanyalah R 2 , makin besar R 2 makin baik hasil peramalan yang diperoleh. Karena R 2 merupakan ukuran ketepatan/kecocokan model. Tetapi untuk tujuan (ii) tidak cukup hanya dengan kriteria R 2 , semua asumsi klasik yang harus dipenuhi. Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

22

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

23

MODUL 1 ANTROPOMETRIBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK 2

3.1 METODOLOGI PENELITIAN Latar belakang: Antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia serta penerapan dari data tersebut untuk pengamanan masalah desain. Antropometri merupakan bagian dari ergonomic yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Tujuan : Di dalam praktikum ini, praktikan di harapkan : 1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi. 2. Mengetahui cara menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB. 3. Mengolah data keseragaman dengan menggunakan program Excel. 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. Metodologi penelitian Peralatan Prosedur kerja

Pengambilan Data Antropometri

Rekap Data

Pengolahan data

Analisis

Kesimpulan dan Saran

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

24

MODUL 1 ANTROPOMETRI3.2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Antropometer 2. Meteran 3. Mistar 4. Jangka sorong 5. Observation sheet 6. Program Excel, MINITAB, dan SPSS

KELOMPOK 2

3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan praktikum yaitu : 1. Melakukan pengambilan data dengan mengambil sample secara random (menyesuaikan dengan jumlah praktikan) 2. Kelompok yang mendapat kesempatan pengambilan data, membagi tugas menjadi : 2 orang sebagai objek yag diukur 1 orang sebagai pengukur 1 orang sebagai pencatat data 3. Proses pengukuran dibagi menjadi 4 tahap yaitu : a. Tahap pertama (Antropometri tubuh) Mempersiapkan alat ukur yaitu Antropometer, meteran dan mistar. Mengukur dimensi tubuh praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tubuh yang diukur 26 buah (lihat table handout) b. Tahap Kedua (Antropometri tangan) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi tangan praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tangan yang diukur sebanyak 20 buah (lihat tabel handout) c. Tahap Ketiga (Antropometri Kepala) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kepala praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kepala yang diukur sebanyak 14 buah (lihat tabel handout) d. Tahap Keempat (Antropometri kaki) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kaki praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kaki yang diukur sebanyak 8 buah (lihat tabel handout) 4. Mengumpulkan data-data yang telah didapat menjadi satu dan mengelolanya menggunakan program Excel, MINITAB dan SPSS. 5. Menyimpulkan dan menganalisis hasil data yang telah diolah

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

25

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. VARIABEL JENIS KELAMIN 4.1 ANTROPOMETRI TUBUH 4.1.1 REKAP DATA ANTROPOMETRI Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi D1 dan D26 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 63 Agus 46 L Jawa 1605 1495 45 Masnur 43 L Jawa 1550 1428 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590

D3 D4 1425 1040 1377 1015 1488 1105 1350 1000 1365 1075 1500 1125 1337 989 1295 935 1450 1050 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040

D5 722 668 748 695 750 780 690 672 734 690 750 760 760 750

D6 909 905 920 880 505 935 819 775 853 810 905 870 880 890

D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785

D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590

D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520

Tabel 4.2 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) L/ NRP NAMA BB P SK D12 D13 D14 108 L 52 Wirawan Jawa 500 470 345 65 57 Aditomo L Jawa 445 445 405 55 61 Alfi L Jawa 465 531 452 61 58 Bintang L Jawa 470 475 388 39 Mahar 55 L Jawa 440 510 420 34 Afrizal 70 L Jawa 495 640 450 63 Agus 46 L Jawa 374 480 397 45 Masnur 43 L Jawa 401 445 375 46 Irza 59 L Jawa 510 531 446 38 Yoga 50 L Jawa 450 510 305 48 Agung 76 L Jawa 460 495 476 62 R.Fadil 63 L Jawa 450 510 400 26 Faizal 73 L Jawa 450 520 410

D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470

D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370

D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250

D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260

D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460

D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

26

MODUL 1 ANTROPOMETRI53 Hendra 55 L Smt 450 500 445 455 370

KELOMPOK 2

245

230

460

173

Tabel 4.3 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 180 100 1714 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735

D24 2008 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 2044 1970 2070 2000 2009 2040

D25 1270 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111 1210 1270 1250 1250 1250 1255

D26 640 650 670 640 670 720 616 604 719 650 750 750 720 735

Tabel 4.4 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440 31 Ria 50 P jawa 1520 1430

D3 D4 D5 1370 1020 660 1250 980 670 1260 910 620 1300 990 700 1300 950 660 1315 1005 700 1340 991 641 1340 940 642

D6 830 820 770 845 780 800 839 812

D7 720 720 680 720 670 730 740 720

D8 590 560 470 560 540 570 580 560

D9 310 260 200 260 240 260 210 220

D10 D11 D12 D13 240 560 450 450 170 470 350 430 130 500 380 475 150 530 410 520 170 540 360 480 130 500 400 480 160 540 370 452 150 520 380 460

Tabel 4.5 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 31 Ria 50 P jawa 370 390 325

D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 150 540 155 180 80 1650 1860 1130 600 140 100 450 180 160 90 1530 1820 1020 600 170 130 480 170 170 70 150 1860 1100 650 180 140 635 170 180 70 1635 1960 1140 740 220 220 420 140 170 90 1550 1880 1100 650 180 160 430 190 180 100 1560 1900 1120 650 220 150 450 220 185 70 1570 1910 1121 690 200 160 440 190 175 75 1590 1890 1150 680

4.1.2 UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. Keseragaman Antropometri Tubuh PriaI CHART OF D11900 UCL=1920.41900 1800

I CHART OF D2UCL=1873.6

1800Individual Value

1700

_ X=1697

Individual Value

1700 1600 1500 1400 _ X=1578.4

1600

1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1473.6

1300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1283.2

Gambar 4.1 I-Chart D1 iterasi 1 pada priaI CHART OF D31600 UCL=1599.7

Gambar 4.2 I-Chart D2 iterasi 1 pada priaI CHART OF D41250 1200 UCL=1212.4

1500Individual ValueIndividual Value

1150 1100 1050 1000 950 900 _ X=1034

1400

_ X=1399.8

1300

1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1199.9

850 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=855.6

Gambar 4.3 I-Chart D3 iterasi 1 pada priaI CHART OF D5850 UCL=842.2

Gambar 4.4 I-Chart D4 iterasi 1 pada pria

800Individual Value

750

_ X=726.4

700

650 LCL=610.6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

600

Gambar 4.5 I-Chart D5 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

28

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D61100 1000Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D6UCL=1111.8 1000 UCL=993.9

950Individual Value

900 800 700 600 500 1 2 3 4

_ X=846.9

900

_ X=873.2

850

800 LCL=581.91

750 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13

LCL=752.4

5

Gambar 4.6 I-Chart D6 iterasi 1 pada priaI CHART OF D7950 900 850Individual Value

Gambar 4.7 I-Chart D6 iterasi 2 pada priaI CHART OF D8700 UCL=686.1 650Individual Value

UCL=909.7

800 750 700 650 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=602.8 _ X=756.3

600

_ X=581.6

550

500 LCL=477.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.8 I-Chart D7 iterasi 1 pada priaI CHART OF D9325 300 275Individual Value

Gambar 4.9 I-Chart D8 iterasi 1 pada priaI CHART OF D10

UCL=316.8

225 200 175 150 125 100

UCL=217.3

250 225 200 175 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

_ X=238.1

Individual Value

_ X=150.4

LCL=159.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=83.5

Gambar 4.10 I-Chart D9 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.11 I-Chart D10 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

29

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D11700 650 600 550 500 450 400 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=363.7 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation _ X=528.4 500 UCL=693.0 550

KELOMPOK 2

I CHART OF D12UCL=557.0

Individual Value

Individual Value

450

_ X=454.3

400

LCL=351.6 10 11 12 13 14

Gambar 4.12 I-Chart D11 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.13 I-Chart D12 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D13650 600 500Individual ValueIndividual Value

I CHART OF D14UCL=646.4 600 UCL=574.3

550 500 450 400 _ X=504.4

400

_ X=408.1

300 LCL=242.0 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=362.4 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.14 I-Chart D13 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.15 I-Chart D14 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D15600 550Individual Value

I CHART OF D16UCL=593.5 500 450 400 350 300 250 _ X=337.1 UCL=491.4

450 400 350

_ X=461.5

LCL=329.5 300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Individual Value

500

200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=182.9

Gambar 4.16 I-Chart D15 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.17 I-Chart D16 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

30

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D17350 300 300Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D18UCL=341.1 400 UCL=382.8

Individual Value

250 200 150 100 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=59.6 _ X=200.4

200

_ X=209.4

100 LCL=35.9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.18 I-Chart D17 iterasi 1pada pria

Gambar 4.19 I-Chart D18 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D19600 UCL=577.1 550Individual Value

I CHART OF D20220 UCL=215.9

200Individual Value

500 _ X=473.2 450

180 _ X=168.4 160

140 400 LCL=369.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=121.0

Gambar 4.20 I-Chart D1 iterasi 19 pada priaI CHART OF D21220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=158.93 _ X=186.14 UCL=213.35

Gambar 4.21 I-Chart D20 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.22 I-Chart D21 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Individual Value

31

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D22100UCL=98.46

KELOMPOK 2

I CHART OF D221001

UCL=97.30 95Individual Value

95Individual Value

90 _ X=87 85

90 _ X=86

85

80 LCL=75.541

80

75 1 2 3 4

75 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13

LCL=74.70

5

6

7 8 9 Observation

10

11

12

13

14

Gambar 4.23 I-Chart D22 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.24 I-Chart D22 iterasi 2 pada pria

I CHART OF D232100 2000 1900Individual Value

I CHART OF D24UCL=2093.0 2300 UCL=2264.9 2200 2100 2000 1900 1800 LCL=1344.6 1700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=2018.2

1800 1700 1600 1500 1400 1300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

_ X=1718.8

Individual Value

LCL=1771.5

Gambar 4.25 I-Chart D23 iterasi 23 pada pria

Gambar 4.26 I-Chart D24 iterasi 24 pada pria

I CHART OF D251400 1350Individual Value

I CHART OF D26UCL=1398.1 800 UCL=800.7

750Individual Value

1300 1250 1200 1150 1100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=1242.4

700

_ X=681

650

600 LCL=1086.7 LCL=561.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

550

Gambar 4.27 I-Chart D25 iterasi 25 pada pria

Gambar 4.28I-Chart D1 iterasi 26 pada pria

b. Keseragaman Antropometri Tubuh Wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

32

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D11700 UCL=1669.6 1650Individual Value Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D21550 UCL=1542.5

1500

1600 _ X=1557.5

1450

_ X=1443.8

1550

1500

1400

1450 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1445.4

1350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1345.0

Gambar 4.29 I-Chart D1 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.30 I-Chart D2 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D31400 UCL=1389.2 1100 1050Individual Value

I CHART OF D4UCL=1106.2

1350Individual Value

1000 950 900

1300

_ X=1309.4

_ X=973.3

1250 LCL=1229.6 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 850 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=840.3

Gambar 4.31 I-Chart D3 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.32 I-Chart D4 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D5UCL=768.0 750 900Individual Value

I CHART OF D6950 UCL=920.7

Individual Value

700 _ X=661.6

850 _ X=812

650

800

600

750 LCL=555.2 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

550

700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=703.3

Gambar 4.33 I-Chart D5 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.34 I-Chart D6 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

33

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D7800 UCL=796.1650

KELOMPOK 2

I CHART OF D8UCL=663.9

750Individual Value

_ X=712.5 700

Individual Value

600 _ X=553.8

550

500

650 LCL=628.9 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8450 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=443.6

Gambar 4.35 I-Chart D7 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.36 I-Chart D6 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D9350 UCL=347.6 250

I CHART OF D10UCL=249.9

300Individual ValueIndividual Value

200 _ X=245 _ X=162.5 150

250

200

100 LCL=75.1 LCL=142.4 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

150

Gambar 4.37 I-Chart D9 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.38 I-Chart D10 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D11UCL=618.8 600450Individual Value

I CHART OF D12500 UCL=497.7

_ X=520 500

Individual Value

550

400

_ X=387.5

350

450 LCL=421.2 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 81 2 3 4 5 Observation 6 7 8 300 LCL=277.3

Gambar 4.39 I-Chart D11 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.40 I-Chart D12 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

34

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D13540 520 UCL=539.0

I CHART OF D14600 UCL=592.5

500Individual ValueIndividual Value

500 480 460 440 420 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=397.7 _ X=468.4

400

_ X=398.8

300

200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=205.0

Gambar 4.41 I-Chart D13 iterasi 1 pada wanitaI CHART OF D15440 430 420Individual Value

Gambar 4.42 I-Chart D14 iterasi 1 pada wanitaI CHART OF D16

UCL=443.1

400

UCL=400.8

375Individual Value

410 400 390 380 370 360 350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=351.9 _ X=397.5

350

_ X=341.9

325

300 LCL=283.0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.43 I-Chart D15 iterasi 1 pada wanitaI CHART OF D17280 260 240Individual Value

Gambar 4.44 I-Chart D16 iterasi 1 pada wanitaI CHART OF D18

UCL=269.8

250

UCL=246.2

200Individual Value

220 200 180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=102.7 _ X=186.3

150

_ X=151.3

100

50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=56.3

Gambar 4.45 I-Chart D17 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.46 I-Chart D18 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

35

MODUL 1 ANTROPOMETRII CHART OF D19700 UCL=682.0 260 240 600Individual ValueIndividual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D20UCL=243.4

220 200 180 160 140 _ X=176.9

500

_ X=480.6

400

300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

120 LCL=279.3 LCL=110.4 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.47 I-Chart D19 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.48 I-Chart D20 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D21210 200 190Individual ValueIndividual Value

I CHART OF D22120 UCL=203.50 110 100 90 80 70 60 LCL=146.50 50 LCL=44.53 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=80.63 UCL=116.72

180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=175

Gambar 4.49 I-Chart D21 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.50 I-Chart D22 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF 231750 UCL=1728.9 1700 1650Individual Value

I CHART OF D242000 UCL=2002.8

1950Individual Value

1600 1550 1500 1450 1400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=1573.1

1900

_ X=1885

1850

1800 LCL=1417.3 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=1767.2

Gambar 4.51 I-Chart D23 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.52 I-Chart D24 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

36

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D251250 UCL=1231.7 1200Individual ValueIndividual Value

I CHART OF D26UCL=763.9 750

1150 _ X=1110.1

700 _ X=657.5

1100

650

1050

600

1000 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=988.5

550 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=551.1

Gambar 4.53 I-Chart D25 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.54 I-Chart D26 iterasi 1 pada wanita

Data anthropometri tubuh dilakukan uji keseragaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 1425 1040 722 909 805 653 306 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 1377 1015 668 905 800 600 283 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 1488 1105 748 920 800 615 280 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 1350 1000 695 880 783 605 260 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 1365 1075 750 505 685 510 170 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 1500 1125 780 935 820 595 240 63 Agus 46 L 989 690 819 709 550 182 Jawa 1605 1495 1337 45 Masnur 43 L 935 672 775 653 530 195 Jawa 1550 1428 1295 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 1450 1050 734 853 738 594 200 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040 690 750 760 760 750 810 905 870 880 890 690 800 750 770 785 590 610 550 550 590 240 235 265 240 237

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520

NRP 52 57 61 58

Tabel 4.6 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) L/ NAMA BB P SK D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 108 L Wirawan Jawa 500 470 345 520 410 275 330 460 65 Aditomo L Jawa 445 445 405 470 350 235 250 470 55 Alfi L Jawa 465 531 452 502 330 183 187 490 61 Bintang L Jawa 470 475 388 480 370 241 255 465

D20 185 165 165 175

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

37

MODUL 1 ANTROPOMETRI39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L L L L L L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Smt 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370

KELOMPOK 2

150 155 167 120 194 150 260 180 250 245

160 192 181 156 210 120 240 160 260 230

470 518 439 463 555 425 470 480 460 460

170 198 165 159 172 130 176 160 165 173

Tabel 4.7 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 100 1714 2008 1270 640 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 2066 1270 650 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 2110 1345 670 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 1970 1250 640 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 1990 1180 670 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 2163 1314 720 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 1955 1169 616 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 1860 1111 604 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 2044 1210 719 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735 1970 2070 2000 2009 2040 1270 1250 1250 1250 1255 650 750 750 720 735

Keterangan : Blok Merah Menunjukkan Nilai Ekstrim pada iterasi 1 Pada iterasi 2 tidak ditemukan nilai ekstrim c. Keseragaman Antropometri Tubuh Wanita Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 1370 1020 660 830 720 590 310 240 560 450 450 1250 980 670 820 720 560 260 170 470 350 430 1260 910 620 770 680 470 200 130 500 380 475 1300 990 700 845 720 560 260 150 530 410 520 1300 950 660 780 670 540 240 170 540 360 480 1315 1005 700 800 730 570 260 130 500 400 480 1340 991 641 839 740 580 210 160 540 370 452

Tabel 4.8 Tabel Antropometri Tubuh NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

38

MODUL 1 ANTROPOMETRI31 Ria 50 P Jawa 1520 1430 1340 940 642 812 720

KELOMPOK 2

560

220

150

520

380

460

Tabel 4.9 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 180 150 540 155 180 80 1650 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 140 100 450 180 160 90 1530 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 170 130 480 170 170 70 150 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 180 140 635 170 180 70 1635 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 220 220 420 140 170 90 1550 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 180 160 430 190 180 100 1560 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 220 150 450 220 185 70 1570 31 Ria 50 P jawa 370 390 325 200 160 440 190 175 75 1590 Berdasarkan uji keseragaman data, data antrhopometri pada wanita tidak ada nilai ekstrim.

D24 1860 1820 1860 1960 1880 1900 1910 1890

D25 D26 1130 600 1020 600 1100 650 1140 740 1100 650 1120 650 1121 690 1150 680

4.1.3 Rekap Data Pria Dan Wanita Setelah Dilakukan Uji Keseragaman Rekap data anthropometri tubuh pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai rata-rata, standard deviasi, persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 90, persentil 95, dan persentil 99 dengan menggunakan software excel dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Rata- rata yaitu sebuah fungsi untuk menyatakan rata-rata. Penulisan fungsi seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.55 Fungsi Rata-rata 2. Standard deviasi yaitu fungsi untuk menyatakan standar deviasi. Penulis fungsi seperti pada gambar dibawah.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

39

MODUL 1 ANTROPOMETRIGambar 4.56 Fungsi STDEV

KELOMPOK 2

3. Persentil yaitu fungsi untuk menyatakan persentil. Penulis fungsi seperti gambar dibawah.

Gambar 4.57 Fungsi PERSENTILE Rekap data setelah dilakukan uji keseragaman data : Tabel 4.10 Rekap data pria setelah diseragamkan D2 D3 D4 D5 D6 NRP NAMA BB L/P D1 1698 1581 1425 1040 722 909 52 Wirawan 108 L 1700 1573 1377 1015 668 905 57 Aditomo 65 L 1775 1662 1488 1105 748 920 55 61 Alfi L 1650 1564 1350 1000 695 880 58 Bintang 61 L 39 Mahar 55 L 1710 1500 1365 1075 750 34 Afrizal 70 L 1850 1825 1500 1125 780 935 63 Agus 46 L 1605 1495 1337 989 690 819 45 Masnur 43 L 1550 1428 1295 935 672 775 46 Irza 59 L 1710 1595 1450 1050 734 853 1670 1545 1420 1000 690 810 38 Yoga 50 L 1750 1630 1410 1078 750 905 48 Agung 76 L 1680 1530 1360 1025 760 870 62 R.Fadil 63 L 1690 1580 1420 1035 760 880 26 Faizal 73 L 1720 1590 1400 1004 750 890 53 Hendra 55 L Rata 1697 1578.4 1400 1034 726.4 873.2 SD 71.537 92.112 57.26 50.16 36.53 47.15 1% 1557.2 1436.7 1300 942 668.5 779.2 2,5% 1567.9 1449.8 1309 952.6 669.3 785.5 5% 1585.8 1471.6 1322 970.1 670.6 796 10% 1618.5 1496.5 1341 992.3 677.4 811.8 persentil 50% 1699 1576.5 1405 1030 741 880 90% 1767.5 1652.4 1477 1097 760 917.8 95% 1801.3 1719.1 1492 1112 767 926 97,5% 1825.6 1772 1496 1119 773.5 930.5

D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785 756.3 53.09 657.2 663.4 673.8 686.5 776.5 803.5 810.3 815.1

D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590 581.57 38.396 512.6 516.5 523 536 592 613.5 628.3 640.65

D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237 238.1 39.9 171.6 173.9 177.8 185.9 240 282.1 291.1 298.5

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164 150.4 20.39 125 125 125 126.5 153 171.7 182 188.5

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520 528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

40

MODUL 1 ANTROPOMETRI99% 1840.3 1803.8 1498 1122 777.4 933.2

KELOMPOK 2

818.1 648.06

303

192.4

616.1

Tabel 4.11 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NR P 52 57 61 58 39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 NAMA Wirawan Aditomo Alfi Bintang Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra Rata SD BB 108 65 55 61 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L/P L L L L L L L L L L L L L L D12 500 445 465 470 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 D13 470 445 531 475 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 504.43 47.996 46.968 445 445 452.5 505 531 569.15 604.58 625.83 D14 345 405 452 388 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 408.14 46.032 42.312 318 331 354 407.5 451.4 460.4 468.2 472.88 D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 461.5 44.21 40.9 379.8 387.6 400.2 465 510 513.5 516.8 518.7 D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370 337.1 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345 397.5 406.8 408.4 409.4 D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250 245 200.36 49.531 44.656 129.75 139.5 150 188.5 257 265.25 270.13 273.05 D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260 230 209.36 55.143 42.909 131.7 143.4 157.2 201 258.5 284.5 307.25 320.9 D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460 460 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 509.6 530.95 542.98 550.19 D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165 173 168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 167.5 182.3 189.55 193.78 196.31

1% 2,5% 5% 10%

Persentil

50% 90% 95% 97,5 % 99%

Tabel 4.12 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P D21 D22 D23 D24 D25 180 1714 2008 1270 52 Wirawan 108 L 57 Aditomo 61 Alfi 58 Bintang 39 Mahar 34 Afrizal 63 Agus 45 Masnur 65 L 55 L 61 L 55 L 70 L 46 L 43 L 200 195 175 180 196 178 172 95 90 80 75 82 78 83 1770 1980 1740 1685 1905 1640 1575 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111

D26 640 650 670 640 670 720 616 604

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

41

MODUL 1 ANTROPOMETRI46 Irza 38 Yoga 48 Agung 62 R.Fadil 26 Faizal 53 Hendra Rata SD1% 2,5% 5% 10% 50% 90% 95% 97,5%

KELOMPOK 2

59 L 50 L 76 L 63 L 73 L 55 L

183 185 192 200 185 185 186.14 9.0881 172.4 173 174 175.9 185 198.8 200 200 200

82 90 93 90 90 90 86 6.272 75.36 75.9 76.8 78.4 90 92.4 93.8 94.4 94.76

1774 1695 1750 1550 1550 1735 1719 122.7 1550 1550 1550 1558 1725 1866 1931 1956 1970

2044 1970 2070 2000 2009 2040 2018 73.63 1872 1891 1922 1960 2009 2098 2129 2146 2156

1210 1270 1250 1250 1250 1255 1242 59.4 1119 1130 1149 1172 1250 1301 1325 1335 1341

719 650 750 750 720 735 681 50.08 605.6 607.9 611.8 623.2 670 745.5 750 750 750

Persentil

99%

NRP 35 36 41 55 44 54 56 31

Tabel 4.13 Rekap data wanita setelah diseragamkan NAMA BB L/P D1 D2 D3 D4 D5 D6 Natasha 70 P 1575 1470 1370 1020 660 830 Lintang 48 P 1560 1450 1250 980 670 820 Fitri 43 P 1520 1390 1260 910 620 770 Saraghosa 48 P 1610 1470 1300 990 700 845 Rizka 60 P 1540 1435 1300 950 660 780 Mahin 61 P 1570 1465 1315 1005 700 800 Maria 47 P 1565 1440 1340 991 641 839 Ria 50 P 1520 1430 1340 940 642 812 Rata 1557.5 1444 1309 973.3 661.6 812 SD 28.284 25.1 38.3 34.43 26.37 25.3 1% 1520 1393 1251 912.1 621.5 771 2,5% 1520 1397 1252 915.3 623.7 772 5% 1520 1404 1254 920.5 627.4 774 10% 1520 1418 1257 931 634.7 777 Persentil 50% 1562.5 1445 1308 985 660 816 90% 1585.5 1470 1349 1010 700 841 95% 1597.8 1470 1360 1015 700 843 97,5% 1603.9 1470 1365 1017 700 844 99% 1607.6 1470 1368 1019 700 845

D7 720 720 680 720 670 730 740 720 713 22.8 671 672 674 677 720 733 737 738 739

D8 590 560 470 560 540 570 580 560 554 34.6 475 482 495 519 560 583 587 588 589

D9 310 260 200 260 240 260 210 220 245 33.2 201 202 204 207 250 275 293 301 307

D10 240 170 130 150 170 130 160 150 162.5 32.69 130 130 130 130 155 191 215.5 227.8 235.1

D11 560 470 500 530 540 500 540 520 520 26.9 472 475 481 491 525 546 553 557 559

D12 450 350 380 410 360 400 370 380 388 29.9 351 352 354 357 380 422 436 443 447

D13 450 430 475 520 480 480 452 460 468 25.3 431 434 437 444 468 492 506 513 517

Tabel 4.14 Rekap data wanita setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA 35 Natasha BB 70 L/P P D14 360 D15 430 D16 400 D17 180 D18 150 D19 540 D20 155 D21 D22 180 80 D23 1650 D24 1860 42 D25 1130 D26 600

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI36 41 55 44 54 56 31 rata SD Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin Maria Ria 48 43 48 60 61 47 50 P P P P P P P 430 390 530 340 390 380 370 399 55.3 341 344 347 354 385 460 495 513 523 390 380 390 410 390 400 390 397.5 14.79 380.7 381.8 383.5 387 390 416 423 426.5 428.6 360 340 340 330 300 340 325 342 27.1 302 304 309 318 340 372 386 393 397 140 170 180 220 180 220 200 186 25 142 145 151 161 180 220 220 220 220 100 130 140 220 160 150 160 151 31.8 102 105 111 121 150 178 199 210 216 450 480 635 420 430 450 440 481 68.1 421 422 424 427 450 569 602 618 628 180 170 170 140 190 220 190 177 22.8 141 143 145 151 175 199 210 215 218 160 170 180 170 180 185 175 175 7.5 161 162 164 167 178 182 183 184 185

KELOMPOK 2

persentil

1% 2,5% 5% 10% 50% 90% 95% 97,5% 99%

90 70 70 90 100 70 75 80.6 10.7 70 70 70 70 77.5 93 96.5 98.3 99.3

1530 1500 1635 1550 1560 1570 1590 1573 47.36 1502 1505 1511 1521 1565 1640 1645 1647 1649

1820 1860 1960 1880 1900 1910 1890 1885 38.73 1822.8 1827 1834 1848 1885 1925 1942.5 1951.3 1956.5

1020 1100 1140 1100 1120 1121 1150 1110 37.78 1026 1034 1048 1076 1121 1143 1147 1148 1149

600 650 740 650 650 690 680 657.5 43.52 600 600 600 600 650 705 722.5 731.3 736.5

4.1.4. Tabel anthropometri tubuh Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri tubuh lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.15 Antropometri Tubuh Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% 5%

Kode

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu

10%

50%

90%

95%

97%

99%

D1 D2 D3 D4

1697 1578.4 1400 1034

71.537 92.112 57.26 50.16

1557.2 1436.7 1300 942

1567.9 1449.8 1309 952.6

1585.8 1471.6 1322 970.1

1618.5 1496.5 1341 992.3

1699 1576.5 1405 1030

1767.5 1652.4 1477 1097

1801.3 1719.1 1492 1112

1825.6 1772 1496 1119

1840.3 1803.8 1498 1122

726.4

36.53

668.5

669.3

670.6

677.4

741

760

767

773.5

777.4

D5 D6 D7 D8

873.2

47.15

779.2

785.5 663.4 516.5

796 673.8 523

811.8 686.5 536

880 776.5 592

917.8 803.5 613.5

926 810.3 628.3

930.5

933.2

756.3 53.09 657.2 581.57 38.396 512.6

815.1 818.1 640.65 648.06

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

43

MODUL 1 ANTROPOMETRIposisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu 337.1 D16 D17 D18 Lebar panggul 200.36 49.531 44.656 129.75 Tebal dada 209.36 55.143 42.909 Tebal perut Tabel 4.16 Antropometri Tubuh Pria (Lanjutan) D19 D20 D21 D22 Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 167.5 185 90 131.7 143.4 157.2 201 139.5 150 188.5 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345

KELOMPOK 2

D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15

238.1 150.4

39.9 20.39

171.6 125

173.9 125

177.8 125

185.9 126.5

240 153

282.1 171.7

291.1 182

298.5 188.5

303 192.4

528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3 616.1 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 504.43 47.996 46.968 408.14 46.032 42.312 461.5 44.21 40.9 445 318 379.8 445 331 387.6 452.5 354 400.2 505 407.5 465 531 569.15 604.58 625.83 451.4 510 397.5 460.4 513.5 406.8 468.2 472.88 516.8 408.4 518.7 409.4

257 265.25 270.13 273.05 258.5 284.5 307.25 320.9

509.6 182.3 199 92.4

530.95 542.98 550.19 189.55 193.78 196.31 200 93.8 200 94.4 200 94.76

168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 186 86 9.09 6.272 172 75.36 173 75.9 174 76.8 176 78.4

D23

1719

123

1550

1550

1550

1558

1725

1866

1931

1956

1970

D24

2018

73.6

1872

1891

1922

1960

2009

2098

2129

2146

2156

D25

1242

59.4

1119

1130

1149

1172

1250

1301

1325 44

1335

1341

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRIJarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

KELOMPOK 2

D26

681

50.08

605.6

607.9

611.8

623.2

670

745.5

750

750

750

Kode D1 D2 D3 D4

Dimensi

Tabel 4.17 Antropometri Tubuh Wanita RATA2 STDEV 1% 2.5% 5%

10%

50%

90%

95%

97%

99%

D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11

Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut

1557.5 1444 1309 973.3

28.284 25.1 38.3 34.43

1520 1393 1251 912.1

1520 1397 1252 915.3

1520 1404 1254 920.5

1520 1418 1257 931

1562.5 1445 1308 985

1585.5 1470 1349 1010

1597.8 1470 1360 1015

1603.9 1470 1365 1017

1607.6 1470 1368 1019

661.6 812 713 554 245 162.5 520

26.37 25.3 22.8 34.6 33.2 32.69 26.9

621.5 623.7 627.4 634.7 660 771 671 475 201 130 472 772 672 482 202 130 475 774 674 495 204 130 481 777 677 519 207 130 491 816 720 560 250 155 525

700 841 733 583 275 191 546

700 843 737 587 293 215.5 553

700 844 738 588 301 227.8 557

700 845 739 589 307 235.1 559

Kode D12 D13 D14 D15 D16 D17

Dimensi

Tabel 4.18 Antropometri Tubuh Wanita (Lanjutan) RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 388 468 29.9 25.3 55.3 14.79 27.1 25 351 431 341 352 434 344 354 437 347 357 444 354 387 318 161

50% 380 468 385 390 340 180

90% 422 492 460 416 372 220

95% 436 506 495 423 386 220

97% 443 513 513 426.5 393 220

99% 447 517 523 428.6 397 220

Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut

399 Tinggi lipat betis 397.5 Lebar bahu 342 Lebar panggul 186 Tebal dada

380.7 381.8 383.5 302 142 304 145 309 151

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

45

MODUL 1 ANTROPOMETRI151 D18 Tebal perut 31.8 68.1 22.8 7.5 10.7 102 421 141 161 70 105 422 143 162 70 111 424 145 164 70 121 427 151 167 70

KELOMPOK 2

150 450 175 178 77.5

178 569 199 182 93

199 602 210 183 96.5

210 618 215 184 98.3

216 628 218 185 99.3

D19 D20 D21 D22

Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala

481 177 175

Panjang tangan80.6

D23

D24

D25

D26

Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

1573

47.36

1502

1505

1511 1521 1565 1640

1645

1647

1649

1885

38.73 1822.8

1827

1834 1848 1885 1925 1942.5 1951.3 1956.5

1110

37.78

1026

1034

1048 1076 1121 1143

1147

1148

1149

657.5

43.52

600

600

600

600

650

705

722.5

731.3

736.5

4.1.5 Uji KORELASI Uji korelasi didapatkan dari hasil pengolahan data yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan software excel. Hasil pengolahan yang diperoleh untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan dan arah antara 2 variabel dimensi tubuh yang dimiliki. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Data 2. Data analyze 3. Correlation kemudan tekan ok

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

46

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.58 Membuka fungsi korelasi

Gambar 4.59 Membuka Blok semua data

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

47

MODUL 1 ANTROPOMETRITabel 4.19 Hasil uji korelasi dimensi tubuh pria

KELOMPOK 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

48

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.20 Hasil uji korelasi dimensi tubuh wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

49

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

4.1.6. Uji Korelasi Dimensi Utama Tubuh Uji korelasi tubuh utama didapatkan dari tabel uji korelasi di atas, dimana dimensi tubuh utama yaitu D1, D3, D6, D15, D26 yang selanjutnya disebut U1, U2, U3, U4, U5. Hasil dari uji korelasi tubuh utama ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dimensi tubuh utama dengan dimensi tubuh yang lain dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.21 Tabel Korelasi Dimensi Tubuh Utama Pria

b. Wanita Tabel 4.22 Tabel Korelasi Dimensi Tubuh Utama Wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

50

MODUL 1 ANTROPOMETRI4.1.6 Koefisien Determinasi

KELOMPOK 2

Tabel R didapatkan dari hasil pengolahan uji korelasi tubuh utama di atas. Tabel R dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai yang ada pada tabel korelasi tubuh utama. Nilai R 0.5 diberi shading merah. R = 1 atau mendekati 1 akan menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Nilai Rdapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.23 Koefisien determinasi pria

b. Wanita Tabel 4.24 Koefisien determinasi wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

51

MODUL 1 ANTROPOMETRI4.1.7. Persamaan Regresi

KELOMPOK 2

Persamaan regresi linier ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar data anthopometri secara matematis. Untuk mendapatkan nilai regresi linier digunakan software SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Masukkan data antropometri tubuh kedalam worksheet SPSS seperti gambar dibawah

Gambar 4.60. Memasukkan data antropometri kedalam worksheet SPSS 2. Pilih analyze 3. Regression 4. Linear

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

52

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.61. Meregresikan data 5. Pilih nilai yang dimasukkan sebagai faktor independent dan dependent kemudian tekan ok

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

53

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.62 Memilih nilai dependent dan independent Data yang diregresikan adalah data antropometri yang memiliki nilai koefisien determinasi lebih dari 0,5 (>0.5). Faktor independent menggunakan dimensi tubuh utama (U1-U5), sedangkan factor dependent menggunakan dimensi tubuh (D1-D26). Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

54

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

a.

PRIA Tabel 4.25 Tabel Coefficients korelasi D 1 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D6 a. Dependent Variable: D1 B 155.004 1.136 -.057 Std. Error 257.204 .202 .107 .909 -.086 Coefficients Beta T .603 5.619 -.530 Sig. .559 .000 .607

D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004Tabel 4.26 Tabel Coefficients korelasi D 2 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D2 B -468.735 .977 .136 .235 Std. Error 205.980 .238 .313 .085 .759 .085 .276 Coefficients Beta T -2.276 4.112 .434 2.753 Sig. .046 .002 .673 .020

D2 = 0,235 D6 + 0,136 D3 + 0,977 D1 468,735Tabel 4.26 Tabel Coefficients korelasi D 3 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D15 a. Dependent Variable: D3 B 317.430 .514 .457 Std. Error 174.614 .131 .211 .642 .353 Coefficients Beta T 1.818 3.931 2.162 Sig. .096 .002 .054

D3 = 0,457 D15 + 0,514 D1 + 317,430Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 55

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.27 Tabel Coefficients korelasi D 4 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D4 B -837.151 15.225 -18.996 3.862 Std. Error 18466.697 21.299 28.093 7.644 .453 -.452 .174 Coefficients Beta T -.045 .715 -.676 .505 Sig. .965 .491 .514 .624

D4 = 3,862 D6 18,996 D3 + 15,225 D1 837,151Tabel 4.28 Tabel Coefficients korelasi D 5 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D26 a. Dependent Variable: D5 B 114.478 .189 .427 Std. Error 131.440 .098 .141 .371 .585 Coefficients Beta T .871 1.924 3.037 Sig. .402 .081 .011

D5 = 0,427 D26 + 0,189 D1 + 114,478Tabel 4.29 Tabel Coefficients korelasi D 6 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B 54.194 .467 Std. Error 706.191 .416 .308 Coefficients Beta T .077 1.123 Sig. .940 .283

D6 = 0,467 D1 + 54,194

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

56

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.30 Tabel Coefficients korelasi D 7a

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D7 B -157.392 .400 .278 Std. Error 170.125 .105 .070 .539 .567 Coefficients Beta T -.925 3.797 3.995 Sig. .375 .003 .002

D7 = 0,278 D6 + 0,400 D1 157,392Tabel 4.31 Tabel Coefficients korelasi D 8 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D8 B 264.123 .688 Std. Error 70.920 .153 .792 Coefficients Beta T 3.724 4.495 Sig. .003 .001

D8 = 0,688 D15 + 264,123Tabel 4.32 Tabel Coefficients korelasi D 9 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D9 B -81.674 .693 Std. Error 77.383 .167 .768 Coefficients Beta T -1.055 4.150 Sig. .312 .001

D9 = 0,693 D15 -81,674

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

57

MODUL 1 ANTROPOMETRITabel 4.33 Tabel Coefficients korelasi D 11a

KELOMPOK 2

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D11 B -344.008 .623 Std. Error 223.089 .159 .749 Coefficients Beta T -1.542 3.913 Sig. .149 .002

D11 = 0,623 D3 344,008Tabel 4.34 Tabel Coefficients korelasi D 12 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D15 a. Dependent Variable: D12 B -47.261 .233 .380 Std. Error 186.308 .184 .238 .370 .466 Coefficients Beta T -.254 1.267 1.597 Sig. .804 .231 .139

D12 = 0,380 D15 + 0,233 D3 47,261Tabel 4.35 Tabel Coefficients korelasi D 13 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D13 B -434.251 .322 .280 Std. Error 222.086 .254 .317 .480 .334 Coefficients Beta T -1.955 1.267 .883 Sig. .076 .231 .396

D13 = 0,280 D3 + 0,322 D1 434,251

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

58

MODUL 1 ANTROPOMETRITabel 4.36 Tabel Coefficients korelasi D 15 Coefficientsa

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D15 B -372.547 .596 Std. Error 198.652 .142 .772 Coefficients Beta T -1.875 4.202 Sig. .085 .001

D15 = 0,596 D3 372,547Tabel 4.37 Tabel Coefficients korelasi D 16 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 D15 a. Dependent Variable: D16 B -183.211 .112 .922 Std. Error 88.503 .093 .228 .217 .729 Coefficients Beta T -2.070 1.203 4.048 Sig. .063 .254 .002

D16 = 0,922 D15 + 0,112 D6 183,211Tabel 4.38 Tabel Coefficients korelasi D 23 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D23 B -582.970 .689 .809 Std. Error 607.050 .694 .868 .402 .377 Coefficients Beta T -.960 .992 .932 Sig. .358 .342 .371

D23 = 0,809 D3 + 0,689 D1 582,970

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

59

MODUL 1 ANTROPOMETRITabel 4.39 Tabel Coefficients korelasi D 24 Coefficientsa

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D24 B 357.638 .995 -.102 .135 Std. Error 128.174 .148 .195 .053 .967 -.079 .199 Coefficients Beta T 2.790 6.732 -.522 2.544 Sig. .019 .000 .613 .029

D24 = 0,135 D6 0,102 D3 + 0,995 D1 + 357,638Tabel 4.40 Tabel Coefficients korelasi D 25 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 D15 a. Dependent Variable: D25 B 358.194 .388 -.174 .094 .844 Std. Error 176.118 .180 .266 .071 .243 .467 -.167 .171 .628 Coefficients Beta T 2.034 2.156 -.652 1.324 3.471 Sig. .072 .059 .531 .218 .007

D25 = 0,844 D15 + 0,094 D6 -0,174 D3 + 0,388 D1 + 358,194b. WANITATabel 4.41 Tabel Coefficients korelasi D 1 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D1 B 885.048 .828 Std. Error 248.146 .305 .742 Coefficients Beta T 3.567 2.711 Sig. .012 .035

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

60

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

D1 = 0,8282 D6 + 885,048Tabel 4.42 Tabel Coefficients korelasi D 2 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D2 B 281.709 .746 Std. Error 305.292 .196 .841 Coefficients Beta T .923 3.807 Sig. .392 .009

D2 = 0,746 D1 + 281,709Tabel 4.43 Tabel Coefficients korelasi D 4 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D4 B -477.270 .756 .337 Std. Error 496.589 .463 .516 .621 .248 Coefficients Beta T -.961 1.634 .653 Sig. .381 .163 .543

D4 = 0,337 D6 + 0,756 D1 477,270Tabel 4.44 Tabel Coefficients korelasi D 5 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D5 B -471.821 .728 Std. Error 370.688 .238 .781 Coefficients Beta T -1.273 3.058 Sig. .250 .022

D5 = 0,728 D1 471,821

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

61

MODUL 1 ANTROPOMETRITabel 4.45 Tabel Coefficients korelasi D 6 Coefficientsa

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B -223.494 .665 Std. Error 381.992 .245 .742 Coefficients Beta T -.585 2.711 Sig. .580 .035

D6 = 0,665 D1 223,494Tabel 4.46 Tabel Coefficients korelasi D 7 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D7 B 127.759 .720 Std. Error 178.335 .220 .801 Coefficients Beta T .716 3.280 Sig. .501 .017

D7 = 0,720 D6 + 127,759Tabel 4.47 Tabel Coefficients korelasi D 8 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D8 B -296.495 1.047 Std. Error 290.950 .358 .767 Coefficients Beta T -1.019 2.924 Sig. .347 .027

D8 = 1,047 D6 296,495Tabel 4.48 Tabel Coefficients korelasi D 10 Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Coefficients Beta T Sig.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

62

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1

(Constant) D15

-643.857 2.029

142.554 .358 .